Title : Mermaid and Me (Chapter 08)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Main cast :
- Shimazaki Haruka
- Yokoyama Yui
- Matsui Jun
- Matsui Rena
- Matsui Mayu
- Kashiwagi Yuki
Other Cast :
- Shimazaki Nanami
- Shimazaki Rei
- Nishino Nanase
- Matsuoka Natsuo
Happy Reading All.....
~---0---~
Paruru
mengeluarkan Kristal yang ada di lemari. Beberapa hari ini, dia menyimpan
Kristal itu di lemari. Dia sama sekali belum sempat mengabari kedua adiknya.
Mungkin, kedua adiknya merindukannya. Hanya saja, dia memang tidak sempat untuk
mengabari kedua adiknya. Dia sama sekali belum tahu, jika Nanami dan Rei sudah
ada di dunia manusia. Dia sangat merindukan kedua adiknya. Selama ibu kandung
mereka pergi, Paruru hanya memiliki Nanami dan Rei. Tapi, dia justruh
meninggalkan kedua adik kesayangannya.
Dia
kemudian duduk, lalu mencoba menghubungi Nanami. Sayang, Kristal yang di pegang
Nanami tidak meresponnya. Paruru sangat khawatir dengannya. Biasanya, jika dia
menghubungi Nanami, pasti adiknya akan langsung mereposnnya. Kali ini, Nanami
tidak meresponnya. Wajahnya sedikit khawatir. Dia hanya bisa berdoa, jika kedua
adiknya dalam keadaan baik-baik saja.
“Nanami,
kau ada di mana?” tanyanya sambil melihat Kristal itu.
Paruru
menggenggam Kristal itu dengan erat, kedua matanya terpejam. Lalu, dia berkata
dalam hati. Tunjukkan keberadaan Nanami
dan Rei. Kemudian, sebuah cahaya menyelimuti tubuhnya. Lalu, Paruru bisa
melihat Nanami melalui yang tertidur dalam sebuah mobil hitam. Kedua matanya
tertutup, tapi bibirnya tertarik berlawanan arah. Dia sangat lega, karena
melihat Nanami yang baik-baik saja. Di samping Nanami, ada juga Rei yang
terlelap dalam tidur. Lalu, di samping Rei ada Nanase. Ternyata, mereka satu
mobil. Hanya saja, Paruru tidak tahu kenapa mereka ada di satu mobil. Dan itu
berarti, mereka ada di dunia manusia.
Paruru
membuka kedua matanya. Dia kemudian berdiri dan melangkah ke arah jendela. Dia
hanya yakin, jika kedua adiknya akan kemari. Lebih tepatnya ke kota Tokyo.
Mungkin saja, mereka ingin menyusulnya. Tapi, itu berarti, Nanami dan Rei sudah
keluar dari dunia laut. Tapi, bagaimana bisa?
“Apa
yang terjadi pada mereka? Kenapa mereka ke dunia manusia?” tanyanya tidak
mengerti.
***
Nanami
dan Rei masih tertidur di mobil. Mereka membawa dua mobil. Yuki, Mayu, Nanami,
Rei dan Nanase satu mobil. Sedangkan, Davin bersama 2 orang temannya yang lain.
Mereka sudah memasuki kota Tokyo dan sebentar lagi, mereka akan sampai di rumah
Yuki. Rumah itu juga di tempati Davin dan 2 temannya yang lain. Namun, kali ini
ada Mayu, Nanami, Rei dan Nanase. Mungkin, kamar tamu akan di pakai oleh mereka
dan ada satu kamar yang dekat dengan Yuki. Kamar kosong itu, mungkin bisa di
pakai oleh salah satu dari mereka.
Tiba
di sana, Mayu menoleh melihat Nanami dan Rei yang tertidur pulas. Sedangkan
Nanase, dia hanya diam sedari tadi. Dia menyuruh Nanase untuk keluar terlebih
dahulu, dan Nanase menurutinya. Kemudian, dia dan Yuki keluar.
“Yuki-kun, kau bisa mengangkat kedua
adikku? Aku tidak berani membangunkan mereka, karena mereka sepertinya sudah
sangat terlelap” kata Mayu.
“Baiklah.
Hei, kalian bantu aku mengangkat Nanami dan Rei, mereka tertidur di mobil”
“Biar
aku saja yang mengangkat Nanami” kata seorang pemuda berambut pirang.
“Ok,
Natsuo” kata Yuki tersenyum.
Kemudian,
Yuki mengangkat tubuh Rei sedangkan pemuda yang di panggil Natsuo itu
mengangkat Nanami. Mereka membawa Nanami dan Rei di kamar yang sama. Lalu,
menyelimuti kedua tubuh dua gadis duyung itu. Natsuo tersenyum menatapnya.
Wajah polosnya membuat Natsuo terus tersenyum.
“Sangat
cantik” dia berkata dengan mengagumi wajahnya.
“Kau
menyukai Nanami?” dia mengangkat kepalanya melihat Yuki.
“Dia
sungguh cantik, nii-chan”
“Dan
kata Mayu, dia juga sangat lincah dan baik.”
“Aku
ingin dia” katanya sambil melihat Nanami.
“Aku
harap, kau bisa mendapatkannya” kata Yuki.
Natsuo
hanya bisa tersenyum dan mengamini ucapan Yuki. Kemudian, mereka keluar dan
membiarkan kedua gadis itu tertidur. Di luar sana, mereka melihat Mayu, Nanase
dan kedua temannya yang duduk. Mereka bergabung dengan mereka dan sejenak
berbincang-bincang sambil mengistirahatkan tubuh mereka.
Sebenarnya,
Yuki hanya tinggal dengan Davin, Natsuo dan Yurichi. Namun, sekarang penghuni
rumah itu bertambah karena Mayu dan ketiga adiknya. Mungkin, di sana akan
sangat ramai karena keempat gadis itu.
***
Malam
hari ini, seperti malam-malam sebelumnya. Bintang yang bertabur di langit
dengan di temani cahaya bulan yang indah dan terang. Di tengah-tengah malam
seperti ini, Rena dan Paruru masih ada di kolam renang. Mereka mandi bersama di
tengah malam yang dingin seperti ini. Mereka duyung, dan pastinya mereka
menginginkan air. Beruntung, karena sepertinya Yui dan yang lain sudah tidur,
mereka sepuasnya bisa berenang berdua di sana.
Wajah
mereka memerah karena tersenyum. Kemudian, mereka menyudahinya dan langsung naik.
Mereka mencoba mengeringkan kaki mereka. Sambil bercerita dan sesekali tertawa
bersama karena cerita mereka. Lalu, kedua mereka berubah menjadi kaki manusia.
Dan mereka kembali ke kamar.
“Nee-chan, sepertinya kedua adikku ada
Tokyo” kata Paruru.
“Kau
tahu dari mana?” tanya Rena.
“Dari
Kristal yang di berikan oleh Nanami. Dia sama sekali tidak meresponnya tadi,
lalu aku mencoba melacaknya dan ternyata mereka ada di sini”
“Kenapa
mereka keluar dari dunia laut?”
“Aku
sendiri juga tidak tahu”
“Kalau
begitu, besok kita cari mereka” Paruru mengangguk menyetujui.
Paruru
tidak sengaja menoleh, dan dia melihat Yui yang baru saja keluar dari dapur. Di
tangannya, dia membawa segelas susu putih dan roti. Paruru menatapnya terkejut,
ia takut jika Yui melihatnya dan Rena yang berubah menjadi duyung. Paruru
kemudian berbisik kepada Rena. Rena terkejut dan menoleh melihat Yui yang
sekarang duduk di meja makan. Yui begitu tenang memakan roti dan segelas susu
putih.
Rena
meminta Paruru untuk mendekati pemuda itu. Walau awalnya takut, Paruru langsung
menuruti perkataan Rena. Dia mencoba mendekati Yui. Yui yang menyadari
seseorang yang mendekat ke arahnya langsung mendongak. Dia langsung tersenyum
melihat Paruru yang mendekatinya.
“Kau
bangun, Paru?” tanyanya masih tersenyum.
“Kau
kenapa bisa ada di sini?” tanya Paruru was-was.
“Aku
sangat lapar tadi, maka dari itu aku keluar dan mencari makanan di dapur” kata
Yui membalas.
“Apa
kau melihat sesuatu di kolam renang?”
Yui
terdiam mendengar pertanyaan Paruru, seperti berfikir. Kemudian, dia langsung
menggeleng. Paruru sedikit lega. Dia menoleh ke arah Rena, sepertinya gadis itu
juga sangat lega. Rena memberi isyrat untuk terlebih dahulu ke kamar. Paruru
hanya bisa diam dan kembali menoleh melihat Yui.
“Memangnya
ada apa di sana?” tanya Yui.
“Tadi
aku melihat anjing di sana.” kata Paruru asal.
“Mungkin
kau salah lihat. Kemarilah, kita makan bersama” kata Yui.
Paruru
tersenyum, kemudian dia duduk di dekat Yui. Dia melihat Yui yang begitu lahap
memakan roti itu. Sepertinya, Yui sangat kelaparan. Dia hanya bisa melihat
wajah pemuda itu yang begitu lucu. Dia terus tersenyum.
“Kau
tidak makan?” tanya Yui yang tidak begitu jelas, karena mulutnya penuh dengan
roti.
“Telan
dulu makanannya, baru bicara” kata Paruru.
Yui
langsung menuruti perkataan Paruru. Yui menelan makanannya, kemudian dia
langsung meminum susunya. Paruru hanya terkikik melihat tingkah pemuda itu yang
sangat lucu. Tapi, sepertinya Yui tidak malu, ketika Paruru melihat kelakuannya
dan bahkan, Paruru juga sempat terkikik karenanya.
“Kau
makan seperti anak kecil” kata Paruru.
“Ah…
jika lapar, aku memang seperti ini” bahkan, Yui tidak malu mengakuinya.
“Iya,
tapi bibirmu kotor”
Paruru
mengangkat tangannya dan membersihkan sudut bibir pemuda itu. Yui hanya bisa
diam dan tersenyum melihat kelakukan Paruru. Paruru membersihkannya sambil
masih tetap memasang senyumannya. Yui memegang tangan gadis itu dan menggerakkan
tangan Paruru. Paruru yang awalnya terkejut, kembali tersenyum dan masih
membersihkan kotoran di sudut bibir Yui.
“Sudah,
Yui. Jangan memegang tanganku terus menerus seperti ini”
“Lagi.
Aku ingin kau memegangku lagi, lebih lama” kata Yui.
“Yui,
kau genit” kata Paruru.
“Tidak
apa-apa. Aku ingin seperti ini dengamu selalu” kata Yui tersenyum.
Paruru
hanya bisa tersenyum, dia sama sekali tidak bisa membalas. Yui menatapnya,
kedua mata hitamnya berbinar ketika melihat wajah polos Paruru. Dia mendekatkan
dirinya, kemudian memegang pipi Paruru. Dia langsung menutup kedua matanya, dan
Paruru juga melakukan hal yang sama. Dia menutup kedua matanya, ketika melihat
Yui yang langsung menutup kedua matanya.
Dan
keindahan itu, akhirnya mereka rasakan. Hanya mereka berdua yang tahu semua
itu. Mereka sangat hanyut dalam hal itu.
***
Paruru
menatap langit. Pagi ini, dia bangun terlebih awal daripada Rena. Paruru
kembali teringat kejadian semalam. Dia memegang bibirnya. Dia sudah melakukan
hal yang tidak pernah ia lakukan dengan seorang pemuda. Bahkan sesame bangsa
duyung. Justruh, dia melakukannya dengan seorang manusia. Dia sama sekali tidak
menyesal, bahkan dia sangat menyukainya.
Tadi
malam, setelah mereka melakukannya. Yui dengan cepat meminta maaf, tapi Paruru
tidak mempersalahkannya. Kemudian, mereka langsung memutuskan untuk tidur.
Paruru
keluar dari kamar. Dia melangkah menuruni anak tangga. Barulah di luar sana,
dia menemukan sosok manusia yang semalam telah merebut ciumannya. Dia
tersenyum, kemudian mendekati laki-laki itu. Paruru mengalungkan tangannya di
pinggang laki-laki itu dan berhasil membuat laki-laki itu menoleh ke arahnya.
Yui yang awalnya terkejut, kemudian tenang setelah melihat Paruru.
“Paru…”
Yui memegang kedua tangan Paruru yang melingkar di perutnya.
“Ohayou, Yui” dia tersenyum melihat wajah
laki-laki itu.
“Ohayou”
Bahkan,
dia tidak merasa canggung. Dia langsung memberikan Yui kode, seperti yang Yui
lakukan dulu. Yui tersenyum melihat Paruru yang begitu sangat berbeda sekarang.
Setelah kejadian semalam, Paruru tidak malu mendekatinya dan bahkan langsung
memeluknya dari belakang. Yui berfikir, ini bisa menjadi awal yang baik untuk
hubungan keduanya. Dia memegang tangan Paru dan menciumnya.
“Aishiteru”
“Aku
juga mencintaimu” balas Paruru sambil mengeratkan pelukannya.
Akhirnya, aku bisa
mendapatkannya.
To Be Continued..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar