Author : Rena-chan
Genre : Friendship, Family PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
- Matsui Jurina
- Matsui Rena
- Watanabe Mayu
- Kashiwagi Yuki
- Maeda Atsuko
Happy Reading All....
~---0---~
Nanami
berjalan ke arah sofa, kemudian ia langsung mencoba naik ke sofa. Ia terlalu
susah untuk melakukannya, karena dia masih kecil. Tapi, pada akhirnya dia bisa
juga menaiki sofa tersebut. Lalu, di atas sana dia hanya bermain boneka
barbienya. Wajahnya benar-benar terlihat ceria. Tadi malam, dia di belikan
mainan lagi oleh salah satu ibunya. Lalu, dia langsung memainkannya dan sampai
sekarang, dia sangat menyukai mainan itu. Di rumah, Nanami tidak sendiri. Dia
bersama Rena dan Jurina. Walau umurnya masih 1 tahun, dia juga jahil terhadap
Jurina. Dia pernah mengompol di gendongan Jurina. Dan entah kenapa, selalu
Jurina yang ia perlakukan seperti itu.
Di
tangan kirinya terdapat biscuit yang sesekali ia makan. Sebenarnya, sebelum dia
bermain sendiri, dia sudah makan. Terkadang, ketika bayi berusia 1 tahun, ibu
boleh memberikannya buah-buahan. Mungkin, karena buah-buahan mengandung vitamin
dan baik untuk anak-anak. Dan lagi, Nanami juga sangat menyukai buah. Apalagi,
apel. Dia menyukai buah apel dan sesekali ia menyuruh salah satu ibunya untuk
mengupas apel untuknya. Beberapa hari ini juga, ada orang yang mengintai
rumahnya. Yui menyuruh mereka untuk berjaga secara bergantian. Dia takut, jika
orang itu akan berniat jahat pada mereka. Atau bahkan mungkin, pada Nanami.
“Nanami”
dia mendongak ketika ada yang memanggilnya.
“Mama”
ucapnya.
Bayi
yang sudah menginjak umur 1 tahun, biasanya ibunya akan menukan hal baru yang
di lakukan oleh bayinya. Dia sudah bisa mengenal benda yang ia lihat di tempat
lain. Misalnya, dia memiliki benda itu di rumah, maka dia akan mudah mengenal
benda yang serupa ketika ibunya mengajaknya jalan-jalan keluar rumah. Pada usia
ini juga, bisa di katakan sebagai akhir tahapan sensor motorik. Bayi akan mulai
terampil bukan hanya dari berbagai gerakan yang di lakukan saja, tetapi dari
segi bahasa dan kosakata yang akan di katakan oleh bayi. Bayi juga sangat
lincah dalam menerima berbagai informasi dari ibunya dan dia akan segera
menirukannya.
Kosakata
pada bayi 12 bulan memang masih terbatas. Biasanya dia belum bisa mengungkapkan
emosi yang dia rasakan dan bayi juga belum bisa memberitahukan kepada orang
terdekatnya apa yang dia inginkan. Dalam melatih dirinya, ibu seharusnya juga
mempraktekannya. Bayi akan melihat apa yang di lakukan oleh ibunya. Jika ibu
hanya melatih tanpa mempraktekkan, maka bayi akan merasa tidak perlu melakukan
yang seperti ibu lakukan. Dalam melatih bayi berbicara, sebaiknya ibu
menggunakan kata-kata yang mudah di ingat oleh bayi. Bayi juga belum bisa
mengatakan kata-kata yang rumit sehingga dengan menggunakan kata-kata yang
mudah, bayi lebih percaya diri untuk berkomunikasi dengan orang tua atau
teman-teman seumurnya.
Pada
umurnya yang menginjak 1 tahun, bayi sudah mulai bisa memutuskan suatu hal.
Bayi sudah bisa memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Ibu harus mengerti dan
mendorong bayi agar mau dan bisa memutuskan yang dia inginkan. Pada usia ini,
ibu juga melatih bayi agar menggunakan kedua tangannya untuk menggunakan baju
dan jepit rambut yang dia inginkan. Dengan begitu juga, ibu juga melatih
kemandirian bayi.
Pada
usia ini, bayi biasanya sudah aktif mengatakan berbagai kata. Jagalah agar bayi
bisa tumbuh di tempat dengan situasi yang mendukung perkembangan bayi yang
lebih baik. Jangan menggunakan kata kasar atau jorok di depan bayi, karena dia
akan cenderung meniru. Dan jangan melakukan tindakan hal yang tidak baik juga,
seperti menjewer atau memukul kakak bayi, karena ini akan membuatnya takut atau
bahkan menirukan hal yang sama.
“Mau
buah?” kata Jurina sambil menunjukkan buah apel.
Nanami
tidak menjawab, dia langsung mengambil buah itu dari tangan Jurina dan mulai
menggigitnya. Jurina hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya. Kemudian, ia lalu
berdiri dan berjalan dan mengambil susu Nanami di dapur. Ia kembali dan duduk
di samping Nanami yang masih memakan buah apel.
Akhir-akhir
ini, ketika rumah mereka ada yang mengamati diam-diam, Jurina juga selalu
waspada. Dia hanya tidak ingin, salah satu dari mereka kenapa-napa. Apalagi,
Nanami yang masih sangat kecil. Dia tidak tahu siapa mereka, tapi yang pasti
Jurina selalu waspada. Mungkin saja, mereka akan melakukan hal-hal yang tidak
baik kepadanya dan teman-temannya.
“Jyu”
“Nani, Rena-chan?”
“Tadi
malam, orang-orang itu mengamati kita lagi. Siapa sebenarnya mereka?”
“Entahlah.
Aku sendiri juga tidak tahu, Rena. Tapi, kita harus tetap waspada” balas
Jurina.
“Hai”
***
Malam
ini, Yuki belum juga tidur di kamarnya. Dia duduk di sofa dengan menikmati susu
hangat. Di tangannya, ada ponsel. Mungkin, dia sedang mengirim pesan singkat
kepada seseorang. Tapi, tak lama, dia mendengar suara mobil dari luar. Yuki
melihat jam di dinding. Ternyata, jam sudah menunjukkan angka 11 malam.
Mungkin, dia terlalu lama duduk di sana. Kemudian, ia berdiri dan melangkah ke
arah jendela. Ia melihat sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari rumahnya.
Yuki mendesah. Ia tahu, pasti orang yang sama seperti hari-hari yang lalu.
Yuki
memutuskan tidak tidur. Kali ini, biarlah dia yang berjaga. Ia tidak ingin
sesuatu yang tidak di inginkan terjadi. Kemudian, ia kembali duduk di sofa. Dia
juga memainkan ponselnya sesekali. Tapi, hatinya resah. Pikirannya berkelana
dan berfikiran negatif. Tangannya bergetar dan kemudian, ia meletakkan
ponselnya di meja. Ia bangkit dan kembali ke jendela. Dia membuka gorden
jendela sedikit dan melihat mobil tadi. Salah satu orang yang ada di mobil
keluar dan mengintai rumahnya. Iya, Yuki sangat yakin jika mereka mengintai
rumahnya. Kemudian, ia menutup kembali gorden itu dan masuk ke dapur. Ia
mengambil kayu. Mungkin, jika orang itu macam-macam, dia bisa menggunakan kayu
itu untuk melawan mereka.
Lama
dia duduk di sofa dan sesekali melihat ke jendela, lalu seperti biasanya, orang
itu pergi ketika hari akan menjelang pagi. Bahkan, Yuki saja tidak tertidur.
Ketika orang itu pergi, barulah dia memberanikan dirinya untuk keluar. Entah
apa yang di cari orang itu, kenapa mereka sangat suka mengintai rumahnya. Lalu,
dia kembali masuk. Ia tidak tidur, melainkan langsung membuat makanan untuk
temannya dan juga untuk Nanami. Toh, matahari akan muncul sebentar lagi.
Biasanya, orang yang pertama bangun pagi itu adalah Rena. Tapi, karena Yuki
tidak tidur, dia yang memasak.
“Yuki”
“Ah…
ohayou, Rena” kata Yuki tersenyum.
“Ku
kira kau masih tidur” kata Rena sambil mendekatinya.
“Iie. Justruh, dari tadi malam aku tidak
tidur”
“Kenapa?”
tanya Rena bingung.
“Orang-orang
itu, Rena. Tadi malam, mereka mengintai kita lagi”
Rena
terdiam. Ia tahu siapa yang di maksud Yuki. Sebenarnya, dia sendiri tidak tahu
siapa orang itu. Dan kenapa, mereka selalu datang kemari setiap malam. Dan
lagi, mereka juga mengintai rumah mereka. Apa yang sebenarnya mereka inginkan?
Rena
memilih untuk membantu Yuki memasak. Setelah selesai, mereka menghidangkannya
ke meja makan. Yuki masuk ke dalam kamar dan menemukan Nanami yang tertidur di
ranjang bayi. Biasanya, Nanami akan bangun nanti. Atau bahkan sebentar lagi. Yuki
berjalan ke arah bayi itu, kemudian dengan hati-hati dia mengangkat tubuh
mungil Nanami. Dia tersenyum melihat wajah Nanami yang polos.
“Anak
mama masih tidur, ya?” katanya. Kemudian, ia mencium kening Nanami.
Tak
lama, Nanami menggeliat dalam gendongannya. Secara perlahan, kedua matanya
terbuka dan melihat Yuki. Yuki tersenyum. Lalu, dia membawa Nanami keluar dari
kamar. Di sofa, Yuki melihat Mayu yang tengah duduk sambil memakan buah. Hari
ini, hari minggu. Mereka semua libur dari kegiatan. Kemudian, Yuki langsung
membawa Nanami ke Mayu. Dia duduk di samping Mayu.
“Ohayou, Nanami-chan”
“Ohayou, Mama Mayu” kata Yuki sambil tersenyum.
“Nee….
Yuki, aku ingin menggendongnya”
Yuki
tersenyum, kemudian menyerahkan Nanami kepadanya. Mayu membawa Nanami duduk di
pangkuannya. Dia mengelus kepala Nanami dengan lembut dan menatap Nanami. Yuki
hanya mengelus pipi Nanami.
“Ayo
makan, masakannya sudah jadi” kata Yuki.
“Ah,
hai”
***
Mereka
berjalan di mall. Hari ini, mungkin mereka akan berbelanja. Di jalan, mereka
bertemu dengan Atsuko. Yui tersenyum melihatnya. Yui tahu, jika gadis itu
merindukan putrinya yang ada bersamanya. Tapi, hanya dia yang tahu, temannya
yang lain belum mengetahui kenyataan yang sesungguhnya. Entah kapan, mereka
akan membuka rahasia itu. Yang penting, sekarang ini, Nanami harus bisa mereka
jaga. Mungkin saja, Kai akan mengambil bayi itu suatu saat nanti. Kemudian,
mereka memilih untuk makan. Di sana, Atsuko cukup senang memandangi Nanami.
Beberapa hari ini, dia tidak bertemu dengan Nanami. Sebagai seorang ibu,
tentunya dia merindukan putri kecilnya.
“Nee-chan, aku lihat sedari tadi, kau
menatap Nanami” kata Paruru membuyarkan lamunan Atsuko.
“Ah….
hanya saja, Nanami terlihat sangat cantik sekarang” kata Atsuko beralasan.
“Tentu
saja, nee-chan.” Kata Mayu tersenyum.
“Aku
rasa, Nanami sangat mirip denganmu, nee-chan.
Apa dia ini putrimu?” tanya Yuki yang mampu membuat Atsuko terkejut.
Dia
menatap Yui yang juga terkejut mendengar pertanyaan Yuki. Yui hanya menatap
Yuki, dia hanya tidak percaya, jika Yuki bisa bertanya seperti itu. Apa
mungkin, Yuki mengetahui sesuatu? Wajah Yuki yang serius, kini dia justruh tertawa
membuat temannya menatapnya dengan bingung.
“Aku
hanya bercanda, nee-chan. Jangan
menatapku seperti itu” kata Yuki membuat Atsuko bisa bernafas lega.
“Yuki,
jika kau ingin bercanda, carilah waktu yang tepat” kata Yui jengkel.
“Gomen, Yui.” Kata Yuki masih dengan
tertawa.
Atsuko
menatap Nanami sedih. Sebenarnya, dia sangat ingin mengatakan yang sebenarnya.
Hanya saja, Atsuko tidak bisa mengatakannya sekarang. Dia hanya bisa menatap
Nanami dari jauh dan hanya bisa menemui Nanami, ketika di rumah hanya ada Yui.
Itu pun, jika orang-orang Kai tidak mengintai rumah Yui. Terlalu sangat berat,
hidup yang Atsuko jalani. Dia harus berpisah dengan putri kandungnya sendiri.
Ibu mana yang tidak sedih, jika dia harus berpisah dengan putri kandungnya
sendiri. Pasti, mereka akan sangat sedih. Atsuko hanya bisa berdua, jika suatu
saat nanti, dia dan Nanami bisa bersatu lagi. Walau tidak ada Kai di kehidupan
mereka, namun Atsuko masih mengharapkan Nanami. Nanami adalah putri kandungnya
sendiri.
To Be Continued.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar