Kamis, 18 Agustus 2016

Yui X Paru (Chapter 05)

Title : Yui X Paru (Chapter 05)
Author : Rena-chan
Genre : Sad, Love, Gender Bender PG 13

Main Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Other Cast :
  • Jonishi Keiichi
  • Yamamoto Syata
  • Oshima Haruna
  • And Other

Sory untuk Typo yang bertebaran dan cerita yang gaje Huft... Author masih bener-bener amatir

Happy Reading All......



~---0---~



Terkadang, membuat orang percaya pada kita itu memang sulit. Tapi, dengan keteguhan di hati kita, kita bisa membuat orang itu percaya pada kita. Semua hal di bumi ini, pasti akan menolong kita, jika kita mempunyai keyakinan dalam hati.

***

Yui membuka pintu sebuah rumah kecil. Iya, rumah ini adalah rumahnya yang dulu ketika dia masih menjadi Oshima Yui. Ia harap, Haruna dan Kei masih ada di rumah ini. Ia masuk ke dalamnya. Di dalamnya, ada foto ia ketika ia di masa lalu. Sekarang, dia pun masih muda karena reinkarnasi. Iya, mungkin Yui mengalami reinkarnasi. Dan mungkin Tuhan tidak membiarkan Syata yang sudah membunuhnya dan Paruru di masa lalu bahagia. Laki-laki itu harus mendapatkan hukuman. Dari dulu, rumah ini ternyata tidak berubah.
Ketika dia masih asyik melihat rumah dan isinya, Haruna datang. Haruna tersenyum menatap kedatangannya. Ia tersenyum. Ia merindukan ibunya, walau dia sudah menjadi anak Yokoyama. Namun, di masa lalu, Haruna juga ibu kandungnya. Dia memeluk ibunya dengan erat. Ia benar-benar sangat rindu.

“Yuiichi, ibu sangat merindukanmu, nak” kata Haruna memeluknya dengan erat.
“Aku juga ibu. Aku juga sangat merindukanmu”
“Kenapa kau sangat lama sekali, nak? Kenapa kau membuat ibu seperti ini?”
“Maaf, ibu. Aku sempat melupakanmu. Tapi, walau bagaimana pun juga, aku pasti akan tetap pulang ke rumah. Kembali kepada ibu” kata Yui tersenyum.
Honto? Lalu, kenapa kau meninggalkan ibu dan pergi? Katakan, nak. Kenapa kau melakukannya?” tanya Haruna sambil menitihkan air matanya.
“Aku mohon maafkan aku, ibu. Karena aku tidak bisa mengenalmu. Tapi, kau mengenaliku” kata Yui sambil mencium tangan ibunya.

Haruna mengelus pipinya. Jujur, 25 tahun hidup tanpa Yui sangat membuatnya menderita. Bahkan, ia sangat merindukan putranya itu. Tapi, Yui kembali lahir setelah apa yang menimpa dirinya 25 tahun yang lalu. Yui kembali ke dunia untuk membalaskan dendam kepada Syata. Mungkin, ini sudah takdir dari Tuhan. Apalagi, dulu Yui pernah mengatakan, jika di dunia masa depan dia akan bertemu dengan laki-laki itu, Yui tidak akan pernah melepaskan Syata.

“Itu sungguh benar. Cintamu sungguh besar, ibu.”
“Putra kesayangan ibu” Haruna memeluknya dengan erat.

Yui membalasnya. Ia tersenyum, ia senang karena dia sudah bertemu dengan Haruna. Tapi, dia sama tidak melupakan ibu kandungnya yang sekarang. Yui juga menyayangi Atsuko, seperti dia menyayangi Haruna.

“Yui”

Yui melepaskan pelukannya, ketika ada orang yang memanggilnya. Dia menoleh ke belakang. Itu Keiichi. Sahabatnya dulu. Sekarang, Kei sudah tua. Bahkan, umurnya sudah seperti kedua orang tua kandungnya yang sekarang. Rambutnya sudah putih, dan dia memakai kacamata. Yui melangkah menghampirinya dan memeluk Kei. Sudah sangat lama mereka tidak bertemu.

“Hey, kau sudah menjadi tua sekarang” Kei tersenyum dan mengangguk.
“Tapi, kau masih sama Yui,” kata Kei membalas, “dan sekarang kau juga sudah menjadi bintang”
“Lihatlah Kei, putraku sekarang sudah benar-benar menjadi seorang bintang” kata Haruna membuat keduanya tersenyum.
Hai
“Sekarang, kau tak akan lagi pergi meninggalkanku, bukan?” kata Haruna sambil menyentuh pipinya.
Iie. Aku tak akan kemana-mana kali ini, dan kali ini semuanya akan menjadi baik-baik saja” Yui memeluk Haruna. 
Honto?” Yui mengangguk.

***

“Tak akan ada yang percaya kisahmu, Yui,” kata Kei.
“Terkadang keberanaran lebih aneh daripada ilusi” kata Yui sambil menunduk.
“Yui, kita tidak bisa membuktikannya. Kita tidak dapat membuktikannya….” kata Kei.

Mereka tengah ada di taman. Taman yang dulu mereka jadikan tempat bermain bersama Paru. Dan kini, mereka kembali ke sana. Yui sudah menceritakan semua apa yang terjadi padanya. Kenapa bisa dia sampai seperti ini. Kei mempercayainya. Tapi, mungkin tidak dengan orang lain. Lagipula, jika mereka ingin menjebloskan Syata ke penjara. Mereka tidak mempunyai bukti yang kuat. Lagipula, Yui terlahir kembali setelah 25 tahun yang lalu dia mati.

“……dan bajingan itu pergi menjauh juga, tubuh Paru bahkan belum di temukan. Dan Yui, kau bahkan tidak tampak. Tidak ada bukti apa apa….”
“Jika kau ingin segenap sesuatu dalam hatimu, maka seluruh alam akan mendukungmu untuk memperolehnya,” kata Yui memotong, “inilah yang kita percaya, Kei. Yamamoti Syata pikir dia lolos dari pembunuhan. Tak ada bukti, tak ada saksi. Tapi, lihatlah ini adalah takdir Tuhan. Yang membuatku kembali ke studio yang sama, membuatku mengenal diriku sendiri, bertemu dengan ibu, kau. Semua ini bukan kebetulan, Kei. Bukan!” kata Yui.

Yui memegang kedua bahu Kei. Dia menatap tajam sahabatnya, sementara Kei hanya melihatnya. Mereka benar-benar serius sekarang ini. Seorang penjahat, harus di hukum. Walau tidak ada bukti, pasti Tuhan akan memberikan kita petunjuk. Karena Tuhan akan menghukum siapa pun orang yang berbuat jahat.

“Kisah ini di tulis oleh seseorang di atas sana. Tapi kali ini puncak kisahnya akan di tentukan oleh kita. Aku tidak bisa melupakan teriakan kesedihan Paru. Aku tidak bisa menyelamatkannya waktu itu. Aku tak berdaya, aku bukan apa-apa. Tapi, kali ini skemanya terbalik. Sekarang, Yamamoto Syata akan membayar semua dosa-dosanya. Sekarang Paru akan mendapatkan keadilan, Kei. Sekarang semuanya akan baik-baik saja. Karena filmnya belum selesai, sobat.” Kei mengangguk.

Akhirnya, dia akan benar-benar membantu sahabatnya itu.

***

“Kau ingin memulai ‘YuiParu’ lagi? Itu gila! Kau pasti bercanda!” kata Syata pada Yui.
“Aku serius Syata!” kata Yui membalas.

Syata. Laki-laki itu memang tidak tahu siapa Yui sebenarnya. Dia datang lagi ke dunia perfilman memang untuk mengajak Yui yang notabenya seorang aktor terkenal untuk membuat film. Namun, Yui ingin jika ‘YuiParu’ kembali di mulai. Dia ingin menghukum Syata. Dan ini adalah awal rencananya dan Kei. Dia memang belum memberitahukannya pada kedua orang tuanya. Yui masih diam kepada mereka. Mungkin, jika ada waktu luang, Yui akan menceritakannya.

“Kau tahu? Aku mendapatkan tiga sampai empat naskah setiap harinya, tapi aku gagalkan semuanya. Tapi, ‘YuiParu’ itu keren. Ada emosi, drama, percintaan, action. Aku yakin, ini akan sukses, Syata” kata Yui sambil tersenyum.
“Reinkarnasi, lahir kembali, siapa yang akan percaya semua ini, di jaman modern seperti ini?” Yui mendesah mendengarnya.
“Apa perlunya orang lain percaya atau tidak? Selama kau mempercayainya….”

Sejenak, Yui bisa melihat Syata yang menatapnya. Dia menatapnya sebentar, kemudian ia menunduk. Menatap meja dan memainkan sebuah cincin di tangan kirinya. Lalu, dia melanjutkan ucapannya.

“….sebagai orang pencipta karya, kau harus percaya naskahnya, Syata.”
“Panggil aku Sayaka. Semua orang memanggilku seperti itu, sekarang” kata Syata.
“Sayaka? Nama perempuan? Tapi, lucu juga. Syata menjadi Sayaka. Itu lucu” kata Yui.
“Biarlah. Istriku sering memanggilku seperti itu”
“Oh iya? Aku rasa dia ingin mempunyai anak perempuan” kata Yui.
“Film itu bahkan tak punya klimaks. Maksudku, proyek itu pembawa sial. Penghukum!”
“Pembawa sial? Proyek itu akan membawa sial bagi asuransi jiwa, yang membayarmu 4 kali harga latar tempatmu yang sebenarnya! Lalu, kau menikah dengan putri Watanabe, dan mendapatkan studio besar sebagai hadiah pernikahanmu. Lalu, kau pergi ke Hollywood dan mendapatkan jutaan dolar. Kau bahkan tidak melakukan syuting apa pun dan ‘YuiParu’ menjadi film terbesar dalam karirmu! Lalu, di mana letak pembawa sialnya?”
“Kau tahu banyak tentang aku, Yuiichi”
“Panggil aku Yui. Semua orang memanggilku Yui, Syata.” Kata Yui tersenyum.
“Kau bahkan mempunyai panggilan perempuan”
“Kena kau, Sayaka. Iya, panggil aku Yui saja,” kata Yui tersenyum, “bahkan, aku juga tahu kecelakaan yang terjadi di tempat syutingmu, dan artismu… siapa namanya?”
“Paru”
“Paru? Ah… iya, Paru. Paru?”
“Matsui Haruka, panggilannya Paru”
“Ah…. Iya, Matsui Haruka. Paru”

Yui tersenyum. Wajah Syata ketika menyebut nama Paru mendadak berubah. Wajahnya seperti tidak suka. Iya, dia memang tidak suka dengan Paru. Apalagi, dia sudah membuat gadis itu celaka. Gadis itu meninggal dan tidak ada yang tahu nasibnya seperti apa. Bahkan, tubuhnya saja tidak di temukan. Mungkin, Syata yang tahu di mana tubuh Paruru. Karena dia adalah orang yang membunuh Paru.

“Ada apa dengan gadis itu?” pertanyaan itu membuat Syata sejenak terdiam.
“Dia menghilang. Aku berusaha mencarinya, tapi dia pergi begitu saja.”
“Oh pergi. Jika kau mencarinya cukup keras, kau bisa temukan Tuhan sendiri. Aku tak berfikir kau berusaha cukup keras”

Yui melihat Syata yang menampakkan raut wajahnya yang tajam. Ia memandang Yui, seakan ingin menerkam Yui. Yui tertawa.

“Aku suka gayamu, kawan. Ini lelucon, bung. Hei, singkirkan itu… ahh… apa ini? Singkirkan” kata Yui yang justruh kepanikan ketika melihat api. Ada pelayan yang membawa lilin dan tidak sengaja lilin itu di dekatkan kepadanya. Yui sangat phobia api.

Mungkin, kejadian itu juga yang membuatnya membenci dengan api. Ketika dulu menyelamatkan Paru dari kobaran api. Iya, mungkin itu penyebabnya.

Are you ok, Yui?”
No! I’m not ok. Aku takut api” kata Yui.
Honto?”
“Aku takut api! Aku tidak tahu kenapa aku bisa takut api. Dan…. Seriuslah berbicara, jika kau ingin membuat film denganku, dan itu harus ‘YuiParu’ jika tidak, aku tidak tertarik” kata Yui mencoba bersikap tenang.
“Kau tahu? Kau sangat keras kepala, Yui” kata Syata sambil menunjuk ke wajahnya.
“Aku tahu.”
“Aku suka itu. Aku akan ke Amerika selama 1 bulan. Jika kau sudah menemukan aktrisnya, kita akan mulai syutingnya”

Yui menatap Sayaka dengan raut wajah terkejut. Yui tidak mengira, jika Sayaka akan benar-benar menyetujui keinginannya. Ini sangat baik. Awal yang bagus untuk menghukum penghianat itu.

“Kau mengerti juga. Dan jangan khawatir tentang klimaksnya, Sayaka. Kali ini aku akan menulis akhir cerita ini sendiri. Ayo bersulang!” Sayaka tersenyum.
“Untuk permulaan yang baru dan akhir yang baru, Sayaka” kata Yui tersenyum dan mereka bersulang.

Kali ini, dia sudah benar-benar terjebak. Yui tidak akan pernah melepaskan bajingan itu. Dia akan benar-benar di hukum.

***

Hari pertama. Yui benar-benar pusing kali ini, banyak gadis yang datang. Tapi, diantara mereka tidak ada yang cocok. Bahkan, di anatara mereka yang membantu Yui, ada Annin, Fuuko dan juga Natsumi. Mereka sibuk sekarang ini untuk menentukan aktrisnya. Apalagi, terkadang ketika melihat para wanita yang ikut mendaftar, Yui menggelengkan kepalanya. Sangat tidak cocok.
Hari kedua, ketiga, keempat dan sampai ke delapan, Yui benar-benar sangat kelelahan. Dia benar-benar tidak mengerti, kenapa semua wanita yang mendaftar tidak ada yang cocok dengan peran itu. Ketika jam selesai, dia bertemu dengan Kei. Kei dan Haruna juga membantunya. Kali ini mereka akan bekerja sama. Bersama juga dengan Atsuko dan Kai. Walau kedua orang tua Yui sama sekali tidak mengetahui rencana putra semata wayanya itu.

“Kita berkemas, Yui. Ini sudah berakhir”
“Terserah! Tapi, tak ada satu pun dari mereka yang mirip dengan paru. Kau tahu itu, kawan?”
“Hei, kita akan menemukannya Yui. Kita pasti akan menemukan seseorang”
“Kita tak punya banyak waktu, Kei. Syata akan kembali dalam beberapa hari lagi. Bagaimana kita akan menemukannya? Di mana kita akan menemukannya?”

Tepat kata itu, ada pintu terbuka. Suara seorang gadis membuat Yui menjawabnya dengan kasar. Ia sangat lelah sekarang.

“Permisi”
What?!” katanya.
“Apa Yokoyama Yui ada di sini?” tanya gadis itu.
Iie. Yokoyama Yui tidak ada di sini” kata Yui dengan marah. Kei mencoba meredam amarahnya.
“Pergilah! Kita sudah berkemas. Datang audisinya besok saja” kata Kei kepada gadis itu.

Gadis itu sama sekali tidak terlihat wajahnya, karena ruangan itu sudah gelap. Hanya ada lampu kecil di sana, dan itu pun ada di atas kepala Kei dan Yui. Sementara Kei mencoba melihat gadis itu, justruh Yui membelakangi mereka. Yui sangat stress hari ini. Gadis it uterus berjalan ke arah mereka. Rambutnya panjang. Wajahnya belum terlihat karena ruangan yang gelap.

“Besok? Tapi, kata penjaganya audisinya masih berlangsung dan Yokoyama Yui ada di dalam” kata gadis itu membuat Yui semakin kesal.
“Lihat, aku datang jauh-jauh untuk mengikuti audisi” kata gadis itu.

Gadis itu berjalan dengan hati-hati. Mungkin, karena kondisi ruangan yang gelap. Apalagi, gadis itu juga sepertinya takut akan jatuh.

“Aku mohon, beri aku kesempatan. Aku Shimazaki. Lengkapnya Shimazaki Haruka. Aku fans dari Yokoyama Yui. Sebenarnya, audisi ini hanya alasan untukku bertemu dengannya. Aku hanya ingin….. aw….” Gadis itu terjatuh.
“Ah…. Sial, dia terjatuh. Kei, tolong hidupkan lampunya” Kei langsung menjalankan perintahnya.
What

Ketika lampu menyala, Yui melihat gadis itu yang menunduk sambil meraih barang-barangnya yang terjatuh. Ketika dia sudah selesai, dia berdiri dan menunjukkan wajahnya. Yui terpana. Dia melihat gadis itu yang kini tersenyum kepadanya. Dia mendekati gadis itu. Gadis berwajah polos dengan kedua mata yang sayu dan rambutnya yang panjang. Mirip seperti Paru. Bahkan, mereka sama sekali tidak ada perbedaan. Dia memakan permen karet. Ketika Yui mengangkat tangannya dan menyentuh pipinya, gadis itu tersenyum dan tiba-tiba terjatuh ke dalam pelukannya. Yui hanya bisa terkejut melihat ulah gadis itu. Dia menunduk melihat kepala gadis itu. Yui tersenyum. Entah kenapa dia tersenyum seperti itu.

***

Shimazaki Haruka. Itu nama gadis itu. Wajahnya sama dengan Paru, nama mereka juga sama. Hanya saja, nama marga mereka yang berbeda. Jika Paru, namanya adalah Matsui Haruka. Jika gadis itu adalah Shimazaki Haruka. Tapi, mereka tetap sama. Hanya saja, Haruka sepertinya sangat hobi memakan permen karet. Sedari tadi, dia terus memakan permen karet.
Sekarang, Annin, Natsumi dan juga Fuuko mencoba merias Haruka. Agar Haruka lebih semakin mirip dengan Paru. Hanya dandanan gadis itu yang terkesan tomboy, jika Paru sangat anggun. Apa mungkin, jika dia adalah reinkarnasi dari Paru? Seperti yang di alami Yui? Tidak ada yang tahu sama sekali.

Setidaknya, dengan keberadaan Haruka, rencana mereka akan berjalan semakin mulus. Apalagi, wajah Haruka dan Paru sangat mirip. Dan nyatanya, keduanya sama-sama memiliki nama yang sama. Haruka. Dan yang membuat Yui tercengang, Haruka juga memiliki panggilan ‘Paruru’. Ketika Kei mengajarinya, Haruka sama sekali tidak bisa serius. Bahkan, dia tertawa. Yui sangat kesal dengan sikap Haruka. Akhirnya, dia memari gadis itu sampai membuat Haruka menangis.

“Dia gadis bodoh, Kei. Dia tidak bisa menjadi seperti Matsui Haruka kita.”
“Yui”
Yui mencengkeram lengan Haruka dan berkata, “Aku tahu kau bukan aktris dan kau tidak pandai berakting, tapi setidaknya kau bisa mencobanya! Kita semua sedang mencoba di sini, kau malah tertawa! Dasar bodoh! Menyingkir dari sini! Menyingkir!”

Haruka kemudian masuk ke dalam kamar. Haruna sempat melihat air mata gadis itu yang mengalir dari sudut matanya. Ketika Haruka sudah ada di dalam kamar, Haruna menatap Yui tajam dan memarahinya.

“Lihat! Sekarang, kau justruh membuatnya menangis!” hanya itu yang dia katakan, setelah itu Haruna menghampiri Haruka yang mungkin masih menangis.

Sekarang, hanya Kei dan Yui. Kei kemudian menghampirinya.

“Yui, kita semua sedang mencoba! Tapi, gadis malang itu tidak tahu kenapa kita semua melakukan semua ini!”
“Apa rencana kita?! Rencana apa! Rencana ini hanya bisa sukses, ketika Matsui Haruka kembali. Dia hanya mirip dengan Paru! Tapi, dia tidak bisa menjadi Paru! Ini akan sangat mudah. Jadi, Syata jadi tahu, jika dia bukan Paru. Lalu dia pergi. Dia akan mengambil penerbangan berikutnya. Rencana akan selesai”
“Kalau begitu kita harus memberi tahu semua ini kepada Haruka! Kita harus menceritakannya. Kenapa ini begitu sangat penting? Sebelum menjadi Paru, dia harus memahaminya dulu, Yui”

***

Dan kini, di bawah penerangan cahaya bulan yang begitu terang. Yui menceritakan kisahnya kepada Haruka. Haruka. Gadis yang mempunyai nama panggilan Paruru. Mungkin, jika Matsui Haruka yang dulu, cukup akrab di panggil Paru. Tapi, panggilan Paruru memang nama panggilan yang sebenarnya untuknya.

“Kisah YuiParu itu adalah kisahku, Haruka. Aku seharusnya sudah memberitahunya kepadamu sebelumnya, Haruka. Karena tanpa mengerti luka Yui, kau tak akan bisa menjadi Paru. Tapi bagaimana mungkin aku memberitahumu? Tak akan ada yang mempercayai kisahku. Tidak juga kau, Haruka”
“Aku tak akan percaya kisahmu, Yui? Ketika kau meloncat dari lantai 50 bangunan tinggi dan masih bisa berdiri dengan kedua kakimu, Aku mempercayaimu. Kau bertarung melawan 100 penjahat dan menyelamatkan sang gadis, Aku memepercayaimu! Kau terbang di udara, berdiri di atas air, aku percaya semuanya, Yui. Lalu bagaimana mungkin aku tidak akan mempercayai kisahmu?”

Haruka memegang erat lengan pemuda itu. Yui menatapnya dengan terkejut. Ia tidak akan pernah menyangka, jika Haruka akan mempercayainya.

“Aku minta maaf, Haruka. Aku benar-benar minta maaf”
Daijoubu. Masih ada waktu, Yui. Dan kali ini, aku akan mencoba dengan segenap hatiku, Yui. Dan aku tak akan membiarkanmu murung lagi.”

Yui tersenyum mendengarnya. Dia memegang pinggang gadis itu dan mencium kening gadis itu dengan lembut. Ini adalah permulaan bagi mereka. Semoga, Haruka bisa membantu mereka.



To Be Continued.................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar