Author : Rena-chan
Genre : Love, Gender-Bender, PG-13
Main cast :
- Yokoyama Yui
- Matsui Jun
- Yokoyama Mayu
- Shimazaki Haruka
- Matsui Rena
- Kashiwagi Yuki
Other Cast :
- Matsui Jurina
- Yokoyama Atsuko
Ini gantinya Is
This Love yang udah end kemarin. Maunya ada S2-nya, tapi gak sekarang. Mau di
pikirin dulu jalan ceritanya. Makanya, yang ini saja dulu, ya. Semoga kalian
suka.
Happy Reading All.......
~---0---~
Pagi hari di sebuah rumah mewah yang
sangat besar dengan berlantai dua. Seorang pemuda dengan rambut berwarna
hitamnya, melangkah dengan malas ke arah meja makan. Di pundaknya ada jaket
berwarna hitam.
Dia duduk di sebelah seorang pemuda yang
selama ini menjadi saudara sepupunya. Dia duduk dengan malas. Di kepala meja
makan, ada seorang gadis. Gadis itu berumur 2 tahun lebih tua daripada kedua
pemuda itu. Iya, pemuda itu masih duduk di bangku SMA kelas 3.
Di sebelah kiri, ada seorang pemuda yang
tingginya lebih pendek daripada kedua pemuda itu. Dia adalah adik bungsu dari
pemuda berambut hitam tadi. Ketiganya mempunyai sifat yang berbeda. Sangat berbeda.
Walau di antara mereka kakak adik.
Pertama tadi, pemuda dengan rambut
hitam, bernama Yui. Dia pemuda yang sangat dingin. Di sekolahnya, dia sangat
terkenal. Banyak gadis yang sangat menyukainya, namun dia membalasnya dengan
dingin dan terkesan cuek.
Sepupunya yang duduk di sebelahnya, bernama
Matsui Jun. Dia pemuda playboy. Banyak
gadis yang menyukainya. Bahkan, dia mempunyai banyak kekasih.
Sedangkan adik Yui. Dia bernama Mayu. Dia
itu pemuda cerdas. Berbeda dari kedua saudaranya, dia sangat sopan dan dia juga
menjadi siswa paling pintar di sekolah. Selain itu, dia sedikit pemalu. Tapi,
walau begitu dia sebenarnya pemuda pemberani.
Sedangkan gadis yang duduk di kepala
meja. Dia kakak dari Yui dan Mayu. Dia bernama Atsuko. Dia sudah kuliah di
salah satu universitas di Akihabara. Sedangkan kedua orang tua mereka, berada
di luar Tokyo.
Kenapa Jun bisa bersama mereka? Itu karena
kedua orang tua Jun, juga berada di luar Tokyo. Dan Atsuko yang harus mengurus
Jun. Jun mempunyai saudara perempuan. Dia bernama Matsui Jurina. Gadis itu
seumuran dengan Mayu. Jun dan Yui kelas 3 SMA, sedangkan Mayu dan Jurina kelas
2 SMA.
Jurina menginap di rumahnya temannya
tadi malam. Maka dari itu, Jurina langsung berangkat bersama temannya.
“Sudah, ayo kita berangkat” kata Atsuko.
Karena kedua orang tua mereka tidak ada.
Atsuko lah yang menjadi peran sebagai ibu untuk mereka. Setiap pagi, dia akan
bangun dan membuat makanan bersama Jurina.
***
Yui berjalan menulusuri tiap lorong
kelas. Dia hanya diam dan menutup lurus ke depan, sedangkan Jun, dia juga
berjalan di sebelahnya. Sering kali, di perjalanan ada yang menyapa mereka. Yui
hanya diam dan terus berjalan, sedangkan Jun hanya membalasnya dengan senyum.
Di sekolah ini, terdapat genk perempuan
dan laki-laki. Walau Yui bukan termasuk genk, tapi dia dan Jun serta Mayu,
justruh menjadi pemuda populer di sekolah. Bahkan, mengalahkan genk laki-laki
di sekolah itu.
Yui, Jun dan Mayu termasuk anak sepak
bola. Mereka bertiga terus bersama. Walau sebenarnya, mereka berbeda kelas.
Yui berjalan terlebih dahulu daripada
Jun. Sedangkan Jun, dia berjalan ke arah toilet laki-laki. Ada yang harus dia
lakukan di sana. Tapi sial, ketika dia berjalan di sekitar lorong kelas, dia
harus jatuh karena bertabrakan dengan seorang gadis.
“Hei, kalau jalan pakai kedua matamu
dengan baik” kata Jun emosi.
“Gomen,
aku tidak sengaja”
Jun bangun dari jatuhnya, kemudian ia
menatap gadis yang sudah berani menabraknya. Gadis berkulit putih pucat dengan
kacamata yang bertengger di hidung gadis itu. Di tangannya, terdapat sebuah
buku-buku. Sepertinya, dia salah satu siswi pintar.
Jun memperhatikan gadis itu. Gadis itu
menunduk takut. Mungkin, karena tatapan Jun. Jun seperti kenal dengan gadis
berkacamata itu. Tapi, dia tidak tahu, di mana mereka bertemu.
“Maaf senpai, aku tidak sengaja” mungkin, gadis itu di bawah Jun.
“Siapa kau? Sepertinya, aku pernah
mengenalmu” kata Jun.
“Tidak senpai, kita belum pernah bertemu. Aku Matsui Rena, anak kelas 1 A”
“Siswa baru” kata Jun berkomentar.
“Iya, senpai. Aku siswi baru” kata gadis itu menunduk.
“Ya sudah, sana pergi”
“Permisi senpai”
Jun meneruskan kembali jalannya. Sementara
gadis tadi, langsung menuju ke arah kelasnya. Jun sempat menoleh melihat gadis
itu. Aneh, dia tampak mengenal gadis itu dan begitu ingin tahu siapa gadis itu.
“Jun-kun”
Jun menoleh.
“Sakura?” kata Jun setelah melihat
seorang gadis cantik di depannya.
“Kau mau kemana?” Tanya Sakura. Gadis itu
tersenyum sangat manis.
“Ke Toilet” Jun membalas singkat.
“Nanti kita jalan-jalan, ya?” Jun
tersenyum mendengarnya.
“Iya, boleh saja. Jam 7 malam aku jemput”
“Aku tunggu” Jun mengangguk.
Miyawaki Sakura. Salah satu gadis yang
sangat mencintai Jun. Dia salah satu gadis yang menjadi teman special Jun.
Bahkan, Jun juga mempunyai kekasih dari sekolah lain. Salah satunya, bernama
Takayanagi Akane. Gadis itu bersekolah di sekolah lain. Dia seumuran dengan
Jun.
Dan ada juga kekasih Jun yang berumur 3
tahun lebih muda darinya. Karena ketampanannya, dia bisa mendapatkan gadis
dengan mudah. Hanya dalam hitungan detik. Belum tobar pesona saja, Jun sudah di
dekati gadis cantik. Apalagi, jika dia tebar pesona.
***
Rutinitas setiap kelas sedang istirahat,
pastinya Mayu akan ke kantin. Dia akan bertemu dengan kedua saudaranya di sana.
Dan benar saja, dia menemukan kedua saudaranya yang duduk di salah satu meja di
kantin.
Dia langsung pergi ke meja kakaknya dan
duduk di sebelah Jun. Dia melihat wajah Jun yang sekarang berbeda dari
biasanya.
“Jun, ada apa?” Tanya Mayu yang langsung
mengalihkan perhatian Jun.
“Tadi, aku bertemu dengan seorang gadis
cantik berkacamata. Aku merasa kenal saja dengan dia, tapi kata dia kita tidak
pernah bertemu” kata Jun.
“Mungkin, itu hanya firasatmu saja” kata
Mayu akhirnya.
“Mungkin”
Mayu menoleh ke arah kakak keduanya. Wajah
kakaknya itu masih seperti biasa. Datar dan kedua matanya yang dingin. Tapi,
entah kenapa para gadis-gadis di sekolah itu, bisa menyukai pemuda dingin
seperti Yui.
“Nii-chan,
pulang sekolah nanti, kau akan pergi ke tempat biasa?” Tanya Mayu.
“Iya. Bukankah, itu sudah tugasku?” Mayu
mengangguk mengerti.
“Hati-hati di jalannya, nii-chan” Yui mengangguk.
“Nee… Mayu, bagaimana dengan gadis itu?”
Tanya Jun.
“Dia sudah mempunyai kekasih, Jun. Aku
terlambat” timpal Mayu dengan wajah kesal.
“Makanya, laki-laki itu harus cepat”
“Iya. Aku hanya kurang beruntung saja”
Jun hanya mengedikkan kedua bahunya.
Setelah itu, Mayu memesan makanannya. Dan
setelah datang, dia memakan makanannya bersama kedua saudaranya.
“Jun nii-chan”
mereka menoleh.
“Jurina”
Jurina melangkah ke arah mereka. Di sampingnya
ada seorang gadis cantik dan tingginya hampir menyamai Jurina. Gadis itu
berambut panjang. Dan mereka duduk bersama dengan ketiga pemuda itu.
“Siapa dia, Ju?” Tanya Jun sambil
memperhatikan gadis di sebelah Jurina.
“Kashiwagi Yuki. Dia ini murid pindahan,
nii-chan” Jun mengangguk mengerti.
“Mayu-kun,
ini buku yang aku pinjam kemarin. Arigatou”
Mayu hanya bisa diam, sambil menatap
gadis di sebelah Jurina. Sepertinya, Mayu tidak mendengarkan Jurina sama
sekali. Jurina menoleh ke arah Yuki yang asyik dengan buku novelnya sendiri. Dia
mendesah.
“Mayu?” Mayu masih diam.
“Mayu-kun?”
kata Jurina lagi.
Jurina mendesah. Mayu sangat fokus pada
perempuan di sebelah Jurina. Jurina melirik kakaknya, dia memberi sebuah
isyarat pada kedua kakak laki-lakinya itu.
“MAYU!!!”
“Eh? Ada apa?” Jurina tertawa melihat
ekpresi Mayu yang sangat lucu.
“Adikku sedang berbicara denganmu,
kenapa kau mengabaikannya?” Tanya Jun kesal.
“Eh? Gomen
ne, Ju” Jurina mendekat ke arah saudaranya itu dan berbisik di telinganya.
“Kau menyukai teman baruku?” Mayu
melebarkan kedua matanya.
“Ti-tidak Ju”
“Jangan bohong!” kata Jurina
menggeretak.
“Tidak” Jurina bisa melihat kedua pipi Mayu
yang memerah.
“Pipimu seperti tomat, Mayu”
Mayu dengan cepat menutupi kedua pipinya
dengan kedua tangannya. Dia benar-benar sangat malu, dan Jurina hanya bisa
tertawa melihat tingkahnya.
“Dia lucu, ya?” komentar Yuki.
“Tentu saja. Dia juga sangat tampan. Banyak
yang menyukai saudaraku ini, Yuki” kata Jurina.
“Iya, aku percaya” kata Yuki kembali
tertawa.
***
Mobil hitam milik Yui berhenti di sebuah
rumah yang sangat mewah. Dia keluar dari mobil dan melihat seorang gadis yang
duduk di kursi roda. Gadis itu tersenyum dengan kedatangannya.
“Nii-chan”
Yui tersenyum melihat gadis itu yang
menyapanya. Hanya kepada gadis itu, Yui bisa menunjukan senyumannya. Dia mendekat
dan mensejajarkan dirinya dengan gadis itu.
“Paru, kau baik?” gadis itu mengangguk.
“Nii-chan,
ayo masuk” kata Paruru dan membuat Yui mengangguk.
Yui mendorong kursi roda gadis itu.
Setiap hari, dia selalu ke rumah gadis itu. Awalnya, dia sangat malas ke rumah
itu. Namun, hatinya menjadi luluh karena Paruru. Maka dari itu, Yui selalu
kemari setiap pulang sekolah.
Lagi pula, dia dan Paruru sudah di
jodohkan ketika mereka masih kecil. Dan Paruru juga tidak bisa jauh dari Yui. Maka
dari itu, Yui di minta untuk selalu ke rumah Paruru.
“Kau sudah makan, Paru?” Tanya Yui.
“Belum nii-chan. Nii-chan
bagaimana?”
“Belum Paru”
“Kita makan ya, nii-chan?”
“Kau sudah lapar?” Paruru mengangguk
membalasnya.
Paruru sudah tidak lagi sekolah. Dulu,
dia pernah kecelakaan dan membuatnya harus duduk di kursi roda. Dia termasuk
gadis yang sangat polos. Bahkan, dia selalu percaya saja dengan orang lain. Bahkan,
orang itu membohonginya saja, dia percaya.
Yui sedikit khawatir dengan kondisi
Paruru yang harus tinggal di rumahnya sendiri. Memang, Paruru tinggal bersama
kedua orang tuanya. Tapi, dia mempunyai dua saudara yang sangat tidak menyukainya.
Keduanya bernama Shimazaki Rina dan Shimazaki Yuka.
Salah satu gadis itu, ada yang menyukai
Yui. Maka dari itu, saudara Paruru tidak menyukai Paruru. Apalagi, setelah
mereka tahu, jika Paruru sudah di jodohkan dengan Yui. Itu membuat mereka bertambah
kesal dengan adik bungsu mereka yang malang itu.
Selama di rumah Paruru, Yui pasti
menghabiskan waktunya dengan gadis itu. Mulai dari menonton, berjalan-jalan dan
bercanda tawa bersama. Yui akan pulang, setelah Paruru sudah tidur di malam
hari.
“Nii-chan,
malam ini tidur di sini saja, ya?” kata Paruru memohon.
“Paru, aku tidak membawa baju. Aku tidak
bisa” Yui membalasnya.
“Mou…… nii-chan” Paruru mengeluh.
“Sayang, jangan seperti itu. Besok, aku
akan kembali kemari. Besok kan, nii-chan
harus sekolah”
“Nii-chan”
Paruru kembali mengeluh.
“Begini saja, besok hari minggu kita
jalan-jalan, ya?”
“Honto?”
Yui mengangguk.
Paruru tersenyum senang dan memeluk
tubuh pemuda itu dengan erat. Yui membalasnya. Dia mengelus punggung gadis itu.
“Kau tidur, ya? Ini sudah malam” kata
Yui mengelusnya.
“Nii-chan
di sini dulu sampai aku tidur”
“Iya, sayang”
Yui menggendong Paruru, dan membawa
gadis itu ke kamarnya. Dia meletakkan gadis itu di kamarnya. Yui menunggu
paruru sampai gadis itu benar-benar tertidur. Setelah itu, dia baru akan
pulang.
Yui sama sekali tidak lelah. Dia justruh
sangat senang. Gadis itu sudah masuk ke lubuk hatinya yang sangat dalam. Dan dia
tidak ingin kehilangan gadis itu.
“Oyasumi,
Paru” dia mengecup kening gadis itu lembut.
Di balik pintu, ada seorang gadis dengan
rambut panjang mengintip Yui. Dia menatap kesal Paruru yang sudah tertidur.
“Aku akan merebut Yui darimu, Paru. Aku akan
merebutnya” katanya dan lalu pergi begitu saja.
To Be Continued.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar