Kamis, 28 Juli 2016

Oneshoot Sorry, Mayu (MaYuki)

Title : Oneshoot Sorry, Mayu (MaYuki)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena Anisa Azahra
Genre : Gender Bender, Love, Sad, Happy end

Main cast :
  • Kashiwagi Yuki
  • Watanabe Mayu
Happy Reading All........


~---0---~



Gadis berambut sebahu itu masih terus menangis. Dia duduk sambil memeluk kedua lututnya. Air matanya sudah jatuh dan sampai pada akhirnya membasahi selimut yang menutupi tubuh indahnya.
Tubuhnya polos tanpa benang. Semalam, dia harus di paksa melayani suaminya yang sedang mabuk berat. Dan sekarang, dia menangis. Seluruh tubuhnya sangat sakit, bahkan hatinya pun juga. Entah sampai kapan, dia akan menderita seperti ini.

Jujur, dia tidak tahan dengan kehidupannya yang berat ini. Seolah, takdir sedang mempermainkannya. Bahkan, suaminya saja, juga pernah mempermainkan perasaannya. Benar-benar sangat tega.
Jika bisa, dia sangat ingin sekali bercerai dari pemuda itu. Tapi, pemuda itu tidak ingin melepaskannya. Dan mungkin, ini juga karma untuknya. Karena dulu, dia pernah membuat pemuda itu malu di depan seluruh teman satu kampus mereka.

Dan kenapa mereka bisa menikah? Itu semua karena pemuda itu. Dia memanfaatkan keadaan keluarga sang gadis yang miskin. Waktu itu, keluarga gadis itu tengah terlibat hutang yang lumayan banyak. Dan pemuda itu akan membayar lunas semuanya, asalkan sang gadis bisa menikah dengannya.
Mayu, nama gadis itu. Dia hanya bisa pasrah di nikahi pemuda itu. Bahkan, setelah mereka menikah. Bukan kebahagiaan yang ia dapat, melainkan penyiksaan yang tidak ada hentinya dari pemuda bernama Yuki itu.

Dia harus terkenal pukulan, melayani suaminya dan sampai berhubungan intim. Bahkan, ketika dia kesakitan, Yuki sama sekali tidak menghiraukannya. Jika di tanya apa dia mencintai Yuki atau tidak? Jawabannya iya.
Mayu sudah lama mencintai Yuki, hanya saja dia sadar, siapa dirinya. Dia sama sekali tidak pantas untuk Yuki. Dan itu salah satu alasan, kenapa dulu dia pernah menolak cinta pemuda itu.

Hanya saja, Yuki yang sudah terlanjur sakit hati, menjadi dendam dengannya. Dan ketika dia sudah benar-benar menjadi istrinya, Yuki seenaknya menyiksanya, bahkan Mayu harus melayani Yuki sampai pada hubungan intim.
Dan kini, tubuhnya penuh bercak merah. Yuki terlalu agresif, bahkan setiap kali mereka berada di atas ranjang, Yuki sangat kasar. Tidak peduli pun, jika Mayu merintih kesakitan.

Mayu mencoba menoleh ke arah Yuki, dia melihat suaminya yang tertidur nyenyak. Tangannya perlahan bergerak dan memegang tangan pemuda itu. Dia mengelusnya perlahan. Walau Yuki kejam, dia masih tetap mencintai pemuda itu. Sungguh.
Mayu mendekatkan wajahnya. Dia kembali terbaring di sebelah Yuki. Mengelus tangan pemuda itu, sambil menenggelamkan wajahnya di leher Yuki.

“Maafkan aku, Yuu-kun,” lirihnya sangat pelan, “jujur, aku juga mencintaimu. Aku sangat mencintaimu”

Yuki sebenarnya tidak tidur. Dia bahkan mendengar tangisan Mayu, dan dia juga mendengar lirihan gadis itu. Tapi, rasa sakitnya tidak bisa terobati karena melihat tangisan Mayu saja. Menurutnya, Mayu sangat keterlaluan dulu.
Dan jujur, sebenarnya dia sangat ingin sekali membalas pelukan Mayu. Tapi, egonya melarangnya. Setan membisikan hal yang jahat kepadanya. Dan karena itu, dia masih berpura-pura tidur.

Maafkan aku, Mayu. Tapi, aku terlanjur sakit.

Mayu menjauhkan wajahnya dari Yuki, kemudian dia turun dari ranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia melangkah ke arah kamar mandi. Membersihkan tubuhnya yang lengket.
Setelah selesai, dia mengganti pakaiannya. Kemudian, keluar dan melangkah ke arah dapur. Memasak makanan seperti biasa yang di lakukan seorang istri pada pagi hari. Dia memasak masakan rumah.

Hanya saja, kali ini terlihat berbeda. Tangannya bergetar, hatinya masih sakit, seluruh tubuhnya bergetar dan wajahnya sangat pucat. Dia sudah seperti orang kesakitan. Dan entah kenapa, Mayu merasa pusing sekarang ini.
Tapi, dia tetap menyelesaikan tugasnya sebagai istri. Nasi dan lauk pauknya sudah ada di meja. Dia menunggu Yuki. Dia tidak berani untuk membangunkan pemuda itu. Jika dia berani melakukannya, pasti Yuki akan kembali menyiksanya. Lebih baik dia menunggu.

Tak lama, dia mendengar suara langkah kaki. Dia mendongak, melihat Yuki yang sekarang turun dari lantai dua.
Mayu kembali berdiri. Dia menyiapkan piring, nasi dan lauk pauknya. Seperti layaknya seorang istri pada umumnya yang melayani suaminya.

Yuu-kun, ini makannya” katanya lirih.
“He’em” hanya suara deheman yang terdengar.

Dengan sendok dan garpu, Yuki mulai menyantap makanannya. Tidak sekali pun, dia menoleh ke arah Mayu. Dia hanya fokus pada makananya.
Sedangkan Mayu, dia hanya bisa makan secara perlahan. Wajahnya tampak sangat pucat. Hari ini dia sangat lemah sekali. Rasanya, dia ingin sekali beristirahat. Tapi, tugas sebagai istri belum ia selesaikan.

“Aku pergi” kata Yuki dengan dingin.
“Hati-hati, Yuu-kun” kata Mayu lirih.

Dia hanya bisa mengantarkan suaminya sampai di depan pintu, setelah itu dia kembali masuk. Dia mengistirahatkan tubuhnya yang lemah, dia memejamkan kedua mata indahnya dan menjelajahi alam mimpinya.
Dia membutuhkan istirahat yang cukup. Tubuhnya yang lemah, memang memerlukan itu semua. Harusnya, dia tidak mendapat penyiksaan. Namun, Yuki tidak membiarkannya hidup dengan tenang.

***

Kenapa? Itu yang sekarang ada di pikiran Yuki. Dia melihat wajah Mayu yang pucat tadi. Dia khawatir? Iya, Yuki khawatir. Dia tidak pernah melihat Mayu seperti itu. Baru kali ini, Mayu menampakkan wajah pucatnya.
Apa gadis itu sakit? Seharusnya dia tidak bersikap kasar kepada Mayu. Tapi, rasa egonya mengalahkan logikanya.

Yuu-chan, kau kenapa?” ucapnya lirih sambil mendongak ke atas melihat atap ruangan kantornya. “Maafkan aku, Yuu-chan

Rasanya dulu ketika pertama kali bertemu dengan Mayu, dia benar-benar mencintainya. Dan ingin sekali membahagiakannya. Tapi, ketika Mayu menolaknya di depan teman satu kuliah mereka, Yuki justruh menaruh dendam kepadanya.
Bukan tanpa alasan, kenapa Mayu menolaknya. Karena waktu itu, selain karena Mayu dari keluarga tidak mampu, Mayu juga mendapat ancaman dari orang tuanya. Tapi, kedua orang tua Yuki sudah tidak ada. Mereka kecelakaan lalu lintas.

Namun, Yuki masih saja bersikap kasar kepada Mayu. Tapi, dia tidak menampik perasaannya, jika dia masih sangat mencintai gadis itu.

“Harusnya kau tidak berbuat seperti itu, Yuki” dia tersentak dan mendongak.
Rena-chan? Kenapa kau tidak ketuk pintu dulu sebelum masuk?”
“Tidak perlu aku melakukan semua itu. Yang aku inginkan, kau harus bisa membuat Mayu bahagia. Dia terlalu menderita, Yuki”
“Rena…”
“Yuki, kau tahu? Baru saja aku menelpon Mayu, tapi ketika kita sedang berbicara ucapannya terpotong. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Mayu sekarang ini”
Yuu-chan, apa yang terjadi dengannya?”
“Aku tidak yakin, tapi sepertinya dia pinsan”
“Apa?”

***

Benar, sampai di rumah, Yuki melihat Mayu yang tergeletak pinsan di samping tempat tidur. Tubuhnya sangat kurus, wajahnya pucat dan yang jelas Mayu tampak lemah.

Yuu-chan? Yuu-chan, kau kenapa?”
“Lihat apa yang kau perbuat? Gara-gara kau, Mayu seperti ini, Yuki” kata Rena.
“Aku…”
“Sudahlah, yang terpenting kita harus bawa dia ke rumah sakit”

***

Yuki terduduk di depan seorang dokter. Dia mendengar semua ucapan dokter. Kata dokter wanita itu, Mayu hamil dan gadis itu sakit. Mayu juga depresi, dan lagi, ketika Mayu sadar nanti. Dia pasti akan sangat ketakutan melihatnya.
Karena Yuki selalu menyiksanya, jadi Mayu harus mendapatkan depresi. Dan dia juga terkena penyakit. Penyakit yang membuatnya ketakutan dengan orang yang selama ini menyiksanya.

Harusnya, Yuki tidak menyiksanya. Dia tidak menyiksa Mayu dan membuat gadis itu seperti ini. Dan akibatnya, Mayu menjadi seperti ini. Yuki menyesal. Tapi, sudah terlambat.

“Mayu, ambilkan dasiku”
“Hai. Tunggu, Yuu-kun”

Mayu menghampiri Yuki, dengan dasi di tangannya. Kemudian, Mayu memberikan dasi itu. Dia sangat ingin sekali memakaikan dasi itu di leher pemuda itu, namun Mayu tahu, Yuki tidak akan mau menerima kelakuannya.

“Kau ingin meracuniku?” Mayu terkesiap ketika Yuki berkata seperti itu, ketika mereka berada di meja makan.
“Tidak Yuu-kun. Aku tidak akan berani melakukannya”
“Coba saja makanan ini. Asin sekali. Kau tahu sendiri, aku tidak suka asin, Mayu”
“Maaf, Yuu-kun. Aku tidak tahu”
“Tidak tahu? Bilang saja, jika kau ingin membunuhku”

Mayu menggeleng sambil menahan air matanya. Tidak mungkin, dia berani melakukan hal itu. Terlebih, pada suaminya sendiri.
Yuki yang memang sudah sangat marah, segera menarik rambutnya hingga merintih. Kemudian, ia mengambil makanan tadi dan dengan kasar pula, dia langsung memaksa Mayu membuka mulutnya dan memakan sup itu. Langsung dari mangkuknya, tanpa menggunakan sendok.

Yuki masih ingat penderitaan Mayu yang memang karena perbuatanya. Apa dia bisa di maafkan? Apa Mayu akan memaafkannya? Itu tidak mungkin. Mayu pasti akan sangat ketakutan dengannya.
Yuki keluar. Ingatan tentang masa lalunya bersama Mayu, kembali teringat di pikirannya. Ketika itu, Mayu pulang bersama seorang pemuda. Dia pikir pemuda itu selingkuhan Mayu, tapi dia salah.

Pemuda itu bukanlah selingkuhan Mayu, tapi sepupu Mayu. Hanya saja, Yuki sudah salah duga, dan kembali menyiksa Mayu. Dan lagi-lagi mereka berakhir di ranjang. Itu semua karena amarah Yuki.

“Siapa pemuda itu?”
“Dia hanya sepupuku, Yuu-kun” kata Mayu takut.
“Sepupu? Jika dia sepupumu, kenapa kau sangat akrab dan begitu dekat dengannya? Pasti dia bukan sepupumu, kan? Dia itu selingkuhanmu, kan?”
“Tidak Yuu-kun. Aku tidak berani berselingkuh, aku tidak melakukannya” kata Mayu lagi.
“Pembohong! Dasar gadis tidak tahu diri. Ayo, ikut aku!”
“Yuu-kun, sakit!”

Yuki tidak menghiraukannya, dia tetap menarik tangan Mayu dan membawa gadis itu ke kamar. Dan di sana, dia merobek baju Mayu. Hingga tubuh Mayu tanpa benang. Dia memaksa gadis itu untuk melayaninya.
Yuki menciumnya dengan kasar, dan kemudian dia juga dengan kasar memasukkan juniornya ke dalam kewanitaan Mayu. Dia tidak mempedulikan gadis itu merintih kesakitan. Bahkan, Mayu kembali menangis.

“Yuu-kun, sakit!”
“Kau memang harus di beri pelajaran, Mayu”

Hari itu, hari di mana dia menyiksa Mayu tanpa belas kasih. Dan setiap hari, dia kembali menyiksa gadis itu. Tidak ada rasa belas kasih di hatinya. Terus menerus tanpa ampun menyiksa Mayu.
Dan karenanya, Mayu harus berakhir di rumah sakit. Dan akibatnya, Mayu pasti akan sangat ketakutan dengannya ketika nanti gadis itu bangun.

***

Yuki menatap tubuh Mayu yang terbaring di kasur rumah sakit. Tubuh gadis itu sangat pucat. Lagi-lagi rasa bersalahnya kembali menyerangnya. Dia membelai lembut gadis itu, dan kemudian dia juga mengecup lembut kening Mayu.
Mayu melenguh. Dia mengerjapkan kedua matanya sejenak, kemudian ia melihat Yuki dengan samar. Dan setelah kesadarannya sudah benar-benar terkumpul, dia melebarkan kedua matanya melihat Yuki.

Yuu-kun? Ampun, aku tidak mau! Ampun, Yuu-kun!”
“Aku tidak akan melakukan apa-apa, Yuu-chan. Aku minta maaf!”
“Tidak! Aku takut! Aku tidak mau, Yuu-kun” gadis it uterus memberontak darinya.
Yuu-chan, aku minta maaf!”
“Tidak! Jangan, Yuu-kun!”

Yuki sangat sedih melihat Mayu seperti ini. Kelakuannya dulu harus terganti dengan sikap Mayu yang sekarang. Mayu benar-benar sangat ketakutan dengannya sekarang. Mayu bisa saja sembuh, namun membutuhkan waktu yang lama. Itu kata dokter tadi kepada Yuki.
Dokter dan suster masuk ke dalam, ketika mendengar suara teriakan Mayu. Mereka memberi obat penenang untuk gadis itu. Dan secara perlahan, gadis itu sudah tidak sadarkan diri.

“Sepertinya, istri anda sangat takut dengan anda”
“Ini semua memang salah saya, sensei. Dan saya sangat menyesal sekarang” kata Yuki.
“Bersabarlah tuan. Suatu saat, istri anda akan sembuh”
“Terima kasih, sensei

Yuki kembali duduk di samping Mayu. Dia menatap gadis itu dengan sedih. Harusnya, Yuki tidak menyakitinya.

Yuu-chan, maafkan aku”

***

Hari-hari berikutnya, Mayu masih tetap saja seperti itu. Dia selalu ketakutan dengan Yuki. Bahkan, Mayu masih seperti itu, ketika dirinya sudah di perbolehkan untuk pulang. Dia selalu mengurung dirinya di kamar.
Entah kenapa, Yuki tidak tahan dengan sifat Mayu. Dia benar-benar sakit, ketika sudah ada di hadapan Mayu, justruh Mayu berteriak ketakutan.

Sekarang, dia melihat Mayu yang tengah berdiri menghadap jendela. Perlahan, dia mendekati Mayu. Kemudian, dia memeluk Mayu secara perlahan.
Dan itu sukses membuat Mayu terkejut. Dia menoleh melihat Yuki yang sudah mengeratkan pelukannya. Bahkan, dagunya bersandar di bahu Mayu.

Yuu-kun?”
“Sstt… aku tidak menyakitimu, Yuu-chan. Aku tidak akan menyiksamu. Maafkan aku”
Yuu-kun, aku…”
Yuu-chan, aku minta maaf. Aku sangat mencintaimu”

Yuki membalikan tubuh Mayu yang lebih pendek darinya. Dia melingkarkan tangannya di pinggang Mayu. Mencium bibir Mayu dengan lembut, sehingga membuat Mayu sangat nyaman dengan perlakuannya.
Melumatnya lembut, dan mencoba memasukkan lidahnya ke dalam mulut Mayu. Perlahan, dan dia berhasil melakukannya. Dia mencoba mencari lidah istrinya dan mulai bermain dengan lidah Mayu.

Dia membimbing Mayu dan membaringkan tubuh gadis itu di ranjang. Tak lama, dia melepaskan ciumannya. Dia menatap Mayu yang sekarang mengatur nafasnya. Senyumannya terukir dari bibirnya.

Yuu-kun
Yuu-chan, kau tidak apa-apa?” Yuki mengelus kening Mayu dengan lembut.
“Aku tidak apa-apa” kata Mayu lirih.

Yuki merubah posisinya menjadi duduk, kemudian ia membantu Mayu untuk bangkit. Dia langsung membawa Mayu ke dalam pelukannya. Sangat hangat. Mayu merasa tenang sekarang.

“Aku janji, aku tidak akan menyakitimu, lagi. Gomen ne, Yuu-chan
Hai

Yuki menggendong Mayu, membawa gadis itu keluar dari kamar mereka. Mayu hanya bisa mengalungkan kedua tangannya di leher Yuki dan bersandar pada bidang dada Yuki. Tapi, dia sedikit mendongak melihat Yuki.
Yuu-kun
Yuki duduk di sofa, ia membiarkan Mayu duduk di pangkuannya sekarang. Suasana yang sangat di inginkan Mayu, adalah ketika Yuki menjadi sosok seorang suami yang lembut. Dan sekarang, keinginan itu terwujud.

“Bayinya di jaga, ya? Nanti kita akan merawatnya bersama-sama” kata Yuki lembut.
Hai. Jangan lagi kasar kepadaku, Yuu-kun. Aku sangat mencintaimu”
“Aku juga mencintaimu, Yuu-chan. Maafkan aku. Aku tidak akan melakukan hal itu lagi. Aku janji”
“Aku percaya kepadamu”

Yuki tersenyum dan membawa gadis itu ke pelukannya. Dia mengelus kepala gadis itu dengan lembut.

Sorry, Mayu,” katanya lirih, “aku janji, aku akan menjadi suami yang lebih baik untukmu”



To Be Continued........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar