Jumat, 26 Agustus 2016

Mermaid and Me (Chapter 06)

Title : Mermaid and Me (Chapter 06)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +

Main cast :
  • Shimazaki Haruka 
  • Yokoyama Yui
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
  • Matsui Mayu
  • Kashiwagi Yuki
Other Cast :
  • Shimazaki Nanami
  • Shimazaki Rei
  • Nishino Nanase
Happy Reading All.....



~---0---~



Mayu menarik tangan Nanase serta membawa kedua adiknya ke dalam kamarnya. Kemudian, ia menutup kembali pintu kamarnya. Lalu, menyuruh ketiga adiknya untuk duduk di kamarnya. Ia menatap satu persatu ketiga adiknya.

“Kenapa kalian ke dunia manusia?” Mayu langsung bertanya.
“Kami hanya ingin mencari ibu, nee-chan” kata Nanami membalas.
“Kenapa kau ikut, Nanase?”
“Ingin saja” balasnya pendek.

Mayu kemudian duduk di sebelahnya, mereka terdiam sejenak. Lalu, Mayu mulai bertanya lagi. Dia ingin memperjelas, kenapa mereka bertiga ada di sini.

“Jadi, kalian tidak akan membawaku ke istana laut, kan?” tanya Mayu takut.
“Tidak, nee-chan” balas mereka dengan kompak.

Mayu sangat lega mendengarnya. Ia kira, mereka akan membawanya ke dunia laut, tapi ternyata mereka tidak akan melakukannya sama sekali. Lagipula, mereka juga sudah mengetahui semuanya, jika Mayu tidak akan mau lagi kembali ke dunia laut.

“Aku tahu kau mencintai laki-laki bernama Kashiwagi itu” kata Nanami.
“Darimana kau tahu?” tanya Mayu terkejut.
“Dari matamu. Matamu tidak bisa membohongiku” balas Nanami lagi.
“Iya, aku memang sangat mencintainya” kata Mayu membalas.

Nanami hanya merebahkan dirinya di kasur kamar Mayu, sedangkan Mayu sekarang mulai menyandarkan kepalanya di bahu Nanase. Rei hanya diam sambil mengamati ruangan kamar Mayu. Dia tertarik dengan ruangan itu.

“Nee… Mayu nee-chan, boleh aku tidur di sini?” tanyanya.
“Iya, boleh” balas Mayu pendek.

***

Paruru keluar dari kamarnya, kemudian ia langsung keluar dari villa. Ia melihat Yui yang di tangannya ada sebuah alat pancing. Lalu, dia menghampiri pemuda itu dan duduk di sampingnya. Yui masih asyik dengan alat pancing itu. Paruru tidak tahu apa yang akan Yui lakukan dengan alat pancing itu.

“Yui, kau ingin kemana?” tanya Paruru.
“Ingin memancing ikan di laut. Kau ingin ikut?” tanya Yui.
“Ikan?” Yui mengangguk. “Yui, aku mohon jangan memancing ikan. Tolong jangan makan di sana”
“Kenapa?” tanya Yui heran.
“Tolong, jangan!”

Paruru memegang tangannya dengan erat, wajahnya memelas. Yui heran dengan sikap yang di tunjukkan oleh Paruru. Kenapa, Paruru tidak ingin jika dia memancing ikan dan memakannya?

“Ya sudah. Aku tidak jadi ke laut” Paruru tersenyum mendengarnya.
Arigatou” Yui mengangguk.
“Tapi, kenapa kau tidak memperbolehkan aku memancing ikan dan memakannya?”
“Ano… aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Tapi, tolong jangan pernah memakan ikan”
“Kau alergi?” Paruru menggeleng.
“Suatu saat nanti, kau akan tahu alasannya”
“Baiklah”

Kemudian, mereka berdiri dan masuk ke dalam rumah. Yui mengembalikkan alat pancing itu di tempatnya. Walau sebenarnya dia masih heran kenapa Paruru tidak mengijinkannya mencari ikan dan memakannya, tapi dia mengiyakan keinginan gadis itu. Mungkin, Yui berfikir jika Paruru tidak suka dengan ikan atau bahkan Paruru alergi dengan makanan laut. Padahal, semua yang di pikirkannya salah. Paruru bukannya tidak suka atau alergi, tapi dia adalah mermaid. Mana mungkin dia bisa melihat bangsanya yang di makan oleh manusia? Itu tidak mungkin, dia bisa saja menangis dan marah.
Karena tidak di perbolehkan memakan ikan, Yui memilih untuk memakan kue buatan bibinya. Di dalam kulkas masih tersedia beberapa kue yang sengaja di sisihkan oleh bibinya. Ia memakan kue itu bersama Paruru di sampingnya. Sebenarnya, hanya dia yang makan, Paruru sama sekali tidak ada selera makan hari ini. Dia merasa bersalah karena telah melarang Yui mencari ikan, sepertinya hari ini Yui sangat menginginkan makanan laut. Tapi, karena dirinya, Yui lebih memilih kue buatan bibinya. Tapi, ia sendiri tidak akan tega melihat bangsanya yang di makan oleh manusia.

“Kau tidak makan kuenya?” tanya Yui.
“Tidak. Kau saja yang makan” balas Paruru.
“Kenapa?” tanya Yui.
“Tidak lapar. Kau lebih membutuhkannya daripada aku. Aku tahu kau lapar”

Yui hanya tersenyum malu mendengarnya. Jujur, dia memang lapar. Hari ini, bibinya belum memasak. Maka dari itu, tadi dia berniat untuk pergi ke laut karena ingin mencari ikan. Tapi, karena Paruru melarangnya, ia tidak jadi menangkap ikan. Dia lebih memilih untuk memakan kue. Sebenarnya pun, dia sudah sangat puas memakan kue itu dan ingin mencari makanan lain, tapi sepertinya dia tidak beruntung hari ini. Daripada kelaparan, dia memilih memakan kue itu.

“Kau kecewa karena aku melarangmu mencari ikan?” tanya Paruru.
“Tidak juga.” Balas Yui pendek.
Gomen ne?” kata Paruru lagi.
Daijoubu. Tidak perlu merasa bersalah seperti itu, Paru”

Yui tersenyum melihatnya, namun Paruru tahu jika laki-laki itu sebenarnya sangat kecewa. Dia masih belum bisa jujur dengan laki-laki itu, bahwa dia hanyalah seorang mermaid. Mungkin, jika ada waktu yang tepat, dia akan jujur kepada Yui. Yui sangat baik kepadanya, bahkan laki-laki itu menyayanginya. Ia merasa bersalah, karena ia belum jujur tentang siapa dia sebenarnya. Tapi, ketika dia nantinya jujur, apa Yui akan tetap mencintainya? Seperti sekarang ini? Dia tidak bisa membayangkannya.

“Paru, besok kita akan pergi ke Tokyo. Jadi, bersiaplah. Sekalian ajak Rena saja” kata Yui.
Hai” balasnya pendek.

Iya. Hari ini, adalah hari terakhir mereka di sini. Mungkin, Paruru akan mengajak Rena juga untuk pergi ke Tokyo. Masalah Mayu, mereka bisa mengatasinya nanti ketika berada di kota Tokyo. Lagipula, Paruru tidak ingin meninggalkan kakaknya di sini sendiri. Di sana nanti, Paruru juga akan mencari ibunya. Lagipula, tujuan utamanya ke dunia manusia memang untuk mencari ibunya.
Sementara Rena, dia bersama Jun sedang keluar bersama paman dan bibinya. Mungkin, mereka sedang berbelanja atau sedang jalan-jalan. Rena sepertinya sudah sangat dengan Jun. Jika Jun mengajaknya, dia langsung mengiyakan kemauan pemuda itu. Sementara Paruru, dia terus menempel dengan Yui. Sepertinya, perasaan itu tumbuh secara perlahan.

***

Rena sedang berjalan di sekitar tepi pantai, di sampingnya, Jun terus tersenyum sambil memandangi wajah polosnya. Tidak jauh dari mereka, ada Galuh dan Haruki yang sedang membuat istana pasir. Rena melihat laut. Rasanya, dia ingin sekali kembali ke laut. Tapi, karena dia belum bertemu dengan Mayu, dia mengurungkan niatnya untuk kembali ke istana. Mungkin, banyak saudaranya yang sekarang mengkhawatirkan dirinya. Entah di mana sekarang keberadaan Mayu. Jujur, Rena sangat merindukan adiknya. Apa Mayu juga seperti itu? Dia juga merindukan Rena, seperti Rena yang merindukan dirinya sekarang ini?

“Kau masih memikirkan Mayu?” tanya Jun.
Hai. Dia adikku satu-satunya, Jun-kun” balas Rena tanpa melihat wajah Jun.
“Bersabarlah. Kalian pasti akan bertemu, aku akan membantumu” Jun menyentuh penduknya.
Arigatou

Jun mengangguk. Dia melihat wajah sedih gadis itu. Dia juga ikut merasakan apa yang di rasakan Rena. Jika seandainya dia menjadi Rena, dia mungkin akan sedih. Apalagi, di dunia ini Rena hanya memiliki Mayu. Itu yang pernah Rena katakan dulu kepadanya. Jun tidak pernah tahu siapa sebenarnya Rena. Mana mungkin juga, Rena akan memberitahukan jati dirinya pada pemuda itu. Mungkin juga, Jun tidak akan mempercayainya, sebelum Jun melihat sendiri. Entah sampai kapan Rena menyembunyikan jati dirinya pada Jun. Dia dan Paruru sama-sama menyembunyikan jati diri mereka. Mungkin, waktu bisa menjawabnya. Apa mereka akan terus menyembunyikannya atau tidak. Tapi, rahasia yang lama di pendam, pastinya akan terungkap. Entah kapan itu akan terjadi. Hanya waktu yang bisa menjawabnya.




To Be Continued...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar