Jumat, 05 Agustus 2016

Mermaid and Me (Chapter 03)

Title : Mermaid and Me (Chapter 03)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +

Main cast :
  • Shimazaki Haruka 
  • Yokoyama Yui
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
  • Matsui Mayu
  • Kashiwagi Yuki
Other Cast :
  • Shimazaki Nanami
  • Shimazaki Rei
  • Ikuta Erika
  • Nishino Nanase
  • Galuh
  • Kodama Haruki
Happy Reading All.....




~---0---~



Yuki kembali mengangkat tubuh Mayu ke dalam villanya. Ia meletakkan tubuh Mayu di lantai, sesuai apa yang di inginkan Mayu. Yuki duduk di sampingnya, sambil memperhatikan tubuh Mayu yang mulai berubah menjadi manusia seutuhnya. Yuki sedikit terkejut karena melihat tubuh Mayu yang sudah seutuhnya manusia. Mayu tersenyum melihat kebingungan di wajah Yuki. Kemudian, ia berdiri dan menyuruh Yuki berdiri.

Mayu-san? Kakimu?”
“Ah… iya, aku memang bisa menjadi manusia biasa, Kashiwagi-kun

Yuki yang belum sepenuhnya percaya dengan Mayu, hanya bisa memandangi kaki Mayu yang memang berubah menjadi manusia. Tapi, alangkah baiknya jika Mayu seperti ini. Yuki bisa mengajak Mayu kemana pun dia pergi, tanpa perlu memberitahukan siapa Mayu sebenarnya. Yuki tersenyum memandang Mayu.

“Kau cantik”
Arigatou. Kau juga tampan” kata Mayu membalas dan tersenyum.

Yuki tersenyum mendengarnya. Dia tahu, jika hatinya sudah mulai merasakan cinta. Cinta pada mermaid seperti Mayu. Yuki sama tidak peduli siapa Mayu, walau dia manusia seutuhnya atau memang seekor mermaid, dia sama sekali tidak peduli. Yang ia pedulikan hanyalah, Mayu bisa menjadi miliknya seutuhnya. Dia ingin Mayu. Dan hanya Mayu.
Dia memeluk tubuh Mayu lagi. Padahal, yang mereka lakukan di kolam renang tadi, juga berpelukan, walau mereka juga terkadang berenang.

Mayu-chan
“Eh? Mayu-chan?”
“Iya, boleh kan?”
Hai” Yuki kembali tersenyum. Ia mengelus kepala Mayu dengan lembut.

***

Sementara itu, Paruru yang masih bersama Yui, kembali berpisah dengan pemuda itu. Dan di saat dia berjalan sendiri, dia menemukan Rena yang sudah tidak sadarkan diri. Tubuhnya menjadi mermaid. Paruru segera saja menolong temannya itu dan mencoba menyadarkan Rena yang dalam keadaan tidak sadarkan diri. Beruntung di sana sepi, jadi Paruru memanfaatkan waktu tersebut untuk membangunkan Rena. Rena mengerjap dan melihat Paruru yang tersenyum melihatnya yang sudah sadar.

“Akhirnya kau sadar juga, nee-chan
“Paru?”
Nee-chan, kenapa kau pinsan?” tanya Paruru.
“Entah? Tapi, Mayu juga terlempar. Di mana dia?” tanya Rena panik.
Nee-chan, aku sama sekali tidak melihat Mayu nee-chan
“Astaga… pasti dia juga terlempar tadi dan pinsan. Kita harus mencari Mayu, Paru”
Hai. Tapi, kau juga terluka nee-chan. Lebih baik, kau segera merubah dirimu menjadi manusia, sebelum ada manusia yang melihatnya”
“Tolong bantu aku untuk mengeringkan kakiku”

Paruru mengangguk dan membantu mengeringkan kaki Rena. Hanya beberapa menit saja, dan Rena sudah berubah menjadi manusia. Mereka berdiri. Paruru mengajak Rena untuk menuju villa. Pastinya, Yui sudah menunggunya di sana. Lagipula, Paruru tidak ingin membuat Yui khawatir dengannya.

“Lalu, bagaimana dengan Mayu?”
“Kita akan mencarinya besok, nee-chan. Aku akan membantumu” Rena mengangguk.

***

Malam hari yang indah, Erika tengah memandang bulan yang sekarang memancarkan cahayanya yang sangat indah. Bulan purnama. Jika ada bulan purnama, pastinya Erika selalu memandang bulan itu. Ia bisa menikmati keindahan bulan, serta mencari lokasi di mana kedua saudaranya sesama mermaid menghilang. Dia juga duduk di batu besar, dan tanpa sepengetahuannya. Temannya mengamatinya dari belakang. Dia memang sangat serius, jika sedang seperti itu. Pastinya, dia akan lupa dengan apa yang ada di sekitarnya.

“Ikuta Erika”
“Hmmm” dia hanya berdehem membalasnya.
“Kebiasaan” keluh gadis itu sambil menyipitkan kedua matanya.
“Aku sedang serius, jadi jangan menggangguku” ketus Erika membalasnya.

Gadis itu mengembungkan kedua pipinya dan kemudian cemberut. Di saat seperti ini, Erika memang tidak bisa di ganggu. Dia akan selalu memarahi setiap orang yang sedang mengganggunya. Tidak terkecuali dengan gadis yang sekarang duduk di sebelahnya. Dia hanya bisa memandanginya saja. Sebenarnya, jika menunggu Erika seperti itu, akan sangat lama. Tapi, gadis itu sepertinya sangat terbiasa dengan apa yang di lakukan Erika. Mereka cukup akrab. Dan bisa di bilang, gadis itu sudah seperti saudaranya sendiri.

“Kau sedang mencari siapa?” tanya gadis itu yang sepertinya tahu apa yang di lakukan Erika.
“Mencari Mayu nee-chan dan Rena nee-chan
“Sudah menemukannya?”
“Mayu nee-chan bersama seorang manusia. Sepertinya, mereka saling jatuh cinta. Sedangkan Rena nee-chan, dia bersama Paruru nee-chan
“Kau yakin, Mayu jatuh hati dengan manusia itu?”
“Dari matanya, aku sangat yakin. Lagipula, pemuda itu juga sangat baik kepada Mayu nee-chan
“Memang, tidak semua manusia itu jahat. Buktinya, ibu Paruru nee-chan betah di dunia manusia”
“Kau benar, Nishino Nanase” kata Erika lagi membenarkan.

Erika meneruskan kegiatannya. Dia juga sesekali tersenyum melihat kedekatan antara Mayu dan seorang pemuda manusia. Mereka begitu sangat serasih dan juga sangat romantic. Saling menyuapi dan membuat Erika iri. Walau begitu, ia juga tidak ingin ke dunia manusia. Karena, bisa saja dia terkena hukuman. Toh, jika semua duyung pergi ke dunia manusia, lalu siapa yang akan menjaga sang ratu? Erika termasuk duyung yang selalu menjaga ratu. Sedangkan Nanase yang berada di sebelahnya, hanya bisa melihat bulan purnama. Ia memang tidak bisa melihat apa yang di lihat Erika, tapi ketika dia berada di dekat Erika yang sedang serius seperti ini, dia pasti akan mencoba mempelajari apa yang di lakukan Erika.
Sebenarnya, Erika juga tidak mudah menguasai ilmu seperti itu. Dia bahkan membutuhkan waktu 5 tahun untuk menguasai ilmu itu. Jika Nanase belajar, mungkin juga akan membutuhkan waktu 5 tahun seperti Erika. Bahkan, dia mungkin harus belajar dari Erika yang dulu pernah belajar dari ibunya.

Nee-chan” Nanase menoleh melihat Nanami dan Rei.
“Nanami, Rei. Kemarilah” mereka menghampiri kedua kakaknya.

Nanami menatap Erika yang tengah memandang bulan purnama. Ia tahu betul aktifitas Erika jika ada bulan purnama seperti ini. Pastinya, Erika akan melacak saudaranya atau jika tidak menikmati indahnya bulan purnama. Dia mendongak melihat bulan purnama. Pantulan cahaya bulan itu menyatu dengan cahaya yang keluar dari kedua mata Erika. Dia tersenyum. Ia ingin tahu, apa yang di lihat Erika. Karena, dia melihat Erika yang terkadang tersenyum sendiri. Sepertinya sangat menarik. Tapi, bagaimana dia harus melihatnya? Dia tidak mempunyai kekuatan seperti itu. Hanya Erika yang punya. Tapi, ratu pernah bilang kepadanya, jika dia bisa melihat apa yang di lihat Erika ketika Erika melihat bulan purnama seperti ini. Satu-satunya cara, dia harus berdiri di belakang Erika yang duduk. Kemudian, kedua tangannya harus menyentuh kedua bahu Erika dan kepalanya mendongak ke atas. Melihat bulan purnama.

“Tidak ada salahnya mencoba ide Ratu Annin”

Ia tersenyum nakal. Kemudian melakukannya, berdiri di belakang Annin dan menyentuh kedua pundak gadis itu dan mendongak. Cahaya matanya juga menyatu dengan cahaya bulan purnama. Dan sekarang, dia melihat apa yang di lihat oleh Erika. Benar-benar romantis. Dua orang yang sedang jatuh cinta tengah saling berdua. Tapi, ia tidak menyangka, jika yang di lihatnya adalah Mayu dan seorang manusia. Ternyata, mereka sangat serasih. Bahkan, Nanami juga tersenyum melihatnya.

“Sangat romantis” pikirnya sambil tersenyum.

Sementara Rei dan Nanase, keduanya sama sekali tidak mengerti apa yang di lakukan Nanami. Menyentuh pundak Erika dan mendongak melihat bulan purnama. Tapi, mereka bisa melihat cahaya yang keluar dari kedua mata Nanami yang menyatu dengan cahaya bulan. Persis seperti Erika. Nanase dan Rei hanya bisa melihat dengan tatapan bingung. Andai mereka tahu, mungkin mereka akan melakukan apa yang Nanami lakukan sekarang ini.

“Nee… Rei-chan
Nani?” tanya Rei melihat Nanase.
“Apa yang sedang di lakukan Nanami?” tanya Nanase.
Shiranai. Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di lakukan olehnya”
“Aku juga”

Tak lama, mereka harus panic, ketika melihat Erika yang tiba-tiba memegang dadanya. Sepertinya, Erika kesakitan. Apa ada yang menyerang Erika? Mereka sama sekali tidak tahu. Justruh, mereka harus kebingungan, ketika Erika memarahi Nanami. Nanami hanya membalasnya dengan cengirannya.

“Nanami, seharusnya kau tidak melakukan itu. Jika itu terjadi, aku akan terluka” keluh Erika.
Gomen nee-chan, aku sama sekali tidak tahu”
“Siapa yang mengajarimu melakukan hal itu?” tanya Erika.
“Siapa lagi jika bukan ratu Anna” kata Nanami tersenyum.

Erika hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya. Ia bahkan tidak pernah mengira, jika Ratu akan memberitahukannya pada Nanami. Mungkin, karena Nanami memang selalu ingin tahu apa saja kekuatan dan kelemahan bangsa putri duyung. Masing-masing dari mereka, pasti akan mempunyai kelebihan sendiri dan kelemahan tersendiri. Bahkan, mereka juga ada yang bisa membuat salju atau bahkan hujan badai. Terkecuali api. Mereka sama sekali tidak ada yang bisa menggunakan ilmu api. Mungkin, karena mereka berasal dari laut. Air dan api tidak akan pernah menyatu. Jika menyatu pun, pasti akan muncul uap. Terkadang, api memang kalah dengan air. Dan itu adalah hal yang wajar.
Salah satu kelebihan Erika menggunakan air adalah membuat gelombang air yang cukup besar. Sedangkan Nanami, ia bisa membekukan air. Bisa saja ia membekukan gelombang milik Erika, ketika Erika menggunakan gelombang airnya. Sedangkan Rei, ia bisa membuat air meluap ke atas. Mungkin, kekuatannya itu akan membantunya untuk melindunginya dari serangan musuh. Karena ketika air meluap ke atas, air itu akan mengelilingi Rei dan membuat mata musuh menjadi buta. Jadi, Rei bisa mempermainkan musuhnya sendiri. Sedangkan Nanase, ia bisa menggunakan air sebagai senjata. Seperti contohnya, ia bisa membuat pedang dari air. Dan itu lumayan sangat tajam. Jika kau terkena, kau pasti akan mati. Dan masih banyak lagi yang mampu menguasai kekuatan air yang lain. Selain kekuatan air, mereka mempunyai kemampuan yang lain. Seperti contohnya Erika yang bisa melacak keberadaan orang lain hanya melihat dari bulan purnama. Jika kau bisa, apa yang ingin kalian lakukan dengan kekuatan air kalian?

“Ya sudah, jangan lagi melakukan kesalahan yang sama. Bisa-bisa aku terluka sangat parah, Nanami”
Hai. Maafkan aku sekali lagi, nee-chan” Erika tersenyum, menerima permintaan maaf dari Nanami.

***

“Nee… Paruru, di sini cukup nyaman” kata Rena membuka suara. Mereka berada di kamar milik Paruru sekarang ini.
“Tentu saja, nee-chan.”
“Laki-laki bernama Yui tadi juga sangat baik. Beruntung kau tinggal di sini”
Hai. Masih ada tiga lak-laki di sini. Mungkin, mereka sedang jalan-jalan” kata Paruru.
“Siapa saja mereka?” tanya Rena ingin tahu.
“Namanya Matsui Jun, Galuh dan yang satu Kodama Haruki”
“Galuh?”
“Dia dari Indonesia, nee-chan. Makanya itu, namanya asing bagi kita” Rena mengangguk mengerti mendengarnya.

Mereka terus bercerita tentang teman Yui. Sampai-sampai jam sudah menunjukan angka 9 malam, mereka mendengar suara dari bawah. Paru tahu, itu pasti Jun dan kedua temannya. Mereka ternyata sudah pulang. Akhirnya, dia membawa Rena keluar dari kamar dan sesampainya di sana, mereka melihat Yui, Jun, Galuh dan Haruki. Mereka sangat asyik berbincang-bincang di ruang tamu.
Salah satu dari tiga pemuda yang bersama Yui, memandang Rena. Dia seperti mengenal Rena. Ia mencoba mengingatnya dan setelah ia berhasil. Ia tersenyum.

“Kau kan kakak dari Matsui Mayu?” Rena terkejut mendengarnya.
“Dari mana kau tahu?” tanya Rena tidak mengerti.
“Aku pemuda yang beberapa hari lalu bertemu dengan adikmu. Aku Matsui Jun. Siapa namamu? Dan kenapa kau berada di sini?” tanya Jun sambil berdiri dan mendekati Rena.
“Aku Matsui Rena. Kau tahu di mana adikku? Aku dan dia terpisah”
“Maaf, aku sama sekali tidak tahu. Lalu, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Jun.
“Mulai sekarang, Rena tinggal bersama kita, Jun. Lagipula, dia dan Paruru berteman” jelas Yui.
Honto?” Rena mengangguk mendengarnya.

Jun tersenyum. Dia kira, kemarin dia bisa bertemu lagi dengan Mayu dan kakaknya. Tapi, ternyata tidak sama sekali. Justruh, mala mini dia bertemu dengan Rena. Kakak gadis itu. Awalnya, Jun sangat tertarik dengan Mayu. Tapi, entah kenapa jika melihat Rena, ada sesuatu yang berbeda dari gadis itu. Bahkan, menurutnya Rena sangat menarik baginya. Dia terlihat begitu cantik dan manis.

“Jun nii-chan” Jun menoleh ke arah asal suara.
“Matamu akan bintitan, jika kau terus menerus memandang gadis itu” kata laki-laki itu.
“Sok tahu kau.”
“Nee… Haruki, sepertinya nii-chan sedang jatuh cinta dengan gadis bernama Rena itu” bisik seorang laki-laki yang berada di sebelah Haruki.
“Kau benar, Galuh. Aku rasa mereka sangat serasih” Galuh mengangguk mengiyakan.

Sementara mereka kembali meneruskan obrolan mereka, Jun hanya terdiam dan memandang Rena yang duduk di sebelah Paruru. Dia sangat asyik memandangi gadis itu, sedangkan Rena sesekali memergoki dirinya yang tengah memandangnya.



To Be Continued........ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar