Title : Mermaid and Me (Chapter 13)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Main cast :
- Shimazaki Haruka
- Yokoyama Yui
- Matsui Jun
- Matsui Rena
- Matsui Mayu
- Kashiwagi Yuki
Other Cast :
- Shimazaki Nanami
- Shimazaki Rei
- Shimazaki Sakura
- Shimazaki Mion
- Shimazaki Atsuko
- Shimazaki Kai
- Kodama Haruki
Happy Reading All.....
~---0---~
1 bulan kemudian……
Nanami
keluar dari kamar miliknya. Dia melihat Haruki yang tengah membuat sesuatu di
sofa ruang tamu. Karena penasaran, dia mendekati laki-laki itu dan duduk di
depan Haruki. Ia melihat apa yang di lakukan Haruki.
“Kau
sedang apa?” tanya Nanami tanpa basa-basi.
“Membuat
mahkota daun untuk Sakura. Malam ini, antar aku ke rumahnya, ya?”
“Huh?
Iie. Kau sendiri saja”
“Ayolah
Nanami. Lagipula, kedua orang tua Sakura juga sangat menyukaimu, bukan?”
“Iya,
tapi….”
“Ayolah
Nanami. Kita juga akan malam bersama dengan kedua orang tua Sakura”
“Memangnya
tidak apa-apa, jika kau membawaku kesana”
“Tenang
saja. Tidak akan ada yang marah. Sakura juga memperbolehkanku”
“Ah….
sokka”
“Ayo
kita berangkat sekolah”
“Hai”
Haruki
menaruh mahkota daun itu di kamarnya. Dia akan memberikan mahkota itu nanti
malam. Bahkan, dia akan mengajak Sakura pergi ke taman. Nanami hanya untuk
menemaninya saja.
“Berapa
hari kau membuat mahkota itu?” tanya Nanami.
“Satu
minggu”
“Huh?
Kenapa tidak bilang kepadaku saja? Aku bahkan bisa membuatnya dalam waktu satu
hari”
“Hehe…
tidak ingin merepotkanmu saja”
“Ok”
Mereka
melangkah keluar dari rumah dan bertemu dengan Galuh dan Rei. Bisa jadi, Rei
bersama Galuh. Biasanya, Nanami akan di antar oleh Paruru dan Yui. Sebenarnya,
jika Nanami tidak di antar pun tidak masalah. Hanya saja Paruru terlalu
mengkhawatirkan adiknya itu. Sedangkan Haruki akan bersama dengan Sakura. Seperti
biasanya.
“Nee-chan, aku berangkat sendiri saja,
ya?” kata Nanami.
“Tapi…”
“Nee-chan, aku bisa sendiri. Jangan khawarir,
ok?” Nanami tersenyum.
“Ya
sudah. Hati-hati di jalan, ya?”
“Hai. Aku titip kakakku, nii-chan”
“Kau
yakin akan berangkat sendiri?” kata Yui menghiraukan pertanyaan Nanami.
“Tenang,
aku bisa kok”
“Baiklah.
Hati-hati” Nanami mengangguk.
Nanami
kemudian berlajan menjauhi rumah Yui. Walau sebenarnya khawatir, namun Paruru
yakin jika Nanami bisa menjaga dirinya dengan baik.
Selama
satu bulan ini, Rena lebih suka berkunjung ke rumah Mayu. Sebenarnya, Rena
ingin tinggal bersama Mayu. Hanya saja, Jun meminta Rena agar tetap tinggal
bersamanya. Dia berjanji akan selalu mengantarkan Rena ke rumah Mayu dan
akhirnya Rena mau menuruti kemauannya.
***
Nanami
menghentikan larinya ketika ia sampai di depan gerbang sekolah. Dia hanya tidak
mau, jika ada temannya yang curiga dengannya. Nanami memang menggunakan
kekuatan airnya untuk melaju dengan cepat. Dan ternyata dia berhasil melakukan
semua itu. Tapi, ketika dia ingin masuk ke sekolahnya, dia terdiam.
Ada
seseorang yang mencoba memanggilnya. Nanami masih diam dan mencoba mendengarkan
dengan baik.
“Bunda?”
“Nanami,
kau mendengarku?”
“Hai. Ada apa, bunda?”
“Nanami,
kau bisa kembali ke laut? Bunda memerlukanmu”
“Kapan
aku berangkat bunda?”
“Dua
hari lagi. Kau bisa, kan? Ini mengenai posisimu sebagai putri mahkota”
“Apa
bunda akan mengangkatku sebagai Ratu? Secepat itu?” Nanami mencoba menebak.
“Kemungkinan.
Datanglah, bunda membutuhkanmu”
“Hai”
Setelah
itu, mereka memutus komunikasi. Nanami menggaruk kepalanya pelan. Dia benar-benar
bingung sekarang. Apalagi, dia belum menemukan kedua orang tuanya. Dia mendesah
memikirkan semua itu.
“Nee-chan”
“Rei-chan? Baru sampai?” gadis itu
mengangguk.
“Cepat
sekali kau?”
“Hehe….
Aku lari”
“Tidak
di antar?” Nanami menggeleng sambil tersenyum.
“Pantas
saja” gerutu Rei cemberut.
Nanami
hanya tersenyum menanggapi keluhan Rei. Lalu, keduanya masuk ke sekolah
bersama. Mungkin, besok akan menjadi hari terakhir Nanami menjadi anak
sekolahan. Dia akan kembali ke laut. Entah itu bersama Rei atau tidak. Tapi,
jika Rei masih tetap ingin di dunia manusia, dia sama sekali tidak keberatan. Dia
tidak akan melarang sama sekali.
***
Paruru
duduk di samping kolam. Dia menikmati angin yang berhembus menerpa tubuhnya. Lalu,
dia mulai beranjak dari duduknya dan berjalan di sekitar kolam renang.
Dia
menoleh ketika mendengar suara langkah kaki. Dia melihat Yui yang berjalan ke
arahnya. Bahkan, Yui tersenyum melihatnya. Ketika Yui ada di hadapannya, Yui
langsung melingkarkan kedua tangannya di perut Paruru.
“Yui”
“Tidak
ada siapa-siapa di rumah, hanya kita berdua” kata Yui. Seolah ia tahu apa yang
di khawatirkan Paruru.
“Paman
dan Bibi kemana?”
“Pergi
belanja, mungkin”
Paruru
hanya membalasnya dengan senyum. Mereka berdiri persis di samping kolam. Jika Yui
hanya memandang Paruru, maka Paruru sebaliknya. Dia memandang kolam dengan
wajah asinnya.
“Ada
sesuatu yang kau pikirkan?” tanya Yui tiba-tiba.
“Hai. Tapi, aku belum yakin untuk
mengatakannya kepadamu” kata Paruru.
“Jangan
di paksa. Aku bisa bersabar menunggunya”
“Gomen. Hanya saja setelah aku
menceritakan hidupku yang sebenarnya kepadamu, apa kau masih bisa menerimaku
seperti sekarang ini?”
“Kau
selalu bertanya hal yang sama akhir-akhir ini. Paru, aku mencintaimu apa
adanya. Siapa pun kau, aku masih tetap menerimamu. Aku mencintaimu setulus hati”
Paruru
mencium pipi pemuda itu dengan lembut. Yui hanya bisa menikmati ciuman itu.
Walau begitu, Paruru masih takut. Dia adalah seorang mermaid sedangkan Yui hanyalah seorang manusia biasa.
“Aishiteru”
“Aishiteru mou” kedua berpelukan erat.
Ketika
mereka ingin kembali ke dalam. Entah kenapa, tiba-tiba Yui tidak bisa
menyeimbangkan tubuhnya dan akhirnya dia terjatuh ke dalam kolam renang. Itu membuat
Paruru sedikit terkejut dan langsung menolehkan kepalanya pada Yui yang tengah
mencoba berusaha meminta tolong.
Dan
Paruru baru ingat, jika Yui sama sekali tidak pandai berenang. Dan tanpa banyak
pikiran lagi, akhirnya Paruru menjatuhkan dirinya ke kolam renang dan menolong
Yui. Sebelum dia berubah menjadi mermaid,
Paruru berhasil membawa Yui keluar dari kolam renang. Dan dia duduk di dekat
Yui.
“Yui,
kau tidak apa-apa?” tanyanya.
“Hai. Jangan khawa…. Paru?” Yui terkejut,
ketika dia melihat kedua kaki Paruru yang berubah menjadi ikan.
Paruru
melihat kakinya yang telah berubah menjadi ikan sepenuhnya. Dia melihat Yui
yang kedua matanya terbuka lebar melihat semua itu.
“Paru,
kau?”
“H-Hai. Ini yang aku maksud, Yui. Aku adalah
mermaid. Dan ini juga yang membuatku
masih diam kepadamu. Aku tidak berani mengatakan yang sebenarnya kepadamu”
“Jadi….
Kau seekor mermaid?” Paruru
mengangguk.
“Maaf,
karena selama ini membohongimu. Yui, apa kau masih menerimaku dengan keadaanku
yang seperti ini?”
Yui
tersenyum, kemudian ia mencium kening gadis itu lalu memeluk tubuhnya erat. Dia
mengeluarkan suaranya sangat pelan, namun Paruru masih bisa mendengarkannya.
“Apa
pun dirimu, aku masih tetap menerimamu. Karena kau adalah gadis yang sangat aku
cintai”
“Yui”
“Aku
mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu”
“Aku
juga mencintaimu, Yui”
Yui
melepas pelukannya dan tangannya mengelus pipi mulus gadis itu dengan lembut. Dia
mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya masuk ke dalam.
“Apa
kau bisa berubah menjadi manusia lagi?”
“Hai. Tapi, setelah kakiku benar-benar
kering” kata Paruru membalasnya.
“Jika
kau seorang mermaid, berarti kedua
adikmu itu juga mermaid?”
“Hai. Nanami adalah putri mahkota istana
laut”
“Putri
mahkota?”
“Iya.
Sebenarnya putri mahkota itu aku, tapi aku memutuskan untuk tinggal di sini dan
menjadi milikmu. Kecuali jika kau seorang pangeran duyung, kita bisa hidup di
istana laut bersama”
“Sayangnya,
aku bukan pangeran duyung”
“Aku
tahu. Maka dari itu, aku di sini bersamamu”
Yui
tersenyum dan membaringkan tubuh Paruru di kasur. Dia menemani gadis itu sampai
kakinya benar-benar kering dan Paruru berubah menjadi seorang manusia.
***
“Haruki,
apa Sakura ada di dalam”
“Tentu
saja. Sebentar lagi dia keluar membukakan pintu untuk kita”
“Huh?
Kenapa tidak ketuk pintu saja? Kau ini benar-benar”
“Ini
lebih cepat”
Nanami
hanya memutar kedua matanya kesal setelah mendengar jawaban Haruki. Ini sama
sekali tidak sopan baginya. Padahal sudah ada pintu dan harusnya di ketuk, tapi
Haruki memilih mengirim pesan kepada Sakura.
“Haruki,
Nanami, ayo masuk”
“Hai”
Keduanya
masuk ke dalam. Dan di sana, mereka bisa melihat Mion dan kedua orang tua
Sakura yang duduk di meja makan. Di sana, mereka langsung menyapa kedua orang
tua Sakura dan duduk di meja makan. Hari ini, Nanami benar-benar sangat kesal
dengan Haruki.
“Nanami,
kau juga kemari, nak” kata Atsuko tersenyum menyambut kedatangan Nanami dan
Haruki.
“Iya”
balasnya sedikit gugup.
“Ya
sudah, ayo kita makan”
Selama
makan, mereka hanya diam dan menikmati makanan itu. Setelah selesai, Haruki
tidak pulang hanya saja dia mengajak jalan Sakura. Lagi-lagi ini berhasil
membuat Nanami kesal dengannya. Kenapa juga dia di ajak, jika harusnya seperti
ini. Tapi, dia justruh dekat dengan Mion dan mengobrol banyak dengan gadis itu.
Hanya saja, Mion harus pergi kemudian dengan Mogi.
Dan
akhirnya, Nanami yang tidak tahu harus bagaimana lagi di rumah ini. Justruh ijin
untuk pulang, tapi ia masih tetap bertahan karena Atsuko dan Kai mengajaknya
berbicara. Hanya saja, itu membuat Nanami bertambah gugup.
“Paruru
itu kakak kandungmu, ya?” tanya Atsuko.
“Hai. Dan aku sangat menyayanginya”
Mereka
ada di dekat kolam renang. Hanya saja, angin malam begitu sangat dingin. Dan membuat
Nanami kedinginan. Harusnya, dia sudah terbiasa dengan itu. Tapi, justruh dia
sangat kedinginan. Pikiran negatif begitu saja memasuki otakknya. Ada suatu
firasat yang ia rasakan. Tapi, ia sama sekali tidak mengerti dengan firasat
itu.
“Ahh…”
ketika berjalan, Nanami tidak sengaja terpeleset dan terjatuh ke kolam renang.
“Nanami!”
kata Atsuko terkejut.
Otomatis,
tubuh Nanami berubah. Kakinya menjadi seekor ikan dan mampu membuat Atsuko
terkejut. Dia menatap Nanami tanpa berkedip sama sekali. Lalu, tak lama Kai
muncul dan melihat Nanami yang ada di tengah kolam dan kakinya yang berubah
menjadi seekor ikan. Nampan yang ada di tangannya terjatuh begitu saja.
“Tuhan”
kata Nanami dan lalu melihat wajah Kai dan Atsuko yang terkejut.
“Kau…”
Nanami
hanya langsung berenang ke tepi kolam dan dia langsung naik ke atas. Atsuko mendekatinya
dan melihat kaki Nanami yang sepenuhnya berubah menjadi ikan. Dia melihat
Nanami yang menunduk. Seolah, dia tidak berani menatap Atsuko.
“Kau
mermaid?”
“Hai. Bibi pasti terkejut, bukan? Ini
adalah aku yang sebenarnya”
Atsuko
masih terpaku dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Hatinya merasa, jika
seorang mermaid yang di hadapannya
kini, benar-benar putri kandungnya. Mungkin, itu yang ada di pikirannya.
“Aku
ke dunia manusia untuk mencari Mama” kata Nanami lagi.
“Mama?”
“Hai. Mama menikah dengan seorang manusia
dan mereka hidup di Tokyo”
“Nanami,
ini Mama, nak” Nanami menoleh ke arahnya dengan cepat.
“Apa!?”
“Iya,
sayang. Ini Mama”
“Tidak
mungkin!”
“Kau
tidak percaya?”
Atsuko
memasukkan kakinya ke kolam renang dan tak lama kakinya berubah menjadi ekor
ikan. Nanami terkejut dengan apa yang dia lihat kini. Dia benar-benar melihat
kaki Atsuko yang sepenuhnya adalah ikan. Sama seperti dirinya.
“Bibi?”
“Iya,
Nanami. Ini Mama. Maeda Atsuko. Namamu adalah Shimazaki Nanami, Shimazaki
Sakura adalah kembaranmu, nak”
Nanami
kembali terkejut dengan pernyataan itu. Dia? Kembaran dari Sakura? Apa itu
benar? Apa dia bermimpi?
Pantas
saja, ketika dia di dekat Sakura, dia merasa sangat senang dan tenang. Seakan,
dia ada di dekat saudaranya sendiri. Dan ternyata, perasaan itu adalah suatu
perasaan seseorang kepada saudaranya.
“Nanami,
ibu merindukanmu, nak”
“Rindu?
Jika Mama rindu, kenapa Mama membuangku ke laut waktu aku bayi? Bahkan, Mama
juga membuang Reid an Haruka nee-chan”
“Itu
kesalahan Papa, nak. Kau boleh menghukum Papa. Jangan salahkan Mama, sayang”
“Papa?”
“Nanami”
Atsuko menatap putrinya dengan sedih.
“Aku
mengerti sekarang. Mama dan Papa hanya tidak ingin membuat keluarga malu,
bukan? Lalu, dengan teganya membuangku dan kedua saudaraku yang berwujud mermaid”
“Maafkan
Mama, sayang”
“Aku
akan ke laut lusa, dan mungkin aku akan menjadi Ratu di sana. Aku tidak akan
kembali ke dunia manusia lagi. Jadi, lupakan saja aku. Aku benar-benar kecewa
dengan Mama dan Papa”
“Nanami,
jangan pergi, sayang”
“Keputusanku
sudah bulat!”
***
Nanami
melangkah ke arah laut. Sudah lama dia tidak merasakan laut. Angin hari ini
juga sangat tenang dan laut juga sangat indah seperti biasanya. Nanami terus
melangkah, ketika dia ingin masuk ke laut, ada orang yang memanggilnya.
“Nanami,
kau benar-benar ingin pergi?”
“Hai. Bunda sudah memanggilku, nee-chan. Aku akan pergi”
“Lalu,
apakah benar, jika Bibi Atsuko dan Paman Kai itu kedua orang tua kita?”
“Hai. Aku sudah mendengar cerita dari
mereka malam itu” balas Nanami lagi.
“Nanami”
“Aku
tidak akan pernah kembali lagi, mungkin. Tapi, aku akan terus memantau kalian
dari laut. Aku pergi nee-chan, Yui nii-chan tolong jaga kakakku, ya?”
“Hai”
Nanami
tersenyum. Kemudian, ia lalu kembali berbalik. Dia terdiam sejenak dan mulai
melangkah lagi.
“Nanami”
dia kembali menoleh.
“Mama?
Papa?” kata Nanami.
“Nak,
jangan pergi” kata Atsuko.
“Ini
sudah takdir, Mama. Aku harus pergi dari dunia manusia. Ini bukan tempatku. Lagipula,
Haruka nee-chan dan Rei masih di sini”
“Tanpamu
tidak akan lengkap, sayang” kata Atsuko meneteskan air mata.
“Bahkan,
sebelum kita bertemu, hidup Mama selalu ceria dengan adanya Sakura dan Mion”
“Sayang,
Mama juga benar-benar merindukanmu”
“Aku
juga. Tapi, aku tidak bisa. Maafkan aku, Mama. Aku harus pergi. Selamat tinggal”
“Nanami!”
Nanami
berlari ke laut dan menenggelamkan dirinya ke laut. Lebih tepatnya, dia kembali
berubah menjadi mermaid dan kembali
ke istana laut.
“Nanami!”
“Mama,
Papa”
“Haruka,
kau sudah besar, sayang. Maafkan Mama, nak”
“Mama
tidak salah. Aku tahu maksud Mama. Aku sayang dengan Mama dan Papa” katanya.
“Jangan
tinggalkan Mama, nak”
“Tidak
akan” balas Paruru.
“Nanami”
Atsuko melihat lau yang biru.
Atsuko
benar-benar menyesal sekarang. Seandainya, jika dia bisa mempertahankan Nanami,
semua ini pasti tidak akan pernah terjadi. Nanami akan selalu ada bersamanya. Tapi,
dia membuat kesalahan terbesar di hidupnya. Dia memang memiliki 4 orang anak
sekarang, tapi rasanya kurang lengkap, jika Nanami tidak ada bersamanya.
“Maafkan Mama, sayang. Mama
benar-benar menyayangi Nanami”
The End
Wow.... cepet ya selesainya?
:D
Sengaja aja di bikin cepet selesai. Ada S2 gak? Oh itu?
Kemungkinan tahun 2017 bakalan ada.
Tahun 2017? Iya tahun itu. Haha..... Ok dah see you good
Bye....
Dan tentunya judulnya masih sama :D
Akan ada pemain baru lagi :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar