Jumat, 09 September 2016

Mermaid and Me (Chapter 08)

Title : Mermaid and Me (Chapter 08)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +

Main cast :
  • Shimazaki Haruka 
  • Yokoyama Yui
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
  • Matsui Mayu
  • Kashiwagi Yuki
Other Cast :
  • Shimazaki Nanami
  • Shimazaki Rei
  • Nishino Nanase
  • Matsuoka Natsuo
Happy Reading All.....



~---0---~



Paruru mengeluarkan Kristal yang ada di lemari. Beberapa hari ini, dia menyimpan Kristal itu di lemari. Dia sama sekali belum sempat mengabari kedua adiknya. Mungkin, kedua adiknya merindukannya. Hanya saja, dia memang tidak sempat untuk mengabari kedua adiknya. Dia sama sekali belum tahu, jika Nanami dan Rei sudah ada di dunia manusia. Dia sangat merindukan kedua adiknya. Selama ibu kandung mereka pergi, Paruru hanya memiliki Nanami dan Rei. Tapi, dia justruh meninggalkan kedua adik kesayangannya.
Dia kemudian duduk, lalu mencoba menghubungi Nanami. Sayang, Kristal yang di pegang Nanami tidak meresponnya. Paruru sangat khawatir dengannya. Biasanya, jika dia menghubungi Nanami, pasti adiknya akan langsung mereposnnya. Kali ini, Nanami tidak meresponnya. Wajahnya sedikit khawatir. Dia hanya bisa berdoa, jika kedua adiknya dalam keadaan baik-baik saja.

“Nanami, kau ada di mana?” tanyanya sambil melihat Kristal itu.

Paruru menggenggam Kristal itu dengan erat, kedua matanya terpejam. Lalu, dia berkata dalam hati. Tunjukkan keberadaan Nanami dan Rei. Kemudian, sebuah cahaya menyelimuti tubuhnya. Lalu, Paruru bisa melihat Nanami melalui yang tertidur dalam sebuah mobil hitam. Kedua matanya tertutup, tapi bibirnya tertarik berlawanan arah. Dia sangat lega, karena melihat Nanami yang baik-baik saja. Di samping Nanami, ada juga Rei yang terlelap dalam tidur. Lalu, di samping Rei ada Nanase. Ternyata, mereka satu mobil. Hanya saja, Paruru tidak tahu kenapa mereka ada di satu mobil. Dan itu berarti, mereka ada di dunia manusia.
Paruru membuka kedua matanya. Dia kemudian berdiri dan melangkah ke arah jendela. Dia hanya yakin, jika kedua adiknya akan kemari. Lebih tepatnya ke kota Tokyo. Mungkin saja, mereka ingin menyusulnya. Tapi, itu berarti, Nanami dan Rei sudah keluar dari dunia laut. Tapi, bagaimana bisa?

“Apa yang terjadi pada mereka? Kenapa mereka ke dunia manusia?” tanyanya tidak mengerti.

***

Nanami dan Rei masih tertidur di mobil. Mereka membawa dua mobil. Yuki, Mayu, Nanami, Rei dan Nanase satu mobil. Sedangkan, Davin bersama 2 orang temannya yang lain. Mereka sudah memasuki kota Tokyo dan sebentar lagi, mereka akan sampai di rumah Yuki. Rumah itu juga di tempati Davin dan 2 temannya yang lain. Namun, kali ini ada Mayu, Nanami, Rei dan Nanase. Mungkin, kamar tamu akan di pakai oleh mereka dan ada satu kamar yang dekat dengan Yuki. Kamar kosong itu, mungkin bisa di pakai oleh salah satu dari mereka.
Tiba di sana, Mayu menoleh melihat Nanami dan Rei yang tertidur pulas. Sedangkan Nanase, dia hanya diam sedari tadi. Dia menyuruh Nanase untuk keluar terlebih dahulu, dan Nanase menurutinya. Kemudian, dia dan Yuki keluar.

Yuki-kun, kau bisa mengangkat kedua adikku? Aku tidak berani membangunkan mereka, karena mereka sepertinya sudah sangat terlelap” kata Mayu.
“Baiklah. Hei, kalian bantu aku mengangkat Nanami dan Rei, mereka tertidur di mobil”
“Biar aku saja yang mengangkat Nanami” kata seorang pemuda berambut pirang.
“Ok, Natsuo” kata Yuki tersenyum.

Kemudian, Yuki mengangkat tubuh Rei sedangkan pemuda yang di panggil Natsuo itu mengangkat Nanami. Mereka membawa Nanami dan Rei di kamar yang sama. Lalu, menyelimuti kedua tubuh dua gadis duyung itu. Natsuo tersenyum menatapnya. Wajah polosnya membuat Natsuo terus tersenyum.

“Sangat cantik” dia berkata dengan mengagumi wajahnya.
“Kau menyukai Nanami?” dia mengangkat kepalanya melihat Yuki.
“Dia sungguh cantik, nii-chan
“Dan kata Mayu, dia juga sangat lincah dan baik.”
“Aku ingin dia” katanya sambil melihat Nanami.
“Aku harap, kau bisa mendapatkannya” kata Yuki.

Natsuo hanya bisa tersenyum dan mengamini ucapan Yuki. Kemudian, mereka keluar dan membiarkan kedua gadis itu tertidur. Di luar sana, mereka melihat Mayu, Nanase dan kedua temannya yang duduk. Mereka bergabung dengan mereka dan sejenak berbincang-bincang sambil mengistirahatkan tubuh mereka.
Sebenarnya, Yuki hanya tinggal dengan Davin, Natsuo dan Yurichi. Namun, sekarang penghuni rumah itu bertambah karena Mayu dan ketiga adiknya. Mungkin, di sana akan sangat ramai karena keempat gadis itu.

***

Malam hari ini, seperti malam-malam sebelumnya. Bintang yang bertabur di langit dengan di temani cahaya bulan yang indah dan terang. Di tengah-tengah malam seperti ini, Rena dan Paruru masih ada di kolam renang. Mereka mandi bersama di tengah malam yang dingin seperti ini. Mereka duyung, dan pastinya mereka menginginkan air. Beruntung, karena sepertinya Yui dan yang lain sudah tidur, mereka sepuasnya bisa berenang berdua di sana.
Wajah mereka memerah karena tersenyum. Kemudian, mereka menyudahinya dan langsung naik. Mereka mencoba mengeringkan kaki mereka. Sambil bercerita dan sesekali tertawa bersama karena cerita mereka. Lalu, kedua mereka berubah menjadi kaki manusia. Dan mereka kembali ke kamar.

Nee-chan, sepertinya kedua adikku ada Tokyo” kata Paruru.
“Kau tahu dari mana?” tanya Rena.
“Dari Kristal yang di berikan oleh Nanami. Dia sama sekali tidak meresponnya tadi, lalu aku mencoba melacaknya dan ternyata mereka ada di sini”
“Kenapa mereka keluar dari dunia laut?”
“Aku sendiri juga tidak tahu”
“Kalau begitu, besok kita cari mereka” Paruru mengangguk menyetujui.

Paruru tidak sengaja menoleh, dan dia melihat Yui yang baru saja keluar dari dapur. Di tangannya, dia membawa segelas susu putih dan roti. Paruru menatapnya terkejut, ia takut jika Yui melihatnya dan Rena yang berubah menjadi duyung. Paruru kemudian berbisik kepada Rena. Rena terkejut dan menoleh melihat Yui yang sekarang duduk di meja makan. Yui begitu tenang memakan roti dan segelas susu putih.
Rena meminta Paruru untuk mendekati pemuda itu. Walau awalnya takut, Paruru langsung menuruti perkataan Rena. Dia mencoba mendekati Yui. Yui yang menyadari seseorang yang mendekat ke arahnya langsung mendongak. Dia langsung tersenyum melihat Paruru yang mendekatinya.

“Kau bangun, Paru?” tanyanya masih tersenyum.
“Kau kenapa bisa ada di sini?” tanya Paruru was-was.
“Aku sangat lapar tadi, maka dari itu aku keluar dan mencari makanan di dapur” kata Yui membalas.
“Apa kau melihat sesuatu di kolam renang?”

Yui terdiam mendengar pertanyaan Paruru, seperti berfikir. Kemudian, dia langsung menggeleng. Paruru sedikit lega. Dia menoleh ke arah Rena, sepertinya gadis itu juga sangat lega. Rena memberi isyrat untuk terlebih dahulu ke kamar. Paruru hanya bisa diam dan kembali menoleh melihat Yui.

“Memangnya ada apa di sana?” tanya Yui.
“Tadi aku melihat anjing di sana.” kata Paruru asal.
“Mungkin kau salah lihat. Kemarilah, kita makan bersama” kata Yui.

Paruru tersenyum, kemudian dia duduk di dekat Yui. Dia melihat Yui yang begitu lahap memakan roti itu. Sepertinya, Yui sangat kelaparan. Dia hanya bisa melihat wajah pemuda itu yang begitu lucu. Dia terus tersenyum.

“Kau tidak makan?” tanya Yui yang tidak begitu jelas, karena mulutnya penuh dengan roti.
“Telan dulu makanannya, baru bicara” kata Paruru.

Yui langsung menuruti perkataan Paruru. Yui menelan makanannya, kemudian dia langsung meminum susunya. Paruru hanya terkikik melihat tingkah pemuda itu yang sangat lucu. Tapi, sepertinya Yui tidak malu, ketika Paruru melihat kelakuannya dan bahkan, Paruru juga sempat terkikik karenanya.

“Kau makan seperti anak kecil” kata Paruru.
“Ah… jika lapar, aku memang seperti ini” bahkan, Yui tidak malu mengakuinya.
“Iya, tapi bibirmu kotor”

Paruru mengangkat tangannya dan membersihkan sudut bibir pemuda itu. Yui hanya bisa diam dan tersenyum melihat kelakukan Paruru. Paruru membersihkannya sambil masih tetap memasang senyumannya. Yui memegang tangan gadis itu dan menggerakkan tangan Paruru. Paruru yang awalnya terkejut, kembali tersenyum dan masih membersihkan kotoran di sudut bibir Yui.

“Sudah, Yui. Jangan memegang tanganku terus menerus seperti ini”
“Lagi. Aku ingin kau memegangku lagi, lebih lama” kata Yui.
“Yui, kau genit” kata Paruru.
“Tidak apa-apa. Aku ingin seperti ini dengamu selalu” kata Yui tersenyum.

Paruru hanya bisa tersenyum, dia sama sekali tidak bisa membalas. Yui menatapnya, kedua mata hitamnya berbinar ketika melihat wajah polos Paruru. Dia mendekatkan dirinya, kemudian memegang pipi Paruru. Dia langsung menutup kedua matanya, dan Paruru juga melakukan hal yang sama. Dia menutup kedua matanya, ketika melihat Yui yang langsung menutup kedua matanya.

Dan keindahan itu, akhirnya mereka rasakan. Hanya mereka berdua yang tahu semua itu. Mereka sangat hanyut dalam hal itu.

***

Paruru menatap langit. Pagi ini, dia bangun terlebih awal daripada Rena. Paruru kembali teringat kejadian semalam. Dia memegang bibirnya. Dia sudah melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan dengan seorang pemuda. Bahkan sesame bangsa duyung. Justruh, dia melakukannya dengan seorang manusia. Dia sama sekali tidak menyesal, bahkan dia sangat menyukainya.
Tadi malam, setelah mereka melakukannya. Yui dengan cepat meminta maaf, tapi Paruru tidak mempersalahkannya. Kemudian, mereka langsung memutuskan untuk tidur.

Paruru keluar dari kamar. Dia melangkah menuruni anak tangga. Barulah di luar sana, dia menemukan sosok manusia yang semalam telah merebut ciumannya. Dia tersenyum, kemudian mendekati laki-laki itu. Paruru mengalungkan tangannya di pinggang laki-laki itu dan berhasil membuat laki-laki itu menoleh ke arahnya. Yui yang awalnya terkejut, kemudian tenang setelah melihat Paruru.

“Paru…” Yui memegang kedua tangan Paruru yang melingkar di perutnya.
Ohayou, Yui” dia tersenyum melihat wajah laki-laki itu.
Ohayou

Bahkan, dia tidak merasa canggung. Dia langsung memberikan Yui kode, seperti yang Yui lakukan dulu. Yui tersenyum melihat Paruru yang begitu sangat berbeda sekarang. Setelah kejadian semalam, Paruru tidak malu mendekatinya dan bahkan langsung memeluknya dari belakang. Yui berfikir, ini bisa menjadi awal yang baik untuk hubungan keduanya. Dia memegang tangan Paru dan menciumnya.

Aishiteru
“Aku juga mencintaimu” balas Paruru sambil mengeratkan pelukannya.

Akhirnya, aku bisa mendapatkannya.



To Be Continued..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar