Rabu, 24 Agustus 2016

Hate To Be Love (Bagian Lima)

Title : Hate To Be Love (Bagian Lima)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, Friendship,  PG-13

Main cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Other Cast :
  • Watanabe Mayu
  • Matsui Rena
  • Matsui Jurina
  • Maeda Atsuko

Happy Reading All......





~---0---~



Yui memasukkan buku ke dalam tas, dia juga memasukan baju ganti di dalamnya. Hari ini memang hari minggu, tapi dia bekerja di sebuah café. Rena sudah tahu jika Yui akan pergi, jadi dia ingin ikut. Dia sama sekali tidak ingin di tinggal terlalu lama oleh Yui. Dia hanya menggunakan rok pendek berwarna biru, dengan baju berwarna putih polos dan jaket berwarna abu-abu. Kemudian, mereka langsung berangkat. Dia menggandeng tangan Rena menuju halte.
Sampai di sana, ia duduk menunggu bus. Dia dan Rena hanya diam di sana. Rena terlihat memandangi ke sekitarnya. Melihat anak-anak kecil yang berlalu lalang di sebrang sambil menggandeng tangan ibunya. Rena merasa ingin merasakan hal itu. Dia ingin sekali bergandengan tangan dengan ibunya. Tapi, dia tidak bisa lagi melakukannya. Dia dan Yui mempunyai nasib yang sama. Mereka hidup sendiri. Dan mungkin, Yui lebih beruntung darinya. Usia Rena sudah berjalan 12 tahun, sedangkan Yui sudah menginjak umur 16 tahun. Mungkin, jika Rena sekolah, dia masih anak kelas 6 SD yang akan lulus dari sekolah.

Yui bangkit dan menggandeng tangan Rena, ketika ada bus yang datang. Dia langsung masuk ke dalam bus. Yui tidak mau jika mereka terlambat sampai di café nanti. Di sampingnya, Rena hanya diam dan memandangi jalan. Dia duduk di samping kaca sedangkan Yui di sebelahnya. Dia hanya diam sambil memandang ke depan.

Nee-chan” kata Rena memecah keheningan di antara mereka.
Hai?” balas Yui.
“Di café ada apa, nee-chan? Aku lapar” kata Rena sambil memegang perutnya.

Yui tersenyum mendengarnya. Ia menoleh melihat Rena yang sekarang melihatnya. Mereka sama sekali belum makan. Yui langsung mengajak Rena, dan ia berjanji akan membelikan Rena makanan sesampainya di café nanti. Dan sekarang, mungkin Rena mengeluh karena dia memang kelaparan.

“Nanti kau juga tahu. Di sana juga ada ice cream” kata Yui mengelus kepalanya.
“Belikan aku ice cream, ya, nee-chan?” kata Rena memelas.
Hai
Yatta

Yui kembali tersenyum. Dia memang tidak mempunyai siapa-siapa, tapi ketika ada Rena di dekatnya. Dia merasa seperti mempunyai seorang adik. Ketika Rena di dekatnya, Rena juga sangat manja. Mungkin, bagi Rena, Yui adalah seorang kakak yang sangat baik. Di dunia ini, hanya Yui yang sekarang ia miliki. Ia hanya tidak ingin kehilangan kakak yang baik itu. Sekarang pun, dia sudah resmi menjadi adik angkat dari gadis itu.

***

Malam ini, Paruru pergi bersama Jurina dan Atsuko. Sebenarnya, dia sangat ingin pergi dengan Jurina. Hanya ingin berdua. Tapi, karena tujuan mereka sama, Atsuko meminta mereka untuk pergi bersama. Jurina sama sekali tidak menolak atau mengeluhkannya, namun Paruru yang sangat tidak menyukainya. Tapi, lebih baik dia mengalah, dia tidak ingin terjadi pertengkaran antara dirinya dan kakaknya.
Mereka pergi ke café. Jika Paruru dan Jurina pergi karena mereka ingin makan malam bersama, Atsuko pergi untuk menemui temannya. Lagipula, dia sangat menyukai suasana café yang akan mereka kunjungi. Apalagi, dengan adanya band yang menghibur mereka. Dan dia juga bisa meminta penyanyinya untuk membawakan lagu yang ia sukai. Di sana nanti, Paruru juga bisa berdua dengan Jurina, ketika Atsuko bertemu dengan temannya. Di mobil, Atsuko hanya diam di belakang, sementara di depannya, Paruru sesekali mengajak Jurina mengobrol.

Mobil berhenti di parkiran, mereka bertiga keluar dan langsung masuk ke dalam café. Di dalam sana, Atsuko berpisah untuk bertemu dengan temannya. Sementara Paruru dan Jurina mencari tempat duduk. Ternyata, di dalam sana ada Yui dan temannya. Mereka sudah menyelesaikan dua buah lagu. Paruru dan Jurina duduk tepat di dekat panggung. Yui menoleh ke arahnya. Dia hanya menatap Paruru tanpa sapaan atau senyuman, begitu juga dengan Paruru. Tapi, hati Yui tidak bisa berbohong. Ia sangat kesal melihat kedekatan antara Paruru dan Jurina. Tapi, ia sadar siapa dirinya. Dia bukan kekasih atau orang yang spesial untuk Paruru.
Lagipula, dia tidak seharusnya mempunyai perasaan semacam itu. Bahkan, ia sendiri tidak mengerti, kenapa dia memiliki perasaan itu. Padahal, Paruru adalah musuhnya, tapi ketika melihat gadis itu dekat dengan orang lain, entah kenapa dia merasa tidak suka. Ada sesuatu hal yang ada di dalam dirinya. Dan Yui tidak tahu apa arti perasaan itu. Dia hanya merasa sakit ketika melihat gadis itu yang dekat dengan kekasihnya.

“Yui” dia menoleh ketika ada yang memanggil.
Hai?”
“Boleh aku request lagu?” kata gadis itu. Dia Atsuko, kakak Paruru.
“Tentu. Apa itu?” tanyanya sambil tersenyum.
Nagisa no Cherry
“Aku akan menyanyikannya untukmu” kata Yui tersenyum.
Arigatou

Yui menoleh ke arah temannya sejenak, temannya hanya mengangguk. Itu menandakan, jika mereka siap untuk membawakan lagu tersebut. Kemudian, mereka mulai membawakannya.

CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL

Anata Ga Hashiru
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Mizushibuki
Shiroi Sunahama De Nui Da SANDARU
Uchiyoseru Nami Ga Natsu Wo Hakon De Kuru
Hadashi No Koi Nara
Doko Made Demo Ikeru
Akogareteta
SEVENTEEN
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Nigeru Watashi Wo
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Oikakete!
Marui Taiyou Ga Jirijiri Terasu No
Sashidashita Te To Te Fureta Sono Shunkan
Hajimete No KISU Wa
Amakute Suppakute
Wakara Nakatta
Nagisa No KYUN
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Hitomi Wo Tojite
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Shiokaze No Naka
T-SHATSU No Mune Ni
Kao Wo Ume Nagara
Kiite Ita No
Anata Wa Umi
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Nigeru Watashi Wo
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Oikakete!
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Anata Ga Hashiru
CHERRY CHERRYBOY
CHERRY CHERRYGIRL
Mizushibuki

Lagu itu di bawakannya sambil tersenyum. Namun, di antara semua penonton yang melihatnya. Ada satu orang yang memperhatikan Yui dengan wajah cemberutnya. Dia hanya tidak suka, Yui membawakan lagu itu hanya untuk Atsuko. Dia juga sangat kesal ketika mendengarnya tadi. Dia berdiri dari duduknya, kemudian ia melangkah ke atas panggung. Dia berdiri di samping Yui. Yui menolehnya dan menatap gadis itu dengan heran.

“Kenapa kau naik ke atas panggung, Paru?” tanya Yui bingung dengan ulah gadis itu.
“Aku ingin bernyanyi”
“Huh?” Yui menganga. Ia tidak mengerti dengan maksud Paruru.

Yui menolehkan pandangannya ke arah temannya. Mereka hanya mengangkat bahu. Mereka juga tidak mengerti dengan sikap Paruru dan mengatakan, jika dia ingin bernyanyi. Jurina yang masih duduk hanya menatapnya dengan kening berkerut. Tapi, itu tidak lama, karena ia langsung menolehkan pandangannya. Ia menatap seorang gadis kecil yang duduk tidak jauh darinya. Ia tersenyum memandangi gadis itu.

“Kau ingin bernyanyi apa?” tanya Yui.
Kinjirareta Futari.”
“Bukankah itu lagu yang di bawakan untuk dua orang?” komentar Mayu.
Hai. Jika mau, kau juga bernyanyi bersamaku, Yui” kata Paruru.
“Baiklah”
“Baik. Aku ingin lagu itu” kata Paruru pada teman Yui.

Mereka mengangguk. Kemudian, mereka langsung membawakan lagu itu. Yui dan Paruru yang sebagai penyanyinya.

(Yui) kodachi ni asamoya
marude dare ka no toiki
chizu ni nai mizuumi wa
mada mizu ga nemutte iru
(Paruru) kotoba wo ushinai
shizuka sugiru kanashimi
omoide no makugire ni
itsuka kitakatta kono basho
(Yui) doko made mo anata
ai shite
(Paruru) itsumade mo anata
aisare
(Yui/Paruru) eien wo shinjiatteta
tsumi wa
deatta koto
douzo
kanawanai kono koi wo
yurushite ne

(Yui) mune ni himeta mama

(Yui/Paruru) douzo
zankoku na unmei ni
mi wo makase...
kinjirareta futari
(Paruru) "mizuumi ni koishi wo nageta you ni,
watashi no kokoro ni hamon ga hirogarimasu.
hoka no hito de wa dame nan desu.
kore tte, ikenai koto desu ka?"
(Yui) doko made mo anata
ai shite
(Paru) itsu made mo anata
aisare
(Yui/Paruru) eien wo shinjiatteta
tsumi wa
onna doushi
douzo
douzo
kanawanai kono koi wo
yurushite ne
mune ni himeta mama
douzo
zankoku na unmei ni
mi wo makase...
kinjirareta futari
onna to shite umarenakatta nara

(Paruru) wakare konakatta

(Yui/Paruru) moshimo
watashi ga otoko ni umarete itara
musubareteta futari

(Yui) "saa, mizuumi ni BOOTO wo dashimashou.
kogi tsukaretara, watashi no ude no naka de nemuri nasai.
yume no naka de, watashitachi wa, zutto, aishiaeru kara..."

Paruru mengakhirinya seraya melihat Yui. Yui hanya tersenyum melihatnya yang melihatnya dengan wajah yang sama sekali tidak bisa di tebak. Dia bahkan tidak sadar, jika sedari tadi ia menggenggam tangan Yui. Entah kapan dia melakukannya. Tapi, dia merasa tenang, ketika dia memegang tangan itu. Mata Yui yang dingin, membuatnya tenang. Kemudian, ia mengedipkan matanya sekali. Melihat Yui yang senyumannya semakin lebar. Dia sungguh menyukai senyuman gadis itu.

“Sudah selesai.”
Hai” hanya itu balasan Paruru kepadanya.
“Lalu, kenapa kau masih memegang tanganku?”
“Eh?”

Paruru tersadar, ia segera melepas pegangan tangan mereka. Ia menolehkan pandangannya dari Yui. Jantungnya berdebar. Yui hanya melihatnya dengan senyuman manisnya. Hari ini, Paruru bertingkah sangat lucu. Bahkan, dia sangat menyukai malam ini. Entah kenapa dia bahagia. Tapi, ketika Paruru menggenggam tangannya tadi, ia merasa sangat tenang.

“Aku kembali”
Hai. Arigatou Salt” Paruru meliriknya tajam, dan Yui hanya tersenyum melihatnya.
Hai” katanya sambil menekan ucapannya.

Yui hanya menahan tawanya, ketika melihat ekspresi Paruru yang sangat lucu. Ketika Paruru sampai di mejanya, ia tidak menemukan Jurina sama sekali. Ia melihat ke sekelilingnya, kemudian menemukan Jurina yang tengah duduk dengan seorang gadis. Ia melihat Jurina dengan kesal, kemudian ia menghampiri Jurina. Dia tahu siapa gadis yang duduk di sebelah Jurina. Itu Rena. Adik angkat Yui.

“Jurina” dia memanggil gadis itu.
Paru-chan” dia hanya tersenyum melihat Paruru.
“Kenapa kau justruh duduk dengannya?” tanya Paruru kesal sambil menatap Rena tajam.
“Kau meninggalkan aku sendiri, maka dari itu aku mencari teman” kata Jurina.
“Aku hanya sebentar meninggalkanmu dan menyanyikan lagu untukmu, justruh kau tidak mendengarkannya dan berdua dengan gadis ini?” kata Paruru menekan ucapannya.
Gomen

Rena hanya diam. Dia tidak berbicara apa-apa. Lagipula, bukan salahnya juga. Jurina yang memulainya. Dia mendekatinya dan mengajaknya berbicara. Jika ada yang berbicara baik-baik dengannya, tentu dia akan menanggapinya. Lagipula, Jurina tadi sangat ramah dengannya. Tapi, dia sama sekali tidak tahu, jika sebenarnya Jurina malam ini pergi dengan Paruru. Rena tahu, jika Paruru sebenarnya tidak menyukainya sama sekali.

Rena-chan” Rena menoleh. Dia tersenyum melihat kedatangan Yui.
Nee-chan” katanya menyambut Yui.
“Paru, siapa dia? Kenapa, dia mendekati adikku?” tanya Yui sambil menunjuk Jurina.
“Jurina. Matsui Jurina. She is My Girlfriend” kata Paruru.

Walau wajahnya tampak biasa, ada suatu perasaan yang aneh dalam dirinya. Dia menghiraukan perasaan itu, kemudian menatap Rena yang tersenyum sambil melihatnya. Sejenak, dia menolehkan pandangannya ke Paruru. Lalu, dia kembali menatap Rena.

“Kita pulang sekarang” Rena mengangguk.
“Jurina nee-san, arigatou” kata Rena melihat Jurina.
Hai. Hati-hati di jalan” Rena hanya mengangguk.

Dia berdiri, kemudian mengikuti Yui. Sementara itu, Paruru menatap Jurina dengan tajam dan kesal. Jurina berdiri dan melihat Paruru.

Paru-chan
“Aku tidak suka, jika kau dekat-dekat dengan gadis lain. Akhir-akhir ini, kau seperti menghindar dariku. Dan malam ini, ketika aku bernyanyi, kau justruh tidak melihatku dan bersenang-senang dengan gadis itu. Menyebalkan!” kata Paruru.
Gomen
“Aku ingin pulang!” kata Paruru.
“Aku akan mengantarkanmu”
“Tidak perlu! Kau pulang saja sendiri, aku akan pulang bersama kakakku”

Kemudian, ia melangkah pergi meninggalkan Jurina. Jurina hanya bisa mendesah. Malam ini, ia berhasil membuat Paruru kesal dengannya.

“Matsui Jurina” dia menoleh.
“Watanabe Mayu” dia berkata sambil melihat gadis itu.
“Bertengkar dengan kekasihmu lagi? Sampai kapan kau akan menanam sifatmu itu? Kapan kau akan berubah?” tanya Mayu.
“Bukan urusanmu” kata Jurina menatapnya tajam.
“Tapi, aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Paruru” Mayu menoleh melihat kepergian Paruru.
“Kau menyukainya?” tanya Jurina memadangnya.
“Tidak. Tapi, karena dia adalah sepupu dari orang yang aku sukai”

Jurina tersenyum mendengarnya. Dia melipat kedua tangannya di dada dan memandang gadis itu remeh. Dia sama sekali tidak takut, jika nantinya Mayu akan mengancamnya. Jujur, sejak SMP mereka adalah musuh bebuyutan. Beruntung, karena mereka tidak satu sekolah.

“Begitu, ya? Tapi, kau tahu sendiri bukan, aku ini bagaimana Mayu?”
“Terserah. Tapi, jika kau melakukannya, kau akan menyesal” Jurina tersenyum sinis.
“Aku tidak takut. Kau urus saja hidupmu sendiri, Mayu. Jangan campuri urusan orang lain. Atau aku akan membuat kedua tanganmu patah, agar kau tidak bisa bermain piano lagi?”

Kemudian, dia meninggalkan Mayu yang menatapnya dengan benci. Tangannya mengepal dan dia bergumam dalam hati. Dia benci gadis sombong itu.  



To Be Continued...........


Song : AKB48 - Nagisa No Cherry & Kinjirareta Futari - YuiParu version
Updet : Mulai minggu depan, di Updet setiap Hari senin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar