Rabu, 12 Oktober 2016

Black Roses ╞ Thief (Siapa Namamu?)

Title : Black Roses ╞ Thief (Siapa Namamu)
Author : Rena-chan
Genre : Action, PG - 15, GxG

Main Cast :
  • Sakurai Reika
  • Ikuta Erika
Other Cast :
  • Shiraishi Mai
  • Matsumura Sayuri
  • Takayama Kazumi
  • Nishino Nanase
  • Matsui Rena
  • Matsui Jurina
  • Iriyama Anna
  • Nakada Kana
Happy Reading All.......



~---0---~



Shiraishi berjalan di depan ketiga temannya. Ia memimpin ketiga temannya untuk berjalan ke sebuah helikopter yang ada di depan mereka. Sementara di belakang, ketiga temannya juga melakukan pembicaraan.
Dan mereka masuk ke helikopter itu. Mungkin, mereka akan benar-benar pergi ke suatu tempat yang di tunjukkan Reika tadi. Untuk keperluan, Shiraishi sudah mempersiapkan semuanya. Dan mungkin juga, hari ini akan menjadi uji coba untuk Sayuri. Lebih tepatnya, dia yang akan bertugas turun ke lapangan secara langsung. Sendiri? Kemungkinan iya, seperti yang di lakukan Nanase dulu.

Selama perjalanan, mereka sama sekali tidak bicara. Kecuali wajah Sayuri yang tampak sangat resah. Mungkin, karena ini pertama kalinya dia melakukan hal yang sama sekali belum pernah ia lakukan sebelumnya, dia menjadi gugup. Bahkan, tidak ada keyakinan di dalam dirinya, jika dia akan berhasil.

“Kau cemas?” tanya Shiraishi. Mungkin, dia menyadari sikap gadis itu.
“Sedikit” balasnya singkat.
“Jangan khawatir. Lakukan apa yang aku katakan tadi malam, pasti kau bisa”
“Tapi, aku tidak bisa berkelahi sama sekali” kata Sayuri mengaku.
“Tidak perlu khawatir. Aku selalu ada bersamamu”
“Kau akan menemaniku?” Shiraishi mengangguk.

Sayuri bisa bernafas lega, karena ada yang menemaninya mengambil apa yang di inginkan Reika. Memang, dia sama sekali belum ahli dalam hal mencuri. Ini adalah kali pertamanya, dia langsung merasakannya. Kemungkinan yang ia pikirkan juga adalah, ia takut jika dirinya akan tertangkap basah.

***

Di sebuah gedung, di salah satu ruangan. Akhirnya, Shiraishi dan Sayuri sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Perlu waktu untuk mereka sampai di sana. Dan sampai pada akhirnya, mereka sudah tiba di tempat penyimpanan berlian biru.
Dengan berpakain serba hitam, dan kedua tangan mereka yang tertutup sarung tangan berwarna hitam pula, tidak akan ada yang mengira, jika mereka sebenarnya adalah perempuan. Walau pun sebenarnya sudah ada yang menduga jika mereka perempuan, namun orang itu tidak bisa membuktikannya. Cukup sulit bagi seseorang menemukan mereka atau membuktikan siapa mereka sebenarnya.

“Berlian ini sangat indah” kata Sayuri tersenyum.
“Tentu saja. Sakurai-san tidak akan salah melihat barang. Dia sangat mencintai barang yang cantik seperti berlian biru ini”
“Ayo, kita harus cepat mengambilnya”
“Tentu saja”

Tangan Sayuri sudah di angkat dan ia langsung mengambil berlian itu. Setelah itu, mereka harus terkejut, ketika sebuah alarm berbunyi.

“Sial! Ayo, kita panjat dinding sekarang dan pergi melalui jendela yang di atas”

Sayuri langsung mengangguk dan keduanya langsung memanjat dinding. Mereka dengan mudah memanjat dinding, karena tangan mereka yang di tutupi sarung tangan. Sarung tangan itu bermagnet. Dan dengan mudahnya mereka memanjat dinding seperti cicak dan keluar melewati jendela kecil. Tepat ketika itu pula, para penjaga masuk.
Salah satu dari mereka yang tidak sengaja mendongakkan kepala, melihat jendela yang terbuka. Dan mereka langsung menuju tempat yang di tuju kedua gadis itu.

Jendela yang di atas terhubung pada suatu ruangan gelap. Lalu, kedua gadis itu merangkak seperti bayi. Dan mereka langsung menemukan jalan keluar. Dan mereka langsung menuju ke atas gedung. Di sana, mereka sudah di hadang oleh 5 orang penjaga.

“Sayuri, cepat turun menggunakan parasut. Aku akan mengurus mereka”
Hai

Lalu, Sayuri dengan cepat berlari. Dua orang dari mereka mengejarnya, namun Sayuri berhasil terjun dari bangunan itu dengan menggunakan parasut. Sedangkan Sayuri, dia justruh masih asyik berkelahi dengan ketiga penjaga yang langsung berlari ke arahnya tadi. Dan dengan mudahnya, dia berhasil mengalahkan ketiga laki-laki itu.

“Hei!”
“Polisi Nagoya? Nakada Kana. Setahuku, dia mempunyai hubungan dengan Hashimoto Nanami. Tidak buruk juga, aku harus bisa mengalahkan polisi itu”
“Aku akan menangkapmu!”
“Tangkan aku! Itu pun jika kau bisa!”
“Sialan!”

Mereka langsung bertarung di atas gedung tersebut. Membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk Shiraishi mengalahkan polisi itu. Dia bahkan menendang perut polisi perempuan itu. Dan itu membuatnya tersenyum, ketika dia melihat Kana yang terbaring dengan bibir yang terluka.

Sayonara” katanya sambil tersenyum. Dia langsung terjun dengan parasut seperti yang di lakukan Sayuri.
“Kanarin!”
“Jurina?”
Daijoubu? Gomen, aku terlambat”
Daijoubu. Aku saja yang lengah. Apalagi, karena kecelakaan kemarin, aku belum bisa sepenuhnya sembuh”
“Harusnya kau tidak memaksanya”
“Tidak perlu khawatir!”

***

“Menurutmu, apa mereka berhasil?”
“Tentu saja, Minami. Kenapa tidak?” kata Erika tersenyum.
“Hanya bertanya. Aku tahu, jika Sakurai-san tidak pernah salah untuk membawa seseorang masuk ke dalam Black Roses.”
“Aku sangat percaya dengannya” kata Erika kembali tersenyum.

Minami hanya mengangguk mendengarnya. Lalu, tak lama dia kembali melihat Erika dan kemudian kembali bertanya.

“Lalu, apa yang harus kita lakukan?”
“Seperti yang di katakan Reika, kita akan mencari Yumi” kata Erika.
“Bukankah dia sudah ada yang mengurus? Akimoto?”
“Iya, itu benar. Tapi, aku rasa mereka kesulitan untuk menemukan jejak Yumi”
Sokka!”

Mereka kembali terdiam. Erika menatap jendela yang terbuka dan kedua matanya hanya fokus pada pemandangan di luar sana. Semenjak bergabung, Minami memang satu kamar dengannya. Apalagi, kamar mereka dekat dengan kamar milik Reika.
Erika memang tidak di tempatkan dengan teman mereka yang lain, karena Erika adalah salah satu orang yang sudah membuat Reika seperti ini. Bahkan, pada awalnya, dialah yang pertama kali bergabung dengan Reika. Termasuk, sebelum Yumi bergabung. Namun, Yumi berhasil membuat Reika menyayanginya. Bahkan, lebih dari seorang sahabat sekali pun. Ada hubungan khusus yang mereka jalin. Dan hanya Erika yang mengetahui hubungan itu.

“Mereka datang”
“Siapa?” tanya Minami bingung.
“Orang yang kita suruh mengambil berlian itu”
“Kita harus menemui mereka” Reika mengangguk.

Lalu, keduanya keluar untuk menyambut teman mereka yang pulang membawa apa yang Reika mau. Kali ini, mereka kembali berhasil mengambil benda keinginan ketua mereka. Erika bahkan tersenyum, ketika menyambut teman mereka.

“Akhirnya, kalian datang juga”
Hai. Ini berlian biru yang di inginkan kapten” kata Sayuri.
“Terima kasih karena kalian sudah membawa apa yang aku inginkan” mereka menoleh.
“Kapten? Ah… sama-sama, itu sudah tugas kami” kata Nanase tersenyum.
“Sayuri, mulai hari ini bergabunglah dengan Shiraishi, Nanase dan Takayama”
Hai. Terima kasih karena sudah mau membawaku kemari, kapten”
“Sama-sama. Asal kau tidak menusukku dari belakang, aku akan selalu percaya denganmu”
Hai. Aku tidak akan mengecewakanmu”
Good! Kalian boleh istirahat. Erika dan kau Minami, kalian berdua harus cepat melaksanakan tugas kalian”
“Kami akan melaksanakannya”

***

Sementara itu, di rumah sakit. Rena tengah duduk sambil meminum jus yang baru saja ia beli tadi. Dia sedang beristirahat, setelah dia merawat pasien. Walau lelah, dia sangat senang. Karena semua ini memang pekerjaannya.

Tiba-tiba, teleponnya berbunyi. Dia langsung mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera di layar ponsel miliknya. Dia tersenyum dan langsung mengangkatnya.

“Apa?” dia langsung terkejut, ketika mendapatkan suatu berita dari orang yang sudah mengabarinya.
“Tapi, kau tidak apa-apa, Jyu?”

Rena tersenyum. Dia langsung berbicara pada orang itu untuk datang ke Tokyo. Dan gadis itu langsung mengiyakannya.

“Aku tunggu, ya? Bye…” dia menutup teleponnya.

Rena menaruh kembali teleponnya. Walau dia senang, tapi dia masih takut. Lagi-lagi, ada kasus pencurian dan membuat salah satu polisi terluka. Entah sampai kapan kasus pencurian itu akan berakhir. Atau mungkin, tidak akan berakhir sama sekali?
Mungkin jika ada yang bisa menangkap mereka, kasus pencurian itu akan berakhir. Hanya saja, belum ada yang bisa menangkap mereka.

Sensei” suara itu membuatnya terbangun dari alam lamunannya.
Iriyama-san? Ada apa?”
“Pasien itu…”
Nande?”
“Dia sadar”
“Apa?!”
“Lebih baik kita melihatnya”

Rena langsung berlari keluar dari ruangannya dan menuju ke ruangan pasiennya. Dia melihat gadis yang selama ini koma telah membuka kedua matanya. Dia menghampiri gadis itu dan melihat gadis sambil tersenyum. Akhirnya, gadis itu telah sadar dari komanya selama ini. Dan itu membuat Rena senang. Selama tiga tahun terakhir ini, perjuangannya sama sekali tidak sia-sia.

“Kau sudah sadar?”
“Di mana aku?” tanya gadis itu. Suaranya sangat pelan.
“Kau di rumah sakit”
“Kepalaku sakit”
“Jangan di paksakan, kau memang membutuhkan istirahat”
Hai

Gadis itu melihat gadis yang di sebelah Rena. Lalu, dia melihat ke sekeliling ruangan itu. Rena yang sedari tadi diam, kini kembali mengeluarkan suaranya.


“Siapa namamu?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar