Title : Mermaid and Me (Chapter 02)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Main cast :
- Shimazaki Haruka
- Yokoyama Yui
- Matsui Jun
- Matsui Rena
Other Cast :
- Shimazaki Nanami
- Shimazaki Rei
- Matsui Mayu
- Kashiwagi Yuki
- Ikuta Erika
- Ikoma Riyu
Paruru menatap indahnya laut yang ada di
hadapannya. Di sampingnya, ada Yui yang menemaninya. Semalam, Paruru tinggal di
villa bersama Yui. Gadis itu sangat suka dengan kehangatan keluarga Yui.
Paman dan Bibi Yui sangat baik
kepadanya. Dan mereka juga menerimanya dengan sangat baik. Sekarang, mereka
sedang berjalan-jalan di sekitar pantai. Menikmati angina sepoi-sepoi sambil
berbincang-bincang.
Langit pada siang hari ini sangat
terang. Ombak di lautan juga tenang. Walau begitu, Paruru masih memikirkan kedua
adiknya yang masih ada di istana laut. Seharusnya, dia bermain-main dengan
saudaranya dan temannya sesame mermaid.
Tapi, dia sudah membuat keputusan
seperti ini. Mencari ibunya yang entah di mana kebaradaannya. Dia sudah sangat
merindukan ibunya. Dia berharap, di Tokyo nanti, dia bertemu dengan ibunya.
Dan ketika berbicara dengan Yui, entah
kenapa dia tiba-tiba teringat adik pertamanya. Nanami. Pikirannya tidak tenang.
Ia takut, jika sesuatu terjadi pada Nanami. Dia sangat ingin sekali menggunakan
kristalnya, namun ia sadar, jika di sampingnya masih ada Yui.
“Paru, kau kenapa?” tanya Yui yang
menyadari perubahan sikap Paruru.
“Ah… tidak apa-apa, Yui. Aku tidak
apa-apa”
“Kalau gitu, kau tunggu di sini. Aku
ingin mengambil minuman”
“Hai”
Paruru melihat Yui yang sekarang mulai
berjalan menjauhinya. Di saat bayang-bayang pemuda itu sudah tidak terlihat,
Paruru kembali melihat laut. Ada sesuatu yang berbeda, ketika dia memandang
laut.
“Onee-chan”
dia menoleh. Itu Rei.
“Rei, ada apa?” tanyanya sedikit terkejut
dengan kedatangan adik bungsunya.
“Nanami nee-chan... dia dalam bahaya”
“Apa yang terjadi?” tanya Paruru, mulai
panik.
“Tadi, Nanami nee-chan sedang berjalan ke pulau untuk mencari gelang ratu yang
hilang, tapi di perjalanan, dia bertemu dengan pangeran duyung. Mereka
berkelahi di pulau sana. Tolong dia, nee-chan”
Paruru terkejut. Ia langsung mengangguk
menyetujui. Dia berlari ke arah laut selagi tidak ada orang yang melihatnya,
kedua kakinya berubah menjadi ikan. Dan dia mulai berenang menuju pulau yang di
maksud Rei.
***
Beberapa
saat yang lalu, sebelum Rei bertemu dengan Paruru.
Nanami tengah berjalan di sekitar pulau,
dia ingin mencari gelang ratu. Gelang yang sangat di sayangi oleh sang ratu.
Entah kenapa, ratu justruh menyuruhnya untuk mencari gelang itu. Mungkin, ini
juga sebagai hukuman karena dia sudah membiarkan Haruka pergi ke dunia manusia.
Itu tidak masalah untuknya. Dia hanya
sendiri, tapi dari istana laut, ada yang mengawasinya lewat dari bola Kristal.
Siapa tahu, Nanami bertemu dengan musuh.
Salah satu musuh Ratu duyung adalah
Pangeran duyung hitam. Dulu, nenek moyang mereka pernah memperebutkan daerah
kekuasaan. Tapi, nenek Ratu duyung bisa merebut daerah itu. Dan secara turun
temurun, mereka menjadi musuh.
Nanami tidak dengan kosong, di tangannya
ada sebuah pedang. Pedang itu bercahaya dan berwarna biru. Salah satu pedang
andalannya, ketika dia tengah menghadapi musuhnya.
Bukan hanya ratu duyung saja, bahkan dia
juga menjadi incaran pangeran duyung hitam. Apalagi pangeran duyung hitam itu
bekerja sama dengan seorang Ratu. Nanami hanya tahu, jika Ratu itu adalah musuh
dari Ratu duyung.
Meski begitu, dia tidak takut berjalan
sendiri. Itu hal biasa untuknya, apalagi dia seorang putri duyung yang menyukai
petualan dan tantangan. Mungkin, jika dia bertemu dengan salah satu keluarga
dari pangeran duyung hitam, dia akan melawannya.
“Putri duyung” dia berhenti ketika
mendengar suara seseorang yang berasal dari belakangnya. Nanami menolehkan
pandangannya dan menatap seorang laki-laki yang tidak asing lagi baginya. “Mau
apa kau kemari?” tanyanya dingin.
“Sangat dingin. Mirip seperti ratu
duyung” komentar laki-laki itu.
“Aku tidak ingin mencari masalah. Lebih
baik kau pergi dari sini!” kata Nanami lagi.
“Aku rasa kau sedang mencari gelang ini,
Nanami” laki-laki itu memperlihatkan sebuah gelang yang tidak asing bagi
Nanami. Gelang Ratu Duyung.
“Kembalikan gelang itu kepadaku” kata
Nanami menatapnya dingin.
“Kau ingin? Ambil saja sendiri kalau
bisa”
“Aku sedang tidak ingin berkelahi, jadi
kembalikan saja sekarang. Jangan bermain-main kepadaku”
“Cih. Putri duyung sombong”
“Riyu, kembalikan sekarang!”
“Langkahi mayatku, sebelum kau
mengambilnya, Nanami”
Riyu mengangkat pedangnya sambil
bersiap-siap. Nanami masih diam menatap lelaki itu. Dan kini, dia berlari ke
arahnya.
Tepat ketika Riyu ingin menancapkan
pedang di perutnya, Nanami segera menghindar. Dan dia sedikit memberi
perlawanan dan berhasil membuat laki-laki itu meringis. Karena Nanami memukul
pundaknya.
“Boleh juga kau, putri duyung”
“Sudahlah. Kembalikan saja sekarang”
“Tidak akan!”
Mereka kembali berkelahi, dengan pedang
mereka dan kekuatan mereka, mereka bisa saling bertahan. Hanya saja, pulau yang
tadinya rapi dan tidak berantakan, harus terkena imbas karena kedua duyung itu.
Ketika Riyu ingin memukul wajah Nanami,
Nanami segera menghindar dan langsung memukul perut pangeran duyung itu. Hanya
saja, Riyu terlalu kuat, walau sedang meringis, dia bisa memukul pundak Nanami.
Mereka saling mundur beberapa langkah,
dan memegang bagian tubuh mereka yang sakit. Tak lama, Riyu mengeluarkan
kekuatan dari tangan kanannya dan di ikuti oleh Nanami yang mengeluarkan
kekuatan dari pedangnya.
Dua sinar kembali beradu. Sinar biru
dari Nanami, sedangkan merah dari Riyu. Dan tak lama, mereka berdua kembali
terpental. Sama-sama terluka di bagian dada mereka.
Sejenak, Nanami bisa melihat gelang yang
berada di pinggang Riyu. Gelang itu di gantungkan di ikat pinggang. Dia mencari
cara untuk bisa mengambil gelang itu dari Riyu. Apapun caranya.
Nanami berfikir sejenak, dan tak lama,
dia tahu apa yang harus dia lakukan. Mengangkat tangan kanannya, dan
mengulurkannya ke arah gelang itu. Gelang itu terlepas, dan dengan cepat menuju
ke arahnya.
“Sial, kembalikan gelang itu”
“Gelang ini milik ratu duyung. Jadi, aku
tidak akan menyerahkannya kepadamu”
Riyu menatap Nanami kesal, dia dengan
cepat mengeluarkan kekuatannya dan mengarahkannya tepat pada perut putri duyung
itu. Dan Nanami harus kembali terpental dan menghantam pohon. Darahnya keluar
dari mulutnya.
Dia menatap Riyu yang tersenyum lebar.
Sebelum dia benar-benar kehilangan kesadaran, ia melihat seorang gadis yang
tengah berlari ke arahnya.
“Nanami” teriak gadis itu.
“Satu putri duyung lagi, ternyata” kata
Riyu tersenyum puas. Sedangkan Nanami, sudah tidak sadarkan diri.
“Pangeran Riyu”
“Erika, apa kabar?” kata Riyu tersenyum.
Putri duyung dengan mahkota daun di
kepanya itu, kemudian kembali berdiri. Menatap Riyu dengan tajam, dan entah
kenapa, dia langsung menyerang Riyu dengan akar. Akar yang ia keluarkan, melilit
tubuh Riyu.
Semakin Riyu bergerak, semakin erat pula
akar itu melilitnya. Sampai-sampai dia tidak bisa bernafas karena akar itu.
“Sialan! Lepaskan aku, Erika”
“Nikmati saja akar itu, Riyu” kata
Erika.
“Nanami” dia kembali menoleh.
“Paruru nee-chan, Rei”
Dia tampak tersenyum ketika melihat
kedatangan kedua temannya. Dia kembali memperhatikan Nanami yang sudah terkapar
lemah di dekatnya. Dan ketiga putri duyung itu segera membawa Nanami ke istana
laut, meninggalkan pangeran duyung itu yang terlilit akar Erika.
Di istana, mereka membaringkan tubuh
Nanami yang sudah lemah. Segera saja, Paruru mengambil air yang sebenarnya
adalah obat untuk putri duyung yang terluka. Air berwarna hijau, terbuat dari
tumbuh-tumbuhan. Dan yang merancangnya, tentu saja salah seorang putri duyung
yang pintar dalam ahli pengobatan.
“Ada apa dengannya?” tanya Paruru.
“Dia berkelahi dengan Riyu, nee-chan. Anak pangeran duyung hitam”
kata Erika membalas.
“Bagaimana bisa?”
“Ratu menyuruh Nanami untuk mencarikan
gelangnya yang hilang di pulau, tapi di perjalanan dia bertemu dengan pangeran
duyung. Dan akhirnya mereka berkelahi”
“Nanami-chan”
“Tenang nee-chan, lukanya tidak parah”
“Iku-chan,
Rei, tolong jaga Nanami, ya? Aku akan kembali ke dunia manusia” kata Paruru.
“Hati-hati nee-chan” Paruru mengangguk sambil tersenyum.
***
Rena berjalan di sekitar pantai, dia
bersama adiknya Mayu. Mereka memang sangat suka berjalan-jalan, apalagi di
sekitar pantai. Bahkan, ketika mereka bertemu dengan manusia, biasanya mereka
hanya berbicara sebentar lalu pergi.
Mereka hanya tidak ingin, jika mereka
akrab dengan manusia. Apalagi, mereka sebagai putri duyung, tidak pantas untuk
jatuh hati dengan manusia.
Salah satu putri duyung sudah ada yang
pernah melanggarnya. Dan dia adalah ibu kandung dari Paruru, Nanami dan Rei.
Bukan tanpa alasan kenapa dia meninggalkan istana laut, hanya saja dia terlalu
jatuh hati pada seorang manusia.
Dan tiga kali mengandung, justruh yang
terlahir adalah bayi putri duyung. Dan mau tidak mau, ketiga putri itu harus di
kembalikan ke laut. Asal mulanya. Dan sampai sekarang, ketiga putri itu tidak
pernah lagi bertemu dengan ibunya.
“Di sini sangat indah, nee-chan” kata Mayu tersenyum sambil
menghirup udara segar.
“Iya. Aku sangat ingin sekali
berlama-lama di sini” Rena membalas ucapan adiknya.
Mereka kembali berjalan sambil
berbincang-bincang, dan ketika mereka tengah asyik berbincang-bincang. Ada
sebuah cahaya yang keluar dari lautan, dan itu membuat mereka terkejut.
Belum juga mereka melakukan sesuatu,
cahaya itu berhasil membuat mereka terlempar. Dan mereka terpisah. Keduanya
sama-sama dalam keadaan tidak sadarkan diri dan berubah menjadi mermaid.
***
“Paru, darimana saja kau?” kata Yui yang
berhasil menemukan Paruru.
“Maaf. Aku hanya sedang berjalan-jalan
di sekitar pantai” kata Paruru menunduk.
“Ku kira kau kemana. Aku hampir
jantungan, ketika melihatmu tidak ada di tempat yang tadi” kata Yui lagi. Dia
benar-benar khawatir.
“Maaf Yui. Aku tidak akan melakukannya
lagi”
Yui tersenyum. Ia menggenggam tangan
Paruru dan membawa gadis itu berjalan-jalan di sekitar pantai.
Hari ini memang sangat indah. Tapi,
Paruru masih saja mengkhawatirkan kondisi Nanami yang masih dalam kondisi tidak
sadarkan diri. Dan ada sesuatu yang ia pikirkan. Entah kenapa, ada firasat
buruk yang lain, yang ia rasakan.
Mayu dan Rena. Dia teringat kepada dua
kakaknya itu. Memang, sesame putri duyung memang mempunyai ikatan, walau mereka
tidak satu darah. Tapi, ikatan putri duyung yang satu dengan yang lainnya,
sangat kuat.
Dia hanya bisa berdoa, agar kedua
kakaknya baik-baik saja. Dia tidak bisa lagi pergi, karena ada Yui sekarang.
Apalagi, Yui juga terlalu mengkhawatirkannya. Dia sudah seperti sosok seorang
kekasih yang mengkhawatirkan Paruru.
***
“Nanami, kau sudah bangun?” Nanami hanya
mengangguk mambalasnya. Dia menatap wajah Erika yang tampak kelihatan tegang.
Dan itu membuatnya sedikit bingung. “Kau kenapa?”
“Rena nee-chan dan Mayu nee-chan,
Nanami…” kata Erika. Suaranya terdengar sedih.
“Ada apa dengan mereka?” tanya Nanami.
“Mereka hilang. Tadi, memang ada satu
kekuatan yang muncul dari arah selatan. Aku yakin, mereka terkena kekuatan itu”
“Kekuatan apa itu?” tanya Nanami tidak
mengerti.
“Aku juga tidak tahu. Tapi, kemungkinan
itu lepasnya Riyu dari akar yang melilit di tubuhnya. Karena, tanpa kekuatan
dari ayahnya, Riyu tidak bisa lepas dari akar yang aku buat”
“Celaka! Kita harus mencari mereka!”
“Jangan! Kau masih sakit, Nanami. Ratu
Anna juga tidak memperbolehkan kita keluar sekarang!”
“Kenapa?”
“Keadaan di luar sana, masih belum stabil.
Apalagi jika kita bertemu dengan musuh, mereka bisa saja membunuh kita. Kita
tunggu saja perintah Ratu”
Nanami hanya mengangguk membalasnya. Dia
juga masih sakit sekarang ini, tidak mungkin kiranya dia pergi. Jika dia pergi,
ada kemungkinan dia akan bertemu kembali dengan musuh. Dan itu akan membuat
rasa sakit di tubuhnya semakin parah.
Setelah Erika keluar. Nanami duduk
dengan kedua kaki di silangkan. Kedua tangannya ia taruh di atas kedua pahanya
dan kedua matanya mulai terpejam.
Itu selalu dia lakukan, ketika dia
terluka atau ketika dia ingin mencari letak keberadaan seseorang dan sesuatu
yang berharga. Salah satu ilmu yang ia kuasai. Tidak ada yang bisa menggunakan
ilmu itu, selain Nanami dan Ratu duyung.
Ratu duyung juga hebat. Dia bernama
Iriyama Anna. Selain itu, dia juga seperti ibu bagi putri duyung di wilayahnya.
Dia tegas, tapi juga terkadang ceroboh. Hanya saja, dia juga baik dan menjaga
putri-putri duyung di wilayahnya.
***
Mayu terbangun dari pinsannya. Ia
melihat ke sekitar. Ruangan yang sedikit sempit. Dan dia melihat ke atas. Entah
ada apa di atas sana, Mayu sendiri tidak tahu apa itu.
Yang jelas, kepalanya sangat sakit
sekarang ini. Dia juga sadar, jika dirinya menjadi mermaid sekarang.
“Ada di mana aku?” tanyanya.
“Kau sudah sadar?” suara seorang
laki-laki.
Ia tampak terkejut, dan segera menoleh
ke arah pemilik suara. Ada seorang pemuda tampan, dengan rambut berwarna hitam
sedang berjalan ke arahnya. Dia tahu, pemuda itu adalah manusia. Bukan mermaid seperti dirinya.
Mayu mulai takut. Apa jangan-jangan
manusia itu membawanya kemari? Lalu, apa yang akan di lakukan pemuda itu
kepadanya?
Manusia sangat kejam. Mungkin, itu yang
pernah ia dengar dari Ratu Duyung. Dan biasanya, mereka akan memanfaatkan
duyung sebagai tontonan masyarakat. Dan Mayu tidak mau itu terjadi kepadanya.
Sudah ada yang bernasib seperti itu, dan
dia tidak ingin kejadian seperti itu akan terjadi kepadanya. Dia tidak mau.
“Anata
dare?”
“Kashiwagi Yuki,” pemuda itu duduk di
dekatnya, “aku tidak menyangka, buruanku kali ini adalah seorang putri duyung”
“Siapa sebenarnya dirimu?” kata Mayu
takut.
“Aku hanya seorang pemuda biasa. Aku
berniat ke laut hanya untuk mencari ikan, tapi yang aku dapatkan adalah dirimu.
Aku sangat senang sekali”
“Jangan! Jangan apa-apakan aku” kata
Mayu dengan takut.
“Aku bukan pemuda jahat. Jadi, kau
tenang saja”
Yuki. Pemuda itu sebenarnya adalah
seorang pegawai kantor biasa. Dia hanya bermaksud liburan di pantai. Dan ketika
dia ingin memancing, dia menemukan Mayu yang tergeletak pinsan.
Awalnya dia kira, Mayu juga manusia.
Tapi, setelah dia melihat kaki Mayu, dia sangat terkejut. Dan dengan hati-hati,
dia membawa Mayu ke villa miliknya.
Dia hanya tinggal seorang diri. Tanpa
mama, papa dan saudara. Kedua orang tuanya sudah lama pergi dari dunia ini.
Sedangkan Yuki adalah anak satu-satunya.
Dia termasuk pemuda yang baik. Dia masih
sendiri. Dan ketika dia bertemu dengan Mayu, entah kenapa dia sangat tertarik
pada putri duyung itu. Beruntung di jalan sepi, dia bisa leluasa membawa Mayu.
Dan menaruh Mayu di kamar mandi.
“Kenapa kau pinsan?”
“Aku sama sekali tidak ingat” kata Mayu
membalas.
“Siapa namamu?”
“Matsui Mayu. Tolong keluarkan aku dari
sini”
“Kau ingin di kolam renang?” kata Yuki
heran.
“Kolam renang?”
“Kau tidak tahu? Aku akan membawamu
kesana” kata Yuki lagi.
Yuki kembali mengangkat tubuh Mayu, dan
membawanya keluar. Di belakang villanya, terdapat kolam renang yang luas. Di sana,
Mayu melihat air yang tenang. Dia tampak menyukai kolam itu.
Yuki melihat ke arahnya. Dia melihat
Mayu yang tersenyum, mengagumi kolam renangnya yang luas.
“Kau suka?”
“Hai.
Boleh aku berenang di sana? Aku membutuhkan air” kata Mayu membalas.
“Tentu saja”
Dia kembali berjalan, dan masuk ke dalam
air. Di dalam kolam, ia melepas Mayu dan membiarkan Mayu berenang. Dia tersenyum
memandangi gadis itu dan dia juga mengagumi kecantikan gadis itu.
Mayu memang sangat cantik. Apalagi, dia
seorang putri duyung. Biasanya, kecantikan putri duyung selalu alami dan terawat.
Itulah sebabnya, kenapa Mayu sangat cantik sekali. Bahkan, Yuki sangat
menyukainya.
“Kashiwagi-kun,
kemarilah”
“Hai”
Yuki berenang mendekati gadis itu,
setelah di dekat gadis itu dia berdiri dan tersenyum membalas senyuman putri
duyung itu. Mayu memegang tangan pemuda itu dan membimbing Yuki agar lebih
dekat dengannya.
Dan dia kembali melihat Yuki. Ternyata,
Yuki sangat tampan. Dan dia berfikir tentang sifat manusia. Tidak semua manusia
itu ternyata adalah seorang penjahat. Buktinya, Yuki adalah seorang pemuda yang
sangat baik.
“Kashiwagi-kun,
tolong jangan bocorkan tentang aku kepada manusia yang lain”
“Hai.
Aku akan menyembunyikan identitasmu, Mayu-san”
“Arigatou.
Satu lagi, jika aku berada di sini dan selalu di dekatmu, jangan pernah sesekali
kau memakan ikan. Aku akan marah kepadamu”
“Hai.
Aku berjanji, Mayu-san”
Mayu kembali tersenyum. Dia memeluk
tubuh pemuda itu, dan jujur ini adalah pelukan pertamanya bersama seorang
laki-laki. Dan laki-laki itu bukan dari bangsa duyung, melainkan seorang
manusia.
Dia
sangat baik, benar-benar sangat baik. Ternyata, tidak semua manusia itu jahat.
Kashiwagi-kun orangnya sangat baik sekali. Apa mungkin, aku sudah jatuh hati
dengannya? Biarlah. Lagipula, aku sangat nyaman ketika berada di dekatnya. Semoga
saja, dia membawaku kemanapun dia pergi.
To Be Continued........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar