Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG, PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
Other Cast :
- Watanabe Mayu
- Jonishi Kei
- Yagura Fuuko
- Matsuoka Natsumi
FF baru ini, jadi semoga kalian suka ya, guys :)
Happy Reading All......
Sekolah di pagi hari ini masih sangat
sepi. Tapi, ada seorang gadis yang sekarang sudah ada di ruangan kelasnya. Dia menyibukkan
dirinya dengan membaca buku sambil mendengarkan music lewat earphone.
Gadis itu dengan santainya, menunggu
temannya yang satu persatu datang. Dia gadis yang sangat cerdas. Dan bisa di katakan,
dia sangat pintar. Bahkan, di kelasnya saja, dia mendapat peringkat satu. Dan selalu
di atas urutannya.
Dia bernama Yokoyama Yui. Seorang gadis
yang berasal dari Kyoto, dan dia bersekolah di Tokyo. Dia mendapatkan beasiswa.
Bahkan, dia juga pintar dalam hal bernyanyi, memainkan music, dan masih banyak
lagi yang ia bisa lakukan.
Di sekolahnya, hampir semua gadis
mengenalnya. Sekolah ini, memang sekolah khusus untuk putri. Jadi, jika ada
masalah yang terjadi, itu hal yang wajar. Karena semuanya hanya anak perempuan.
Di sekolah juga, Yui mempunyai saingan. Saingan
yang selalu saja membuatnya hampir putus asa. Walau begitu, Yui selalu bisa
menandingi gadis itu. Mungkin, di sekolah ini, Yui adalah gadis yang tidak
pernah terkalahkan.
Gadis yang selama ini menjadi saingannya
adalah Shimazaki. Lengkapnya, Shimazaki Haruka. Paruru sebutannya. Jika mereka
bertemu, pasti mereka selalu seperti layaknya kucing dan anjing. Tidak pernah
akur.
Beruntung juga, karena mereka tidak satu
kelas. Jika itu sampai terjadi, entah apa yang akan terjadi di kelas. Mungkin,
hanya keributan yang akan terjadi di kelas. Selalu seperti itu. Tidak pernah
berubah sama sekali.
Dan di sekolah ini, banyak juga gadis
yang saling berhubungan. Bukan sebagai sahabat, mereka sudah seperti sepasang
kekasih. Bahkan mungkin, lebih dari seorang kekasih.
Tidak termasuk dengan Yui. Dia masih
sendiri. Bahkan, dia pernah di kabarkan pacaran dengan musuhnya. Mungkin, teman
sekolahnya berfikir, jika benci berubah menjadi cinta. Padahal, kenyataannya
tidak.
Mereka masih sama saja seperti dulu. Layaknya
anjing dan kucing. Selalu bertengkar setiap bertemu, dan mereka tidak pernah
akur. Entah sampai kapan mereka akan seperti itu. Bahkan, sahabat mereka yakin,
jika mereka tidak akan pernah akur untuk selamanya.
“Membosankan” desisnya.
“Yuihan” dia menoleh.
“Ohayou”
kata Kei.
“Ohayou”
Gadis yang selama ini menjadi sahabat
sejatinya. Dia bernama Kei. Gadis cantik dengan rambut panjang, dan dia duduk
di sebelah Yui. Mereka sudah lama berteman. Bahkan, ketika mereka masih kecil.
Kei bukan hanya sebagai sahabat Yui, dia
sudah seperti saudara Yui. Mereka selalu pergi kemana-mana. Selain Kei, Yui
juga berteman dengan seorang gadis berambut sebahu. Wajahnya cantik dan manis. Dia
bernama Watanabe Mayu.
Mereka bertiga satu kelas. Bahkan,
mereka bertiga tidak pernah terpisah sama sekali. Mereka juga kompak, jika
mereka sedang bermain music. Yui sebagai gitaris sambil bernyanyi, sedangkan
Kei pada drum dan Mayu bermain piano.
Selain itu, ada dua orang juga yang
bermain sebagai bass dan gitar. Dua gadis yang saling berhubungan. Satu bernama
Yamamoto Sayaka, sedangkan yang satu bernama Watanabe Miyuki.
Miyuki adalah saudara kandung dari Mayu.
Miyuki sebagai kakak, sedangkan Mayu adiknya. Mereka hanya berbeda satu tahun. Miyuki
dan Sayaka sama-sama duduk di bangku kelas tiga. Mereka juga menjalin hubungan
sudah 3 tahun belakangan ini.
Jika di katakan lancar. Mungkin salah
besar. Karena, hubungan mereka dulu pernah di landa masalah. Tapi beruntung,
mereka bisa melewati semua itu.
“Yui, hari minggu besok, kita ada acara
di café”
“Acara apa?” tanya Yui heran.
“Biasa, manggung. Uangnya lumayan, bisa
di buat untuk keperluan sehari-hari dan sekolah”
“Ok. Aku pasti ikut” Kei mengangguk
sambil tersenyum.
***
Sekarang, kita beralih kepada Paruru. Gadis
cantik dengan wajah polos, dan dia juga terkesan manja. Wajahnya yang polos,
terkadang membuat orang jatuh hati dengannya. Apalagi, dengan senyuman manisnya
yang bisa mengikat lawan jenis dan sesama jenis.
Rambut hitam panjangnya, juga membuatnya
bertambah cantik. Selain kesal dengan Yui, dia juga sangat kesal dengan gadis
bernama Yuki. Sebenarnya, Yuki adalah sepupunya. Tapi, Yuki selalu tidak sudak
dengan sifatnya yang selalu bertengkar dengan Yui.
Dan yang lebih membuatnya kesal, Yuki
selalu membantu Yui di depannya. Menurut Yuki, Yui tidak bersalah. Dan yang
selalu di salahkan adalah dirinya. Paruru benar-benar tidak habis pikir dengan
sepupunya itu.
Terkadang juga, Yuki akan memberi
nasehat kepadanya. Hanya saja, dia selalu cuek dan tidak pernah mendengar
ucapan Yuki. Hanya saja, ketika Yuki sudah mengadu kepada kakaknya. Dia pasti
akan kalah.
Paruru memang tipe gadis manja. Tapi,
dia tidak akan bisa melawan kakaknya. Setelah kepergian kedua orang tuanya,
hanya kakak yang ia punya. Dan ia selalu manja kepada kakaknya. Dan beruntungnya,
walau kakaknya pernah kesal dengannya, tapi sang kakak selalu mau menuruti
kemauannya.
Kakaknya tidak pernah mengeluhkan
sifatnya sama sekali. Dia hanya ingin membahagiakan Paruru. Hanya Paruru yang
di milikinya.
Shimazaki Atsuko. Itu namanya. Gadis itu
tidak kalah cantik dengan Paruru, bahkan dia sangat manis. Hanya saja, dia
terlalu memanjakan adik semata wayangnya. Mungkin, dia tidak mau kehilangan
adik satu-satunya itu.
Hanya kepada Atsuko, Paruru menceritakan
keluh kesahnya. Masalah di sekolah, masalahnya dengan Yui, sampai hal kecil pun
dia ceritakan pada Atsuko. Tidak ada satu pun yang tertinggal. Dia benar-benar
menyayangi Atsuko.
Dia memusuhi Yui, karena menurutnya Yui
terlalu membuatnya kesal. Bahkan, pertemuan mereka saja sangat tidak baik. Ketika
itu, Yui sedang berjalan-jalan di sekitar lorong kelas dan dia juga sedang
jalan-jalan.
Waktu itu mereka masih kelas satu. Dan ketika
itu, mereka bertabrakan. Bukan saling bermaafkan, malah mereka saling
menyalahkan satu sama lain. Benar-benar seperti anak kecil kelakuan mereka
waktu itu.
Dan sampai sekarang pun, mereka masih
saja seperti kucing dan anjing. Paruru juga tidak bisa mengalahkan Yui. Yui sangat
pintar, bahkan dalam bidang music dan olahraga saja, dia mampu. Lain halnya
dengan Paruru.
Walau nilainya tidak pernah rendah, tapi
jika di bandingkan dengan nilai Yui. Sangat jauh. Yui berada di urutan paling
atas dan bisa di katakana nomer satu. Jika Paruru, dia berada di urutan tengah.
Dan baru-baru ini, dia berhasil menyamai Yui. Hanya saja, Yui sangat beruntung
daripada dirinya.
Dan kemudian, dia benar-benar menyerah
untuk mengalahkan Yui. Tapi, bukan berarti dia berbaikan dengan gadis itu. Dia
masih menganggap gadis itu sebagai musuh bebuyutannya. Dan jika ada yang
bertanya, sampai kapan mereka seperti itu. Paruru akan menjawab, mungkin sampai
mereka tua.
Tapi, takdir manusia itu tidak ada yang
tahu. Bisa saja Paruru salah. Hanya Tuhan yang mengetahui takdir seseorang. Manusia
hanya bisa merencanakannya saja. Begitu pula dengan Paruru dan Yui.
Jika Yui berada di kelas 2 A, maka
Paruru ada di kelas 2 B. Di kelas, mereka memang murid terpintar. Tapi, jika
sudah bersaing satu sekolah, Paruru pasti kalah dari Yui. Yui juga termasuk
gadis paling pandai menciptakan sebuah lagu. Tidak dengan Paruru.
Paruru hanya bisa belajar. Selain itu,
mungkin dia hanya suka menggambar dan menulis. Dia tidak bisa seperti Yui. Terlalu
sulit untuk menyaingi Yui.
Bahkan, satu sekolah saja, tidak ada
yang mampu menyamakan prestasi Yui. Yui juga murid yang terkenal di kalangan
guru. Dia termasuk murid kesayangan. Tidak heran, jika Yui selalu mendapatkan
nilai teratas.
Kesamaan antara paruru dan Yui, mungkin
terletak dari segi kehidupan. Mereka sama-sama tidak mempunyai orang tua. Hanya
saja, Yui sebatang kara, sedangkan Paruru masih mempunyai seorang kakak.
***
Seperti biasa, jika istirahat, perut
Paruru pasti akan meminta jatah makanan. Perutnya sudah berteriak sedari tadi.
Setelah menutup buku dan mengembalikannya di tas, Paruru segera keluar bersama
kedua temannya.
Natsumi dan Fuuko. Sahabat yang selalu
setia dengannya. Hanya saja, terkadang hubungan mereka renggang. Hanya masalah
kecil. Sekedar keegoisan anak remaja, dan masalah seperti itu bisa saja menjadi
besar.
Ketika berjalan melewati lorong kelas,
dia harus bertabrakan dengan Yui. Lagi-lagi mereka harus bertemu dengan cara
seperti itu. Paruru merasa de javu. Masa lalunya kembali terulang. Dia menatap
gadis itu kesal, sementara Yui hanya menatapnya dingin.
Selalu seperti itu. Tidak pernah sedikit
pun berubah. Dan ujung-ujungnya mereka akan bertengkar. Seperti sekarang ini,
mereka pasti bertengkar. Layaknya anak kecil yang merebutkan satu mainan.
“Kau yang salah!” kata Paruru tidak mau
kalah.
“Hei, anak manja. Jangan salahkan orang
lain, kau juga yang harusnya berhati-hati”
Dan konsekuensinya adalah, mereka pasti
menjadi pusat perhatian. Tidak jarang juga, mereka berakhir di kantor BP. Mendengar
ceramahan dari guru agar mereka bisa baik. Tapi, mereka masih saja
melakukannya.
Yui dan Paru, memang selalu seperti itu.
Tidak jarang juga, ada siswa yang berkomentar tentang sifat mereka. Dan ada
pula yang berfikir, jika mereka pasti akan terkena virus. Virus apa? Virus yang
berbentuk hati.
Kalian pasti tahu apa artinya, bukan?
Tapi, entah kapan itu akan terjadi pada mereka. Yang pasti, murid yang
berfikiran seperti itu, pasti yakin akan terjadi pada mereka. Dan yang
berfikiran seperti itu, diantaranya juga adalah teman Yui dan Paruru. Bahkan,
Yuki juga sangat yakin, jika mereka akan saling jatuh hati. Entah kapan itu
akan terjadi. Tidak akan ada yang tahu.
“Sudah Paru! Malu di lihat murid-murid
di sini” kata Fuuko mencoba menjauhkan Paruru dari Yui.
“Dia dulu yang mulai. Bukannya minta
maaf, justruh malah memaki” kata Paruru kesal.
“Kau duluan yang memulainya, anak manja!”
“Jangan sebut aku anak manja! Dasar gadis
kutu buku!”
Dan selalu seperti itu. Pastinya, Fuuko
dan Natsumi akan mencoba memisahkan mereka. Mereka tidak akan pernah berhenti,
jika belum di pisahkan.
Natsumi yang tidak tahan melihatnya,
segera menyeret Paruru. Jika sudah seperti ini, Paruru akan lupa semuanya. Dia akan
menghabiskannya dengan Yui. Memarahi Yui, memaki Yui sampai menyebutnya ‘gadis
kutu buku’.
Yui memang sangat sering mendapatkan
julukan seperti itu. Karena Yui, memang sangat suka dalam membaca. Bukan berarti
penampilannya sangat cupu. Justruh, Yui sebaliknya. Dia sangat cantik.
Rambut pendeknya saja, selalu terurus. Bahkan,
dia tidak pernah memperlihatkan penampilan cupunya. Dia gadis masa sekarang. Walau
terkadang, hobinya yang membaca buku, membuatnya mendapat julukan ‘gadis kutu
buku’.
Setelah gadis itu pergi dari hadapan
Yui. Sejenak, Yui memandang gadis itu yang di bawa kedua temannya dengan kesal.
Dia juga menggerutu di dalam hatinya. Dia sangat ingin sekali, bisa jauh dari
gadis itu.
Tapi, itu hanya mimpi saja. Buktinya,
mereka selalu bertemu setiap hari. Dan mereka juga selalu saja berdebat. Hingga
para guru BP saja pernah pusing di buat mereka. Benar-benar dua gadis yang
tidak bisa akur.
“Bertengkar lagi dengan gadis manja?”
Yui menoleh.
“Eh kau Kei. Iya, biasalah dia mencari
masalah saja denganku” kata Yui membalas.
“Sudahlah. Sekarang, kita harus latihan”
Yui kembali mengangguk.
***
Haru no hi
no aozora wo
Itsumademo miagete ita
Komiageru kanjou
Dounika kotae nagara...
Itsumademo miagete ita
Komiageru kanjou
Dounika kotae nagara...
Hashai de
ita
Sotsugyou shiki
Futo minna damatta ne
Hitori hitori
Chigau yume wo miru
Bokura wa ima wakare no toki
Sotsugyou shiki
Futo minna damatta ne
Hitori hitori
Chigau yume wo miru
Bokura wa ima wakare no toki
Hira hira
Maiagaru
Sakura no hanabira no you ni
Hira hira
Mirai he to
Koko kara aruki dasou
Maiagaru
Sakura no hanabira no you ni
Hira hira
Mirai he to
Koko kara aruki dasou
Sensei wo
chuushin ni
Atsumatte piisu shita
Seishun no ichi peeji wo
Keitai ni hozon shita yo
Atsumatte piisu shita
Seishun no ichi peeji wo
Keitai ni hozon shita yo
Kisetsu ga
sugi
Otona ni nari
Hohoemi wo wasuretara...
Kono shashin wo
Sotto hiraku tabi
Boku wa tsuyoku nareru darou
Otona ni nari
Hohoemi wo wasuretara...
Kono shashin wo
Sotto hiraku tabi
Boku wa tsuyoku nareru darou
Uru uru
Setsunakute
Namida ga afure tomaranai
Uru uru
Hana ga chiru
Sakura no sei na no kana
Setsunakute
Namida ga afure tomaranai
Uru uru
Hana ga chiru
Sakura no sei na no kana
Dare mo ga
Kagayaite
Dokoka de kitto matteru yo
Negai ga
Kanau made
Sakura no ki wa mata saku
Kagayaite
Dokoka de kitto matteru yo
Negai ga
Kanau made
Sakura no ki wa mata saku
Hira hira
Maiagaru
Sakura no hanabira no you ni
Hira hira
Mirai he to
Koko kara aruki dasou
Maiagaru
Sakura no hanabira no you ni
Hira hira
Mirai he to
Koko kara aruki dasou
Lagu yang melantun di ruangan music itu, terdengar dari
luar. Suara Yui yang memang sangat merdu, membuat semua orang yang mendengarnya
menjadi semakin menyukainya. Lantunan lagu yang khusus untuk di bawakan mereka
nantinya.
Bukan hanya itu saja, Yui dan temannya juga harus membawakan
lagu lain. Jika di hitung, ada tiga buah lagu yang akan di bawakan mereka
nantinya.
Hasil yang mereka dapat, nantinya akan mereka bagi. Itu salah
satunya, mereka bisa membiayai sekolah mereka.
Tidak hanya café saja, mereka juga pernah di undang dalam
acara-acara lain. Seperti ulang tahun, sampai acara di sekolah. Mereka memang
sangat berbakat dalam bidang music. Tidak pernah sekali pun, mereka
mengecewakan orang.
“Latihan kali ini, sampai di sini dulu, ya? Besok di lanjut”
kata Yui pada keempat temannya.
“Iya. Aku juga sangat lelah sekarang ini” kata Mayu
membalas.
“Ok. Sampai besok teman-teman”
Yui mengambil tas dan melambaikan tangannya kepada temannya.
Dia pulang bersama Kei. Rumah mereka satu arah. Dan karena itu, mereka pulang
bersama. Walau terkadang, mereka selalu tidak pernah bersama ketika berangkat. Hanya
karena Kei yang harus membantu ibunya, sebelum dia berangkat ke sekolah.
Ibu Kei penjual kue. Karena itu, dengan dia ikut dalam band
ini, dia bisa membantu keuangan keluarganya. Benar-benar anak berbakti, bukan?
Dan yang lebih mengesankan. Kelima anak yang tergabung dalam grup music ini,
semuanya sangat cerdas dan sangat pandai.
To Be Continued..........
Song : Not Yet - HiraHira
Updet : Setiap Hari Rabu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar