Minggu, 21 Agustus 2016

AKB With..... (Chapter 07)

Title : AKB With ..... (Chapter 07)
Author : Rena-chan
Genre : Happy end

Main cast :
  • Yokoyama Yui
  • Matsui Jurina
  • Kashiwagi Yuki
  • Kitahara Rie
  • Oshima Ryoka
  • Okada Nana
  • Kodama Haruka
Other Cast :
  • Rena Anisa Azahra 
  • Putri Meliana Sari
  • Sita Septiana Rahmawati
  • Ayu Lestari
  • Anisa Anggraeni
  • And Other
Happy Reading All.....



~---0---~



“Kakak, kita berangkat sekarang” kata Luthfi pada Yui.
Hai
Sita-chan, terima kasih atas semuanya. Aku pergi dulu, ya?” kata Yuki.
“Mou…. Jangan lupain Sita, ya, kak” kata Sita.
Hai. Tidak akan” kata Yuki sambil memeluknya.
Sita-chan, aku pergi ya. Arigatou” kata Jurina dan Sita hanya mengangguk.
“Kalau begitu, kami pergi. Ayu, arigatou” Ayu mengangguk sambil tersenyum.
“Hati-hati di jalan” mereka hanya mengangguk.

***

Mereka tiba di Jakarta tepat pada pukul 3 sore. Ternyata, di sana sangat ramai, walau keadaan sudah sangat sore seperti ini. Mereka hanya mengikuti Widya dan Luthfi yang sangat tahu betul jalanan di ibu kota.

“Aish…. Ini sih bakal sampei sore nyampenya” keluh Putri.
“Kalau sampai malam, kita mau menginap di mana?” tanya Rena.
“Masalah nginep, gak usah khawatir. Kan ada gue. Gue kan pernah tinggal di Jakarta”
“Bener juga, ya? Kan ada Wdiya, Ren” Rena hanya mengangguk malas membalasnya.

Sebenarnya, mereka sangat lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Hanya duduk berapa menit, kemudian mereka kembali berjalan. Wajah kusut mereka benar-benar kelihatan. Mungkin, karena mereka terlalu lelah.

“Ren, kue apa yang tengahnya gak bisa di makan?” Rena menoleh melihat Putri.
“Tahu. Apa emang?”
“Donat”
“Ha?”
“Kan donat tengahnya bolong.”
“Ah…. Lu. Di saat kayak gini saja, masih bisa bercanda”
“Ya gak papa, daripada boring Ren”
“Emang lu lagi boring?”
“Iya”
“Serius?
“Iya”
“Mi apa?” tanya Rena.
“Mi goreng”
“Goreng apa?”
“Ikan”
“Ikan apa?”
“Mas”
“Mas apa?”
“Masalah buat lu? Dari tadi nanya mulu. Udah buruan”
“Ye… becanda doang kali, Put. Katanya tadi boring?”
“Iya, tapi gak di giniin juga tahu”

Rena menoleh ke arah kanan dan kiri. Sepertinya, dia ingin tidur. Tubuhnya sangat lelah. Di sebelahnya, Putri hanya sesekali menyandarkan kepalanya di bahu Rena. Sementara di depannya, Widya dan Luthfi masih berjalan sambil menoleh ke arah kanan dan kiri.

“Nah, itu theaternya” kata Luthfi.
“Akhirnya, kita sampai juga” kata Grace.
“Kenapa Grace?” tanya Putri.
“Capek” katanya.
“Sama”
“Udah tinggal sedikit lagi. Jangan ngeluh kayak gitu”
“Siapa yang ngeluh? Udah ayo” kata Grace sambil mendorong tubuh Luthfi.
“Ayo kak”
“Yuk”

Sementara Rena berjalan paling belakang, Luthfi sudah sampai dan seperti berbicara pada orang di sana. Hanya Widya yang juga membantu Luthfi. Dan akhirnya, Yui juga turut berbicara pada orang itu. Kemudian, mereka masuk ke dalam theater. Di sana ada member JKT.

“Rena di mana?”
“Di belakang tuh” kata Putri.
“Kayak bodyguard saja di belakang” keluh Grace sambil memperhatikannya.
“Biarin saja”
“Yui” mereka menoleh dan melihat ada seorang gadis yang langsung berlari ke arah mereka.
“Paru? Hei… kau ada di sini?”
Hai.” Paruru mencium pipinya.

Grace yang melihatnya hanya menaruh kepalanya di bahu Putri.

“Gue kira, mereka udah kayak sepasang kekasih, deh Put. Masak, pakai acara cium pipi segala”
“Emang lu mau?”
“Mau banget. Apalagi kalau di cium sama Yuki”
“Gue yang cium lu saja, ya”
“Enak saja. Gue masih normal tahu!”
“Gue juga” balas Putri.

Sementara di sebelahnya, Luthfi hanya diam melihat Yui dan Paruru. Termasuk member lain. Widya yang ada di sampingnya, justruh hanya terbengong melihat keakraban mereka. Entah kenapa dia seperti itu.

“Wid, sadar Wid. Nanti kesambet lho” kata Rena.
“Eh? Lu, gue kira siapa”
“Gue setan yang mau merasuk ke tubuh lu. Dasar aneh, lu. Kenapa lu kayak gitu banget ngeliatnya”
“Gak papa, Ren. Cuma mereka kok akrab banget, ya? Pakai acara cium-cium segala lagi”
“Namanya juga member 48 group. Lagian, kita harusnya seneng sesama member bisa saling akrab satu sama lain”
“Iya juga sih. Terus Jurina juga kayaknya akrab gitu sama Rena-san, dia nempel mulu sama tuh cewek”
“Biarin saja lah. Matsui Rena kan cinta pertamanya Jurina”
“Emang iya? Kalau lu cinta pertamanya siapa?”
“Belum ada”
“Makanya cari cowok”
“Males”
“Ish…”

***

“Terima kasih, karena kalian sudah mau membantu member”
“Iya sama-sama. Maaf juga karena nganterinnya gak awal-awal mereka hilang, abis kita gak ada uang” kata Luthfi pada seorang laki-laki di depannya.
“Tidak apa-apa. Kami mengerti”
“Kalau gitu, kami pulang dulu, ya?” kata Widya.
“Kalian mau kemana?”
“Iya pulang” balas Rena.
“Tunggu sebentar. Ada yang ingin bertemu dengan kalian?”
“Siapa?”
“Tunggu”

Laki-laki itu masuk ke sebuah ruangan yang tidak jauh dari mereka, sementara Luthfi dan yang lain masih berdiri diam dan menunggu. Di antara mereka ada yang berbisik dan bertanya. Laki-laki itu kembali keluar.

Rena-chan
Hai?”
Arigatou
Hai
“Wajahmu kusut sekali” kata Yui tersenyum.
“Ah… hanya kelelahan” balas Rena.
“Ini untukmu”
Nani kore?” tanya Rena sambil menerima sebuah bingkisan.
“Lihat saja di dalamnya”

Rena kemudian membukanya. Ia melihat sebuah baju berwarna biru muda di dalamnya. Warna kesukaannya. Ia menatap Yui yang tersenyum kepadanya.

“Kau tahu warna kesukaanku?” tanya Rena.
“Waktu itu aku pernah bertanya pada Ica, jika kau suka warna itu dan kau justruh membenci warna merah muda”
“Ah… iya. Aku memang tidak suka warna pink” kata Rena.
“Kau perempuan, tapi kau membenci warna pink. Aneh”
“Aku juga gak suka warna itu” kata Putri membela Rena.
“Lu mah sama saja, Put”
“Bodo!”
“Sudahlah, sekarang kita harus pulang” kata Luthfi.
“Eh tunggu!” kata Jurina.
“Ada apa lagi?”
“Ini sudah malam. Sebaiknya, kalian tidur sama kita saja. Karena kamu cowok sendiri, kamu sama jot”
“Eh?”
“Mereka juga di sini, mereka jagain kita. Agar kejadian yang dulu tidak terjadi lagi”
“Perasaan gue saja yang apes” kata Luthfi.
“Makanya jadi cewek, jangan laki” kata Putri menahan tawanya.
“Sialan lu!”
“Haha…. Udah ah… sekarang kita masuk ke dalam. Dan besok kalian sudah bisa pulang”
Rena-chan” Yui memanggil Rena.
“Iya?”
“Kita akan bersenang-senang malam ini. Mungkin, kita tidak akan bertemu lagi setelah malam ini. Kita akan pesta di sini dan besok kau bisa pulang”
“Hah?” Rena menganga.
“Ayo… jangan tunjukkan wajahmu yang asin, Rena. Karena di sini ada Ratu asin” kata Yui sambil melirik Paruru.
“Yuihan!!!!”
“Hahaha… ayo” kata Yui sambil menarik Rena ke dalam.
“Yuihan!!! Awas kau” Paruru segera mengejarnya.
“Paru dan Rena. Aku baru tahu mereka punya sifat yang sama” kata Jurina.
“Rena. Nama gadis itu seperti aku. Sudahlah, aku ingin pesta. Di dalam ada makanan banyak”
“Aha… kebetulan Luthfi lapar”
“Dasar, makanan mulu yang di pikirin”
“Bodo!”
“Ya sudah semuanya, kita ke dalam. Yuk” 
“Ok!”




The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar