Title : Black Roses ╞ Thief (Orang Kepercayaan)
Author : Rena-chan
Genre : Action, PG - 15
Main Cast :
- Sakurai Reika
- Ikuta Erika
Other Cast :
- Hashimoto Nanami
- Matsui Rena
- Ikoma Rina
- Hoshino Minami
- Hori Miona
- Terada Ranze
Maaf kalau pendek, ini udah mentok. Ya seperti yang lalu.
Tapi, meski begitu, banyak karakter yang muncul di part ini :D (Gak banyak juga
sih -___-)
Happy Reading All.......
~---0---~
Reika
berjalan ke arah ruangan makan. Di meja, sudah ada makanan yang tertata rapi. Makanan
itu adalah buatan dari anak buahnya yang selalu setia kepadanya. Mereka tidak
akan membiarkan ketua mereka kelaparan. Terkadang, mereka akan makan setelah
Reika dan Erika. Mereka mengerti, jika Reika sama sekali tidak ingin di ganggu
ketika makan. Dia sama sekali tidak suka ada orang yang berisik, ketika dia
makan. Maka dari itu, mereka lebih baik makan setelah Erika dan Reika.
“Reika,
setelah ini kau ingin kemana?” tanya Erika.
“Aku
ingin mencari sesuatu yang bisa aku jadikan uang” kata Reika.
“Mencuri
lagi? Siapa yang akan kau beri tugas?” tanya Erika penasaran.
“Anak
baru itu. Dia, Nanase, Shiraishi dan Takayama”
“Aku
akan memberitahu mereka, setelah kau mendapatkan apa yang kau inginkan”
“Hai”
Setelah
makan, Reika masuk ke dalam kamarnya. Kamar Reika sangat luas. Di sana, ada
meja yang di atasnya terdapat laptop. Serta kamar yang membuatnya cukup nyaman.
Reika
berjalan dan duduk di depan laptopnya. Dia mulai menjelajahi sesuatu di sana.
Kedua mata indahnya, terus menatap layar monitor yang menyala. Ada sesuatu yang
menarik perhatiannya. Dia membuka salah satu web. Reika melihat sesuatu yang
membuatnya tersenyum senang.
“Berlian
biru. Sebentar lagi, kau akan menjadi milikku” katanya sambil tersenyum.
Reika
menemukan tempat di mana berlian itu di simpan. Dia kembali tersenyum, dan
mengingat tempat itu baik-baik.
Reika
menutup laptopnya. Lalu, berjalan keluar. Dia melihat beberapa gadis-gadis yang
ia bawa dulu sedang bercengkrama. Tapi, dia mengingat satu hal. Mungkin, dia
sempat melupakan sesuatu yang berharga itu.
“Dia.
Aku rasa, dia akan cocok menjadi orang kepercayaanku” katanya tersenyum.
***
Nanami
keluar dari mobilnya. Dia langsung masuk ke rumah sakit tempat Rena bekerja. Di
sampingnya, ada seorang gadis berambut sebahu. Wajahnya cantik. Dia hanya
mengikuti Nanami pergi. Bahkan, dia sendiri tidak tahu apa yang akan mereka
lakukan di rumah sakit ini. Nanami memang belum menceritakan maksudnya kepada
gadis itu.
“Nanami,
kau datang akhirnya” Rena menyambutnya.
“Rena-chan, tentunya aku datang jika ada
waktu”
Rena
tersenyum mendengarnya. Kemudian, dia menatap seorang gadis yang berdiri di
sebelah Nanami. Dia mengkerutkan dahi, kemudian beralih memandang Nanami. Rena memang
tidak tahu, jika Nanami akan datang bersama orang lain.
“Kare wa dare desuka?”
“Watashi wa Ikoma Rina desu.” Kata gadis itu.
“Dia
adalah orang kepercayaanku” sambung Nanami.
“Ah…
salam kenal, Ikoma-san. Aku Matsui
Rena, sahabat Nanami”
“Salam
kenal”
Ikoma
Rina. Dia adalah teman Nanami sejak mereka kuliah. Mungkin, dia yang akan
membantu tugas Nanami. Rina. Walau tubuhnya tidak terlalu tinggi, tapi
kemampuannya cukup bisa membuat orang memujinya. Kali ini, Nanami tidak ingin
pencuri itu kabur lagi. Dia akan menangkapnya bersama Rina.
“Nee…
Rena, bagaimana keadaan gadis itu?” tanya Nanami. Dia bermaksud basa-basi.
“Masih
sama seperti hari-hari sebelumnya. Tidak ada perkembangan sama sekali”
“Kasihan
juga dia. Semoga saja, dia bisa cepat sadar”
“Aku
juga berharap seperti itu”
Rina
hanya diam selama mereka berbicara. Rina juga tidak tahu siapa yang mereka
maksud. Rina sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan di sini. Tapi,
sesekali Rena mengajaknya bicara. Mereka juga membahas beberapa hal yang
menyangkut pencurian yang selama ini terjadi. Seperti biasa, Rena hanya memberi
beberapa saran kepada Nanami dan Rina.
***
Erika
menatap sebuah bangunan yang ada di depannya. Dia menemukan seorang yang
terbaring di depan bangunan itu. Tubuhnya penuh luka dan dari bibirnya keluar
cairan merah.
Sebenarnya,
Erika hanya bermaksud untuk berjalan-jalan. Tapi, ketika dia mendengar suara
perkelahian antara seseorang, akhirnya dia kemari. Justruh, dia menemukan gadis
itu yang sudah terbaring. Dia tidak melihat siapa-siapa yang ada di sana,
kecuali gadis malang itu. Erika mencoba mendekati gadis itu.
“Lukanya
sangat parah” gumamnya.
“To…long
a..ku”
“Aku
akan menolongmu. Tapi, setelah itu kau harus menuruti semua perintahku”
“Apapun…
ak..an aku laku…kan”
“Hai”
Erika
langsung mencoba membantu gadis itu bangun. Dia langsung membawa gadis itu ke
markasnya. Di sana, Erika langsung membaringkan tubuh gadis itu. Banyak yang
bertanya-tanya, siapa kiranya gadis itu. Dan kenapa, gadis itu terluka? Apa alasan
Erika membawa gadis itu kemari?
Reika
yang mengetahuinya, langsung ke ruangan itu. Dia melihat tubuh gadis itu yang
cukup lemah. Erika memintanya untuk menolong gadis itu. Walau sempat ragu,
akhirnya Reika mau membantu Erika.
“Untuk
sementara, kau akan di rawat di sini”
“Hai. Arigatou
gozaimasu”
“Onamae wa?” tanya Erika.
“Terada
Ranze desu”
Erika
menatap luka di wajah gadis itu. Dia tahu, luka yang di alami gadis itu sangat
parah. Beruntung, karena Reika mau membantunya. Jika tidak, mungkin saja gadis
itu akan mati. Mereka hanya bermodalkan obat untuk menyembuhkan luka. Obat yang
mereka dapat dari beberapa rumah sakit.
Ada
salah satu anggota bernama Hori Miona. Dia sangat tahu tentang kesehatan. Anggota
yang lainnya selalu mempercayainya untuk mengobati luka dari anggota yang
terkena luka. Dia mempunyai pengalaman. Kakaknya seorang dokter, dia selalu
belajar dari kakaknya. Dia juga pernah sekolah di sekolah khusus perawatan.
“Bagaimana
keadaannya?” tanya Erika pada Miona.
“Untuk
sementara, biarkan dia istirahat. Aku akan mencari obat untuk lukanya” kata
Miona.
“Hai. Aku percayakan dia kepadamu”
“Tenang
saja, aku pasti akan mengusahakan terbaik”
“Good. Sebenarnya, aku penasaran kenapa
dia bisa seperti ini” kata Erika melihat Terada.
“Aku
mempunyai musuh. Dia dan beberapa temannya sudah membuatku seperti ini”
“Lebih
baik kau istirahat. Jangan banyak bicara terlebih dahulu”
“Hai. Arigatou
gozaimasu”
Erika
menatap gadis itu. Dia tersenyum melihat gadis itu yang sudah menutup kedua
matanya untuk istirahat. Gadis yang
menarik. Dia memikirkan suatu rencana yang baik. Mungkin, ketika gadis itu
sudah membaik, dia akan menyuruh gadis itu untuk melakukannya. Dia berfikir,
gadis itu akan mampu melakukannya.
“Apa
kau yakin, dia akan berguna untuk kita?” tanya Reika, ketika mereka sudah
keluar dari ruangan gadis tadi.
“Tenang
Reika. Aku yang akan bertanggu jawab”
“Baiklah.
Aku harap, dia tidak akan membuat kita rugi” kata Reika.
“Tidak
akan. Kau tenang saja”
***
Reika
mengajak Erika ke café. Di sana, mereka menikmati jus dan roti. Reika memang
sengaja mengajak Erika kemari, karena dia ingin memperkenalkan Erika pada
seseorang. Seseorang yang akan menjadi orang kepercayaannya.
Sambil
menunggu, mereka mengobrol sejenak.
“Erika,
aku ingin kau memerintahkan anak baru itu”
“Perintah
apa?” tanya Erika.
“Mengambil
berlian biru yang di simpan di salah satu tempat yang ada di Nagoya.”
“Hmm…
dengan senang hati. Aku akan melakukannya untukmu”
“Mereka
harus berhasil”
“Mereka
tidak akan mengecewakanmu” Reika tersenyum mendengarnya.
Sesuatu
yang Reika ingin, pasti akan menjadi miliknya. Beruntung, karena dia memiliki
anggota yang sangat menyayanginya dan menghormatinya. Mereka semua, akan
melakukan apa pun untuknya. Walau pun nyawa sebagai taruhannya, mereka tidak
peduli. Jika mereka tertangkan, mereka tidak akan membocorkan semuanya. Itu semua,
karena mereka menghormati Reika.
“Konnichiwa, Sakurai-san” mereka menoleh.
“Akhirnya
kau datang juga” Reika menyambut orang itu dengan senyum.
“Dia
orangnya?” tanya Erika.
“Iya.
Dia adalah orang kepercayaanku.”
“Aku
dengar, Nanami si polisi itu juga mempunyai orang kepercayaan” kata gadis itu.
“Benarkah?
Mungkin, ini akan menjadi menarik”
Gadis
itu hanya tersenyum membalasnya. Kemudian, dia memilih untuk duduk di dekat
Erika. Kali ini, Reika sudah mempunyai dua orang kepercayaan. Pertama, Erika. Dan
kedua adalah gadis itu.
“Aku
harap, kalian berdua bisa bekerja sama dengan baik” kata Reika.
“Hai.” Balas keduanya dengan kompak.
“Kalian
sangat kompak” kata Reika tersenyum.
Keduanya
sama-sama diam dan tidak membalas ucapan Reika. Kemudian, Erika melirik gadis
itu. Gadis berwajah sangat cantik dan imut.
“Anata wa Totemo kirei desu” puji Erika
sambil tersenyum.
“Arigatou”
“Onamae wa?” tanya Erika.
“Hoshino
Minami”
“Ikuta
Erika desu”
Reika
menatap keduanya dengan senyum. Dia tidak peduli mereka akan membicarakan apa. Tapi
yang jelas, mereka harus bekerja sama dengan baik. Hanya itu tujuannya
mempertemukan Erika dan Minami.
Aku harap, mereka bisa
bekerja sama dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar