Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, Friendship, PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Watanabe Mayu
- Matsui Rena
- Matsui Jurina
- Maeda Atsuko
Happy Reading All......
(Yui) "saa, mizuumi ni BOOTO wo dashimashou.
kogi tsukaretara, watashi no ude no naka de nemuri nasai.
yume no naka de, watashitachi wa, zutto, aishiaeru kara..."
~---0---~
Yui
memasukkan buku ke dalam tas, dia juga memasukan baju ganti di dalamnya. Hari ini
memang hari minggu, tapi dia bekerja di sebuah café. Rena sudah tahu jika Yui
akan pergi, jadi dia ingin ikut. Dia sama sekali tidak ingin di tinggal terlalu
lama oleh Yui. Dia hanya menggunakan rok pendek berwarna biru, dengan baju
berwarna putih polos dan jaket berwarna abu-abu. Kemudian, mereka langsung
berangkat. Dia menggandeng tangan Rena menuju halte.
Sampai
di sana, ia duduk menunggu bus. Dia dan Rena hanya diam di sana. Rena terlihat
memandangi ke sekitarnya. Melihat anak-anak kecil yang berlalu lalang di
sebrang sambil menggandeng tangan ibunya. Rena merasa ingin merasakan hal itu.
Dia ingin sekali bergandengan tangan dengan ibunya. Tapi, dia tidak bisa lagi
melakukannya. Dia dan Yui mempunyai nasib yang sama. Mereka hidup sendiri. Dan mungkin,
Yui lebih beruntung darinya. Usia Rena sudah berjalan 12 tahun, sedangkan Yui
sudah menginjak umur 16 tahun. Mungkin, jika Rena sekolah, dia masih anak kelas
6 SD yang akan lulus dari sekolah.
Yui
bangkit dan menggandeng tangan Rena, ketika ada bus yang datang. Dia langsung
masuk ke dalam bus. Yui tidak mau jika mereka terlambat sampai di café nanti. Di
sampingnya, Rena hanya diam dan memandangi jalan. Dia duduk di samping kaca
sedangkan Yui di sebelahnya. Dia hanya diam sambil memandang ke depan.
“Nee-chan” kata Rena memecah keheningan
di antara mereka.
“Hai?” balas Yui.
“Di
café ada apa, nee-chan? Aku lapar”
kata Rena sambil memegang perutnya.
Yui
tersenyum mendengarnya. Ia menoleh melihat Rena yang sekarang melihatnya. Mereka
sama sekali belum makan. Yui langsung mengajak Rena, dan ia berjanji akan
membelikan Rena makanan sesampainya di café nanti. Dan sekarang, mungkin Rena
mengeluh karena dia memang kelaparan.
“Nanti
kau juga tahu. Di sana juga ada ice cream”
kata Yui mengelus kepalanya.
“Belikan
aku ice cream, ya, nee-chan?” kata Rena memelas.
“Hai”
“Yatta”
Yui
kembali tersenyum. Dia memang tidak mempunyai siapa-siapa, tapi ketika ada Rena
di dekatnya. Dia merasa seperti mempunyai seorang adik. Ketika Rena di
dekatnya, Rena juga sangat manja. Mungkin, bagi Rena, Yui adalah seorang kakak
yang sangat baik. Di dunia ini, hanya Yui yang sekarang ia miliki. Ia hanya
tidak ingin kehilangan kakak yang baik itu. Sekarang pun, dia sudah resmi
menjadi adik angkat dari gadis itu.
***
Malam
ini, Paruru pergi bersama Jurina dan Atsuko. Sebenarnya, dia sangat ingin pergi
dengan Jurina. Hanya ingin berdua. Tapi, karena tujuan mereka sama, Atsuko
meminta mereka untuk pergi bersama. Jurina sama sekali tidak menolak atau
mengeluhkannya, namun Paruru yang sangat tidak menyukainya. Tapi, lebih baik
dia mengalah, dia tidak ingin terjadi pertengkaran antara dirinya dan kakaknya.
Mereka
pergi ke café. Jika Paruru dan Jurina pergi karena mereka ingin makan malam
bersama, Atsuko pergi untuk menemui temannya. Lagipula, dia sangat menyukai
suasana café yang akan mereka kunjungi. Apalagi, dengan adanya band yang
menghibur mereka. Dan dia juga bisa meminta penyanyinya untuk membawakan lagu
yang ia sukai. Di sana nanti, Paruru juga bisa berdua dengan Jurina, ketika
Atsuko bertemu dengan temannya. Di mobil, Atsuko hanya diam di belakang,
sementara di depannya, Paruru sesekali mengajak Jurina mengobrol.
Mobil
berhenti di parkiran, mereka bertiga keluar dan langsung masuk ke dalam café.
Di dalam sana, Atsuko berpisah untuk bertemu dengan temannya. Sementara Paruru
dan Jurina mencari tempat duduk. Ternyata, di dalam sana ada Yui dan temannya. Mereka
sudah menyelesaikan dua buah lagu. Paruru dan Jurina duduk tepat di dekat
panggung. Yui menoleh ke arahnya. Dia hanya menatap Paruru tanpa sapaan atau
senyuman, begitu juga dengan Paruru. Tapi, hati Yui tidak bisa berbohong. Ia sangat
kesal melihat kedekatan antara Paruru dan Jurina. Tapi, ia sadar siapa dirinya.
Dia bukan kekasih atau orang yang spesial untuk Paruru.
Lagipula,
dia tidak seharusnya mempunyai perasaan semacam itu. Bahkan, ia sendiri tidak
mengerti, kenapa dia memiliki perasaan itu. Padahal, Paruru adalah musuhnya,
tapi ketika melihat gadis itu dekat dengan orang lain, entah kenapa dia merasa
tidak suka. Ada sesuatu hal yang ada di dalam dirinya. Dan Yui tidak tahu apa
arti perasaan itu. Dia hanya merasa sakit ketika melihat gadis itu yang dekat
dengan kekasihnya.
“Yui”
dia menoleh ketika ada yang memanggil.
“Hai?”
“Boleh
aku request lagu?” kata gadis itu.
Dia Atsuko, kakak Paruru.
“Tentu.
Apa itu?” tanyanya sambil tersenyum.
“Nagisa no Cherry”
“Aku
akan menyanyikannya untukmu” kata Yui tersenyum.
“Arigatou”
Yui
menoleh ke arah temannya sejenak, temannya hanya mengangguk. Itu menandakan,
jika mereka siap untuk membawakan lagu tersebut. Kemudian, mereka mulai
membawakannya.
CHERRY
CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Anata Ga Hashiru
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Mizushibuki
Shiroi Sunahama De Nui Da SANDARU
Uchiyoseru Nami Ga Natsu Wo Hakon De Kuru
Hadashi No Koi Nara
Doko Made Demo Ikeru
Akogareteta
SEVENTEEN
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Nigeru Watashi Wo
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Oikakete!
Marui Taiyou Ga Jirijiri Terasu No
Sashidashita Te To Te Fureta Sono Shunkan
Hajimete No KISU Wa
Amakute Suppakute
Wakara Nakatta
Nagisa No KYUN
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Hitomi Wo Tojite
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Shiokaze No Naka
T-SHATSU No Mune Ni
Kao Wo Ume Nagara
Kiite Ita No
Anata Wa Umi
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Nigeru Watashi Wo
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Oikakete!
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Anata Ga Hashiru
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Mizushibuki
CHERRY CHERRYGIRL
Anata Ga Hashiru
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Mizushibuki
Shiroi Sunahama De Nui Da SANDARU
Uchiyoseru Nami Ga Natsu Wo Hakon De Kuru
Hadashi No Koi Nara
Doko Made Demo Ikeru
Akogareteta
SEVENTEEN
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Nigeru Watashi Wo
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Oikakete!
Marui Taiyou Ga Jirijiri Terasu No
Sashidashita Te To Te Fureta Sono Shunkan
Hajimete No KISU Wa
Amakute Suppakute
Wakara Nakatta
Nagisa No KYUN
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Hitomi Wo Tojite
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Shiokaze No Naka
T-SHATSU No Mune Ni
Kao Wo Ume Nagara
Kiite Ita No
Anata Wa Umi
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Nigeru Watashi Wo
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Oikakete!
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Anata Ga Hashiru
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Mizushibuki
Lagu itu di bawakannya sambil tersenyum. Namun, di antara
semua penonton yang melihatnya. Ada satu orang yang memperhatikan Yui dengan
wajah cemberutnya. Dia hanya tidak suka, Yui membawakan lagu itu hanya untuk
Atsuko. Dia juga sangat kesal ketika mendengarnya tadi. Dia berdiri dari
duduknya, kemudian ia melangkah ke atas panggung. Dia berdiri di samping Yui. Yui
menolehnya dan menatap gadis itu dengan heran.
“Kenapa kau naik ke atas panggung, Paru?” tanya Yui bingung
dengan ulah gadis itu.
“Aku ingin bernyanyi”
“Huh?” Yui menganga. Ia tidak mengerti dengan maksud Paruru.
Yui menolehkan pandangannya ke arah temannya. Mereka hanya
mengangkat bahu. Mereka juga tidak mengerti dengan sikap Paruru dan mengatakan,
jika dia ingin bernyanyi. Jurina yang masih duduk hanya menatapnya dengan
kening berkerut. Tapi, itu tidak lama, karena ia langsung menolehkan
pandangannya. Ia menatap seorang gadis kecil yang duduk tidak jauh darinya. Ia tersenyum
memandangi gadis itu.
“Kau ingin bernyanyi apa?” tanya Yui.
“Kinjirareta Futari.”
“Bukankah itu lagu yang di bawakan untuk dua orang?” komentar
Mayu.
“Hai. Jika mau, kau juga bernyanyi
bersamaku, Yui” kata Paruru.
“Baiklah”
“Baik.
Aku ingin lagu itu” kata Paruru pada teman Yui.
Mereka
mengangguk. Kemudian, mereka langsung membawakan lagu itu. Yui dan Paruru yang
sebagai penyanyinya.
(Yui) kodachi ni asamoya
marude dare ka no toiki
chizu ni nai mizuumi wa
mada mizu ga nemutte iru
marude dare ka no toiki
chizu ni nai mizuumi wa
mada mizu ga nemutte iru
(Paruru) kotoba wo ushinai
shizuka sugiru kanashimi
omoide no makugire ni
itsuka kitakatta kono basho
shizuka sugiru kanashimi
omoide no makugire ni
itsuka kitakatta kono basho
(Yui) doko made mo anata
ai shite
(Paruru) itsumade mo anata
aisare
(Yui/Paruru) eien wo shinjiatteta
tsumi wa
deatta koto
ai shite
(Paruru) itsumade mo anata
aisare
(Yui/Paruru) eien wo shinjiatteta
tsumi wa
deatta koto
douzo
kanawanai kono koi wo
yurushite ne
kanawanai kono koi wo
yurushite ne
(Yui) mune ni himeta mama
(Yui/Paruru) douzo
zankoku na unmei ni
mi wo makase...
kinjirareta futari
zankoku na unmei ni
mi wo makase...
kinjirareta futari
(Paruru) "mizuumi ni
koishi wo nageta you ni,
watashi no kokoro ni hamon ga hirogarimasu.
hoka no hito de wa dame nan desu.
kore tte, ikenai koto desu ka?"
watashi no kokoro ni hamon ga hirogarimasu.
hoka no hito de wa dame nan desu.
kore tte, ikenai koto desu ka?"
(Yui) doko made mo anata
ai shite
(Paru) itsu made mo anata
aisare
(Yui/Paruru) eien wo shinjiatteta
tsumi wa
onna doushi
ai shite
(Paru) itsu made mo anata
aisare
(Yui/Paruru) eien wo shinjiatteta
tsumi wa
onna doushi
douzo
douzo
kanawanai kono koi wo
yurushite ne
mune ni himeta mama
douzo
zankoku na unmei ni
mi wo makase...
kinjirareta futari
douzo
kanawanai kono koi wo
yurushite ne
mune ni himeta mama
douzo
zankoku na unmei ni
mi wo makase...
kinjirareta futari
onna to shite umarenakatta nara
(Paruru) wakare konakatta
(Yui/Paruru) moshimo
watashi ga otoko ni umarete itara
musubareteta futari
watashi ga otoko ni umarete itara
musubareteta futari
(Yui) "saa, mizuumi ni BOOTO wo dashimashou.
kogi tsukaretara, watashi no ude no naka de nemuri nasai.
yume no naka de, watashitachi wa, zutto, aishiaeru kara..."
Paruru
mengakhirinya seraya melihat Yui. Yui hanya tersenyum melihatnya yang
melihatnya dengan wajah yang sama sekali tidak bisa di tebak. Dia bahkan tidak
sadar, jika sedari tadi ia menggenggam tangan Yui. Entah kapan dia
melakukannya. Tapi, dia merasa tenang, ketika dia memegang tangan itu. Mata Yui
yang dingin, membuatnya tenang. Kemudian, ia mengedipkan matanya sekali. Melihat
Yui yang senyumannya semakin lebar. Dia sungguh menyukai senyuman gadis itu.
“Sudah
selesai.”
“Hai” hanya itu balasan Paruru kepadanya.
“Lalu,
kenapa kau masih memegang tanganku?”
“Eh?”
Paruru
tersadar, ia segera melepas pegangan tangan mereka. Ia menolehkan pandangannya
dari Yui. Jantungnya berdebar. Yui hanya melihatnya dengan senyuman manisnya. Hari
ini, Paruru bertingkah sangat lucu. Bahkan, dia sangat menyukai malam ini. Entah
kenapa dia bahagia. Tapi, ketika Paruru menggenggam tangannya tadi, ia merasa
sangat tenang.
“Aku
kembali”
“Hai. Arigatou
Salt” Paruru meliriknya tajam, dan Yui hanya tersenyum melihatnya.
“Hai” katanya sambil menekan ucapannya.
Yui
hanya menahan tawanya, ketika melihat ekspresi Paruru yang sangat lucu. Ketika Paruru
sampai di mejanya, ia tidak menemukan Jurina sama sekali. Ia melihat ke
sekelilingnya, kemudian menemukan Jurina yang tengah duduk dengan seorang
gadis. Ia melihat Jurina dengan kesal, kemudian ia menghampiri Jurina. Dia tahu
siapa gadis yang duduk di sebelah Jurina. Itu Rena. Adik angkat Yui.
“Jurina”
dia memanggil gadis itu.
“Paru-chan” dia hanya tersenyum melihat
Paruru.
“Kenapa
kau justruh duduk dengannya?” tanya Paruru kesal sambil menatap Rena tajam.
“Kau
meninggalkan aku sendiri, maka dari itu aku mencari teman” kata Jurina.
“Aku
hanya sebentar meninggalkanmu dan menyanyikan lagu untukmu, justruh kau tidak
mendengarkannya dan berdua dengan gadis ini?” kata Paruru menekan ucapannya.
“Gomen”
Rena
hanya diam. Dia tidak berbicara apa-apa. Lagipula, bukan salahnya juga. Jurina yang
memulainya. Dia mendekatinya dan mengajaknya berbicara. Jika ada yang berbicara
baik-baik dengannya, tentu dia akan menanggapinya. Lagipula, Jurina tadi sangat
ramah dengannya. Tapi, dia sama sekali tidak tahu, jika sebenarnya Jurina malam
ini pergi dengan Paruru. Rena tahu, jika Paruru sebenarnya tidak menyukainya
sama sekali.
“Rena-chan” Rena menoleh. Dia tersenyum
melihat kedatangan Yui.
“Nee-chan” katanya menyambut Yui.
“Paru,
siapa dia? Kenapa, dia mendekati adikku?” tanya Yui sambil menunjuk Jurina.
“Jurina.
Matsui Jurina. She is My Girlfriend”
kata Paruru.
Walau
wajahnya tampak biasa, ada suatu perasaan yang aneh dalam dirinya. Dia menghiraukan
perasaan itu, kemudian menatap Rena yang tersenyum sambil melihatnya. Sejenak,
dia menolehkan pandangannya ke Paruru. Lalu, dia kembali menatap Rena.
“Kita
pulang sekarang” Rena mengangguk.
“Jurina
nee-san, arigatou” kata Rena melihat Jurina.
“Hai. Hati-hati di jalan” Rena hanya
mengangguk.
Dia
berdiri, kemudian mengikuti Yui. Sementara itu, Paruru menatap Jurina dengan
tajam dan kesal. Jurina berdiri dan melihat Paruru.
“Paru-chan”
“Aku
tidak suka, jika kau dekat-dekat dengan gadis lain. Akhir-akhir ini, kau
seperti menghindar dariku. Dan malam ini, ketika aku bernyanyi, kau justruh
tidak melihatku dan bersenang-senang dengan gadis itu. Menyebalkan!” kata
Paruru.
“Gomen”
“Aku
ingin pulang!” kata Paruru.
“Aku
akan mengantarkanmu”
“Tidak
perlu! Kau pulang saja sendiri, aku akan pulang bersama kakakku”
Kemudian,
ia melangkah pergi meninggalkan Jurina. Jurina hanya bisa mendesah. Malam ini,
ia berhasil membuat Paruru kesal dengannya.
“Matsui
Jurina” dia menoleh.
“Watanabe
Mayu” dia berkata sambil melihat gadis itu.
“Bertengkar
dengan kekasihmu lagi? Sampai kapan kau akan menanam sifatmu itu? Kapan kau
akan berubah?” tanya Mayu.
“Bukan
urusanmu” kata Jurina menatapnya tajam.
“Tapi,
aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Paruru” Mayu menoleh melihat kepergian
Paruru.
“Kau
menyukainya?” tanya Jurina memadangnya.
“Tidak.
Tapi, karena dia adalah sepupu dari orang yang aku sukai”
Jurina
tersenyum mendengarnya. Dia melipat kedua tangannya di dada dan memandang gadis
itu remeh. Dia sama sekali tidak takut, jika nantinya Mayu akan mengancamnya. Jujur,
sejak SMP mereka adalah musuh bebuyutan. Beruntung, karena mereka tidak satu
sekolah.
“Begitu,
ya? Tapi, kau tahu sendiri bukan, aku ini bagaimana Mayu?”
“Terserah.
Tapi, jika kau melakukannya, kau akan menyesal” Jurina tersenyum sinis.
“Aku
tidak takut. Kau urus saja hidupmu sendiri, Mayu. Jangan campuri urusan orang
lain. Atau aku akan membuat kedua tanganmu patah, agar kau tidak bisa bermain
piano lagi?”
Kemudian,
dia meninggalkan Mayu yang menatapnya dengan benci. Tangannya mengepal dan dia
bergumam dalam hati. Dia benci gadis sombong itu.
To Be Continued...........
Song : AKB48 - Nagisa No Cherry & Kinjirareta Futari - YuiParu version
Updet : Mulai minggu depan, di Updet setiap Hari senin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar