Author : Cheri Yuira a.k.a Rena Anisa Azahra
Genre : Gender Bender, Love, Sad, angst
Main cast :
- Matsui Jun
- Kashiwagi Yuki
- Watanabe Mayu
Happy Reading All........
~---0---~
~Jun
Pov~
Apa
hidupmu bahagia? Atau kau hidup dengan begitu tenang tanpa ada gangguan dari
orang yang tidak menyukaimu? Atau mungkin, kau bisa hidup bahagia dengan orang
yang kau cintai? Jika aku mendapatkan pertanyaan itu. Yang bisa aku katakana
untuk menjawabnya, adalah tidak. Sama sekali tidak. Aku tidak bisa hidup
bahagia dengan orang yang aku cintai. Watanabe Mayu. Semalam, ayahku harus
mempermalukan dirinya di depan semua orang. Alasannya? Hanya karena dia adalah
anak dari seorang pembantu.
Oh
Tuhan. Jika kalian bertanya, ‘apa aku mencintainya’ atau tidak? Sejujurnya aku
sangat mencintainya. Benar-benar sangat mencintainya. Tapi, ayahku justruh
tidak menyukai hubunganku dengan Mayu. Apa yang salah dari Mayu? Apa hanya
karena dia anak dari seorang pembantu? Mungkin, ayah tidak ingin, jika aku
mencintai Mayu. Menurut ayah, derajatku dan Mayu sangat jauh berbeda. Sangat
berbeda. Kata ayah, bagai langit dan bumi. Langit dan bumi tidak akan menyatu.
Tapi, kenapa aku harus aku Tuhan? Aku mencintainya.
Jangan
karena dia seorang anak pembantu, jadi aku dan dia tidak bisa menyatu. Aku
tidak ingin kehilangan Mayu. Tapi, aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.
Bahkan, sekarang aku benar-benar merasa bersalah. Aku juga membenci kehidupanku
sekarang. Hanya karena aku hidup seperti ini, aku dan Mayu tidak bisa bersama.
Ini benar-benar tidak adil. Bagiku atau bahkan mungkin juga, bagi Mayu. Sama
sekali tidak adil. Aku dan dia saling mencintai. Tapi, Tuhan tidak membiarkan
kami bersama. Salah apa aku dan Mayu? Kenapa kita tidak bisa di takdirkan
bersama? Sungguh tidak adil.
“Jun,
kau ingin kemana? Ayo, kita sarapan dulu” kata ayah ketika aku melangkah
melewati meja makan.
“Tidak
nafsu” balasku pendek.
“Jun,
nanti kau sakit”
“Aku
memang sudah sakit sejak tadi malam. Dan itu karena kalian” balasku.
“Jun…”
Aku
melangkah kembali. Aku sama sekali tidak peduli pada ayah yang sedari tadi
berteriak. Ucapannya memang sangat lantang. Dan baru kali ini, aku mendapatkan
bentakan itu. Apalagi, ini masih pagi.
***
~Mayu
Pov~
Apa
aku memang tidak pantas untuknya? Padahal, kami saling mencintai. Bahkan, dia
pernah mengatakan, jika dia ingin menikahiku. Tapi, takdir berkata lain. Orang tuanya
semalam telah melakukan kesalahan besar. Membuat ibuku malu di depan para tamu
undangan mereka. Tadi malam itu, mereka mengundangku dan ibuku. Sekaligus majikanku,
untuk menghadiri pesta ulang tahun ayahnya. Dan apa yang di kira majikanku
tidaklah benar. Majikanku bilang, jika aku di undang, karena Jun akan melamarku.
Tapi, ayah dan ibunya justruh mempermalukan aku di depan para tamu undangannya.
Aku benar-benar masih tidak percaya dengan semua apa yang terjadi semalam.
“Mayu-chan” aku mendongak melihat
majikanku.
“Ada
apa, nyonya”
“Kau
masih memikirkan kejadian semalam?”
“I-iya”
Aku
melihatnya mendesah. Kemudian, ia duduk di hadapanku. Aku bisa merasakan
belaian tangannya di kepalaku. Dia memang sangat baik kepadaku. Bahkan, aku
saja sudah di anggap anak olehnya. Maka dari itu, dia sangat menyayangiku. Aku juga
sudah menganggapnya sebagai ibu kandungku. Karena sifatnya yang sangat baik dan
persis seperti ibu kandung. Dia bernama Maeda Atsuko. Rumahnya berdekatan
dengan rumah Jun. Mereka masih punya hubungan darah. Tapi, aku sangat
beruntung, karena nyonya Atsuko masih berpihak kepadaku.
“Sudah
sayang, jangan sedih. Lupakan saja kejadian semalam” dia memelukku dan membelai
rambutku dengan halus.
“Aku
memang tidak pantas untuknya, nyonya” ucapku.
“Sstt…
jangan bilang seperti itu. Sebaiknya, kau lupakan dia saja. Ada sesuatu yang
harus aku bilang kepadamu”
“Apa
itu?”
Aku
melepas pelukannya. Kemudian, mengahpus air mataku yang mengalir sejenak. Lalu,
mendengarkan apa yang dia katakan. Dari raut wajahnya, dia sangat senang. Apa yang
terjadi pada nyonya?
“Teman
masa kecilmu akan kemari”
“Siapa?”
“Nanti
juga kau akan tahu, sayang. Sebentar lagi, dia akan datang.”
Tak
lama, aku mendengar suara bel rumah berbunyi. Aku melihat nyonya yang
tersenyum. Aku mengerti, mungkin itu adalah orang yang di maksud nyonya Atsuko.
Aku jadi ingin tahu, siapa sahabat masa kecilku yang datang kemari. Aku melangkah
mengikuti nyonya. Kemudian, setelah sampai di depan pintu, pintu di buka oleh
nyonya dan memperlihatkan seorang pemuda dan seorang wanita paruh baya.
“Yuki-kun”
“Mayu-chan”
Yuki.
Kashiwagi Yuki, itu nama lengkapnya. Sudah lama aku tidak pernah bertemu
dengannya, dan akhirnya sekarang, aku bisa bertemu dengannya lagi. Jujur, dia
semakin tampan. Dan aku lihat, dia juga semakin manis dengan senyumannya. Dulu,
aku dan dia pernah bermain bersama. Masa kecil kita sangat indah. Aku benar-benar
beruntung mempunyai sahabat seperti dirinya.
“Mayu,
kau ajak Yuki jalan-jalan, ya?” aku mengangguk sambil tersenyum.
“Mayu,
kita ke taman, ya?”
“Hai”
Aku
dan dia berjalan ke taman. Padahal, dulu kami sangat sering kemari. Selama di
taman, dia menceritakan tentang hidupnya. Dia sudah lama lulus dari
universitas, dan dia sekarang menjabat sebagai seorang CEO. Aku benar-benar
bangga dengannya. Dia memang sangat cerdas dari dulu, dan sampai dia dewasa,
dia sudah menjabat sebagai seorang CEO. Menganggumkan. Berbeda denganku, yang
hanyalah seorang anak pembantu.
“Mayu-chan”
“Hai?”
“Kau
sudah banyak berubah, ya? Kau semakin cantik” aku memerah karena pujiannya.
“Kau
bisa saja. Kau juga semakin tampan, Yuki-kun”
Dia
hanya tersenyum membalasnya. Kemudian, aku merasakan kedua tangannya yang
memegang kedua tanganku. Begitu lembut. Dia menarikku pelan dan membawaku ke
dalam pelukannya. Aku hanya bisa menyandarkan kepalaku di bidang dadanya. Sekarang,
dia sudah dewasa, bukan Yuki yang aku kenal sebagai anak ingusan. Dulu, dia
selalu melindungiku. Dan sekarang pun, sepertinya dia tidak pernah berubah.
Dia
mengelus rambutku dengan lembut. Dia sangat berbeda dengan Jun. Hanya saja, aku
memang mencintai Jun. Aku hanya menganggap Yuki sebagai kakak kandungku. Kita bertiga
berteman baik dulu. Tapi, aku dan Jun terlebih dahulu menjalin hubungan, tanpa
sepengetahuannya. Hanya saja, setelah apa yang terjadi semalam, aku tidak yakin
jika hubunganku dan Jun akan berjalan lancar. Tapi, Yuki justruh kembali.
“Sebenarnya,
aku sangat merindukanmu, Mayu. Dan aku kemari, juga ingin mengatakan sesuatu
kepadamu”
“Apa?”
tanyaku.
“Aku
mencintaimu, Mayu. Aku ingin kau menjadi istriku” aku tersentak mendengar
pengakuannya.
Dia
mencintaiku? Apa aku tidak salah dengar? Oh Tuhan, kenapa seperti ini? Aku tahu,
aku masih belum memutuskan hubunganku dengan Jun. Tapi, kedua orang tuanya yang
memutuskan hubungan kita. Tapi, kenapa harus seperti ini? Belum ada kata putus
dari mulut Jun untukku. Apa yang harus aku katakan padanya?
Perlahan,
aku melepas pelukannya. Dia menatapku dengan kedua matanya yang berbinar. Dia juga
masih menggenggam tangaku dengan lembut. Bibirnya membentuk lengkungan senyum
yang indah.
“Ibuku
pasti sudah berbicara dengan bibi Atsuko. Jadi, kita pulang saja sekarang”
Aku
hanya diam. Dia membimbingku untuk berjalan menuju pulang ke rumah. Jantungku berdetak
sangat kencang, apa yang akan terjadi di rumah nanti? Apa nyonya Atsuko akan
menerima lamaran Yuki untukku? Lalu, bagaimana perasaan Jun kepadaku? Dan, aku
masih mencintainya. Walau sebenarnya, aku juga sangat menyayangi Yuki. Tapi,
aku menyayangi dia hanya sebagai kakak. Tidak lebih. Lalu, apa yang harus aku
lakukan? Apa aku juga harus menerima perasaan Yuki dan menjadi istrinya? Mungkin,
itu lebih baik. Karena orang tua Jun tidak pernah merestui hubungan kami.
Sampai
di rumah, kami langsung masuk dan bergabung dengan ibu Yuki dan nyonya Atsuko. Ternyata,
sudah ada ibuku di sana. Aku yakin, mereka sudah bicara panjang lebar. Dan apa
yang di katakan Yuki tadi, nyonya Atsuko pasti juga sudah tahu. Oh Tuhan,
jantungku semakin tidak karuan.
“Mayu,
apa Yuki sudah berbicara sesuatu kepadamu?”
“Iya,
nyonya. Yuki-kun ingin aku menjadi
istrinya” balasku perlahan.
“Lalu,
apa kau mau?”
Apa
yang harus aku jawab sekarang? Aku benar-benar bingung sekarang ini. Jika aku
menerimanya, lalu bagaimana dengan Jun-kun?
Tapi, jika aku tidak menerimanya, aku juga akan menyakiti Yuki. Oh Tuhan, aku
bingung sekarang ini. Apa yang harus aku lakukan?
“Mayu,
sudahlah terima saja. Lupakan masa lalumu” kata nyonya akhirnya. Apa dia
menyuruku untuk melupakan Jun, dan menerima Yuki?
“Mayu,
terima saja, nak” sekarang ibu yang bicara.
Mungkin,
ini memang yang terbaik untukku dan Jun-kun.
Kami tidak akan pernah bisa bersama, dan mungkin Yuki adalah orang yang tepat
untukku. Jika itu yang terbaik, dan membuat ibu dan nyonya bahagia, aku akan
menerima lamarannya. Aku harap, Jun-kun menemukan
kekasih yang baru.
“Hai. Aku menerimanya”
“Arigatou, Mayu-chan” aku mengangguk
sambil tersenyum.
***
~Author
Pov~
Jun
sudah mendengarnya. Sudah lima hari semenjak kejadian di mana Mayu di lamar
oleh Yuki. Ia merasa sakit, karena Mayu menerima lamaran Yuki. Tapi, ini semua
juga bukan salah Mayu, Atsuko dan ibunya juga menginginkan Mayu untuk menerima
lamaran itu. Dan hancur sudah hidupnya. Orang yang di cintainya, justruh harus
menikah dengan sahabat kecilnya.
Malam
hari ini, dia habiskan waktunya di klub malam. Bersama salah satu sahabatnya. Dia
bernama Natsuo. Natsuo sangat kasihan, ketika dia mendengar sahabatnya yang
sedang patah hati. Tapi, dia hanya bisa mencoba menenangkan Jun.
“Jun,
sebaiknya kita bertemu dengan salah satu sahabatku”
“Siapa?”
“Dia
dancer di klub malam ini. Kau pasti menyukainya”
Jun
hanya mengangguk. Mereka berjalan, dan menemukan seorang gadis yang tengah
menari di klub tersebut. Semuanya terpana dengan gadis berambut panjang. Wajahnya
blasteran dan sangat cantik. Jun hanya memandang gadis itu datar. Tidak ada
rasa tertarik pun di hatinya pada gadis itu.
Alunan
music akhirnya berhenti, Natsuo menghampiri gadis itu dan membawa gadis itu ke
hadapan Jun. Mereka saling memandang satu sama lain. Keduanya sama-sama tidak
ada rasa tertarik sedikit pun. Tidak gadis itu, tidak juga dengan Jun. Mereka
sama-sama tidak tertarik satu sama lain.
“Oku
Manami, itu namaku”
“Matsui
Jun”
“Manami,
ini sahabatku yang sangat sering aku ceritakan kepadamu” kata Natsuo.
“Ah…
jadi kau orang yang di maksud Natsuo. Pantas dia selalu menceritakanmu kepadaku”
“Jun,
ini sahabat lamaku. Dia dancer terkenal di klub malam ini”
“Salam
kenal”
“Iya,
salam kenal juga” kata Manami membalas.
***
Jun
masuk ke kamar Mayu tanpa ijin. Hari ini, dia ingin bertemu dengan Mayu. Dia ingin
bicara pada gadis itu. Harusnya, Mayu tidak membuatnya seperti ini. Kenapa gadis
itu menikah, tanpa menunggu kata ‘putus’ darinya? Itu sangat membuatnya sakit. Dan
dia melihat Mayu yang sekarang tengah duduk sendiri. Wajahnya sudah sangat
cantik karena make up. Jun menghampiri gadis yang sangat ia cintai.
“Mayu”
Mayu menoleh.
“Jun-kun? Kenapa kau ada di sini?” tanya
Mayu terkejut.
“Kenapa
kau harus menikah dengan Yuki, Mayu? Kenapa kau membuatku seperti ini?”
“Maaf.
Ini semua keinginan ibu dan nyonya Atsuko, aku tidak ingin mengecewakannya”
balas Mayu.
“Tapi,
bagaimana dengan aku, Mayu? Aku mencintaimu”
“Lebih
baik, kau mencari gadis lain, Jun. Kita tidak akan mungkin bisa bersama” kata
Mayu lagi.
“Mayu”
Mayu
memberi isyarat diam kepada Jun. Mayu mendekatkan dirinya, kemudian ia mencium
kening Jun untuk yang terakhir kalinya. Beruntung, karena di dalam kamar
tersebut tidak ada orang.
“Semoga
kau bahagia, Jun. Cari saja penggantiku, aku yakin kau pasti akan menemukannya”
“Mayu-chan”
“Jun-kun, jika kau mencintaiku, turuti
apa kataku” kata Mayu lagi.
“Baiklah.
Jika itu memang kemauanmu, aku akan menurutinya. Semoga, kau dan Yuki bahagia”
Mayu tersenyum senang mendengarnya.
***
Malam
hari ini, adalah malam pertama Mayu sebagai istri Yuki. Tapi, di saat dia
sedang berada di kamar yang sama dengan Yuki, Jun justruh menghabiskan malamnya
di klub malam bersama Manami dan Natsuo. Mayu hanya bisa duduk sambil
memikirkan Jun, sementara Yuki masih ada di kamar mandi untuk mengganti
pakaiannya.
Yuki
akhirnya keluar dari kamar mandi, dia melihat wajah Mayu yang murung. Dia mendekat
ke arah gadis itu. Dia duduk di dekat gadis itu dan menyentuh tangan Mayu
dengan lembut.
“Mayu,
kau kenapa?” tanya Yuki lembut.
“Tidak
apa-apa, Yuki. Aku hanya lelah, karena pernikahan kita tadi.” kata Mayu dan
membuat Yuki tersenyum.
Yuki
beranjak dari duduknya, kemudian ia langsung membimbing Mayu untuk bangkit dari
duduknya. Mayu tahu, Yuki pasti ingin melakukannya sekarang. Dia hanya bisa
pasrah menerima perlakuan pemuda itu. Perlahan, Yuki melepas pakaiannya. Senyumnya
sama sekali tidak pudar dari bibirnya. Ia ingin Mayu malam ini.
“Mayu,
aku ingin kau. Jadi, lupakan saja masalahmu sejenak, dan bersenang-senanglah
denganku”
“Hai” Yuki tersenyum mendengarnya.
Yuki
menciumnya, tangannya bergerak dan masuk ke dalam celana Mayu. Mayu melenguh
ketika Yuki menyentuhnya. Dia menikmati sentuhan dari Yuki, namun dia sendiri
tidak tahu, jika Jun malam ini benar-benar sudah dalam keadaan mabuk. Ia terlalu
memikirkan Mayu yang sudah seutuhnya menjadi milik Yuki. Sementara Yuki, ia
hanya bisa menikmati perlakuannya dan membimbing Mayu untuk terbaring di kamar.
Mereka
benar-benar melakukan hubungan suami istri, tapi di klub, Jun benar-benar mabuk
dan menghabiskan 4 botol minuman. Karena rasa cemburunya, dia justruh menyiksa
dirinya sendiri seperti ini. Mungkin, dia sudah bisa di sebut sebagai alcoholic.
“Jun-kun, harusnya kau tidak seperti ini”
kata Manami yang tidak percaya dengan keadaan Jun.
“Dia
benar-benar gila dan merasa frustasi, Maachan”
“Iya.
Hanya karena cinta, dia seperti ini” Natsuo mengangguk mengiyakan.
“Kita
bawa saja ke rumahmu, Maachan”
“Kenapa
ke rumahku?”
“Karena
kau hidup sendiri, sementara di rumahku ada banyak orang. Ada kedua orang
tuaku, adik dan juga kakakku”
“Ok.
Kita bawa kesana saja” kata Manami akhirnya menyetujui.
***
Berhari-hari,
Jun tinggal di rumah Manami. Ia tidak pernah pulang sama sekali, dan itu bisa
membuat kedua orang tuanya khawatir dengannya. Tapi, Jun masih ingin di rumah
Manami. Toh, dia seperti ini karena kedua orang tuanya. Dia tidak bisa bersama
Mayu lagi, dan dia menyiksa dirinya sendiri di rumah Manami dengan meminum
minuman keras. Jun benar-benar merasa frustasi karena Mayu sudah benar-benar
pergi darinya. Bahkan, Manami saja pernah menegurnya, tapi ia masih saja
melakukan aktifitasnya.
“Jun,
sudah! Bila kau terus seperti ini, kau akan mati” kata Manami.
“Biar
saja aku mati, Manami. Aku sudah benar-benar stress, lebih baik aku mati Manami”
“Jun,
kau sudah gila? Apa kau mau, jika aku membawamu ke rumah sakit jiwa, untuk
mendengar perkataanmu tadi?”
“Silahkan
saja, Manami. Aku tidak peduli”
Manami
benar-benar tidak habis pikir dengan pemuda itu. Hanya karena cinta, Jun
justruh menjadi seperti ini.
Tok!
Tok! Tok!
Terdengar
suara ketukan pintu dari luar, Manami bangkit dan menuju ke arah pintu
rumahnya. Ia membuka pintu dan memperlihatkan seseorang. Natsuo. Sahabatnya datang
dan wajahnya tampak sangat tegang. Natsuo seperti sedang mengkhawatirkan
sesuatu.
“Ada
apa?”
“Keluarga
Jun, mereka melacak Jun sampai menyuruh bodyguard. Dan mereka menemukan rumahmu”
“Hah?
Kau yakin?” Natsuo mengangguk.
“Bagaimana
ini?” Natsuo menggeleng tidak tahu.
***
“Apa
Jun ada di sini?” Manami menelan ludahnya dalam-dalam, ketika kedua orang tua
Jun sudah berada di rumahnya.
“Sudahlah
ayah, sebaiknya, kita masuk saja” kata istrinya.
Mereka
langsung masuk begitu saja, tapi yang mereka temukan hanya botol-botol minuman
keras di dalam kamar yang sebelumnya di tempati Jun. Mereka sama sekali tidak
menemukan Jun di sana. Jun sudah pergi, sebelum mereka kemari.
“Jun,
di mana dia?”
“Mungkin,
dia sudah pulang” kata Manami membalas.
“Pulang?
Mungki saja ayah, kita pulang sekarang. Ayo”
“Baiklah”
***
Jun
memang keluar dari rumah Manami, ia berjalan menuju rumahnya. Namun, dia
sendiri harus terhenti, ketika melihat sebuah mobil yang berhenti di depan
rumah Atsuko. Dia menatap sedih mobil itu. Kemudian, gadis yang sangat ia
cintai, keluar dari mobil bersama suaminya. Hidupnya sudah hancur, dan sekarang
dia hanya bisa melihat Mayu yang bahagia bersama Yuki. Suaminya.
“Mayu-chan” Jun mengeluarkan darah dari
hidungnya.
“Jun?”
kata Mayu yang sangat khawatir melihat kondisi Jun.
“Jun,
dia kenapa?” tanya Yuki khawatir.
“Mayu-chan, aku mencintaimu” lirih Jun
memandang Mayu dan Yuki yang semakin mendekat.
Mayu
dan Yuki berhenti, ketika Jun sudah dalam posisi terbaring. Tubuhnya sudah
sangat lemah, dan ia melihat Mayu dan Yuki dengan samar. Mungkin, ini adalah
hari terakhirnya melihat Mayu dan Yuki. Dua sahabat kecilnya yang sangat ia
sayangi. Tapi, yang bisa mendapatkan Mayu akhirnya adalah Yuki.
“Aku
menyayangi kalian. Semoga kalian bahagia, Mayu, Yuki.”
“Kita
juga menyayangimu, Jun. Kenapa kau bisa seperti ini?” tanya Yuki.
“Aku
terkena kanker, Yuki. Mungkin, ini hari terkakhirku. Tolong jaga Mayu untukku,
Yuki”
“Jun…”
“Selamat
tinggal”
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar