Jumat, 12 Agustus 2016

Mermaid and Me (Chapter 04)

Title : Mermaid and Me (Chapter 04)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +

Main cast :
  • Shimazaki Haruka 
  • Yokoyama Yui
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
  • Matsui Mayu
  • Kashiwagi Yuki
Other Cast :
  • Shimazaki Nanami
  • Ikuta Erika
  • Iriyama Anna
Happy Reading All.....



~---0---~



Setelah asyik melihat bulan purnama. Erika berjalan ke arah sebuah pulau bersama Nanami. Di pulau itu, ada sebuah air danau. Biasanya, salah satu putri duyung akan ke sana meng cek kondisi air danau itu. Dan mala mini, giliran Erika dan Nanami yang melihat danau kecil itu. Nanami duduk di dekat danau itu, sementara Erika melihat danau itu. Air danau itu dingin dan berwarna biru. Melambangkan ratu duyung. Kemudian, Erika duduk di batu besar yang ada di dekat danau itu. Dia melipat kedua kakinya, sementara kedua tangannya ia letakkan di atas pahanya. Kedua matanya terpejam. Nanami hanya melihatnya dengan heran. Biasanya, jika mereka berdua kemari, Erika tidak pernah melakukan hal seperti ini. Atau mungkin ini salah satu tugas dari Ratu duyung?

“Erika nee-chan, apa yang sedang kau lakukan?”
“Memanfaatkan cahaya bulan purnama untuk menambah kekuatan. Jika kita melakukannya di depan danau kecil ini, maka setengah kekuatan dari cahaya bulan purnama akan menjadi milik kita”
“Wah…… hebat sekali, nee-chan. Boleh tidak, jika aku juga melakukannya”
“Jangan! Jika kau ingin, jangan sekarang Nanami. Karena, aku tidak mau jika kita melakukannya bersama-sama”
“Iya, nee-chan. Kalau begitu, aku akan berjalan-jalan di sekitar sini sambil menunggumu”
Hai. Berhati-hati lah”

Nanami mengangguk sambil tersenyum. Ia pergi meninggalkan Erika, sementara Erika melakukan apa yang ingin dia lakukan. Nanami hanya berjalan-jalan di sekitar danau itu. Dia juga tidak melakukan apa-apa, hanya memandang langit malam yang sangat indah dengan di hiasi cahaya bintang dan terangnya bulan purnama. Dia mendongak. Cahaya bulan purnama itu semakin terang. Ia melihatnya dengan heran. Mungkin, ini ada hubungannya dengan Erika. Bukankah kakaknya itu ingin menambah kekuatan?

“Nanami”
“Ahh….” Nanami tersentak ketika ada yang memanggilnya.
“Jangan takut. Ini aku Ratu Anna”
“Bunda Ratu? Bunda, apa yang bunda lakukan di sini?” tanya Nanami.

Bunda Ratu. Biasanya, Nanami memanggilnya bunda. Lagipula, Anna sendiri yang menyuruh Nanami memanggilnya seperti itu. Karena Anna sama sekali tidak mempunyai seorang anak, dia menganggap Nanami sebagai putrinya. Bukan hanya dia, namun Rei dan juga Paruru juga di anggapnya sebagai anak. Karena ketiga anak itu adalah putri duyung special. Mereka terlahir dari manusia yang menikahi salah satu duyung. Walau begitu, kekuatan di diri mereka lebih dahsyat daripada duyung biasa.

“Sepertinya, Erika benar-benar melakukannya” katanya.
“Memang, nee-chan akan benar-benar menambah kekuatannya?” tanya Nanami.
“Iya. Itu yang dia inginkan. Kau bisa melakukannya, Nanami. Sekarang, bunda sudah kehilangan kakakmu. Bunda tidak ingin kehilanganmu, kau yang akan meneruskan jabatan bunda”
“Eh? Kenapa aku? Nee-chan hanya pergi mencari ibu kami, bunda. Dia tidak akan lama”
“Sayangnya, kakakmu sudah mulai jatuh cinta pada seorang manusia”
“Eh? Jatuh cinta?”
“Iya. Maka dari itu, kau yang menggantikan bunda. Jika bunda juga kehilanganmu, maka Rei yang akan menggatikan bunda”

Nanami hanya diam mendengarkan penjelasan Anna. Dia mendongak, melihat cahaya bulan yang semakin lama semakin terang. Beruntung karena tidak ada manusia yang berada di luar, mungkin jika ada, mereka akan mengira, jika ini adalah fenomena alam. Sebenarnya, Nanami ingin menambah kekuatannya. Tapi, jika dia akan menggantikan Anna sebagai Ratu. Nanami tidak terlalu percaya diri. Jika Rei, adik bungsunya itu juga tidak pernah berminat menggantikan Ratu Anna.

“Bunda, memangnya jika Erika nee-chan yang menggantikan bunda, kenapa?” tanya Nanami.
“Bunda tidak percaya dengannya. Bahkan, kau dan kedua saudaramu sebenarnya memiliki kemampuan yang luar biasa. Apalagi, adik bungsumu. Dia lahir bersamaan dengan alam yang sedang marah. Jika Paruru, dia lahir membawa tongkat duyung yang sekarang menjadi senjatanya. Sedankan kau, kau lahir bersamaan dengan seorang anak manusia yang bersamaan dengan gerhana bulan. Biasanya, anak gerhana itu luar biasa. Tapi, tetap saja, Rei yang paling kuat di antara kalian berempat”
“Berempat? Maksudnya anak gerhana itu?” Anna mengangguk.

Nanami mengangguk mengerti. Lagipula, ilmunya yang sekarang pun masih cukup untuk menghadapi musuhnya. Dia juga memiliki pedang duyung yang ia gunakan beberapa hari yang lalu untuk menghadapi Riyu. Pangeran duyung hitam. Lalu, siapa anak gerhana yang di maksud oleh Ratu Anna itu?

“Anak gerhana yang di maksud bunda itu, siapa?” tanya Nanami.
“Sebentar lagi, kau akan bertemu dengannya. Manusia yang bersama dengan Mayu, mengenalnya” kata Anna tersenyum.
“Kalau begitu, ijinkan Nanami pergi ke dunia manusia. Nanami tidak akan tinggal di sana selamanya, hanya untuk mencari anak gerhana itu”
“Terserah dirimu. Sekarang, bunda sudah percaya dengan duyung yang ada di dunia manusia. Mereka benar, tidak semua manusia itu jahat”
“Terima kasih, bunda” Anna mengangguk sambil tersenyum.

***

“Sudah selesai, nee-chan?” tanya Nanami ketika dia kembali danau kecil tadi.
“Sudah Nanami. Ayo pulang” Nanami mengangguk.
“Sebenarnya, aku bingung dengan danau itu” kata Nanami.
“Kenapa?”
“Kenapa manusia tidak boleh mendekati danau itu?” tanya Nanami lagi.
“Karena mereka akan berubah menjadi mermaid. Apalagi, jika bersamaan dengan adanya bulan purnama” Nanami mengangguk mengerti.

Kemudian mereka kembali masuk ke dalam air laut dan berubah menjadi mermaid. Kembali ke istana bawah laut dan beristirahat bersama teman mereka.

***

Pagi kembali tiba. Paruru bangun dari tidurnya yang nyenyak, di sebelahnya Rena juga bangun dan dalam kondisi duduk. Selamam, mereka tidur sedikit larut, jadi mereka sedikit kesiangan bangun. Rena turun dari kasur, kemudian ia mendekati jendela kamar. Di luar sana, dia melihat air laut yang biru. Rasanya, ia ingin sekali pergi ke sana dan bermain-main air. Dia sangat ingin sekali berenang di dalam air.
Paruru turun dari kasur. Dia bergegas mendekati Rena. Ia tahu, Rena pasti merindukan air laut. Bahkan, dia juga sangat merindukannya. Dia ingin sekali berenang di sana. Di air laut yang biru dan sangat menyegarkan kulit mereka. Dia tersenyum dan memeluk Rena. Rena sedikit terkejut, ia menoleh melihat Paruru dan membiarkannya begitu saja. Ia kembali melihat air laut itu.

Nee-chan ingin berenang, ya?” tanya Paruru.
“Iya. Kita berenang, ya?” kata Rena lagi.
“Boleh. Tapi, bagaimana dengan yang lain?” tanya Paruru.
“Sudahlah. Nanti kita kemari lagi, tidak akan lama”
Hai

***

Sementara Rena dan Paruru pergi ke laut, Mayu berenang di kolam renang milik Yuki. Di sana, ia bersenang-senang sambil menunggu Yuki yang mungkin masih ada di dalam membuat sarapan, mungkin. Dia bersenang-senang dan terus menerus berenang di kolam itu. Tidak lama, Yuki keluar dari dalam dan melangkah ke arah kolam. Ia tersenyum melihat Mayu yang senang berenang. Yuki duduk di samping kolam, kemudian ia memainkan kakinya di dalam air.

Kashiwagi-kun, kau tidak berenang?” tanya Mayu.
Iie. Aku melihatmu saja”

Mayu hanya tersenyum melihatnya. Dia menyelam di dalam air, kemudian mendekati Yuki. Dia memegang kedua paha Yuki dan muncul dari air. Dia tersenyum dan Yuki hanya tersenyum membalasnya. Dia memegang kedua tangan Mayu yang ada di pahanya. Mungkin, keduanya sudah saling jatuh cinta. Perlahan, benih cinta di hati Mayu sudah mulai tumbuh dan berkembang menjadi bunga yang indah.
Mayu menarik Yuki ke dalam air, sehingga membuat Yuki terkejut. Seluruh tubuhnya basah, dan dia melihat Mayu yang tertawa.

Mayu-chan, kau nakal” keluh Yuki cemberut.
Kashiwagi-kun, kau lucu. Aku hanya sedang mengusilmu saja. Sumimasen” kata Mayu.
“Tapi, apa yang kau lakukan ini, salah. Aku sudah mandi, masak aku aku mandi lagi”
“Tidak apa-apa. Lagi pula, bukankah ada aku yang menemanimu?” tanya Mayu.
“Iya. Mayu-chan, daisuki da” Yuki tersenyum.
“Eh? Kau bilang apa tadi?”
Aishiteru. Aku ingin kau menjadi milikku. Aku tahu, kita berbeda, tapi aku sudah memikirkannya matang-matang. Mayu-chan, kau mau menjadi kekasihku? Aku janji, aku akan menjagamu dengan baik. Aku juga akan menjaga rahasiamu”

Mayu tersenyum mendengarnya. Ia mengangguk dan memeluk Yuki dengan erat. Hari ini, cinta bersemi dengan begitu indah, sementara ada cinta yang masih menunggu keputusan dari orangnya. Bunga itu perlahan sudah tumbuh, dan pemiliknya perlahan mulai melihat bunga itu yang sudah tumbuh.

***

Paruru dan Rena kembali ke tepi laut. Mereka mulai merubah diri mereka menjadi manusia. Kaki mereka sudah berubah. Mereka tersenyum, kemudian bangkit dan berjalan kembali ke villa. Berbincang-bincang sejenak sambil melihat air laut. Mereka rindu dengan istana laut, tapi Haruka masih tetap ingin berada di dunia manusia. Ibunya. Dia menginginkan ibunya, dia masih ingin mencari ibunya yang entah ada di mana keberadaannya.
Sementara Rena, masih ingin mencari keberadaan Mayu. Dia kehilangan Mayu. Dia tidak tahu, di mana adiknya sekarang. Padahal, Mayu benar-benar sudah bahagia sekarang. Dan dia juga memiliki seorang kekasih dari bangsa manusia. Ketika mereka berdua masih berjalan-jalan, Jun dan Yui datang. Mereka melangkah menghampiri kedua duyung itu. Dari wajah mereka, sepertinya mereka sangat khawatir. Mereka juga bilang, jika mereka mengganggap Rena dan Paruru hilang.

Gomen, Jun-kun. Aku dan Paruru tadi hanya sedang berjalan-jalan di sekitar pantai. Maaf, membuat kalian khawatir” kata Rena merasa bersalah.
“Tidak apa-apa. Lain kali, bilang dulu sebelum kalian ingin pergi” kata Yui lagi.
“Maaf, Yui-kun. Aku janji, kejadian ini tidak akan terulang lagi” kata Paruru membalas.
Hai” Yui tersenyum.

Sementara Yui memegang tangan Paruru dan membawanya kembali ke villa, Rena masih diam bersama Jun. Dia melihat Yui. Laki-laki itu seperti sangat khawatir dengan Paruru, caranya seperti mengistimewakan Paruru. Hanya satu yang ia pikirkan. Mungkin, Yui jatuh hati dengan Paruru. Seperti Jun yang sudah jatuh hati dengannya. Dia tahu, karena tatapan Jun semalam sudah menjawab semua pertanyaannya. Dia menoleh melihat Jun. Pemuda itu tersenyum kepadanya.

Rena-chan, kita harus pulang. Kau belum makan, bukan?”
“Iya. Maaf, membuat kalian khawatir”
“Tidak apa-apa. Jangan di ulangi lagi, ya?” Rena mengangguk sambil tersenyum.
“Iya. Sekarang, kita pulang” Jun mengangguk.

Sebenarnya, Jun sangat ingin sekali memegang tangan Rena, seperti yang di lakukan Yui kepada Paruru. Tapi, ia masih malu melakukannya. Ia tidak berani. Nanti, Rena mengira dia pemuda yang tidak mempunyai sopan santun. Dia hanya mengikuti langkah kaki Rena yang berjalan di depannya. Dia menatap dan mengagumi Rena dari belakang. Dia ingin memiliki Rena. Dan ia rasa, itu bukan hal egois. Namun, itu perasaan cinta. Ia ingin mendapatkan gadis itu. Ia harus membuat gadis itu jatuh hati dengannya.




To Be Continued.......... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar