Author : Rena-chan
Genre : Happy end
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Matsui Jurina
- Kashiwagi Yuki
- Kitahara Rie
- Oshima Ryoka
- Okada Nana
- Kodama Haruka
Other Cast :
- Rena Anisa Azahra
- Putri Meliana Sari
- Sita Septiana Rahmawati
- Ayu Lestari
- Anisa Anggraeni
- And Other
Happy Reading All.....
~---0---~
“Kakak,
kita berangkat sekarang” kata Luthfi pada Yui.
“Hai”
“Sita-chan, terima kasih atas semuanya. Aku
pergi dulu, ya?” kata Yuki.
“Mou….
Jangan lupain Sita, ya, kak” kata Sita.
“Hai. Tidak akan” kata Yuki sambil
memeluknya.
“Sita-chan, aku pergi ya. Arigatou” kata Jurina dan Sita hanya mengangguk.
“Kalau
begitu, kami pergi. Ayu, arigatou” Ayu mengangguk sambil tersenyum.
“Hati-hati
di jalan” mereka hanya mengangguk.
***
Mereka
tiba di Jakarta tepat pada pukul 3 sore. Ternyata, di sana sangat ramai, walau
keadaan sudah sangat sore seperti ini. Mereka hanya mengikuti Widya dan Luthfi
yang sangat tahu betul jalanan di ibu kota.
“Aish….
Ini sih bakal sampei sore nyampenya” keluh Putri.
“Kalau
sampai malam, kita mau menginap di mana?” tanya Rena.
“Masalah
nginep, gak usah khawatir. Kan ada gue. Gue kan pernah tinggal di Jakarta”
“Bener
juga, ya? Kan ada Wdiya, Ren” Rena hanya mengangguk malas membalasnya.
Sebenarnya,
mereka sangat lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Hanya duduk berapa
menit, kemudian mereka kembali berjalan. Wajah kusut mereka benar-benar
kelihatan. Mungkin, karena mereka terlalu lelah.
“Ren,
kue apa yang tengahnya gak bisa di makan?” Rena menoleh melihat Putri.
“Tahu.
Apa emang?”
“Donat”
“Ha?”
“Kan
donat tengahnya bolong.”
“Ah….
Lu. Di saat kayak gini saja, masih bisa bercanda”
“Ya
gak papa, daripada boring Ren”
“Emang
lu lagi boring?”
“Iya”
“Serius?
“Iya”
“Mi
apa?” tanya Rena.
“Mi
goreng”
“Goreng
apa?”
“Ikan”
“Ikan
apa?”
“Mas”
“Mas
apa?”
“Masalah
buat lu? Dari tadi nanya mulu. Udah buruan”
“Ye…
becanda doang kali, Put. Katanya tadi boring?”
“Iya,
tapi gak di giniin juga tahu”
Rena
menoleh ke arah kanan dan kiri. Sepertinya, dia ingin tidur. Tubuhnya sangat
lelah. Di sebelahnya, Putri hanya sesekali menyandarkan kepalanya di bahu Rena.
Sementara di depannya, Widya dan Luthfi masih berjalan sambil menoleh ke arah
kanan dan kiri.
“Nah,
itu theaternya” kata Luthfi.
“Akhirnya,
kita sampai juga” kata Grace.
“Kenapa
Grace?” tanya Putri.
“Capek”
katanya.
“Sama”
“Udah
tinggal sedikit lagi. Jangan ngeluh kayak gitu”
“Siapa
yang ngeluh? Udah ayo” kata Grace sambil mendorong tubuh Luthfi.
“Ayo
kak”
“Yuk”
Sementara
Rena berjalan paling belakang, Luthfi sudah sampai dan seperti berbicara pada
orang di sana. Hanya Widya yang juga membantu Luthfi. Dan akhirnya, Yui juga
turut berbicara pada orang itu. Kemudian, mereka masuk ke dalam theater. Di sana
ada member JKT.
“Rena
di mana?”
“Di
belakang tuh” kata Putri.
“Kayak
bodyguard saja di belakang” keluh Grace sambil memperhatikannya.
“Biarin
saja”
“Yui”
mereka menoleh dan melihat ada seorang gadis yang langsung berlari ke arah
mereka.
“Paru?
Hei… kau ada di sini?”
“Hai.” Paruru mencium pipinya.
Grace
yang melihatnya hanya menaruh kepalanya di bahu Putri.
“Gue
kira, mereka udah kayak sepasang kekasih, deh Put. Masak, pakai acara cium pipi
segala”
“Emang
lu mau?”
“Mau
banget. Apalagi kalau di cium sama Yuki”
“Gue
yang cium lu saja, ya”
“Enak
saja. Gue masih normal tahu!”
“Gue
juga” balas Putri.
Sementara
di sebelahnya, Luthfi hanya diam melihat Yui dan Paruru. Termasuk member lain. Widya
yang ada di sampingnya, justruh hanya terbengong melihat keakraban mereka. Entah
kenapa dia seperti itu.
“Wid,
sadar Wid. Nanti kesambet lho” kata Rena.
“Eh?
Lu, gue kira siapa”
“Gue
setan yang mau merasuk ke tubuh lu. Dasar aneh, lu. Kenapa lu kayak gitu banget
ngeliatnya”
“Gak
papa, Ren. Cuma mereka kok akrab banget, ya? Pakai acara cium-cium segala lagi”
“Namanya
juga member 48 group. Lagian, kita harusnya seneng sesama member bisa saling
akrab satu sama lain”
“Iya
juga sih. Terus Jurina juga kayaknya akrab gitu sama Rena-san, dia nempel mulu sama tuh cewek”
“Biarin
saja lah. Matsui Rena kan cinta pertamanya Jurina”
“Emang
iya? Kalau lu cinta pertamanya siapa?”
“Belum
ada”
“Makanya
cari cowok”
“Males”
“Ish…”
***
“Terima
kasih, karena kalian sudah mau membantu member”
“Iya
sama-sama. Maaf juga karena nganterinnya gak awal-awal mereka hilang, abis kita
gak ada uang” kata Luthfi pada seorang laki-laki di depannya.
“Tidak
apa-apa. Kami mengerti”
“Kalau
gitu, kami pulang dulu, ya?” kata Widya.
“Kalian
mau kemana?”
“Iya
pulang” balas Rena.
“Tunggu
sebentar. Ada yang ingin bertemu dengan kalian?”
“Siapa?”
“Tunggu”
Laki-laki
itu masuk ke sebuah ruangan yang tidak jauh dari mereka, sementara Luthfi dan
yang lain masih berdiri diam dan menunggu. Di antara mereka ada yang berbisik
dan bertanya. Laki-laki itu kembali keluar.
“Rena-chan”
“Hai?”
“Arigatou”
“Hai”
“Wajahmu
kusut sekali” kata Yui tersenyum.
“Ah…
hanya kelelahan” balas Rena.
“Ini
untukmu”
“Nani kore?” tanya Rena sambil menerima
sebuah bingkisan.
“Lihat
saja di dalamnya”
Rena
kemudian membukanya. Ia melihat sebuah baju berwarna biru muda di dalamnya. Warna
kesukaannya. Ia menatap Yui yang tersenyum kepadanya.
“Kau
tahu warna kesukaanku?” tanya Rena.
“Waktu
itu aku pernah bertanya pada Ica, jika kau suka warna itu dan kau justruh
membenci warna merah muda”
“Ah…
iya. Aku memang tidak suka warna pink”
kata Rena.
“Kau
perempuan, tapi kau membenci warna pink.
Aneh”
“Aku
juga gak suka warna itu” kata Putri membela Rena.
“Lu
mah sama saja, Put”
“Bodo!”
“Sudahlah,
sekarang kita harus pulang” kata Luthfi.
“Eh
tunggu!” kata Jurina.
“Ada
apa lagi?”
“Ini
sudah malam. Sebaiknya, kalian tidur sama kita saja. Karena kamu cowok sendiri,
kamu sama jot”
“Eh?”
“Mereka
juga di sini, mereka jagain kita. Agar kejadian yang dulu tidak terjadi lagi”
“Perasaan
gue saja yang apes” kata Luthfi.
“Makanya
jadi cewek, jangan laki” kata Putri menahan tawanya.
“Sialan
lu!”
“Haha….
Udah ah… sekarang kita masuk ke dalam. Dan besok kalian sudah bisa pulang”
“Rena-chan” Yui memanggil Rena.
“Iya?”
“Kita
akan bersenang-senang malam ini. Mungkin, kita tidak akan bertemu lagi setelah malam
ini. Kita akan pesta di sini dan besok kau bisa pulang”
“Hah?”
Rena menganga.
“Ayo…
jangan tunjukkan wajahmu yang asin, Rena. Karena di sini ada Ratu asin” kata
Yui sambil melirik Paruru.
“Yuihan!!!!”
“Hahaha…
ayo” kata Yui sambil menarik Rena ke dalam.
“Yuihan!!!
Awas kau” Paruru segera mengejarnya.
“Paru
dan Rena. Aku baru tahu mereka punya sifat yang sama” kata Jurina.
“Rena.
Nama gadis itu seperti aku. Sudahlah, aku ingin pesta. Di dalam ada makanan
banyak”
“Aha…
kebetulan Luthfi lapar”
“Dasar,
makanan mulu yang di pikirin”
“Bodo!”
“Ya
sudah semuanya, kita ke dalam. Yuk”
“Ok!”
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar