Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, Friendship, PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Matsui Rena
Happy Reading All......
~---0---~
Yui
kembali ke sekolah. Dia berjalan seperti biasa. Tapi, semenjak ada Rena di
rumahnya. Rena justruh selalu memasakkan untuknya. Bahkan, Rena juga menyiapkan
bekal untuknya. Yui sedikit tenang, ketika pulang ke rumah dan mau berangkat.
Rena selalu menyiapkan makanan untuknya. Dia tidak perlu khawatir lagi akan
kelaparan.
Yui
masuk ke sekolahnya. Dia hanya tersenyum, ketika ada beberapa anak yang
menyapanya. Ketika dia mendekati kelasnya, dia melihat Paruru yang berdiri di
depan kelasnya. Dia menghampiri gadis itu.
“Ada
apa kemari?” tanyanya.
“Rena itu sebenarnya siapa?” tanya Paruru
menatapnya.
“Dia
hanya adik angkatku, Paru. Dia yatim piatu, dan aku membawanya saja ke rumahku
sekaligus menjadi teman di rumah. Kau tahu sendiri, jika aku ini sebenarnya sendiri”
kata Yui menjelaskan.
“Ya
sudah. Aku kembali ke kelas”
Paruru
langsung bergegas melangkah melewati Yui. Yui memandang gadis itu heran. Hari
ini, Paruru sangat aneh. Dia ke kelas Yui dan hanya bertanya tentang Rena. Yui
hanya mengangkat bahu, kemudian dia masuk ke dalam kelas. Di sana, ada Mayu dan
Kei yang sudah duduk di tempat biasa. Dia menyapa kedua sahabatnya.
“Kenapa
datang terlalu siang? Tidak biasanya” kata Mayu.
“Tidak
apa-apa. Hanya saja, tadi pagi tubuh Rena panas. Sebenarnya, aku tidak ingin
masuk, tapi Rena memaksaku. Jadi, aku sedikit terlalu siang masuknya”
“Ah…
begitu, ya…”
***
Setelah
selesai sekolah dan berlatih, Yui langsung pulang bersama Paruru. Di rumah,
Rena sudah menyiapkan makanan dan minuman untuk mereka. Rena sudah tahu kebiasaan
Paruru yang akan pulang ke rumah Yui. Yui sudah menceritakan semuanya. Dari
itu, Rena akan selalu menyiapkan makanan dan minuman untuk mereka berdua.
Lagipula, Rena melakukannya dengan senang hati. Ia juga ingin membalas kebaikan
Yui, walau caranya hanya sederhana seperti itu.
“Nee-san” panggil Rena pada Paruru.
“Nani?” tanya Paruru tanpa melihat wajah
Rena. Paruru sedang mengeluarkan bukunya.
“Jurina
nee-san itu kekasih nee-san, ya?” tanya Rena.
“Iya”
Rena
langsung diam setelah itu. Dia hanya merasa, Paruru tidak menyukainya. Tadi
pagi, tubuhnya panas dan sekarang dia lebih baik. Maka dari itu, dia langsung
membuat makanan dan minuman untuk Yui dan Paruru. Yui sedang ada di kamarnya,
mungkin mengganti baju. Dan Rena yang menemani Paruru.
“Nee-san, ini masakanku, semoga nee-san suka, ya?” kata Rena lagi.
“Iya.”
Hanya itu balasan Paruru untuknya.
Paruru
menatap Rena diam-diam. Rena mempunyai wajah cantik dan kulitnya putih pucat.
Rena mempunyai rambut panjang dan dia juga mempunyai sikap yang lembut. Rena
bisa di bilang gadis yang polos. Bahkan, Rena masih kecil dan berumur di bawah
Paruru. Tapi, wajahnya yang cantik bisa membuat orang tergila-gila kepadanya.
Ketika semalam Paruru melihat Jurina dan Rena yang berdua, dia menjadi mengerti
dengan sikap Jurina. Dari tatapan mata gadis itu, Jurina seperti tertarik pada
Rena.
Sekarang,
Paruru tidak ingin berdebat lagi. Dia hanya memastikan, apa memang Jurina itu player seperti apa yang di katakan Yuki
dan temannya yang lain? Paruru hanya tidak ingin, jika hidupnya akan hancur
hanya karena cinta.
Yui
kembali. Dia duduk di antara Rena dan Paruru. Selama belajar, Yui hanya
melihati Paruru dan di sampingnya, Rena hanya diam dan melihat bagaimana Yui
mengajari Paruru. Bila di lihat, sepertinya Rena tertarik dengan mereka. Rena
ingin belajar dan bersekolah. Tapi, dia sadar, Yui tidak akan mampu
membiayainya. Bahkan, Rena tahu keadaan Yui yang sebenarnya. Dia tidak ingin
menambah beban di pundak Yui. Lebih baik, dia hanya melihat dan siapa tahu saja
dia akan mengerti.
“Kau
mengerti?”
“Hai”
“Sekarang,
kita makan dulu. Aku sudah lapar”
“Seharusnya,
makan dulu tadi, nee-chan” kata Rena.
“Maaf.
Tadi, nee-chan hanya sedang
bersemangat” kata Yui.
“Ah…
ya sudah, sekarang nee-chan dan
Paruru nee-san makan. Tapi,
sepertinya sudah dingin”
“Tidak
apa-apa. Bahkan, ketika dingin saja, masakanmu masih enak”
Paruru
melirik ke arah Yui dengan kesal, ketika mendengar pengakuan Yui. Sementara
Rena, dia hanya bisa tersenyum mendapat pujian dari gadis itu. Entah kenapa, di
sini Paruru merasa hanya sebagai murid yang menemani gurunya berpacaran. Dia
benar-benar sangat kesal, ketika Yui memuji Rena. Apalagi, Yui melakukannya
ketika ada di hadapannya. Benar-benar menyebalkan.
Kemudian,
Paruru makan dengan perasaan sebal. Dia juga menggumam dengan sebal dalam
hatinya. Dia kemudian terbatuk, akibat ulahnya sendiri. Yui menoleh ke arahnya
dan dia segera mengambil air yang di sediakan Rena tadi. Yui membantunya minum.
“Kau
tidak apa-apa? Makanya, jika makan pelan-pelan” kata Yui.
“Hai”
Paruru
menunduk. Dia berusaha menyembunyikan raut wajah terkejutnya, ketika Yui
membantunya untuk minum. Jantungnya berdetak sangat kencang. Dia sama sekali
tidak mengerti dengan perasaannya sekarang ini.
“Makanlah,
jangan diam seperti itu” kata Yui mengejutkannya.
“Hai”
***
Yui
melangkahkan kedua kakinya manuju kelas. Wajahnya datar, seperti biasanya. Hanya
saja, hari ini dia sangat kesal. Kenapa?
Karena,
sebelum dia sampai di sekolah, ia melihat Paruru dan Jurina yang pulang
bersama. Dia menatap keduanya dengan kesal, kemudian ia mempercepat jalannya.
Ia tidak ingin melihat pemandangan itu. Hanya mampu membuat Yui kesal hatinya.
Dia langsung duduk di kursi dan mengeluarkan ponsel serta earphone.
Ketika
dia menikmati lagu itu, Yui sama sekali tidak mendengar suara seseorang yang memanggilnya.
Bahkan, dia langsung kesal dengan sikap Yui yang mengabaikan panggilannya.
Kemudian, orang itu langsung melangkah masuk ke dalam kelas dan langsung
memanggil Yui. Namun, sepertinya Yui tidak mendengarnya.
Dia
tersadar ketika Yui menyanyikan sebuah lagu. Lalu, dia melihat earphone yang terpasang di kedua telinga
Yui. Dia menghela nafas, kemudian melepas earphone
itu. Yui terkejut, kemudian ia langsung menatap sang pelaku yang melihatnya
dengan kesal.
“Pantas
kau tidak mendengarku” katanya kesal.
“Kenapa
kau kemari?” tanya Yui.
“Aku
hanya ingin bilang, jika aku akan ulangan matematika. Jadi, tolong ajari aku.
Kalau bisa, waktunya di tambah” kata Paruru sambil duduk di depannya.
“Iya.
Aku akan berusaha keras untuk mengajarimu”
Paruru
tersenyum mendengarnya. Dia langsung mengucapkan terima kasih kepada Yui. Yui
hanya bisa mengangguk sambil melihat gadis itu dengan malas. Jujur, kejadian
tadi pagi masih teringat jelas di kepalanya. Kenapa, dia seperti cemburu dengan
kedekatan Paruru dan Jurina? Bukankah, seharusnya dia sangat membenci gadis
itu?
***
Katasumi
de hitori naku yori
Hitogomi no naka de naki na yo
Nijimu machi afureru namida
Gensou wa kimi ni yasashii
Wakare toki chikadzuita koto kurai
Wakatteta hazunanoni naze tsurai
Hontou sukidatta ndarou?
Koi datte mitomenakatta feel low
Tsuyogatte mo kokoro wa maru mie
Shizunda so no koe moreru love you
Kizutsuite sou itakute mo chanto tsuyoku naru
Yuugure ga yoru ni kawaru mae ni
Kyou no sono kanashimi wa oite ikou
Honno sukoshi dake toomawari mo ii yo ne
Ashita ii koto aru kamo shirenai
Namida ga ippai nagareru no wa
Kokoro wo shoudoku shiterunda
Tsuraku naru dake no koi no virus wa
Ai nagashite shimaou
Shitsuren wo shita sono suu dake
Hito wa dare ka to deau nda
Sono fuan ni makenaide
Just get stronger
Yuugure ga yoru ni kawaru mae ni
Kyou no sono kanashimi wa oite ikou
Honno sukoshi dake toomawari mo ii yo ne
Ashita ii koto aru kamo shirenai
Mou sukoshi tsuyokunaretara
Sou kitto kimi ni mo mieru
Shiawase ga kimi ni mo mieru
Green flash
Hitogomi no naka de naki na yo
Nijimu machi afureru namida
Gensou wa kimi ni yasashii
Wakare toki chikadzuita koto kurai
Wakatteta hazunanoni naze tsurai
Hontou sukidatta ndarou?
Koi datte mitomenakatta feel low
Tsuyogatte mo kokoro wa maru mie
Shizunda so no koe moreru love you
Kizutsuite sou itakute mo chanto tsuyoku naru
Yuugure ga yoru ni kawaru mae ni
Kyou no sono kanashimi wa oite ikou
Honno sukoshi dake toomawari mo ii yo ne
Ashita ii koto aru kamo shirenai
Namida ga ippai nagareru no wa
Kokoro wo shoudoku shiterunda
Tsuraku naru dake no koi no virus wa
Ai nagashite shimaou
Shitsuren wo shita sono suu dake
Hito wa dare ka to deau nda
Sono fuan ni makenaide
Just get stronger
Yuugure ga yoru ni kawaru mae ni
Kyou no sono kanashimi wa oite ikou
Honno sukoshi dake toomawari mo ii yo ne
Ashita ii koto aru kamo shirenai
Mou sukoshi tsuyokunaretara
Sou kitto kimi ni mo mieru
Shiawase ga kimi ni mo mieru
Green flash
Yui mengakhiri petikan gitarnya, kemudian dia menatap langit
dari jendela kamarnya. Malam ini begitu sunyi, dan hanya dia yang belum
terlelap sambil menyanyikan sebuah lagu. Liriknya mungkin sama seperti hatinya
sekarang ini. Terluka karena cinta, mungkin. Tapi, Yui tidak pernah berfikir
jika dia mencintai seseorang yang pertama kali membuatnya kesal. Dan tidak
pernah terfikirkan sebelumnya, jika dia akan sakit seperti sekarang ini.
Bahkan, lebih sakit ketika dulu Rina meninggalkannya.
“Tidak mungkin”
To Be Continued...........
Song : Green Flash - AKB48
Updet : -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar