Rabu, 27 Juli 2016

Hate To Be Love (Bagian Satu)

Title : Hate To Be Love (Bagian Satu)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : GxG,  PG-13

Main cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Other Cast :
  • Watanabe Mayu
  • Jonishi Kei
  • Yagura Fuuko
  • Matsuoka Natsumi

FF baru ini, jadi semoga kalian suka ya, guys :)
Happy Reading All......
~---0---~




Sekolah di pagi hari ini masih sangat sepi. Tapi, ada seorang gadis yang sekarang sudah ada di ruangan kelasnya. Dia menyibukkan dirinya dengan membaca buku sambil mendengarkan music lewat earphone.
Gadis itu dengan santainya, menunggu temannya yang satu persatu datang. Dia gadis yang sangat cerdas. Dan bisa di katakan, dia sangat pintar. Bahkan, di kelasnya saja, dia mendapat peringkat satu. Dan selalu di atas urutannya.

Dia bernama Yokoyama Yui. Seorang gadis yang berasal dari Kyoto, dan dia bersekolah di Tokyo. Dia mendapatkan beasiswa. Bahkan, dia juga pintar dalam hal bernyanyi, memainkan music, dan masih banyak lagi yang ia bisa lakukan.
Di sekolahnya, hampir semua gadis mengenalnya. Sekolah ini, memang sekolah khusus untuk putri. Jadi, jika ada masalah yang terjadi, itu hal yang wajar. Karena semuanya hanya anak perempuan.

Di sekolah juga, Yui mempunyai saingan. Saingan yang selalu saja membuatnya hampir putus asa. Walau begitu, Yui selalu bisa menandingi gadis itu. Mungkin, di sekolah ini, Yui adalah gadis yang tidak pernah terkalahkan.
Gadis yang selama ini menjadi saingannya adalah Shimazaki. Lengkapnya, Shimazaki Haruka. Paruru sebutannya. Jika mereka bertemu, pasti mereka selalu seperti layaknya kucing dan anjing. Tidak pernah akur.

Beruntung juga, karena mereka tidak satu kelas. Jika itu sampai terjadi, entah apa yang akan terjadi di kelas. Mungkin, hanya keributan yang akan terjadi di kelas. Selalu seperti itu. Tidak pernah berubah sama sekali.
Dan di sekolah ini, banyak juga gadis yang saling berhubungan. Bukan sebagai sahabat, mereka sudah seperti sepasang kekasih. Bahkan mungkin, lebih dari seorang kekasih.

Tidak termasuk dengan Yui. Dia masih sendiri. Bahkan, dia pernah di kabarkan pacaran dengan musuhnya. Mungkin, teman sekolahnya berfikir, jika benci berubah menjadi cinta. Padahal, kenyataannya tidak.
Mereka masih sama saja seperti dulu. Layaknya anjing dan kucing. Selalu bertengkar setiap bertemu, dan mereka tidak pernah akur. Entah sampai kapan mereka akan seperti itu. Bahkan, sahabat mereka yakin, jika mereka tidak akan pernah akur untuk selamanya.

“Membosankan” desisnya.
“Yuihan” dia menoleh.
Ohayou” kata Kei.
Ohayou

Gadis yang selama ini menjadi sahabat sejatinya. Dia bernama Kei. Gadis cantik dengan rambut panjang, dan dia duduk di sebelah Yui. Mereka sudah lama berteman. Bahkan, ketika mereka masih kecil.
Kei bukan hanya sebagai sahabat Yui, dia sudah seperti saudara Yui. Mereka selalu pergi kemana-mana. Selain Kei, Yui juga berteman dengan seorang gadis berambut sebahu. Wajahnya cantik dan manis. Dia bernama Watanabe Mayu.

Mereka bertiga satu kelas. Bahkan, mereka bertiga tidak pernah terpisah sama sekali. Mereka juga kompak, jika mereka sedang bermain music. Yui sebagai gitaris sambil bernyanyi, sedangkan Kei pada drum dan Mayu bermain piano.
Selain itu, ada dua orang juga yang bermain sebagai bass dan gitar. Dua gadis yang saling berhubungan. Satu bernama Yamamoto Sayaka, sedangkan yang satu bernama Watanabe Miyuki.

Miyuki adalah saudara kandung dari Mayu. Miyuki sebagai kakak, sedangkan Mayu adiknya. Mereka hanya berbeda satu tahun. Miyuki dan Sayaka sama-sama duduk di bangku kelas tiga. Mereka juga menjalin hubungan sudah 3 tahun belakangan ini.
Jika di katakan lancar. Mungkin salah besar. Karena, hubungan mereka dulu pernah di landa masalah. Tapi beruntung, mereka bisa melewati semua itu.

“Yui, hari minggu besok, kita ada acara di café”
“Acara apa?” tanya Yui heran.
“Biasa, manggung. Uangnya lumayan, bisa di buat untuk keperluan sehari-hari dan sekolah”
“Ok. Aku pasti ikut” Kei mengangguk sambil tersenyum.

***

Sekarang, kita beralih kepada Paruru. Gadis cantik dengan wajah polos, dan dia juga terkesan manja. Wajahnya yang polos, terkadang membuat orang jatuh hati dengannya. Apalagi, dengan senyuman manisnya yang bisa mengikat lawan jenis dan sesama jenis.
Rambut hitam panjangnya, juga membuatnya bertambah cantik. Selain kesal dengan Yui, dia juga sangat kesal dengan gadis bernama Yuki. Sebenarnya, Yuki adalah sepupunya. Tapi, Yuki selalu tidak sudak dengan sifatnya yang selalu bertengkar dengan Yui.

Dan yang lebih membuatnya kesal, Yuki selalu membantu Yui di depannya. Menurut Yuki, Yui tidak bersalah. Dan yang selalu di salahkan adalah dirinya. Paruru benar-benar tidak habis pikir dengan sepupunya itu.
Terkadang juga, Yuki akan memberi nasehat kepadanya. Hanya saja, dia selalu cuek dan tidak pernah mendengar ucapan Yuki. Hanya saja, ketika Yuki sudah mengadu kepada kakaknya. Dia pasti akan kalah.

Paruru memang tipe gadis manja. Tapi, dia tidak akan bisa melawan kakaknya. Setelah kepergian kedua orang tuanya, hanya kakak yang ia punya. Dan ia selalu manja kepada kakaknya. Dan beruntungnya, walau kakaknya pernah kesal dengannya, tapi sang kakak selalu mau menuruti kemauannya.
Kakaknya tidak pernah mengeluhkan sifatnya sama sekali. Dia hanya ingin membahagiakan Paruru. Hanya Paruru yang di milikinya.

Shimazaki Atsuko. Itu namanya. Gadis itu tidak kalah cantik dengan Paruru, bahkan dia sangat manis. Hanya saja, dia terlalu memanjakan adik semata wayangnya. Mungkin, dia tidak mau kehilangan adik satu-satunya itu.
Hanya kepada Atsuko, Paruru menceritakan keluh kesahnya. Masalah di sekolah, masalahnya dengan Yui, sampai hal kecil pun dia ceritakan pada Atsuko. Tidak ada satu pun yang tertinggal. Dia benar-benar menyayangi Atsuko.

Dia memusuhi Yui, karena menurutnya Yui terlalu membuatnya kesal. Bahkan, pertemuan mereka saja sangat tidak baik. Ketika itu, Yui sedang berjalan-jalan di sekitar lorong kelas dan dia juga sedang jalan-jalan.
Waktu itu mereka masih kelas satu. Dan ketika itu, mereka bertabrakan. Bukan saling bermaafkan, malah mereka saling menyalahkan satu sama lain. Benar-benar seperti anak kecil kelakuan mereka waktu itu.

Dan sampai sekarang pun, mereka masih saja seperti kucing dan anjing. Paruru juga tidak bisa mengalahkan Yui. Yui sangat pintar, bahkan dalam bidang music dan olahraga saja, dia mampu. Lain halnya dengan Paruru.
Walau nilainya tidak pernah rendah, tapi jika di bandingkan dengan nilai Yui. Sangat jauh. Yui berada di urutan paling atas dan bisa di katakana nomer satu. Jika Paruru, dia berada di urutan tengah. Dan baru-baru ini, dia berhasil menyamai Yui. Hanya saja, Yui sangat beruntung daripada dirinya.

Dan kemudian, dia benar-benar menyerah untuk mengalahkan Yui. Tapi, bukan berarti dia berbaikan dengan gadis itu. Dia masih menganggap gadis itu sebagai musuh bebuyutannya. Dan jika ada yang bertanya, sampai kapan mereka seperti itu. Paruru akan menjawab, mungkin sampai mereka tua.
Tapi, takdir manusia itu tidak ada yang tahu. Bisa saja Paruru salah. Hanya Tuhan yang mengetahui takdir seseorang. Manusia hanya bisa merencanakannya saja. Begitu pula dengan Paruru dan Yui.

Jika Yui berada di kelas 2 A, maka Paruru ada di kelas 2 B. Di kelas, mereka memang murid terpintar. Tapi, jika sudah bersaing satu sekolah, Paruru pasti kalah dari Yui. Yui juga termasuk gadis paling pandai menciptakan sebuah lagu. Tidak dengan Paruru.
Paruru hanya bisa belajar. Selain itu, mungkin dia hanya suka menggambar dan menulis. Dia tidak bisa seperti Yui. Terlalu sulit untuk menyaingi Yui.

Bahkan, satu sekolah saja, tidak ada yang mampu menyamakan prestasi Yui. Yui juga murid yang terkenal di kalangan guru. Dia termasuk murid kesayangan. Tidak heran, jika Yui selalu mendapatkan nilai teratas.
Kesamaan antara paruru dan Yui, mungkin terletak dari segi kehidupan. Mereka sama-sama tidak mempunyai orang tua. Hanya saja, Yui sebatang kara, sedangkan Paruru masih mempunyai seorang kakak.

***

Seperti biasa, jika istirahat, perut Paruru pasti akan meminta jatah makanan. Perutnya sudah berteriak sedari tadi. Setelah menutup buku dan mengembalikannya di tas, Paruru segera keluar bersama kedua temannya.
Natsumi dan Fuuko. Sahabat yang selalu setia dengannya. Hanya saja, terkadang hubungan mereka renggang. Hanya masalah kecil. Sekedar keegoisan anak remaja, dan masalah seperti itu bisa saja menjadi besar.

Ketika berjalan melewati lorong kelas, dia harus bertabrakan dengan Yui. Lagi-lagi mereka harus bertemu dengan cara seperti itu. Paruru merasa de javu. Masa lalunya kembali terulang. Dia menatap gadis itu kesal, sementara Yui hanya menatapnya dingin.
Selalu seperti itu. Tidak pernah sedikit pun berubah. Dan ujung-ujungnya mereka akan bertengkar. Seperti sekarang ini, mereka pasti bertengkar. Layaknya anak kecil yang merebutkan satu mainan.

“Kau yang salah!” kata Paruru tidak mau kalah.
“Hei, anak manja. Jangan salahkan orang lain, kau juga yang harusnya berhati-hati”

Dan konsekuensinya adalah, mereka pasti menjadi pusat perhatian. Tidak jarang juga, mereka berakhir di kantor BP. Mendengar ceramahan dari guru agar mereka bisa baik. Tapi, mereka masih saja melakukannya.
Yui dan Paru, memang selalu seperti itu. Tidak jarang juga, ada siswa yang berkomentar tentang sifat mereka. Dan ada pula yang berfikir, jika mereka pasti akan terkena virus. Virus apa? Virus yang berbentuk hati.

Kalian pasti tahu apa artinya, bukan? Tapi, entah kapan itu akan terjadi pada mereka. Yang pasti, murid yang berfikiran seperti itu, pasti yakin akan terjadi pada mereka. Dan yang berfikiran seperti itu, diantaranya juga adalah teman Yui dan Paruru. Bahkan, Yuki juga sangat yakin, jika mereka akan saling jatuh hati. Entah kapan itu akan terjadi. Tidak akan ada yang tahu.

“Sudah Paru! Malu di lihat murid-murid di sini” kata Fuuko mencoba menjauhkan Paruru dari Yui.
“Dia dulu yang mulai. Bukannya minta maaf, justruh malah memaki” kata Paruru kesal.
“Kau duluan yang memulainya, anak manja!”
“Jangan sebut aku anak manja! Dasar gadis kutu buku!”

Dan selalu seperti itu. Pastinya, Fuuko dan Natsumi akan mencoba memisahkan mereka. Mereka tidak akan pernah berhenti, jika belum di pisahkan.
Natsumi yang tidak tahan melihatnya, segera menyeret Paruru. Jika sudah seperti ini, Paruru akan lupa semuanya. Dia akan menghabiskannya dengan Yui. Memarahi Yui, memaki Yui sampai menyebutnya ‘gadis kutu buku’.

Yui memang sangat sering mendapatkan julukan seperti itu. Karena Yui, memang sangat suka dalam membaca. Bukan berarti penampilannya sangat cupu. Justruh, Yui sebaliknya. Dia sangat cantik.
Rambut pendeknya saja, selalu terurus. Bahkan, dia tidak pernah memperlihatkan penampilan cupunya. Dia gadis masa sekarang. Walau terkadang, hobinya yang membaca buku, membuatnya mendapat julukan ‘gadis kutu buku’.

Setelah gadis itu pergi dari hadapan Yui. Sejenak, Yui memandang gadis itu yang di bawa kedua temannya dengan kesal. Dia juga menggerutu di dalam hatinya. Dia sangat ingin sekali, bisa jauh dari gadis itu.
Tapi, itu hanya mimpi saja. Buktinya, mereka selalu bertemu setiap hari. Dan mereka juga selalu saja berdebat. Hingga para guru BP saja pernah pusing di buat mereka. Benar-benar dua gadis yang tidak bisa akur.

“Bertengkar lagi dengan gadis manja?” Yui menoleh.
“Eh kau Kei. Iya, biasalah dia mencari masalah saja denganku” kata Yui membalas.
“Sudahlah. Sekarang, kita harus latihan” Yui kembali mengangguk.

***

Haru no hi no aozora wo
Itsumademo miagete ita
Komiageru kanjou
Dounika kotae nagara...
Hashai de ita
Sotsugyou shiki
Futo minna damatta ne
Hitori hitori
Chigau yume wo miru
Bokura wa ima wakare no toki
Hira hira
Maiagaru
Sakura no hanabira no you ni
Hira hira
Mirai he to
Koko kara aruki dasou
Sensei wo chuushin ni
Atsumatte piisu shita
Seishun no ichi peeji wo
Keitai ni hozon shita yo
Kisetsu ga sugi
Otona ni nari
Hohoemi wo wasuretara...
Kono shashin wo
Sotto hiraku tabi
Boku wa tsuyoku nareru darou
Uru uru
Setsunakute
Namida ga afure tomaranai
Uru uru
Hana ga chiru
Sakura no sei na no kana
Dare mo ga
Kagayaite
Dokoka de kitto matteru yo
Negai ga
Kanau made
Sakura no ki wa mata saku
Hira hira
Maiagaru
Sakura no hanabira no you ni
Hira hira
Mirai he to
Koko kara aruki dasou

Lagu yang melantun di ruangan music itu, terdengar dari luar. Suara Yui yang memang sangat merdu, membuat semua orang yang mendengarnya menjadi semakin menyukainya. Lantunan lagu yang khusus untuk di bawakan mereka nantinya.
Bukan hanya itu saja, Yui dan temannya juga harus membawakan lagu lain. Jika di hitung, ada tiga buah lagu yang akan di bawakan mereka nantinya.

Hasil yang mereka dapat, nantinya akan mereka bagi. Itu salah satunya, mereka bisa membiayai sekolah mereka.
Tidak hanya café saja, mereka juga pernah di undang dalam acara-acara lain. Seperti ulang tahun, sampai acara di sekolah. Mereka memang sangat berbakat dalam bidang music. Tidak pernah sekali pun, mereka mengecewakan orang.

“Latihan kali ini, sampai di sini dulu, ya? Besok di lanjut” kata Yui pada keempat temannya.
“Iya. Aku juga sangat lelah sekarang ini” kata Mayu membalas.
“Ok. Sampai besok teman-teman”

Yui mengambil tas dan melambaikan tangannya kepada temannya. Dia pulang bersama Kei. Rumah mereka satu arah. Dan karena itu, mereka pulang bersama. Walau terkadang, mereka selalu tidak pernah bersama ketika berangkat. Hanya karena Kei yang harus membantu ibunya, sebelum dia berangkat ke sekolah.
Ibu Kei penjual kue. Karena itu, dengan dia ikut dalam band ini, dia bisa membantu keuangan keluarganya. Benar-benar anak berbakti, bukan? Dan yang lebih mengesankan. Kelima anak yang tergabung dalam grup music ini, semuanya sangat cerdas dan sangat pandai.



To Be Continued.......... 

Song : Not Yet - HiraHira
Updet : Setiap Hari Rabu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar