Jumat, 30 Desember 2016

Black Roses | Thief (Surat Tantangan)

Title : Black Roses ╞ Thief (Surat Tantangan)
Author : Rena-chan
Genre : Action, PG - 15, GxG

Main Cast :
  • Sakurai Reika
  • Ikuta Erika
Other Cast :
  • Matsui Rena
  • Iriyama Anna
  • Hashimoto Namamu
  • Nakamoto Himeka
  • Terada Ranze


Happy Reading All.......

~---0---~



Reika berjalan ke arah ruang rawat. Dia melihat Ranze yang masih terbaring di kamar. Gadis itu, dia selalu mencoba menarik perhatiannya. Awalnya, Reika tidak menyukainya sama sekali. Tapi, dia kembali berfikir, mungkin anak itu bisa di andalkan. Ranze, gadis itu memang seringkali meyakinkan Reika, jika dia bisa di andalkan. Itu karena Erika yang menyuruhnya. Butuh waktu untuk meyakinkan seorang kapten seperti Reika.

“Kapten” kata Ranze ketika menyadari kedatangannya.
“Bagaimana keadaanmu?” tanya Reika langsung.
“Sudah lebih baik, kapten”
“Bagus. Cepatlah sembuh, agar aku bisa menyuruhmu dan meyakinkan diriku, jika kau berguna”
“Tentu kapten”

Reika tersenyum tipis mendengarnya. Kemudian, tanpa berkata apa-apa lagi, dia lekas pergi dari kamar gadis itu.

***

Di ruangan rawat, Annin menyuapi Yumi. Jika di lihat, Yumi lebih baik daripada kemarin lalu. Dia selalu tersenyum dan selalu menggoda Annin. Walau sebenarnya, Annin sedikit jengkel dengan godaan Yumi.
Beberapa hari ini, Rena juga terlihat sangat rutin merawat gadis itu. Memastikan keadaannya baik-baik saja. Bertahun-tahun koma, membuat Yumi masih harus menjalani perawatan. Bahkan, sampai sekarang saja, Yumi belum mengingat siapa dirinya. Rena pernah bilang, jika ingatannya bisa kembali. Hanya saja, itu membutuhkan waktu yang lama. Jika seandainya Rena dan Annin mengetahui siapa sebenarnya Yumi, itu Akan lebih cepat memulihkan kondisi Yumi dengan memperlihatkan benda-benda yang berhubungan dengan masa lalunya. Tapi, sayangnya Rena dan Annin tidak mengenal Yumi.

“Annin, terima kasih karena sudah mau merawatku” kata Yumi menatap kedua matanya.
Hai. Jika kau membutuhkan sesuatu, katakan saja padaku. Yumi, aku harus kembali”
“Berjanjilah, jika kau akan kemari lagi” kata Yumi meminta.
“Aku yang merawatmu, jadi aku pasti kemari lagi” Yumi tersenyum dan mengangguk.

Annin kembali keluar. Di luar sana, ia langsung melihat Rena yang entah berbicara dengan siapa. Annin mendekat ke arahnya. Menyapa Rena, seperti biasa Yang ia lakukan pada orang lain.

Sensei
“Annin? Ada apa?”
“Tidak ada. Yumi sudah makan, sensei”
Yokatta. Perkenalkan, ini Nakamoto Himeka. Dokter baru di rumah sakit ini”

Annin tersenyum dan langsung mengenalkan dirinya. Dan dengan ramah, gadis cantik itu membalas uluran tangannya. Gadis itu begitu cantik dan ramah. Annin sangat menyukai sifat dan wataknya. Mungkin, banyak yang suka kepadanya.

“Himeka, ini Annin. Sahabat baikku yang pernah aku ceritakan padamu”
Sensei bisa saja” kata Annin tersenyum.
Annin-san, aku sangat senang bertemu denganmu. Rena sangat sering menceritakan tentangmu”
Hontou?” Himeka mengangguk.
“Annin, mulai sekarang, Himeka akan bekerja di sini”
Hai.”
“Senang juga, karena aku bisa bertemu denganmu, Himeka-san

***
Nanami melangkah ke arah ruangan kerjanya. Dia duduk sambil melamun, memikirkan pencurian yang selama ini terjadi. Ia sudah menguras otaknya, tapi belum juga ia menemukan sebuah cara untuk menangkap pencuri itu. Padahal, dia selalu berhasil menangkap pencuri, tapi kenapa pencuri kali ini lebih cerdik darinya?
Hal ini selalu membuatnya kepikiran. Ikoma Rina, sahabatnya itu juga masih memikirkan cara menangkap para benalu itu. Memang, Rina akui, jika menangkap pencuri itu tidaklah mudah, tapi gadis itu sama sekali tidak akan menyerah. Ia masih tetap ingin mencari dan menangkap mereka. Iya, entah berapa jumlah mereka, tapi Namamu tidak ingin kecolongan. Ia tidak akan membiarkan para pencuri itu kembali lolos. Ia harus menangkapnya, bagaimana pun caranya.

Hashimoto-san
“Ada apa?” Nanami melihat wajah rekannya yang panik.
“Ada pencurian di perusahaan Takahashi corp
“Kita kesana sekarang!” rekannya mengangguk dan mereka langsung pergi menuju tempat yang di maksud.

***

Nanami sampai di tempat tujuan. Ia langsung masuk ke dalam perusahaan dan berbincang-bincang pada sang pemilik perusahaan. Telah mendengar penjelasan dari sang pemilik, Nanami meminta ijin untuk masuk ke dalam sebuah ruangan yang menjadi tempat penyimpanan benda yang sudah di curi.
Nanami menemukan sebuah bunga yang sudah tidak asing lagi untuknya. Dia menggeram dalam hati, menggerutu dan merasa kecolongan. Sungguh benar-benar bodoh. Ia kalah lagi dengan para pencuri itu.
Dia benar-benar menggerutu kesal. Tapi, ia melihat sesuatu. Sebuah kertas yang terselip di sebuah kotak yang menjadi tempat untuk menyimpan barang berharga. Nanami mengambil kertas itu dan membacanya. Tak lama, ia meremas kertas itu.


“Dia menantangku” katanya sambil terus menerus meremas kertas itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar