Kamis, 04 Agustus 2016

Oneshoot Love Hurt (JuriMayu & MaYuki)

Title : Oneshoot Love Hurt (JuriMayu & MaYuki)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena Anisa Azahra
Genre : Gender Bender, Love, Sad, angst
Main cast :
  • Matsui Jun
  • Kashiwagi Yuki
  • Watanabe Mayu


Happy Reading All........


~---0---~



~Jun Pov~

Apa hidupmu bahagia? Atau kau hidup dengan begitu tenang tanpa ada gangguan dari orang yang tidak menyukaimu? Atau mungkin, kau bisa hidup bahagia dengan orang yang kau cintai? Jika aku mendapatkan pertanyaan itu. Yang bisa aku katakana untuk menjawabnya, adalah tidak. Sama sekali tidak. Aku tidak bisa hidup bahagia dengan orang yang aku cintai. Watanabe Mayu. Semalam, ayahku harus mempermalukan dirinya di depan semua orang. Alasannya? Hanya karena dia adalah anak dari seorang pembantu.
Oh Tuhan. Jika kalian bertanya, ‘apa aku mencintainya’ atau tidak? Sejujurnya aku sangat mencintainya. Benar-benar sangat mencintainya. Tapi, ayahku justruh tidak menyukai hubunganku dengan Mayu. Apa yang salah dari Mayu? Apa hanya karena dia anak dari seorang pembantu? Mungkin, ayah tidak ingin, jika aku mencintai Mayu. Menurut ayah, derajatku dan Mayu sangat jauh berbeda. Sangat berbeda. Kata ayah, bagai langit dan bumi. Langit dan bumi tidak akan menyatu. Tapi, kenapa aku harus aku Tuhan? Aku mencintainya.

Jangan karena dia seorang anak pembantu, jadi aku dan dia tidak bisa menyatu. Aku tidak ingin kehilangan Mayu. Tapi, aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, sekarang aku benar-benar merasa bersalah. Aku juga membenci kehidupanku sekarang. Hanya karena aku hidup seperti ini, aku dan Mayu tidak bisa bersama. Ini benar-benar tidak adil. Bagiku atau bahkan mungkin juga, bagi Mayu. Sama sekali tidak adil. Aku dan dia saling mencintai. Tapi, Tuhan tidak membiarkan kami bersama. Salah apa aku dan Mayu? Kenapa kita tidak bisa di takdirkan bersama? Sungguh tidak adil.

“Jun, kau ingin kemana? Ayo, kita sarapan dulu” kata ayah ketika aku melangkah melewati meja makan.
“Tidak nafsu” balasku pendek.
“Jun, nanti kau sakit”
“Aku memang sudah sakit sejak tadi malam. Dan itu karena kalian” balasku.
“Jun…”

Aku melangkah kembali. Aku sama sekali tidak peduli pada ayah yang sedari tadi berteriak. Ucapannya memang sangat lantang. Dan baru kali ini, aku mendapatkan bentakan itu. Apalagi, ini masih pagi.

***

~Mayu Pov~

Apa aku memang tidak pantas untuknya? Padahal, kami saling mencintai. Bahkan, dia pernah mengatakan, jika dia ingin menikahiku. Tapi, takdir berkata lain. Orang tuanya semalam telah melakukan kesalahan besar. Membuat ibuku malu di depan para tamu undangan mereka. Tadi malam itu, mereka mengundangku dan ibuku. Sekaligus majikanku, untuk menghadiri pesta ulang tahun ayahnya. Dan apa yang di kira majikanku tidaklah benar. Majikanku bilang, jika aku di undang, karena Jun akan melamarku. Tapi, ayah dan ibunya justruh mempermalukan aku di depan para tamu undangannya. Aku benar-benar masih tidak percaya dengan semua apa yang terjadi semalam.

Mayu-chan” aku mendongak melihat majikanku.
“Ada apa, nyonya”
“Kau masih memikirkan kejadian semalam?”
“I-iya”

Aku melihatnya mendesah. Kemudian, ia duduk di hadapanku. Aku bisa merasakan belaian tangannya di kepalaku. Dia memang sangat baik kepadaku. Bahkan, aku saja sudah di anggap anak olehnya. Maka dari itu, dia sangat menyayangiku. Aku juga sudah menganggapnya sebagai ibu kandungku. Karena sifatnya yang sangat baik dan persis seperti ibu kandung. Dia bernama Maeda Atsuko. Rumahnya berdekatan dengan rumah Jun. Mereka masih punya hubungan darah. Tapi, aku sangat beruntung, karena nyonya Atsuko masih berpihak kepadaku.

“Sudah sayang, jangan sedih. Lupakan saja kejadian semalam” dia memelukku dan membelai rambutku dengan halus.
“Aku memang tidak pantas untuknya, nyonya” ucapku.
“Sstt… jangan bilang seperti itu. Sebaiknya, kau lupakan dia saja. Ada sesuatu yang harus aku bilang kepadamu”
“Apa itu?”

Aku melepas pelukannya. Kemudian, mengahpus air mataku yang mengalir sejenak. Lalu, mendengarkan apa yang dia katakan. Dari raut wajahnya, dia sangat senang. Apa yang terjadi pada nyonya?

“Teman masa kecilmu akan kemari”
“Siapa?”
“Nanti juga kau akan tahu, sayang. Sebentar lagi, dia akan datang.”

Tak lama, aku mendengar suara bel rumah berbunyi. Aku melihat nyonya yang tersenyum. Aku mengerti, mungkin itu adalah orang yang di maksud nyonya Atsuko. Aku jadi ingin tahu, siapa sahabat masa kecilku yang datang kemari. Aku melangkah mengikuti nyonya. Kemudian, setelah sampai di depan pintu, pintu di buka oleh nyonya dan memperlihatkan seorang pemuda dan seorang wanita paruh baya.

Yuki-kun
Mayu-chan

Yuki. Kashiwagi Yuki, itu nama lengkapnya. Sudah lama aku tidak pernah bertemu dengannya, dan akhirnya sekarang, aku bisa bertemu dengannya lagi. Jujur, dia semakin tampan. Dan aku lihat, dia juga semakin manis dengan senyumannya. Dulu, aku dan dia pernah bermain bersama. Masa kecil kita sangat indah. Aku benar-benar beruntung mempunyai sahabat seperti dirinya.

“Mayu, kau ajak Yuki jalan-jalan, ya?” aku mengangguk sambil tersenyum.
“Mayu, kita ke taman, ya?”
Hai

Aku dan dia berjalan ke taman. Padahal, dulu kami sangat sering kemari. Selama di taman, dia menceritakan tentang hidupnya. Dia sudah lama lulus dari universitas, dan dia sekarang menjabat sebagai seorang CEO. Aku benar-benar bangga dengannya. Dia memang sangat cerdas dari dulu, dan sampai dia dewasa, dia sudah menjabat sebagai seorang CEO. Menganggumkan. Berbeda denganku, yang hanyalah seorang anak pembantu.

Mayu-chan
Hai?”
“Kau sudah banyak berubah, ya? Kau semakin cantik” aku memerah karena pujiannya.
“Kau bisa saja. Kau juga semakin tampan, Yuki-kun

Dia hanya tersenyum membalasnya. Kemudian, aku merasakan kedua tangannya yang memegang kedua tanganku. Begitu lembut. Dia menarikku pelan dan membawaku ke dalam pelukannya. Aku hanya bisa menyandarkan kepalaku di bidang dadanya. Sekarang, dia sudah dewasa, bukan Yuki yang aku kenal sebagai anak ingusan. Dulu, dia selalu melindungiku. Dan sekarang pun, sepertinya dia tidak pernah berubah.
Dia mengelus rambutku dengan lembut. Dia sangat berbeda dengan Jun. Hanya saja, aku memang mencintai Jun. Aku hanya menganggap Yuki sebagai kakak kandungku. Kita bertiga berteman baik dulu. Tapi, aku dan Jun terlebih dahulu menjalin hubungan, tanpa sepengetahuannya. Hanya saja, setelah apa yang terjadi semalam, aku tidak yakin jika hubunganku dan Jun akan berjalan lancar. Tapi, Yuki justruh kembali.

“Sebenarnya, aku sangat merindukanmu, Mayu. Dan aku kemari, juga ingin mengatakan sesuatu kepadamu”
“Apa?” tanyaku.
“Aku mencintaimu, Mayu. Aku ingin kau menjadi istriku” aku tersentak mendengar pengakuannya.

Dia mencintaiku? Apa aku tidak salah dengar? Oh Tuhan, kenapa seperti ini? Aku tahu, aku masih belum memutuskan hubunganku dengan Jun. Tapi, kedua orang tuanya yang memutuskan hubungan kita. Tapi, kenapa harus seperti ini? Belum ada kata putus dari mulut Jun untukku. Apa yang harus aku katakan padanya?
Perlahan, aku melepas pelukannya. Dia menatapku dengan kedua matanya yang berbinar. Dia juga masih menggenggam tangaku dengan lembut. Bibirnya membentuk lengkungan senyum yang indah.

“Ibuku pasti sudah berbicara dengan bibi Atsuko. Jadi, kita pulang saja sekarang”

Aku hanya diam. Dia membimbingku untuk berjalan menuju pulang ke rumah. Jantungku berdetak sangat kencang, apa yang akan terjadi di rumah nanti? Apa nyonya Atsuko akan menerima lamaran Yuki untukku? Lalu, bagaimana perasaan Jun kepadaku? Dan, aku masih mencintainya. Walau sebenarnya, aku juga sangat menyayangi Yuki. Tapi, aku menyayangi dia hanya sebagai kakak. Tidak lebih. Lalu, apa yang harus aku lakukan? Apa aku juga harus menerima perasaan Yuki dan menjadi istrinya? Mungkin, itu lebih baik. Karena orang tua Jun tidak pernah merestui hubungan kami.

Sampai di rumah, kami langsung masuk dan bergabung dengan ibu Yuki dan nyonya Atsuko. Ternyata, sudah ada ibuku di sana. Aku yakin, mereka sudah bicara panjang lebar. Dan apa yang di katakan Yuki tadi, nyonya Atsuko pasti juga sudah tahu. Oh Tuhan, jantungku semakin tidak karuan.

“Mayu, apa Yuki sudah berbicara sesuatu kepadamu?”
“Iya, nyonya. Yuki-kun ingin aku menjadi istrinya” balasku perlahan.
“Lalu, apa kau mau?”

Apa yang harus aku jawab sekarang? Aku benar-benar bingung sekarang ini. Jika aku menerimanya, lalu bagaimana dengan Jun-kun? Tapi, jika aku tidak menerimanya, aku juga akan menyakiti Yuki. Oh Tuhan, aku bingung sekarang ini. Apa yang harus aku lakukan?

“Mayu, sudahlah terima saja. Lupakan masa lalumu” kata nyonya akhirnya. Apa dia menyuruku untuk melupakan Jun, dan menerima Yuki?
“Mayu, terima saja, nak” sekarang ibu yang bicara.

Mungkin, ini memang yang terbaik untukku dan Jun-kun. Kami tidak akan pernah bisa bersama, dan mungkin Yuki adalah orang yang tepat untukku. Jika itu yang terbaik, dan membuat ibu dan nyonya bahagia, aku akan menerima lamarannya. Aku harap, Jun-kun menemukan kekasih yang baru.

Hai. Aku menerimanya”
Arigatou, Mayu-chan” aku mengangguk sambil tersenyum.

***

~Author Pov~

Jun sudah mendengarnya. Sudah lima hari semenjak kejadian di mana Mayu di lamar oleh Yuki. Ia merasa sakit, karena Mayu menerima lamaran Yuki. Tapi, ini semua juga bukan salah Mayu, Atsuko dan ibunya juga menginginkan Mayu untuk menerima lamaran itu. Dan hancur sudah hidupnya. Orang yang di cintainya, justruh harus menikah dengan sahabat kecilnya.
Malam hari ini, dia habiskan waktunya di klub malam. Bersama salah satu sahabatnya. Dia bernama Natsuo. Natsuo sangat kasihan, ketika dia mendengar sahabatnya yang sedang patah hati. Tapi, dia hanya bisa mencoba menenangkan Jun.

“Jun, sebaiknya kita bertemu dengan salah satu sahabatku”
“Siapa?”
“Dia dancer di klub malam ini. Kau pasti menyukainya”

Jun hanya mengangguk. Mereka berjalan, dan menemukan seorang gadis yang tengah menari di klub tersebut. Semuanya terpana dengan gadis berambut panjang. Wajahnya blasteran dan sangat cantik. Jun hanya memandang gadis itu datar. Tidak ada rasa tertarik pun di hatinya pada gadis itu.
Alunan music akhirnya berhenti, Natsuo menghampiri gadis itu dan membawa gadis itu ke hadapan Jun. Mereka saling memandang satu sama lain. Keduanya sama-sama tidak ada rasa tertarik sedikit pun. Tidak gadis itu, tidak juga dengan Jun. Mereka sama-sama tidak tertarik satu sama lain.

“Oku Manami, itu namaku”
“Matsui Jun”
“Manami, ini sahabatku yang sangat sering aku ceritakan kepadamu” kata Natsuo.
“Ah… jadi kau orang yang di maksud Natsuo. Pantas dia selalu menceritakanmu kepadaku”
“Jun, ini sahabat lamaku. Dia dancer terkenal di klub malam ini”
“Salam kenal”
“Iya, salam kenal juga” kata Manami membalas.

***

Jun masuk ke kamar Mayu tanpa ijin. Hari ini, dia ingin bertemu dengan Mayu. Dia ingin bicara pada gadis itu. Harusnya, Mayu tidak membuatnya seperti ini. Kenapa gadis itu menikah, tanpa menunggu kata ‘putus’ darinya? Itu sangat membuatnya sakit. Dan dia melihat Mayu yang sekarang tengah duduk sendiri. Wajahnya sudah sangat cantik karena make up. Jun menghampiri gadis yang sangat ia cintai.

“Mayu” Mayu menoleh.
Jun-kun? Kenapa kau ada di sini?” tanya Mayu terkejut.
“Kenapa kau harus menikah dengan Yuki, Mayu? Kenapa kau membuatku seperti ini?”
“Maaf. Ini semua keinginan ibu dan nyonya Atsuko, aku tidak ingin mengecewakannya” balas Mayu.
“Tapi, bagaimana dengan aku, Mayu? Aku mencintaimu”
“Lebih baik, kau mencari gadis lain, Jun. Kita tidak akan mungkin bisa bersama” kata Mayu lagi.
“Mayu”

Mayu memberi isyarat diam kepada Jun. Mayu mendekatkan dirinya, kemudian ia mencium kening Jun untuk yang terakhir kalinya. Beruntung, karena di dalam kamar tersebut tidak ada orang.

“Semoga kau bahagia, Jun. Cari saja penggantiku, aku yakin kau pasti akan menemukannya”
Mayu-chan
Jun-kun, jika kau mencintaiku, turuti apa kataku” kata Mayu lagi.
“Baiklah. Jika itu memang kemauanmu, aku akan menurutinya. Semoga, kau dan Yuki bahagia” Mayu tersenyum senang mendengarnya.

***

Malam hari ini, adalah malam pertama Mayu sebagai istri Yuki. Tapi, di saat dia sedang berada di kamar yang sama dengan Yuki, Jun justruh menghabiskan malamnya di klub malam bersama Manami dan Natsuo. Mayu hanya bisa duduk sambil memikirkan Jun, sementara Yuki masih ada di kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
Yuki akhirnya keluar dari kamar mandi, dia melihat wajah Mayu yang murung. Dia mendekat ke arah gadis itu. Dia duduk di dekat gadis itu dan menyentuh tangan Mayu dengan lembut.

“Mayu, kau kenapa?” tanya Yuki lembut.
“Tidak apa-apa, Yuki. Aku hanya lelah, karena pernikahan kita tadi.” kata Mayu dan membuat Yuki tersenyum.

Yuki beranjak dari duduknya, kemudian ia langsung membimbing Mayu untuk bangkit dari duduknya. Mayu tahu, Yuki pasti ingin melakukannya sekarang. Dia hanya bisa pasrah menerima perlakuan pemuda itu. Perlahan, Yuki melepas pakaiannya. Senyumnya sama sekali tidak pudar dari bibirnya. Ia ingin Mayu malam ini.

“Mayu, aku ingin kau. Jadi, lupakan saja masalahmu sejenak, dan bersenang-senanglah denganku”
Hai” Yuki tersenyum mendengarnya.

Yuki menciumnya, tangannya bergerak dan masuk ke dalam celana Mayu. Mayu melenguh ketika Yuki menyentuhnya. Dia menikmati sentuhan dari Yuki, namun dia sendiri tidak tahu, jika Jun malam ini benar-benar sudah dalam keadaan mabuk. Ia terlalu memikirkan Mayu yang sudah seutuhnya menjadi milik Yuki. Sementara Yuki, ia hanya bisa menikmati perlakuannya dan membimbing Mayu untuk terbaring di kamar.
Mereka benar-benar melakukan hubungan suami istri, tapi di klub, Jun benar-benar mabuk dan menghabiskan 4 botol minuman. Karena rasa cemburunya, dia justruh menyiksa dirinya sendiri seperti ini. Mungkin, dia sudah bisa di sebut sebagai alcoholic.

Jun-kun, harusnya kau tidak seperti ini” kata Manami yang tidak percaya dengan keadaan Jun.
“Dia benar-benar gila dan merasa frustasi, Maachan
“Iya. Hanya karena cinta, dia seperti ini” Natsuo mengangguk mengiyakan.
“Kita bawa saja ke rumahmu, Maachan
“Kenapa ke rumahku?”
“Karena kau hidup sendiri, sementara di rumahku ada banyak orang. Ada kedua orang tuaku, adik dan juga kakakku”
“Ok. Kita bawa kesana saja” kata Manami akhirnya menyetujui.

***

Berhari-hari, Jun tinggal di rumah Manami. Ia tidak pernah pulang sama sekali, dan itu bisa membuat kedua orang tuanya khawatir dengannya. Tapi, Jun masih ingin di rumah Manami. Toh, dia seperti ini karena kedua orang tuanya. Dia tidak bisa bersama Mayu lagi, dan dia menyiksa dirinya sendiri di rumah Manami dengan meminum minuman keras. Jun benar-benar merasa frustasi karena Mayu sudah benar-benar pergi darinya. Bahkan, Manami saja pernah menegurnya, tapi ia masih saja melakukan aktifitasnya.

“Jun, sudah! Bila kau terus seperti ini, kau akan mati” kata Manami.
“Biar saja aku mati, Manami. Aku sudah benar-benar stress, lebih baik aku mati Manami”
“Jun, kau sudah gila? Apa kau mau, jika aku membawamu ke rumah sakit jiwa, untuk mendengar perkataanmu tadi?”
“Silahkan saja, Manami. Aku tidak peduli”

Manami benar-benar tidak habis pikir dengan pemuda itu. Hanya karena cinta, Jun justruh menjadi seperti ini.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu dari luar, Manami bangkit dan menuju ke arah pintu rumahnya. Ia membuka pintu dan memperlihatkan seseorang. Natsuo. Sahabatnya datang dan wajahnya tampak sangat tegang. Natsuo seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu.

“Ada apa?”
“Keluarga Jun, mereka melacak Jun sampai menyuruh bodyguard. Dan mereka menemukan rumahmu”
“Hah? Kau yakin?” Natsuo mengangguk.
“Bagaimana ini?” Natsuo menggeleng tidak tahu.

***

“Apa Jun ada di sini?” Manami menelan ludahnya dalam-dalam, ketika kedua orang tua Jun sudah berada di rumahnya.
“Sudahlah ayah, sebaiknya, kita masuk saja” kata istrinya.

Mereka langsung masuk begitu saja, tapi yang mereka temukan hanya botol-botol minuman keras di dalam kamar yang sebelumnya di tempati Jun. Mereka sama sekali tidak menemukan Jun di sana. Jun sudah pergi, sebelum mereka kemari.

“Jun, di mana dia?”
“Mungkin, dia sudah pulang” kata Manami membalas.
“Pulang? Mungki saja ayah, kita pulang sekarang. Ayo”
“Baiklah”

***

Jun memang keluar dari rumah Manami, ia berjalan menuju rumahnya. Namun, dia sendiri harus terhenti, ketika melihat sebuah mobil yang berhenti di depan rumah Atsuko. Dia menatap sedih mobil itu. Kemudian, gadis yang sangat ia cintai, keluar dari mobil bersama suaminya. Hidupnya sudah hancur, dan sekarang dia hanya bisa melihat Mayu yang bahagia bersama Yuki. Suaminya.

Mayu-chan” Jun mengeluarkan darah dari hidungnya.
“Jun?” kata Mayu yang sangat khawatir melihat kondisi Jun.
“Jun, dia kenapa?” tanya Yuki khawatir.
Mayu-chan, aku mencintaimu” lirih Jun memandang Mayu dan Yuki yang semakin mendekat.

Mayu dan Yuki berhenti, ketika Jun sudah dalam posisi terbaring. Tubuhnya sudah sangat lemah, dan ia melihat Mayu dan Yuki dengan samar. Mungkin, ini adalah hari terakhirnya melihat Mayu dan Yuki. Dua sahabat kecilnya yang sangat ia sayangi. Tapi, yang bisa mendapatkan Mayu akhirnya adalah Yuki.

“Aku menyayangi kalian. Semoga kalian bahagia, Mayu, Yuki.”
“Kita juga menyayangimu, Jun. Kenapa kau bisa seperti ini?” tanya Yuki.
“Aku terkena kanker, Yuki. Mungkin, ini hari terkakhirku. Tolong jaga Mayu untukku, Yuki”
“Jun…”
“Selamat tinggal”



The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar