Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, Friendship, PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Matsui Jurina
- Maeda Atsuko
- Watanabe Mayu
- Matsui Rena
Happy Reading All......
~---0---~
Ketika
pertama kali Yui keluar dari kelasnya. Dia melihat seorang gadis yang tengah
berdiri sambil tersenyum melihatnya. Tangannya melambai dan membuat Yui
tersenyum membalas sapaan gadis itu.
“Yui-chan”
“Kau
sudah keluar kelas ternyata?” gadis itu mengangguk.
Paruru
melangkahkan kedua kakinya untuk mendekati Yui. Kemudian, dia menyeret gadis
itu dan membawa Yui melangkah keluar sekolah. Yui hanya bisa diam dan mengikuti
langkah kaki kecil Paruru.
Mereka
masuk ke sebuah taman dan duduk di bawah pohon sakura. Lalu, Paruru
mengeluarkan sebuah kotak berisi makanan dan membukanya. Mereka menikmati makanan
itu dan belaian angin.
“Yui,
ayo makan”
“Iya,
iya. Lagi pula, kau tumben sekali membawa makanan” kata Yui lalu membuka
mulutnya.
“Aku
hanya ingin membawakan makanan untukmu. Ini masakanku”
“Hontou? Memangnya kau bisa memasak?”
“Tentu
saja. Walau tidak begitu enak”
“Ini
asin” komentar Yui kemudian.
“Hontou?”
Yui
mengangguk membalasnya. Paruru sedikit kecewa setelah mendengar Yui yang
mungkin jujur. Dia bukannya marah dengan Yui, tapi dia kecewa dengan masakannya
sendiri. Padahal, dia sudah berusaha, tapi masih saja seperti itu.
Hasilnya
tidak seperti yang dia inginkan sama sekali. Pastinya, Yui juga kecewa.
Lagipula, Yui sama sekali tidak suka dengan makanan asin. Atau justruh, Paruru
yang menyukai makanan asin? Apalagi, Yui sangat sering memanggilnya asin.
“Kau
masak untuk dirimu sendiri, ya?” tanya Yui tiba-tiba.
“Tidak.
Kenapa kau bertanya seperti itu?” tanya Paruru balik.
“Karena
kau asin” balas Yui membuat Paruru cemberut.
“Yui,
aku tidak asin. Dan aku juga tidak suka dengan makanan asin. Jangan panggil aku
asin”
“Asin”
“Bukan!”
“Asin!”
“Yui,
ah… ya sudah, aku pergi!”
Ketika
Paruru sudah berdiri dan hendak melangkah, Yui menarik lengan gadis itu dan
membuat Paruru kembali duduk di sampingnya. Yui mengalungkan tangannya di
lengan Paruru, sedangkan tangan yang satu memegang kotak makanan Paruru.
“Kau
mau kemana? Jangan pergi dulu, aku tidak akan makan, jika kau tidak menemaniku”
“Huh?
Bukankah kau tidak suka asin?”
“Tadi
aku berbohong, ini sangat enak” timpal Yui sambil tersenyum.
“Hontou?” Paruru menatap Yui seakan tidak
percaya.
“Hai”
“Kalau
begitu, suapi aku juga”
Yui
hanya menuruti permintaan gadis itu. Dia menyuapi Paruru makanan itu. Paruru
hanya bisa tersenyum, ketika melihat Yui yang begitu lahap memakan masakan
buatannya. Dia juga sesekali memegang bibir gadis itu untuk membuang sisa-sisa
makanan yang menempel.
“Ini”
kata Yui sambil menyerahkan kembali kotak makanan yang sudah kosong.
“Kau
sudah kenyang?”
“Hai. Arigatou”
Paruru
mengangguk sambil tersenyum. Dia menyetuh kepala gadis itu dan mengelusnya
dengan lembut. Seperti anjing yang di elus oleh pemiliknya, Yui tersenyum
dengan girang ketika melihat kelakuan Paruru.
“Benar
bukan? Kau pasti bersama gadis itu” mereka menoleh.
Paruru
menatap gadis itu dengan pandangan kesal. Kemudian, dengan di ikuti Yui dia
bangkit dari duduknya. Paruru dan gadis itu sama-sama bertatapan tajam. Yui
masih diam dan melihat kedua gadis itu.
“Kau
selingkuh dengan gadis ini, bukan?”
“Iie. Dia itu belum menjadi kekasihku”
kata Paruru.
“Belum?
Tapi sebentar lagi, bukan?”
“Daripada
kau. Kau itu player kelas kakap”
Jurina
menoleh ke arah Yui yang tiba-tiba melontarkan pernyataan yang membuatnya
terkejut. Seolah ia menutupi keterkejutannya, dia hanya memandang Yui dengan
tatapan tajamnya.
“Maksudmu?”
“Kemarin,
Mayu bilang kepadaku, jika kau menyakiti Paruru dan berselingkuh dengan seorang
gadis bernama Akane. Kalian bercumbu di sebuah taman yang sepi”
“Tidak!”
“Ya
sudah jika tidak mengaku. Tidak ada untungnya juga kau mengaku atau tidak”
timpal Yui dengan tenang.
“Ju,
kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi, kau tidak perlu mengurusi
urusanku. Jika aku memilih Yui sebagai penggantimu, itu adalah hakku dan tidak
ada hubungannya denganmu”
Jurina
hanya membalas dengan tatapan datar. Dia kemudian menoleh ke arah Yui yang
hanya diam berdiri di samping Paruru. Gadis itu seolah sangat tenang dan
menganggap masalah enteng. Tapi, itu membuat Jurina sangat kesal.
“Baik!
Aku akan pergi dari kehidupanmu”
“Oh
satu lagi. Jangan pernah menganggu adikku”
“Aku
bahkan tidak tertarik dengan adikmu” ketus Jurina membalasnya.
“Good!”
Jurina
langsung berbalik dan meninggalkan Yui dan Paruru. Paruru menoleh ke arah Yui
yang masih menatap punggung Jurina sampai bayang-bayang gadis itu sudah tidak
terlihat lagi.
Paruru
memeluk tubuh Yui dengan erat.
“Aku
sama sekali tidak menyangka, jika aku bisa menjadi kekasihnya waktu itu”
“Sudahlah,
jangan di pikirkan lagi”
“Hai”
***
Rena
membuka pintu rumah ketika ada yang mengetuk pintu rumah tadi. Dia melihat
seorang gadis yang sekarang tersenyum kepadanya. Dia hanya tersenyum dan
menyapa gadis itu dengan ramah.
“Nee-san siapa, ya?”
“Aku
Shimazaki Atsuko, kakak dari Paruru. Yui ada?”
“Nee-chan belum pulang. Mungkin, sebentar
lagi”
“Sokka,” balas Atsuko, “ah, apa aku boleh
menunggunya?”
“Tentu.
Silahkan masuk, nee-san”
Rena
berjalan terlebih dahulu dan Atsuko mengikutinya dari belakang. Mereka duduk di
ruang tamu yang kecil. Tapi, setelah Rena sudah membuatkan minuman untuk
Atsuko, tiba-tiba Yui dan Paruru datang.
Yui
sama sekali tidak mengetuk pintu, tapi dia langsung masuk begitu saja bersama
Paruru. Mereka melihat sang kakak yang tengah duduk dan tersenyum melihat kedatangan
kedua gadis itu.
“Yui”
“Nee-chan kemari?” Atsuko mengangguk.
“Ini
untukmu. Itu untuk bayaranmu karena kau sudah mau mengajari adikku”
“Nee-chan, ini terlalu banyak” komentar
Yui, setelah melihat isinya.
“Daijoubu. Gunakan saja untukmu dan dia”
Atsuko menunjuk Rena yang sudah duduk di kursi.
“Arigatou gozaimasu”
Atsuko
mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, dia melihat Paruru yang tersenyum. Dia
menaikkan alisnya, ketika Paruru melihatnya. Paruru tahu, apa maksud dari
kakaknya itu. Wajah Atsuko yang sempat melihat Yui, seakan berkata ‘apa kau mempunyai hubungan dengan Yui?’
Paruru
hanya bisa tersenyum malu membalasnya. Wajahnya sedikit memerah dan tangannya
terus menggenggam tangan Yui dengan erat. Semua itu sudah cukup untuk menjawab
pertanyaan Atsuko.
Dia
hanya bisa tersenyum melihatnya.
***
Hisashiburi no
KURASU-kai de
Tonari ni suwatta
Sou ichiban aitakatta
Ano hi no kataomoi
Kami wo nobashite
Otona ni natta
Kimi ga mabushikute
Nikai koi wo shita
Boku no mune no oku de
Nemutteta toki ga mezameru
AH-
Kimi ga hohoemu to
Setsunaku narunda
Nani mo iezu ni
Sotsugyoushiki owatta ato
Kyoushitsu ni nokotte
"zutto zutto tomodachi da yo"
Minna de chikatta ne
Omoide no naka
Fuuin shita
Kimi ga yomigaeru
Nikai koi wo shita
Mae to onaji you ni
Natsukashii myaku ga utteiru
AH-
Kimi ni au tabi ni
Koi wo suru darou
Nankai datte
Nikai koi wo shita
Boku no mune no oku de
Nemutteta toki ga mezameru
AH-
Kimi ga hohoemu to
Setsunaku narunda
Nani mo iezu ni
Tonari ni suwatta
Sou ichiban aitakatta
Ano hi no kataomoi
Kami wo nobashite
Otona ni natta
Kimi ga mabushikute
Nikai koi wo shita
Boku no mune no oku de
Nemutteta toki ga mezameru
AH-
Kimi ga hohoemu to
Setsunaku narunda
Nani mo iezu ni
Sotsugyoushiki owatta ato
Kyoushitsu ni nokotte
"zutto zutto tomodachi da yo"
Minna de chikatta ne
Omoide no naka
Fuuin shita
Kimi ga yomigaeru
Nikai koi wo shita
Mae to onaji you ni
Natsukashii myaku ga utteiru
AH-
Kimi ni au tabi ni
Koi wo suru darou
Nankai datte
Nikai koi wo shita
Boku no mune no oku de
Nemutteta toki ga mezameru
AH-
Kimi ga hohoemu to
Setsunaku narunda
Nani mo iezu ni
Yui
menyudahi latihannya. Dia menaruh kertas yang berisi lirik lagu itu ke dalam
tas miliknya. Yui juga menaruh gitar itu kembali di tempatnya. Kemudian, dia
langsung kembali duduk dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
“Yui”
suara itu membuatnya menoleh.
“Mayu?
Nani?”
“Kita
akan tampil di acara perpisahan sekolah, Yui. Jadi, kita harus terus berlatih”
“Ok”
Mayu
hanya tersenyum. Kemudian, dia duduk di dekat Yui. Yui merasa aneh dengan sikap
Mayu, dia mencoba melirik Mayu. Dan ternyata, wajah Mayu benar-benar seperti
seseorang yang tengah kehilangan sesuatu yang berharga.
“Kau
kenapa?”
“Hanya
sedih, karena waktu akan cepat berlalu dan aku tidak bisa melihat Yuki lagi di
sekolah”
“Hanya
itu?”
Mayu
mengangguk sambil menunduk. Sejujurnya, Yui sudah mengetahui semua perasaan
Mayu kepada Yuki. Namun, gadis itu sama sekali tidak berani mengutarakannya.
Dia memerlukan waktu, tapi justruh waktu akan berlalu. Dia tidak akan melihat
Yuki lagi di sekolah.
“Tenanglah.
Masih ada waktu sampai perpisahan”
“Hanya
4 bulan lagi, Yui”
“Kau
harus bisa”
“Aku
belum siap”
Yui
mendesah. Walau sebenarnya keduanya memiliki perasaan yang sama, tapi Mayu sama
sekali belum bisa memberanikan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya. Dia
tipe gadis yang pendiam dan memendam perasaannya. Bahkan, dia tidak tahu sampai
kapan dia akan menjadi gadis seperti ini. Gadis yang sama sekali tidak berani.
Hanya diam dan hanya melihat gadis yang ia cintai dari jauh. Dia seorang
pengecut. Dia akui itu.
“Lalu,
apa yang ingin kau lakukan?” tanya Yui.
“Belum
tahu. Mungkin, aku akan membiarkannya pergi. Tapi, aku akan mengejarnya lagi”
“Huh?
Maksudmu?”
“Aku
akan membiarkannya lulus dari sekolah ini. Tapi, aku akan kuliah di universitas
yang sama seperti dirinya setelah lulus nanti”
“Ah….
begitu, ya? Aku akan mencoba bertanya pada Paruru, di mana Yuki akan kuliah”
“Itu
lebih baik. Arigatou”
Yui
hanya tersenyum dan mengangguk. Mayu adalah sahabat terbaiknya selain Kei.
Bahkan, gadis itu banyak membantu Yui. Tidak ada salahnya, jika Yui balik
membantu Mayu. Membalas kebaikan sahabat tidaklah buruk, bukan?
“Jadi,
kau dan Paruru sudah benar-benar jatuh cinta?” tanya Mayu.
“Dia
yang mulai dan akhirnya kita benar-benar jatuh cinta” balas Yui sambil
tersenyum malu.
“Benar
bukan? Suatu saat nanti kalian akan menjalin hubungan dan ternyata…” Yui
kembali tersenyum mendengarnya.
“Hehe….
Mungkin, dia yang terbaik untukku”
“Selamat,
Yuihan” Yui kembali tersenyum dan ia mengangguk.
To Be Continued........
Song
: Kimi ni Au Tabi Koi wo Suru
Updet : -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar