Title : Mermaid and Me (Chapter 06)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Main cast :
- Shimazaki Haruka
- Yokoyama Yui
- Matsui Jun
- Matsui Rena
- Matsui Mayu
- Kashiwagi Yuki
Other Cast :
- Shimazaki Nanami
- Shimazaki Rei
- Nishino Nanase
Happy Reading All.....
~---0---~
Mayu
menarik tangan Nanase serta membawa kedua adiknya ke dalam kamarnya. Kemudian,
ia menutup kembali pintu kamarnya. Lalu, menyuruh ketiga adiknya untuk duduk di
kamarnya. Ia menatap satu persatu ketiga adiknya.
“Kenapa
kalian ke dunia manusia?” Mayu langsung bertanya.
“Kami
hanya ingin mencari ibu, nee-chan”
kata Nanami membalas.
“Kenapa
kau ikut, Nanase?”
“Ingin
saja” balasnya pendek.
Mayu
kemudian duduk di sebelahnya, mereka terdiam sejenak. Lalu, Mayu mulai bertanya
lagi. Dia ingin memperjelas, kenapa mereka bertiga ada di sini.
“Jadi,
kalian tidak akan membawaku ke istana laut, kan?” tanya Mayu takut.
“Tidak,
nee-chan” balas mereka dengan kompak.
Mayu
sangat lega mendengarnya. Ia kira, mereka akan membawanya ke dunia laut, tapi
ternyata mereka tidak akan melakukannya sama sekali. Lagipula, mereka juga
sudah mengetahui semuanya, jika Mayu tidak akan mau lagi kembali ke dunia laut.
“Aku
tahu kau mencintai laki-laki bernama Kashiwagi itu” kata Nanami.
“Darimana
kau tahu?” tanya Mayu terkejut.
“Dari
matamu. Matamu tidak bisa membohongiku” balas Nanami lagi.
“Iya,
aku memang sangat mencintainya” kata Mayu membalas.
Nanami
hanya merebahkan dirinya di kasur kamar Mayu, sedangkan Mayu sekarang mulai
menyandarkan kepalanya di bahu Nanase. Rei hanya diam sambil mengamati ruangan
kamar Mayu. Dia tertarik dengan ruangan itu.
“Nee…
Mayu nee-chan, boleh aku tidur di
sini?” tanyanya.
“Iya,
boleh” balas Mayu pendek.
***
Paruru
keluar dari kamarnya, kemudian ia langsung keluar dari villa. Ia melihat Yui
yang di tangannya ada sebuah alat pancing. Lalu, dia menghampiri pemuda itu dan
duduk di sampingnya. Yui masih asyik dengan alat pancing itu. Paruru tidak tahu
apa yang akan Yui lakukan dengan alat pancing itu.
“Yui,
kau ingin kemana?” tanya Paruru.
“Ingin
memancing ikan di laut. Kau ingin ikut?” tanya Yui.
“Ikan?”
Yui mengangguk. “Yui, aku mohon jangan memancing ikan. Tolong jangan makan di
sana”
“Kenapa?”
tanya Yui heran.
“Tolong,
jangan!”
Paruru
memegang tangannya dengan erat, wajahnya memelas. Yui heran dengan sikap yang
di tunjukkan oleh Paruru. Kenapa, Paruru tidak ingin jika dia memancing ikan
dan memakannya?
“Ya
sudah. Aku tidak jadi ke laut” Paruru tersenyum mendengarnya.
“Arigatou” Yui mengangguk.
“Tapi,
kenapa kau tidak memperbolehkan aku memancing ikan dan memakannya?”
“Ano…
aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Tapi, tolong jangan pernah memakan ikan”
“Kau
alergi?” Paruru menggeleng.
“Suatu
saat nanti, kau akan tahu alasannya”
“Baiklah”
Kemudian,
mereka berdiri dan masuk ke dalam rumah. Yui mengembalikkan alat pancing itu di
tempatnya. Walau sebenarnya dia masih heran kenapa Paruru tidak mengijinkannya
mencari ikan dan memakannya, tapi dia mengiyakan keinginan gadis itu. Mungkin,
Yui berfikir jika Paruru tidak suka dengan ikan atau bahkan Paruru alergi
dengan makanan laut. Padahal, semua yang di pikirkannya salah. Paruru bukannya
tidak suka atau alergi, tapi dia adalah mermaid.
Mana mungkin dia bisa melihat bangsanya yang di makan oleh manusia? Itu tidak
mungkin, dia bisa saja menangis dan marah.
Karena
tidak di perbolehkan memakan ikan, Yui memilih untuk memakan kue buatan
bibinya. Di dalam kulkas masih tersedia beberapa kue yang sengaja di sisihkan
oleh bibinya. Ia memakan kue itu bersama Paruru di sampingnya. Sebenarnya,
hanya dia yang makan, Paruru sama sekali tidak ada selera makan hari ini. Dia merasa
bersalah karena telah melarang Yui mencari ikan, sepertinya hari ini Yui sangat
menginginkan makanan laut. Tapi, karena dirinya, Yui lebih memilih kue buatan
bibinya. Tapi, ia sendiri tidak akan tega melihat bangsanya yang di makan oleh
manusia.
“Kau
tidak makan kuenya?” tanya Yui.
“Tidak.
Kau saja yang makan” balas Paruru.
“Kenapa?”
tanya Yui.
“Tidak
lapar. Kau lebih membutuhkannya daripada aku. Aku tahu kau lapar”
Yui
hanya tersenyum malu mendengarnya. Jujur, dia memang lapar. Hari ini, bibinya
belum memasak. Maka dari itu, tadi dia berniat untuk pergi ke laut karena ingin
mencari ikan. Tapi, karena Paruru melarangnya, ia tidak jadi menangkap ikan. Dia
lebih memilih untuk memakan kue. Sebenarnya pun, dia sudah sangat puas memakan
kue itu dan ingin mencari makanan lain, tapi sepertinya dia tidak beruntung
hari ini. Daripada kelaparan, dia memilih memakan kue itu.
“Kau
kecewa karena aku melarangmu mencari ikan?” tanya Paruru.
“Tidak
juga.” Balas Yui pendek.
“Gomen ne?” kata Paruru lagi.
“Daijoubu. Tidak perlu merasa bersalah
seperti itu, Paru”
Yui
tersenyum melihatnya, namun Paruru tahu jika laki-laki itu sebenarnya sangat
kecewa. Dia masih belum bisa jujur dengan laki-laki itu, bahwa dia hanyalah
seorang mermaid. Mungkin, jika ada
waktu yang tepat, dia akan jujur kepada Yui. Yui sangat baik kepadanya, bahkan
laki-laki itu menyayanginya. Ia merasa bersalah, karena ia belum jujur tentang
siapa dia sebenarnya. Tapi, ketika dia nantinya jujur, apa Yui akan tetap
mencintainya? Seperti sekarang ini? Dia tidak bisa membayangkannya.
“Paru,
besok kita akan pergi ke Tokyo. Jadi, bersiaplah. Sekalian ajak Rena saja” kata
Yui.
“Hai” balasnya pendek.
Iya.
Hari ini, adalah hari terakhir mereka di sini. Mungkin, Paruru akan mengajak
Rena juga untuk pergi ke Tokyo. Masalah Mayu, mereka bisa mengatasinya nanti
ketika berada di kota Tokyo. Lagipula, Paruru tidak ingin meninggalkan kakaknya
di sini sendiri. Di sana nanti, Paruru juga akan mencari ibunya. Lagipula,
tujuan utamanya ke dunia manusia memang untuk mencari ibunya.
Sementara
Rena, dia bersama Jun sedang keluar bersama paman dan bibinya. Mungkin, mereka
sedang berbelanja atau sedang jalan-jalan. Rena sepertinya sudah sangat dengan
Jun. Jika Jun mengajaknya, dia langsung mengiyakan kemauan pemuda itu.
Sementara Paruru, dia terus menempel dengan Yui. Sepertinya, perasaan itu
tumbuh secara perlahan.
***
Rena
sedang berjalan di sekitar tepi pantai, di sampingnya, Jun terus tersenyum
sambil memandangi wajah polosnya. Tidak jauh dari mereka, ada Galuh dan Haruki
yang sedang membuat istana pasir. Rena melihat laut. Rasanya, dia ingin sekali
kembali ke laut. Tapi, karena dia belum bertemu dengan Mayu, dia mengurungkan
niatnya untuk kembali ke istana. Mungkin, banyak saudaranya yang sekarang
mengkhawatirkan dirinya. Entah di mana sekarang keberadaan Mayu. Jujur, Rena
sangat merindukan adiknya. Apa Mayu juga seperti itu? Dia juga merindukan Rena,
seperti Rena yang merindukan dirinya sekarang ini?
“Kau
masih memikirkan Mayu?” tanya Jun.
“Hai. Dia adikku satu-satunya, Jun-kun” balas Rena tanpa melihat wajah
Jun.
“Bersabarlah.
Kalian pasti akan bertemu, aku akan membantumu” Jun menyentuh penduknya.
“Arigatou”
Jun
mengangguk. Dia melihat wajah sedih gadis itu. Dia juga ikut merasakan apa yang
di rasakan Rena. Jika seandainya dia menjadi Rena, dia mungkin akan sedih.
Apalagi, di dunia ini Rena hanya memiliki Mayu. Itu yang pernah Rena katakan
dulu kepadanya. Jun tidak pernah tahu siapa sebenarnya Rena. Mana mungkin juga,
Rena akan memberitahukan jati dirinya pada pemuda itu. Mungkin juga, Jun tidak
akan mempercayainya, sebelum Jun melihat sendiri. Entah sampai kapan Rena
menyembunyikan jati dirinya pada Jun. Dia dan Paruru sama-sama menyembunyikan
jati diri mereka. Mungkin, waktu bisa menjawabnya. Apa mereka akan terus
menyembunyikannya atau tidak. Tapi, rahasia yang lama di pendam, pastinya akan
terungkap. Entah kapan itu akan terjadi. Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
To Be Continued...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar