Author : Rena-chan
Genre : Friendship, Family PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
- Matsui Jurina
- Matsui Rena
- Watanabe Mayu
- Kashiwagi Yuki
- Maeda Anna
- Fujiwara Kai
Happy Reading All....
~---0---~
Paruru
membuka pintu kamar. Dia melihat bayi mungil itu yang sekarang duduk di ranjang
bayinya sendiri. Paruru tersenyum melihat Nanami yang ternyata sudah bangun.
Dia menghampiri bayi mungil itu dan menggendongnya.
Ada
satu yang membuatnya tersadar. Di tangan Nanami ada sebuah anting yang sama
sekali belum ia pernah lihat. Dia memperhatikan anting itu seksama. Lalu, dia
mengambilnya dari tangan bayi itu. Sepertinya, dia pernah melihat anting itu.
Hanya saja, Paruru lupa di mana ia melihat anting itu.
“Sayang,
kau memakai anting baru?” tanyanya pada Nanami.
“Mama”
hanya itu yang di ucapkan Nanami kepadanya.
“Mama?”
dia bingung.
Dia
menghiraukan anting tersebut. Lalu, Paruru membawa Nanami keluar dari kamar.
Ini waktunya untuk Nanami makan.
“Ohayou, Nanami” di meja makan, Paruru
melihat Jurina yang tersenyum menyapa.
“Nee…
Jurina, kau pangku Nanami dulu, ya? Aku ingin mengambil susu di dapur”
“Hai”
Setelah
itu, Paruru memberikan Nanami kepada Jurina. Sementara Paruru, dia langsung
berjalan ke dapur. Di meja makan, Jurina mengajak Nanami berbicara dan hanya
balasan singkat yang ia dapatkan dari bayi mungil itu. Nanami memang belum bisa
berkata dengan lancar.
Jurina
juga sempat memberikan buah kepada bayi mungil itu. Nanami langsung memakannya.
Setelah Paruru kembali, dia langsung memberikan susu untuk Nanami. Nanami sudah
bisa memegang botol sendiri. Bahkan, ketika dia menginginkan sesuatu. Dia sudah
bisa menunjuk benda itu dengan jari telunjuknya. Dan salah satu kemampuan
sosialnya yang baru adalah melambaikan tangan selamat tinggal atau bahkan
menirukan gerakan kiss bye.
“Ohayou” mereka menoleh dan menemukan Yui
yang tersenyum kepada mereka.
“Ohayou” balas Paruru dan Jurina.
“Ternyata,
anak Mama sudah bangun, ya?” Yui langsung mengecup pipi Nanami.
“Dia
memang pintar, Yui” kata Paruru.
“Mungkin
kau benar, Paru” balas Yui sambil tersenyum.
Satu
persatu keluar dari kamar dan bergabung dengan mereka. Lalu, mereka makan
bersama seperti pagi biasanya. Hari ini, Nanami akan di temani oleh Rena. Hanya
gadis itu yang tidak ada kegiatan sama sekali. Lagipula, Yui dan Yuki harus
bekerja di café. Lalu, Jurina, Mayu dan Paruru juga ada kelas.
***
Rena
membawa Nanami jalan-jalan ke taman. Di sana, Rena menurunkan Nanami dari
gendongannya. Tapi, bukan berarti Rena melepas genggamannya dari tangan mungil
bayi itu. Dia menuntun Nanami di sekitar taman. Udaranya juga cukup nyaman.
Membuat Rena betah berada di taman itu. Bunga Sakura juga bermekaran dan begitu
indah di lihat.
“Rena-chan”
“Annin?
Kau kemari?” gadis itu mengangguk.
“Ah..
hai Nanami” gadis itu mengelus kepala Nanami sejenak.
“Tidak
bekerja?” tanya Rena.
“Aku
masuk sore” Rena mengangguk mengerti.
Mereka
kemudian duduk di bawah pohon sakura. Sambil mengobrol, mereka juga menikmati
belaian angin yang menyegarkan. Menghirup udara di sana dan bersenang-senang.
“Nanami
sudah lama bersama kalian. Apa kalian tidak ingin mencari ibunya?” tanya Annin.
“Kami
sendiri belum ada yang memikirkan kesana, Annin. Lagi pula, kami sangat senang
dengan adanya Nanami di rumah kami”
Annin
mengangguk tanda mengerti. Mereka berdiam diri untuk sementara waktu. Rena
memberikan susu untuk Nanami. Sementara di sebelahnya, Annin mengamati ke
sekitar taman.
Entah
berapa lama mereka berdiam diri. Baik Rena maupun Annin sama-sama diam. Jika
Rena asyik bersama Nanami, Annin hanya diam dan memandangi ke sekitarnya.
“Nee…
Rena” dan akhirnya, dia membunuh keheningan yang tercipta tadi.
“Ada
apa?” tanya Rena sambil menoleh ke arahnya.
“Jika
nantinya ibu Nanami datang, apa kalian akan menyerahkannya pada ibunya?”
“Tentu
saja. Karena dia lebih berhak atas hak asuh Nanami”
Annin
tersenyum mendengarnya. Sejenak, dia melihat Nanami yang ada di pangkuan
sahabatnya itu. Annin memang bekerja di tempat yang sama dengan Yui dan Yuki.
Tapi, dia juga mengenal Rena. Alasannya, karena Rena adalah teman dari Yuria.
Yuria sendiri adalah adik iparnya.
Iya.
Yuria adik iparnya. Annin menikah satu bulan yang lalu dengan Yurichi. Kakak
kandung Yuria yang umurnya 2 tahun lebih tua dari Yuria.
“Boleh
aku menggendongnya?”
“Tentu
saja” Annin tersenyum mendengarnya.
Annin
menggendong Nanami. Nanami memang tidak akan nyaman dengan orang baru. Tapi,
Nanami sekarang menikmatinya. Dia sama sekali tidak memberontak seperti yang ia
lakukan dulu. Dia pernah di gendong oleh Tano Yuka. Teman Paruru dan Jurina.
Tapi, bayi itu justruh memberontak dan menangis.
Hanya
saja, sekarang ini dia menikmati gendongan Annin. Bahkan, dia memegang botol
dan menyusu. Sepertinya, dia juga sangat haus.
Annin
hanya melihat bayi mungil itu sambil tersenyum. Di sebelahnya, Rena hanya diam
dan dia juga tersenyum melihat Nanami yang sepertinya cukup nyaman di gendongan
gadis itu.
“Dia
sepertinya sangat menyukaimu, Annin”
“Hontouni?”
“Umm.
Belum pernah dia setenang itu pada orang lain, kecuali Atsuko nee-chan. Tapi, dia juga tenang di
gendonganmu”
“Aku
hanya ingin dia bisa menjadi pancingan. Mungkin, aku akan mempunyai anak yang
cepat dengan Yurichi”
“Ah…
aku juga pasti mendoakanmu”
“Arigatou”
Rena
tersenyum dan mengangguk. Setahu Rena, sebelum Annin menikah, gadis itu hanya
tinggal bersama kakaknya. Tapi, setelah menikah, Annin memutuskan untuk tinggal
bersama suaminya. Sedangkan Yuria tinggal bersama kedua orang tuanya.
“Rena,
sepertinya aku harus pulang”
“Baiklah.
Salam untuk suamimu” Annin mengangguk dan menyerahkan Nanami kepadanya.
“Salam
juga untuk temanmu”
“Hai”
“Nanami,
bibi pergi dulu, ya? Senang bisa bertemu denganmu” katanya sambil mengelus pipi
Nanami.
Setelah
itu, dia pergi meninggalkan Rena dan Nanami. Rena berdiri. Dia berjalan keluar
dari taman dan dia langsung berjalan pulang. Rena hanya asyik bersama Nanami
sampai ada seseorang yang menghalangi jalan mereka.
Rena
menatap orang itu bingung.
“Nanami”
kata orang itu.
“Ada
apa, nii-chan?” kata Rena terkejut,
ketika orang itu menyebut nama Nanami.
“Kemarikan
dia. Aku ingin membawanya pulang bersamaku”
Rena
terkesiap. Dia sama sekali tidak tahu apa yang di maksud oleh laki-laki itu.
Membawa Nanami pulang bersama laki-laki itu?
“Apa
maksudmu?” tanya Rena tidak mengerti.
“Dia
putriku, Rena” kata laki-laki itu.
“Jangan
berbicara asal, Kai nii-chan”
Rena
menatap orang itu dengan tajam. Tentunya, Rena tidak akan langsung percaya
begitu saja dengan ucapan Kai. Dia hanya belum tahu saja, jika Nanami
sebenarnya adalah putri kandung dari Atsuko dan Kai. Tapi, sepertinya Kai sudah
mengetahui semuanya. Buktinya, dia langsung menghampiri Rena dan menyuruh gadis
itu untuk memberikan putri kandungnya sendiri.
“Jangan
berikan Nanami, Rena. Dia berbohong!”
“Annin?”
Rena
terkejut dengan kedatangan Annin yang tiba-tiba. Bukankah, seharusnya dia sudah
pulang? Tapi, kenapa dia masih berada di sekitar taman?
“Rena,
pulanglah”
“Tapi…”
“Pulang
saja!” kata Annin sedikit mengeraskan suaranya.
“B-baiklah”
Akhirnya,
Rena memilih untuk pulang. Sebenarnya, dia sedikit terkejut karena mendengar
suara Annin yang tiba-tiba sedikit meninggi. Setelah kepergiannya, kini hanya
ada dua orang yang berdiri di jalan sepi itu.
“Seharusnya
kau tidak ikut, campur. Maeda Anna” kata Kai menatapnya tajam.
“Itu
karena aku tidak suka dengan sifatmu, Kai nii-chan”
“Jangan
menghalangiku untuk mendapatkan Nanami. Bagaimana pun juga, dia adalah putriku”
“Tapi,
dia juga keponakanku dan anak dari Atsuko nee-chan.
Apa kau tidak akan menyesal nantinya, telah memisahkan seorang ibu pada
anaknya?”
Kai
terdiam. Sementara Anna menatapnya tajam. Anna memang sudah tahu, jika tadi Kai
ada di sekitar taman. Maka dari itu, dia mengurungkan niatnya untuk pulang dan
melihat Rena agar bisa pulang bersama dengan Nanami. Tapi, nyatanya Kai justruh
menghentikan mereka dan akhirnya Annin langsung menghampiri mereka. Dia tahu
apa yang akan di lakukan oleh laki-laki itu.
Dan
Annin tidak mau itu semua terjadi.
“Atsuko
nee-chan juga sedih, nii-chan. Dia melakukan semua ini,
karena dia tidak ingin berpisah dengan putrinya. Harusnya, nii-chan bisa mempertahankan hubungan kalian. Bukan dengan cara
seperti ini!” suaranya sedikit meninggi dan menatap laki-laki itu tajam.
“Annin,
aku juga mencintai kakakmu”
“Jika
cinta, harusnya nii-chan bisa
mempertahankan dia dan bukannya memperkosa nee-chan
seperti apa yang kau lakukan dulu. Lihat akibat ulahmu sendiri! Atsuko nee-chan menjadi seperti sekarang ini.
Dia terus menerus menangis. Dia harus berpisah dengan putrinya dan dia juga
tidak bisa berlama-lama ada di dekat putri kandungnya. Itu semua gara-gara kau
dan ibu kandungmu! Kalian sama-sama tidak mempunyai perasaan!”
“Gomen”
Air
mata Annin keluar dari sudut matanya. Sudah berapa kali dia berdebat dengan
laki-laki itu. Annin juga pernah bertemu dan berdebat dengan ibu laki-laki itu.
Bahkan, dia juga berdebat dengan adik kandung laki-laki itu.
Annin
hanya tidak mau, jika kakaknya terus menerus menderita. Dia tahu, jika Atsuko
juga menginginkan Nanami. Bahkan, dia juga mencari cara agar Atsuko dan Nanami
bisa bersama.
Sebenarnya,
dia belum ingin menikah karena alasan kakaknya yang sedang mempunyai masalah
yang berat. Tapi, karena Atsuko memaksanya. Akhirnya, dia menerima pinangan
kekasihnya. Tapi, bukan berarti Annin melupakan kakaknya. Dia juga
memberitahukannya pada Yurichi dan Yurichi juga akan membantu mereka.
“Harusnya,
kau tahu penderitaan kakakku selama ini”
“Aku
akan melakukan apa pun demi Atsuko dan nanami, Annin. Aku akan mengembalikan
hubungan kami seperti dulu dan aku juga akan mengajak Atsuko tinggal bersamaku.
Dan pastinya bersama putri kesayangan kami”
“Jangan
hanya bicara, nii-chan! Buktikan
ucapanmu!”
“Baik.
Aku akan melakukannya. Kau tenang saja” kata Kai.
Update kak...nggak sabar nunggu kelanjutanya
BalasHapusSemoga kai dan atsuko cepat bersama kembali dengan nanami