Jumat, 09 September 2016

Hate To Be Love (Bagian Enam)

Title : Hate To Be Love (Bagian Enam)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, Friendship,  PG-13

Main cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Other Cast :
  • Matsui Rena

Happy Reading All......



~---0---~




Yui kembali ke sekolah. Dia berjalan seperti biasa. Tapi, semenjak ada Rena di rumahnya. Rena justruh selalu memasakkan untuknya. Bahkan, Rena juga menyiapkan bekal untuknya. Yui sedikit tenang, ketika pulang ke rumah dan mau berangkat. Rena selalu menyiapkan makanan untuknya. Dia tidak perlu khawatir lagi akan kelaparan.
Yui masuk ke sekolahnya. Dia hanya tersenyum, ketika ada beberapa anak yang menyapanya. Ketika dia mendekati kelasnya, dia melihat Paruru yang berdiri di depan kelasnya. Dia menghampiri gadis itu.

“Ada apa kemari?” tanyanya.
 “Rena itu sebenarnya siapa?” tanya Paruru menatapnya.
“Dia hanya adik angkatku, Paru. Dia yatim piatu, dan aku membawanya saja ke rumahku sekaligus menjadi teman di rumah. Kau tahu sendiri, jika aku ini sebenarnya sendiri” kata Yui menjelaskan.
“Ya sudah. Aku kembali ke kelas”

Paruru langsung bergegas melangkah melewati Yui. Yui memandang gadis itu heran. Hari ini, Paruru sangat aneh. Dia ke kelas Yui dan hanya bertanya tentang Rena. Yui hanya mengangkat bahu, kemudian dia masuk ke dalam kelas. Di sana, ada Mayu dan Kei yang sudah duduk di tempat biasa. Dia menyapa kedua sahabatnya.

“Kenapa datang terlalu siang? Tidak biasanya” kata Mayu.
“Tidak apa-apa. Hanya saja, tadi pagi tubuh Rena panas. Sebenarnya, aku tidak ingin masuk, tapi Rena memaksaku. Jadi, aku sedikit terlalu siang masuknya”
“Ah… begitu, ya…”

***

Setelah selesai sekolah dan berlatih, Yui langsung pulang bersama Paruru. Di rumah, Rena sudah menyiapkan makanan dan minuman untuk mereka. Rena sudah tahu kebiasaan Paruru yang akan pulang ke rumah Yui. Yui sudah menceritakan semuanya. Dari itu, Rena akan selalu menyiapkan makanan dan minuman untuk mereka berdua. Lagipula, Rena melakukannya dengan senang hati. Ia juga ingin membalas kebaikan Yui, walau caranya hanya sederhana seperti itu.

Nee-san” panggil Rena pada Paruru.
Nani?” tanya Paruru tanpa melihat wajah Rena. Paruru sedang mengeluarkan bukunya.
“Jurina nee-san itu kekasih nee-san, ya?” tanya Rena.
“Iya”

Rena langsung diam setelah itu. Dia hanya merasa, Paruru tidak menyukainya. Tadi pagi, tubuhnya panas dan sekarang dia lebih baik. Maka dari itu, dia langsung membuat makanan dan minuman untuk Yui dan Paruru. Yui sedang ada di kamarnya, mungkin mengganti baju. Dan Rena yang menemani Paruru.

Nee-san, ini masakanku, semoga nee-san suka, ya?” kata Rena lagi.
“Iya.” Hanya itu balasan Paruru untuknya.

Paruru menatap Rena diam-diam. Rena mempunyai wajah cantik dan kulitnya putih pucat. Rena mempunyai rambut panjang dan dia juga mempunyai sikap yang lembut. Rena bisa di bilang gadis yang polos. Bahkan, Rena masih kecil dan berumur di bawah Paruru. Tapi, wajahnya yang cantik bisa membuat orang tergila-gila kepadanya. Ketika semalam Paruru melihat Jurina dan Rena yang berdua, dia menjadi mengerti dengan sikap Jurina. Dari tatapan mata gadis itu, Jurina seperti tertarik pada Rena.
Sekarang, Paruru tidak ingin berdebat lagi. Dia hanya memastikan, apa memang Jurina itu player seperti apa yang di katakan Yuki dan temannya yang lain? Paruru hanya tidak ingin, jika hidupnya akan hancur hanya karena cinta.

Yui kembali. Dia duduk di antara Rena dan Paruru. Selama belajar, Yui hanya melihati Paruru dan di sampingnya, Rena hanya diam dan melihat bagaimana Yui mengajari Paruru. Bila di lihat, sepertinya Rena tertarik dengan mereka. Rena ingin belajar dan bersekolah. Tapi, dia sadar, Yui tidak akan mampu membiayainya. Bahkan, Rena tahu keadaan Yui yang sebenarnya. Dia tidak ingin menambah beban di pundak Yui. Lebih baik, dia hanya melihat dan siapa tahu saja dia akan mengerti.

“Kau mengerti?”
Hai
“Sekarang, kita makan dulu. Aku sudah lapar”
“Seharusnya, makan dulu tadi, nee-chan” kata Rena.
“Maaf. Tadi, nee-chan hanya sedang bersemangat” kata Yui.
“Ah… ya sudah, sekarang nee-chan dan Paruru nee-san makan. Tapi, sepertinya sudah dingin”
“Tidak apa-apa. Bahkan, ketika dingin saja, masakanmu masih enak”

Paruru melirik ke arah Yui dengan kesal, ketika mendengar pengakuan Yui. Sementara Rena, dia hanya bisa tersenyum mendapat pujian dari gadis itu. Entah kenapa, di sini Paruru merasa hanya sebagai murid yang menemani gurunya berpacaran. Dia benar-benar sangat kesal, ketika Yui memuji Rena. Apalagi, Yui melakukannya ketika ada di hadapannya. Benar-benar menyebalkan.
Kemudian, Paruru makan dengan perasaan sebal. Dia juga menggumam dengan sebal dalam hatinya. Dia kemudian terbatuk, akibat ulahnya sendiri. Yui menoleh ke arahnya dan dia segera mengambil air yang di sediakan Rena tadi. Yui membantunya minum.

“Kau tidak apa-apa? Makanya, jika makan pelan-pelan” kata Yui.
Hai

Paruru menunduk. Dia berusaha menyembunyikan raut wajah terkejutnya, ketika Yui membantunya untuk minum. Jantungnya berdetak sangat kencang. Dia sama sekali tidak mengerti dengan perasaannya sekarang ini.

“Makanlah, jangan diam seperti itu” kata Yui mengejutkannya.
Hai

***

Yui melangkahkan kedua kakinya manuju kelas. Wajahnya datar, seperti biasanya. Hanya saja, hari ini dia sangat kesal. Kenapa?
Karena, sebelum dia sampai di sekolah, ia melihat Paruru dan Jurina yang pulang bersama. Dia menatap keduanya dengan kesal, kemudian ia mempercepat jalannya. Ia tidak ingin melihat pemandangan itu. Hanya mampu membuat Yui kesal hatinya. Dia langsung duduk di kursi dan mengeluarkan ponsel serta earphone.

Ketika dia menikmati lagu itu, Yui sama sekali tidak mendengar suara seseorang yang memanggilnya. Bahkan, dia langsung kesal dengan sikap Yui yang mengabaikan panggilannya. Kemudian, orang itu langsung melangkah masuk ke dalam kelas dan langsung memanggil Yui. Namun, sepertinya Yui tidak mendengarnya.
Dia tersadar ketika Yui menyanyikan sebuah lagu. Lalu, dia melihat earphone yang terpasang di kedua telinga Yui. Dia menghela nafas, kemudian melepas earphone itu. Yui terkejut, kemudian ia langsung menatap sang pelaku yang melihatnya dengan kesal.

“Pantas kau tidak mendengarku” katanya kesal.
“Kenapa kau kemari?” tanya Yui.
“Aku hanya ingin bilang, jika aku akan ulangan matematika. Jadi, tolong ajari aku. Kalau bisa, waktunya di tambah” kata Paruru sambil duduk di depannya.
“Iya. Aku akan berusaha keras untuk mengajarimu”

Paruru tersenyum mendengarnya. Dia langsung mengucapkan terima kasih kepada Yui. Yui hanya bisa mengangguk sambil melihat gadis itu dengan malas. Jujur, kejadian tadi pagi masih teringat jelas di kepalanya. Kenapa, dia seperti cemburu dengan kedekatan Paruru dan Jurina? Bukankah, seharusnya dia sangat membenci gadis itu?

***

Katasumi de hitori naku yori
Hitogomi no naka de naki na yo
Nijimu machi afureru namida
Gensou wa kimi ni yasashii

Wakare toki chikadzuita koto kurai

Wakatteta hazunanoni naze tsurai
Hontou sukidatta ndarou?
Koi datte mitomenakatta feel low
Tsuyogatte mo kokoro wa maru mie
Shizunda so no koe moreru love you
Kizutsuite sou itakute mo chanto tsuyoku naru

Yuugure ga yoru ni kawaru mae ni

Kyou no sono kanashimi wa oite ikou
Honno sukoshi dake toomawari mo ii yo ne
Ashita ii koto aru kamo shirenai

Namida ga ippai nagareru no wa

Kokoro wo shoudoku shiterunda
Tsuraku naru dake no koi no virus wa
Ai nagashite shimaou

Shitsuren wo shita sono suu dake

Hito wa dare ka to deau nda
Sono fuan ni makenaide
Just get stronger
Yuugure ga yoru ni kawaru mae ni
Kyou no sono kanashimi wa oite ikou
Honno sukoshi dake toomawari mo ii yo ne
Ashita ii koto aru kamo shirenai

Mou sukoshi tsuyokunaretara

Sou kitto kimi ni mo mieru
Shiawase ga kimi ni mo mieru
Green flash

Yui mengakhiri petikan gitarnya, kemudian dia menatap langit dari jendela kamarnya. Malam ini begitu sunyi, dan hanya dia yang belum terlelap sambil menyanyikan sebuah lagu. Liriknya mungkin sama seperti hatinya sekarang ini. Terluka karena cinta, mungkin. Tapi, Yui tidak pernah berfikir jika dia mencintai seseorang yang pertama kali membuatnya kesal. Dan tidak pernah terfikirkan sebelumnya, jika dia akan sakit seperti sekarang ini. Bahkan, lebih sakit ketika dulu Rina meninggalkannya.

“Tidak mungkin”



To Be Continued...........


Song : Green Flash - AKB48
Updet : -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar