Author : Rena-chan
Genre : Love, gxg, Roman,
Main cast :
- Matsui Jurina
- Matsui Rena
Other Cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
- Furukawa Airi
- And Other
Happy Reading All.......
~---0---~
Yui duduk di tempatnya, setelah dia
beristirahat. Tapi, dia mendengar suara-suara dari gadis-gadis yang duduk di
belakangnya. Dia menoleh dan menemukan beberapa gadis tengah bercerita.
Yui mengkerutkan dahinya, ketika mereka
menyebut nama kakaknya dan Paruru. Dan karena penasaran, dia memberanikan
dirinya untuk bertanya.
“Ada apa kalian? Kenapa kalian menyebut
nama nii-chan dan Paruru?” Tanya Yui bingung.
“Yui, kakakmu dan Paruru itu berpacaran,
ya?” Yui melebarkan kedua matanya.
“Kenapa kalian berbicara seperti itu?” Tanya
Yui bingung.
“Tadi, kakakmu sendiri yang bilang pada
kami, Yui”
“Iya, mereka sudah menjalin hubungan”
kata Yui akhirnya. Walau dia sebenarnya masih sangat bingung.
Ada beberapa pertanyaan yang terlintas
di benaknya. Ada apa dengan kakaknya dan Paruru? Apa yang sebenarnya terjadi? Benar-benar
membingungkan untuk Yui.
“Aku akan menceritakan semuanya” Yui
tersentak. Dia mendongak dan melihat Paruru yang sudah berdiri di sebelahnya.
“Paruru?”
Paruru duduk di sebelahnya. Dia kemudian
menceritakan apa yang terjadi tadi pagi kepada Yui. Yui memang harus tahu
semuanya.
“Jadi begitu?” Paruru mengangguk.
“Aku minta maaf, ya?”
“Kau tidak bersalah. Nii-chan kan maksudnya baik. Dia ingin
membantumu. Jadi, itu tidak masalah” kata Yui menjelaskan.
“Iya.”
Mereka kembali terdiam. Suasana
benar-benar terasa berbeda kali ini. Mereka tidak lagi menunjukan kemesraan
mereka. Tapi, mereka masih saling mencintai. Dan itu terbukti, ketika Paruru
mencuri pandang ke arah Yui.
“Paru, apa kau masih mencintaiku? Kenapa
kau mencuri pandang?” Paruru tersentak. Ternyata, Yui sadar.
“Iya. Apa kau tidak bisa mempertahankan
hubungan kita, Yui?”
“Sepertinya, kakakku bisa menggantikan
aku, Paru”
“Yui”
“Maaf ya?”
***
Rena melangkah dengan santai menuju
kelas Jurina. Di perjalanan, ia berpapasan dengan Annin dan Airi. Mereka terhenti
sejenak dan saling memandang satu sama lain.
“Iriyama”
“Matsui”
Keduanya sama-sama saling menatap dengan
tatapan sinis. Namun, Annin juga merasa sedikit takut. Dia sudah di peringatkan
oleh kedua orang tuanya, jangan pernah mencari masalah dengan Rena.
Jika itu terjadi, dia akan menderita. Memang,
berhadapan dengan keluarga Matsui itu, sama saja seperti mencari mati.
Rena mendekati kedua gadis itu. Rena
tahu, jika Annin dan Airi itu sebenarnya sudah bekerja sama. Dia mengetahuinya
dari Yuria. Selama ini, diam-diam Yuria mengikuti kedua gadis itu. Dan hanya
waktu yang tertentu saja, karena Yuria juga sangat sibuk, selain aktifitasnya
menjadi seorang pelajar.
Namun, dia melepas masa SMA-nya. Dan sekarang,
gadis itu bekerja sama dengan kakak sepupunya dan Mayu.
“Aku bisa saja mengeluarkan kalian
berdua dari sekolah ini. Ingat, aku bukan Rena yang dulu. Aku bisa membuat
kalian menyesal. Jadi, jangan macam-macam, kalau kalian ingin hidup kalian
tenang”
Setelah itu, Rena pergi begitu saja.
Annin bertambah kesal dengan ucapan gadis itu. Sudah dua kali Rena
mengancamnya. Dia sedikit takut dengan gadis itu.
“Airi”
“Iya?”
“Besok ikut aku” Airi mengangguk.
***
Café cukup ramai hari ini. Di salah satu
meja, ada beberapa orang yang tengah berbincang-bincang. Mereka adalah Rena,
Jurina, Atsushi, Yui, Yuiichi dan Paruru serta Mayu. Mereka hanya makan bersama
sambil berbincang-bincang dengan ria.
Tapi, Jurina yang duduk di tengah-tengah
Yui dan Rena, justruh hanya berbicara dengan Yui. Mereka berbisik-bisik.
“Yui, kau yakin, jika kau memutuskan
hubunganmu dengan Paru?”
“Mungkin, ini memang yang terbaik, Ju”
Jurina mengangguk mendengarnya.
“Apa hubungan kalian sudah selesai?” Yui
mengangguk.
“Iya. Kita sudah benar-benar selesai, Ju”
Jurina mendesah mendengarnya.
Tak lama, ponsel Jurina berbunyi. Dia mengeluarkan
ponselnya dan melihat pesan yang masuk. Dia tersenyum setelah mengetahui pesan
itu. Setelah membalasnya, dia memasukan kembali ponselnya.
“Jadi, aku harap kau bisa menjaga
adikku, Atsushi”
“Tenang nii-san, aku akan menjaga adikmu dengan baik. Ngomong-ngomong,
siapa gadis ini?” Atsushi menunjuk Paruru.
“Dia kekasihku”
“Eh? Nii-chan”
Yuiichi menggenggam tangan Paruru dan
tersenyum. Dia mengelus tangan Paruru dengan lembut dan itu mampu membuat
Paruru sedikit tenang. Dia mendekat dirinya ke telinga Paruru.
“Jangan khawatir, semua akan baik-baik
saja”
“Cantik nii-san. Nii-san beruntung
juga. Lalu, bagaimana dengan Rina?”
“Rina?” Paruru menatap Yuiichi dengan
bingung.
“Mantan kekasihku, Paru. Tenang saja”
“Jadi, kalian sudah memutuskan hubungan?”
Yuiichi mengangguk dengan pertanyaan Atsushi.
“Karena aku berniat akan menikahi Paruru”
Yui hanya tersenyum miris mendengar
ucapan kakaknya. Mungkin, lebih baik mereka seperti itu. Dia bersama Atsushi,
sedangkan Paruru bersama kakaknya. Itu cukup adil. Sedangkan Rena dan Jurina
hanya bisa asyik berdua.
***
Keluar dari kelas, Jurina langsung
menuju keluar sekolah. Rena ijin sekolah, karena dia tengah ada urusan dengan
kantornya. Maka dari itu, Jurina sendiri sekarang.
“Jurina” Jurina menoleh”
“Annin?” Jurina sedikit terkejut dengan
kedatangan gadis itu.
“Aku ingin mengajakmu. Ini juga sebagai
permintaan maafku. Setelah ini, aku tidak akan menemuimu lagi”
“Jangan percaya, Jyu” Jurina menoleh. Ternyata
Yui.
“Aku tidak berbohong, Yui. Aku dan Airi
akan mengajak Jurina makan di café.”
“Kalau begitu aku ikut”
Annin tampak terkejut dengan ucapan Yui.
Tapi, dia tidak boleh menunjukan raut keterkejutannya. Dia menoleh melihat
Airi. Airi juga melihatnya, kemudian gadis itu berbisik ke telinganya.
“Ajak saja, daripada dia curiga” Annin
mengangguk.
“Ya sudah. Kita berangkat sekarang” Yui
mengangguk.
Mereka menuju mobil hitam milik Annin,
mereka langsung menuju tempat tujuan. Tapi, dari jarak jauh, Paruru melihat
semua itu. Dia sedikit khawatir dengan Yui yang pergi dengan Annin dan Airi,
walau Jurina juga pergi dengan mereka.
“Paru”
“Nii-chan?”
“Ada apa? Oh iya, kau melihat Yui?” Tanya
Yuiichi.
“Yui pergi dengan Annin, nii-chan. Kita ikuti saja mereka, ya?”
“Ya sudah. Sebaiknya, kita langsung ke
mobil” Paruru mengangguk.
***
Mobil Annin berjalan dengan normal di
jalan raya. Dia masih memikirkan sebuah cara untuk memuluskan rencananya. Dia sedikit
khawtir, karena Yui ada di antara mereka. Bisa jadi, dengan adanya Yui, dia
tidak bisa melakukan rencanya.
Tapi, dari belakang, mobil Yuiichi
mengikuti mobil Annin. Yuiichi sudah meminta Paruru untuk menghubungi Rena. Dan
gadis itu, akan menyusul mereka bersama dengan Mayu dan Yuki.
Jurina dan Yui hanya diam di belakang
mobil. Mereka tidak melakukan apa-apa, kecuali melihat jalanan dan sesekali
mengobrol kecil.
Di sisi lain jalan, ada sebuah mobil
berwarna putih yang melajut kencang. Orang yang di dalamnya dalam kondisi
mengantuk. Itu benar-benar berbahaya untuknya, ketika mengendarai mobil dalam
keadaan mengantuk.
Dan benar saja, di depan mobil itu ada
sebuah mobil yang melintas. Mobil itu melintas dengan cukup kencang, bahkan
orang yang berada di dalam mobil putih tadi, tidak menyadari jika dia sudah
salah jalur.
Rupanya, suara klakson yang berbunyi
tidak sampai ke telinganya. Hingga beberapa detik kemudian, ia tersadar, jika
dirinya sudah salah jalur. Dan akhirnya, dia membanting stir. Mobilnya terlalu
berbelok dan menghantam sebuah mobil berwarna hitam. Dan kecelakaan pun, tidak
dapat terhindar. Pengendara mobil berwarna putih tersebut, meninggal di tempat.
***
Mobil milik Annin terbalik. Mereka semua
yang ada di dalamnya, berteriak cukup kencang. Tapi, Yui terlempar ke luar. Sedangkan
mobil Annin yang sudah dalam keadaan terbalik, meninggalkan Annin dan Airi yang
dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Mengenai Jurina? Dia berusaha keluar
dari mobil milik Annin. Setelah keluar, dan baru melangkah satu kali, mobil
Annin meledak dan membuat Jurina terlempar dan menghantam pohon.
“Yui” Paruru yang melihat Yui langsung
menghampiri Yui bersama Yuiichi.
“P-Paru” Yui melihat paruru yang
menangis karenanya.
“Yui, bertahanlah”
“Nii-chan,
to-to-long ja-jaga Paru. Buat di-dia bahagia. A-aku su-sudah ti-tidak kuat
lagi. Se-selamat tinggal”
Yui menghembuskan nafasnya untuk yang
terakhir kali. Meninggalkan Paruru dan Yuiichi yang menangis karenanya.
“Nii-chan,”
Rena datang, “astaga, Yui?”
“Rena, Jurina di sana” Rena langsung
menoleh. Dia melihat Jurina yang terkapar dengan darah yang keluar dari
mulutnya dan membasahi seragam sekolahnya.
“Jurina” Rena langsung menghampiri
Jurina.
“Lalu, di mana Annin dan Airi?” Tanya Yuki.
“Mungkin, mereka sudah mati. Mobilnya meledak”
“Astaga”
Rena yang sudah sampai di dekat Jurina,
langsung duduk di dekat gadis itu dan mengangkat kepala Jurina, lalu menaruhnya
di pahanya. Rena menangis. Rena benar-benar menangis.
“Jurina! Bangun, jyu!” Rena
menggoyangkan tubuh gadis itu.
“Jurina, bangun!” Rena benar-benar
sangat sedih. Dia merasa bersalah karena meninggalkan Jurina dan akhirnya,
berakibat seperti ini.
“Nona, sebaiknya nona Jurina langsung di
bawa ke rumah sakit” Rena mengangguk menyetujui ucapan Mayu. Dan mereka membawa
Jurina dan Yui ke rumah sakit.
To Be Continued.....
wah uda chapt 20 aja :v ketinggalan 2 chapt nih, sankyuu uda di update thor hehe :v, btw, itu Jurina sama Yui nya jangan di apa-apain T-T
BalasHapussilahkan di baca part endnya, udah updet lagi kok
Hapus