Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, Friendship, PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Matsui Jurina
- Maeda Atsuko
- Jonishi Kei
- Matsui Rena
Happy Reading All......
~---0---~
Paruru
maminkan piano itu dan menciptakan alunan lagu yang indah. Dia juga bernyanyi
mengikuti irama yang terdengar dengan sangat indah itu. Sang kakak hanya menikmati lagu itu dari
belakang tanpa sepengetahuan darinya.
Bahkan,
ketika dia menyanyikan lagu itu, dia mengingat kejadian kemarin. Di rumah Yui.
Dan ketika itu, Rena justruh sedang pergi dan hanya ada dia dan Yui. Mereka
menciptakan suasana yang begitu indah untuk mereka nikmati. Dan hanya mereka
yang tahu.
Omoi dasu yo ima mo
Koi to kidzuita natsu wo
Tokeisou no hana ga
Hinata ni afureta michi
Hare watatta sora ni
Nyuudougumo ga mokumoku
Atto iu ma ni fuete
Naze da ka fuan ni natta no
Ima iru basho to mirai
Anata no migikata
Watashi no atama wo katamukete
Chokon to nosetara
Sore dake de anshin shita
Shiawase yo
Paruru
teringat ketika dia menyandarkan kepalanya di bahu milik Yui. Dia merasa
tenang, bahkan dia juga sangat menikmatinya. Dia tersenyum. Paruru tahu, jika
dia sangat bahagia bisa bersandar di bahu Yui.
Tapi,
ketika itu dia sangat takut. Dia hanya takut, jika Yui akan marah kepadanya.
Justruh, gadis itu merengkuhnya. Memeluknya dengan erat dan membuatnya hangat.
Rasanya tenang. Seakan masalahnya hilang begitu saja.
“Yui, lebih erat lagi”
“Pelukannya?”
“Hai”
Dan
Yui melakukannya. Yui memeluk tubuhnya dengan erat. Seakan, gadis itu tidak mau
mengecewakannya. Paruru bahkan melingkarkan tangannya di perut gadis itu. Dia
hangat karena pelukan itu.
Umaku ikanakute
Tsuraku kanashii toki wa
Sonna watashi no guchi wo
Kiite kureru dake de ii
Yuudachi ni furarete
Minka no nokisaki de
Sotto yorisotta futari
Iroiro aru ne tte waratta
Ame sae tanoshiku naru
Anata no migikata
Toki ni wa kokoro wo yasumasete
Shimpai ga atte mo
Itsudatte raku ni nareru
Nukumori yo
Paruru
teringat, ketika Yui menyelamatkan nyawanya yang hampir melayang. Gadis itu
bahkan membentaknya. Dan akhirnya, Yui membawanya ke rumah gadis itu. Yui tahu,
jika dia tidak akan bisa sekolah dalam keadaan kacau seperti itu. Bahkan,
ketika dia menangis dan tubuhnya yang basah, Yui mendekapnya ketika mereka
pulang menuju rumah Yui. Seakan, gadis itu benar-benar mengkhawatirkannya.
Sorezore no sora no shita de
Kagayaite ta ano koro omou no kanaa
Ima de mo futari wa
Issho ni aruiteru mitai ni
Anata no migikata
Watashi no atama wo katamukete
Chokon to nosetara
Sore dake de anshin shita
Shiawase yo
Natsukashiku setsunakatta
Aa ano natsu yo
Di
bahu Yui, dia sempat mengeluh dan Yui dengan setia mendengar keluh kesahnya.
Orang yang selama ini di cintainya, dengan tega menyakitinya. Tapi, Yui justruh
mau mendengarkan keluh kesahnya. Gadis itu bahkan sudah menghiburnya. Dan
akhirnya, ciuman itu terjadi.
Bahkan,
ciuman yang awalnya lembut itu membuat mereka melakukan hal yang lebih. Tapi,
Paruru tidak menyesalinya. Hatinya sangat tenang. Dia tidak merasakan sakit
atau pun luka, justruh dia merasa kebahagiaan yang sebelumnya belum pernah ia
rasakan.
“Yui-chan” dia tersenyum.
“Sepertinya,
ada yang sedang jatuh cinta”
Dia
terkejut dan menolehkan kepalanya. Di belakang, sang kakak berdiri dan tersenyum
sambil meletakkan kedua tangannya yang terlipat di dada.
“Onee-chan” keluhnya sambil berdiri.
“Kenapa
kau menyanyikan lagu ciptaanku?” tanya Atsuko.
“Memangnya
tidak boleh?” tanya Paruru sambil mendekati kakaknya.
“Boleh
saja. Tapi, tentunya kau mempunyai alasan kenapa menyanyikan laguku”
Judul
lagu tadi ‘Migikata’, sebenarnya itu
adalah lagu yang di nyanyikan Atsuko. Dia sendiri yang menciptakan lagu itu.
Entah untuk apa, mungkin karena dia memiliki seorang yang istimewa. Dia juga
sangat suka menyandarkan kepalanya di bahu orang itu. Orang yang membuatnya
jatuh cinta untuk pertama kalinya.
“Ah…
tidak apa-apa, nee-chan. Aku hanya
ingin menyanyikannya saja”
“Hontou? Lalu, kenapa kau menyebut nama
Yui?” seketika, wajahnya memerah.
“Ti-tidak
apa-apa. Kau salah dengar, mungkin” balasnya sambil salah tingkah.
“Aku
tahu kau berbohong, adikku” kata Atsuko sambil tersenyum nakal.
“Mou….
Onee-chan”
Atsuko
hanya tertawa, ketika melihat wajah Paruru yang sudah benar-benar memerah. Dia
tahu, ada sesuatu yang terjadi pada Paruru dan Yui. Walau Paruru tidak
mengakuinya, wajah gadis itu sudah bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di
benaknya. Atsuko memang tahu betul Paruru.
***
Paruru
berjalan melewati gerbang sekolah. Di tangannya ada sebuah buku dan tidak
seperti biasanya, hari ini senyumannya mengembang.
Di
depannya, dia melihat Yui yang tengah berjalan dan di tangannya ada beberapa
buku yang ia bawa. Paruru berjalan dengan cepat dan dia tersenyum begitu sangat
lebar. Lalu, dia langsung memeluk Yui dari belakang. Dia sama sekali
menghiraukan tatapan temannya yang menatap mereka dengan aneh dan mungkin juga
mereka terkejut.
Melihat
dua orang yang dulunya saling bermusuhan, dan sekarang menjadi dekat bahkan
sampai berpelukan. Itu hal yang benar-benar membuat orang terkejut. Tapi,
Paruru justruh menikmatinya. Dia bahkan memeluk Yui dengan erat.
“Kenapa
kau memelukku?” tanya Yui.
“Memangnya
kenapa? Selama ini, aku sudah melakukan hal kasar kepadamu dan sekarang biarkan
aku memperlakukanmu seperti teman spesialku” kata Paruru.
“Eh?”
Yui
menunduk, ia melihat tangan Paruru yang menyatu di perutnya. Tangannya bergerak
perlahan dan akhirnya menyentuh kedua tangan yang lembut itu. 2 tangan yang
melingkar indah di perutnya.
Bibirnya
membentuk lengkungan senyum yang indah.
“Yui-chan, gomen” kata Paruru membuat Yui menoleh kearahnya yang sedang
bersandar di bahu Yui.
“Untuk
apa?”
“Ciuman
kemarin, dan akhirnya kita….”
“Tidak
perlu di permasalahkan lagi. Aku tidak marah” kata Yui memotongnya.
“Hontou?”
“Hai”
Paruru
kembali tersenyum mendengarnya. Dia sama sekali tidak sadar, jika detak jantung
Yui berdetak begitu sangat kencang karena ulahnya. Tapi, dia menghiraukannya.
Kemudian, dia melepas pelukannya. Yui berbalik dan melihatnya yang tersenyum.
“Ya
sudah, kau masuk ke kelas sana. Ini sudah hampir masuk” kata Yui.
“Eh?
Masih ada 5 menit, Yui” keluh Paruru.
“Iya,
aku tahu. Tapi, kau harus siap-siap. Apalagi, kau ada ulangan matematika
sekarang”
“Kau
masih memikirkan itu? Aku hanya ingin bersamamu, sebelum pelajaran di mulai”
“Kau
sudah memelukku tadi, sekarang kau harus masuk ke kelas” kata Yui.
Paruru
yang kesal mendengarnya, langsung melayangkan cubitan di pinggang Yui. Yui
meringis karena cubitan itu. Dia menatap Paruru kesal. Tangannya memegang pinggangnya
untuk mengurangi rasa sakit.
“Sakit,
Paru” Yui mengelus pinggangnya.
“Kau
menyebalkan” ketus Paruru.
“Iya,
tapi jangan mencubit pinggangku juga. Sakit sekali” rintihnya lagi.
“Gomen”
Yui
hanya bisa mengangguk membalasnya. Dia melihat jam di tangannya, kemudian
kembali melihat Paruru yang masih menatapnya.
“Masih
sakit, ya?”
“Tidak,”
balas Yui singkat, “ya sudah, sana masuk ke kelas. Kau harus belajar selagi ada
waktu”
“Hanya
tiga menit, Yui” komentar Paruru sambil melihat jam tangannya.
“Itu
ulahmu sendiri” ketus Yui sambil melihat Paruru dengan sinis.
Paruru
mengerucutkan bibirnya, setelah mendengar keluhan Yui. Dia memandang gadis itu
dengan kesal. Sementara Yui, ia mengitarakan pandangannya ke arah kanan dan
kiri. Kemudian, ia kembali melihat Paruru yang masih menatapnya dengan bibir
yang di kerucutkan.
Ketika
Paruru ingin membalikkan tubuhnya, tiba-tiba Paruru tertarik dan pipinya
menjadi incaran bibir Yui. Dan ketika itu, detak jantungnya berdetak tidak
normal.
“Itu
yang kau mau? Aku sudah melakukannya untukmu, dan sekarang kau harus masuk kelas.
Belajarlah yang rajin, ok?” Yui tersenyum sambil mengelus kepalanya.
“Yui….”
Paruru tersenyum malu melihatnya.
“Belajar
yang rajin, ya? Kau harus mendapat nilai yang sempurna. Aku mendoakanmu, Paruru
sayang”
“Sayang?
Sekali lagi” kata Paruru.
Yui
mendesah, kemudian ia mendekati Paruru dan mendekatkan bibirnya di telinga
Paruru. Yui berbisik di telinga gadis itu, dan mampu membuat tubuh Paruru
merinding karena ulahnya.
“Sayang,
kau harus belajar yang rajin, ya?” wajahnya memerah seketika.
“H-hai” balasnya sambil tersenyum malu.
“Good”
***
Yui
meletakkan gitar yang baru saja dia mainkan di tempatnya. Di tangannya ada
sebuah kertas. Lalu, dia menyimpan kertas itu di dalam tas miliknya. Kemudian,
dia duduk menyandarkan dirinya di kursi. Yui sedikit lelah sekarang ini. Tapi,
ia merasa sangat bahagia.
“Yui”
“Hai
Kei” sapanya balik sambil tersenyum.
“Kau
dan Paruru sangat dekat tadi pagi, dan aku juga sempat melihat kalian
berpelukan” kata Kei.
“Hehe….
Memangnya apa yang kau pikirkan setelah melihat itu?” Yui bertanya.
“Aku
rasa, kalian seperti sepasang kekasih” Kei berkomentar.
“Hontouni?”
Kei
hanya mengangguk.
Sementara
Yui, dia justruh kembali tersenyum dan membuat sahabatnya itu menatapnya
bingung. Pikirannya tertuju pada hari yang lalu. Di mana, ketika dia dan Paruru
selesai bernyanyi dengan beraninya gadis itu menciumnya dan lalu terjadilah
sesuatu di antara mereka.
“Yui-chan, Gomen”
“Daijoubu” kata Yui membalasnya.
Paruru memeluknya dengan erat. Bahkan,
Yui juga membalasnya. Paruru meraih selimut untuk menutupi tubuh mereka yang
telanjang. Di perlukan Paruru, Yui merasa sangat nyaman. Bahkan, rasanya lebih
nyaman daripada ketika dia memeluk kekasihnya yang terdahulu.
Dan ini pertama kalinya, dia
melakukan hal yang lebih dengan gadis lain. Bahkan, gadis itu dulunya adalah
musuh terbesarnya. Tapi, rasa benci itu ternyata perlahan berubah menjadi rasa
cinta. Dan ternyata, Paruru yang memulai ‘itu’ terlebih dahulu.
“Daisuki da” kata Paruru berbisik.
“Hai” hanya itu balasan Yui yang
terdengar di telinga Paruru.
Beruntung karena pintu kamarnya
terkunci, bahkan Rena yang sudah pulang mengiranya tertidur. Rena juga tidak
berani menganggunya. Rena yang masih polos itu, bahkan membuat makanan seperti
biasa tanpa mengetahui apa yang terjadi.
Yui sangat kelelahan akibat
perbuatan Paruru. Bahkan, Yui menyandarkan kepalanya di bahu gadis itu.
“Kau kelelahan?”
“Hai”
“Gomen, ne? Aku berjanji, aku akan
menjagamu dengan baik. Aishiteru”
Yui hanya diam sambil menutup kedua
matanya. Dia terlalu kelelahan, dan Paruru memeluk tubuhnya lebih erat. Itu membuat
tubuh Yui terasa hangat. Dia menikmati pelukan itu dan membalas pelukan gadis
itu.
“Yui,
apa yang kau pikirkan?” Yui menoleh ke arah Kei.
“Tidak
apa-apa. Memangnya kenapa?” tanya Yui.
“Kau
tersenyum seperti orang idiot” keluh Kei menatapnya jengkel.
Yui
hanya tersenyum mendengarnya. Tak lama, perhatian mereka harus teralihkan pada
seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan musik. Mereka menatap gadis
itu yang sekarang mulai berjalan menghampiri mereka. Atau mungkin lebih
tepatnya, gadis itu menghampiri Yui.
“Yui-chan”
“Yui-chan?” Kei menatap Yui yang hanya
tersenyum melihat gadis itu.
“Yui-chan, ini nilai matematiku” kata
Paruru sambil menyerahkan sebuah kertas pada Yui.
Yui
menerimanya dan menatap angka yang cukup tinggi di kertas itu. Dia mendongak
melihat Paruru yang masih tersenyum.
“Nilaimu
tinggi juga” kata Yui tersenyum.
“Hehe….
Aku tidak mau mengecewakanmu”
“Good girl” balas Yui sambil tersenyum.
“Yui-chan, apa kau ingin memberikanku
hadiah?” kata Paruru.
“Tentu.
Apalagi, kau sudah berusaha keras”
Paruru
tersenyum mendengarnya. Dia membelai pipi Yui dengan lembut. Sementara di depan
mereka, ada seorang gadis yang menatap mereka dengan heran. Kei. Dia benar-benar
tidak percaya, dengan apa yang dia lihat.
“Nee-chan ingin memberikan uang juga
kepadamu”
“Tidak
di kasih pun tidak apa-apa. Karena, adiknya sudah menjadi milikku” Pipi Paruru
bersemu merah.
“Belum
resmi, Yui” balas Paruru.
“Kita
resmikan saja sekarang”
“Aku
masih malu. Jangan di sini!” Paruru menarik hidung gadis itu perlahan.
Kei
hanya terbengong dengan mulutnya yang terbuka, ketika mendengar ucapan gadis
itu. Kei mulai berfikir, jika mereka mempunyai hubungan yang lebih dari seorang
teman. Benci yang tertanam di hati mereka, perlahan menjadi rasa cinta.
“Aku
rasa, kalian melupakan keberadaanku” keduanya menoleh.
“Ah…
Kei? Gomennasai” kata Yui terkikik.
“Kalian
berpacaran?” tanya Kei.
“Nanti
kau akan mengetahuinya” Yui memberinya kedipan.
“Baiklah”
To Be Continued........
Song : Maeda Atsuko - Migikata
Updet : -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar