Jumat, 15 Juli 2016

Is This Love ? (Bagian Dua Puluh)

Title : Is This Love (Bagian Dua Puluh)
Author : Rena-chan
Genre : Love, gxg, Roman, 

Main cast :
  • Matsui Jurina
  • Matsui Rena
Other Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
  • Furukawa Airi
  • And Other

Happy Reading All.......



~---0---~



Yui duduk di tempatnya, setelah dia beristirahat. Tapi, dia mendengar suara-suara dari gadis-gadis yang duduk di belakangnya. Dia menoleh dan menemukan beberapa gadis tengah bercerita.
Yui mengkerutkan dahinya, ketika mereka menyebut nama kakaknya dan Paruru. Dan karena penasaran, dia memberanikan dirinya untuk bertanya.

“Ada apa kalian? Kenapa kalian menyebut nama nii-chan  dan Paruru?” Tanya Yui bingung.
“Yui, kakakmu dan Paruru itu berpacaran, ya?” Yui melebarkan kedua matanya.
“Kenapa kalian berbicara seperti itu?” Tanya Yui bingung.
“Tadi, kakakmu sendiri yang bilang pada kami, Yui”
“Iya, mereka sudah menjalin hubungan” kata Yui akhirnya. Walau dia sebenarnya masih sangat bingung.

Ada beberapa pertanyaan yang terlintas di benaknya. Ada apa dengan kakaknya dan Paruru? Apa yang sebenarnya terjadi? Benar-benar membingungkan untuk Yui.

“Aku akan menceritakan semuanya” Yui tersentak. Dia mendongak dan melihat Paruru yang sudah berdiri di sebelahnya.
“Paruru?”

Paruru duduk di sebelahnya. Dia kemudian menceritakan apa yang terjadi tadi pagi kepada Yui. Yui memang harus tahu semuanya.

“Jadi begitu?” Paruru mengangguk.
“Aku minta maaf, ya?”
“Kau tidak bersalah. Nii-chan kan maksudnya baik. Dia ingin membantumu. Jadi, itu tidak masalah” kata Yui menjelaskan.
“Iya.”

Mereka kembali terdiam. Suasana benar-benar terasa berbeda kali ini. Mereka tidak lagi menunjukan kemesraan mereka. Tapi, mereka masih saling mencintai. Dan itu terbukti, ketika Paruru mencuri pandang ke arah Yui.

“Paru, apa kau masih mencintaiku? Kenapa kau mencuri pandang?” Paruru tersentak. Ternyata, Yui sadar.
“Iya. Apa kau tidak bisa mempertahankan hubungan kita, Yui?”
“Sepertinya, kakakku bisa menggantikan aku, Paru”
“Yui”
“Maaf ya?”

***

Rena melangkah dengan santai menuju kelas Jurina. Di perjalanan, ia berpapasan dengan Annin dan Airi. Mereka terhenti sejenak dan saling memandang satu sama lain.

“Iriyama”
“Matsui” 

Keduanya sama-sama saling menatap dengan tatapan sinis. Namun, Annin juga merasa sedikit takut. Dia sudah di peringatkan oleh kedua orang tuanya, jangan pernah mencari masalah dengan Rena.
Jika itu terjadi, dia akan menderita. Memang, berhadapan dengan keluarga Matsui itu, sama saja seperti mencari mati.

Rena mendekati kedua gadis itu. Rena tahu, jika Annin dan Airi itu sebenarnya sudah bekerja sama. Dia mengetahuinya dari Yuria. Selama ini, diam-diam Yuria mengikuti kedua gadis itu. Dan hanya waktu yang tertentu saja, karena Yuria juga sangat sibuk, selain aktifitasnya menjadi seorang pelajar.
Namun, dia melepas masa SMA-nya. Dan sekarang, gadis itu bekerja sama dengan kakak sepupunya dan Mayu.

“Aku bisa saja mengeluarkan kalian berdua dari sekolah ini. Ingat, aku bukan Rena yang dulu. Aku bisa membuat kalian menyesal. Jadi, jangan macam-macam, kalau kalian ingin hidup kalian tenang”

Setelah itu, Rena pergi begitu saja. Annin bertambah kesal dengan ucapan gadis itu. Sudah dua kali Rena mengancamnya. Dia sedikit takut dengan gadis itu.

“Airi”
“Iya?”
“Besok ikut aku” Airi mengangguk.

***

Café cukup ramai hari ini. Di salah satu meja, ada beberapa orang yang tengah berbincang-bincang. Mereka adalah Rena, Jurina, Atsushi, Yui, Yuiichi dan Paruru serta Mayu. Mereka hanya makan bersama sambil berbincang-bincang dengan ria.
Tapi, Jurina yang duduk di tengah-tengah Yui dan Rena, justruh hanya berbicara dengan Yui. Mereka berbisik-bisik.

“Yui, kau yakin, jika kau memutuskan hubunganmu dengan Paru?”
“Mungkin, ini memang yang terbaik, Ju” Jurina mengangguk mendengarnya.
“Apa hubungan kalian sudah selesai?” Yui mengangguk.
“Iya. Kita sudah benar-benar selesai, Ju” Jurina mendesah mendengarnya.

Tak lama, ponsel Jurina berbunyi. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat pesan yang masuk. Dia tersenyum setelah mengetahui pesan itu. Setelah membalasnya, dia memasukan kembali ponselnya.

“Jadi, aku harap kau bisa menjaga adikku, Atsushi”
“Tenang nii-san, aku akan menjaga adikmu dengan baik. Ngomong-ngomong, siapa gadis ini?” Atsushi menunjuk Paruru.
“Dia kekasihku”
“Eh? Nii-chan

Yuiichi menggenggam tangan Paruru dan tersenyum. Dia mengelus tangan Paruru dengan lembut dan itu mampu membuat Paruru sedikit tenang. Dia mendekat dirinya ke telinga Paruru.

“Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja”
“Cantik nii-san. Nii-san beruntung juga. Lalu, bagaimana dengan Rina?”
“Rina?” Paruru menatap Yuiichi dengan bingung.
“Mantan kekasihku, Paru. Tenang saja”
“Jadi, kalian sudah memutuskan hubungan?” Yuiichi mengangguk dengan pertanyaan Atsushi.
“Karena aku berniat akan menikahi Paruru”

Yui hanya tersenyum miris mendengar ucapan kakaknya. Mungkin, lebih baik mereka seperti itu. Dia bersama Atsushi, sedangkan Paruru bersama kakaknya. Itu cukup adil. Sedangkan Rena dan Jurina hanya bisa asyik berdua.

***

Keluar dari kelas, Jurina langsung menuju keluar sekolah. Rena ijin sekolah, karena dia tengah ada urusan dengan kantornya. Maka dari itu, Jurina sendiri sekarang.

“Jurina” Jurina menoleh”
“Annin?” Jurina sedikit terkejut dengan kedatangan gadis itu.
“Aku ingin mengajakmu. Ini juga sebagai permintaan maafku. Setelah ini, aku tidak akan menemuimu lagi”
“Jangan percaya, Jyu” Jurina menoleh. Ternyata Yui.
“Aku tidak berbohong, Yui. Aku dan Airi akan mengajak Jurina makan di café.”
“Kalau begitu aku ikut”

Annin tampak terkejut dengan ucapan Yui. Tapi, dia tidak boleh menunjukan raut keterkejutannya. Dia menoleh melihat Airi. Airi juga melihatnya, kemudian gadis itu berbisik ke telinganya.

“Ajak saja, daripada dia curiga” Annin mengangguk.
“Ya sudah. Kita berangkat sekarang” Yui mengangguk.

Mereka menuju mobil hitam milik Annin, mereka langsung menuju tempat tujuan. Tapi, dari jarak jauh, Paruru melihat semua itu. Dia sedikit khawatir dengan Yui yang pergi dengan Annin dan Airi, walau Jurina juga pergi dengan mereka.

“Paru”
Nii-chan?”
“Ada apa? Oh iya, kau melihat Yui?” Tanya Yuiichi.
“Yui pergi dengan Annin, nii-chan. Kita ikuti saja mereka, ya?”
“Ya sudah. Sebaiknya, kita langsung ke mobil” Paruru mengangguk.

***

Mobil Annin berjalan dengan normal di jalan raya. Dia masih memikirkan sebuah cara untuk memuluskan rencananya. Dia sedikit khawtir, karena Yui ada di antara mereka. Bisa jadi, dengan adanya Yui, dia tidak bisa melakukan rencanya.
Tapi, dari belakang, mobil Yuiichi mengikuti mobil Annin. Yuiichi sudah meminta Paruru untuk menghubungi Rena. Dan gadis itu, akan menyusul mereka bersama dengan Mayu dan Yuki.

Jurina dan Yui hanya diam di belakang mobil. Mereka tidak melakukan apa-apa, kecuali melihat jalanan dan sesekali mengobrol kecil.
Di sisi lain jalan, ada sebuah mobil berwarna putih yang melajut kencang. Orang yang di dalamnya dalam kondisi mengantuk. Itu benar-benar berbahaya untuknya, ketika mengendarai mobil dalam keadaan mengantuk.

Dan benar saja, di depan mobil itu ada sebuah mobil yang melintas. Mobil itu melintas dengan cukup kencang, bahkan orang yang berada di dalam mobil putih tadi, tidak menyadari jika dia sudah salah jalur.
Rupanya, suara klakson yang berbunyi tidak sampai ke telinganya. Hingga beberapa detik kemudian, ia tersadar, jika dirinya sudah salah jalur. Dan akhirnya, dia membanting stir. Mobilnya terlalu berbelok dan menghantam sebuah mobil berwarna hitam. Dan kecelakaan pun, tidak dapat terhindar. Pengendara mobil berwarna putih tersebut, meninggal di tempat.

***

Mobil milik Annin terbalik. Mereka semua yang ada di dalamnya, berteriak cukup kencang. Tapi, Yui terlempar ke luar. Sedangkan mobil Annin yang sudah dalam keadaan terbalik, meninggalkan Annin dan Airi yang dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Mengenai Jurina? Dia berusaha keluar dari mobil milik Annin. Setelah keluar, dan baru melangkah satu kali, mobil Annin meledak dan membuat Jurina terlempar dan menghantam pohon.

“Yui” Paruru yang melihat Yui langsung menghampiri Yui bersama Yuiichi.
“P-Paru” Yui melihat paruru yang menangis karenanya.
“Yui, bertahanlah”
Nii-chan, to-to-long ja-jaga Paru. Buat di-dia bahagia. A-aku su-sudah ti-tidak kuat lagi. Se-selamat tinggal”

Yui menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kali. Meninggalkan Paruru dan Yuiichi yang menangis karenanya.

Nii-chan,” Rena datang, “astaga, Yui?”
“Rena, Jurina di sana” Rena langsung menoleh. Dia melihat Jurina yang terkapar dengan darah yang keluar dari mulutnya dan membasahi seragam sekolahnya.
“Jurina” Rena langsung menghampiri Jurina.
“Lalu, di mana Annin dan Airi?” Tanya Yuki.
“Mungkin, mereka sudah mati. Mobilnya meledak”
“Astaga”

Rena yang sudah sampai di dekat Jurina, langsung duduk di dekat gadis itu dan mengangkat kepala Jurina, lalu menaruhnya di pahanya. Rena menangis. Rena benar-benar menangis.

“Jurina! Bangun, jyu!” Rena menggoyangkan tubuh gadis itu.
“Jurina, bangun!” Rena benar-benar sangat sedih. Dia merasa bersalah karena meninggalkan Jurina dan akhirnya, berakibat seperti ini.
“Nona, sebaiknya nona Jurina langsung di bawa ke rumah sakit” Rena mengangguk menyetujui ucapan Mayu. Dan mereka membawa Jurina dan Yui ke rumah sakit.



To Be Continued.....

2 komentar:

  1. wah uda chapt 20 aja :v ketinggalan 2 chapt nih, sankyuu uda di update thor hehe :v, btw, itu Jurina sama Yui nya jangan di apa-apain T-T

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan di baca part endnya, udah updet lagi kok

      Hapus