Rabu, 21 September 2016

Baby! (Sebelas)

Title : Baby! (Sebelas)
Author : Rena-chan
Genre : Friendship, Family PG-13

Main cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
  • Matsui Jurina
  • Matsui Rena
  • Watanabe Mayu
  • Kashiwagi Yuki
Other Cast :
  • Maeda Anna
  • Fujiwara Kai
Happy Reading All....


~---0---~




Paruru membuka pintu kamar. Dia melihat bayi mungil itu yang sekarang duduk di ranjang bayinya sendiri. Paruru tersenyum melihat Nanami yang ternyata sudah bangun. Dia menghampiri bayi mungil itu dan menggendongnya.
Ada satu yang membuatnya tersadar. Di tangan Nanami ada sebuah anting yang sama sekali belum ia pernah lihat. Dia memperhatikan anting itu seksama. Lalu, dia mengambilnya dari tangan bayi itu. Sepertinya, dia pernah melihat anting itu. Hanya saja, Paruru lupa di mana ia melihat anting itu.

“Sayang, kau memakai anting baru?” tanyanya pada Nanami.
“Mama” hanya itu yang di ucapkan Nanami kepadanya.
“Mama?” dia bingung.

Dia menghiraukan anting tersebut. Lalu, Paruru membawa Nanami keluar dari kamar. Ini waktunya untuk Nanami makan.

Ohayou, Nanami” di meja makan, Paruru melihat Jurina yang tersenyum menyapa.
“Nee… Jurina, kau pangku Nanami dulu, ya? Aku ingin mengambil susu di dapur”
“Hai”

Setelah itu, Paruru memberikan Nanami kepada Jurina. Sementara Paruru, dia langsung berjalan ke dapur. Di meja makan, Jurina mengajak Nanami berbicara dan hanya balasan singkat yang ia dapatkan dari bayi mungil itu. Nanami memang belum bisa berkata dengan lancar.
Jurina juga sempat memberikan buah kepada bayi mungil itu. Nanami langsung memakannya. Setelah Paruru kembali, dia langsung memberikan susu untuk Nanami. Nanami sudah bisa memegang botol sendiri. Bahkan, ketika dia menginginkan sesuatu. Dia sudah bisa menunjuk benda itu dengan jari telunjuknya. Dan salah satu kemampuan sosialnya yang baru adalah melambaikan tangan selamat tinggal atau bahkan menirukan gerakan kiss bye.

Ohayou” mereka menoleh dan menemukan Yui yang tersenyum kepada mereka.
Ohayou” balas Paruru dan Jurina.
“Ternyata, anak Mama sudah bangun, ya?” Yui langsung mengecup pipi Nanami.
“Dia memang pintar, Yui” kata Paruru.
“Mungkin kau benar, Paru” balas Yui sambil tersenyum.

Satu persatu keluar dari kamar dan bergabung dengan mereka. Lalu, mereka makan bersama seperti pagi biasanya. Hari ini, Nanami akan di temani oleh Rena. Hanya gadis itu yang tidak ada kegiatan sama sekali. Lagipula, Yui dan Yuki harus bekerja di café. Lalu, Jurina, Mayu dan Paruru juga ada kelas.

***

Rena membawa Nanami jalan-jalan ke taman. Di sana, Rena menurunkan Nanami dari gendongannya. Tapi, bukan berarti Rena melepas genggamannya dari tangan mungil bayi itu. Dia menuntun Nanami di sekitar taman. Udaranya juga cukup nyaman. Membuat Rena betah berada di taman itu. Bunga Sakura juga bermekaran dan begitu indah di lihat.

Rena-chan
“Annin? Kau kemari?” gadis itu mengangguk.
“Ah.. hai Nanami” gadis itu mengelus kepala Nanami sejenak.
“Tidak bekerja?” tanya Rena.
“Aku masuk sore” Rena mengangguk mengerti.

Mereka kemudian duduk di bawah pohon sakura. Sambil mengobrol, mereka juga menikmati belaian angin yang menyegarkan. Menghirup udara di sana dan bersenang-senang.

“Nanami sudah lama bersama kalian. Apa kalian tidak ingin mencari ibunya?” tanya Annin.
“Kami sendiri belum ada yang memikirkan kesana, Annin. Lagi pula, kami sangat senang dengan adanya Nanami di rumah kami”

Annin mengangguk tanda mengerti. Mereka berdiam diri untuk sementara waktu. Rena memberikan susu untuk Nanami. Sementara di sebelahnya, Annin mengamati ke sekitar taman.
Entah berapa lama mereka berdiam diri. Baik Rena maupun Annin sama-sama diam. Jika Rena asyik bersama Nanami, Annin hanya diam dan memandangi ke sekitarnya.

“Nee… Rena” dan akhirnya, dia membunuh keheningan yang tercipta tadi.
“Ada apa?” tanya Rena sambil menoleh ke arahnya.
“Jika nantinya ibu Nanami datang, apa kalian akan menyerahkannya pada ibunya?”
“Tentu saja. Karena dia lebih berhak atas hak asuh Nanami”

Annin tersenyum mendengarnya. Sejenak, dia melihat Nanami yang ada di pangkuan sahabatnya itu. Annin memang bekerja di tempat yang sama dengan Yui dan Yuki. Tapi, dia juga mengenal Rena. Alasannya, karena Rena adalah teman dari Yuria. Yuria sendiri adalah adik iparnya.
Iya. Yuria adik iparnya. Annin menikah satu bulan yang lalu dengan Yurichi. Kakak kandung Yuria yang umurnya 2 tahun lebih tua dari Yuria.

“Boleh aku menggendongnya?”
“Tentu saja” Annin tersenyum mendengarnya.

Annin menggendong Nanami. Nanami memang tidak akan nyaman dengan orang baru. Tapi, Nanami sekarang menikmatinya. Dia sama sekali tidak memberontak seperti yang ia lakukan dulu. Dia pernah di gendong oleh Tano Yuka. Teman Paruru dan Jurina. Tapi, bayi itu justruh memberontak dan menangis.
Hanya saja, sekarang ini dia menikmati gendongan Annin. Bahkan, dia memegang botol dan menyusu. Sepertinya, dia juga sangat haus.

Annin hanya melihat bayi mungil itu sambil tersenyum. Di sebelahnya, Rena hanya diam dan dia juga tersenyum melihat Nanami yang sepertinya cukup nyaman di gendongan gadis itu.

“Dia sepertinya sangat menyukaimu, Annin”
Hontouni?”
“Umm. Belum pernah dia setenang itu pada orang lain, kecuali Atsuko nee-chan. Tapi, dia juga tenang di gendonganmu”
“Aku hanya ingin dia bisa menjadi pancingan. Mungkin, aku akan mempunyai anak yang cepat dengan Yurichi”
“Ah… aku juga pasti mendoakanmu”
Arigatou

Rena tersenyum dan mengangguk. Setahu Rena, sebelum Annin menikah, gadis itu hanya tinggal bersama kakaknya. Tapi, setelah menikah, Annin memutuskan untuk tinggal bersama suaminya. Sedangkan Yuria tinggal bersama kedua orang tuanya.

“Rena, sepertinya aku harus pulang”
“Baiklah. Salam untuk suamimu” Annin mengangguk dan menyerahkan Nanami kepadanya.
“Salam juga untuk temanmu”
“Hai”
“Nanami, bibi pergi dulu, ya? Senang bisa bertemu denganmu” katanya sambil mengelus pipi Nanami.

Setelah itu, dia pergi meninggalkan Rena dan Nanami. Rena berdiri. Dia berjalan keluar dari taman dan dia langsung berjalan pulang. Rena hanya asyik bersama Nanami sampai ada seseorang yang menghalangi jalan mereka.

Rena menatap orang itu bingung.

“Nanami” kata orang itu.
“Ada apa, nii-chan?” kata Rena terkejut, ketika orang itu menyebut nama Nanami.
“Kemarikan dia. Aku ingin membawanya pulang bersamaku”

Rena terkesiap. Dia sama sekali tidak tahu apa yang di maksud oleh laki-laki itu. Membawa Nanami pulang bersama laki-laki itu?

“Apa maksudmu?” tanya Rena tidak mengerti.
“Dia putriku, Rena” kata laki-laki itu.
“Jangan berbicara asal, Kai nii-chan

Rena menatap orang itu dengan tajam. Tentunya, Rena tidak akan langsung percaya begitu saja dengan ucapan Kai. Dia hanya belum tahu saja, jika Nanami sebenarnya adalah putri kandung dari Atsuko dan Kai. Tapi, sepertinya Kai sudah mengetahui semuanya. Buktinya, dia langsung menghampiri Rena dan menyuruh gadis itu untuk memberikan putri kandungnya sendiri.

“Jangan berikan Nanami, Rena. Dia berbohong!”
“Annin?”

Rena terkejut dengan kedatangan Annin yang tiba-tiba. Bukankah, seharusnya dia sudah pulang? Tapi, kenapa dia masih berada di sekitar taman?

“Rena, pulanglah”
“Tapi…”
“Pulang saja!” kata Annin sedikit mengeraskan suaranya.
“B-baiklah”

Akhirnya, Rena memilih untuk pulang. Sebenarnya, dia sedikit terkejut karena mendengar suara Annin yang tiba-tiba sedikit meninggi. Setelah kepergiannya, kini hanya ada dua orang yang berdiri di jalan sepi itu.

“Seharusnya kau tidak ikut, campur. Maeda Anna” kata Kai menatapnya tajam.
“Itu karena aku tidak suka dengan sifatmu, Kai nii-chan
“Jangan menghalangiku untuk mendapatkan Nanami. Bagaimana pun juga, dia adalah putriku”
“Tapi, dia juga keponakanku dan anak dari Atsuko nee-chan. Apa kau tidak akan menyesal nantinya, telah memisahkan seorang ibu pada anaknya?”

Kai terdiam. Sementara Anna menatapnya tajam. Anna memang sudah tahu, jika tadi Kai ada di sekitar taman. Maka dari itu, dia mengurungkan niatnya untuk pulang dan melihat Rena agar bisa pulang bersama dengan Nanami. Tapi, nyatanya Kai justruh menghentikan mereka dan akhirnya Annin langsung menghampiri mereka. Dia tahu apa yang akan di lakukan oleh laki-laki itu.

Dan Annin tidak mau itu semua terjadi.

“Atsuko nee-chan juga sedih, nii-chan. Dia melakukan semua ini, karena dia tidak ingin berpisah dengan putrinya. Harusnya, nii-chan bisa mempertahankan hubungan kalian. Bukan dengan cara seperti ini!” suaranya sedikit meninggi dan menatap laki-laki itu tajam.
“Annin, aku juga mencintai kakakmu”
“Jika cinta, harusnya nii-chan bisa mempertahankan dia dan bukannya memperkosa nee-chan seperti apa yang kau lakukan dulu. Lihat akibat ulahmu sendiri! Atsuko nee-chan menjadi seperti sekarang ini. Dia terus menerus menangis. Dia harus berpisah dengan putrinya dan dia juga tidak bisa berlama-lama ada di dekat putri kandungnya. Itu semua gara-gara kau dan ibu kandungmu! Kalian sama-sama tidak mempunyai perasaan!”
Gomen

Air mata Annin keluar dari sudut matanya. Sudah berapa kali dia berdebat dengan laki-laki itu. Annin juga pernah bertemu dan berdebat dengan ibu laki-laki itu. Bahkan, dia juga berdebat dengan adik kandung laki-laki itu.

Annin hanya tidak mau, jika kakaknya terus menerus menderita. Dia tahu, jika Atsuko juga menginginkan Nanami. Bahkan, dia juga mencari cara agar Atsuko dan Nanami bisa bersama.
Sebenarnya, dia belum ingin menikah karena alasan kakaknya yang sedang mempunyai masalah yang berat. Tapi, karena Atsuko memaksanya. Akhirnya, dia menerima pinangan kekasihnya. Tapi, bukan berarti Annin melupakan kakaknya. Dia juga memberitahukannya pada Yurichi dan Yurichi juga akan membantu mereka.

“Harusnya, kau tahu penderitaan kakakku selama ini”
“Aku akan melakukan apa pun demi Atsuko dan nanami, Annin. Aku akan mengembalikan hubungan kami seperti dulu dan aku juga akan mengajak Atsuko tinggal bersamaku. Dan pastinya bersama putri kesayangan kami”
“Jangan hanya bicara, nii-chan! Buktikan ucapanmu!”

“Baik. Aku akan melakukannya. Kau tenang saja” kata Kai.

1 komentar:

  1. Update kak...nggak sabar nunggu kelanjutanya

    Semoga kai dan atsuko cepat bersama kembali dengan nanami

    BalasHapus