Jumat, 29 Juli 2016

Mermaid and Me (Chapter 02)

Title : Mermaid and Me (Chapter 02)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +

Main cast :
  • Shimazaki Haruka 
  • Yokoyama Yui
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
Other Cast :


  • Shimazaki Nanami
  • Shimazaki Rei
  • Matsui Mayu
  • Kashiwagi Yuki
  • Ikuta Erika
  • Ikoma Riyu
Happy Reading All.....


~---0---~




Paruru menatap indahnya laut yang ada di hadapannya. Di sampingnya, ada Yui yang menemaninya. Semalam, Paruru tinggal di villa bersama Yui. Gadis itu sangat suka dengan kehangatan keluarga Yui.
Paman dan Bibi Yui sangat baik kepadanya. Dan mereka juga menerimanya dengan sangat baik. Sekarang, mereka sedang berjalan-jalan di sekitar pantai. Menikmati angina sepoi-sepoi sambil berbincang-bincang.

Langit pada siang hari ini sangat terang. Ombak di lautan juga tenang. Walau begitu, Paruru masih memikirkan kedua adiknya yang masih ada di istana laut. Seharusnya, dia bermain-main dengan saudaranya dan temannya sesame mermaid.
Tapi, dia sudah membuat keputusan seperti ini. Mencari ibunya yang entah di mana kebaradaannya. Dia sudah sangat merindukan ibunya. Dia berharap, di Tokyo nanti, dia bertemu dengan ibunya.

Dan ketika berbicara dengan Yui, entah kenapa dia tiba-tiba teringat adik pertamanya. Nanami. Pikirannya tidak tenang. Ia takut, jika sesuatu terjadi pada Nanami. Dia sangat ingin sekali menggunakan kristalnya, namun ia sadar, jika di sampingnya masih ada Yui.

“Paru, kau kenapa?” tanya Yui yang menyadari perubahan sikap Paruru.
“Ah… tidak apa-apa, Yui. Aku tidak apa-apa”
“Kalau gitu, kau tunggu di sini. Aku ingin mengambil minuman”
Hai

Paruru melihat Yui yang sekarang mulai berjalan menjauhinya. Di saat bayang-bayang pemuda itu sudah tidak terlihat, Paruru kembali melihat laut. Ada sesuatu yang berbeda, ketika dia memandang laut.

Onee-chan” dia menoleh. Itu Rei.
“Rei, ada apa?” tanyanya sedikit terkejut dengan kedatangan adik bungsunya.
“Nanami nee-chan... dia dalam bahaya”
“Apa yang terjadi?” tanya Paruru, mulai panik.
“Tadi, Nanami nee-chan sedang berjalan ke pulau untuk mencari gelang ratu yang hilang, tapi di perjalanan, dia bertemu dengan pangeran duyung. Mereka berkelahi di pulau sana. Tolong dia, nee-chan

Paruru terkejut. Ia langsung mengangguk menyetujui. Dia berlari ke arah laut selagi tidak ada orang yang melihatnya, kedua kakinya berubah menjadi ikan. Dan dia mulai berenang menuju pulau yang di maksud Rei.

***

Beberapa saat yang lalu, sebelum Rei bertemu dengan Paruru.

Nanami tengah berjalan di sekitar pulau, dia ingin mencari gelang ratu. Gelang yang sangat di sayangi oleh sang ratu. Entah kenapa, ratu justruh menyuruhnya untuk mencari gelang itu. Mungkin, ini juga sebagai hukuman karena dia sudah membiarkan Haruka pergi ke dunia manusia.
Itu tidak masalah untuknya. Dia hanya sendiri, tapi dari istana laut, ada yang mengawasinya lewat dari bola Kristal. Siapa tahu, Nanami bertemu dengan musuh.

Salah satu musuh Ratu duyung adalah Pangeran duyung hitam. Dulu, nenek moyang mereka pernah memperebutkan daerah kekuasaan. Tapi, nenek Ratu duyung bisa merebut daerah itu. Dan secara turun temurun, mereka menjadi musuh.
Nanami tidak dengan kosong, di tangannya ada sebuah pedang. Pedang itu bercahaya dan berwarna biru. Salah satu pedang andalannya, ketika dia tengah menghadapi musuhnya.

Bukan hanya ratu duyung saja, bahkan dia juga menjadi incaran pangeran duyung hitam. Apalagi pangeran duyung hitam itu bekerja sama dengan seorang Ratu. Nanami hanya tahu, jika Ratu itu adalah musuh dari Ratu duyung.
Meski begitu, dia tidak takut berjalan sendiri. Itu hal biasa untuknya, apalagi dia seorang putri duyung yang menyukai petualan dan tantangan. Mungkin, jika dia bertemu dengan salah satu keluarga dari pangeran duyung hitam, dia akan melawannya.

“Putri duyung” dia berhenti ketika mendengar suara seseorang yang berasal dari belakangnya. Nanami menolehkan pandangannya dan menatap seorang laki-laki yang tidak asing lagi baginya. “Mau apa kau kemari?” tanyanya dingin.
“Sangat dingin. Mirip seperti ratu duyung” komentar laki-laki itu.
“Aku tidak ingin mencari masalah. Lebih baik kau pergi dari sini!” kata Nanami lagi.
“Aku rasa kau sedang mencari gelang ini, Nanami” laki-laki itu memperlihatkan sebuah gelang yang tidak asing bagi Nanami. Gelang Ratu Duyung.
“Kembalikan gelang itu kepadaku” kata Nanami menatapnya dingin.
“Kau ingin? Ambil saja sendiri kalau bisa”
“Aku sedang tidak ingin berkelahi, jadi kembalikan saja sekarang. Jangan bermain-main kepadaku”
“Cih. Putri duyung sombong”
“Riyu, kembalikan sekarang!”
“Langkahi mayatku, sebelum kau mengambilnya, Nanami”

Riyu mengangkat pedangnya sambil bersiap-siap. Nanami masih diam menatap lelaki itu. Dan kini, dia berlari ke arahnya.
Tepat ketika Riyu ingin menancapkan pedang di perutnya, Nanami segera menghindar. Dan dia sedikit memberi perlawanan dan berhasil membuat laki-laki itu meringis. Karena Nanami memukul pundaknya.

“Boleh juga kau, putri duyung”
“Sudahlah. Kembalikan saja sekarang”
“Tidak akan!”

Mereka kembali berkelahi, dengan pedang mereka dan kekuatan mereka, mereka bisa saling bertahan. Hanya saja, pulau yang tadinya rapi dan tidak berantakan, harus terkena imbas karena kedua duyung itu.
Ketika Riyu ingin memukul wajah Nanami, Nanami segera menghindar dan langsung memukul perut pangeran duyung itu. Hanya saja, Riyu terlalu kuat, walau sedang meringis, dia bisa memukul pundak Nanami.

Mereka saling mundur beberapa langkah, dan memegang bagian tubuh mereka yang sakit. Tak lama, Riyu mengeluarkan kekuatan dari tangan kanannya dan di ikuti oleh Nanami yang mengeluarkan kekuatan dari pedangnya.
Dua sinar kembali beradu. Sinar biru dari Nanami, sedangkan merah dari Riyu. Dan tak lama, mereka berdua kembali terpental. Sama-sama terluka di bagian dada mereka.

Sejenak, Nanami bisa melihat gelang yang berada di pinggang Riyu. Gelang itu di gantungkan di ikat pinggang. Dia mencari cara untuk bisa mengambil gelang itu dari Riyu. Apapun caranya.
Nanami berfikir sejenak, dan tak lama, dia tahu apa yang harus dia lakukan. Mengangkat tangan kanannya, dan mengulurkannya ke arah gelang itu. Gelang itu terlepas, dan dengan cepat menuju ke arahnya.

“Sial, kembalikan gelang itu”
“Gelang ini milik ratu duyung. Jadi, aku tidak akan menyerahkannya kepadamu”

Riyu menatap Nanami kesal, dia dengan cepat mengeluarkan kekuatannya dan mengarahkannya tepat pada perut putri duyung itu. Dan Nanami harus kembali terpental dan menghantam pohon. Darahnya keluar dari mulutnya.
Dia menatap Riyu yang tersenyum lebar. Sebelum dia benar-benar kehilangan kesadaran, ia melihat seorang gadis yang tengah berlari ke arahnya.

“Nanami” teriak gadis itu.
“Satu putri duyung lagi, ternyata” kata Riyu tersenyum puas. Sedangkan Nanami, sudah tidak sadarkan diri.
“Pangeran Riyu”
“Erika, apa kabar?” kata Riyu tersenyum.

Putri duyung dengan mahkota daun di kepanya itu, kemudian kembali berdiri. Menatap Riyu dengan tajam, dan entah kenapa, dia langsung menyerang Riyu dengan akar. Akar yang ia keluarkan, melilit tubuh Riyu.
Semakin Riyu bergerak, semakin erat pula akar itu melilitnya. Sampai-sampai dia tidak bisa bernafas karena akar itu.

“Sialan! Lepaskan aku, Erika”
“Nikmati saja akar itu, Riyu” kata Erika.
“Nanami” dia kembali menoleh.
“Paruru nee-chan, Rei”

Dia tampak tersenyum ketika melihat kedatangan kedua temannya. Dia kembali memperhatikan Nanami yang sudah terkapar lemah di dekatnya. Dan ketiga putri duyung itu segera membawa Nanami ke istana laut, meninggalkan pangeran duyung itu yang terlilit akar Erika.
Di istana, mereka membaringkan tubuh Nanami yang sudah lemah. Segera saja, Paruru mengambil air yang sebenarnya adalah obat untuk putri duyung yang terluka. Air berwarna hijau, terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Dan yang merancangnya, tentu saja salah seorang putri duyung yang pintar dalam ahli pengobatan.

“Ada apa dengannya?” tanya Paruru.
“Dia berkelahi dengan Riyu, nee-chan. Anak pangeran duyung hitam” kata Erika membalas.
“Bagaimana bisa?”
“Ratu menyuruh Nanami untuk mencarikan gelangnya yang hilang di pulau, tapi di perjalanan dia bertemu dengan pangeran duyung. Dan akhirnya mereka berkelahi”
Nanami-chan
“Tenang nee-chan, lukanya tidak parah”
Iku-chan, Rei, tolong jaga Nanami, ya? Aku akan kembali ke dunia manusia” kata Paruru.
“Hati-hati nee-chan” Paruru mengangguk sambil tersenyum.

***

Rena berjalan di sekitar pantai, dia bersama adiknya Mayu. Mereka memang sangat suka berjalan-jalan, apalagi di sekitar pantai. Bahkan, ketika mereka bertemu dengan manusia, biasanya mereka hanya berbicara sebentar lalu pergi.
Mereka hanya tidak ingin, jika mereka akrab dengan manusia. Apalagi, mereka sebagai putri duyung, tidak pantas untuk jatuh hati dengan manusia.

Salah satu putri duyung sudah ada yang pernah melanggarnya. Dan dia adalah ibu kandung dari Paruru, Nanami dan Rei. Bukan tanpa alasan kenapa dia meninggalkan istana laut, hanya saja dia terlalu jatuh hati pada seorang manusia.
Dan tiga kali mengandung, justruh yang terlahir adalah bayi putri duyung. Dan mau tidak mau, ketiga putri itu harus di kembalikan ke laut. Asal mulanya. Dan sampai sekarang, ketiga putri itu tidak pernah lagi bertemu dengan ibunya.

“Di sini sangat indah, nee-chan” kata Mayu tersenyum sambil menghirup udara segar.
“Iya. Aku sangat ingin sekali berlama-lama di sini” Rena membalas ucapan adiknya.

Mereka kembali berjalan sambil berbincang-bincang, dan ketika mereka tengah asyik berbincang-bincang. Ada sebuah cahaya yang keluar dari lautan, dan itu membuat mereka terkejut.
Belum juga mereka melakukan sesuatu, cahaya itu berhasil membuat mereka terlempar. Dan mereka terpisah. Keduanya sama-sama dalam keadaan tidak sadarkan diri dan berubah menjadi mermaid.

***

“Paru, darimana saja kau?” kata Yui yang berhasil menemukan Paruru.
“Maaf. Aku hanya sedang berjalan-jalan di sekitar pantai” kata Paruru menunduk.
“Ku kira kau kemana. Aku hampir jantungan, ketika melihatmu tidak ada di tempat yang tadi” kata Yui lagi. Dia benar-benar khawatir.
“Maaf Yui. Aku tidak akan melakukannya lagi”

Yui tersenyum. Ia menggenggam tangan Paruru dan membawa gadis itu berjalan-jalan di sekitar pantai.
Hari ini memang sangat indah. Tapi, Paruru masih saja mengkhawatirkan kondisi Nanami yang masih dalam kondisi tidak sadarkan diri. Dan ada sesuatu yang ia pikirkan. Entah kenapa, ada firasat buruk yang lain, yang ia rasakan.

Mayu dan Rena. Dia teringat kepada dua kakaknya itu. Memang, sesame putri duyung memang mempunyai ikatan, walau mereka tidak satu darah. Tapi, ikatan putri duyung yang satu dengan yang lainnya, sangat kuat.
Dia hanya bisa berdoa, agar kedua kakaknya baik-baik saja. Dia tidak bisa lagi pergi, karena ada Yui sekarang. Apalagi, Yui juga terlalu mengkhawatirkannya. Dia sudah seperti sosok seorang kekasih yang mengkhawatirkan Paruru.

***

“Nanami, kau sudah bangun?” Nanami hanya mengangguk mambalasnya. Dia menatap wajah Erika yang tampak kelihatan tegang. Dan itu membuatnya sedikit bingung. “Kau kenapa?”
“Rena nee-chan dan Mayu nee-chan, Nanami…” kata Erika. Suaranya terdengar sedih.
“Ada apa dengan mereka?” tanya Nanami.
“Mereka hilang. Tadi, memang ada satu kekuatan yang muncul dari arah selatan. Aku yakin, mereka terkena kekuatan itu”
“Kekuatan apa itu?” tanya Nanami tidak mengerti.
“Aku juga tidak tahu. Tapi, kemungkinan itu lepasnya Riyu dari akar yang melilit di tubuhnya. Karena, tanpa kekuatan dari ayahnya, Riyu tidak bisa lepas dari akar yang aku buat”
“Celaka! Kita harus mencari mereka!”
“Jangan! Kau masih sakit, Nanami. Ratu Anna juga tidak memperbolehkan kita keluar sekarang!”
“Kenapa?”
“Keadaan di luar sana, masih belum stabil. Apalagi jika kita bertemu dengan musuh, mereka bisa saja membunuh kita. Kita tunggu saja perintah Ratu”

Nanami hanya mengangguk membalasnya. Dia juga masih sakit sekarang ini, tidak mungkin kiranya dia pergi. Jika dia pergi, ada kemungkinan dia akan bertemu kembali dengan musuh. Dan itu akan membuat rasa sakit di tubuhnya semakin parah.
Setelah Erika keluar. Nanami duduk dengan kedua kaki di silangkan. Kedua tangannya ia taruh di atas kedua pahanya dan kedua matanya mulai terpejam.

Itu selalu dia lakukan, ketika dia terluka atau ketika dia ingin mencari letak keberadaan seseorang dan sesuatu yang berharga. Salah satu ilmu yang ia kuasai. Tidak ada yang bisa menggunakan ilmu itu, selain Nanami dan Ratu duyung.
Ratu duyung juga hebat. Dia bernama Iriyama Anna. Selain itu, dia juga seperti ibu bagi putri duyung di wilayahnya. Dia tegas, tapi juga terkadang ceroboh. Hanya saja, dia juga baik dan menjaga putri-putri duyung di wilayahnya.

***

Mayu terbangun dari pinsannya. Ia melihat ke sekitar. Ruangan yang sedikit sempit. Dan dia melihat ke atas. Entah ada apa di atas sana, Mayu sendiri tidak tahu apa itu.
Yang jelas, kepalanya sangat sakit sekarang ini. Dia juga sadar, jika dirinya menjadi mermaid sekarang.

“Ada di mana aku?” tanyanya.
“Kau sudah sadar?” suara seorang laki-laki.

Ia tampak terkejut, dan segera menoleh ke arah pemilik suara. Ada seorang pemuda tampan, dengan rambut berwarna hitam sedang berjalan ke arahnya. Dia tahu, pemuda itu adalah manusia. Bukan mermaid seperti dirinya.
Mayu mulai takut. Apa jangan-jangan manusia itu membawanya kemari? Lalu, apa yang akan di lakukan pemuda itu kepadanya?

Manusia sangat kejam. Mungkin, itu yang pernah ia dengar dari Ratu Duyung. Dan biasanya, mereka akan memanfaatkan duyung sebagai tontonan masyarakat. Dan Mayu tidak mau itu terjadi kepadanya.
Sudah ada yang bernasib seperti itu, dan dia tidak ingin kejadian seperti itu akan terjadi kepadanya. Dia tidak mau.

Anata dare?”
“Kashiwagi Yuki,” pemuda itu duduk di dekatnya, “aku tidak menyangka, buruanku kali ini adalah seorang putri duyung”
“Siapa sebenarnya dirimu?” kata Mayu takut.
“Aku hanya seorang pemuda biasa. Aku berniat ke laut hanya untuk mencari ikan, tapi yang aku dapatkan adalah dirimu. Aku sangat senang sekali”
“Jangan! Jangan apa-apakan aku” kata Mayu dengan takut.
“Aku bukan pemuda jahat. Jadi, kau tenang saja”

Yuki. Pemuda itu sebenarnya adalah seorang pegawai kantor biasa. Dia hanya bermaksud liburan di pantai. Dan ketika dia ingin memancing, dia menemukan Mayu yang tergeletak pinsan.
Awalnya dia kira, Mayu juga manusia. Tapi, setelah dia melihat kaki Mayu, dia sangat terkejut. Dan dengan hati-hati, dia membawa Mayu ke villa miliknya.

Dia hanya tinggal seorang diri. Tanpa mama, papa dan saudara. Kedua orang tuanya sudah lama pergi dari dunia ini. Sedangkan Yuki adalah anak satu-satunya.
Dia termasuk pemuda yang baik. Dia masih sendiri. Dan ketika dia bertemu dengan Mayu, entah kenapa dia sangat tertarik pada putri duyung itu. Beruntung di jalan sepi, dia bisa leluasa membawa Mayu. Dan menaruh Mayu di kamar mandi.

“Kenapa kau pinsan?”
“Aku sama sekali tidak ingat” kata Mayu membalas.
“Siapa namamu?”
“Matsui Mayu. Tolong keluarkan aku dari sini”
“Kau ingin di kolam renang?” kata Yuki heran.
“Kolam renang?”
“Kau tidak tahu? Aku akan membawamu kesana” kata Yuki lagi.

Yuki kembali mengangkat tubuh Mayu, dan membawanya keluar. Di belakang villanya, terdapat kolam renang yang luas. Di sana, Mayu melihat air yang tenang. Dia tampak menyukai kolam itu.
Yuki melihat ke arahnya. Dia melihat Mayu yang tersenyum, mengagumi kolam renangnya yang luas.

“Kau suka?”
Hai. Boleh aku berenang di sana? Aku membutuhkan air” kata Mayu membalas.
“Tentu saja”

Dia kembali berjalan, dan masuk ke dalam air. Di dalam kolam, ia melepas Mayu dan membiarkan Mayu berenang. Dia tersenyum memandangi gadis itu dan dia juga mengagumi kecantikan gadis itu.
Mayu memang sangat cantik. Apalagi, dia seorang putri duyung. Biasanya, kecantikan putri duyung selalu alami dan terawat. Itulah sebabnya, kenapa Mayu sangat cantik sekali. Bahkan, Yuki sangat menyukainya.

Kashiwagi-kun, kemarilah”
Hai

Yuki berenang mendekati gadis itu, setelah di dekat gadis itu dia berdiri dan tersenyum membalas senyuman putri duyung itu. Mayu memegang tangan pemuda itu dan membimbing Yuki agar lebih dekat dengannya.
Dan dia kembali melihat Yuki. Ternyata, Yuki sangat tampan. Dan dia berfikir tentang sifat manusia. Tidak semua manusia itu ternyata adalah seorang penjahat. Buktinya, Yuki adalah seorang pemuda yang sangat baik.

Kashiwagi-kun, tolong jangan bocorkan tentang aku kepada manusia yang lain”
Hai. Aku akan menyembunyikan identitasmu, Mayu-san
Arigatou. Satu lagi, jika aku berada di sini dan selalu di dekatmu, jangan pernah sesekali kau memakan ikan. Aku akan marah kepadamu”
Hai. Aku berjanji, Mayu-san

Mayu kembali tersenyum. Dia memeluk tubuh pemuda itu, dan jujur ini adalah pelukan pertamanya bersama seorang laki-laki. Dan laki-laki itu bukan dari bangsa duyung, melainkan seorang manusia.

Dia sangat baik, benar-benar sangat baik. Ternyata, tidak semua manusia itu jahat. Kashiwagi-kun orangnya sangat baik sekali. Apa mungkin, aku sudah jatuh hati dengannya? Biarlah. Lagipula, aku sangat nyaman ketika berada di dekatnya. Semoga saja, dia membawaku kemanapun dia pergi.




To Be Continued........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar