Jumat, 19 Agustus 2016

Mermaid and Me (Chapter 05)

Title : Mermaid and Me (Chapter 05)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +

Main cast :
  • Shimazaki Haruka 
  • Yokoyama Yui
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
  • Matsui Mayu
  • Kashiwagi Yuki
Other Cast :
  • Shimazaki Nanami
  • Shimazaki Rei
  • Nishino Nanase
  • Davin
Happy Reading All.....



~---0---~



“Apa?!” kata Nanami setelah mendengar penuturan adik bungsunya.
“Haissh…. Nee-chan, tidak perlu berlebihan seperti itu” kata Rei jengkel.
“Tapi, kenapa?” tanya Nanami heran.
“Aku hanya ingin melihat dunia manusia, nee-chan. Aku ikut, ya?” mohon Rei.
“Ahh…. Terserah kau saja lah” kata Nanami akhirnya mengalah.
Yatta. Kapan kita berangkat?”

Nanami terdiam sejenak, kemudian melirik Rei. Ia tersenyum membuat Rei kebingungan melihatnya. Ia sama sekali tidak mengerti.

***

Hari ini, cahaya matahari terlihat begitu sangat cerah. Di dekat kolam, Mayu sedang mengeringkan tubuhnya. Ia baru saja berenang di kolam renang. Kemudian, ekor ikannya berubah menjadi sepasang kaki. Mayu tersenyum. Ia bangkit, kemudian melangkah ke dalam. Ia bertemu dengan Yuki yang baru saja menyelesaikan masakannya. Yuki sedang menata makanan di meja makan.

“Yuki” katanya menyapa.
“Kau sudah selesai?” tanya Yuki.
“Sudah. Apa yang kau buat?” tanya Mayu.
“Hanya nasi dan ayam. Kau bilang aku tidak boleh makan ikan, jika ayam boleh, kan?”
“Iya, boleh” kata Mayu tersenyum.

Tinggal dalam satu rumah, mereka sudah seperti sepasang suami istri. Mayu juga mempunyai pendirian, dia tidak akan kembali ke laut. Mungkin, jika ada yang bertanya ‘Kenapa tidak kembali ke laut?’, Mayu akan menjawab karena dia sudah sangat mencintai Yuki. Dan Yuki juga adalah pemuda pertama yang masuk ke dalam hatinya.
Mayu memeluk Yuki dari belakang. Yuki hanya tersenyum melihat kelakuan gadis itu, dia merasa sangat senang karena adanya Mayu sekarang ini. Dia mencoba membalikkan tubuhnya dan melihat wajah Mayu yang tersenyum kepadanya. Yuki mencium kening gadis itu dengan lembut.

“Ayo makan”
Hai

Mereka kemudian duduk dan menikmati makanan yang di buat Yuki. Mayu belum bisa membuat makanan manusia, apalagi juga membutuhkan waktu untuknya beradaptasi dengan manusia. Yuki juga masih mengajari Mayu. Ketika makan, Mayu menolehkan pandangannya keluar rumah. Dia melihat seseorang dari jendela.

“Yuki, itu siapa?” tanya Mayu menunjuk seorang laki-laki.
“Davin. Dia dari Indonesia, salah satu sahabatku” kata Yuki membuat Mayu mengangguk.
“Temanmu yang satu mana?” tanya Mayu.
“Mungkin jalan-jalan di pantai. Sudah, sekarang kita makan saja” Mayu mengangguk.

***

Nanami menarik lengan Nanase, ketika Nanase sedang menikmati indahnya laut. Dia sedikit terkejut dengan ulah Nanami. Nanami melepaskannya ketika dia sudah berada di dalam kamarnya. Nanase melihatnya kesal. Ini kali pertama Nanami melakukan hal itu padanya. Rasanya, dia sangat ingin menerkam Nanami. Nanami mengganggunya ketika dia menikmati pemandangan laut.

“Kenapa kau menarikku?” tanya Nanase.
Nee-chan, aku ingin berbicara denganmu” kata Nanami.
“Apa?” tanya Nanase.
“Aku ingin pergi ke dunia manusia, nee-chan.”
“Huh? Bukankah kau putri mahkota kerajaan laut, Nanami? Kenapa kau malah pergi?”
“Ayolah, nee-chan. Ini hanya untuk sementara waktu. Aku tidak akan pergi terlalu lama dan aku berjanji tidak akan jatuh cinta. Apa kau mau ikut bersamaku atau menjaga Bunda?”
“Mungkin….”
“Ayolah kakakku sayang, aku tahu sebenarnya kau ingin sekali pergi ke sana. Tenang, Erika nee-chan yang akan menjaga Ratu laut. Bukan hanya dia saja, masih banya duyung di sini yang setia” kata Nanami.

Nanase menggigit bibir bawahnya. Ia sedikit bingung dengan tawaran Nanami. Nanami mendesah. Ia menunggu gadis yang berada di sebelahnya sangat lama. Kemudian, ia mendapatkan ide. Ia tersenyum, kemudian mendekatkan mulutnya ke telingan Nanase. Ia berbisik.

“Apa kau tidak mau bertemu dengannya?”
“Eh? Darimana kau tahu?” tanya Nanase terkejut.
“Ayolah, aku ini sudah lama bersamamu. Aku selalu melihat aktifitasmu, termasuk memandanginya”
Hai. Aku ikut” Nanami tersenyum mendengarnya.

***

Kata orang, dua orang yang terlarang itu pasti tidak pernah bersatu. Apalagi, bagi dua orang yang berbeda alam. Mungkin, orang berkata seperti itu. Tapi, tidak semua orang mempercayainya. Jika sudah saling mencintai, akan sulit berpisah dengan orang yang sangat kita cintai. Dan salah satu dari orang yang terjebak adalah Yui. Dia juga sudah mulai mencintai Paruru yang notabenya gadis itu adalah seorang putri duyung. Tapi, dia tidak tahu siapa sebenarnya Paruru. Dia hanya mengikuti jejak hatinya yang sudah jatuh hati pada seorang gadis yang berwajah polos.
Bahkan, dia sudah secara terang-terangan menunjukan kode kepada Paruru. Dan Paruru yang awalnya tidak mengerti dengan kode sederhana dari Yui, sekarang mulai menyadarinya. Dia tahu, jika pemuda itu mencintainya. Kode-kode yang di berikan Yui kepadanya, sekarang mulai terlihat jelas. Dan sekarang, ketika mereka tengah berdua pun. Yui selalu melihatnya. Dia tersenyum, memandang Paruru dengan lembut. Dari cara menatapnya, Paruru sudah tahu, jika pemuda itu sangat mencintainya. Hanya saja, Yui belum berani mengungkapkan perasaan itu.

“Paru, ayo di makan lagi. Kuenya sangat enak” kata Yui lagi.
Hai

Mereka menikmati kue yang di buat oleh bibi Yui. Ketika makan, Yui hanya melihat Paruru. Wajah cantiknya begitu sangat menggemaskan. Yui sangat senang dengan kedekatan ini. Ia harap, ia bisa menjadi pemuda pertama dan terakhir di hati gadis itu. Ketika Paruru sudah menelan makanannya, dia kemudian melihat Yui kembali. Ia rasa, Yui terlalu berlebihan.

“Yui, kenapa kau tidak makan?” tanya Paruru.
“Aku sudah kenyang.” Balasnya singkat.

Paruru memotong kue tersebut, kemudian ia menyuapi Yui. Walau awalnya Yui menolak, ketika Paruru memohon kepadanya untuk makan, Yui akhirnya memakan kue tersebut. Kuenya sangat manis dan enak. Yui sangat sering memakan kue buatan dari bibinya. Ketika Paruru ingin menyuapi Yui kembali, kue tersebut tidak sengaja terjatuh. Membuat baju yang di pakai Yui kotor.

“Ah… sumimasen” kata Paruru.

Paruru yang panik, kemudian mengambil tisu yang tersedia di meja dan mulai membersihkan baju yang di pakai Yui. Wajah gadis itu sangat panik, padahal dia hanya mengotori baju yang di pakai Yui. Yui memegang tangan gadis itu, Paruru berhenti dan menatap Yui. Yui tersenyum melihat gadis itu. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. Kemudian, Yui berhenti. Tinggal sebentar lagi, sebenarnya Yui sudah akan menciumnya. Namun, dia sadar, jika dia bukanlah pacar resmi dari Paruru. Ia takut, jika nantinya gadis itu akan marah, ketika dia menciumnya tiba-tiba. Dia hanya melihat wajah gadis itu. Cantik dan menggemaskan.

“Yui” kata Paruru memanggilnya.
Hai?”
Iie. Nandemonai” kata Paruru melepaskan pegangan Yui.

Paruru kembali membersihkan bajunya. Yui hanya tersenyum sambil memandangnya. Tapi, itu sedikit membuat Paruru risih. Yui terlalu memandangnya dan membuatnya sedikit gugup. Setelah selesai, ia membuang tisu di tempat sampah.

“Nanti aku akan membersihkan bajumu”
Hai. Arigatou

Paruru hanya tersenyum membalasnya. Dia ingin bangkit, tapi Yui justruh menariknya dan akhirnya gadis itu jatuh di atas tubuh Yui. Yui memegangi pinggang gadis itu. Dia ingin melihat wajah gadis itu sekali lagi. Dia sangat ingin melihatnya. Yui membelai rambut sampingnya dengan lembut. Lagi-lagi dia tersenyum. Jantungnya berdegup dengan kencang. Ia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Tapi, ini kali pertama ada orang yang membuat jantungnya berdegup dengan kencang.

***

“Nee…. Nanami, apa kau yakin aku akan bertemu dengannya?” tanya Nanase.
“Ayolah nee-chan, percaya saja denganku” kata Nanami tersenyum.
“Tapi, sedari tadi kita berjalan-jalan di sini, kita tidak menemukannya sama sekali”
“Sabar saja, nee-chan

Mereka berjalan di tepi pantai. Rei ikut bersama mereka. Dia hanya diam sambil memandang laut dan sesekali membuat binatang dari kekuatan airnya. Buatannya sudah seperti patung yang terbuat dari air. Jika manusia yang melihat, mungkin akan mengira itu adalah kaca. Sangat bening. Terkadang, Rei memang melakukannya hanya untuk berlatih kekuatan airnya.

Domo” kata seseorang dari belakang mereka. Dengan cepat, Rei langsung menyudahi aktifitasnya. Mereka sama-sama menoleh ke belakang.
Anata dare?” tanya Rei mendahului.
“Davin. Ah… kalian ini siapa? Sepertinya, aku baru melihat kalian di sini” kata pemuda itu.

Laki-laki yang mempunyai senyum yang manis. Di antara mereka hanya Rei yang menjawab pertanyaan itu. Nanase dan Nanami hanya diam melihat mereka yang asyik bicara. Kelihatan cukup akrab. Mereka mengobrol seperti orang yang sudah lama kenal.

“Ah… begitu, ya? Kalau begitu, bagaimana jika kalian menginap di villa temanku? Aku akan berbicara dengannya” kata Davin.
“Bagaimana nee-chan?”
“Boleh saja” kata Nanase sambil mengangguk-angguk.
“Ayo, ikut aku”

***

Nanami, Nanase dan Rei hanya mengikuti langkah pemuda itu. Mereka masuk ke dalam sebuah villa milik teman Davin. Pemuda itu tampak ramah dengan mereka dan membuat mereka begitu nyaman. Di dalam sana, Davin mempersilahkan ketiga gadis itu untuk duduk. Dia ke dalam untuk membuatkan minuman, sementara Nanami, Nanase dan Rei hanya melihat ruangan itu dengan kagum.

“Ini sangat indah” kata Nanami.
Nee-chan, Davin itu baik, ya?” kata Rei membuat Nanase menoleh ke arahnya.
“Kau menyukainya?” tanya Nanase spontan.
“Eh? Iya, tidak juga sih. Hanya saja dia itu baik dan ramah”
“Iya, kau benar. Dia itu memang baik” kata Nanase menyetujui.

Tak lama, Davin keluar bersama seorang laki-laki dan seorang perempuan. Mereka melihat perempuan itu dan terkejut. Mereka sama-sama tidak menyangka, jika mereka akan bertemu dengan gadis itu di tempat ini.

“Mayu nee-chan?” kata Nanami.
“Kalian saling kenal?” tanya Davin.
“Ah…. Kita hanya kenal saja, tidak lebih” kata Nanase.
“Ah… sokka. Sepertinya, kau ada teman di sini, Mayu-chan

Mayu tersenyum mendengarnya. Namun, dia sedikit heran kenapa ketiga adiknya bisa ada di sini. Apa mungkin, mereka berniat mencarinya dan membawanya kembali ke dunia laut? Tidak. Dia tidak ingin ikut kembali ke istana laut. Dia hanya ingin bersama Yuki. Baginya, Yuki adalah satu-satunya laki-laki yang dia cintai. Dia tidak ingin kehilangan Yuki. Mayu harus mencari akal.

***

“Ayo masuk” kata Jun dan Rena mengangguk.

Mereka baru saja pergi ke pantai. Kemudian, mereka pulang. Mereka sudah terlalu lama meninggalkan villa. Tapi, ketika sampai di ruang depan, mereka melihat Yui dan Paruru. Tubuh Paruru ada di atas Yui. Tangan Yui memegang pipi Paruru dan tersenyum, sementara Paruru hanya melihatnya saja. Jantungnya masih berdegup kencang. Rena dan Jun hanya memandang mereka. Terkejut? Tentu saja.

“Mereka….??” Kata Rena sambil menunjuk Yui dan Paruru.
“Aku tidak tahu” kata Jun cepat-cepat.
“Yui, Paru” kata Rena.

Panggilan itu membuat keduanya menoleh, mereka terkejut ketika melihat Rena dan Jun yang tiba-tiba sudah ada di rumah. Paruru segera menjauhkan tubuhnya dari Yui. Ia menunduk. Ia takut, Rena akan marah. Yui memandang Rena dan Jun.

“Ini bukan seperti apa yang kalian pikirkan. Tadi, Paruru jatuh di atas tubuhku”
“I-iya, itu benar.” Kata Paruru cepat-cepat.
“Benarkah?”
Hai” kata mereka kompak.
“Sudahlah. Rena, kau harus istirahat. Bukankah tadi, kau bilang jika kau lelah?” kata Jun.
“Baiklah”

Jun dan Rena kemudian melangkah ke dalam, meninggalkan Paruru dan Yui yang masih terdiam. Kemudian, Yui mulai mendekati Paruru. Dia memegang tangan gadis itu lembut. Paruru menatapnya.

Gomen ne?”
Daijoubu” Yui tersenyum.

Sebelum ia pergi, Yui mengelus kepala Paruru. Paruru hanya menatapnya dengan terkejut. Lagi-lagi Yui berhasil membuatnya senam jantung.

“Kau cantik. Aku menyayangimu, Paru”
“Eh?”

Tapi, terlambat Yui sudah pergi. Paruru hanya bisa menatap punggungnya yang semakin lama semakin menjauh. Yui. Dia menyayanginya? Benarkah?



To Be Continued............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar