Sabtu, 20 Agustus 2016

Yui X Paru (Chapter 06)

Title : Yui X Paru (Chapter 06)
Author : Rena-chan
Genre : Sad, Love, Gender Bender PG 13

Main Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Other Cast :
  • Jonishi Keiichi
  • Yamamoto Syata
  • Oshima Haruna
  • And Other
Happy Reading All......

~---0---~



Jika kau ingin menghukum seseorang, hukumlah orang itu sesuai dengan apa yang orang itu lakukan. Karena, manusia di bumi ini, semuanya pasti pernah melakukan kesalahan. Tidak ada yang sempurna. Kita semua sama. Orang yang terus tertawa nantinya, pada akhirnya dia akan menangis juga. Di bumi ini, kita semua akan merasakannya.

***

“Ini tak dapat di percaya, Yui. Dalam waktu singkat, latar, naskah dan bahkan artisnya? Kau bahkan sudah mengurus semuanya” kata Sayaka.

Mereka dalam perjalanan menuju latar tempat syuting ‘YuiParu’. Sayaka benar-benar tidak percaya dengan hasil kerjas Yui. Dalam waktu singkat, Yui sudah mengurus semuanya. Yui tersenyum mendengar pujian Sayaka.

“Ah… itu bukan apa-apa, Sayaka. Orang-orangku juga sudah ada di sana, pasti kau tidak akan kecewa”
“Aku suka kejutan, Yui”
“Kau pasti akan terkejut nanti, Sayaka” kata Yui sambil melihat pemandangan dari kaca mobil.

Ketika sampai, pertama kali Yui melihat ekspresi Sayaka. Sayaka mengamati latar tempat syiting tersebut dengan wajah terkejut. Yui hanya diam. Dia senang melihat wajah Sayaka. Ini masih permulaan. Setelah mobil berhenti, mereka berdua keluar.

“Apa-apaan ini, Yui? Dari semua tempat, kau menemukan tempat ini? Kau tahu, ini tempat yang sama di mana….” kata Sayaka, tapi Yui langsung memotong.
“Ini tempat di mana kecelakaan itu terjadi dan seluruh studio terbakar. Aku tahu. Aku tahu semuanya! Itu sebabnya, aku memilih tempat ini. Inilah yang di sebut ‘Mengitari kehidupan’, Sayaka. Sebuah kisah yang belum selesai, seharusnya selalu mulai dari titik di mana kita meninggalkannya, bukan?”

Setelah itu, Yui berjalan mendahului Sayaka, tanpa mengetahui raut wajah Sayaka yang sangat kesal. Di sana banyak wartawan. Mungkin, mereka ingin menanyakan, kenapa ‘YuiParu’ kembali di lanjutkan. Kenapa fiml itu kembali di buat oleh bintang terkenal di Jepang. Yui membalasnya. Ia berkata, bagaimana pun juga film itu akan di selesaikan. Ia menoleh melihat Sayaka, kemudian. Ternyata, Sayaka masih diam berdiri di samping mobil.

“Hei, Sayaka. Ayo.. cepatlah kemari” akhirnya, Sayaka menurutinya. Dia berjalan ke arah Yui. Sayaka sama sekali belum mengetahui rencana dari semua ini.

Ada sebuah panggung kecil di sana, dan Yui berdiri di sana. Ia akan mengenalkan aktrisnya pada wartawan serta Sayaka. Karena Sayaka belum mengetahui siapa akrtisnya. Bahkan, Yui juga mengenalkan sutradara film tersebut. Di sana, Sayaka sempat berbisik dengannya. Sebenarnya, ia tidak mengharapkan semua ini.

“Kau seharusnya bilang kepadaku dulu! Aku tak mengharapkan semua ini!” katanya.
“Masih banyak lagi yang tak di harapkan olehmu, mungkin.”

Hanya itu yang di katakan Yui kepadanya. Banyak wartawan yang berdiri dan mencari informasi. Dan kali ini, Yui mengenalkan Sayaka sebagai produsernya. Sayaka hanya bisa tersenyum di depan semua wartawan itu.

“Dan kita akan membicarakan aktrisnya. Aktrisnya… siapa namanya?” tanya Yui kepada salah satu staf yang berdiri di belakangnya.
“Kizaki Yuria” kata salah satu dari mereka.
“Kizaki Yuria. Oh… itu dia”

Para wartawan segera menghdap ke belakang, ketika Yui menunjuk sebuah mobil yang berhenti. Di sana ada sebuah mobil berwarna putih dan kemudian, seseorang keluar dari mobil itu. Mereka semua memperhatikan orang itu, termasuk Sayaka.

“Kau pasti akan menyukainya, Sayaka. Dia sangat seksi” kata Yui berbisik.
“Aku harap begitu” kata Sayaka tersenyum.

Ada seorang gadis cantik berambut panjang yang keluar dari dalam mobil. Dia bersama ibunya. Gadis dengan wajah cantik dan membuat Sayaka melepas kacamata hitamnya. Ia memandangi gadis itu. Apa yang di katakan Yui ternyata benar. Selain seksi, dia sangat cantik dan mempesona. Dia berjalan dan akhirnya bergabung dengan Sayaka dan Yui. Yui hanya memperhatikan Sayaka dengan tatapan jengkel. Padahal usianya sudah tua, tapi dia masih menyukai gadis yang terbilang sangat muda. Lelaki mata keranjang.

“Gadis yang cantik” katanya memuji.

Sementara Sayaka asyik dengan gadis itu, Yui menghubungi seseorang. Kei.

“Yui, nani?”

“Kei, aku sudah membawa mereka semua ke tempat syuting. Apa ibu sudah siap?”

“Ya, dia siap. Tapi, dia sangat over-acting (Berlebihan)!”

“Itulah masalah keluarga kita. Ok bersiaplah” kata Yui terkikik.

Hai

Telepon terputus. Kemungkinan, Kei sudah akan memberitahukannya pada Haruna. Dan Yui kembali ke Sayaka. Mereka sudah masuk ke latar tempat yang sesungguhnya. Latar yang dulu pernah Sayaka tunjukan ke Haruka. Di dalamnya juga sangat persisi, ada lampu gantung dan semuanya sangat persis seperti dulu. Dan itu mampu membuat Sayaka terkejut. Ia tidak akan menyangka, jika Yui akan melakukan semua ini. Mereka belum masuk ke dalam, mereka masih ada di luar dan mengamati pintu yang ada di depan mereka. Sayaka menoleh ke arah Yui. Lagi-lagi dia tidak terima dengan apa yang di lakukan Yui.

“Ada apa, Sayaka?” tanya Yui.
“Kenapa kau memilih latar syutingnya di sini?” tanya Sayaka dan Yui mengangkat bahunya.
“Jelas saja, kawan. Aku sudah bilang kepadamu ‘Perputaran kehidupan’. Sebuah kisah yang belum selesai seharusnya selalu mulai….”
“Aku tahu!” kata Sayaka segera memotong.
“Kau tahu? Itu keren, kawan. Ayo. Annin, Natsumi, Fuuko ayo”

Mereka kemudian berjalan mendahului Sayaka. Jika di tanyakan, apakah ketiga gadis itu sudah tahu atau tidak? Mereka sudah mengetahui rencana Yui. Termasuk Yuki. Dia juga akan membantu Yui. Walau awalnya Yuki tidak percaya, namun pada akhirnya Yuki mempercayainya. Dan dia akan selalu ada di samping Yui. Termasuk ayahnya dulu yang selalu ada di samping Kai. Ayah Yui. Ketika Sayaka ingin berjalan menyusul Yui dan yang lain, dia harus terhenti ketika ada seorang perempuan tua yang langsung mencegatnya dan berkata sesuatu yang mampu membuatnya terkejut. Yui segera menghampiri mereka.

“Awas! Jangan masuk ke dalam!” kata perempuan itu sambil menyentuhnya.
“Apa-apaan ini? Jangan sentuh aku!”
“Dia sudah menunggu begitu lama!”
Security! Tolong usir dia”

Ada salah satu penjaga yang langsung menghampiri mereka berdua, termasuk Yui dan mencoba menjauhkan Sayaka dari perempuan tua tersebut.

“Ada apa ini?” tanya Yui. Seperti biasa, ia bersandiwara.
“Dia tidak akan melepaskamu” kata perempuan itu pada Sayaka.
“Siapa yang tak akan melepaskannya? Kau berbicara apa?!” kata Yui mencoba menjauhkan mereka.
“Paru!” Sayaka melepas pegangan tangan perempuan itu dengan kasar.

Kemudian, ada dua penjaga yang langsung membawa perempuan itu menjauh dari mereka. Sayaka sebenarnya terkejut dengan apa yang di katakan oleh perempuan itu. Dia tidak mengerti, tapi perempuan itu membawa nama Paru. Kemudian, mereka masuk dan menghiraukan perempuan tadi. Di dalam sana, sangat persis. Lagi-lagi Sayaka terkejut. Yui hanya bersikap tenang. Dan memperkenalkan latar itu kepadanya. Padahal, latar itu sebenarnya sama seperti latar yang dulu dia perlihatkan ke Paru.

“Sayaka, bukankah ini latar yang bagus?” kata Yui senang.

Yui menoleh ke arah kiri, di sana berdiri seorang laki-laki paruh baya yang sangat ia cintai. Di sampingnya ada istri laki-laki tersebut dan di sampingnya ada seorang laki-laki berkumis. Namun, dia masih muda dan terlihat tampan. Rambutnya sedikit panjang.

“Papa, Mama” sembari menghampiri Kai dan Atsuko. Yui langsung memeluk mereka.
“Akhirnya kau datang juga, sayang. Ibu sangat suka latar ini” kata Atsuko kepadanya.
“Tentu Mama. Aku tidak akan mengecewakannya” kata Yui sambil memeluk Atsuko.

Sementara Yui sangat asyik dengan kedua orang tuanya, Sayaka hanya bisa memandangi latar itu. Dia masih ingat betul kejadian 25 Tahun yang lalu. Dia dan Paru ada di tempat itu dan tempat itu ia bakar bersama Paru. Namun, dia tidak tahu, jika waktu itu Yui bersama Paru. Mungkin, Yui akan membongkarnya, namun tidak sekarang. Akan ada waktu yang tepat membuat Sayaka lebih terkejut.

“Hallo sobat” kata Kai menyapanya.
“Hai Kai” mereka bersalaman. Atsuko hanya menatap mereka dan berdiri di samping putranya.
“Sayaka, kenalkan ini Matsui Jun. Jun, kenalkan ini Sayaka” kata Yui sambil mengenalkan mereka.
“Siapa dia?”
“Dia adalah penjahat di film kita. Kalian sama kawan”

Penampilan Jun dan Sayaka ketika muda memang sama. Mereka sama-sama memiliki rambut panjang dan berkumis. Mungkin, Yui memilih Jun karena dandanan pemuda itu hampir sama dengan Sayaka dulu.

“Salam kenal, Paman” kata Jun tersenyum.
“Salam kenal, Matsui-san

 Kemudian, Yui maju ke depan. Ada dua tangga di kanan kiri yang saling berdekatan. Dia berdiri di antara dua tangga tersebut. Di belakang Yui ada sebuah figura foto yang sengaja di tutup dengan kain berwarna merah.

Ladies and gentleman, dalam kesempatan ini kita akan memberikan penghargaan pada aktris tersebut yang mana untuk siapa film ini di tulis. Aku percaya, di mana pun dia berada, dia bisa melihat kita…” Yui menunjuk Sayaka, namun tatapannya ke arah lain.

Sayaka menatapnya. Dia tidak mengerti dengan apa yang di maksud Yui. Jun dan Yuria yang akan menjadi aktrinya, juga sudah di beritahu olehnya. Mereka berdua adalah orang-orang yang Yui percaya. Mereka semua akan membantunya untuk membalaskan dendam kematian Paru.

“…. Tepat! Ladies and gentleman, Matsui Haruka. Paruru” tepat kata itu, Yui melangkah ke samping dan kain berwarna merah tadi terlepas.

Memperlihatkan sebuah foto hitam putih dari seorang gadis berwajah polos dan berambut panjang. Dan itu berhasil membuat Sayaka terkejut. Karena foto itu adalah Paru. Gadis yang ia bunuh 25 tahun yang lalu.

“Dan sekarang aku akan meminta Yuria, untuk menyalakan lilin dan meminta restu dari Matsui Haruka. Paru. Sambil dia melakukannya, aku akan turun”

Bersamaan dengannya turun, Yuria melangkah mendekati foto itu dan melakukan apa yang di minta Yui. Sementara Kei, di atas sana dia bersama salah satu orang kepercayaan Yui. Di tangan Kei ada sebuah alat dengan adanya tombol.

“Ketika kau menekan tombol ini, aka nada percikan api di belakang foto tersebut”
“Jika tidak ada percikan api di foto itu, aku akan menghajarmu” kata Kei.
“Itu pasti bisa, Paman” kata orang itu kesal.

Sementara di bawah sana, Yuria dengan senyum manisnya mulai menyalakan lilin dan meminta restu.

“Satu, dua, tiga” Kei menekannya. Tapi, tidak terjadi apa pun. Dia mencobanya lagi, namun tidak terjadi apa-apa.

Yui mendongak ke atas dan memberi isyarat pada Kei. Ia bingung, kenapa rencananya tidak di lakukan. Tapi, Kei masih berusaha. Mereka sama sekali tidak ada yang tahu, jika ada sesuatu yang salah dari tombol itu.

“Kenapa ini tidak mau? Tampaknya kabelnya putus” kata orang yang berada di sebelah Kei dengan panik.
“Bagaimana bisa putus? Aku sudah bilang kepadamu untuk memeriksanya”
“Aku akan lihat!” kata orang itu.

Namun, belum juga orang itu memeriksa. Ada api yang muncul di foto tersebut. Yuria segera melangkahkan kakinya untuk turun. Itu membuat Kei heran. Ia sama sekali tidak menekannya, kenapa api itu tersebut bisa menyala sendiri? Sementara di bawah sana, Yui pura-pura panik dan mengatakan ‘sial’.

Melihat api tersebut, Sayaka menjadi teringat akan Paru. Paru yang menjerit dan meminta pertolongannya, namun dia meninggalkannya. Ia kembali teringat masa lalunya itu.

***

“Ibu, aktingmu tadi sungguh bagus” kata Kei memuji Haruna.

Mereka bersama Yui, Haruka, Annin, Natsumi dan juga Fuuko serta ada juga Yuki di sana. Mereka tertawa karena masih terbayang ekspresi wajah Sayaka.

“Hari ini pasti hari yang sangat menyenangkan?” kata Haruka sembari tertawa.
“Kita akan baru bersenang-senang besok. Hari besarnya besok, Haruka. Kau ingat rencananya?” kata Yui sambil duduk di sebelahnya dan Haruka mengangguk.
“Iya… tapi, aku takut. Bagaimana jika aku salah?” tanya Haruka.
Yui memegang tangannya dan berkata, “No! Taka da kesalahan, dan kau tidak perlu takut. Ayo, kita bicarakan rencanya sekali lagi. Ok?”
Hai

***

“Besok, kita semua akan ada di sana untuk syutingnya. Sayaka juga akan ada di sana. Ketika aku mendapat kesempatan. Aku akan mengirim pesan ke Sayaka melalui ponsel Yuria. Memberitahukannya untuk bertemu di ruangan make up. Sendirian. Sejauh aku mengenal Sayaka, dia pasti akan datang.”

***

Sesuai rencana, Sayaka akan pergi ke ruang make up. Tapi, Yui juga harus mengikutinya karena dia mengejar ibu Yuria yang memang tergila-gila dengan Sayaka. Dia tidak ingin rencananya gagal. Dia harus mencegat perempuan paruh baya tersebut. Sementara Sayaka, dia sudah akan masuk ke ruang make up. Dan akhirnya, Yui bisa mencegatnya. Sementara, Sayaka sudah masuk dan terjebak di rencana Yui. Sayaka melihat seorang perempuan berambut panjang yang sedang menyisir rambut. Sayaka mengira itu adalah Yuria.

“Kau tahu? Pertama kali aku melihatmu, aku tahu akan terjadi sesuatu di antara kita. Tapi, aku tak tahu ini akan terjadi begitu cepat. Gadis secantik dirimu, seharunya ada di Hollywood. Aku bisa membawamu ke sana. Tapi, berjanjilah ini rahasia kita berdua..”

Sayak mencoba melihat gadis itu, ia tampak ketakutan ketika melihat wajah gadis itu. Dia bukan Yuria, melainkan dia adalah Haruka yang menyamar menjadi hantu Paru. Ini salah satu rencana mereka untuk menakuti Sayaka. Sayaka berteriak dan membuat Yui yang masih berbicara dengan ibu Yuria terkejut. Tapi, tidak terkejut. Namun, itu salah satu rencananya. Dia segera menghampiri Sayaka dan ibu Yuria juga segera mengikutinya. Yui melihat Sayaka yang keluar dari ruangan make up dan wajahnya ketakutan.

“Sayaka, ada apa? Lihatlah, rambutmu berantakan” katanya sambil menepuk-nepuk pipi Sayaka.
“Di dalam”
“Ada apa?” tanya Yui.
“Di dalam ada seseorang” kata Sayaka.
“Kau tampak seperti telah melihat hantu” kata Yui.
“Dia… mungkin.. dia….”

Yui segera melangkah ke arah ruangan itu. Dia melihat ke seluruh ruangan itu, namun ia tidak menemukan apa-apa.

“Hais… Sayaka, tidak ada apa-apa di sini. Masuklah” kata Yui pura-pura jengkel dan Sayaka masuk.
“Tapi, aku tadi lihat…”
“Apa kau melihat seseorang keluar dari ruangan ini”
No!” kata Sayaka singkat.
“Apa kau melihat seseorang masuk ke ruangan? Ayolah, Sayaka. Di sini tidak ada siapa-siapa” kata Yui lagi.

***

“Ayo, bersulang, kawan. Bagaimana perasaanmu sekarang? Maksudku, kau tidak datang ke tempat syuting akhir-akhir ini. Semua orang merindukanmu termasuk Yuria” tanya Yui.
“Seorang produser, banyak hal penting yang harus di hadiri, Yui” kata Sayaka membalas.
“Hmm… begitu, ya?”
“Lagipula, ada kau di sana yang mengurus syutingnya”

Mereka sedang duduk. Di depan mereka ada sebuah layar seperti di bioskop, mereka ingin melihat hasil syuting sebelum di film itu di sebarkan. Ada suatu rencana lagi yang akan Sayaka lihat nanti. Dia mungkin akan kembali ketakutan.

“Tentu saja aku di sana. Ayo, kita tonton filmnya”
“Ya”

Yui langsung mengabari seseorang. Ia sebenarnya mengabari Kei, tanpa sepengetahuan Sayaka.

“Pak, taruh 9 roll film” kata Yui.

Setelah itu, dia langsung menutup teleponnya dan kembali ke Sayaka.

“Setelah menonton beberapa adegan film ini, aku yakin kau akan tercengang, kawan dan bahkan kau terkejut. Ini sangat hebat”

Setelah itu mereka langsung menontonnya. Ucapan yang di bilang Jun di film tersebut sangat persis seperti apa yang di bilang oleh Sayaka kepada Paru dulu. Jun, Yui dan Yuria memang memerankannya dengan sangat baik. Ketika ada adegan Yuria memeluk Jun, Sayaka terkejut dan ketakutan. Ia bukan melihat Yuria, tapi dia justruh melihat wajah Paru.

“Apa itu?!”
“Hei, tenang sobat. Kau kenapa?” kata Yui.
“Apa kau lihat…”
“Lihat apa? Yuria? Tentu saja. Kau terlalu terobsesi dengannya” kata Yui berpura-pura.
“Bukan. Gadis lain.. gadis itu…”
“Gadis siapa? Sudahlah, lihat saja lagi” kata Yui.

Dan kembali, mereka menontong adegan Jun dan Yuria. Sebenarnya, itu adalah wajah Haruka. Yui sengaja menakut-nakuti Sayaka. Seperti yang ia lakukan dulu di ruangan make up.

“Sayaka, berhenti minum itu. Aku rasa, kau sedang berhalusinasi” kata Yui sambil mengambil segelas bir di tangan Sayaka.

Kemudian, mereka melihat kembali film itu. Dan lagi-lagi, wajah Paru ia lihat. Dan membuat Sayaka ketakutan. Wajahnya sangat menyeramkan dengan kedua matanya yang melebar dan siap menerkam Sayaka.

“Itu! Lihat!” kata Sayaka ketakutan. “Hentikan proyektornya! Nyalakan lampunya!”
“Hei kawan, apa yang kau lakukan?” kata Yui.
“Lihat gadis itu”
“Aku tidak melihat siapa-siapa kecuali Yuria, ok”

Yui kemudian meraih ponselnya dan menelpon Kei. Dia menyuruh Kei untuk mengulang filmnya.

“Tenang, lihatlah. Tidak ada siapa-siapa di sana” kata Yui.

Dan seperti yang di katakan Yui, di sana memang tidak ada apa-apa. Pembuatannya memang di lakukan dua kali. Pertama untuk film dan kedua untuk menakut-nakuti Sayaka. Yah… Yuria memang berganti peran dengan Haruka.

“Lihat! Tidak ada siapa-siapa, bukan?” kata Yui setelah selesai menonton.
“Bagaimana mungkin?”
“Apanya yang bagaimana mungkin?” tanya Yui kesal.
“Aku bersumpah, Yui. Aku melihatnya tadi! Dia di sini!” kata Sayaka.
“Dia di sana, di sini! Sebenarnya, siapa gadis yang kau lihat di mana-mana itu?” tanya Yui kesal.

Sayaka tidak menjawab, dia masih terkejut dengan apa yang dia lihat tadi.

“Pertama di tempat syuting, di ruang make up, lalu di sini. Kau tahu? Semua orang mengatakan, jika kau gila. Katakan Sayaka, apakah aku bekerja untuk orang gila?” tanya Yui.
“Aku tidak gila!”
“Lalu apa? Apa kau mengira aku yang gila? Aku gila?” kata Yui sambil menunjuk dirinya sendiri.
“Yui…”
“Aku sudah mengatur semuanya. Termasuk latar, casting dan semuanya. Kau bahkan tidak datang ke tempat syuting, dan sekarang kegilaan ini! Ada apa dengamu, Sayaka?”
“Aku tidak tahu! Aku tidak bisa mengerti apa-apa. Aku pikir seharusnya, aku kembali ke Amerika” kata Sayaka.
What?!”
“Iya! Itu yang akan aku lakukan.” Kata Sayaka.

Tidak. Yui tidak bisa membiarkan semua itu terjadi. Sayaka tidak akan pergi ke sana. Yui harus menggagalkan rencana Sayaka.

No! Kau tidak boleh pergi. Maksudku akan ada peluncuran musik 2 hari lagi. Kau harus tetap di sini setidaknya” kata Yui.
No! Aku tidak bisa di sini, aku harus pergi, Yui!” kata Sayaka.
“Media, tamu undanganya, semuanya akan di sana. Dan jika produsernya tidak datang, apa kata orang lain nanti? Aku tidak bisa mengatur semuanya untukmu. Kau sudah terlanjur meminta uang di bank, dan jika ‘YuiParu’ di gagalkan, kau akan di jalanan”
No! Kau tidak bisa melakukan ini” katanya sambil menunjuk Yui.
“Oh diam. Jangan menunjuk jari kepadaku. Aku bisa melakukan ini dan aku bisa melakukannya. Jika kau ingin ‘YuiParu’ selesai dan di luncurkan, maka datanglah ke peluncuran musiknya. Kalau tidak, kau dan filmmu akan habis. Karena terus terang, kawan. Aku sama sekali tidak peduli. Jadi, ambil itu”

Kemudian, Yui pergi meninggalkannya. Sementara Sayaka sangat jengkel.

***

Jika kau ingin segenap sesuatu dalam hatimu, maka seluruh alam akan mendukungmu untuk memperolehnya. Mungkin, kata-kata itu akan bisa di mengerti oleh orang yang ingin melakukan keinginannya.
Sebenarnya, Yui hanya mengancam Sayaka. Dia belum mempersiapkannya dengan matang peluncuran musik itu. Tapi, ketika dia dan Kei melakukan pembicaraan sampai Kei emosi, akhirnya mereka akan membuat rencana itu benar-benar nyata dalam dua hari lagi. Peluncuran itu akan benar-benar di luncurkan. Semua orang di undang, termasuk wartawan sekali pun. Dan mungkin, Sayaka akan datang.

Sayaka masuk ke ruang studio dan menemukan sebuah foto bergambar Paru yang tengah memeluk Jun. Dai terkejut dan dia memutuskan untuk pergi ke peluncuran musik ‘YuiParu’.

***

Yui terlihat senang. Akhirnya, Sayaka benar-benar datang ke acara itu. Dia mempersiapkan dirinya dan menyanyikan sebuah lagu di sana. Lirik lagu itu sesuai dengan kenyataan masa lalu. Pembunuhan yang di lakukan oleh Sayaka terhadap Paru.

Ada kisah yang aku ingin ceritakan
Tentang seorang pria yang kehilangan hatinya, dan menyerahkan hidupnya juga
Orang yang mencintainya begini, bolehkan dia mati?
Bahkan kematian membawanya jauh?
Mari! Dengarkan kisah ini sekarang.

Suatu ketika ada seorang pria yang mencintai si cantik
Tapi, dia harus menyembunyikan hatinya
Demi wanita yang terkenal di luar sana dan di mana-mana
Sebuah kisah dua hati yang kesepian
Yakni kisah ‘YuiParu’

Lagu dengan di iringi sebuah drama percintaan. Dan itu membuat Sayaka yang mendengar lirik lagu itu teringat kisah masa lalu bersama Paru. Sayaka melihat Haruka yang berjalan di atas. Dia mencoba untuk mengikuti gadis itu. Tapi, ia tidak berhasil. Justruh, tampak seorang gadis memakai pakaian berwarna hitam lainnya. Bukan Haruka. Dia menatap Sayaka dengan tajam. Sementara lagu Yui masih berlanjut. Dan Sayaka di sana masih mencari gadis itu.

Pria yang hanya mempunyai satu mimpi
Agar gadis cantik menjadi permaisurinya
Pria yang hanya mempunyai satu mimpi
Agar gadis cantik menjadi permaisurinya

Sayaka kembali dan melihat Yui. Dia sama sekali tidak berhasil menemukan gadis yang ia lihat tadi.

Sedikit ia tahu, semua sia-sia
Apa yang dia kira kebahagiaan, berubah menjadi kenistaan
Mengapa ini semua terjadi dan untuk apa kisah ini
Kisah ini masih berlanjut
Kecantikannya sudah membuat hatinya terebut
Dia tak menyadari, masih terjerat
Tapi impiannya harus hancur suatu saat
Kisah impian yang hancur dan patah hati di tinggal sendiri
Adalah kisah ‘YuiParu’

Yui membawakannya sambil menatap Sayaka dengan benci. Sementara Sayaka hanya bisa terkejut dengan lirik tersebut. Itu semua adalah apa yang ia alami di masa lalu bersama Paru dan termasuk juga dengan Yui. Dan ketika semua orang berdansa di iringi lagu tersebut, di tengah-tengah orang itu muncul kembali Haruka dan dia menakut-nakuti Sayaka. Ketika Sayaka berbalik dan mulai berjalan, langkah kakinya terhenti karena Yui yang menghadanya. Dan dia kembali bernyanyi, sembari memegang bahu Sayaka dan membimbingnya berjalan ke depan.

Ada kisah yang aku ingin ceritakan
Orang yang sering tertawa suatu saat akan menangis juga
Kecantikannya, kegilaannya jatuh cinta
Akhirnya membuat dia terluka
Lihat, bagaimana kepercayaannya benar-benar di hancurkan
Kisahnya masih berlanjut
Si pria, kecantikan yang membuat jatuh hati dari dalam adalah palsu
Karena dia mencintai seorang bajingan.

Lagu yang di iringi drama itu membuat semua orang menatapnya kasihan. Jun dia mendorong Yuria, sama persis yang Sayaka lakukan pada Paru. Dan itu membuat Sayaka menatapnya dengan kejut. Kenapa semua ini sama?

Dia tertangkap dalam kebohongannya
Dan suatu saat dia akan meninggalkannya sampai mati

Jun meninggalkan Yuria dalam kobaran api, persis yang di lakukan Sayaka pada Paru. Dia meninggalkan gadis itu yang terjebak dalam api. Hanya perbedaanya, yang di lakukan Jun hanya sandiwara, sementara Sayaka adalah suatu hal yang nyata.

Patah hati dari seorang wanita yang meninggal sendiri
Adalah kisah ‘YuiParu’

Sayaka terkejut melihat adegan itu. Semua sama. Seperti yang ia lakukan dulu kepada Paru. Jun melakukannya hampir sama seperti dirinya.

Kenapa pembunuhnya tidak mengerti?
Ini tindak kriminal yang tak bisa di kubur dalam tanah
Ini noda yang tak akan pernah pudar dan terus membekas
Dan akan tetap terukir di tangan

Sayaka menatap Yui terkejut. Ia sama sekali tidak akan menyangka, jika Yui akan membawa lagu seperti ini. Liriknya sangat membuatnya sakit. Dan semua orang yang mendengar dan melihat adegan itu juga sangat kasihan. Yui lalu mencpba berlari ke arah Yuria dan dia melakukan adegan yang sama seperti yang adegan di masa lalu. Ketika dia ingin menyelamatkan Paru.

Ketika si cantik itu terbunuh
Seseorang datang kesana dan terengah-engah
Dia mencoba untuk menyelamatkannya
Namun, dia terlambat
Cinta harus meneteskan air mata untuk kepergiannya
Kisahnya masih berlanjut
Orang itu yang melihat wajah si pembunuh
Orang itu kembali sekarang
Dengarkan langkah kehidupan
Apa yang harus di kata
Penjahat itu harus tahu sekarang
Kematian berada di sekelilingnya dan bagaimana!
Ini perputaran kehidupan, kematian dan karma yang di yakini
Yakni kisah ‘YuiParu’
Yakni kisah ‘YuiParu’
Yakni kisah ‘YuiParu’

Barulah ketika lagu sampai di akhir, Sayaka melihat Haruka. Haruka kemudian berlari dan Sayaka mengejarnya. Sayang, ketika dia berlari, tidak sengaja ada lilin yang di tabraknya. Lengannya terluka dan membuat Sayaka yakin, jika dia bukanlah hantu yang Sayaka yakini selama ini. Tapi, Haruka terus berlari. Ketika Haruka sampai di depan duluan, karena dia melewati beberapa orang tadi, Sayaka masih ada di belakang. Namun, dia tidak bisa mengejarnya, karena ada lampu yang terjatuh tepat dan membuatnya pinsan.
Yui menatapnya terkejut. Ini bukan dari rencananya. Kenapa, lampu gantu itu bisa terlepas? Tidak ada yang melepasnya sama sekali.



To Be Continued........... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar