Title : Yui X Paru (Chapter 05)
Author : Rena-chan
Genre : Sad, Love, Gender Bender PG 13
Main Cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Jonishi Keiichi
- Yamamoto Syata
- Oshima Haruna
- And Other
Sory untuk Typo yang bertebaran dan cerita yang gaje Huft... Author masih bener-bener amatir
Happy Reading All......
~---0---~
Terkadang, membuat
orang percaya pada kita itu memang sulit. Tapi, dengan keteguhan di hati kita,
kita bisa membuat orang itu percaya pada kita. Semua hal di bumi ini, pasti
akan menolong kita, jika kita mempunyai keyakinan dalam hati.
***
Yui
membuka pintu sebuah rumah kecil. Iya, rumah ini adalah rumahnya yang dulu
ketika dia masih menjadi Oshima Yui. Ia harap, Haruna dan Kei masih ada di
rumah ini. Ia masuk ke dalamnya. Di dalamnya, ada foto ia ketika ia di masa
lalu. Sekarang, dia pun masih muda karena reinkarnasi. Iya, mungkin Yui
mengalami reinkarnasi. Dan mungkin Tuhan tidak membiarkan Syata yang sudah
membunuhnya dan Paruru di masa lalu bahagia. Laki-laki itu harus mendapatkan
hukuman. Dari dulu, rumah ini ternyata tidak berubah.
Ketika
dia masih asyik melihat rumah dan isinya, Haruna datang. Haruna tersenyum
menatap kedatangannya. Ia tersenyum. Ia merindukan ibunya, walau dia sudah
menjadi anak Yokoyama. Namun, di masa lalu, Haruna juga ibu kandungnya. Dia
memeluk ibunya dengan erat. Ia benar-benar sangat rindu.
“Yuiichi,
ibu sangat merindukanmu, nak” kata Haruna memeluknya dengan erat.
“Aku
juga ibu. Aku juga sangat merindukanmu”
“Kenapa
kau sangat lama sekali, nak? Kenapa kau membuat ibu seperti ini?”
“Maaf,
ibu. Aku sempat melupakanmu. Tapi, walau bagaimana pun juga, aku pasti akan
tetap pulang ke rumah. Kembali kepada ibu” kata Yui tersenyum.
“Honto? Lalu, kenapa kau meninggalkan ibu
dan pergi? Katakan, nak. Kenapa kau melakukannya?” tanya Haruna sambil
menitihkan air matanya.
“Aku
mohon maafkan aku, ibu. Karena aku tidak bisa mengenalmu. Tapi, kau
mengenaliku” kata Yui sambil mencium tangan ibunya.
Haruna
mengelus pipinya. Jujur, 25 tahun hidup tanpa Yui sangat membuatnya menderita.
Bahkan, ia sangat merindukan putranya itu. Tapi, Yui kembali lahir setelah apa
yang menimpa dirinya 25 tahun yang lalu. Yui kembali ke dunia untuk membalaskan
dendam kepada Syata. Mungkin, ini sudah takdir dari Tuhan. Apalagi, dulu Yui
pernah mengatakan, jika di dunia masa depan dia akan bertemu dengan laki-laki
itu, Yui tidak akan pernah melepaskan Syata.
“Itu
sungguh benar. Cintamu sungguh besar, ibu.”
“Putra
kesayangan ibu” Haruna memeluknya dengan erat.
Yui
membalasnya. Ia tersenyum, ia senang karena dia sudah bertemu dengan Haruna.
Tapi, dia sama tidak melupakan ibu kandungnya yang sekarang. Yui juga
menyayangi Atsuko, seperti dia menyayangi Haruna.
“Yui”
Yui
melepaskan pelukannya, ketika ada orang yang memanggilnya. Dia menoleh ke
belakang. Itu Keiichi. Sahabatnya dulu. Sekarang, Kei sudah tua. Bahkan,
umurnya sudah seperti kedua orang tua kandungnya yang sekarang. Rambutnya sudah
putih, dan dia memakai kacamata. Yui melangkah menghampirinya dan memeluk Kei.
Sudah sangat lama mereka tidak bertemu.
“Hey,
kau sudah menjadi tua sekarang” Kei tersenyum dan mengangguk.
“Tapi,
kau masih sama Yui,” kata Kei membalas, “dan sekarang kau juga sudah menjadi
bintang”
“Lihatlah
Kei, putraku sekarang sudah benar-benar menjadi seorang bintang” kata Haruna
membuat keduanya tersenyum.
“Hai”
“Sekarang,
kau tak akan lagi pergi meninggalkanku, bukan?” kata Haruna sambil menyentuh
pipinya.
“Iie. Aku tak akan kemana-mana kali ini,
dan kali ini semuanya akan menjadi baik-baik saja” Yui memeluk Haruna.
“Honto?” Yui mengangguk.
***
“Tak
akan ada yang percaya kisahmu, Yui,” kata Kei.
“Terkadang
keberanaran lebih aneh daripada ilusi” kata Yui sambil menunduk.
“Yui,
kita tidak bisa membuktikannya. Kita tidak dapat membuktikannya….” kata Kei.
Mereka
tengah ada di taman. Taman yang dulu mereka jadikan tempat bermain bersama
Paru. Dan kini, mereka kembali ke sana. Yui sudah menceritakan semua apa yang
terjadi padanya. Kenapa bisa dia sampai seperti ini. Kei mempercayainya. Tapi,
mungkin tidak dengan orang lain. Lagipula, jika mereka ingin menjebloskan Syata
ke penjara. Mereka tidak mempunyai bukti yang kuat. Lagipula, Yui terlahir
kembali setelah 25 tahun yang lalu dia mati.
“……dan
bajingan itu pergi menjauh juga, tubuh Paru bahkan belum di temukan. Dan Yui,
kau bahkan tidak tampak. Tidak ada bukti apa apa….”
“Jika
kau ingin segenap sesuatu dalam hatimu, maka seluruh alam akan mendukungmu
untuk memperolehnya,” kata Yui memotong, “inilah yang kita percaya, Kei.
Yamamoti Syata pikir dia lolos dari pembunuhan. Tak ada bukti, tak ada saksi.
Tapi, lihatlah ini adalah takdir Tuhan. Yang membuatku kembali ke studio yang
sama, membuatku mengenal diriku sendiri, bertemu dengan ibu, kau. Semua ini
bukan kebetulan, Kei. Bukan!” kata Yui.
Yui
memegang kedua bahu Kei. Dia menatap tajam sahabatnya, sementara Kei hanya
melihatnya. Mereka benar-benar serius sekarang ini. Seorang penjahat, harus di
hukum. Walau tidak ada bukti, pasti Tuhan akan memberikan kita petunjuk. Karena
Tuhan akan menghukum siapa pun orang yang berbuat jahat.
“Kisah
ini di tulis oleh seseorang di atas sana. Tapi kali ini puncak kisahnya akan di
tentukan oleh kita. Aku tidak bisa melupakan teriakan kesedihan Paru. Aku tidak
bisa menyelamatkannya waktu itu. Aku tak berdaya, aku bukan apa-apa. Tapi, kali
ini skemanya terbalik. Sekarang, Yamamoto Syata akan membayar semua
dosa-dosanya. Sekarang Paru akan mendapatkan keadilan, Kei. Sekarang semuanya
akan baik-baik saja. Karena filmnya belum selesai, sobat.” Kei mengangguk.
Akhirnya,
dia akan benar-benar membantu sahabatnya itu.
***
“Kau
ingin memulai ‘YuiParu’ lagi? Itu gila! Kau pasti bercanda!” kata Syata pada
Yui.
“Aku
serius Syata!” kata Yui membalas.
Syata.
Laki-laki itu memang tidak tahu siapa Yui sebenarnya. Dia datang lagi ke dunia
perfilman memang untuk mengajak Yui yang notabenya seorang aktor terkenal untuk
membuat film. Namun, Yui ingin jika ‘YuiParu’ kembali di mulai. Dia ingin
menghukum Syata. Dan ini adalah awal rencananya dan Kei. Dia memang belum
memberitahukannya pada kedua orang tuanya. Yui masih diam kepada mereka.
Mungkin, jika ada waktu luang, Yui akan menceritakannya.
“Kau
tahu? Aku mendapatkan tiga sampai empat naskah setiap harinya, tapi aku
gagalkan semuanya. Tapi, ‘YuiParu’ itu keren. Ada emosi, drama, percintaan, action. Aku yakin, ini akan sukses,
Syata” kata Yui sambil tersenyum.
“Reinkarnasi,
lahir kembali, siapa yang akan percaya semua ini, di jaman modern seperti ini?”
Yui mendesah mendengarnya.
“Apa
perlunya orang lain percaya atau tidak? Selama kau mempercayainya….”
Sejenak,
Yui bisa melihat Syata yang menatapnya. Dia menatapnya sebentar, kemudian ia
menunduk. Menatap meja dan memainkan sebuah cincin di tangan kirinya. Lalu, dia
melanjutkan ucapannya.
“….sebagai
orang pencipta karya, kau harus percaya naskahnya, Syata.”
“Panggil
aku Sayaka. Semua orang memanggilku seperti itu, sekarang” kata Syata.
“Sayaka?
Nama perempuan? Tapi, lucu juga. Syata menjadi Sayaka. Itu lucu” kata Yui.
“Biarlah.
Istriku sering memanggilku seperti itu”
“Oh
iya? Aku rasa dia ingin mempunyai anak perempuan” kata Yui.
“Film
itu bahkan tak punya klimaks. Maksudku, proyek itu pembawa sial. Penghukum!”
“Pembawa
sial? Proyek itu akan membawa sial bagi asuransi jiwa, yang membayarmu 4 kali
harga latar tempatmu yang sebenarnya! Lalu, kau menikah dengan putri Watanabe,
dan mendapatkan studio besar sebagai hadiah pernikahanmu. Lalu, kau pergi ke
Hollywood dan mendapatkan jutaan dolar. Kau bahkan tidak melakukan syuting apa pun dan ‘YuiParu’ menjadi
film terbesar dalam karirmu! Lalu, di mana letak pembawa sialnya?”
“Kau
tahu banyak tentang aku, Yuiichi”
“Panggil
aku Yui. Semua orang memanggilku Yui, Syata.” Kata Yui tersenyum.
“Kau
bahkan mempunyai panggilan perempuan”
“Kena
kau, Sayaka. Iya, panggil aku Yui saja,” kata Yui tersenyum, “bahkan, aku juga
tahu kecelakaan yang terjadi di tempat syutingmu, dan artismu… siapa namanya?”
“Paru”
“Paru?
Ah… iya, Paru. Paru?”
“Matsui
Haruka, panggilannya Paru”
“Ah….
Iya, Matsui Haruka. Paru”
Yui
tersenyum. Wajah Syata ketika menyebut nama Paru mendadak berubah. Wajahnya
seperti tidak suka. Iya, dia memang tidak suka dengan Paru. Apalagi, dia sudah
membuat gadis itu celaka. Gadis itu meninggal dan tidak ada yang tahu nasibnya
seperti apa. Bahkan, tubuhnya saja tidak di temukan. Mungkin, Syata yang tahu
di mana tubuh Paruru. Karena dia adalah orang yang membunuh Paru.
“Ada
apa dengan gadis itu?” pertanyaan itu membuat Syata sejenak terdiam.
“Dia
menghilang. Aku berusaha mencarinya, tapi dia pergi begitu saja.”
“Oh
pergi. Jika kau mencarinya cukup keras, kau bisa temukan Tuhan sendiri. Aku tak
berfikir kau berusaha cukup keras”
Yui
melihat Syata yang menampakkan raut wajahnya yang tajam. Ia memandang Yui,
seakan ingin menerkam Yui. Yui tertawa.
“Aku
suka gayamu, kawan. Ini lelucon, bung. Hei, singkirkan itu… ahh… apa ini?
Singkirkan” kata Yui yang justruh kepanikan ketika melihat api. Ada pelayan
yang membawa lilin dan tidak sengaja lilin itu di dekatkan kepadanya. Yui
sangat phobia api.
Mungkin,
kejadian itu juga yang membuatnya membenci dengan api. Ketika dulu
menyelamatkan Paru dari kobaran api. Iya, mungkin itu penyebabnya.
“Are you ok, Yui?”
“No! I’m
not ok. Aku takut api” kata Yui.
“Honto?”
“Aku
takut api! Aku tidak tahu kenapa aku bisa takut api. Dan…. Seriuslah berbicara,
jika kau ingin membuat film denganku, dan itu harus ‘YuiParu’ jika tidak, aku
tidak tertarik” kata Yui mencoba bersikap tenang.
“Kau
tahu? Kau sangat keras kepala, Yui” kata Syata sambil menunjuk ke wajahnya.
“Aku
tahu.”
“Aku
suka itu. Aku akan ke Amerika selama 1 bulan. Jika kau sudah menemukan
aktrisnya, kita akan mulai syutingnya”
Yui
menatap Sayaka dengan raut wajah terkejut. Yui tidak mengira, jika Sayaka akan
benar-benar menyetujui keinginannya. Ini sangat baik. Awal yang bagus untuk
menghukum penghianat itu.
“Kau
mengerti juga. Dan jangan khawatir tentang klimaksnya, Sayaka. Kali ini aku
akan menulis akhir cerita ini sendiri. Ayo bersulang!” Sayaka tersenyum.
“Untuk
permulaan yang baru dan akhir yang baru, Sayaka” kata Yui tersenyum dan mereka
bersulang.
Kali
ini, dia sudah benar-benar terjebak. Yui tidak akan pernah melepaskan bajingan
itu. Dia akan benar-benar di hukum.
***
Hari
pertama. Yui benar-benar pusing kali ini, banyak gadis yang datang. Tapi,
diantara mereka tidak ada yang cocok. Bahkan, di anatara mereka yang membantu
Yui, ada Annin, Fuuko dan juga Natsumi. Mereka sibuk sekarang ini untuk
menentukan aktrisnya. Apalagi, terkadang ketika melihat para wanita yang ikut
mendaftar, Yui menggelengkan kepalanya. Sangat tidak cocok.
Hari
kedua, ketiga, keempat dan sampai ke delapan, Yui benar-benar sangat kelelahan.
Dia benar-benar tidak mengerti, kenapa semua wanita yang mendaftar tidak ada
yang cocok dengan peran itu. Ketika jam selesai, dia bertemu dengan Kei. Kei
dan Haruna juga membantunya. Kali ini mereka akan bekerja sama. Bersama juga
dengan Atsuko dan Kai. Walau kedua orang tua Yui sama sekali tidak mengetahui
rencana putra semata wayanya itu.
“Kita
berkemas, Yui. Ini sudah berakhir”
“Terserah!
Tapi, tak ada satu pun dari mereka yang mirip dengan paru. Kau tahu itu,
kawan?”
“Hei,
kita akan menemukannya Yui. Kita pasti akan menemukan seseorang”
“Kita
tak punya banyak waktu, Kei. Syata akan kembali dalam beberapa hari lagi.
Bagaimana kita akan menemukannya? Di mana kita akan menemukannya?”
Tepat
kata itu, ada pintu terbuka. Suara seorang gadis membuat Yui menjawabnya dengan
kasar. Ia sangat lelah sekarang.
“Permisi”
“What?!” katanya.
“Apa
Yokoyama Yui ada di sini?” tanya gadis itu.
“Iie. Yokoyama Yui tidak ada di sini”
kata Yui dengan marah. Kei mencoba meredam amarahnya.
“Pergilah!
Kita sudah berkemas. Datang audisinya besok saja” kata Kei kepada gadis itu.
Gadis
itu sama sekali tidak terlihat wajahnya, karena ruangan itu sudah gelap. Hanya
ada lampu kecil di sana, dan itu pun ada di atas kepala Kei dan Yui. Sementara
Kei mencoba melihat gadis itu, justruh Yui membelakangi mereka. Yui sangat
stress hari ini. Gadis it uterus berjalan ke arah mereka. Rambutnya panjang.
Wajahnya belum terlihat karena ruangan yang gelap.
“Besok?
Tapi, kata penjaganya audisinya masih berlangsung dan Yokoyama Yui ada di
dalam” kata gadis itu membuat Yui semakin kesal.
“Lihat,
aku datang jauh-jauh untuk mengikuti audisi” kata gadis itu.
Gadis
itu berjalan dengan hati-hati. Mungkin, karena kondisi ruangan yang gelap.
Apalagi, gadis itu juga sepertinya takut akan jatuh.
“Aku
mohon, beri aku kesempatan. Aku Shimazaki. Lengkapnya Shimazaki Haruka. Aku
fans dari Yokoyama Yui. Sebenarnya, audisi ini hanya alasan untukku bertemu
dengannya. Aku hanya ingin….. aw….” Gadis itu terjatuh.
“Ah….
Sial, dia terjatuh. Kei, tolong hidupkan lampunya” Kei langsung menjalankan
perintahnya.
“What”
Ketika
lampu menyala, Yui melihat gadis itu yang menunduk sambil meraih
barang-barangnya yang terjatuh. Ketika dia sudah selesai, dia berdiri dan
menunjukkan wajahnya. Yui terpana. Dia melihat gadis itu yang kini tersenyum
kepadanya. Dia mendekati gadis itu. Gadis berwajah polos dengan kedua mata yang
sayu dan rambutnya yang panjang. Mirip seperti Paru. Bahkan, mereka sama sekali
tidak ada perbedaan. Dia memakan permen karet. Ketika Yui mengangkat tangannya
dan menyentuh pipinya, gadis itu tersenyum dan tiba-tiba terjatuh ke dalam
pelukannya. Yui hanya bisa terkejut melihat ulah gadis itu. Dia menunduk
melihat kepala gadis itu. Yui tersenyum. Entah kenapa dia tersenyum seperti
itu.
***
Shimazaki
Haruka. Itu nama gadis itu. Wajahnya sama dengan Paru, nama mereka juga sama.
Hanya saja, nama marga mereka yang berbeda. Jika Paru, namanya adalah Matsui
Haruka. Jika gadis itu adalah Shimazaki Haruka. Tapi, mereka tetap sama. Hanya
saja, Haruka sepertinya sangat hobi memakan permen karet. Sedari tadi, dia
terus memakan permen karet.
Sekarang,
Annin, Natsumi dan juga Fuuko mencoba merias Haruka. Agar Haruka lebih semakin
mirip dengan Paru. Hanya dandanan gadis itu yang terkesan tomboy, jika Paru
sangat anggun. Apa mungkin, jika dia adalah reinkarnasi dari Paru? Seperti yang
di alami Yui? Tidak ada yang tahu sama sekali.
Setidaknya,
dengan keberadaan Haruka, rencana mereka akan berjalan semakin mulus. Apalagi,
wajah Haruka dan Paru sangat mirip. Dan nyatanya, keduanya sama-sama memiliki
nama yang sama. Haruka. Dan yang membuat Yui tercengang, Haruka juga memiliki
panggilan ‘Paruru’. Ketika Kei mengajarinya, Haruka sama sekali tidak bisa
serius. Bahkan, dia tertawa. Yui sangat kesal dengan sikap Haruka. Akhirnya,
dia memari gadis itu sampai membuat Haruka menangis.
“Dia
gadis bodoh, Kei. Dia tidak bisa menjadi seperti Matsui Haruka kita.”
“Yui”
Yui
mencengkeram lengan Haruka dan berkata, “Aku tahu kau bukan aktris dan kau tidak
pandai berakting, tapi setidaknya kau bisa mencobanya! Kita semua sedang
mencoba di sini, kau malah tertawa! Dasar bodoh! Menyingkir dari sini! Menyingkir!”
Haruka
kemudian masuk ke dalam kamar. Haruna sempat melihat air mata gadis itu yang
mengalir dari sudut matanya. Ketika Haruka sudah ada di dalam kamar, Haruna
menatap Yui tajam dan memarahinya.
“Lihat!
Sekarang, kau justruh membuatnya menangis!” hanya itu yang dia katakan, setelah
itu Haruna menghampiri Haruka yang mungkin masih menangis.
Sekarang,
hanya Kei dan Yui. Kei kemudian menghampirinya.
“Yui,
kita semua sedang mencoba! Tapi, gadis malang itu tidak tahu kenapa kita semua
melakukan semua ini!”
“Apa
rencana kita?! Rencana apa! Rencana ini hanya bisa sukses, ketika Matsui Haruka
kembali. Dia hanya mirip dengan Paru! Tapi, dia tidak bisa menjadi Paru! Ini akan
sangat mudah. Jadi, Syata jadi tahu, jika dia bukan Paru. Lalu dia pergi. Dia akan
mengambil penerbangan berikutnya. Rencana akan selesai”
“Kalau
begitu kita harus memberi tahu semua ini kepada Haruka! Kita harus
menceritakannya. Kenapa ini begitu sangat penting? Sebelum menjadi Paru, dia
harus memahaminya dulu, Yui”
***
Dan
kini, di bawah penerangan cahaya bulan yang begitu terang. Yui menceritakan
kisahnya kepada Haruka. Haruka. Gadis yang mempunyai nama panggilan Paruru.
Mungkin, jika Matsui Haruka yang dulu, cukup akrab di panggil Paru. Tapi,
panggilan Paruru memang nama panggilan yang sebenarnya untuknya.
“Kisah
YuiParu itu adalah kisahku, Haruka. Aku seharusnya sudah memberitahunya
kepadamu sebelumnya, Haruka. Karena tanpa mengerti luka Yui, kau tak akan bisa
menjadi Paru. Tapi bagaimana mungkin aku memberitahumu? Tak akan ada yang
mempercayai kisahku. Tidak juga kau, Haruka”
“Aku
tak akan percaya kisahmu, Yui? Ketika kau meloncat dari lantai 50 bangunan
tinggi dan masih bisa berdiri dengan kedua kakimu, Aku mempercayaimu. Kau bertarung
melawan 100 penjahat dan menyelamatkan sang gadis, Aku memepercayaimu! Kau terbang
di udara, berdiri di atas air, aku percaya semuanya, Yui. Lalu bagaimana
mungkin aku tidak akan mempercayai kisahmu?”
Haruka
memegang erat lengan pemuda itu. Yui menatapnya dengan terkejut. Ia tidak akan
pernah menyangka, jika Haruka akan mempercayainya.
“Aku
minta maaf, Haruka. Aku benar-benar minta maaf”
“Daijoubu. Masih ada waktu, Yui. Dan kali
ini, aku akan mencoba dengan segenap hatiku, Yui. Dan aku tak akan membiarkanmu
murung lagi.”
Yui
tersenyum mendengarnya. Dia memegang pinggang gadis itu dan mencium kening
gadis itu dengan lembut. Ini adalah permulaan bagi mereka. Semoga, Haruka bisa
membantu mereka.
To Be Continued.................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar