Author : Rena-chan
Genre : Friendship, Family PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
- Matsui Jurina
- Matsui Rena
- Watanabe Mayu
- Kashiwagi Yuki
- Maeda Atsuko
Happy Reading All....
~---0---~
Jurina melangkah ke dalam rumah. Hari
ini, Nanami sudah berumur 12 bulan. Nanami sudah bisa berjalan. Maka dari itu,
Jurina ingin memberikan sebuah mainan untuk Nanami. Hanya kado sederhana dan ia
yakin, mainan itu pasti akan di sukai Nanami. Mainan bebek berwarna kuning. Dan
dia juga pernah memberikan mainan lain, selain itu. Hanya saja, hari ini dia
memang sangat ingin membelikan mainan itu untuk Nanami. Nanami sudah bisa
mengucapkan nama ke-6 ibunya dengan baik. Bahkan, Jurina sangat mengagumi
Nanami. Nanami tumbuh dengan baik. Dan jarang juga, Nanami sakit. Dulu, Jurina
sangat khawatir, jika Nanami akan sakit, tapi nyatanya bayi mungil itu jarang
sakit. Hanya ketika giginya tumbuh, dia sangat rewel.
Jurina melihat Nanami yang tengah
berjalan dan di tangannya ada sebuah mainan yang terbuat dari bahan karet. Di
mulutnya ada dot. Nanami mendongak melihat Jurina. Jurina tersenyum, ia
melangkah mendekati Nanami. Nanami juga melangkah mendekati Jurina. Jurina
duduk, ia menyamakan tingginya dengan Nanami. Dia langsung memberikan mainan
yang ia beli tadi.
“Sayang, ini untukmu” Nanami
menerimanya. Ia melepas dot bayinya dan menggigit mainan dari Jurina. Jurina
tertawa melihat tingkah Nanami yang menggemaskan.
“Sayang, ini bukan untuk di makan”
katanya.
Nanami diam, ia hanya meneruskan
kegiatannya. Jurina menggendongnya, kemudian membawa Nanami ke dapur. Di sana,
ia bisa melihat Mayu yang membuat susu. Jurina menghampiri Mayu dan melihat
aktifitas gadis itu. Setelah Mayu selesai membuat susu, ia melihat Jurina yang
menggendong Nanami. Ia tersenyum, kemudian mengambil alih Nanami dari gendongan
Jurina. Jurina cemberut. Padahal, ia masih ingin menggendong Nanami, justruh
Mayu mengambil alih Nanami dari gendongannya.
“Mayu-chan,
aku masih ingin menggendongnya”
“Sudah. Kau mandi dulu, baru kemudian
kau boleh menggendongnya”
Jurina mengembungkan pipinya. Namun, ia
menuruti kemauan Mayu. Lagipula, Mayu lebih tua darinya. Dia keluar dari dapur,
kemudian menuju kamarnya untuk mandi. Sementara Mayu, membawa Nanami keluar. Ia
duduk di sofa. Nanami masih asyik dengan mainan di tangannya.
“Nanami, minum susunya dulu, sayang”
kata Mayu.
“Buah” kata Nanami.
“Mau buah? Ya udah, mama potongin
buahnya, ya” kata Mayu tersenyum.
Mayu menurunkan Nanami dari pangkuannya.
Dia kembali ke dapur, dan kemudian kembali dengan membawa beberapa buah-buahan.
Ada pisang, papaya dan yang lain. Biasanya, jika siang-siang seperti ini,
Nanami pasti akan memakan buah-buahan. Dia sangat suka buah. Apalagi, jika buah
itu sudah di potong.
“Kore.
Nanami makan, ya?” kata Mayu memberi potongan buah Apel.
“Arigatou”
kata Nanami membuat Mayu tersenyum.
“Sama-sama, sayang. Ini kan sudah tugas
mama” kata Mayu tersenyum.
Biasanya, jika bayi sudah berumur 12
bulan. Dia sudah bisa berjalan, dia juga sudah memiliki gigi yang kuat dan
lengkap. Dan biasanya, dia tidak suka di gendong sama orang lain yang tidak di
kenal. Itu terbukti, ketika kemarin Nanami di gendong oleh salah satu teman
Yuki, dan dia menangis. Itu menandakan, bahwa bayi berumur 12 bulan, tidak suka
di gendong oleh orang yang tidak di kenal.
Sekarang, Nanami memakan buah yang sudah
di potong oleh Mayu. Dia menikmati buah-buahan itu. Dan semalam, mereka sudah
merayakan ulang tahun Nanami. Atsuko juga datang, dia memberikan hadiah pada
Nanami yang ia titipkan pada Yui. Karena, hanya Yui yang mengetahui jika Atsuko
adalah ibu kandung Nanami. Selama ini, teman Yui tidak tahu. Atsuko meminta Yui
untuk merahasiakannya pada temannya. Atsuko akan membuka rahasianya, ketika
keadaan sudah membaik. Ia masih takut, jika Nanami akan di ambil oleh ayah dan
neneknya. Lebih baik, seperti ini.
“Nanami” mereka menoleh.
“Paru, kau sudah pulang?” gadis itu
mengangguk.
“Hai, sayang” Paruru mengecup pucuk
kepala Nanami.
“Mama” katanya membuat Paruru tersenyum.
***
Hari ini, Yui tidak bekerja. Melainkan,
dia hanya di rumah dan menjaga Nanami. Dia melihat Nanami yang sedang bermain
sendiri di lantai. Yui hanya diam dan duduk di sofa. Sebenarnya, dia juga
menunggu seseorang. Tidak lain adalah ibunya Nanami. Sebentar lagi, gadis itu
akan datang.
Yui mendekat ke arah Nanami yang sedang
duduk dan bermain di lantai dengan mainannya. Kemudian, ia menggendong Nanami. Ia
membawa Nanami keluar dari rumah. Melihat suasana di luar rumah yang sejuk. Bahkan,
Nanami juga menyukai suasana di sana. Nanami hanya diam di gendongannya. Dan tak
lama, seseorang yang di tunggu Yui akhirnya datang. Ia tersenyum melihat gadis
itu yang sudah mulai memasuki halaman rumahnya.
“Onee-chan”
katanya menyapa.
“Ohayou,
Yui. Ohayou, putri kecil” Atsuko
mengelus pipi mungil putrinya.
Yui memberikan Nanami pada ibunya. Atsuko
tersenyum. Sudah satu bulan ini, Atsuko tidak menemui Nanami. Dan sekarang, dia
kembali kemari untuk menemui putri kecilnya. Ia sangat merindukan Nanami.
“Bagaimana, keadaannya?” tanya Atsuko.
“Dia baik. Bahkan, dia tidak pernah
sakit. Mungkin, ia hanya rewel ketika giginya tumbuh”
“Begitu, ya? Maaf, ya? Aku membuat
kalian susah” kata Atsuko.
“Tidak masalah, nee-chan. Lagipula, kita semua menyayangi putri kecilmu.”
“Arigatou,
Yui”
“Apa Kai nii-chan masih mencaru-cari putrimu?” Atsuko mengangguk.
“Dia tidak akan berhenti, jika Nanami
tidak dia temukan”
Yui menghela nafas. Ia ingin membantu
Atsuko sebenarnya, tapi ia sendiri tidak tahu bagaimana caranya. Entah berapa
lama lagi, Nanami akan tinggal bersama Yui dan temannya. Atsuko belum juga
menyelesaikan masalahnya dengan Kai. Ada orang yang sudah mencurigai jika
Nanami adalah putri kandung Atsuko dan Kai. Dan orang itu, kini sudah
bertindak. Itu juga yang membuat Atsuko selama ini tidak bisa menemui Nanami. Ia
takut, jika orang itu akan berhasil menemukan Nanami.
“Apa boleh aku membawanya sebentar?”
tanya Atsuko.
“Kemana?” tanya Yui. Ia sedikit
khawatir.
“Hanya ke taman. Yui, kau juga boleh
ikut”
“Hai”
***
Atsuko duduk di bawah pohon sakura
bersama putrinya. Ia mengelus pipi bayi mungil itu, sementara Yui berdiri tidak
jauh dari mereka. Yui hanya memberikan waktu untuk Nanami berdua dengan ibunya.
Jika dia menjadi Atsuko, dia juga merasakan hal yang sama. Yui menolehkan
pandangannya, dia melihat seseorang yang berada di dalam mobil. Orang itu
mengamati Atsuko dan Nanami. Entah apa yang dia lakukan, kenapa dia melihat ibu
dan anak itu dengan pandangan selidik. Yui mempunyai firasat buruk.
Sementara Atsuko, dia masih asyik pada
putrinya. Dia sama sekali tidak menyadari keberadaan orang itu yang sedari tadi
melihatnya. Atsuko memeluk Nanami, bahkan dia mencium Nanami. Dia benar-benar
merindukan Nanami.
“Nanami, andai masalah mama sudah
selesai. Pasti, Mama akan membawamu tinggal bersama Mama” kata Atsuko pada
Nanami.
Nanami diam, ia menyentuh pipi mamanya. Atsuko
tersenyum melihat keluguan Nanami. Dia benar-benar sangat menyayangi Nanami. Nanami
mengelusnya. Kedua mata Atsuko semakin berbinar, sedangkan kedua mata mungil
milik Nanami hanya memandangnya. Umurnya yang masih berumur 12 bulan, memang
seharusnya Nanami itu selalu ada di dekat ibunya. Karena, bayi berumur 12 bulan
sukar berpisah dengan kedua orang tuanya. Bahkan, bayi bisa saja merasakan
tertekan, ketika ia di tinggal oleh ibunya. Apalagi, Nanami tidak bisa
berlama-lama dengan ibunya. Di umurnya yang masih sangat muda, dia harus
berpisah dengan kedua orang tuanya.
“Mama menyayangimu, sayang” kata Atsuko.
“Mama” kata Nanami.
Sementara orang yang berada di dalam
mobil, dia langsung menyalakan mobil dan meninggalkan taman itu. Sementara Yui,
ia langsung menghampiri Atsuko. Sebenarnya, ia tidak ingin menganggu Atsuko dan
Nanamin, tapi ini lebih penting. Itu yang ada di pikirannya. Ia harus
memberitahukannya pada Atsuko.
“Nee-chan,
tadi ada orang yang memperhatikanmu dan Nanami”
“Siapa?”
“Aku sendiri tidak tahu, nee-chan. Tapi, aku takutnya dia itu
suruhan Kai nii-chan” kata Yui.
“Harusnya, aku tidak mengajak Nanami
kemari” kata Atsuko panik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar