Selasa, 02 Agustus 2016

Baby! (Delapan)

Title : Baby! (Delapan)
Author : Rena-chan
Genre : Friendship, Family PG-13

Main cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
  • Matsui Jurina
  • Matsui Rena
  • Watanabe Mayu
  • Kashiwagi Yuki
Other Cast :
  • Maeda Atsuko
  • Fujiwara Kai
  • Itano Tomomi
Happy Reading All....




~---0---~



Hari ini Nanami pergi dengan Mayu. Beruntung karena Mayu hari ini kosong, dia tidak ada jadwal kuliah atau pergi dengan temannya. Jadi, dia yang mengurus Nanami hari ini. Dia pergi berbelanja. Di gendongannya, Nanami hanya diam sesekali juga dia bermain dengan mainannya yang tadi ia bawa.
Sementara itu, Nanami juga terlihat gelisah, karena dia masih belum terbiasa dengan giginya. Sesekali juga dia menyandarkan kepalanya di bahu Mayu.

“Mama”
“Ada apa, Nanami? Kau lapar?” tanya Mayu.

Nanami hanya diam membalasnya, dia menggigit jarinya sendiri. Mayu hanya bisa tersenyum, kemudian ia mencoba melepaskan jari Nanami yang di gigit. Ia menggantikan dot susu, agar bayi mungil itu kembali tenang. Nanami kembali menikmati dot bayinya, sementara Mayu kembali memilih barang yang ia beli. Setelah selesai, ia langsung membayar di kasir dan pulang.
Di perjalanan, ia sesekali berbicara dengan Nanami. Namun, tak lama pandangannya sudah ia alihkan pada seorang gadis yang tampak sangat kesal. Ia memandangi gadis itu dan melihat gadis itu masuk ke dalam taman. Di belakangnya, ada laki-laki yang dengan wajah tak kalas kesalnya. Dia mengikuti gadis itu masuk ke dalam taman. Mayu tahu, itu Atsuko dan Kai, dia kemudian berjalan mengikuti dua insan itu. Entah kenapa, rasa penasarannya sangat tinggi. Ia ingin tahu, apa yang terjadi pada kedua insan itu. Kenapa mereka sama-sama terlihat kesal dan begitu marah?

***

“Di mana putriku, Atsuko?” Kai bertanya dengan nada tegas. Di depannya, Atsuko duduk dengan meneteskan air matanya.
“Jika aku memberitahumu di mana putri kita, apa kau akan merebutnya dariku? Aku tidak ingin kau merebutnya, Kai. Aku juga menyayanginya, Kai. Aku sangat menyayanginya” kata Atsuko membalas.
“Kalau begitu, menikahlah denganku, Atsuko. Jangan seperti ini terus, kau membuatku gelisah. Bagaimana pun juga, dia itu putriku. Darah dagingku sendiri, Atsuko” kata Kai lagi.
“Kai, aku tidak bisa. Kau tahu sendiri, bukan? Bagaimana sikap ibumu, dia tidak menyukai keberadaanku” kata Atsuko lagi.
“Aku tidak peduli, Atsuko. Yang aku pedulikan sekarang, hanya kau dan anak kita. Di mana dia?” Kai kembali bertanya. Dia benar-benar frustasi di hadapan gadis itu.

Sementara Mayu yang bersembunyi di balik pohon, hanya memandang mereka dengan sedih. Dia merasa kasihan, tapi dia tidak bisa ikut campur. Lagipula, ini adalah urusan mereka, bukan urusannya. Lebih baik, dia pergi sekarang juga. Daripada nanti, Atsuko dan Kai memergokinya menguping. Sementara Nanami, dia hanya bisa memandang mama dan papa kandungnya dari jauh.
Mayu berbalik dan kemudian pergi. Ia tidak ingin tahu lebih banyak lagi tentang kedua insan itu. Lebih baik dia diam. Walau jujur saja, dia sangat kasihan pada Atsuko. Bagaimana pun juga, dia adalah temannya. Dia juga mempunyai perasaan kasihan pada Atsuko. Dia hanya bisa berdoa, agar Atsuko bisa menyelesaikan masalahnya dengan Kai.

***

Yui mendesah, setelah ia mengetahui suatu hal yang mungkin membuatnya terkejut. Dia tidak pernah berfikir, jika Nanami itu sebenarnya adalah putri dari temannya sendiri. Dia mengetahuinya dari temannya, yang juga teman dari ibu Nanami. Setelah mendengar penjelasan sahabatnya yang bernama Tomomi itu, dia menjadi sangat ingin bertemu dengan ibu Nanami. Sekarang juga.
Dia memperhatikan jam di dinding, tak lama dia kembali menoleh melihat Tomomi. Mereka masih ada di dapur café tempat mereka bekerja. Jujur, Yui tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya. Pikirannya masih tertuju pada ucapan Tomomi tadi. Tomomi menceritakannya dengan sangat lengkap, sampai permasalah ibu Nanami dengan ayah Nanami yang belum kelar sampai sekarang.

“Kau masih memikirkan ucapanku?” tanya Tomomi.
“Hai. Kalau boleh tahu, kau mengetahuinya dari mana?” tanya Yui.
“Aku dan Atsuko sudah berteman cukup lama, Yui. Dan satu lagi, aku juga berteman dengan adiknya Kai. Jadi, aku mengetahuinya dari adik Kai. Dan aku juga sesekali melihat Kai yang datang ke rumah Atsuko. Aku hanya kasihan dengan Atsuko, Yui. Dia tidak ingin Nanami di ambil oleh Kai. Apalagi, nenek Nanami sudah turun tangan dan akan mengambil Nanami dari Atsuko. Mungkin, itu salah satu alasan, kenapa Atsuko menaruh Nanami di samping rumahmu. Dia takut, Yui”
“Iya. Aku mengerti perasaan, nee-chan. Aku pun, jika menjadi nee-chan akan melakukan hal yang sama”
“Tolong jaga Nanami dengan baik, ya, Yui. Mungkin, orang yang di percaya Atsuko untuk menjaga putri kesayangannya adalah kau”
“Aku akan menjaga Nanami dengan baik.”

Setelah selesai bekerja di café, Yui memilih untuk pulang bersama Yuki. Ia masih diam dan tidak menceritakan apa-apa pada Yuki. Ia hanya perlu kepastian dari Atsuko. Bukannya dia tidak percaya pada Tomomi, hanya saja dia ingin mendengar langsung dari Atsuko.
Sampai di rumah, ia langsung masuk ke kamar dan menemukan Nanami yang duduk di ranjang bayi. Dia melangkahkankan kakinya ke arah bayi mungil itu. Nanami sudah berumur 10 bulan, itu berarti dua bulan lagi, Nanami sudah satu tahun. Hanya saja, Yui tidak ingin kehilangan Nanami. Selama ini, dia sudah menganggap bayi mungil itu sebagai anaknya sendiri. Tapi, ibu dan ayahnya memang berhak mengurus Nanami. Lagipula, masih ada waktu untuknya bisa bermain dengan Nanami.

“Nanami”
“Mama” kata Nanami membalas.

Nanami berdiri sambil berpegangan tangan Yui. Dia hanya bisa  memandang raut wajah mamanya yang sedih. Nanami hanya bisa diam dan sesekali meneteskan air liurnya. Mungkin karena giginya. Yui hanya bisa menghapus air liur Nanami dan menggendongnya. Ia melihat ke arah jendela dan melihat sesuatu. Hanya sekilas yang ia lihat, tapi ia yakin jika itu adalah ibu Nanami.
Dia mendekat dan membuka pintu jendela kamar. Dia tidak melihat orang yang ia lihat tadi, melainkan hanya bayangan hitam karena pantulan sinar lampu. Ia tersenyum sejenak, kemudian ia melangkah melewati jendela. Secara perlahan, ia mendekati orang itu. Dia tersenyum, ketika melihat rambut panjang orang itu.

“Nee-chan, kau ingin bertemu dengan Nanami? Keluarlah, aku sudah tahu” katanya.
“Mama” panggil Nanami.
“Atsuko nee-chan”

Walau ragu, Atsuko keluar dari persembunyiaannya. Ia menatap Yui yang menggendong putrinya. Ia mendekat dirinya. Kemudian, Yui juga mendekat dan menyerahkan Nanami ke ibu kandungnya. Atsuko hanya bisa memandang Yui dengan heran.

“Itu putrimu, kan? Gendong saja dia. Sepertinya, dia juga membutuhkanmu”
“Kau tahu darimana, jika dia putriku?” tanya Atsuko heran.
“Tomochin. Aku turut kasihan mendengar masalahmu yang belum kelar dengan keluarga Fujiwara. Pantas, Nanami sangat mirip denganmu. Jika kau ingin mengambilnya, aku rela”
“Tidak sekarang, Yui. Tolong jaga Nanami saja, jangan sampai keluarga Fujiwara menemukannya. Sekarang ini, Kai sudah sangat curiga, jika Nanami itu adalah putriku”
“Hai. Semoga kau bisa menyelesaikan masalahmu”
“Arigatou”

Atsuko kemudian mengalihkan pandangannya pada Nanami, dia merindukan putrinya. Memang, tiga hari dia tidak menemui Nanami. Masalahnya dengan Kai saja membuatnya pusing. Dia hanya tidak ingin di pergoki Kai, karena terlalu sering keluar rumah, hanya karena ingin menemui Nanami.

***

Lagi-lagi di saat salah satu ibunya sedang ada di dapur, Nanami pasti merangkak kesana kemari. Dia juga sesekali berdiri sambil berpegangan dan begitu juga, sesekali berjalan. Di umurnya yang sudah 10 bulan, Nanami pasti ingin sekali tahu apa saja yang ada di sekitarnya. Dia pastinya mencari segala hal yang baru di sekitarnya. Walau terkadang, bayi berumur 10 bulan, biasanya sangat takut jika di tinggal orang tuanya. Dan bayi, juga tidak mudah di ajak oleh orang lain. Biasanya, orang tua sudah boleh melatih anaknya berjalan. Di usia 10 bulan juga, biasanya bayi juga sudah menggunakan kedua tangannya lebih baik. Dia juga bisa bertepuk tangan dengan lincahnya.
Nanami mengambil salah satu mainannya, dia langsung saja mencoba menggigitnya. Dia melepasnya, dan menaruhnya begitu saja. Tak lama, dia melihat Yuki yang baru keluar dari dapur. Dan tak lama, pintu terbuka dan memperlihatkan Rena yang masuk dan kemudian, ia menunduk melihat Nanami.

Nanami melihat Rena yang berdiri tidak jauh darinya. Dia mencoba berdiri tanpa bantuan, dan hasilnya, dia bisa membuat kedua ibunya terkejut. Walau itu hanya sementara, karena setelah itu, Nanami kembali duduk. Ia belum bisa berlama-lama berdiri. Tapi, dia mencoba kembali berdiri. Dan lagi-lagi, dia harus jatuh. Nanami hanya bisa berdiri lama, dengan bantuan. Biasanya, yang melakukan itu adalah Jurina. Jika tidak, Mayu atau Paruru.
Biasanya, bayi yang bisa berjalan, akan melalui berbagai tahapan yang membutuhkan perhatian dan juga dukungan dari kedua orang tuanya.

Pertamanya, duduk. Bayi sudah bisa duduk tanpa bantuan, ketika bayi sudah berumur 4-7 bulan. Kemampuannya, bisa memperkuat otot-ototnya yang dapat mendukungnya ketika dia belajar untuk berdiri. Kedua, merangkak. Di rentang usia antara 7-10 bulan. Bayi akan mulai merangkak. Tahapan ini sangat penting, karena bisa melatihnya menggerakkan lengan dan kaki pada waktu yang bersamaan. Kemudian, mengangkat dirinya dengan bantuan. Di sekitar usia 8-9 bulan. Bayi akan tumbuh lebih kuat. Pada tahapan ini, dia bisa mengangkat dirinya dengan bantuan perabotan atau orang-orang yang ada di sekitarnya. Selanjutnya, berjalan dengan bantuan. Bayi bisa berjalan dengan bantuan atau di tatih saat dia mampu mengangkat dirinya sendiri saat berumur 8-9 bulan. Proses ini bisa meningkatkan keberanian dan kepercayaan dirinya untuk melangkahkan kaki seorang diri. Kelima, merambat. Pada usianya yang sudah beranjak 8-9 bulan. Bayi sudah bisa merambat pada tembok atau perabotan yang ada di sekitarnya. Tahapan selanjutnya, berdiri tanpa bantuan. Tahapan ini adalah tahapan yang penting dari berjalan. Jika sudah bisa berdiri tanpa bantuan, berarti dia sudah memiliki keseimbangan yang bisa menjadi bekalnya untuk berjalan. Biasanya, tahapan ini terjadi ketika umur 9-12 bulan.
Kemudian, bayi bisa melangkah untuk yang pertama kalinya. Bahkan, ini adalah momen yang terpenting bagi si kecil. Dibutuhkan keberanian bagi si kecil untuk mampu melakukan hal tersebut. Dan jangan lupa untuk memujinya, ketika si kecil sudah memperlihatkan langkah pertamanya. Momen ini biasanya terjadi, ketika bayi berumur antara 9-12 bulan. Dan akhirnya, si kecil bisa berjalan. Setelah melewati berbagai tahapan, akhirnya dia bisa berjalan. Umumnya ini terjadi pada bayi berumur 12-18 bulan.

“Nanami, kau bisa berdiri tadi, sayang. Coba lagi” kata Rena yang mulai mendekat.
“Mama” Rena sangat senang mendengarnya. Ia ingin melihat Nanami kembali berdiri.
“Ya sudah, nanti coba lagi ya, sayang. Sekarang, Nanami harus mandi” kata Rena kemudian, mengangkat putrinya menuju kamar mandi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar