Author : Rena-chan
Genre : Love, gxg, Roman,
Main cast :
- Matsui Jurina
- Matsui Rena
Other Cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
- Furukawa Airi
- And Other
Happy Reading All.......
~---0---~
Rena terbangun dari tidurnya yang
nyenyak. Dia merasakan bagian tubuhnya yang sangat pegal. Kenapa tidak? Semalam
Jurina benar-benar pergi ke kamarnya dan gadis itu benar-benar melakukan
keinginannya.
Tapi, syukurlah. Leher Rena
terselamatkan. Hanya bagian pundak, dada, dan punggungnya yang penuh bercak
merah. Dan bagian sensitifnya juga masih sangat sakit, karena Jurina yang
terlalu agresif.
Rena melihat Jurina yang sekarang sudah
membuka kedua matanya. Gadis itu bangun dan memeluk Rena dengan erat. Bahkan,
Jurina mencium bibirnya dengan lembut. Jujur, Jurina masih sangat menginginkan
Rena.
“Jyu, sudah pagi. Kita harus siap-siap
sekolah”
“Sebentar lagi, Rena-chan. Aku masih sangat ingin bersamamu” kata Jurina manja.
“Hei, masih banyak waktu untuk kita
bersama, sayang. Jadi, tenanglah”
Jurina mempoutkan bibirnya. Sifat manjanya
dari dulu sampai sekarang, tidak pernah berubah sama sekali. Rena tersenyum
melihat sikap Jurina. Dia mengelus kepala Jurina dan mencium sekilas bibir
gadis itu.
“Rena-chan,
kenapa kau tidak pernah bilang, jika kau itu adalah anak keluarga Matsui yang
terkenal itu?” kata Jurina bertanya.
“Maaf Jyu. Hanya saja, waktu belum
menghendakinya,” kata Rena membalas, “dan aku juga harus mengurus perusahaan. Jadi,
waktuku sedikit sangat padat akhir-akhir ini”
“Iya, Rena-chan. Aku ingin bilang sesuatu padamu”
“Apa itu?”
Jurina mengambil nafasnya terlebih
dahulu. Kemudian, ia kembali meneruskan ucapannya kepada Rena.
“Akhir-akhir ini aku sering mendapat
firasat buruk”
“Maksud dari firasat buruk?” Rena tidak
mengerti sama sekali.
“Entah kenapa, aku merasa akan ada
sesuatu yang terjadi pada kita”
“Tidak akan ada hal buruk yang terjadi
pada kita, Jurina. Tenanglah. Aku akan selalu melindungimu. Percayalah padaku”
“Iya, Rena-chan”
“Sekarang, kita harus siap-siap” Jurina
mengangguk.
***
~Rena Pov~
Setelah kejadian semalam, entah kenapa
hari ini terlihat sangat berbeda. Aku bisa melihat Yui yang langsung di dekati
oleh banyak gadis-gadis. Namun, aku melihat Paruru yang hanya duduk melihat
Yui. Dari raut wajahnya, aku yakin dia sedang sedih sekarang.
Pasti karena semalam. Ketika nii-chan mengumumkan perjodohan antara
Yui dan Atsushi. Iya, itu alasan Paruru sedih sekarang ini.
Sekarang, mulai dari guru biasa bahkan
karyawan yang bertugas di sekolah, menghormatiku. Aku yakin, mereka sudah
mengetahui semuanya, jika aku ini adalah anak pemilik sekolah ini. Oh Tuhan...
menjadi pusat perhatian itu memang sangat tidak enak. Aku benci menjadi pusat
perhatian.
“Yui” dan lebih baik aku menghampiri
gadis ini.
“Rena senpai”
“Aish… kau masih memanggilku senpai ternyata.”
“Salahkah?” aku mengangguk.
“Kau tahu? Kita itu sudah menjadi
saudaraku. Iya, walau pun tidak terikat hubungan darah. Tapi, kau akan menjadi
saudaraku, bukan? Kau akan menikah dengan Atsushi”
Setelah aku mengatakan nama Atsushi. Entah
kenapa, raut wajahnya berubah drastis seperti itu. Benar-benar sangat sedih.
“Aku tahu. Maafkan aku, Yui”
“Tidak apa senpai”
“Nee-chan,
itu lebih baik. Aku sudah menganggapmu sebagai adikku” aku mengelus pundaknya.
“Terima kasih, nee-chan” aku mengangguk.
“Lebih baik kau temui Paruru. Dia tampak
sedih”
“Tapi, aku rasa dia tidak mau menemuiku”
“Kenapa?”
Aku melihatnya yang mendesah. Sejenak,
dia melihat Paruru yang duduk di kursi yang tersedia. Kemudian, ia menceritakan
apa yang terjadi pada dirinya dan Paruru.
“Setelah kejadian yang semalam, kami
langsung bertemu di taman. Paruru ingin sekali aku menolak perjodohan itu.
Tapi, di sisi lain, aku tidak mau menjadi adik yang tidak tahu diri”
“Lalu?”
“Paruru membenciku karena aku tidak bisa
menuruti kemauannya. Dan lalu, dia mengatakan jika dia tidak mau lagi bertemu
denganku.”
Sudah aku duga akan seperti itu
kejadiannya. Maaf Paru. Andai saja aku bisa melakukan sesuatu. Tapi, aku sama
sekali tidak mampu melawan Yuiichi nii-chan.
Perintahnya adalah suatu kewajiban yang harus di jalani. Dan semua ucapannya
adalah hal yang harus di lakukan dan tidak bisa di tentang.
Mungkin, dia hanya akan mendengar
perintah dari kedua kakek dan neneknya. Dan mungkin, Yui. Karena setahuku, nii-chan sangat menyayangi Yui. Iya, nii-chan menyayangi Yui. Bahkan, aku
juga tidak bisa melawan ucapan Yui.
“Mungkin, takdir sudah menggariskan
takdir kalian seperti ini, Yui. Maaf, karena aku tidak bisa membantumu”
“Tidak apa nee-chan. Semua itu bukan salah nee-chan”
“Jika ada sesuatu yang kau ingin, kau katakana
saja padaku.”
“Terima kasih, nee-chan”
“Aku akan melakukannya untukmu. Aku berjanji,
Yui”
“Sekali lagi terima kasih, nee-chan” aku mengangguk.
***
~Author Pov~
Pulang sekolah akhirnya tiba. Hari ini
adalah hari pertama Yui menjadi anak dari keluarga Yokoyama. Berangkat tadi,
dia diantar oleh Yuiichi. Dan pulang, pastinya Yuiichi akan menjemputnya.
Yuiichi sudah ada di depan gerbang
sekolah. Ia menunggu Yui sambil berdiri di samping mobilnya. Banyak anak gadis
yang memandangi ketampanan kakak Yui itu. Namun, sepertinya Yuiichi
menghiraukan tatapan gadis-gadis itu.
“Kau Paruru, bukan?” Yuiichi melihat
Paruru secara tidak sengaja. Dan dia langsung menyapa gadis itu.
“Iya. Memang kenapa, tuan?” Tanya Paruru.
“Kenapa memanggilku tuan?” Yuiichi
sedikit heran.
“Tuan kan anak keluarga Yokoyama.”
“Jangan memanggilku tuan. Panggil saja
aku Yuiichi nii-chan, seperti Yui.
Yui temanmu, bukan?” Paruru mengangguk.
Paruru tampak sangat sedih. Dia memandang
Yuiichi. Dari wajah pemuda itu, Yuiichi dan Yui sangat mirip. Bahkan, Yuiichi
sangat membuatnya teringat dengan Yui.
“Kau ingin pulang?”
“Iya”
“Kau bersamaku saja. Aku akan
mengantarmu pulang, Paru. Ayo masuk saja dulu”
“Tidak perlu nii-chan. Itu hanya merepotkan untuk nii-chan” kata Paruru menolak dengan halus.
“Tidak merepotkan. Ayo, masuk saja”
“Onii-chan”
Mereka menoleh. Ternyata Yui datang. Tapi,
dia menghentikan langkah kakinya ketika melihat Paruru. Yuiichi yang masih
berdiri di depan Paruru, hanya melihat kedua gadis itu yang saling
memperhatikan satu sama lain. Dia mendesah. Dia mengerti keadaan kedua gadis
itu.
“Ano… nii-chan, aku sendiri saja”
“Tidak. Kau ini perempuan. Tidak baik
pulang sendiri. Biar aku antar. Yui ayo masuk sekarang”
Yui melangkah ke arah mobil. Dia masuk
begitu saja tanpa berkata apa-apa. Di dalam sana, dia hanya bisa diam dan
menghempas pada kursi mobil. Sedangkan Paruru, ia duduk di belakang.
***
“Sepertinya, kau memang menyayangi Yui, nii-chan”
“Iya. Kau benar, Rena. Aku sangat
menyayanginya. Aku akan melakukan apapun demi dia”
“Termasuk permintaan Yui itu? Bukankah,
dia memintamu untuk membuat Paruru jatuh hati padamu?” kata Rena bertanya.
“Iya. Aku akan melakukannya. Aku sudah
memutuskan Rina tadi pagi. Mungkin, dia tidak menerima, tapi aku beruntung
ternyata”
“Beruntung kenapa?”
“Rina sudah di jodohkan dengan pemuda
lain.”
“Aku hanya bisa mengatakan, jika kau
harus sering-sering bertemu dengan Paruru, agar dia mulai terbiasa dengan
kehadiranmu”
“Iya, aku akan melakukannya”
“Yui memang seperti tuan putri. Apa yang
dia ucapkan, pasti akan terkabulkan”
“Dia memang seorang putri, Rena” Yuiichi
tersenyum.
Rena mengangguk mengerti. Dia dan Yui
adalah seorang putri. Hanya dalam keluarga saja, mereka di sebut seorang putri.
“Mulai besok, aku akan melakukannya,
Rena”
“Semoga Paruru bisa menerimamu, Nii-chan. Tenang, aku akan membantumu”
“Adik yang baik”
“Tentu saja”
***
“Nii-chan,
aku sekolah dulu, ya?”
“Iya, Yui. Ingat, jangan nakal. Dan satu
lagi, kau bisa berbuat apapun yang kau mau. Tapi, jangan membuat onar”
“Aku ini anak baik, nii-chan. Jadi, kau tenang saja”
“Anak pintar. Sudah sana masuk. Nii-chan akan menjemputmu nanti” Yui
mengangguk.
Yuiichi melihat Yui yang mulai masuk ke
sekolah. Sampai bayangan adiknya tidak terlihat, Yuiichi berbalik hendak masuk
ke dalam mobil, namun tertahan. Dia melihat Paruru yang sedang berbicara pada
dua gadis. Mungkin, temannya. Dia mencoba mendekati mereka dan mendengarkan apa
yang mereka bicarakan.
“Kau memang tidak pantas bersama untuk
Yui. Kalian itu berbeda Paru. Kau hanya gadis biasa, sementara Yui adalah gadis
yang sangat cantik dan dari keluarga bangsawan.”
“Kau dan Yui memang pantas berpisah”
kata gadis yang lain.
Paruru menunduk. Air matanya mulai
menetes. Paruru berfikir, jika gadis itu benar. Memang, dia tidak pantas untuk
Yui. Mereka sudah benar-benar berbeda. Derajat mereka sangat jauh, bagai langit
dan bumi. Paruru sadar sekarang. Lebih baik, dia merelakan Yui dengan Atsushi.
“Hei… ada apa ini?” Yuiichi benar-benar
menghampiri mereka sekarang.
“Tuan Yuiichi” Yuiichi melihat Paruru.
“Paru, kenapa kau menunduk?” Yuiichi
menyentuh dagu gadis itu dan mendongakkan kepala gadis itu. Kedua mata mereka
bertemu.
“Nii-chan”
“Ada apa?” Yuiichi bertanya lagi.
“Tidak apa-apa” suaranya benar-benar
sangat lirih.
“Jangan hiraukan gadis itu, tuan. Dia tidak
pantas untukmu” kata gadis berambut panjang dengan poni ke depan.
“Dia kekasihku. Jangan sakiti dia”
“Apa?”
Yuiichi menghiraukan gadis-gadis itu
yang terkejut. Dia menoleh melihat
Paruru dan mengelus kepala gadis itu. Paruru juga sangat terkejut, karena
perkataan Yuiichi.
“Sayang, sekarang kau masuk, ya? Kau harus
sekolah”
“Nii-chan?”
“Maaf, tadi aku tidak bisa menjemputmu. Kau
tidak marah, kan?” kata Yuiichi tersenyum.
“Nii-chan?”
“Sebagai permintaan maaf, aku akan
mengajakmu ke café. Kita makan malam bersama nanti. Aku akan menjemputmu”
“Nii-chan?”
“Sudah ya, sayang. Nanti aku akan
menjemputmu. Kau harus cantik, nanti. Aku pulang dulu, ya?”
Paruru terkejut, ketika Yuiichi mencium
keningnya dengan lembut. Bahkan, dia tidak mengerti dengan sikap Yuiichi yang
aneh sedari tadi. Mengatakan dirinya adalah sebagai kekasih. Dan sekarang
menciumnya?
“Jaga diri baik-baik, ya? Jika ada yang
berani berbuat tidak baik kepadamu, katakan saja padaku. Aku akan membuatnya
menderita. Apa mereka tadi melakukan hal yang membuatmu sedih?”
“Ti-tidak nii-chan. Aku tidak kenapa-napa. Ta-tadi aku hanya berbicara dengan
mereka”
“Begitu ya? Kalau ada apa-apa katakana saja.
Aku pasti akan menolongmu. Belajar yang rajin ya, sayang? Dah…”
Yuiichi berbalik dan pergi ke arah
mobil. Meninggalkan Paruru yang masih menyimpan sejuta pertanyaan di dalam
benaknya.
“Paru, kenapa kau tidak bilang jika kau
adalah kekasih kakak Yui?”
“Eh? Aku… aku…”
“Maafkan kami, Paru. Jangan bilang
kepadanya, ya? Kami pasti akan melindungimu”
Gila. Ini benar-benar sangat membuat
Paruru sangat bingung. Gadis-gadis itu kembali baik kepadanya, hanya karena
pengakuan Yuiichi yang menganggapnya sebagai kekasihnya. Kepalanya sangat sakit
sekarang ini.
“Nii-chan,
kau ini benar-benar” kata Rena yang sedari tadi melihat kejadian itu bersama
Jurina di sebelahnya.
“Apa Paruru itu kekasih Yuiichi nii-chan?”
“Iya, Jurina.” Jurina melebarkan kedua
matanya.
“Sungguh tidak bisa di tebak takdir
manusia itu”
“Iya. Itulah takdir, Jurina”
“Iya Rena-chan”
To Be Continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar