Senin, 15 Agustus 2016

My Name Is Paruru (Chapter 07 - Akhir)

Title : My Name Is Paruru Chapter 07 - Akhir dari semua
Author : Rena-chan
Genre : Gender-bender, Family PG-13, Happy End

Main cast :
  • Shimazaki Haruka 
  • Shimazaki Atsuko 
  • Yokoyama Yui
  • Yokoyama Kai
Support Cast :
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena

Happy Reading All.....



~---0---~



“Lho… tanda lahir ini, kan…..” mereka menoleh.
“Kenapa memangnya?” tanya Paruru, ketika melihat wajah Rena yang mungkin kelihatan terkejut.
“Kau adik Atsuko nee-chan” kata Rena membuat Paruru dan Yui terkejut.
“Apa?”
“Kita harus pulang. Nee-chan harus mengetahuinya, bahwa kau itu adalah adiknya”
“Aku adiknya?” tanya Paruru terkejut.
“Iya. Tanda lahir berbentuk bulan. Nee-chan pernah bilang, jika adiknya mempunyai tanda lahir berbentuk bulan di punggungnya” Paruru terkejut.

***

Akhirnya, mereka pulang. Mereka memutuskan untuk ke rumah Atsuko terlebih dahulu, mudah-mudahan Atsuko ada di rumah. Rena tahu, jika gadis itu banyak kegiatan. Jadwalnya juga banyak, karena harus mengurus perusahaan. Apalagi, bukan hanya itu saja, Atsuko juga harus mengurus perusahaannya di luar negeri. Gadis yang benar-benar super sibuk.
Mereka sampai di rumah itu. Mereka keluar dari mobil kemudian berlari ke arah pintu dan Rena langsung mengetuknya. Tiga kali dia mengetuk, baru di buka pintu rumah itu.

“Atsuko nee-chan ada?”
“Nona muda sedang ada rapat, nona” kata salah satu pembantu Atsuko.
“Gawat. Berapa lama?”
“Tidak tahu, nona. Kemungkinan sore nanti baru pulang”
“Ah… sudahlah, kita ke kantor saja sekarang. Aku akan mencoba berbicara dengan sekretaris nee-chan” kata Rena dan membuat ketiga temannya mengangguk.

***

Mereka kembali pergi dan kali ini, mereka menuju kantor Atsuko. Mereka masuk ke dalam kantor, dan mereka langsung bertemu dengan salah satu pekerja kantor. Rena langsung menanyakan keberadaan Atsuko. Dia langsung berdebat dengan orang itu. Kata orang itu, Atsuko tidak bisa di ganggu sekarang ini.

Rena-chan, sudahlah. Kita bisa tunggu dia di sini” kata Paruru.
“Tapi, nee-chan harus tahu kalau kau itu adiknya, Paru” kata Rena kesal.
“Ya sudah. Kita tunggu di sini saja” kata Paruru. Dan mereka akhirnya duduk di kursi yang tersedia.

Paruru menopang dagunya. Ia menunggu sampai dia merasa bosan. Di sebelahnya, Rena juga tidak kalah bosannya. Ia sedari tadi berdiri, kemudian duduk lagi. Dan dia hanya melakukan itu lagi. Dan parahnya, itu berkali-kali. Sepertinya, ia tidak sabar menunggu Atsuko selesai.

“Kalian kenapa ada di sini?”
“Minami nee-chan? Ini nee-chan, kita sedang menunggu Atsuko nee-chan selesai rapat”
“Kenapa? Sepertinya masih satu jam lagi” kata Minami.
“Ada kabar baik untuk dia”
“Kabar apa?”
“Adik nee-chan sudah aku temukan”

Perkataan Rena membuat Minami terkejut. Dari wajahnya, dia seperti berkata ‘apa kau serius?’. Tapi, melihat wajah Rena yang serius, Minami tahu, Rena sedang tidak bercanda. Melainkan, gadis itu sangat serius.

“Siapa dia?”
“Paruru” balas Rena.
“Paru?”
“Iya.” Kata Rena yakin.
“Dia punya tanda lahir itu?” tanya Minami dan Rena mengangguk.

Minami tidak bisa apa-apa. Atsuko sangat sibuk di dalam sana, dan gadis itu belum bisa di ganggu untuk sekarang ini. Dia hanya bisa menunggu bersama Rena dan yang lain. Di dalam sana, juga ada Kai. Saudara kembarnya itu memang bekerja sama dengan Atsuko. Dan mereka juga mulai menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman kerja.
Satu jam mereka menunggu. Dan akhirnya, Atsuko keluar dari ruang rapat. Dia bersama Kai. Gadis itu sedikit terkejut, ketika melihat Rena, Jun, Paruru dan Yui bersama Minami. Yang dia tahu, gadis itu masih ada di hutan, tapi nyatanya mereka di sini.

“Rena, kau sudah pulang?” tanya Atsuko.
“Sudah. Ada yang lebih penting sekarang ini” kata Rena serius, membuat Atsuko mengekrutkan keningnya heran.
“Ada apa?” tanya Atsuko heran.
“Adikmu. Shimazaki Haruka, namanya.” Kata Rena.
“Iya. Memangnya kenapa?” tanya Atsuko heran.
“Dia itu Paruru. Paruru adik kandungmu, nee-chan
“Apa?!”
“Paru, perlihatkan tanda lahirmu”

Paruru mengangguk. Ia berbalik. Yui membantunya membuka baju, dan sekarang terlihatlah tanda lahir berbentuk bulan di punggungnya. Atsuko terkejut. Ia medekat dan menyentuh tanda lahir milik Paruru. Dia melihat tanda itu sejenak. Kemudian, ia baru berkata kepada gadis itu.

“Paru, kau adikku. Iya, kau adikku. Ini tanda lahir milik adikku” kata Atsuko.
“Jadi, aku ini…..”
“Iya, Paru. Kau adikku”

Atsuko tersenyum. Ia menutup kembali baju Paruru, dan membalikkan tubuh gadis itu. Dia memeluk Paruru dengan erat. Dia mengelus punggung gadis itu dengan lembut. Akhirnya, dia menemukan Paruru. Adiknya yang sudah lama menghilang.

“Haruka, akhirnya kau kembali, sayang”
“Aku juga merindukanmu, nee-chan” kata Paruru membalas pelukan kakaknya.
“Oh iya, kenapa di punggungmu ada bekas luka?” tanya Atsuko heran sambil melepas pelukan.
“Itu luka yang di buat oleh ibu angkat kita, nee-chan. Waktu itu, aku di pukuli olehnya”
“Ya Tuhan…. Maafkan aku, seharusnya aku membawamu waktu itu” sesal Atsuko.
“Tidak apa-apa, nee-chan. Yang terpenting, kita sudah bersama lagi. Aku benar-benar merindukanmu” kata Paruru.
Hai

Mereka masuk ke ruang kerja Atsuko. Mereka duduk di sana, sambil Atsuko melepas rindu dengan adiknya. Sudah bertahun-tahun mereka berpisah, dan akhirnya mereka bersatu kembali.

“Aku juga membawa kabar bahagia, Paru” kata Atsuko.
“Apa itu?”
“Aku dan Kai akan menikah” Paruru tersentak.

Bukankah dia dan Yui baru saja meresmikan hubungan mereka? Yui adalah adik kandung Kai dan Minami. Jika Atsuko menikah dengan Kai, berarti dia tidak bisa memiliki Yui. Mereka justruh akan menjadi saudara ipar. Ia melihat Yui. Yui hanya tersenyum, ketika mendenga ucapan Atsuko yang bahagia itu.

Nee-chan akan benar-benar menikah dengan Kai nii-chan?” Atsuko tersenyum dan mengangguk.
“Memangnya kenapa?” tanya Atsuko melihat perubahan wajah Paruru.
“Yui dan Paruru baru saja meresmikan hubungan mereka”
“Kalian baru saja pacaran?” Yui dan Paruru mengangguk.
“Tapi, jika nee-chan memang sudah serius dengan nii-chan, aku mengalah” kata Paruru.
“Yui, ajak saja dia bicara” Yui mengangguk.

Paruru hanya bisa melihat Yui. Apa hubungan mereka akan benar-benar berakhir? Padahal, baru saja mereka meresmikan hubungan mereka. Dan haruskah, akan benar-benar berakhir hari ini saja, hanya karena kedua kakak mereka. Padahal, mereka juga saling mencintai satu sama lain. Persis seperti Kai dan Atsuko yang juga saling mencintai.

“Yui”
“Tenang saja, Paru” Yui memegang tangannya lembut, bahkan mengelusnya.

Atsuko hanya bisa tersenyum melihat Paruru dan Yui. Bahkan, dia membelai rambut gadis itu. Sudah sangat lama, mereka tidak bersama-sama.

***

Yui dan Paruru sama-sama duduk di belakang rumah Yui. Yui memegang tangan gadis itu lembut, sementara Paruru hanya sedih dan menyandarkan kepalanya di bahu Yui. Dia ingin mengatakannya, tapi dia tidak ingin Yui sakit hati. Mungkin, jika Yui yang mulai bicara, dia akan menerimanya. Itu lebih baik, daripada dia yang memulai.

“Paru” Yui akhirnya bersuara.
Hai?”

Mungkin, Yui akan memulainya. Dia harus sabar, dia harus bisa menabahkan hatinya. Mungkin, ini yang terbaik untuk mereka.

“Aku ingin menikahimu” Paruru tersentak dan melihat ke arahnya.
“Apa?”
“Kenapa? Kau tidak ingin, jika aku menikahimu” tanya Yui.
“Tapi, bukankah kakak kita…..”

Yui meletakkan jemari telunjuknya di bibir Paruru. Paruru diam, hanya bisa memandang Yui dengan tampang terkejut. Yui ingin menikahinya, tapi bukankah kedua kakak mereka akan menikah? Itu benar-benar hal yang mustahil untuk mereka bersatu.

“Aku bukan adik kandung dari Minami nee-chan dan Kai nii-chan
“Huh?” Paruru benar-benar tidak percaya semua ini. Yui, dia bukan adik kandung Kai dan Minami? Bagaimana mungkin?
“Dulu, ketika aku kecil, aku di angkat anak oleh kedua orang tua mereka. Tapi, Kai Nii-chan mengerti, jika aku mencintaimu. Dan dia merestui hubungan kita. Begitu pun juga dengan Minami nee-chan
“Jadi……”

Yui mengangguk. Mereka tidak akan putus, bahkan mereka akan melangkah ke jejak yang serius seperti kedua kakak mereka. Paruru lega. Akhirnya, dia bisa bersama dengan Yui. Dia memeluk Yui dengan erat. Dia mencintai pemuda itu. Bahkan, pertama kali mereka bertemu pun, mereka juga sudah saling menyukai.

“Jangan sedih lagi. Kita tidak akan berpisah, Paru”
Hai. Aku sangat bahagia, Yui”
“Aku juga. Karena inilah yang aku inginkan. Aku tidak mau kehilanganmu”
“Aku juga tidak mau kehilangan dirimu, Yui.”
Daisuki da” Paruru tersenyum. Ia mengecup pipi Yui.
“Kita selalu bersama untuk selamanya, dan tidak akan ada yang memisahkan kita” kata mereka dan setelah itu tersenyum.



The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar