Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, Friendship, PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Watanabe Mayu
- Jonishi Kei
- Kashiwagi Yuki
- Matsui Rena
Happy Reading All......
~---0---~
Ketika
Yui keluar dari kelasnya. Orang yang pertama kali ia lihat adalah Paruru. Gadis
itu bersandar di dinding dekat kelasnya. Ia mendesah, kemudian berjalan
menghampiri gadis itu. Mau apa lagi gadis ini datang kepadanya? Tapi, dia
sedang tidak ingin rebut dengan gadis bermarga Shimazaki itu. Ia berdiri di
samping gadis itu, kemudian Yui langsung menyapanya.
“Ada
apa kau kemari?” tanyanya.
“Nanti
aku tidak bisa ke rumahmu. Aku harus menemani kakakku” kata Paruru.
“Iya
sudah, tidak apa-apa. Lagipula, aku benar-benar sudah menderita karenamu” kata
Yui.
“Menderita
kenapa?” tanya Paruru.
“Kau
tidak sadar? Hari pertama saja kau sudah menyusahkanku. Aku harus
menggendongmu, dan ketika kita belajar, kau malah tertidur” Yui benar-benar
kesal.
“Gomen. Aku sangat lelah waktu itu” kata
Paruru cemberut.
Yui
hanya diam membalasnya. Wajahnya sangat kesal. Beruntung, karena hari ini
Paruru tidak akan belajar dengannya. Jika Paruru ikut, entah penderitaan apa
lagi yang akan Yui alami hari ini.
“Maka
dari itu, kau bawa kendaraan, Yui” kata Paruru lagi.
“Nona
Shimazaki, kau tahu aku, bukan? Aku ini hidup sendiri, makan saja masih susah. Apalagi,
membeli kendaraan” Yui semakin kesal.
“Kau
kan juga bekerja di café, menyanyi di sana bersama temanmu?” kata Paruru.
“Gaji
di sana tidak banyak, Paru. Hanya bisa di gunakan untuk makan dan membayar
sekolah, dan lagi membayar kontrakan rumahku”
“Ah…..
iya iya, aku mengerti” Paruru memutar kedua bola matanya kesal.
“Ya
sudah, aku pergi dulu” Paruru mengangguk.
***
Seperti
biasa, Yui berjalan ketika pulang. Ia juga menikmati suasana sore yang indah. Ketika
dia menoleh, dia melihat seorang anak dengan baju yang begitu kotor. Ia melihat
anak itu menangis. Yui mendekati gadis yang mungkin umurnya 4 tahun lebih muda
darinya. Dia langsung duduk di dekat gadis itu. Entah kenapa, Yui merasa iba
dengan gadis itu. Bajunya sangat kotor. Orang yang melihat gadis itu, mungkin
saja mengira gadis itu adalah gelandangan. Yui juga sempat berfikir seperti
itu, apalagi melihat bajunya yang benar-benar sangat kotor. Yui memberanikan
dirinya untuk menyapa gadis kecil itu.
“Hai
adik kecil, kenapa kau ada di sini?” tanya Yui.
“Aku
tidak mempunyai rumah, jadi aku selalu ke sana-kemari meminta uang. Sekarang ini,
aku sangat lapar sekali” kata anak itu.
“Siapa
namamu?” tanya Yui.
“Rena.
Lalu, kau sendiri siapa?” tanya Rena kepadanya.
“Yokoyama
Yui. Ayo, aku ajak ke rumahku. Di sana, aku akan memberimu makanan” kata Yui.
“Honto?” Yui mengangguk tersenyum.
***
Akhirnya,
Yui membawa Rena ke rumahnya. Di sana, ia langsung memberikan Rena makanan. Rena
makan begitu sangat banyak. Dia benar-benar kelaparan, seperti orang yang tidak
pernah makan selama lima hari. Yui hanya melihatnya dengan senyum. Dan ternyata
benar dugaan Yui, jika umur Rena berbeda 4 tahun dengannya. Rena juga hidup
sendiri, dia sama sekali tidak mempunyai orang tua. Yui fikir, tidak ada
salahnya, jika Rena tinggal di rumahnya. Toh, dia tinggal sendiri di rumah ini.
“Rena,
kau tinggal di sini, ya? Di sini, nee-chan
juga sendiri” kata Yui.
“Memang
tidak merepotkan, nee-chan?”
“Iie. Sekaligus, kau menemaniku tinggal
di sini. Bagaimana?” tanya Yui.
“Boleh,
nee-chan”
Yui
tersenyum. Akhirnya, ada juga yang menemaninya tinggal di rumah ini. Sebenarnya,
Yui benar-benar sangat bosan tinggal sendiri, maka dari itu ia meminta Rena
untuk tinggal di sini. Sekaligus menemaninya di rumah ini. Ketika dia sekolah,
ada Rena yang menjaga rumahnya. Dia hanya tinggal membuat makanan untuk Rena,
sebelum berangkat ke sekolah.
Setelah
Rena makan, dia mengajak Rena ke kamarnya. Kamarnya sedikit luas, jadi Rena
bisa tidur bersamanya. Yui berniat untuk memberikan Rena baju miliknya yang
sudah tidak terpakai lagi. Di tubuh Rena, ternyata sangat cocok. Mungkin, lain
kali Yui akan membelikan Rena baju. Karena, baju Yui yang muat di tubuh Rena
hanya sedikit. Mungkin, ketika dia mendapatkan uang, dia akan langsung
membelikan Rena baju. Sebentar lagi, dia juga akan mendapatkan uang karena
pekerjaannya di café sebagai penyanyi.
“Nee-chan bisa bermain gitar?” tanya Rena
ketika melihat gitar di kamar Yui.
“Hai. Aku juga terkadang bernyanyi, Rena”
kata Yui.
“Boleh
aku mendengar suaramu?” tanya Rena.
“Tentu
saja”
Yui mengambil gitar itu, kemudian ia
mulai memainkan senar gitar itu menjadi alunan lagu yang indah. Rena hanya diam
dan menikmatinya.
Yume Yori Nagaku
Kimi To Hanashitai
Akogare No Pera Pera Perao
Itsumo No Kafe De
Arubaito Shiteiru
Kimi Ni Muchuu Nanda
Hohoemi Nagara
Esupuresso Wo Hakobu
Boku No Tenshi
Kimi No Mae De Wa
Shinzou Ga Baku Baku Shi Hajimete
Boku Wa Hitokoto Ga Yatto (Gibu Appu)
Seiippai
Yume Yori Nagaku
Hitorijime Dekiru
Kono Jikan Tsuzuite Hoshii
Yume Yori Nagaku
Kimi To Hanashitai
Akogare No Pera Pera Perao
Genjitsu Wa Mukuchi Na Jibun
Tsugi No Kikai Ni
Kyou No Tenki Yohou
Hanashi Futte Miyou
Sore Dake Datte
Boku Ni Shite Mireba
Inochigakesa
Dare Mo Doushite
Daisuki Na Hito No Mae De Wa
Tatta Hitokoto Ga Iezu (Taimu Appu)
Ochikomu No?
Koi Made Tooku
Kataomoi No Mama
Tokimeki Ga Setsunasa Ni Naru
Koi Made Tooku
Kimi Ni Todokanai
Itsu No Hi Ka Oshaberi Jibun
Ima Wa Mada Yosoyososhii Jibun
Kikkake Ga (Hoshiinda)
Muda Banashi (Dekiru Kurai)
Nakayoku Naritakute (Jirettai)
Sukoshi Zutsu (Kono Omoi)
Tsutaetai (Sou Kimi Ni)
Zutto (Kono Kafe Ni)
Kayou Kara
Yume Yori Nagaku
Hitorijime Dekiru
Kono Jikan Tsuzuite Hoshii
Yume Yori Nagaku
Kimi To Hanashitai
Akogare No Pera Pera Perao
Genjitsu Wa Mukuchi Na Jibun
Kimi To Hanashitai
Akogare No Pera Pera Perao
Itsumo No Kafe De
Arubaito Shiteiru
Kimi Ni Muchuu Nanda
Hohoemi Nagara
Esupuresso Wo Hakobu
Boku No Tenshi
Kimi No Mae De Wa
Shinzou Ga Baku Baku Shi Hajimete
Boku Wa Hitokoto Ga Yatto (Gibu Appu)
Seiippai
Yume Yori Nagaku
Hitorijime Dekiru
Kono Jikan Tsuzuite Hoshii
Yume Yori Nagaku
Kimi To Hanashitai
Akogare No Pera Pera Perao
Genjitsu Wa Mukuchi Na Jibun
Tsugi No Kikai Ni
Kyou No Tenki Yohou
Hanashi Futte Miyou
Sore Dake Datte
Boku Ni Shite Mireba
Inochigakesa
Dare Mo Doushite
Daisuki Na Hito No Mae De Wa
Tatta Hitokoto Ga Iezu (Taimu Appu)
Ochikomu No?
Koi Made Tooku
Kataomoi No Mama
Tokimeki Ga Setsunasa Ni Naru
Koi Made Tooku
Kimi Ni Todokanai
Itsu No Hi Ka Oshaberi Jibun
Ima Wa Mada Yosoyososhii Jibun
Kikkake Ga (Hoshiinda)
Muda Banashi (Dekiru Kurai)
Nakayoku Naritakute (Jirettai)
Sukoshi Zutsu (Kono Omoi)
Tsutaetai (Sou Kimi Ni)
Zutto (Kono Kafe Ni)
Kayou Kara
Yume Yori Nagaku
Hitorijime Dekiru
Kono Jikan Tsuzuite Hoshii
Yume Yori Nagaku
Kimi To Hanashitai
Akogare No Pera Pera Perao
Genjitsu Wa Mukuchi Na Jibun
“Suara
nee-chan sangat bagus. Aku suka nee-chan” kata Rena membuat Yui
tersenyum.
“Arigatou”
“Kapan-kapan,
aku mau dengan suara nee-chan lagi,
boleh?” Yui mengangguk.
“Tentu”
“Yatta”
***
Yui
kembali masuk sekolah. Ketika ingin masuk ke dalam gerbang, tidak sengaja ia
bersamaan dengan Paruru. Gadis itu kembali menghampiri Yui. Dia ingin berbicara
dengan Yui. Maka dari itu, dia langsung menghampiri Yui.
“Yui”
“Nani?” kata Yui singkat.
“Kemarin,
aku melihatmu bersama seorang gadis kecil. Siapa dia?” tanya Paruru.
“Kau
itu pengen tahu saja. Itu Rena, teman satu rumahku yang baru” kata Yui
membalas.
“Hah?”
Yui
tidak menanggapi lagi Paruru, dia langsung berjalan ke arah kelasnya. Kelakuannya
membuat Paruru sangat kesal dengan ulah gadis itu. Ketika berjalan, Yui
berpapasan dengan Mayu. Mereka berjalan bersama. Mayu sempat menoleh ke
belakang, melihat Paruru yang kini berjalan dengan wajah kesal. Mayu mulai
bertanya dengan Yui.
“Kau
bertengkar lagi dengan Paru?” tanyanya ingin tahu.
“Tidak
juga, Mayu. Justruh, dia selalu menemuiku hanya untuk belajar matematika”
“Tapi,
dia kesal seperti itu. Wajahnya sangat suram” kata Mayu lagi.
“Ya
aku tidak tahu dia kenapa” kata Yui sambil mengangkat kedua bahunya.
“Mungkin,
Paruru sedang bertengkar dengan Jurina” kata Mayu.
“Siapa
Jurina?”
“Pacar
Paruru. Sudah hampir satu tahun mereka berhubungan” Yui hanya mengangguk.
Ada
sedikit rasa terkejut, ketika ia mendengar Paruru yang sudah berhubungan dengan
seseorang. Bahkan, ada sedikit rasa aneh yang ia rasakan. Sesuatu yang membuat
Yui sangat sakit. Ia memegang dadanya. Rasa itu sangat aneh. Baru kali ini Yui
merasakan perasaan hal seaneh itu. Cemburu? Yui tidak yakin, Yui tidak ingin
merasakan hal seperti itu. Jantungnya berdetak sangat kencang.
Sementara
di belakang, Paruru berjalan menuju kelasnya. Di tangannya ada ponsel miliknya,
dan dia juga sedang sangat kesal hari ini. Sudah dua hal yang membuatnya kesal.
Pertama, kekasihnya Jurina sama sekali tidak mengabarinya. Kedua, ketika ia
menghampiri Yui dan bertanya, Yui justruh membalasnya dengan ketus. Ia benar-benar
sangat kesal hari ini. Dia mendongak, ternyata ada Yuki yang tersenyum
kepadanya.
“Kenapa
wajahmu tertekuk seperti itu? Jurina lagi?” tanya Yuki.
“Jurina
dan Yui. Mereka benar-benar membuatku kesal hari ini” kata Paruru kesal.
“Kau
ini ada-ada saja. Hati-hati saja, Jurina itu bisa di bilang player. Aku takut, kau di sakiti olehnya”
kata Yuki memberitahu.
“Ah….
Aku tidak percaya”
“Kau
selalu seperti itu. Mungkin, jika kau melihatmu sendiri, kau akan yakin” kata
Yuki.
Paruru
mengerucutkan bibirnya, kemudian ia melihat Yuki yang berjalan sendiri
meninggalkannya. Paruru tidak pernah percaya dengan apa kata Yuki. Tapi, jika
melihat sikap Jurina yang selama ini mengabaikannya, entah kenapa membuat
Paruru sedikit percaya dengan Yuki. Tapi, ia berusaha menghilangkan perasaan
itu. Toh, belum tentu Jurina melakukan itu. Lagipula, buktinya belum ada.
***
Seperti
biasa, Yui dan Paruru akan pulang ke rumah Yui. Dia akan belajar matematika
bersama Yui. Apalagi, sebentar lagi Paruru akan ada ulangan matematika. Dia hanya
bisa berharap, jika Yui bisa membantunya. Ia masih belum bisa matematika.
Ketika
sampai di rumah, Paruru duduk di ruangan tamu sementara Yui masuk ke kamar
untuk mengganti baju. Setelah itu, dia keluar dan masuk ke dapur. Di ruangan
tamu, Paruru bisa melihat Yui dan Rena yang sedang berdua. Ruangan tamu dan dapur
berhubunga, jadi Paruru bisa melihat Yui dari sana. Dia melihat Yui yang
mengelus kepala Rena. Ia cemberut. Entah kenapa, ia merasa tidak suka melihat
adegan itu. Bahkan, ia melupakan Jurina dan matematika. Ia tidak suka memandang
suasana hangat di antara Yui dan Rena. Mereka terlalu dekat dan membuatnya
cemburu. Mungkin, benar apa kata temannya, jika rasa benci di dalam hatinya,
perlahan berubah menjadi cinta.
“Ya
sudah, Rena yang akan membelikan cemilannya” kata Rena tersenyum.
“Hai. Arigatou,
Rena-chan” Yui tersenyum dan mengelus
kepala gadis itu.
Kemudian,
Rena pergi dari rumah Yui. Sebelumnya, dia sempat menyapa Paruru. Yang Paruru
lakukan hanyalah menatap Rena dengan kesal. Kedekatan antara Rena dan Yui
membuatnya seperti ini. Dia benar-benar sangat kesal dan cemburu. Setelah kepergian
Rena, ada dua orang yang masuk ke dalam rumah Yui. Mereka membawa tas. Sepertinya,
akan belajar di rumah Yui.
“Yuihan”
kata mereka menyapa.
“Kei,
Mayu-chan.” Kata Yui tersenyum.
“Kita
belajar bersama, jadi?” tanya Mayu.
“Tentu
saja, Mayu-chan”
“Kau
tidak mengajariku?” tanya Paruru kesal.
“Aku
juga akan mengajarimu, Paru. Tenang saja” kata Yui menatapnya.
Paruru
kembali diam. Dia menopang dagunya dengan tangan kanannya, kemudian tangan yang
satu memainkan pensilnya. Hari ini, dia benar-benar tidak sedang bersemangat. Setelah
Yui datang dan menaruh beberapa minuman di meja, mereka langsung memutuskan belajar.
Hari ini, Paruru sedang tidak bersemangat belajar. Terkadang, dia hanya
membalas Yui dengan anggukan dan perkataannya yang sangat singkat.
To Be Continued.................
Song : Not Yet – Pera Pera Perao
Updet : Setiap hari Rabu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar