Minggu, 17 Juli 2016

Love Story (Satu)

Title : Love Story (Satu)
Author : Rena-chan
Genre : Love, Gender-Bender, PG-13 

Main cast :
  • Yokoyama Yui
  • Matsui Jun
  • Yokoyama Mayu
  • Shimazaki Haruka
  • Matsui Rena
  • Kashiwagi Yuki
Other Cast :
  • Matsui Jurina
  • Yokoyama Atsuko
 Ini gantinya Is This Love yang udah end kemarin. Maunya ada S2-nya, tapi gak sekarang. Mau di pikirin dulu jalan ceritanya. Makanya, yang ini saja dulu, ya. Semoga kalian suka.

Happy Reading All.......




~---0---~




Pagi hari di sebuah rumah mewah yang sangat besar dengan berlantai dua. Seorang pemuda dengan rambut berwarna hitamnya, melangkah dengan malas ke arah meja makan. Di pundaknya ada jaket berwarna hitam.
Dia duduk di sebelah seorang pemuda yang selama ini menjadi saudara sepupunya. Dia duduk dengan malas. Di kepala meja makan, ada seorang gadis. Gadis itu berumur 2 tahun lebih tua daripada kedua pemuda itu. Iya, pemuda itu masih duduk di bangku SMA kelas 3.

Di sebelah kiri, ada seorang pemuda yang tingginya lebih pendek daripada kedua pemuda itu. Dia adalah adik bungsu dari pemuda berambut hitam tadi. Ketiganya mempunyai sifat yang berbeda. Sangat berbeda. Walau di antara mereka kakak adik.
Pertama tadi, pemuda dengan rambut hitam, bernama Yui. Dia pemuda yang sangat dingin. Di sekolahnya, dia sangat terkenal. Banyak gadis yang sangat menyukainya, namun dia membalasnya dengan dingin dan terkesan cuek.

Sepupunya yang duduk di sebelahnya, bernama Matsui Jun. Dia pemuda playboy. Banyak gadis yang menyukainya. Bahkan, dia mempunyai banyak kekasih.
Sedangkan adik Yui. Dia bernama Mayu. Dia itu pemuda cerdas. Berbeda dari kedua saudaranya, dia sangat sopan dan dia juga menjadi siswa paling pintar di sekolah. Selain itu, dia sedikit pemalu. Tapi, walau begitu dia sebenarnya pemuda pemberani.

Sedangkan gadis yang duduk di kepala meja. Dia kakak dari Yui dan Mayu. Dia bernama Atsuko. Dia sudah kuliah di salah satu universitas di Akihabara. Sedangkan kedua orang tua mereka, berada di luar Tokyo.
Kenapa Jun bisa bersama mereka? Itu karena kedua orang tua Jun, juga berada di luar Tokyo. Dan Atsuko yang harus mengurus Jun. Jun mempunyai saudara perempuan. Dia bernama Matsui Jurina. Gadis itu seumuran dengan Mayu. Jun dan Yui kelas 3 SMA, sedangkan Mayu dan Jurina kelas 2 SMA.

Jurina menginap di rumahnya temannya tadi malam. Maka dari itu, Jurina langsung berangkat bersama temannya.
“Sudah, ayo kita berangkat” kata Atsuko.
Karena kedua orang tua mereka tidak ada. Atsuko lah yang menjadi peran sebagai ibu untuk mereka. Setiap pagi, dia akan bangun dan membuat makanan bersama Jurina.

***

Yui berjalan menulusuri tiap lorong kelas. Dia hanya diam dan menutup lurus ke depan, sedangkan Jun, dia juga berjalan di sebelahnya. Sering kali, di perjalanan ada yang menyapa mereka. Yui hanya diam dan terus berjalan, sedangkan Jun hanya membalasnya dengan senyum.
Di sekolah ini, terdapat genk perempuan dan laki-laki. Walau Yui bukan termasuk genk, tapi dia dan Jun serta Mayu, justruh menjadi pemuda populer di sekolah. Bahkan, mengalahkan genk laki-laki di sekolah itu.

Yui, Jun dan Mayu termasuk anak sepak bola. Mereka bertiga terus bersama. Walau sebenarnya, mereka berbeda kelas.
Yui berjalan terlebih dahulu daripada Jun. Sedangkan Jun, dia berjalan ke arah toilet laki-laki. Ada yang harus dia lakukan di sana. Tapi sial, ketika dia berjalan di sekitar lorong kelas, dia harus jatuh karena bertabrakan dengan seorang gadis.

“Hei, kalau jalan pakai kedua matamu dengan baik” kata Jun emosi.
Gomen, aku tidak sengaja”

Jun bangun dari jatuhnya, kemudian ia menatap gadis yang sudah berani menabraknya. Gadis berkulit putih pucat dengan kacamata yang bertengger di hidung gadis itu. Di tangannya, terdapat sebuah buku-buku. Sepertinya, dia salah satu siswi pintar.
Jun memperhatikan gadis itu. Gadis itu menunduk takut. Mungkin, karena tatapan Jun. Jun seperti kenal dengan gadis berkacamata itu. Tapi, dia tidak tahu, di mana mereka bertemu.

“Maaf senpai, aku tidak sengaja” mungkin, gadis itu di bawah Jun.
“Siapa kau? Sepertinya, aku pernah mengenalmu” kata Jun.
“Tidak senpai, kita belum pernah bertemu. Aku Matsui Rena, anak kelas 1 A”
“Siswa baru” kata Jun berkomentar.
“Iya, senpai. Aku siswi baru” kata gadis itu menunduk.
“Ya sudah, sana pergi”
“Permisi senpai

Jun meneruskan kembali jalannya. Sementara gadis tadi, langsung menuju ke arah kelasnya. Jun sempat menoleh melihat gadis itu. Aneh, dia tampak mengenal gadis itu dan begitu ingin tahu siapa gadis itu.

Jun-kun” Jun menoleh.
“Sakura?” kata Jun setelah melihat seorang gadis cantik di depannya.
“Kau mau kemana?” Tanya Sakura. Gadis itu tersenyum sangat manis.
“Ke Toilet” Jun membalas singkat.
“Nanti kita jalan-jalan, ya?” Jun tersenyum mendengarnya.
“Iya, boleh saja. Jam 7 malam aku jemput”
“Aku tunggu” Jun mengangguk.

Miyawaki Sakura. Salah satu gadis yang sangat mencintai Jun. Dia salah satu gadis yang menjadi teman special Jun. Bahkan, Jun juga mempunyai kekasih dari sekolah lain. Salah satunya, bernama Takayanagi Akane. Gadis itu bersekolah di sekolah lain. Dia seumuran dengan Jun.
Dan ada juga kekasih Jun yang berumur 3 tahun lebih muda darinya. Karena ketampanannya, dia bisa mendapatkan gadis dengan mudah. Hanya dalam hitungan detik. Belum tobar pesona saja, Jun sudah di dekati gadis cantik. Apalagi, jika dia tebar pesona.

***

Rutinitas setiap kelas sedang istirahat, pastinya Mayu akan ke kantin. Dia akan bertemu dengan kedua saudaranya di sana. Dan benar saja, dia menemukan kedua saudaranya yang duduk di salah satu meja di kantin.
Dia langsung pergi ke meja kakaknya dan duduk di sebelah Jun. Dia melihat wajah Jun yang sekarang berbeda dari biasanya.

“Jun, ada apa?” Tanya Mayu yang langsung mengalihkan perhatian Jun.
“Tadi, aku bertemu dengan seorang gadis cantik berkacamata. Aku merasa kenal saja dengan dia, tapi kata dia kita tidak pernah bertemu” kata Jun.
“Mungkin, itu hanya firasatmu saja” kata Mayu akhirnya.
“Mungkin”

Mayu menoleh ke arah kakak keduanya. Wajah kakaknya itu masih seperti biasa. Datar dan kedua matanya yang dingin. Tapi, entah kenapa para gadis-gadis di sekolah itu, bisa menyukai pemuda dingin seperti Yui.

Nii-chan, pulang sekolah nanti, kau akan pergi ke tempat biasa?” Tanya Mayu.
“Iya. Bukankah, itu sudah tugasku?” Mayu mengangguk mengerti.
“Hati-hati di jalannya, nii-chan” Yui mengangguk.
“Nee… Mayu, bagaimana dengan gadis itu?” Tanya Jun.
“Dia sudah mempunyai kekasih, Jun. Aku terlambat” timpal Mayu dengan wajah kesal.
“Makanya, laki-laki itu harus cepat”
“Iya. Aku hanya kurang beruntung saja” Jun hanya mengedikkan kedua bahunya.

Setelah itu, Mayu memesan makanannya. Dan setelah datang, dia memakan makanannya bersama kedua saudaranya.

“Jun nii-chan” mereka menoleh.
“Jurina”

Jurina melangkah ke arah mereka. Di sampingnya ada seorang gadis cantik dan tingginya hampir menyamai Jurina. Gadis itu berambut panjang. Dan mereka duduk bersama dengan ketiga pemuda itu.

“Siapa dia, Ju?” Tanya Jun sambil memperhatikan gadis di sebelah Jurina.
“Kashiwagi Yuki. Dia ini murid pindahan, nii-chan” Jun mengangguk mengerti.
Mayu-kun, ini buku yang aku pinjam kemarin. Arigatou

Mayu hanya bisa diam, sambil menatap gadis di sebelah Jurina. Sepertinya, Mayu tidak mendengarkan Jurina sama sekali. Jurina menoleh ke arah Yuki yang asyik dengan buku novelnya sendiri. Dia mendesah.

“Mayu?” Mayu masih diam.
Mayu-kun?” kata Jurina lagi.

Jurina mendesah. Mayu sangat fokus pada perempuan di sebelah Jurina. Jurina melirik kakaknya, dia memberi sebuah isyarat pada kedua kakak laki-lakinya itu.

“MAYU!!!”
“Eh? Ada apa?” Jurina tertawa melihat ekpresi Mayu yang sangat lucu.
“Adikku sedang berbicara denganmu, kenapa kau mengabaikannya?” Tanya Jun kesal.
“Eh? Gomen ne, Ju” Jurina mendekat ke arah saudaranya itu dan berbisik di telinganya.
“Kau menyukai teman baruku?” Mayu melebarkan kedua matanya.
“Ti-tidak Ju”
“Jangan bohong!” kata Jurina menggeretak.
“Tidak” Jurina bisa melihat kedua pipi Mayu yang memerah.
“Pipimu seperti tomat, Mayu”

Mayu dengan cepat menutupi kedua pipinya dengan kedua tangannya. Dia benar-benar sangat malu, dan Jurina hanya bisa tertawa melihat tingkahnya.

“Dia lucu, ya?” komentar Yuki.
“Tentu saja. Dia juga sangat tampan. Banyak yang menyukai saudaraku ini, Yuki” kata Jurina.
“Iya, aku percaya” kata Yuki kembali tertawa.

***

Mobil hitam milik Yui berhenti di sebuah rumah yang sangat mewah. Dia keluar dari mobil dan melihat seorang gadis yang duduk di kursi roda. Gadis itu tersenyum dengan kedatangannya.
Nii-chan
Yui tersenyum melihat gadis itu yang menyapanya. Hanya kepada gadis itu, Yui bisa menunjukan senyumannya. Dia mendekat dan mensejajarkan dirinya dengan gadis itu.

“Paru, kau baik?” gadis itu mengangguk.
Nii-chan, ayo masuk” kata Paruru dan membuat Yui mengangguk.

Yui mendorong kursi roda gadis itu. Setiap hari, dia selalu ke rumah gadis itu. Awalnya, dia sangat malas ke rumah itu. Namun, hatinya menjadi luluh karena Paruru. Maka dari itu, Yui selalu kemari setiap pulang sekolah.
Lagi pula, dia dan Paruru sudah di jodohkan ketika mereka masih kecil. Dan Paruru juga tidak bisa jauh dari Yui. Maka dari itu, Yui di minta untuk selalu ke rumah Paruru.

“Kau sudah makan, Paru?” Tanya Yui.
“Belum nii-chan. Nii-chan bagaimana?”
“Belum Paru”
“Kita makan ya, nii-chan?”
“Kau sudah lapar?” Paruru mengangguk membalasnya.

Paruru sudah tidak lagi sekolah. Dulu, dia pernah kecelakaan dan membuatnya harus duduk di kursi roda. Dia termasuk gadis yang sangat polos. Bahkan, dia selalu percaya saja dengan orang lain. Bahkan, orang itu membohonginya saja, dia percaya.
Yui sedikit khawatir dengan kondisi Paruru yang harus tinggal di rumahnya sendiri. Memang, Paruru tinggal bersama kedua orang tuanya. Tapi, dia mempunyai dua saudara yang sangat tidak menyukainya. Keduanya bernama Shimazaki Rina dan Shimazaki Yuka.

Salah satu gadis itu, ada yang menyukai Yui. Maka dari itu, saudara Paruru tidak menyukai Paruru. Apalagi, setelah mereka tahu, jika Paruru sudah di jodohkan dengan Yui. Itu membuat mereka bertambah kesal dengan adik bungsu mereka yang malang itu.
Selama di rumah Paruru, Yui pasti menghabiskan waktunya dengan gadis itu. Mulai dari menonton, berjalan-jalan dan bercanda tawa bersama. Yui akan pulang, setelah Paruru sudah tidur di malam hari.

Nii-chan, malam ini tidur di sini saja, ya?” kata Paruru memohon.
“Paru, aku tidak membawa baju. Aku tidak bisa” Yui membalasnya.
“Mou…… nii-chan” Paruru mengeluh.
“Sayang, jangan seperti itu. Besok, aku akan kembali kemari. Besok kan, nii-chan harus sekolah”
Nii-chan” Paruru kembali mengeluh.
“Begini saja, besok hari minggu kita jalan-jalan, ya?”
Honto?” Yui mengangguk.

Paruru tersenyum senang dan memeluk tubuh pemuda itu dengan erat. Yui membalasnya. Dia mengelus punggung gadis itu.

“Kau tidur, ya? Ini sudah malam” kata Yui mengelusnya.
Nii-chan di sini dulu sampai aku tidur”
“Iya, sayang”

Yui menggendong Paruru, dan membawa gadis itu ke kamarnya. Dia meletakkan gadis itu di kamarnya. Yui menunggu paruru sampai gadis itu benar-benar tertidur. Setelah itu, dia baru akan pulang.

Yui sama sekali tidak lelah. Dia justruh sangat senang. Gadis itu sudah masuk ke lubuk hatinya yang sangat dalam. Dan dia tidak ingin kehilangan gadis itu.
Oyasumi, Paru” dia mengecup kening gadis itu lembut.
Di balik pintu, ada seorang gadis dengan rambut panjang mengintip Yui. Dia menatap kesal Paruru yang sudah tertidur.

“Aku akan merebut Yui darimu, Paru. Aku akan merebutnya” katanya dan lalu pergi begitu saja.




To Be Continued.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar