Title : Yui X Paru (Chapter 04)
Author : Rena-chan
Genre : Sad, Love, Gender Bender PG 13
Main Cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Jonishi Keiichi
- Yamamoto Syata
- Yokoyama Kai
- Yokoyama Atsuko
- And Other
Sory untuk Typo yang bertebaran dan cerita yang gaje Huft... Author masih bener-bener amatir
Happy Reading All......
~---0---~
Hidup
itu seperti roda. Kita bisa ada di bawah, bisa saja kita ada di atas. Semuanya,
pasti akan ada balasan. Jika kita bebruat jahat, kita pasti akan mendapatkan
ganjarannya yang lebih menyakitkan. Jika kita berbuat baik, kita juga bisa
mendapatkan ganjaran yang lebih baik. Terkadang, seseorang mempunyai kehidupan
yang berbeda dan ada pula yang sama. Tapi, apa kau pernah merasakan rasanya
reinkarnasi? Reinkarnasi adalah orang suatu peristiwa yang terjadi seseorang,
ketika dia mati di kehidupan yang lain, dia bisa di hidupkan kembali.
***
25
tahun kemudian............
Tokyo, tahun 2016
Seorang lelaki yang masih tertidur, seketika terbangun ketika
ada orang yang membuka gorden jendela. Ia bangun dan langsung memakai
sandalnya. Beberapa pelayan sudah ada di dalam kamarnya. Ia mengambil apel yang
ada di atas nampan salah satu pelayan tersebut, dia langsung keluar dari
kamarnya. Hari ini, tepat ulang tahunnya yang ke 25 tahun. Banyak orang yang di
luar yang merayakan ulang tahunnya. Dia juga adalah seorang aktor terkenal. Dia
mempunyai banyak fans. Banyak fans yang berdiri di luar, mereka melambaikan
tangan mereka kepada laki-laki itu. Dia tersenyum. Ia melambaikan tangannya
untuk membalas lambaian tangan para fansnya. Mereka semakin histeris. Hanya
senyuman khas yang ia perlihatkan pada mereka.
"Yui, Otanjoubi omedeto" dia menoleh ke arah
laki-laki paruh baya.
"Papa, arigatou" dia memeluk sang ayah dengan
erat.
"Tidak terasa, kau sudah berumur 25 tahun, nak"
Laki-laki itu tersenyum membalasnya. Ayahnya juga tersenyum.
Bahkan, ayahnya menyentuh pundaknya dan menepuk-nepuknya. Dia sangat senang,
hari ini adalah ulang tahunnya yang ke 25 tahun. Dan nanti, dia harus kembali
ke lokasi syuting.
Ia mengikuti jejak ayahnya yang juga menjadi seorang aktor. Sementara ibunya,
manta seorang model yang terkenal. Dia sangat bahagia mempunyai kedua orang tua
seperti mereka. Cantik dan tampan, seperti dirinya yang sangat tampan. Dan
inilah dia, Yokoyama Yui. Seorang putra dari bintang terkenal, Yokoyama Kai dan
istrinya Yokoyama Atsuko. Yui adalah anak mereka satu-satunya. Yui juga tidak
mempunyai saudara kandung. Karena itu, ia menjadi putra kesayangan kedua orang
tuanya. Hidupnya sangat tenang dan sangat bahagia.Sebentar lagi, akan ada
pemilihan aktor terbaik. Dia juga mengikutinya, dia berharap dia yang akan
menang dalam ajang itu. Yui kembali masuk ke dalam rumah, ia bertemu dengan
ibunya. Ibunya juga memberikan ucapan selamat ulang tahun pada Yui. Dia
tersenyum dan memeluk tubuh ibunya. Hari ini, dia benar-benar sangat
bahagia.
***
Yui
kembali pergi ke lokasi syuting, dia hanya bersama dengan salah satu
temannya yang juga managernya. Dia bernama Kashiwagi Yuki. Hanya seorang pemuda
biasa dan dia adalah teman sekaligus manager Yui. Dia sahabat terbaik dari Yui.
Mereka sampai dan di sana, banyak yang menyambut Yui. Ada tiga gadis cantik
yang langsung mendekati Yui. Mereka bernama Iriyama Anna, Yagura Fuuko dan
Tanaka Natsumi. Mereka juga sahabat dari Yui. Terkadang, mereka juga sangat
sering membantu Yui.
"Yui, akhirnya kau datang juga" kata Annin
tersenyum.
"Iya, nih. Apa sudah di mulai?" tanyanya sambil
duduk di kursi.
"Belum, Yui-kun. Besok, akan ada ajang pemilihan
aktor terbaik. Kami yakin, kau pasti menang"
"Owh.... Tentu saja. Yui tidak akan kalah dari aktor
lainnya" katanya.
***
Yui
kembali berakting. Dia adalah aktor yang sangat terkenal. Dia sudah banyak
membintangi film. Dan sekarang, dia kembali menjalani syuting.
Hanya saja, ketika ada adegan yang mengharuskan Yui untuk melihat api, dia
ketakutan. Dia membenci api. Dia sangat phobia. Yuki. Dia yang melihat
sahabatnya down,
langsung menghentikan syuting mereka.
Ia memarahi para kru.
"Kenapa bisa ada api? Yui membenci api, dia phobia"
kata Yuki.
"Maaf, Yuki. Kami sendiri juga tidak tahu, ini juga
salah satu adegan" kata salah satu dari mereka.
"Harusnya, kalian tidak ceroboh. Bilang dulu saja ke
aku" kata Yuki sambil mencoba membantu Yui berdiri.
Yui memilih untuk pulang, dia tidak bisa meneruskan proses syuting hari ini. Api. Dia sangat membenci
api. Jika dia melihat api, pasti ada sesuatu yang ia ingat. Entah apa itu, Yui
sendiri belum mengetahuinya.
***
Di
rumah, Yui benar-benar kesal dengan Yuki. Ia memarahi Yuki, sementara
sahabatnya sedari tadi menunduk dan duduk di dekatnya. Mereka ada di kamar Yui.
Sesekali juga, Yuki membalasnya. Yuki memang takut, tapi ia juga sesekali
langsung membalas ucapan Yui. Ia menjelaskannya pada Yui.
"Sudahlah, Yui. Besok, kita ada syuting,
nanti aku tunjukan tempatnya" kata Yuki.
"Iya. Atur saja sesukamu" kata Yui.
***
"Sebenarnya,
kita mau kemana?" tanya Yui.
"Kita ke tempat lokasi syuting" kata Yuki singkat.
Mereka hanya berbincang-bincang sebentar, kemudian mereka
akhirnya sampai di tempat lokasi yang di maksud Yuki. Yui melihat tempat itu.
Tempat itu sepertinya berumur sangat lama, dan bekas kebakaran. Yui melihat
tempat itu. Sepertinya, dia pernah mengenal tempat itu. Tapi, entahlah dia sama
sekali tidak mengingatnya. Ketika ia turun, ia mendekati tempat itu. Sebuah
pintu. Pintu itu sudah lama terbakar, bahkan tempat itu sudah lama terbakar.
Yui mengangkat tangannya. Ia menyentuh pintu itu. Sedikit berlubang pintu itu.
Ketika
dia menyentuh pintu itu, ada sesuatu yang ia ingat. Ia melihat seorang gadis,
yang terjebak dalam kebakaran. Persis di tempat itu.Yui melepasnya. Ia
terkejut, dia tidak mengerti dengan apa yang ia lihat tadi. Kenapa, dia
mengingat itu. Dia benar-benar sangat terkejut. Baru kali ini, kejadian seperti
ini terjadi padanya. Dan apa hubungannya dengan tempat ini? Kenapa, Yui melihat
gadis itu yang seperti terjebak di dalam kebakaran dan tempatnya, persis
seperti tempat yang Yui lihat sekarang ini. Dan tempat ini adalah tempat lokasi
syuting. Hanya satu hal yang kejadian aneh yang Yui alami, selain kali ini.
Dulu, ada seorang wanita paruh baya yang mengakui Yui sebagai putranya. Bahkan,
Yui tidak kenal siapa orang itu.
***
"Ahh.....
hujan" kata Yui, ketika dia akan menyelesaikan syuting di tempat itu.
"Padahal sebentar lagi selesai" katanya lagi
mengeluh.
Yui masuk ke dalam tempat bekas pembakaran itu. Tidak ada
orang yang sama sekali ada di tempat itu, selain Yui. Yui semakin penasaran
dengan tempat itu. Dia merasakan seperti pernah melihat tempat ini. Tempat ini
memang sangat besar. Tapi, sudah terbakar. Tapi, entah apa hubungannya dengan
Yui. Kenapa bisa, ia mengingat hal yang sama sekali belum pernah ia lakukan. Ia
melihat sebuah pintu. Ia penasaran, kemudian ia masuk ke dalam ruangan itu. Yui
seperti melihat dua orang yang saling berdebat di ruangan itu. Ada gadis cantik
berwajah polos dengan laki-laki yang ada di hadapan gadis itu. Entah kenapa,
Yui seperti merasa ada di dimensi waktu yang lain.
"Paru, tolong,
diamlah," kata laki-laki yang Yui lihat, "bagaimana jika ada yang
dengar? Ku mohon, cobalah mengerti, Paru"
Yui melihat laki-laki itu yang seperti mencoba menetralkan
suasana. Mereka benar-benar sedang seperti berdebat. Yui kembali melihat mereka
dan mereka berdebat. Terus menerus berdebat. Yui sama sekali tidak kenal siapa
gadis itu, bahkan pemuda itu. Yui mencoba untuk menyentuh tangan gadis itu,
tapi pandangannya segera teralihkan pada seorang yang tengah mengintip di balik
jendela. Laki-laki itu seperti mengintip kedua orang yang Yui lihat di ruangan
ini. Yui terkejut. Wajahnya dan wajah orang itu sama. Tidak ada perbedaan sama
sekali. Kenapa, laki-laki itu mirip dengannya? Wajah dan rambutnya, semuanya
sangat sama. Tidak ada perbedaan di wajah mereka. Dia ingin mendekati orang
itu, tapi gagal, ketika ada yang memanggilnya.
"Yui, ayo keluar"
"I-iya"
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Yuki.
"Tidak ada"
Sebelum dia keluar, Yui melihat tempat itu lagi. Ternyata,
tempat itu berubah lagi seperti semula. Tempat yang sudah terbakar. Yui keluar,
dia benar-benar tidak ingin lagi melihat ruangan itu. Ketika dia berada di
luar, dia menemukan sebuah bola yang di dalamnya ada dua orang yang sedang
bernari. Hanya saja, bola itu sudah lama dan sudah hangus. Sepertinya,
terbakar. Entah kenapa, Yui seperti mengenal bola itu.
"Bola apa ini? Kenapa aku sepertinya pernah melihat bola
ini?" tanyanya.
***
Malam
ini, adalah malam yang begitu indah. Malam ini, Yui sangat mengharapkan dirinya
menjadi pemenang dalam ajang itu. Sudah bertahun-tahun ia berusaha, dan kali
ini ia harus memenangkannya. Ada ayahnya yang mendukungnya. Bahkan, Annin,
Natsumi dan juga Fuuko juga mendukungnya. Mereka semua ada di sana, kecuali
sang ibu yang sedang sakit. Yui berharap, dia akan menang. Dia sudah berjanji
pada ibunya, jika malam ini dia akan memenangkannya.Dan akhirnya, ketika dua
orang yang berdiri di depan panggung yang megah itu akan mengumumamkan siapa
yang pantas menjadi aktor terbaik, Yui berdoa dalam hatinya. Ia harus menang.
Ia meyakinkan dirinya.
"Yokoyama Yui" satu nama sudah tersebut. Yui.
Dia merasa sangat senang.
"Papa, akhirnya aku menang"
"Omedetou,
Yui" Dia berdiri dan melangkah ke arah panggung.
Ada sesuatu yang ia ingat kembali, entah apa itu. Yui seperti
melihat dirinya sendiri bersama seorang pemuda. Tapi, ia tetap melangkahkan
kedua kakinya ke panggung. Ia tidak ingin ada orang yang mengkhawatirkan
dirinya. Dia berdiri di panggung dan menerima piala itu.
"Aku hanya ingin mengatakan......" kata Yui
terpotong.
Hal itu membuat ayahnya dan orang-orang yang mendukungnya
melihatnya dengan heran. Yui, dia seperti mengingat sesuatu kembali. Dia
melihat pialanya. Kemudian, ia melihat ke arah tamu yang masih duduk dan
melanjutkan ucapannya.
"Arigatou, hontouni
arigatou gozaimasu," katanya, "aku tidak pernah menyangka,
jika semua orang mendukungku. Aku bisa berdiri di sini, karena semua orang yang
mempercayaiku. Aku kira, aku tidak akan memenangkannya, tapi kalian
mendukungku"
"Kalian pernah melihat sinetron, bukan? Aku merasa sudah
ada di kehidupan yang indah dan cerita itu seperti sudah berakhir. Happy
ending. Jika kalian belum menemukan akhir yang bahagia, maka filmnya masih
berlanjut. Kalian pasti akan menemukan kehidupan yang bahagia. Arigatou, hontouni
arigatou gozaimasu" Yui bisa mendengar semua orang bertepuk
tangan.
Entah kenapa, ada sebuah air yang mengalir dari sudut
matanya. Yui segera menghapusnya.
***
Di
sisi lain, di suatu rumah yang begitu sangat kecil. Ada seorang yang melihat
Yui dari televisi. Ia melihat Yui dengan wajah yang terkejut. Ia seperti
mendengar kata-kata Yui tadi. Yui. Pemuda itu seperti temannya di masa lalu.
Atau diakah temannya yang sudah lama menghilang itu?
"Yui....."
***
Malam
ini, keluarga Yokoyama mengadakan pesta. Mungkin, untuk Yui yang sudah
memenangkan malam yang indah itu sebagai aktor yang terbaik. Yui duduk
berhadapan dengan ayahnya. Wajahnya sangat serius.
"Papa, aku berjanji, aku akan berusaha yang lebih keras.
Malam itu, entah kenapa aku merasa, jika itu adalah hal yang membuatku sangat
gembira dan aku...."
"Yui, jika kau memutuskan seperti itu. Papa juga sangat
bangga, nak. Ini malam yang sangat spesial, kau juga harus bahagia. Apalagi,
ini pesta untukmu. Berbahagialah, jangan memikirkan hal yang macam-macam"
kata ayahnya.
"Baik ayah. Terima kasih, atas semuanya"
"Ya sudah, kau temani Mama, Papa akan kembali nanti.
Papa ingin bertemu dengan teman Papa"
"Hai"
Yui bangkit dan berjalan ke arah ibunya yang sedang
berbincang-bincang dengan temannya. Malam ini, banyak para artis yang
menghadiri pesta Yui. Harusnya, dia sangat senang, tapi ada sesuatu hal yang
membuatnya bingung. Dia tidak seperti biasanya.
"Yui, kau kenapa, nak?" tanya sang ibu.
"Iie. Aku tidak
apa-apa, Mama" kata Yui tersenyum. Berusaha bersikap seperti biasanya.
"Ada masalah?" tanya Atsuko lagi.
"Tidak ada. Yui hanya senang, karena Yui bisa menepati
janji Yui pada Mama"
"Kau itu memang anak kebanggaan Mama dan Papa,
sayang" Yui tersenyum.
Ia memeluk tubuh ibunya dengan erat, dan Atsuko juga
membalasnya. Dia sangat bangga mempunyai putra seperti Yui. Walau pun,
terkadang sifat Yui yang mungkin sedikit tidak sopan dan sedikit sombong. Tapi,
sebenarnya Yui adalah pemuda yang sangat baik. Bahkan, dia selalu mau menuruti
perintah ibunya. Dia sangat menyayangi ibunya. Bahkan, Yui sangat ingin berada
di sebelah sang ibu. Selalu.
"Di mana Papa?" tanya Atsuko.
"Sebentar lagi, Papa pasti datang. Papa juga merindukan
Mama"Atsuko tersenyum,
"Mama lebih menginginkamu, nak"Yui membalasnya,
" Yui juga Mama" Atsuko tersenyum
mendengarnya.
Dia mengelus rambut Yui. Ketika Yui kecil, dia selalu bermain
dengan putranya. Tapi, sekarang putranya sudah berubah menjadi seorang
laki-laki. Dia tampan, banyak gadis yang menyukainya. Yui sudah benar-benar
berubah. Hanya saja, Yui masih menginginkan Atsuko. Dia terlalu menyayangi
ibunya. Bahkan, Atsuko juga sangat menyayangi Yui.
"Yui, itu Papa" kata Atsuko. Setelah itu, dia
menoleh.
Dia tersenyum melihat ayahnya yang datang. Tapi, di samping
ayahnya ada seseorang. Seseorang yang membuatnya mengingat sesuatu lagi. Orang
itu sudah tua dan mungkin seumuran dengan orang tua Yui. Tapi, dia mengingat
sesuatu di pikirannya. Yui juga mendengar suara dan melihat orang itu di
pikirannya.
"Yui, tasukete"
Entah suara siapa itu, namun Yui seperti pernah melihat gadis
itu. Ia kembali melihat baying-bayang yang ada di pikirannya.
"Aku juga menyayangi,
ibu"
Kembali lagi. Entah apa yang ada di ingatannya, tapi orang
yang ada di samping ayahnya bisa membuatnya mengingat sesuatu. Bahkan, Yui juga
melihat orang itu.
Benarkah, Syata?"
Lagi-lagi mengganggu. Entah apa itu? Tapi, sekarang sudah
terlihat. Semuanya sudah terlihat jelas di pikirannya. Ia melihat orang itu
dengan tatapan benci. Tatapan yang sangat tidak suka. Dia benar-benar membenci
laki-laki itu.
"Yui, perkenalkan, ini pama Syata. Yamamoto Syata"
kata Kai.
Laki-laki itu mengulurkan tangannya, namun Yui masih
menatapnya dengan benci. Dia benar-benar membenci orang itu.
"Kenapa dia?" tanya Syata.
"Yui, kenalkan nak, ini teman Papa" kata Kai.
Perlahan, Yui mengulurkan tangannya. Ia menyentuh tangan
laki-laki itu. Dia hanya tidak ingin, jika dirinya akan di marahi oleh ayahnya.
Karena hanya, dia tidak mau menyalami orang itu. Dia sudah mengingat semuanya.
Mengingat siapa orang itu, siapa perempuan yang ada di pikirannya. Dan
ternyata, kecelakaan yang terjadi padanya 25 tahun yang lalu, membuatnya
kembali hidup dan terlahir dari keluarga Yokoyama. Dia dulu bernama Oshima Yui,
namun dia kembali terlahir dan mempunyai nama yang baru. Yokoyama Yui. Dan
laki-laki itu adalah orang yang sudah membunuh gadis yang sangat ia cintai.
Matsui Haruka. Paruru. Dia benci laki-laki itu. Laki-laki itu harus mendapatkan
ganjarannya.
"Aku akan membalaskan dendam kematian Paru, Syata. Lihat saja
nanti"
To Be Continued...................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar