Title : Yui X Paru (Chapter 06)
Author : Rena-chan
Genre : Sad, Love, Gender Bender PG 13
Main Cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Jonishi Keiichi
- Yamamoto Syata
- Oshima Haruna
- And Other
Happy Reading All......
~---0---~
Jika kau ingin
menghukum seseorang, hukumlah orang itu sesuai dengan apa yang orang itu
lakukan. Karena, manusia di bumi ini, semuanya pasti pernah melakukan
kesalahan. Tidak ada yang sempurna. Kita semua sama. Orang yang terus tertawa
nantinya, pada akhirnya dia akan menangis juga. Di bumi ini, kita semua akan
merasakannya.
***
“Ini
tak dapat di percaya, Yui. Dalam waktu singkat, latar, naskah dan bahkan
artisnya? Kau bahkan sudah mengurus semuanya” kata Sayaka.
Mereka
dalam perjalanan menuju latar tempat syuting ‘YuiParu’. Sayaka benar-benar
tidak percaya dengan hasil kerjas Yui. Dalam waktu singkat, Yui sudah mengurus
semuanya. Yui tersenyum mendengar pujian Sayaka.
“Ah…
itu bukan apa-apa, Sayaka. Orang-orangku juga sudah ada di sana, pasti kau
tidak akan kecewa”
“Aku
suka kejutan, Yui”
“Kau
pasti akan terkejut nanti, Sayaka” kata Yui sambil melihat pemandangan dari
kaca mobil.
Ketika
sampai, pertama kali Yui melihat ekspresi Sayaka. Sayaka mengamati latar tempat
syiting tersebut dengan wajah terkejut. Yui hanya diam. Dia senang melihat
wajah Sayaka. Ini masih permulaan. Setelah mobil berhenti, mereka berdua
keluar.
“Apa-apaan
ini, Yui? Dari semua tempat, kau menemukan tempat ini? Kau tahu, ini tempat
yang sama di mana….” kata Sayaka, tapi Yui langsung memotong.
“Ini
tempat di mana kecelakaan itu terjadi dan seluruh studio terbakar. Aku tahu.
Aku tahu semuanya! Itu sebabnya, aku memilih tempat ini. Inilah yang di sebut
‘Mengitari kehidupan’, Sayaka. Sebuah kisah yang belum selesai, seharusnya
selalu mulai dari titik di mana kita meninggalkannya, bukan?”
Setelah
itu, Yui berjalan mendahului Sayaka, tanpa mengetahui raut wajah Sayaka yang
sangat kesal. Di sana banyak wartawan. Mungkin, mereka ingin menanyakan, kenapa
‘YuiParu’ kembali di lanjutkan. Kenapa fiml itu kembali di buat oleh bintang
terkenal di Jepang. Yui membalasnya. Ia berkata, bagaimana pun juga film itu
akan di selesaikan. Ia menoleh melihat Sayaka, kemudian. Ternyata, Sayaka masih
diam berdiri di samping mobil.
“Hei,
Sayaka. Ayo.. cepatlah kemari” akhirnya, Sayaka menurutinya. Dia berjalan ke
arah Yui. Sayaka sama sekali belum mengetahui rencana dari semua ini.
Ada
sebuah panggung kecil di sana, dan Yui berdiri di sana. Ia akan mengenalkan
aktrisnya pada wartawan serta Sayaka. Karena Sayaka belum mengetahui siapa
akrtisnya. Bahkan, Yui juga mengenalkan sutradara film tersebut. Di sana,
Sayaka sempat berbisik dengannya. Sebenarnya, ia tidak mengharapkan semua ini.
“Kau
seharusnya bilang kepadaku dulu! Aku tak mengharapkan semua ini!” katanya.
“Masih
banyak lagi yang tak di harapkan olehmu, mungkin.”
Hanya
itu yang di katakan Yui kepadanya. Banyak wartawan yang berdiri dan mencari
informasi. Dan kali ini, Yui mengenalkan Sayaka sebagai produsernya. Sayaka
hanya bisa tersenyum di depan semua wartawan itu.
“Dan
kita akan membicarakan aktrisnya. Aktrisnya… siapa namanya?” tanya Yui kepada
salah satu staf yang berdiri di belakangnya.
“Kizaki
Yuria” kata salah satu dari mereka.
“Kizaki
Yuria. Oh… itu dia”
Para
wartawan segera menghdap ke belakang, ketika Yui menunjuk sebuah mobil yang
berhenti. Di sana ada sebuah mobil berwarna putih dan kemudian, seseorang
keluar dari mobil itu. Mereka semua memperhatikan orang itu, termasuk Sayaka.
“Kau
pasti akan menyukainya, Sayaka. Dia sangat seksi” kata Yui berbisik.
“Aku
harap begitu” kata Sayaka tersenyum.
Ada
seorang gadis cantik berambut panjang yang keluar dari dalam mobil. Dia bersama
ibunya. Gadis dengan wajah cantik dan membuat Sayaka melepas kacamata hitamnya.
Ia memandangi gadis itu. Apa yang di katakan Yui ternyata benar. Selain seksi,
dia sangat cantik dan mempesona. Dia berjalan dan akhirnya bergabung dengan
Sayaka dan Yui. Yui hanya memperhatikan Sayaka dengan tatapan jengkel. Padahal
usianya sudah tua, tapi dia masih menyukai gadis yang terbilang sangat muda.
Lelaki mata keranjang.
“Gadis
yang cantik” katanya memuji.
Sementara
Sayaka asyik dengan gadis itu, Yui menghubungi seseorang. Kei.
“Yui, nani?”
“Kei,
aku sudah membawa mereka semua ke tempat syuting.
Apa ibu sudah siap?”
“Ya, dia siap. Tapi,
dia sangat over-acting (Berlebihan)!”
“Itulah
masalah keluarga kita. Ok bersiaplah” kata Yui terkikik.
“Hai”
Telepon
terputus. Kemungkinan, Kei sudah akan memberitahukannya pada Haruna. Dan Yui
kembali ke Sayaka. Mereka sudah masuk ke latar tempat yang sesungguhnya. Latar
yang dulu pernah Sayaka tunjukan ke Haruka. Di dalamnya juga sangat persisi,
ada lampu gantung dan semuanya sangat persis seperti dulu. Dan itu mampu
membuat Sayaka terkejut. Ia tidak akan menyangka, jika Yui akan melakukan semua
ini. Mereka belum masuk ke dalam, mereka masih ada di luar dan mengamati pintu
yang ada di depan mereka. Sayaka menoleh ke arah Yui. Lagi-lagi dia tidak
terima dengan apa yang di lakukan Yui.
“Ada
apa, Sayaka?” tanya Yui.
“Kenapa
kau memilih latar syutingnya di sini?” tanya Sayaka dan Yui mengangkat bahunya.
“Jelas
saja, kawan. Aku sudah bilang kepadamu ‘Perputaran kehidupan’. Sebuah kisah
yang belum selesai seharusnya selalu mulai….”
“Aku
tahu!” kata Sayaka segera memotong.
“Kau
tahu? Itu keren, kawan. Ayo. Annin, Natsumi, Fuuko ayo”
Mereka
kemudian berjalan mendahului Sayaka. Jika di tanyakan, apakah ketiga gadis itu
sudah tahu atau tidak? Mereka sudah mengetahui rencana Yui. Termasuk Yuki. Dia
juga akan membantu Yui. Walau awalnya Yuki tidak percaya, namun pada akhirnya
Yuki mempercayainya. Dan dia akan selalu ada di samping Yui. Termasuk ayahnya
dulu yang selalu ada di samping Kai. Ayah Yui. Ketika Sayaka ingin berjalan
menyusul Yui dan yang lain, dia harus terhenti ketika ada seorang perempuan tua
yang langsung mencegatnya dan berkata sesuatu yang mampu membuatnya terkejut.
Yui segera menghampiri mereka.
“Awas!
Jangan masuk ke dalam!” kata perempuan itu sambil menyentuhnya.
“Apa-apaan
ini? Jangan sentuh aku!”
“Dia
sudah menunggu begitu lama!”
“Security! Tolong usir dia”
Ada
salah satu penjaga yang langsung menghampiri mereka berdua, termasuk Yui dan
mencoba menjauhkan Sayaka dari perempuan tua tersebut.
“Ada
apa ini?” tanya Yui. Seperti biasa, ia bersandiwara.
“Dia
tidak akan melepaskamu” kata perempuan itu pada Sayaka.
“Siapa
yang tak akan melepaskannya? Kau berbicara apa?!” kata Yui mencoba menjauhkan
mereka.
“Paru!”
Sayaka melepas pegangan tangan perempuan itu dengan kasar.
Kemudian,
ada dua penjaga yang langsung membawa perempuan itu menjauh dari mereka. Sayaka
sebenarnya terkejut dengan apa yang di katakan oleh perempuan itu. Dia tidak
mengerti, tapi perempuan itu membawa nama Paru. Kemudian, mereka masuk dan
menghiraukan perempuan tadi. Di dalam sana, sangat persis. Lagi-lagi Sayaka
terkejut. Yui hanya bersikap tenang. Dan memperkenalkan latar itu kepadanya.
Padahal, latar itu sebenarnya sama seperti latar yang dulu dia perlihatkan ke
Paru.
“Sayaka,
bukankah ini latar yang bagus?” kata Yui senang.
Yui
menoleh ke arah kiri, di sana berdiri seorang laki-laki paruh baya yang sangat
ia cintai. Di sampingnya ada istri laki-laki tersebut dan di sampingnya ada
seorang laki-laki berkumis. Namun, dia masih muda dan terlihat tampan.
Rambutnya sedikit panjang.
“Papa,
Mama” sembari menghampiri Kai dan Atsuko. Yui langsung memeluk mereka.
“Akhirnya
kau datang juga, sayang. Ibu sangat suka latar ini” kata Atsuko kepadanya.
“Tentu
Mama. Aku tidak akan mengecewakannya” kata Yui sambil memeluk Atsuko.
Sementara
Yui sangat asyik dengan kedua orang tuanya, Sayaka hanya bisa memandangi latar
itu. Dia masih ingat betul kejadian 25 Tahun yang lalu. Dia dan Paru ada di
tempat itu dan tempat itu ia bakar bersama Paru. Namun, dia tidak tahu, jika
waktu itu Yui bersama Paru. Mungkin, Yui akan membongkarnya, namun tidak
sekarang. Akan ada waktu yang tepat membuat Sayaka lebih terkejut.
“Hallo
sobat” kata Kai menyapanya.
“Hai
Kai” mereka bersalaman. Atsuko hanya menatap mereka dan berdiri di samping
putranya.
“Sayaka,
kenalkan ini Matsui Jun. Jun, kenalkan ini Sayaka” kata Yui sambil mengenalkan
mereka.
“Siapa
dia?”
“Dia
adalah penjahat di film kita. Kalian sama kawan”
Penampilan
Jun dan Sayaka ketika muda memang sama. Mereka sama-sama memiliki rambut
panjang dan berkumis. Mungkin, Yui memilih Jun karena dandanan pemuda itu
hampir sama dengan Sayaka dulu.
“Salam
kenal, Paman” kata Jun tersenyum.
“Salam
kenal, Matsui-san”
Kemudian, Yui maju ke depan. Ada dua tangga di
kanan kiri yang saling berdekatan. Dia berdiri di antara dua tangga tersebut.
Di belakang Yui ada sebuah figura foto yang sengaja di tutup dengan kain
berwarna merah.
“Ladies and gentleman, dalam kesempatan
ini kita akan memberikan penghargaan pada aktris tersebut yang mana untuk siapa
film ini di tulis. Aku percaya, di mana pun dia berada, dia bisa melihat kita…”
Yui menunjuk Sayaka, namun tatapannya ke arah lain.
Sayaka
menatapnya. Dia tidak mengerti dengan apa yang di maksud Yui. Jun dan Yuria
yang akan menjadi aktrinya, juga sudah di beritahu olehnya. Mereka berdua
adalah orang-orang yang Yui percaya. Mereka semua akan membantunya untuk
membalaskan dendam kematian Paru.
“….
Tepat! Ladies and gentleman, Matsui
Haruka. Paruru” tepat kata itu, Yui melangkah ke samping dan kain berwarna
merah tadi terlepas.
Memperlihatkan
sebuah foto hitam putih dari seorang gadis berwajah polos dan berambut panjang.
Dan itu berhasil membuat Sayaka terkejut. Karena foto itu adalah Paru. Gadis
yang ia bunuh 25 tahun yang lalu.
“Dan
sekarang aku akan meminta Yuria, untuk menyalakan lilin dan meminta restu dari
Matsui Haruka. Paru. Sambil dia melakukannya, aku akan turun”
Bersamaan
dengannya turun, Yuria melangkah mendekati foto itu dan melakukan apa yang di
minta Yui. Sementara Kei, di atas sana dia bersama salah satu orang kepercayaan
Yui. Di tangan Kei ada sebuah alat dengan adanya tombol.
“Ketika
kau menekan tombol ini, aka nada percikan api di belakang foto tersebut”
“Jika
tidak ada percikan api di foto itu, aku akan menghajarmu” kata Kei.
“Itu
pasti bisa, Paman” kata orang itu kesal.
Sementara
di bawah sana, Yuria dengan senyum manisnya mulai menyalakan lilin dan meminta
restu.
“Satu,
dua, tiga” Kei menekannya. Tapi, tidak terjadi apa pun. Dia mencobanya lagi,
namun tidak terjadi apa-apa.
Yui
mendongak ke atas dan memberi isyarat pada Kei. Ia bingung, kenapa rencananya
tidak di lakukan. Tapi, Kei masih berusaha. Mereka sama sekali tidak ada yang
tahu, jika ada sesuatu yang salah dari tombol itu.
“Kenapa
ini tidak mau? Tampaknya kabelnya putus” kata orang yang berada di sebelah Kei
dengan panik.
“Bagaimana
bisa putus? Aku sudah bilang kepadamu untuk memeriksanya”
“Aku
akan lihat!” kata orang itu.
Namun,
belum juga orang itu memeriksa. Ada api yang muncul di foto tersebut. Yuria
segera melangkahkan kakinya untuk turun. Itu membuat Kei heran. Ia sama sekali
tidak menekannya, kenapa api itu tersebut bisa menyala sendiri? Sementara di
bawah sana, Yui pura-pura panik dan mengatakan ‘sial’.
Melihat
api tersebut, Sayaka menjadi teringat akan Paru. Paru yang menjerit dan meminta
pertolongannya, namun dia meninggalkannya. Ia kembali teringat masa lalunya
itu.
***
“Ibu,
aktingmu tadi sungguh bagus” kata Kei memuji Haruna.
Mereka
bersama Yui, Haruka, Annin, Natsumi dan juga Fuuko serta ada juga Yuki di sana.
Mereka tertawa karena masih terbayang ekspresi wajah Sayaka.
“Hari
ini pasti hari yang sangat menyenangkan?” kata Haruka sembari tertawa.
“Kita
akan baru bersenang-senang besok. Hari besarnya besok, Haruka. Kau ingat
rencananya?” kata Yui sambil duduk di sebelahnya dan Haruka mengangguk.
“Iya…
tapi, aku takut. Bagaimana jika aku salah?” tanya Haruka.
Yui
memegang tangannya dan berkata, “No!
Taka da kesalahan, dan kau tidak perlu takut. Ayo, kita bicarakan rencanya
sekali lagi. Ok?”
“Hai”
***
“Besok, kita semua akan
ada di sana untuk syutingnya. Sayaka juga akan ada di sana. Ketika aku mendapat
kesempatan. Aku akan mengirim pesan ke Sayaka melalui ponsel Yuria.
Memberitahukannya untuk bertemu di ruangan make up. Sendirian. Sejauh aku
mengenal Sayaka, dia pasti akan datang.”
***
Sesuai
rencana, Sayaka akan pergi ke ruang make
up. Tapi, Yui juga harus mengikutinya karena dia mengejar ibu Yuria yang
memang tergila-gila dengan Sayaka. Dia tidak ingin rencananya gagal. Dia harus
mencegat perempuan paruh baya tersebut. Sementara Sayaka, dia sudah akan masuk
ke ruang make up. Dan akhirnya, Yui
bisa mencegatnya. Sementara, Sayaka sudah masuk dan terjebak di rencana Yui.
Sayaka melihat seorang perempuan berambut panjang yang sedang menyisir rambut.
Sayaka mengira itu adalah Yuria.
“Kau
tahu? Pertama kali aku melihatmu, aku tahu akan terjadi sesuatu di antara kita.
Tapi, aku tak tahu ini akan terjadi begitu cepat. Gadis secantik dirimu,
seharunya ada di Hollywood. Aku bisa membawamu ke sana. Tapi, berjanjilah ini
rahasia kita berdua..”
Sayak
mencoba melihat gadis itu, ia tampak ketakutan ketika melihat wajah gadis itu.
Dia bukan Yuria, melainkan dia adalah Haruka yang menyamar menjadi hantu Paru.
Ini salah satu rencana mereka untuk menakuti Sayaka. Sayaka berteriak dan
membuat Yui yang masih berbicara dengan ibu Yuria terkejut. Tapi, tidak
terkejut. Namun, itu salah satu rencananya. Dia segera menghampiri Sayaka dan
ibu Yuria juga segera mengikutinya. Yui melihat Sayaka yang keluar dari ruangan
make up dan wajahnya ketakutan.
“Sayaka,
ada apa? Lihatlah, rambutmu berantakan” katanya sambil menepuk-nepuk pipi
Sayaka.
“Di
dalam”
“Ada
apa?” tanya Yui.
“Di
dalam ada seseorang” kata Sayaka.
“Kau
tampak seperti telah melihat hantu” kata Yui.
“Dia…
mungkin.. dia….”
Yui
segera melangkah ke arah ruangan itu. Dia melihat ke seluruh ruangan itu, namun
ia tidak menemukan apa-apa.
“Hais…
Sayaka, tidak ada apa-apa di sini. Masuklah” kata Yui pura-pura jengkel dan
Sayaka masuk.
“Tapi,
aku tadi lihat…”
“Apa
kau melihat seseorang keluar dari ruangan ini”
“No!” kata Sayaka singkat.
“Apa
kau melihat seseorang masuk ke ruangan? Ayolah, Sayaka. Di sini tidak ada
siapa-siapa” kata Yui lagi.
***
“Ayo,
bersulang, kawan. Bagaimana perasaanmu sekarang? Maksudku, kau tidak datang ke
tempat syuting akhir-akhir ini. Semua orang merindukanmu termasuk Yuria” tanya
Yui.
“Seorang
produser, banyak hal penting yang harus di hadiri, Yui” kata Sayaka membalas.
“Hmm…
begitu, ya?”
“Lagipula,
ada kau di sana yang mengurus syutingnya”
Mereka
sedang duduk. Di depan mereka ada sebuah layar seperti di bioskop, mereka ingin
melihat hasil syuting sebelum di film itu di sebarkan. Ada suatu rencana lagi
yang akan Sayaka lihat nanti. Dia mungkin akan kembali ketakutan.
“Tentu
saja aku di sana. Ayo, kita tonton filmnya”
“Ya”
Yui
langsung mengabari seseorang. Ia sebenarnya mengabari Kei, tanpa sepengetahuan
Sayaka.
“Pak,
taruh 9 roll film” kata Yui.
Setelah
itu, dia langsung menutup teleponnya dan kembali ke Sayaka.
“Setelah
menonton beberapa adegan film ini, aku yakin kau akan tercengang, kawan dan
bahkan kau terkejut. Ini sangat hebat”
Setelah
itu mereka langsung menontonnya. Ucapan yang di bilang Jun di film tersebut
sangat persis seperti apa yang di bilang oleh Sayaka kepada Paru dulu. Jun, Yui
dan Yuria memang memerankannya dengan sangat baik. Ketika ada adegan Yuria
memeluk Jun, Sayaka terkejut dan ketakutan. Ia bukan melihat Yuria, tapi dia
justruh melihat wajah Paru.
“Apa
itu?!”
“Hei,
tenang sobat. Kau kenapa?” kata Yui.
“Apa
kau lihat…”
“Lihat
apa? Yuria? Tentu saja. Kau terlalu terobsesi dengannya” kata Yui berpura-pura.
“Bukan.
Gadis lain.. gadis itu…”
“Gadis
siapa? Sudahlah, lihat saja lagi” kata Yui.
Dan
kembali, mereka menontong adegan Jun dan Yuria. Sebenarnya, itu adalah wajah
Haruka. Yui sengaja menakut-nakuti Sayaka. Seperti yang ia lakukan dulu di
ruangan make up.
“Sayaka,
berhenti minum itu. Aku rasa, kau sedang berhalusinasi” kata Yui sambil
mengambil segelas bir di tangan Sayaka.
Kemudian,
mereka melihat kembali film itu. Dan lagi-lagi, wajah Paru ia lihat. Dan membuat
Sayaka ketakutan. Wajahnya sangat menyeramkan dengan kedua matanya yang melebar
dan siap menerkam Sayaka.
“Itu!
Lihat!” kata Sayaka ketakutan. “Hentikan proyektornya! Nyalakan lampunya!”
“Hei
kawan, apa yang kau lakukan?” kata Yui.
“Lihat
gadis itu”
“Aku
tidak melihat siapa-siapa kecuali Yuria, ok”
Yui
kemudian meraih ponselnya dan menelpon Kei. Dia menyuruh Kei untuk mengulang
filmnya.
“Tenang,
lihatlah. Tidak ada siapa-siapa di sana” kata Yui.
Dan
seperti yang di katakan Yui, di sana memang tidak ada apa-apa. Pembuatannya memang
di lakukan dua kali. Pertama untuk film dan kedua untuk menakut-nakuti Sayaka. Yah…
Yuria memang berganti peran dengan Haruka.
“Lihat!
Tidak ada siapa-siapa, bukan?” kata Yui setelah selesai menonton.
“Bagaimana
mungkin?”
“Apanya
yang bagaimana mungkin?” tanya Yui kesal.
“Aku
bersumpah, Yui. Aku melihatnya tadi! Dia di sini!” kata Sayaka.
“Dia
di sana, di sini! Sebenarnya, siapa gadis yang kau lihat di mana-mana itu?”
tanya Yui kesal.
Sayaka
tidak menjawab, dia masih terkejut dengan apa yang dia lihat tadi.
“Pertama
di tempat syuting, di ruang make up,
lalu di sini. Kau tahu? Semua orang mengatakan, jika kau gila. Katakan Sayaka,
apakah aku bekerja untuk orang gila?” tanya Yui.
“Aku
tidak gila!”
“Lalu
apa? Apa kau mengira aku yang gila? Aku gila?” kata Yui sambil menunjuk dirinya
sendiri.
“Yui…”
“Aku
sudah mengatur semuanya. Termasuk latar, casting dan semuanya. Kau bahkan tidak
datang ke tempat syuting, dan sekarang kegilaan ini! Ada apa dengamu, Sayaka?”
“Aku
tidak tahu! Aku tidak bisa mengerti apa-apa. Aku pikir seharusnya, aku kembali
ke Amerika” kata Sayaka.
“What?!”
“Iya!
Itu yang akan aku lakukan.” Kata Sayaka.
Tidak.
Yui tidak bisa membiarkan semua itu terjadi. Sayaka tidak akan pergi ke sana. Yui
harus menggagalkan rencana Sayaka.
“No! Kau tidak boleh pergi. Maksudku akan
ada peluncuran musik 2 hari lagi. Kau harus tetap di sini setidaknya” kata Yui.
“No! Aku tidak bisa di sini, aku harus
pergi, Yui!” kata Sayaka.
“Media,
tamu undanganya, semuanya akan di sana. Dan jika produsernya tidak datang, apa
kata orang lain nanti? Aku tidak bisa mengatur semuanya untukmu. Kau sudah
terlanjur meminta uang di bank, dan jika ‘YuiParu’ di gagalkan, kau akan di
jalanan”
“No! Kau tidak bisa melakukan ini”
katanya sambil menunjuk Yui.
“Oh
diam. Jangan menunjuk jari kepadaku. Aku bisa melakukan ini dan aku bisa
melakukannya. Jika kau ingin ‘YuiParu’ selesai dan di luncurkan, maka datanglah
ke peluncuran musiknya. Kalau tidak, kau dan filmmu akan habis. Karena terus
terang, kawan. Aku sama sekali tidak peduli. Jadi, ambil itu”
Kemudian,
Yui pergi meninggalkannya. Sementara Sayaka sangat jengkel.
***
Jika
kau ingin segenap sesuatu dalam hatimu, maka seluruh alam akan mendukungmu
untuk memperolehnya. Mungkin, kata-kata itu akan bisa di mengerti oleh orang
yang ingin melakukan keinginannya.
Sebenarnya,
Yui hanya mengancam Sayaka. Dia belum mempersiapkannya dengan matang peluncuran
musik itu. Tapi, ketika dia dan Kei melakukan pembicaraan sampai Kei emosi,
akhirnya mereka akan membuat rencana itu benar-benar nyata dalam dua hari lagi.
Peluncuran itu akan benar-benar di luncurkan. Semua orang di undang, termasuk
wartawan sekali pun. Dan mungkin, Sayaka akan datang.
Sayaka
masuk ke ruang studio dan menemukan sebuah foto bergambar Paru yang tengah
memeluk Jun. Dai terkejut dan dia memutuskan untuk pergi ke peluncuran musik ‘YuiParu’.
***
Yui
terlihat senang. Akhirnya, Sayaka benar-benar datang ke acara itu. Dia
mempersiapkan dirinya dan menyanyikan sebuah lagu di sana. Lirik lagu itu
sesuai dengan kenyataan masa lalu. Pembunuhan yang di lakukan oleh Sayaka
terhadap Paru.
Ada kisah yang aku
ingin ceritakan
Tentang seorang pria
yang kehilangan hatinya, dan menyerahkan hidupnya juga
Orang yang mencintainya
begini, bolehkan dia mati?
Bahkan kematian
membawanya jauh?
Mari! Dengarkan kisah
ini sekarang.
Suatu ketika ada
seorang pria yang mencintai si cantik
Tapi, dia harus
menyembunyikan hatinya
Demi wanita yang
terkenal di luar sana dan di mana-mana
Sebuah kisah dua hati yang
kesepian
Yakni kisah ‘YuiParu’
Lagu
dengan di iringi sebuah drama percintaan. Dan itu membuat Sayaka yang mendengar
lirik lagu itu teringat kisah masa lalu bersama Paru. Sayaka melihat Haruka yang
berjalan di atas. Dia mencoba untuk mengikuti gadis itu. Tapi, ia tidak
berhasil. Justruh, tampak seorang gadis memakai pakaian berwarna hitam lainnya.
Bukan Haruka. Dia menatap Sayaka dengan tajam. Sementara lagu Yui masih
berlanjut. Dan Sayaka di sana masih mencari gadis itu.
Pria yang hanya
mempunyai satu mimpi
Agar gadis cantik
menjadi permaisurinya
Pria yang hanya
mempunyai satu mimpi
Agar gadis cantik
menjadi permaisurinya
Sayaka
kembali dan melihat Yui. Dia sama sekali tidak berhasil menemukan gadis yang ia
lihat tadi.
Sedikit ia tahu, semua
sia-sia
Apa yang dia kira
kebahagiaan, berubah menjadi kenistaan
Mengapa ini semua
terjadi dan untuk apa kisah ini
Kisah ini masih
berlanjut
Kecantikannya sudah membuat
hatinya terebut
Dia tak menyadari,
masih terjerat
Tapi impiannya harus
hancur suatu saat
Kisah impian yang
hancur dan patah hati di tinggal sendiri
Adalah kisah ‘YuiParu’
Yui
membawakannya sambil menatap Sayaka dengan benci. Sementara Sayaka hanya bisa
terkejut dengan lirik tersebut. Itu semua adalah apa yang ia alami di masa lalu
bersama Paru dan termasuk juga dengan Yui. Dan ketika semua orang berdansa di
iringi lagu tersebut, di tengah-tengah orang itu muncul kembali Haruka dan dia
menakut-nakuti Sayaka. Ketika Sayaka berbalik dan mulai berjalan, langkah
kakinya terhenti karena Yui yang menghadanya. Dan dia kembali bernyanyi,
sembari memegang bahu Sayaka dan membimbingnya berjalan ke depan.
Ada kisah yang aku
ingin ceritakan
Orang yang sering
tertawa suatu saat akan menangis juga
Kecantikannya,
kegilaannya jatuh cinta
Akhirnya membuat dia
terluka
Lihat, bagaimana
kepercayaannya benar-benar di hancurkan
Kisahnya masih
berlanjut
Si pria, kecantikan
yang membuat jatuh hati dari dalam adalah palsu
Karena dia mencintai
seorang bajingan.
Lagu
yang di iringi drama itu membuat semua orang menatapnya kasihan. Jun dia
mendorong Yuria, sama persis yang Sayaka lakukan pada Paru. Dan itu membuat
Sayaka menatapnya dengan kejut. Kenapa semua ini sama?
Dia tertangkap dalam
kebohongannya
Dan suatu saat dia akan
meninggalkannya sampai mati
Jun
meninggalkan Yuria dalam kobaran api, persis yang di lakukan Sayaka pada Paru. Dia
meninggalkan gadis itu yang terjebak dalam api. Hanya perbedaanya, yang di
lakukan Jun hanya sandiwara, sementara Sayaka adalah suatu hal yang nyata.
Patah hati dari seorang
wanita yang meninggal sendiri
Adalah kisah ‘YuiParu’
Sayaka
terkejut melihat adegan itu. Semua sama. Seperti yang ia lakukan dulu kepada
Paru. Jun melakukannya hampir sama seperti dirinya.
Kenapa pembunuhnya
tidak mengerti?
Ini tindak kriminal yang
tak bisa di kubur dalam tanah
Ini noda yang tak akan
pernah pudar dan terus membekas
Dan akan tetap terukir
di tangan
Sayaka
menatap Yui terkejut. Ia sama sekali tidak akan menyangka, jika Yui akan
membawa lagu seperti ini. Liriknya sangat membuatnya sakit. Dan semua orang
yang mendengar dan melihat adegan itu juga sangat kasihan. Yui lalu mencpba
berlari ke arah Yuria dan dia melakukan adegan yang sama seperti yang adegan di
masa lalu. Ketika dia ingin menyelamatkan Paru.
Ketika si cantik itu
terbunuh
Seseorang datang kesana
dan terengah-engah
Dia mencoba untuk
menyelamatkannya
Namun, dia terlambat
Cinta harus meneteskan
air mata untuk kepergiannya
Kisahnya masih
berlanjut
Orang itu yang melihat
wajah si pembunuh
Orang itu kembali
sekarang
Dengarkan langkah
kehidupan
Apa yang harus di kata
Penjahat itu harus tahu
sekarang
Kematian berada di
sekelilingnya dan bagaimana!
Ini perputaran
kehidupan, kematian dan karma yang di yakini
Yakni kisah ‘YuiParu’
Yakni kisah ‘YuiParu’
Yakni kisah ‘YuiParu’
Barulah
ketika lagu sampai di akhir, Sayaka melihat Haruka. Haruka kemudian berlari dan
Sayaka mengejarnya. Sayang, ketika dia berlari, tidak sengaja ada lilin yang di
tabraknya. Lengannya terluka dan membuat Sayaka yakin, jika dia bukanlah hantu
yang Sayaka yakini selama ini. Tapi, Haruka terus berlari. Ketika Haruka sampai
di depan duluan, karena dia melewati beberapa orang tadi, Sayaka masih ada di
belakang. Namun, dia tidak bisa mengejarnya, karena ada lampu yang terjatuh
tepat dan membuatnya pinsan.
Yui
menatapnya terkejut. Ini bukan dari rencananya. Kenapa, lampu gantu itu bisa
terlepas? Tidak ada yang melepasnya sama sekali.
To Be Continued...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar