Selasa, 16 Agustus 2016

Yui X Paru (Chapter 04)

Title : Yui X Paru (Chapter 04)
Author : Rena-chan
Genre : Sad, Love, Gender Bender PG 13

Main Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Other Cast :
  • Jonishi Keiichi
  • Yamamoto Syata
  • Yokoyama Kai
  • Yokoyama Atsuko
  • And Other

Sory untuk Typo yang bertebaran dan cerita yang gaje Huft... Author masih bener-bener amatir

Happy Reading All......



~---0---~



Hidup itu seperti roda. Kita bisa ada di bawah, bisa saja kita ada di atas. Semuanya, pasti akan ada balasan. Jika kita bebruat jahat, kita pasti akan mendapatkan ganjarannya yang lebih menyakitkan. Jika kita berbuat baik, kita juga bisa mendapatkan ganjaran yang lebih baik. Terkadang, seseorang mempunyai kehidupan yang berbeda dan ada pula yang sama. Tapi, apa kau pernah merasakan rasanya reinkarnasi? Reinkarnasi adalah orang suatu peristiwa yang terjadi seseorang, ketika dia mati di kehidupan yang lain, dia bisa di hidupkan kembali.

***

25 tahun kemudian............
Tokyo, tahun 2016

Seorang lelaki yang masih tertidur, seketika terbangun ketika ada orang yang membuka gorden jendela. Ia bangun dan langsung memakai sandalnya. Beberapa pelayan sudah ada di dalam kamarnya. Ia mengambil apel yang ada di atas nampan salah satu pelayan tersebut, dia langsung keluar dari kamarnya. Hari ini, tepat ulang tahunnya yang ke 25 tahun. Banyak orang yang di luar yang merayakan ulang tahunnya. Dia juga adalah seorang aktor terkenal. Dia mempunyai banyak fans. Banyak fans yang berdiri di luar, mereka melambaikan tangan mereka kepada laki-laki itu. Dia tersenyum. Ia melambaikan tangannya untuk membalas lambaian tangan para fansnya. Mereka semakin histeris. Hanya senyuman khas yang ia perlihatkan pada mereka.

"Yui, Otanjoubi omedeto" dia menoleh ke arah laki-laki paruh baya.
"Papa, arigatou" dia memeluk sang ayah dengan erat.
"Tidak terasa, kau sudah berumur 25 tahun, nak"

Laki-laki itu tersenyum membalasnya. Ayahnya juga tersenyum. Bahkan, ayahnya menyentuh pundaknya dan menepuk-nepuknya. Dia sangat senang, hari ini adalah ulang tahunnya yang ke 25 tahun. Dan nanti, dia harus kembali ke lokasi syuting. Ia mengikuti jejak ayahnya yang juga menjadi seorang aktor. Sementara ibunya, manta seorang model yang terkenal. Dia sangat bahagia mempunyai kedua orang tua seperti mereka. Cantik dan tampan, seperti dirinya yang sangat tampan. Dan inilah dia, Yokoyama Yui. Seorang putra dari bintang terkenal, Yokoyama Kai dan istrinya Yokoyama Atsuko. Yui adalah anak mereka satu-satunya. Yui juga tidak mempunyai saudara kandung. Karena itu, ia menjadi putra kesayangan kedua orang tuanya. Hidupnya sangat tenang dan sangat bahagia.Sebentar lagi, akan ada pemilihan aktor terbaik. Dia juga mengikutinya, dia berharap dia yang akan menang dalam ajang itu. Yui kembali masuk ke dalam rumah, ia bertemu dengan ibunya. Ibunya juga memberikan ucapan selamat ulang tahun pada Yui. Dia tersenyum dan memeluk tubuh ibunya. Hari ini, dia benar-benar sangat bahagia. 

*** 

Yui kembali pergi ke lokasi syuting, dia hanya bersama dengan salah satu temannya yang juga managernya. Dia bernama Kashiwagi Yuki. Hanya seorang pemuda biasa dan dia adalah teman sekaligus manager Yui. Dia sahabat terbaik dari Yui. Mereka sampai dan di sana, banyak yang menyambut Yui. Ada tiga gadis cantik yang langsung mendekati Yui. Mereka bernama Iriyama Anna, Yagura Fuuko dan Tanaka Natsumi. Mereka juga sahabat dari Yui. Terkadang, mereka juga sangat sering membantu Yui. 

"Yui, akhirnya kau datang juga" kata Annin tersenyum.
"Iya, nih. Apa sudah di mulai?" tanyanya sambil duduk di kursi.
"Belum, Yui-kun. Besok, akan ada ajang pemilihan aktor terbaik. Kami yakin, kau pasti menang" 
"Owh.... Tentu saja. Yui tidak akan kalah dari aktor lainnya" katanya. 

*** 

Yui kembali berakting. Dia adalah aktor yang sangat terkenal. Dia sudah banyak membintangi film. Dan sekarang, dia kembali menjalani syuting. Hanya saja, ketika ada adegan yang mengharuskan Yui untuk melihat api, dia ketakutan. Dia membenci api. Dia sangat phobia. Yuki. Dia yang melihat sahabatnya down, langsung menghentikan syuting mereka. Ia memarahi para kru. 

"Kenapa bisa ada api? Yui membenci api, dia phobia" kata Yuki.
"Maaf, Yuki. Kami sendiri juga tidak tahu, ini juga salah satu adegan" kata salah satu dari mereka.
"Harusnya, kalian tidak ceroboh. Bilang dulu saja ke aku" kata Yuki sambil mencoba membantu Yui berdiri.

Yui memilih untuk pulang, dia tidak bisa meneruskan proses syuting hari ini. Api. Dia sangat membenci api. Jika dia melihat api, pasti ada sesuatu yang ia ingat. Entah apa itu, Yui sendiri belum mengetahuinya.

 *** 

Di rumah, Yui benar-benar kesal dengan Yuki. Ia memarahi Yuki, sementara sahabatnya sedari tadi menunduk dan duduk di dekatnya. Mereka ada di kamar Yui. Sesekali juga, Yuki membalasnya. Yuki memang takut, tapi ia juga sesekali langsung membalas ucapan Yui. Ia menjelaskannya pada Yui. 

"Sudahlah, Yui. Besok, kita ada syuting, nanti aku tunjukan tempatnya" kata Yuki.
"Iya. Atur saja sesukamu" kata Yui. 

*** 

"Sebenarnya, kita mau kemana?" tanya Yui.
"Kita ke tempat lokasi syuting" kata Yuki singkat. 

Mereka hanya berbincang-bincang sebentar, kemudian mereka akhirnya sampai di tempat lokasi yang di maksud Yuki. Yui melihat tempat itu. Tempat itu sepertinya berumur sangat lama, dan bekas kebakaran. Yui melihat tempat itu. Sepertinya, dia pernah mengenal tempat itu. Tapi, entahlah dia sama sekali tidak mengingatnya. Ketika ia turun, ia mendekati tempat itu. Sebuah pintu. Pintu itu sudah lama terbakar, bahkan tempat itu sudah lama terbakar. Yui mengangkat tangannya. Ia menyentuh pintu itu. Sedikit berlubang pintu itu.
Ketika dia menyentuh pintu itu, ada sesuatu yang ia ingat. Ia melihat seorang gadis, yang terjebak dalam kebakaran. Persis di tempat itu.Yui melepasnya. Ia terkejut, dia tidak mengerti dengan apa yang ia lihat tadi. Kenapa, dia mengingat itu. Dia benar-benar sangat terkejut. Baru kali ini, kejadian seperti ini terjadi padanya. Dan apa hubungannya dengan tempat ini? Kenapa, Yui melihat gadis itu yang seperti terjebak di dalam kebakaran dan tempatnya, persis seperti tempat yang Yui lihat sekarang ini. Dan tempat ini adalah tempat lokasi syuting. Hanya satu hal yang kejadian aneh yang Yui alami, selain kali ini. Dulu, ada seorang wanita paruh baya yang mengakui Yui sebagai putranya. Bahkan, Yui tidak kenal siapa orang itu. 

 *** 

"Ahh..... hujan" kata Yui, ketika dia akan menyelesaikan syuting di tempat itu.
"Padahal sebentar lagi selesai" katanya lagi mengeluh.

Yui masuk ke dalam tempat bekas pembakaran itu. Tidak ada orang yang sama sekali ada di tempat itu, selain Yui. Yui semakin penasaran dengan tempat itu. Dia merasakan seperti pernah melihat tempat ini. Tempat ini memang sangat besar. Tapi, sudah terbakar. Tapi, entah apa hubungannya dengan Yui. Kenapa bisa, ia mengingat hal yang sama sekali belum pernah ia lakukan. Ia melihat sebuah pintu. Ia penasaran, kemudian ia masuk ke dalam ruangan itu. Yui seperti melihat dua orang yang saling berdebat di ruangan itu. Ada gadis cantik berwajah polos dengan laki-laki yang ada di hadapan gadis itu. Entah kenapa, Yui seperti merasa ada di dimensi waktu yang lain. 

"Paru, tolong, diamlah," kata laki-laki yang Yui lihat, "bagaimana jika ada yang dengar? Ku mohon, cobalah mengerti, Paru" 

Yui melihat laki-laki itu yang seperti mencoba menetralkan suasana. Mereka benar-benar sedang seperti berdebat. Yui kembali melihat mereka dan mereka berdebat. Terus menerus berdebat. Yui sama sekali tidak kenal siapa gadis itu, bahkan pemuda itu. Yui mencoba untuk menyentuh tangan gadis itu, tapi pandangannya segera teralihkan pada seorang yang tengah mengintip di balik jendela. Laki-laki itu seperti mengintip kedua orang yang Yui lihat di ruangan ini. Yui terkejut. Wajahnya dan wajah orang itu sama. Tidak ada perbedaan sama sekali. Kenapa, laki-laki itu mirip dengannya? Wajah dan rambutnya, semuanya sangat sama. Tidak ada perbedaan di wajah mereka. Dia ingin mendekati orang itu, tapi gagal, ketika ada yang memanggilnya. 

"Yui, ayo keluar"
"I-iya"
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Yuki.
"Tidak ada"

Sebelum dia keluar, Yui melihat tempat itu lagi. Ternyata, tempat itu berubah lagi seperti semula. Tempat yang sudah terbakar. Yui keluar, dia benar-benar tidak ingin lagi melihat ruangan itu. Ketika dia berada di luar, dia menemukan sebuah bola yang di dalamnya ada dua orang yang sedang bernari. Hanya saja, bola itu sudah lama dan sudah hangus. Sepertinya, terbakar. Entah kenapa, Yui seperti mengenal bola itu. 

"Bola apa ini? Kenapa aku sepertinya pernah melihat bola ini?" tanyanya.

 *** 

Malam ini, adalah malam yang begitu indah. Malam ini, Yui sangat mengharapkan dirinya menjadi pemenang dalam ajang itu. Sudah bertahun-tahun ia berusaha, dan kali ini ia harus memenangkannya. Ada ayahnya yang mendukungnya. Bahkan, Annin, Natsumi dan juga Fuuko juga mendukungnya. Mereka semua ada di sana, kecuali sang ibu yang sedang sakit. Yui berharap, dia akan menang. Dia sudah berjanji pada ibunya, jika malam ini dia akan memenangkannya.Dan akhirnya, ketika dua orang yang berdiri di depan panggung yang megah itu akan mengumumamkan siapa yang pantas menjadi aktor terbaik, Yui berdoa dalam hatinya. Ia harus menang. Ia meyakinkan dirinya. 

 "Yokoyama Yui" satu nama sudah tersebut. Yui. Dia merasa sangat senang. 
"Papa, akhirnya aku menang"
"Omedetou, Yui" Dia berdiri dan melangkah ke arah panggung. 

Ada sesuatu yang ia ingat kembali, entah apa itu. Yui seperti melihat dirinya sendiri bersama seorang pemuda. Tapi, ia tetap melangkahkan kedua kakinya ke panggung. Ia tidak ingin ada orang yang mengkhawatirkan dirinya. Dia berdiri di panggung dan menerima piala itu. 

 "Aku hanya ingin mengatakan......" kata Yui terpotong.

Hal itu membuat ayahnya dan orang-orang yang mendukungnya melihatnya dengan heran. Yui, dia seperti mengingat sesuatu kembali. Dia melihat pialanya. Kemudian, ia melihat ke arah tamu yang masih duduk dan melanjutkan ucapannya. 

"Arigatou, hontouni arigatou gozaimasu," katanya, "aku tidak pernah menyangka, jika semua orang mendukungku. Aku bisa berdiri di sini, karena semua orang yang mempercayaiku. Aku kira, aku tidak akan memenangkannya, tapi kalian mendukungku"
"Kalian pernah melihat sinetron, bukan? Aku merasa sudah ada di kehidupan yang indah dan cerita itu seperti sudah berakhir. Happy ending. Jika kalian belum menemukan akhir yang bahagia, maka filmnya masih berlanjut. Kalian pasti akan menemukan kehidupan yang bahagia. Arigatou, hontouni arigatou gozaimasu" Yui bisa mendengar semua orang bertepuk tangan. 

Entah kenapa, ada sebuah air yang mengalir dari sudut matanya. Yui segera menghapusnya. 

*** 

Di sisi lain, di suatu rumah yang begitu sangat kecil. Ada seorang yang melihat Yui dari televisi. Ia melihat Yui dengan wajah yang terkejut. Ia seperti mendengar kata-kata Yui tadi. Yui. Pemuda itu seperti temannya di masa lalu. Atau diakah temannya yang sudah lama menghilang itu? 

"Yui....." 

*** 

Malam ini, keluarga Yokoyama mengadakan pesta. Mungkin, untuk Yui yang sudah memenangkan malam yang indah itu sebagai aktor yang terbaik. Yui duduk berhadapan dengan ayahnya. Wajahnya sangat serius. 

"Papa, aku berjanji, aku akan berusaha yang lebih keras. Malam itu, entah kenapa aku merasa, jika itu adalah hal yang membuatku sangat gembira dan aku...."
"Yui, jika kau memutuskan seperti itu. Papa juga sangat bangga, nak. Ini malam yang sangat spesial, kau juga harus bahagia. Apalagi, ini pesta untukmu. Berbahagialah, jangan memikirkan hal yang macam-macam" kata ayahnya.
"Baik ayah. Terima kasih, atas semuanya"
"Ya sudah, kau temani Mama, Papa akan kembali nanti. Papa ingin bertemu dengan teman Papa"
"Hai

 Yui bangkit dan berjalan ke arah ibunya yang sedang berbincang-bincang dengan temannya. Malam ini, banyak para artis yang menghadiri pesta Yui. Harusnya, dia sangat senang, tapi ada sesuatu hal yang membuatnya bingung. Dia tidak seperti biasanya. 

"Yui, kau kenapa, nak?" tanya sang ibu.
"Iie. Aku tidak apa-apa, Mama" kata Yui tersenyum. Berusaha bersikap seperti biasanya.
"Ada masalah?" tanya Atsuko lagi.
"Tidak ada. Yui hanya senang, karena Yui bisa menepati janji Yui pada Mama"
"Kau itu memang anak kebanggaan Mama dan Papa, sayang" Yui tersenyum.

Ia memeluk tubuh ibunya dengan erat, dan Atsuko juga membalasnya. Dia sangat bangga mempunyai putra seperti Yui. Walau pun, terkadang sifat Yui yang mungkin sedikit tidak sopan dan sedikit sombong. Tapi, sebenarnya Yui adalah pemuda yang sangat baik. Bahkan, dia selalu mau menuruti perintah ibunya. Dia sangat menyayangi ibunya. Bahkan, Yui sangat ingin berada di sebelah sang ibu. Selalu. 

"Di mana Papa?" tanya Atsuko.
"Sebentar lagi, Papa pasti datang. Papa juga merindukan Mama"Atsuko tersenyum, 
"Mama lebih menginginkamu, nak"Yui membalasnya,
" Yui juga Mama" Atsuko tersenyum mendengarnya. 

Dia mengelus rambut Yui. Ketika Yui kecil, dia selalu bermain dengan putranya. Tapi, sekarang putranya sudah berubah menjadi seorang laki-laki. Dia tampan, banyak gadis yang menyukainya. Yui sudah benar-benar berubah. Hanya saja, Yui masih menginginkan Atsuko. Dia terlalu menyayangi ibunya. Bahkan, Atsuko juga sangat menyayangi Yui. 

"Yui, itu Papa" kata Atsuko. Setelah itu, dia menoleh. 

Dia tersenyum melihat ayahnya yang datang. Tapi, di samping ayahnya ada seseorang. Seseorang yang membuatnya mengingat sesuatu lagi. Orang itu sudah tua dan mungkin seumuran dengan orang tua Yui. Tapi, dia mengingat sesuatu di pikirannya. Yui juga mendengar suara dan melihat orang itu di pikirannya. 

"Yui, tasukete" 

Entah suara siapa itu, namun Yui seperti pernah melihat gadis itu. Ia kembali melihat baying-bayang yang ada di pikirannya. 

"Aku juga menyayangi, ibu"

Kembali lagi. Entah apa yang ada di ingatannya, tapi orang yang ada di samping ayahnya bisa membuatnya mengingat sesuatu. Bahkan, Yui juga melihat orang itu. 

Benarkah, Syata?" 

Lagi-lagi mengganggu. Entah apa itu? Tapi, sekarang sudah terlihat. Semuanya sudah terlihat jelas di pikirannya. Ia melihat orang itu dengan tatapan benci. Tatapan yang sangat tidak suka. Dia benar-benar membenci laki-laki itu. 

"Yui, perkenalkan, ini pama Syata. Yamamoto Syata" kata Kai. 

Laki-laki itu mengulurkan tangannya, namun Yui masih menatapnya dengan benci. Dia benar-benar membenci orang itu. 

"Kenapa dia?" tanya Syata.
"Yui, kenalkan nak, ini teman Papa" kata Kai. 

Perlahan, Yui mengulurkan tangannya. Ia menyentuh tangan laki-laki itu. Dia hanya tidak ingin, jika dirinya akan di marahi oleh ayahnya. Karena hanya, dia tidak mau menyalami orang itu. Dia sudah mengingat semuanya. Mengingat siapa orang itu, siapa perempuan yang ada di pikirannya. Dan ternyata, kecelakaan yang terjadi padanya 25 tahun yang lalu, membuatnya kembali hidup dan terlahir dari keluarga Yokoyama. Dia dulu bernama Oshima Yui, namun dia kembali terlahir dan mempunyai nama yang baru. Yokoyama Yui. Dan laki-laki itu adalah orang yang sudah membunuh gadis yang sangat ia cintai. Matsui Haruka. Paruru. Dia benci laki-laki itu. Laki-laki itu harus mendapatkan ganjarannya. 

"Aku akan membalaskan dendam kematian Paru, Syata. Lihat saja nanti"


To Be Continued...................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar