Title : My Name Is Paruru Chapter 07 - Akhir dari semua
Author : Rena-chan
Genre : Gender-bender, Family PG-13, Happy End
Main cast :
- Shimazaki Haruka
- Shimazaki Atsuko
- Yokoyama Yui
- Yokoyama Kai
Support Cast :
- Matsui Jun
- Matsui Rena
“Lho… tanda lahir ini, kan…..” mereka
menoleh.
“Kenapa memangnya?” tanya Paruru, ketika
melihat wajah Rena yang mungkin kelihatan terkejut.
“Kau adik Atsuko nee-chan” kata Rena membuat Paruru dan Yui terkejut.
“Apa?”
“Kita harus pulang. Nee-chan harus mengetahuinya, bahwa kau itu adalah adiknya”
“Aku adiknya?” tanya Paruru terkejut.
“Iya. Tanda lahir berbentuk bulan. Nee-chan pernah bilang, jika adiknya
mempunyai tanda lahir berbentuk bulan di punggungnya” Paruru terkejut.
***
Akhirnya, mereka pulang. Mereka memutuskan
untuk ke rumah Atsuko terlebih dahulu, mudah-mudahan Atsuko ada di rumah. Rena tahu,
jika gadis itu banyak kegiatan. Jadwalnya juga banyak, karena harus mengurus
perusahaan. Apalagi, bukan hanya itu saja, Atsuko juga harus mengurus
perusahaannya di luar negeri. Gadis yang benar-benar super sibuk.
Mereka sampai di rumah itu. Mereka
keluar dari mobil kemudian berlari ke arah pintu dan Rena langsung mengetuknya.
Tiga kali dia mengetuk, baru di buka pintu rumah itu.
“Atsuko nee-chan ada?”
“Nona muda sedang ada rapat, nona” kata
salah satu pembantu Atsuko.
“Gawat. Berapa lama?”
“Tidak tahu, nona. Kemungkinan sore
nanti baru pulang”
“Ah… sudahlah, kita ke kantor saja
sekarang. Aku akan mencoba berbicara dengan sekretaris nee-chan” kata Rena dan membuat ketiga temannya mengangguk.
***
Mereka kembali pergi dan kali ini,
mereka menuju kantor Atsuko. Mereka masuk ke dalam kantor, dan mereka langsung
bertemu dengan salah satu pekerja kantor. Rena langsung menanyakan keberadaan
Atsuko. Dia langsung berdebat dengan orang itu. Kata orang itu, Atsuko tidak
bisa di ganggu sekarang ini.
“Rena-chan,
sudahlah. Kita bisa tunggu dia di sini” kata Paruru.
“Tapi, nee-chan harus tahu kalau kau itu adiknya, Paru” kata Rena kesal.
“Ya sudah. Kita tunggu di sini saja”
kata Paruru. Dan mereka akhirnya duduk di kursi yang tersedia.
Paruru menopang dagunya. Ia menunggu
sampai dia merasa bosan. Di sebelahnya, Rena juga tidak kalah bosannya. Ia sedari
tadi berdiri, kemudian duduk lagi. Dan dia hanya melakukan itu lagi. Dan parahnya,
itu berkali-kali. Sepertinya, ia tidak sabar menunggu Atsuko selesai.
“Kalian kenapa ada di sini?”
“Minami nee-chan? Ini nee-chan,
kita sedang menunggu Atsuko nee-chan
selesai rapat”
“Kenapa? Sepertinya masih satu jam lagi”
kata Minami.
“Ada kabar baik untuk dia”
“Kabar apa?”
“Adik nee-chan sudah aku temukan”
Perkataan Rena membuat Minami terkejut. Dari
wajahnya, dia seperti berkata ‘apa kau
serius?’. Tapi, melihat wajah Rena yang serius, Minami tahu, Rena sedang
tidak bercanda. Melainkan, gadis itu sangat serius.
“Siapa dia?”
“Paruru” balas Rena.
“Paru?”
“Iya.” Kata Rena yakin.
“Dia punya tanda lahir itu?” tanya
Minami dan Rena mengangguk.
Minami tidak bisa apa-apa. Atsuko sangat
sibuk di dalam sana, dan gadis itu belum bisa di ganggu untuk sekarang ini. Dia
hanya bisa menunggu bersama Rena dan yang lain. Di dalam sana, juga ada Kai. Saudara
kembarnya itu memang bekerja sama dengan Atsuko. Dan mereka juga mulai menjalin
hubungan yang lebih dari sekedar teman kerja.
Satu jam mereka menunggu. Dan akhirnya,
Atsuko keluar dari ruang rapat. Dia bersama Kai. Gadis itu sedikit terkejut,
ketika melihat Rena, Jun, Paruru dan Yui bersama Minami. Yang dia tahu, gadis
itu masih ada di hutan, tapi nyatanya mereka di sini.
“Rena, kau sudah pulang?” tanya Atsuko.
“Sudah. Ada yang lebih penting sekarang
ini” kata Rena serius, membuat Atsuko mengekrutkan keningnya heran.
“Ada apa?” tanya Atsuko heran.
“Adikmu. Shimazaki Haruka, namanya.” Kata
Rena.
“Iya. Memangnya kenapa?” tanya Atsuko
heran.
“Dia itu Paruru. Paruru adik kandungmu, nee-chan”
“Apa?!”
“Paru, perlihatkan tanda lahirmu”
Paruru mengangguk. Ia berbalik. Yui membantunya
membuka baju, dan sekarang terlihatlah tanda lahir berbentuk bulan di
punggungnya. Atsuko terkejut. Ia medekat dan menyentuh tanda lahir milik
Paruru. Dia melihat tanda itu sejenak. Kemudian, ia baru berkata kepada gadis
itu.
“Paru, kau adikku. Iya, kau adikku. Ini tanda
lahir milik adikku” kata Atsuko.
“Jadi, aku ini…..”
“Iya, Paru. Kau adikku”
Atsuko tersenyum. Ia menutup kembali
baju Paruru, dan membalikkan tubuh gadis itu. Dia memeluk Paruru dengan erat. Dia
mengelus punggung gadis itu dengan lembut. Akhirnya, dia menemukan Paruru.
Adiknya yang sudah lama menghilang.
“Haruka, akhirnya kau kembali, sayang”
“Aku juga merindukanmu, nee-chan” kata Paruru membalas pelukan
kakaknya.
“Oh iya, kenapa di punggungmu ada bekas
luka?” tanya Atsuko heran sambil melepas pelukan.
“Itu luka yang di buat oleh ibu angkat
kita, nee-chan. Waktu itu, aku di
pukuli olehnya”
“Ya Tuhan…. Maafkan aku, seharusnya aku
membawamu waktu itu” sesal Atsuko.
“Tidak apa-apa, nee-chan. Yang terpenting, kita sudah bersama lagi. Aku benar-benar
merindukanmu” kata Paruru.
“Hai”
Mereka masuk ke ruang kerja Atsuko.
Mereka duduk di sana, sambil Atsuko melepas rindu dengan adiknya. Sudah bertahun-tahun
mereka berpisah, dan akhirnya mereka bersatu kembali.
“Aku juga membawa kabar bahagia, Paru”
kata Atsuko.
“Apa itu?”
“Aku dan Kai akan menikah” Paruru
tersentak.
Bukankah dia dan Yui baru saja
meresmikan hubungan mereka? Yui adalah adik kandung Kai dan Minami. Jika Atsuko
menikah dengan Kai, berarti dia tidak bisa memiliki Yui. Mereka justruh akan
menjadi saudara ipar. Ia melihat Yui. Yui hanya tersenyum, ketika mendenga
ucapan Atsuko yang bahagia itu.
“Nee-chan
akan benar-benar menikah dengan Kai nii-chan?”
Atsuko tersenyum dan mengangguk.
“Memangnya kenapa?” tanya Atsuko melihat
perubahan wajah Paruru.
“Yui dan Paruru baru saja meresmikan
hubungan mereka”
“Kalian baru saja pacaran?” Yui dan
Paruru mengangguk.
“Tapi, jika nee-chan memang sudah serius dengan nii-chan, aku mengalah” kata Paruru.
“Yui, ajak saja dia bicara” Yui
mengangguk.
Paruru hanya bisa melihat Yui. Apa hubungan
mereka akan benar-benar berakhir? Padahal, baru saja mereka meresmikan hubungan
mereka. Dan haruskah, akan benar-benar berakhir hari ini saja, hanya karena
kedua kakak mereka. Padahal, mereka juga saling mencintai satu sama lain. Persis
seperti Kai dan Atsuko yang juga saling mencintai.
“Yui”
“Tenang saja, Paru” Yui memegang
tangannya lembut, bahkan mengelusnya.
Atsuko hanya bisa tersenyum melihat
Paruru dan Yui. Bahkan, dia membelai rambut gadis itu. Sudah sangat lama,
mereka tidak bersama-sama.
***
Yui dan Paruru sama-sama duduk di
belakang rumah Yui. Yui memegang tangan gadis itu lembut, sementara Paruru
hanya sedih dan menyandarkan kepalanya di bahu Yui. Dia ingin mengatakannya,
tapi dia tidak ingin Yui sakit hati. Mungkin, jika Yui yang mulai bicara, dia
akan menerimanya. Itu lebih baik, daripada dia yang memulai.
“Paru” Yui akhirnya bersuara.
“Hai?”
Mungkin, Yui akan memulainya. Dia harus
sabar, dia harus bisa menabahkan hatinya. Mungkin, ini yang terbaik untuk
mereka.
“Aku ingin menikahimu” Paruru tersentak
dan melihat ke arahnya.
“Apa?”
“Kenapa? Kau tidak ingin, jika aku
menikahimu” tanya Yui.
“Tapi, bukankah kakak kita…..”
Yui meletakkan jemari telunjuknya di
bibir Paruru. Paruru diam, hanya bisa memandang Yui dengan tampang terkejut. Yui
ingin menikahinya, tapi bukankah kedua kakak mereka akan menikah? Itu benar-benar
hal yang mustahil untuk mereka bersatu.
“Aku bukan adik kandung dari Minami nee-chan dan Kai nii-chan”
“Huh?” Paruru benar-benar tidak percaya
semua ini. Yui, dia bukan adik kandung Kai dan Minami? Bagaimana mungkin?
“Dulu, ketika aku kecil, aku di angkat anak
oleh kedua orang tua mereka. Tapi, Kai Nii-chan
mengerti, jika aku mencintaimu. Dan dia merestui hubungan kita. Begitu pun juga
dengan Minami nee-chan”
“Jadi……”
Yui mengangguk. Mereka tidak akan putus,
bahkan mereka akan melangkah ke jejak yang serius seperti kedua kakak mereka. Paruru
lega. Akhirnya, dia bisa bersama dengan Yui. Dia memeluk Yui dengan erat. Dia mencintai
pemuda itu. Bahkan, pertama kali mereka bertemu pun, mereka juga sudah saling
menyukai.
“Jangan sedih lagi. Kita tidak akan
berpisah, Paru”
“Hai.
Aku sangat bahagia, Yui”
“Aku juga. Karena inilah yang aku
inginkan. Aku tidak mau kehilanganmu”
“Aku juga tidak mau kehilangan dirimu,
Yui.”
“Daisuki
da” Paruru tersenyum. Ia mengecup pipi Yui.
“Kita selalu bersama untuk selamanya,
dan tidak akan ada yang memisahkan kita” kata mereka dan setelah itu tersenyum.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar