Title : Mermaid and Me (Chapter 03)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Main cast :
- Shimazaki Haruka
- Yokoyama Yui
- Matsui Jun
- Matsui Rena
- Matsui Mayu
- Kashiwagi Yuki
Other Cast :
- Shimazaki Nanami
- Shimazaki Rei
- Ikuta Erika
- Nishino Nanase
- Galuh
- Kodama Haruki
Happy Reading All.....
~---0---~
Yuki kembali mengangkat tubuh Mayu ke
dalam villanya. Ia meletakkan tubuh Mayu di lantai, sesuai apa yang di inginkan
Mayu. Yuki duduk di sampingnya, sambil memperhatikan tubuh Mayu yang mulai
berubah menjadi manusia seutuhnya. Yuki sedikit terkejut karena melihat tubuh
Mayu yang sudah seutuhnya manusia. Mayu tersenyum melihat kebingungan di wajah
Yuki. Kemudian, ia berdiri dan menyuruh Yuki berdiri.
“Mayu-san?
Kakimu?”
“Ah… iya, aku memang bisa menjadi
manusia biasa, Kashiwagi-kun”
Yuki yang belum sepenuhnya percaya
dengan Mayu, hanya bisa memandangi kaki Mayu yang memang berubah menjadi
manusia. Tapi, alangkah baiknya jika Mayu seperti ini. Yuki bisa mengajak Mayu
kemana pun dia pergi, tanpa perlu memberitahukan siapa Mayu sebenarnya. Yuki tersenyum
memandang Mayu.
“Kau cantik”
“Arigatou.
Kau juga tampan” kata Mayu membalas dan tersenyum.
Yuki tersenyum mendengarnya. Dia tahu,
jika hatinya sudah mulai merasakan cinta. Cinta pada mermaid seperti Mayu. Yuki sama tidak peduli siapa Mayu, walau dia
manusia seutuhnya atau memang seekor mermaid,
dia sama sekali tidak peduli. Yang ia pedulikan hanyalah, Mayu bisa menjadi
miliknya seutuhnya. Dia ingin Mayu. Dan hanya Mayu.
Dia memeluk tubuh Mayu lagi. Padahal,
yang mereka lakukan di kolam renang tadi, juga berpelukan, walau mereka juga
terkadang berenang.
“Mayu-chan”
“Eh? Mayu-chan?”
“Iya, boleh kan?”
“Hai”
Yuki kembali tersenyum. Ia mengelus kepala Mayu dengan lembut.
***
Sementara itu, Paruru yang masih bersama
Yui, kembali berpisah dengan pemuda itu. Dan di saat dia berjalan sendiri, dia
menemukan Rena yang sudah tidak sadarkan diri. Tubuhnya menjadi mermaid. Paruru segera saja menolong
temannya itu dan mencoba menyadarkan Rena yang dalam keadaan tidak sadarkan
diri. Beruntung di sana sepi, jadi Paruru memanfaatkan waktu tersebut untuk
membangunkan Rena. Rena mengerjap dan melihat Paruru yang tersenyum melihatnya
yang sudah sadar.
“Akhirnya kau sadar juga, nee-chan”
“Paru?”
“Nee-chan,
kenapa kau pinsan?” tanya Paruru.
“Entah? Tapi, Mayu juga terlempar. Di mana
dia?” tanya Rena panik.
“Nee-chan,
aku sama sekali tidak melihat Mayu nee-chan”
“Astaga… pasti dia juga terlempar tadi
dan pinsan. Kita harus mencari Mayu, Paru”
“Hai.
Tapi, kau juga terluka nee-chan. Lebih
baik, kau segera merubah dirimu menjadi manusia, sebelum ada manusia yang
melihatnya”
“Tolong bantu aku untuk mengeringkan
kakiku”
Paruru mengangguk dan membantu
mengeringkan kaki Rena. Hanya beberapa menit saja, dan Rena sudah berubah
menjadi manusia. Mereka berdiri. Paruru mengajak Rena untuk menuju villa. Pastinya,
Yui sudah menunggunya di sana. Lagipula, Paruru tidak ingin membuat Yui
khawatir dengannya.
“Lalu, bagaimana dengan Mayu?”
“Kita akan mencarinya besok, nee-chan. Aku akan membantumu” Rena
mengangguk.
***
Malam hari yang indah, Erika tengah
memandang bulan yang sekarang memancarkan cahayanya yang sangat indah. Bulan purnama.
Jika ada bulan purnama, pastinya Erika selalu memandang bulan itu. Ia bisa
menikmati keindahan bulan, serta mencari lokasi di mana kedua saudaranya sesama
mermaid menghilang. Dia juga duduk di
batu besar, dan tanpa sepengetahuannya. Temannya mengamatinya dari belakang. Dia
memang sangat serius, jika sedang seperti itu. Pastinya, dia akan lupa dengan
apa yang ada di sekitarnya.
“Ikuta Erika”
“Hmmm” dia hanya berdehem membalasnya.
“Kebiasaan” keluh gadis itu sambil
menyipitkan kedua matanya.
“Aku sedang serius, jadi jangan
menggangguku” ketus Erika membalasnya.
Gadis itu mengembungkan kedua pipinya
dan kemudian cemberut. Di saat seperti ini, Erika memang tidak bisa di ganggu. Dia
akan selalu memarahi setiap orang yang sedang mengganggunya. Tidak terkecuali
dengan gadis yang sekarang duduk di sebelahnya. Dia hanya bisa memandanginya
saja. Sebenarnya, jika menunggu Erika seperti itu, akan sangat lama. Tapi,
gadis itu sepertinya sangat terbiasa dengan apa yang di lakukan Erika. Mereka cukup
akrab. Dan bisa di bilang, gadis itu sudah seperti saudaranya sendiri.
“Kau sedang mencari siapa?” tanya gadis
itu yang sepertinya tahu apa yang di lakukan Erika.
“Mencari Mayu nee-chan dan Rena nee-chan”
“Sudah menemukannya?”
“Mayu nee-chan bersama seorang manusia. Sepertinya, mereka saling jatuh
cinta. Sedangkan Rena nee-chan, dia
bersama Paruru nee-chan”
“Kau yakin, Mayu jatuh hati dengan
manusia itu?”
“Dari matanya, aku sangat yakin. Lagipula,
pemuda itu juga sangat baik kepada Mayu nee-chan”
“Memang, tidak semua manusia itu jahat. Buktinya,
ibu Paruru nee-chan betah di dunia
manusia”
“Kau benar, Nishino Nanase” kata Erika
lagi membenarkan.
Erika meneruskan kegiatannya. Dia juga
sesekali tersenyum melihat kedekatan antara Mayu dan seorang pemuda manusia. Mereka
begitu sangat serasih dan juga sangat romantic. Saling menyuapi dan membuat
Erika iri. Walau begitu, ia juga tidak ingin ke dunia manusia. Karena, bisa
saja dia terkena hukuman. Toh, jika semua duyung pergi ke dunia manusia, lalu
siapa yang akan menjaga sang ratu? Erika termasuk duyung yang selalu menjaga
ratu. Sedangkan Nanase yang berada di sebelahnya, hanya bisa melihat bulan
purnama. Ia memang tidak bisa melihat apa yang di lihat Erika, tapi ketika dia
berada di dekat Erika yang sedang serius seperti ini, dia pasti akan mencoba
mempelajari apa yang di lakukan Erika.
Sebenarnya, Erika juga tidak mudah
menguasai ilmu seperti itu. Dia bahkan membutuhkan waktu 5 tahun untuk
menguasai ilmu itu. Jika Nanase belajar, mungkin juga akan membutuhkan waktu 5
tahun seperti Erika. Bahkan, dia mungkin harus belajar dari Erika yang dulu
pernah belajar dari ibunya.
“Nee-chan”
Nanase menoleh melihat Nanami dan Rei.
“Nanami, Rei. Kemarilah” mereka
menghampiri kedua kakaknya.
Nanami menatap Erika yang tengah
memandang bulan purnama. Ia tahu betul aktifitas Erika jika ada bulan purnama
seperti ini. Pastinya, Erika akan melacak saudaranya atau jika tidak menikmati
indahnya bulan purnama. Dia mendongak melihat bulan purnama. Pantulan cahaya
bulan itu menyatu dengan cahaya yang keluar dari kedua mata Erika. Dia tersenyum.
Ia ingin tahu, apa yang di lihat Erika. Karena, dia melihat Erika yang
terkadang tersenyum sendiri. Sepertinya sangat menarik. Tapi, bagaimana dia
harus melihatnya? Dia tidak mempunyai kekuatan seperti itu. Hanya Erika yang
punya. Tapi, ratu pernah bilang kepadanya, jika dia bisa melihat apa yang di lihat
Erika ketika Erika melihat bulan purnama seperti ini. Satu-satunya cara, dia
harus berdiri di belakang Erika yang duduk. Kemudian, kedua tangannya harus
menyentuh kedua bahu Erika dan kepalanya mendongak ke atas. Melihat bulan
purnama.
“Tidak ada salahnya mencoba ide Ratu
Annin”
Ia tersenyum nakal. Kemudian melakukannya,
berdiri di belakang Annin dan menyentuh kedua pundak gadis itu dan mendongak. Cahaya
matanya juga menyatu dengan cahaya bulan purnama. Dan sekarang, dia melihat apa
yang di lihat oleh Erika. Benar-benar romantis. Dua orang yang sedang jatuh
cinta tengah saling berdua. Tapi, ia tidak menyangka, jika yang di lihatnya
adalah Mayu dan seorang manusia. Ternyata, mereka sangat serasih. Bahkan,
Nanami juga tersenyum melihatnya.
“Sangat romantis” pikirnya sambil
tersenyum.
Sementara Rei dan Nanase, keduanya sama
sekali tidak mengerti apa yang di lakukan Nanami. Menyentuh pundak Erika dan
mendongak melihat bulan purnama. Tapi, mereka bisa melihat cahaya yang keluar
dari kedua mata Nanami yang menyatu dengan cahaya bulan. Persis seperti Erika. Nanase
dan Rei hanya bisa melihat dengan tatapan bingung. Andai mereka tahu, mungkin
mereka akan melakukan apa yang Nanami lakukan sekarang ini.
“Nee… Rei-chan”
“Nani?”
tanya Rei melihat Nanase.
“Apa yang sedang di lakukan Nanami?”
tanya Nanase.
“Shiranai.
Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di lakukan olehnya”
“Aku juga”
Tak lama, mereka harus panic, ketika
melihat Erika yang tiba-tiba memegang dadanya. Sepertinya, Erika kesakitan. Apa
ada yang menyerang Erika? Mereka sama sekali tidak tahu. Justruh, mereka harus
kebingungan, ketika Erika memarahi Nanami. Nanami hanya membalasnya dengan
cengirannya.
“Nanami, seharusnya kau tidak melakukan
itu. Jika itu terjadi, aku akan terluka” keluh Erika.
“Gomen
nee-chan, aku sama sekali tidak tahu”
“Siapa yang mengajarimu melakukan hal
itu?” tanya Erika.
“Siapa lagi jika bukan ratu Anna” kata Nanami
tersenyum.
Erika hanya menggelengkan kepalanya
tidak percaya. Ia bahkan tidak pernah mengira, jika Ratu akan memberitahukannya
pada Nanami. Mungkin, karena Nanami memang selalu ingin tahu apa saja kekuatan
dan kelemahan bangsa putri duyung. Masing-masing dari mereka, pasti akan
mempunyai kelebihan sendiri dan kelemahan tersendiri. Bahkan, mereka juga ada
yang bisa membuat salju atau bahkan hujan badai. Terkecuali api. Mereka sama
sekali tidak ada yang bisa menggunakan ilmu api. Mungkin, karena mereka berasal
dari laut. Air dan api tidak akan pernah menyatu. Jika menyatu pun, pasti akan
muncul uap. Terkadang, api memang kalah dengan air. Dan itu adalah hal yang
wajar.
Salah satu kelebihan Erika menggunakan
air adalah membuat gelombang air yang cukup besar. Sedangkan Nanami, ia bisa
membekukan air. Bisa saja ia membekukan gelombang milik Erika, ketika Erika
menggunakan gelombang airnya. Sedangkan Rei, ia bisa membuat air meluap ke
atas. Mungkin, kekuatannya itu akan membantunya untuk melindunginya dari
serangan musuh. Karena ketika air meluap ke atas, air itu akan mengelilingi Rei
dan membuat mata musuh menjadi buta. Jadi, Rei bisa mempermainkan musuhnya
sendiri. Sedangkan Nanase, ia bisa menggunakan air sebagai senjata. Seperti contohnya,
ia bisa membuat pedang dari air. Dan itu lumayan sangat tajam. Jika kau
terkena, kau pasti akan mati. Dan masih banyak lagi yang mampu menguasai
kekuatan air yang lain. Selain kekuatan air, mereka mempunyai kemampuan yang
lain. Seperti contohnya Erika yang bisa melacak keberadaan orang lain hanya
melihat dari bulan purnama. Jika kau bisa, apa yang ingin kalian lakukan dengan
kekuatan air kalian?
“Ya sudah, jangan lagi melakukan
kesalahan yang sama. Bisa-bisa aku terluka sangat parah, Nanami”
“Hai.
Maafkan aku sekali lagi, nee-chan”
Erika tersenyum, menerima permintaan maaf dari Nanami.
***
“Nee… Paruru, di sini cukup nyaman” kata
Rena membuka suara. Mereka berada di kamar milik Paruru sekarang ini.
“Tentu saja, nee-chan.”
“Laki-laki bernama Yui tadi juga sangat
baik. Beruntung kau tinggal di sini”
“Hai.
Masih ada tiga lak-laki di sini. Mungkin, mereka sedang jalan-jalan” kata
Paruru.
“Siapa saja mereka?” tanya Rena ingin
tahu.
“Namanya Matsui Jun, Galuh dan yang satu
Kodama Haruki”
“Galuh?”
“Dia dari Indonesia, nee-chan. Makanya itu, namanya asing
bagi kita” Rena mengangguk mengerti mendengarnya.
Mereka terus bercerita tentang teman
Yui. Sampai-sampai jam sudah menunjukan angka 9 malam, mereka mendengar suara
dari bawah. Paru tahu, itu pasti Jun dan kedua temannya. Mereka ternyata sudah
pulang. Akhirnya, dia membawa Rena keluar dari kamar dan sesampainya di sana,
mereka melihat Yui, Jun, Galuh dan Haruki. Mereka sangat asyik berbincang-bincang
di ruang tamu.
Salah satu dari tiga pemuda yang bersama
Yui, memandang Rena. Dia seperti mengenal Rena. Ia mencoba mengingatnya dan
setelah ia berhasil. Ia tersenyum.
“Kau kan kakak dari Matsui Mayu?” Rena
terkejut mendengarnya.
“Dari mana kau tahu?” tanya Rena tidak
mengerti.
“Aku pemuda yang beberapa hari lalu
bertemu dengan adikmu. Aku Matsui Jun. Siapa namamu? Dan kenapa kau berada di
sini?” tanya Jun sambil berdiri dan mendekati Rena.
“Aku Matsui Rena. Kau tahu di mana
adikku? Aku dan dia terpisah”
“Maaf, aku sama sekali tidak tahu. Lalu,
apa yang kau lakukan di sini?” tanya Jun.
“Mulai sekarang, Rena tinggal bersama
kita, Jun. Lagipula, dia dan Paruru berteman” jelas Yui.
“Honto?”
Rena mengangguk mendengarnya.
Jun tersenyum. Dia kira, kemarin dia
bisa bertemu lagi dengan Mayu dan kakaknya. Tapi, ternyata tidak sama sekali. Justruh,
mala mini dia bertemu dengan Rena. Kakak gadis itu. Awalnya, Jun sangat
tertarik dengan Mayu. Tapi, entah kenapa jika melihat Rena, ada sesuatu yang
berbeda dari gadis itu. Bahkan, menurutnya Rena sangat menarik baginya. Dia terlihat
begitu cantik dan manis.
“Jun nii-chan”
Jun menoleh ke arah asal suara.
“Matamu akan bintitan, jika kau terus
menerus memandang gadis itu” kata laki-laki itu.
“Sok tahu kau.”
“Nee… Haruki, sepertinya nii-chan sedang jatuh cinta dengan gadis
bernama Rena itu” bisik seorang laki-laki yang berada di sebelah Haruki.
“Kau benar, Galuh. Aku rasa mereka
sangat serasih” Galuh mengangguk mengiyakan.
Sementara mereka kembali meneruskan
obrolan mereka, Jun hanya terdiam dan memandang Rena yang duduk di sebelah
Paruru. Dia sangat asyik memandangi gadis itu, sedangkan Rena sesekali
memergoki dirinya yang tengah memandangnya.
To Be Continued........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar