Title : Yui X Paru (Chapter 03)
Author : Rena-chan
Genre : Sad, Love, Gender Bender PG 13
Main Cast :
- Oshima Yuiichi
- Matsui Haruka
Other Cast :
- Jonishi Keiichi
- Yamamoto Syata
Sory untuk Typo yang bertebaran dan cerita yang gaje Huft... Author masih bener-bener amatir
~---0---~
Hati
dan cinta mungkin akan selalu bersama. Di saat kita sedang sedih, dia akan
kembali kepada kita. Hati juga bisa saja hancur dalam sekejap. Hati tidak bisa
berbohong tentang perasaan cinta. Dan cinta juga akan membutuhkan pengorbanan
yang besar, termasuk merelakan nyawa kita sendiri. Mungkin itulah yang di
pikirkan setiap insan manusia.
***
Hari ini Yui kembali berjalan-jalan, dia
sangat ingin melihat Paruru lagi. Dalam satu minggu ini, dia sudah menjadi
sahabat dari artis besar itu. Dan itu sangat membuatnya bahagia. Dia sangat
bahagia dan ia tidak ingin itu semua berhenti.
Yui berjalan sambil melihat ke arah
kanan dan kirinya. Dia melihat seorang gadis yang masuk ke dalam sebuah gedung.
Ia tersenyum. Itu adalah Paruru. Gadis yang sangat ia cintai dan selama ini
menemani harinya.
Dia mencoba mendekati gadis itu. Namun,
ketika dia ingin menyapa Paruru, justruh Paruru terus berjalan dan melangkah
lagi. Ia sedikit heran, dan kemudian ia mengikuti gadis itu kembali.
Dia kehilangan jejak. Namun, ia masuk ke
sebuah ruang yang sama sekali tidak ia tahu, ruang apa itu dan ada jendela
kecil yang terletak di atas. Dan di samping ruangan, ia mendengar suara dari dua
orang yang tengah berdebat. Karena penasaran, ia naik dan melihat melwati
jendela. Dia melihat Paruru dan seorang pemuda yang ia ketahui bernama Yamamoto
Syata. Seorang Sutrada terkenal. Yui mendengarkan mereka bicara.
“Lihatlah berita ini, Syata. Di dalam
situ, tertulis jika kau akan menikahi Miyuki. Anak dari salah satu perusahaan
TV terkenal. Dan kau akan mendapatkan hadiah studio sebagai kado pernikahan.
Iya, kan?” terdengar suara Paruru dan kedua mata gadis itu memerah.
“Ya Tuhan, semua ini sampah, Paru.” Kata
pemuda itu kepadanya.
“Lalu semua ini apa maksudnya?” Paruru
kembali bertanya.
“Kau akan mendengar gossip ini setiap
hari. Kau tahu kenapa? Karena kita akan membuat hal yang terhebat. Film terhamal
yang pernah di buat di Jepang” kata Syata lagi.
“Syata”
“YuiParu! Aku produsernya dan kau
bintangnya. Ayah Miyuki yang membuat semua ini, mungkin. Paru, ayah Miyuki
sudah berkorban banyak untuk proyek ini. Jadi, berhentilah bersikap anak-anak,
dan kembalilah syuting. Menunda syuting
itu, sama saja bisnis buruk” kata Syata lagi.
“Kau selalu memikirkan bisnis. Itukah alasanmu
menikahi anak tuan Watanabe? Tapi, bagaimana bisa kau melukai pernikahan ini,
Syata? Kau sudah menikah, dan itu denganku, Syata”
Yui sama sekali benar-benar tidak
percaya dengan apa yang ia dengar sekarang ini. Paru? Gadis itu ternyata sudah
menikah dengan sutradara terkenal itu? Itu seperti mimpi buruk baginya.
Gadis impian kini, sudah menjadi milik
orang lain. Jadi, itu juga alasan kenapa Paru menolaknya waktu itu? Lantaran
karena dia sudah menikah dengan pemuda bermarga Yamamoto itu? Tuhan, andai ini semua mimpi, bangunkan aku,
Tuhan. Kedua matanya memerah dan masih belum bisa mempercayai semua itu.
“Paru, tolong, diamlah,”
kata Syata kesal dengan gadis itu, “bagaimana jika ada yang dengar? Ku mohon,
cobalah mengerti, Paru”
“Kenapa kau tidak
mengerti, Syata? Kita sudah menikah selama 2 tahun, dan aku belum bisa di akui
sebagai istrimu di depan semua orang. Aku tak peduli apa-apa lagi, tidak peduli
dengan pengorbanan ayah Miyuki, yang aku pedulikan hanyalah bisa di akui
sebagai istrimu”
“Really? Biarkan aku memberi tahumu, Paru. Hari di saat kau
melangkahkan kaki keluar rumah sebagai istriku, YuiParu akan berakhir! Karena tak
akan ada yang menginventasikan dalam film yang pemeran wanitanya sudah menikah!
Semuanya akan hancur! Bukan hanya karirmu, tapi masa depanku juga!”
“Kaulah masa depanku,
Syata. Aku ini istrimu. Kau harus menerimaku di depan seluruh dunia. Inilah yang
akan memberikanku kebahagiaan”
Yui sudah meneteskan
air matanya kembali. Dadanya sangat sesak, impiannya hancur. Dan sekarang, dia
harus melihat Paru yang berusaha mati-matian untuk di akui suaminya sendiri. Tapi,
hatinya sangat parah sekarang ini.
Dan kenapa juga dia
sendiri tidak sadar, jika Paruru sudah menikah? Pernikahan mereka terlalu di
tutupi, sehingga dia sendiri juga tidak tahu, bahwa wanita itu sudah menikah
dengan Syata.
“Dan sekarang, aku
ingin membuat pilihan itu. Bukankah aku pantas bahagia?”
“Kegilaan macam apa
ini, Paru? Kau akan bermain di film YuiParu, dan setelah itu selesai. Kita akan
memberi tahu semuanya, ok?” kata pemuda itu lagi tanpa melihat ke arah Paru. Posisinya
membelakangi Paru.
“Tapi ini akan sangat
terlambat kalau nanti, Syata” kata Paru yang membuat Syata bingung.
“Maksudmu?” Syata
menoleh ke arahnya.
“”Maksudku aku hamil,
Syata,” kata Paru lagi, “sebentar lagi, kau akan menjadi seorang ayah”
Seperti terkena pisau
belati, Yui benar-benar sangat kesakitan sekarang. Hatinya seperti tersayat. Dan
apa ia harus kembali mendengar semua itu lagi? Paru, gadis itu sudah hamil
sekarang.
Oh tuhan, bangunkan aku dari mimpi buruk ini.
Yui sakit. Paru, gadis
itu sudah hamil. Ia menangis tanpa bersuara, dan masih tetap melihat ke arah
gadis itu. Gadis yang sangat ia cintai. Mungkin, ini semua sudah menjadi takdir
yang kuasa.
“Apa? Kau hamil? Kenapa
kau tidak memberitahu ini lebih awal?” mereka saling mendekat.
“Sungguh, Syata. Tentu saja”
kata Paru lagi.
Syata tersenyum, ia
memeluk tubuh gadis itu. Dan sekarang yang di lihat Yui, adalah sepasang suami
istri yang saling bahagia. Dia menolehkan pandangannya. Dia langsung melangkah
keluar dan pergi.
Dalam perjalanan, ia
sama sekali tidak menghiraukan siapapun. Hatinya sangat sakit. Bahkan, hujan
pun sama sekali tidak ia hiraukan. Biarlah, air hujan dan air matanya menyatu. Sehingga
tidak akan ada orang yang curiga.
Dan di rumah ia melihat
ponselnya. Di sana ia melihat wajah Paru yang tertera di layar ponselnya. Waktu
itu, dia dan Paru sama-sama saling bahagia menjadi sahabat dan mengabadikan
keceriaan mereka lewat ponsel.
“Jangan pernah
berfikir, jika kau sudah menyikitku, Paru. Aku bahagia jika kau bahagia”
Walau dia berkata
seperti itu, tapi hatinya tidak bisa berbohong. Dia sangat sakit sekali,
apalagi ketika dia mendengar Paruru yang sekarang hamil. Anak darinya dan juga
Syata. Jantungnya masih berdebar kencang, ketika mengingat semua kejadian itu.
Hanya dirinya yang tahu, tanpa ada orang lain yang ada di sana waktu itu.
“Kali ini aku akan
membiarkan Syata pergi hanya karenamu, tapi jika nanti aku bertemu dengannya
lagi di kehidupan mendatang, lebih baik dia berhati-hati. Ingat itu!” Yui
menghapus air matanya yang sudah mengalir di pipinya.
“Hey, ku harap kau
tidak pernah bosan. Arigatou, karena
kau sudah mau menjadi sahabatku”
Kei datang dan dia tahu
apa yang tengah terjadi pada sahabatnya itu. Dia memeluk Yui dan mencoba
menenangkan sahabatnya itu. Yui butuh teman seperti dirinya, untuk
menghilangkan rasa sedihnya.
***
Berhari-hari terus
seperti itu, dia juga menghindari Paruru. Dia hanya tidak mau bertambha sakit, Karena
paruru. Jika semua itu terjadi, dia akan kembali teringat kejadian waktu itu
dan dia kembali bersedih.
Sungguh menyakitkan.
Dan entah kenapa,
sekarang dia berjalan di sekitar studia syuting YuiParu. Dia melihat gedung
studio itu. Tempat di mana ia mengetahui semuanya. Mengetahui rahasia Paru dan
Syata. Di tangannya ada sebuah bola yang di dalamnya terdapat pria dan wanita
yang tengah berdansa. Kado dari Paru waktu itu. Tanda persahabatan dari Paru
untuknya.
Tak lama, sebuah mobil
berhenti. Mobil Syata. Di dalamnya, dia bersama Paru. Mungkin, untuk menengok
studio syuting mereka. Yui hanya bisa melihat kebahagiaan gadis itu yang
tersenyum lebar bersama suaminya. Kedua keluar dan Syata membawa Paru masuk ke
studio YuiParu.
“Syata, kemana kau akan
membawaku? Aku tidak ingin melihat tempat apapun!”
“Kau bahkan tak mau
melihat tempat pernikahanmu” kata Syata membalas.
“Benarkah?”
Ruangan itu gelap, tapi
kemudian lampu-lampu menyala, karena Syata yang menghidupkan saklar lampu
ruangan itu. Ruangan itu sangat luas dan sangat indah, di sana ada dua tangga. Satu
ke sisi kanan dan satu di sisi kiri. Bahkan, gayanya sudah sangat modern. Sungguh, Paru sangat menyukai
ruangan ini.
“Ini sangat indah,
Syata” kata Paruru tersenyum.
“Ayo! Ini latar luar
biasa untuk ‘YuiParu’! Film dengan latar terbesar dan termegah di Jepang”
Benar, latar itu memang
sangat luas dan megah. Bahkan, jika kau melihatnya, kau akan terpesona dengan
latar itu. Lampu-lampu yang bercahaya, menambah kesan keindahan di dalam sana.
“Tapi, tak akan terjadi
syuting di sini,” kata Syata, “bahkan sebetulnya, kita akan membongkar latar
ini beberapa hari lagi. Karena aku hanya akan membuat film ini untukmu. Dan tak
seorang pun yang bisa menggantikanmu, Paru”
“Syata”
“Tapi, sebelum
menghancurkan latar ini, kita akan mengadakan pesta besar, pesta pernikahan
kita” Yui yang mendengarnya dari luar, hanya bisa menahan tangisnya.
“Benarkah, Syata?”
“Of course. Para tamu kita akan tiba lewat jalur ini, berjalan di
atas karpet merah. Dan di sana, kita akan mengundang 40 orkestra. Untuk memainkan
lagu-lagu favoritmu” Syata menunjuk ke atas.
“Dan tepat di bawah
lampu gantung ini, kita akan mengucapkan janji sehidup semati dan menikah, di
hadapan semua orang” mereka berdiri tepat di bawah lampu gantung yang di tunjuk
Syata.
“Aku tidak bisa
mempercayainya,” kata Paru kagum, “Aku bahkan tidak pernah berfikir, jika kau
sangat mencintaiku, aku minta maaf, karena aku tidak percaya denganmu”
Paruru memeluk tubuh
pemuda itu dengan erat dan tersenyum bahagia, sedangkan Syata hanya bisa
membalasnya. Sedangkan Yui, dia melangkah menjauhi gedung itu.
“Iie! Maafkan aku juga, karena sudah membuatmu percaya kepadaku,
Paru,” Paru tak mengerti semua itu, “jika kau tidak percaya, maka aku tak
memiliki mimpi yang begitu besar. Tapi, aku sudah mendapatkannya”
Paru mencoba melepaskan
pelukan pemuda itu. Mereka melepas pelukan mereka, dan Syata memegang erat
tangan Paru, “Aku bermimpi menjadi produser besar dan paling hebat dalam industri
ini. Dan sekarang, mimpi ini begitu besar, hingga aku bisa menghancurkan
kepercayaamu, namun aku tak bisa menghancurkan mimpi ini!” Syata memegang erat
kedua lengan gadis itu.
“Kau menyakitiku,
Syata!”
“NO! Kau yang
menyikitiku. Apa kau pernah memikirkannya? Jelas tidak, Paru! Mengapa kau
melakukan semua ini? Semuanya akan menjadi sempurna. Kita akan mendapatkan uang
Watanabe! Kau akan menjadi bintang film di India dan aku produser, tapi tidak…”
Paruru meringis
kesakitan, ketika pemuda itu mencengkram erat kedua lengannya. Ia sama sekali
tidak percaya pada pemuda itu sekarang ini. Apa yang akan pemuda itu perbuat
kepadanya?
“…kau hanya ingin
menjadi istriku dan menghancurkan segalanya! Tapi sekarang, dengarkan aku! Aku tak
bisa menikahimu! Dan aku tak bisa mengembalikan uang Watanabe. Sekarang, hanya
ada satu jalan keluar” Syata mendorong Paru hingga terjatuh.
“Syata”
“Karena kau, dan
keindahan latar ini akan di musnahkan!”
“Aku minta maaf, Syata”
“Sungguh memalukan! Dan
aku sudah mempersiapkan untuk membakarnya. Tapi, tempat ini tidak akan di bakar
sendiri! Alasan atas kehancurannya juga akan terbakar bersamanya! Yaitu Kau,
Paru”
Tentu saja Paru
terkejut, ia akan di bakar di tempat ini oleh pemuda bajingan itu. Dan sialnya,
ia tengah mengandung anak dari pemuda itu. Dimana pikiran pemuda itu? Kenapa
tega membunuh istri dan calon anaknya sendiri? Keterlaluan.
“Aku minta maaf, Paru. Tapi
aku pikir, ini cukup adil” Syata mengambil sesuatu dari sakunya. Ia menunjukan
korek api yang sudah menyala, dan tentu saja Paru bertambah terkejut sekaligus
takut.
“Jangan Syata! Jangan!”
Ia menjatuhkan api itu
dan api sudah merambat ke arah Paru. Paru mencoba menghindari api itu.
Sedangkan Syata, melangkah keluar meninggalkan gadis malang itu yang ketakutan
dan memanggil namanya. Sialnya, Syata mengunci Paru di sana. Dan kemudian pergi
menggunakan mobilnya.
***
Yui masih di sekitar
studio itu. Dia melihat Paru yang mencoba untuk keluar, sementara Syata pergi
meninggalkan gadis itu. Dia mencoba menolong gadis itu, namun ketika dia
mencoba membuka pintunya, dia harus terkena pukulan dari orang-orang suruhan
Syata.
Ia berusaha untuk
membalasnya, setelah itu kembali melihat Paru yang melihatnya dengan sedih. Paru
bisa melihat pemuda itu yang sekarang mengeluarkan banyak darah.
Akhirnya, Yui terkapar
tidak berdaya sementara orang-orang itu pergi meninggalkannya. Yui mencoba
bangun dan melihat Paru, ternyata Paru kembali masuk ke dalam. Ia mengambil
batu yang besar dan memecahkan kaca.
Dia masuk dan meneriaki
nama Paru. Ia harus bisa menyelamatkan gadis yang sangat ia cintai, walau pun
dia harus mengorbankan nyawanya demi gadis itu.
“Paru!” teriaknya. Dan dia
bisa mendengar Paru yang juga meneriaki namanya. Apalagi, api sudah semakin
membesar sekarang.
“Yui, tasukete” kata Paruru berteriak.
Yui mencoba kembali
berjalan dan mencoba menghidari api. Wajahnya yang terluka dan badannya yang
juga terluka, sama sekali ia hiraukan.
“Paru!”
“Yui, aku di sini”
Yui menolehkan
pandangannya. Dia melihat Paru yang berdiri di tangga. Paru mencoba menghindari
api dan terus turun dari tangga. Mata gadis itu memerah dan berair, namun
bibirnya tersenyum ketika melihat Yui. Keduanya sama-sama mengulurkan tangan,
walau jarak mereka sedikit jauh.
Sial. Api itu merambat ke
arah sebuah tabung yang mungkin isinya adalah minyak. Dan Yui masih terus
berjalan untuk mendekati Paru. Mereka sama-sama mendekat…
Tapi…
Duar!!!
Yui terlempar keluar
dan memecahkan jendela. Ia terlempar ke jalan. Sedangkan Paru, entah bagaimana
nasib gadis itu.
Yui melihat gedung itu
yang sekarang kembali meledak. Ia menatap tidak percaya dan menggelengkan
kepalanya. Sementara tubuhnya, penuh dengan darah yang sudah mengotori
pakaiannya.
“Paru”
Sebelum ia berjalan, ia
harus terkejut ketika mendengar sebuah suara. Ia menoleh dan melihat sebuah
cahaya yang menyilaukan kedua matanya. Mobil itu semakin mendekat dan mengenai
tubuhnya yang memang sudah terluka cukup parah.
Seorang pemuda keluar
dari mobil itu dan berjalan menghampirinya yang sudah dalam kondisi tidak
sadarkan diri.
“Ya tuhan, aku sudah
mencelakainya” akhirnya, dia membawa Yui ke dalam mobil. Sebenarnya, dia memang
ingin ke rumah sakit, karena istrinya yang akan melahirkan.
***
Sementara Yui di bawa
ke ruang rawat, istri laki-laki itu di bawa ke ruang persalinan. Yui di periksa
oleh dokter. Para petuga itu berjuang untuk menolongnya, walau Yui sudah sangat
terluka parah.
Sementara laki-laki
tadi, yang bernama Yokoyama Kai tengah menunggu istrinya di luar ruang persalinan.
Tak lama, ia mendengar suara bayi. Ia tersenyum.
Hanya saja senyuman itu
hanya sebentar ia tunjukan, ia harus menoleh ketika ada yang memanggil namanya.
Orang itu memberi isyarat untuk mendekat. Kai mendekat dan kemudian, mereka
berbicara sebentar dan pergi.
Seorang dokter berdiri
di salah satu ruang rawat. Raut wajahnya gelisah. Kai tahu, dokter itu adalah
dokter yang menangani pemuda yang ia tabrak tadi. Apa yang terjadi pada pemuda
itu?
“Sensei”
“Tuan Yokoyama, aku
takut, jika ini adalah kabar buruk, bahwa laki-laki yang kau bawa tidak bisa
kami selamatkan. Dia sudah mati”
“Ya Tuhan. Sekarang bagaimana
Natsuo?”
“Jangan khawatir tuan,
ini kecelakaan. Dokter itu bilang, laki-laki itu sudah hampir mati dan terluka
bahkan sebelum kecelakaan” kata Natsuo membalas. Orang kepercayaan Kai.
“Tapi Natsuo, bagaimana
dengan keluarganya?” Kai masih gugup dan gelisah.
“Jangan khawatir, tuan.
Aku ini sekrestarismu sekaligus orang yang kau percaya. Aku akan mengurus semua
ini
Setelah itu Natsuo
berbicara sebentar pada dokter rumah sakit, dan kemudian tubuh Yui akan di urus
di rumah sakit. Tentu saja, Natsuo masih akan mengurusnya. Sampai Yui
benar-benar di makamkan.
Mungkin, inilah
takdirnya, karena dia harus menyelamatkan orang yang sangat ia cintai. Tuhan
mengambilnya dan mengambil gadis yang ia sayangi. Bahkan, orang yang berbuat
semua ini masih lepas di luar sana.
Ini bukan akhir,
melainkan adalah awal penderitaan Syata. Suatu hari nanti, dia akan mendapat
hukumannya, karena sudah membunuh dua orang itu. Entah itu kapan, tapi senyuman
Syata akan berakhir suatu saat nanti.
To Be Continued.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar