Jumat, 14 Oktober 2016

Hate To Be Love (Bagian Sembilan)

Title : Hate To Be Love (Bagian Sembilan)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, Friendship,  PG-13

Main cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Other Cast :
  • Matsui Jurina
  • Maeda Atsuko
  • Watanabe Mayu
  • Matsui Rena
Happy Reading All......



~---0---~



Ketika pertama kali Yui keluar dari kelasnya. Dia melihat seorang gadis yang tengah berdiri sambil tersenyum melihatnya. Tangannya melambai dan membuat Yui tersenyum membalas sapaan gadis itu.

Yui-chan
“Kau sudah keluar kelas ternyata?” gadis itu mengangguk.

Paruru melangkahkan kedua kakinya untuk mendekati Yui. Kemudian, dia menyeret gadis itu dan membawa Yui melangkah keluar sekolah. Yui hanya bisa diam dan mengikuti langkah kaki kecil Paruru.
Mereka masuk ke sebuah taman dan duduk di bawah pohon sakura. Lalu, Paruru mengeluarkan sebuah kotak berisi makanan dan membukanya. Mereka menikmati makanan itu dan belaian angin.

“Yui, ayo makan”
“Iya, iya. Lagi pula, kau tumben sekali membawa makanan” kata Yui lalu membuka mulutnya.
“Aku hanya ingin membawakan makanan untukmu. Ini masakanku”
Hontou? Memangnya kau bisa memasak?”
“Tentu saja. Walau tidak begitu enak”
“Ini asin” komentar Yui kemudian.
Hontou?”

Yui mengangguk membalasnya. Paruru sedikit kecewa setelah mendengar Yui yang mungkin jujur. Dia bukannya marah dengan Yui, tapi dia kecewa dengan masakannya sendiri. Padahal, dia sudah berusaha, tapi masih saja seperti itu.
Hasilnya tidak seperti yang dia inginkan sama sekali. Pastinya, Yui juga kecewa. Lagipula, Yui sama sekali tidak suka dengan makanan asin. Atau justruh, Paruru yang menyukai makanan asin? Apalagi, Yui sangat sering memanggilnya asin.

“Kau masak untuk dirimu sendiri, ya?” tanya Yui tiba-tiba.
“Tidak. Kenapa kau bertanya seperti itu?” tanya Paruru balik.
“Karena kau asin” balas Yui membuat Paruru cemberut.
“Yui, aku tidak asin. Dan aku juga tidak suka dengan makanan asin. Jangan panggil aku asin”
“Asin”
“Bukan!”
“Asin!”
“Yui, ah… ya sudah, aku pergi!”

Ketika Paruru sudah berdiri dan hendak melangkah, Yui menarik lengan gadis itu dan membuat Paruru kembali duduk di sampingnya. Yui mengalungkan tangannya di lengan Paruru, sedangkan tangan yang satu memegang kotak makanan Paruru.

“Kau mau kemana? Jangan pergi dulu, aku tidak akan makan, jika kau tidak menemaniku”
“Huh? Bukankah kau tidak suka asin?”
“Tadi aku berbohong, ini sangat enak” timpal Yui sambil tersenyum.
Hontou?” Paruru menatap Yui seakan tidak percaya.
Hai
“Kalau begitu, suapi aku juga”

Yui hanya menuruti permintaan gadis itu. Dia menyuapi Paruru makanan itu. Paruru hanya bisa tersenyum, ketika melihat Yui yang begitu lahap memakan masakan buatannya. Dia juga sesekali memegang bibir gadis itu untuk membuang sisa-sisa makanan yang menempel.

“Ini” kata Yui sambil menyerahkan kembali kotak makanan yang sudah kosong.
“Kau sudah kenyang?”
Hai. Arigatou

Paruru mengangguk sambil tersenyum. Dia menyetuh kepala gadis itu dan mengelusnya dengan lembut. Seperti anjing yang di elus oleh pemiliknya, Yui tersenyum dengan girang ketika melihat kelakuan Paruru.

“Benar bukan? Kau pasti bersama gadis itu” mereka menoleh.

Paruru menatap gadis itu dengan pandangan kesal. Kemudian, dengan di ikuti Yui dia bangkit dari duduknya. Paruru dan gadis itu sama-sama bertatapan tajam. Yui masih diam dan melihat kedua gadis itu.

“Kau selingkuh dengan gadis ini, bukan?”
Iie. Dia itu belum menjadi kekasihku” kata Paruru.
“Belum? Tapi sebentar lagi, bukan?”
“Daripada kau. Kau itu player kelas kakap”

Jurina menoleh ke arah Yui yang tiba-tiba melontarkan pernyataan yang membuatnya terkejut. Seolah ia menutupi keterkejutannya, dia hanya memandang Yui dengan tatapan tajamnya.

“Maksudmu?”
“Kemarin, Mayu bilang kepadaku, jika kau menyakiti Paruru dan berselingkuh dengan seorang gadis bernama Akane. Kalian bercumbu di sebuah taman yang sepi”
“Tidak!”
“Ya sudah jika tidak mengaku. Tidak ada untungnya juga kau mengaku atau tidak” timpal Yui dengan tenang.
“Ju, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi, kau tidak perlu mengurusi urusanku. Jika aku memilih Yui sebagai penggantimu, itu adalah hakku dan tidak ada hubungannya denganmu”

Jurina hanya membalas dengan tatapan datar. Dia kemudian menoleh ke arah Yui yang hanya diam berdiri di samping Paruru. Gadis itu seolah sangat tenang dan menganggap masalah enteng. Tapi, itu membuat Jurina sangat kesal.

“Baik! Aku akan pergi dari kehidupanmu”
“Oh satu lagi. Jangan pernah menganggu adikku”
“Aku bahkan tidak tertarik dengan adikmu” ketus Jurina membalasnya.
Good!”

Jurina langsung berbalik dan meninggalkan Yui dan Paruru. Paruru menoleh ke arah Yui yang masih menatap punggung Jurina sampai bayang-bayang gadis itu sudah tidak terlihat lagi.
Paruru memeluk tubuh Yui dengan erat.

“Aku sama sekali tidak menyangka, jika aku bisa menjadi kekasihnya waktu itu”
“Sudahlah, jangan di pikirkan lagi”
Hai

***

Rena membuka pintu rumah ketika ada yang mengetuk pintu rumah tadi. Dia melihat seorang gadis yang sekarang tersenyum kepadanya. Dia hanya tersenyum dan menyapa gadis itu dengan ramah.

Nee-san siapa, ya?”
“Aku Shimazaki Atsuko, kakak dari Paruru. Yui ada?”
Nee-chan belum pulang. Mungkin, sebentar lagi”
Sokka,” balas Atsuko, “ah, apa aku boleh menunggunya?”
“Tentu. Silahkan masuk, nee-san

Rena berjalan terlebih dahulu dan Atsuko mengikutinya dari belakang. Mereka duduk di ruang tamu yang kecil. Tapi, setelah Rena sudah membuatkan minuman untuk Atsuko, tiba-tiba Yui dan Paruru datang.
Yui sama sekali tidak mengetuk pintu, tapi dia langsung masuk begitu saja bersama Paruru. Mereka melihat sang kakak yang tengah duduk dan tersenyum melihat kedatangan kedua gadis itu.

“Yui”
Nee-chan kemari?” Atsuko mengangguk.
“Ini untukmu. Itu untuk bayaranmu karena kau sudah mau mengajari adikku”
Nee-chan, ini terlalu banyak” komentar Yui, setelah melihat isinya.
Daijoubu. Gunakan saja untukmu dan dia” Atsuko menunjuk Rena yang sudah duduk di kursi.
Arigatou gozaimasu

Atsuko mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, dia melihat Paruru yang tersenyum. Dia menaikkan alisnya, ketika Paruru melihatnya. Paruru tahu, apa maksud dari kakaknya itu. Wajah Atsuko yang sempat melihat Yui, seakan berkata ‘apa kau mempunyai hubungan dengan Yui?’
Paruru hanya bisa tersenyum malu membalasnya. Wajahnya sedikit memerah dan tangannya terus menggenggam tangan Yui dengan erat. Semua itu sudah cukup untuk menjawab pertanyaan Atsuko.

Dia hanya bisa tersenyum melihatnya.

***

Hisashiburi no KURASU-kai de
Tonari ni suwatta
Sou ichiban aitakatta
Ano hi no kataomoi

Kami wo nobashite
Otona ni natta
Kimi ga mabushikute

Nikai koi wo shita
Boku no mune no oku de
Nemutteta toki ga mezameru
AH-
Kimi ga hohoemu to
Setsunaku narunda
Nani mo iezu ni

Sotsugyoushiki owatta ato
Kyoushitsu ni nokotte
"zutto zutto tomodachi da yo"
Minna de chikatta ne

Omoide no naka
Fuuin shita
Kimi ga yomigaeru

Nikai koi wo shita
Mae to onaji you ni
Natsukashii myaku ga utteiru
AH-
Kimi ni au tabi ni
Koi wo suru darou
Nankai datte

Nikai koi wo shita
Boku no mune no oku de
Nemutteta toki ga mezameru
AH-
Kimi ga hohoemu to
Setsunaku narunda
Nani mo iezu ni

Yui menyudahi latihannya. Dia menaruh kertas yang berisi lirik lagu itu ke dalam tas miliknya. Yui juga menaruh gitar itu kembali di tempatnya. Kemudian, dia langsung kembali duduk dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

“Yui” suara itu membuatnya menoleh.
“Mayu? Nani?”
“Kita akan tampil di acara perpisahan sekolah, Yui. Jadi, kita harus terus berlatih”
“Ok”

Mayu hanya tersenyum. Kemudian, dia duduk di dekat Yui. Yui merasa aneh dengan sikap Mayu, dia mencoba melirik Mayu. Dan ternyata, wajah Mayu benar-benar seperti seseorang yang tengah kehilangan sesuatu yang berharga.

“Kau kenapa?”
“Hanya sedih, karena waktu akan cepat berlalu dan aku tidak bisa melihat Yuki lagi di sekolah”
“Hanya itu?”

Mayu mengangguk sambil menunduk. Sejujurnya, Yui sudah mengetahui semua perasaan Mayu kepada Yuki. Namun, gadis itu sama sekali tidak berani mengutarakannya. Dia memerlukan waktu, tapi justruh waktu akan berlalu. Dia tidak akan melihat Yuki lagi di sekolah.

“Tenanglah. Masih ada waktu sampai perpisahan”
“Hanya 4 bulan lagi, Yui”
“Kau harus bisa”
“Aku belum siap”

Yui mendesah. Walau sebenarnya keduanya memiliki perasaan yang sama, tapi Mayu sama sekali belum bisa memberanikan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya. Dia tipe gadis yang pendiam dan memendam perasaannya. Bahkan, dia tidak tahu sampai kapan dia akan menjadi gadis seperti ini. Gadis yang sama sekali tidak berani. Hanya diam dan hanya melihat gadis yang ia cintai dari jauh. Dia seorang pengecut. Dia akui itu.

“Lalu, apa yang ingin kau lakukan?” tanya Yui.
“Belum tahu. Mungkin, aku akan membiarkannya pergi. Tapi, aku akan mengejarnya lagi”
“Huh? Maksudmu?”
“Aku akan membiarkannya lulus dari sekolah ini. Tapi, aku akan kuliah di universitas yang sama seperti dirinya setelah lulus nanti”
“Ah…. begitu, ya? Aku akan mencoba bertanya pada Paruru, di mana Yuki akan kuliah”
“Itu lebih baik. Arigatou

Yui hanya tersenyum dan mengangguk. Mayu adalah sahabat terbaiknya selain Kei. Bahkan, gadis itu banyak membantu Yui. Tidak ada salahnya, jika Yui balik membantu Mayu. Membalas kebaikan sahabat tidaklah buruk, bukan?

“Jadi, kau dan Paruru sudah benar-benar jatuh cinta?” tanya Mayu.
“Dia yang mulai dan akhirnya kita benar-benar jatuh cinta” balas Yui sambil tersenyum malu.
“Benar bukan? Suatu saat nanti kalian akan menjalin hubungan dan ternyata…” Yui kembali tersenyum mendengarnya.
“Hehe…. Mungkin, dia yang terbaik untukku”
“Selamat, Yuihan” Yui kembali tersenyum dan ia mengangguk.


To Be Continued........


Song : Kimi ni Au Tabi Koi wo Suru
Updet : -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar