Author : Rena-chan
Genre : Love, gxg, Roman,
Main cast :
- Matsui Jurina
- Matsui Rena
Other Cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
- Furukawa Airi
- And Other
Happy Reading All.......
~---0---~
Rena
mendesah. Dia berada di kantornya sekarang, dan sedari tadi ia hanya diam dan
mendesah. Ada sesuatu yang ia pikirkan sekarang. Sudah sedari tadi ia berfikir,
dan di sampingnya Mayu hanya bisa diam, melihat gadis itu.
Apa aku harus
melakukannya?
Pikirannya
terus menerus berkata seperti itu. Dia juga sudah mengganti posisi duduknya,
dari duduk tegap sampai menghempaskan tubuhnya di kursi. Dia benar-benar
seperti orang yang tengah kebingungan sekarang.
“Nona,
tenanglah!” kata Mayu akhirnya.
“Apa
harus aku, Mayu?” Tanya Rena kemudian.
“Tentu
saja, nona. Karena kau pemilik tunggal perusahaan Matsui” kata Mayu membalas.
“Baiklah.
Kapan?” Tanya Rena.
“Dua
hari lagi” Rena mendesah.
Rena
tampak resah sekarang. Pikirannya tertuju pada gadis kecilnya. Bagaimana dengan Jurina? Itu yang ia
pikirkan sekarang. Dia sangat menyayangi Jurina. Hatinya memberontak, tapi dia
harus tetap melakukannya.
Dia
pemilik tunggal. Jika, dia tidak melakukannya hanya karena Jurina, maka dia
sangat egois.
“Berapa
lama?” Tanya Rena lagi.
“Mungkin
beberapa minggu ke depan” kata Mayu membalas.
“Baiklah!
Urus semuanya, Mayu” Mayu mengangguk membalasnya.
“Akan
aku lakukan, nona” Rena mengangguk.
***
Keesokan
harinya, di sekolah. Seorang gadis tengah berjalan ke arah kelas. Wajahnya sangat
datar. Tatapan matanya hanya lurus ke depan. Ia masuk ke ruang kelas. Dia melihat
seorang gadis di sana. Gadis itu masih sendiri di dalam kelas.
Gadis
itu melangkah menghampiri gadis berambut panjang yang ada di kelas itu. Gadis
itu menoleh. Kini, tatapan mata mereka saling bertemu.
“Ada
apa kau kemari? Ada yang perlu aku bantu?” kata gadis berambut panjang itu.
“Kau
Kizaki Yuria, bukan? Teman Rena?” gadis berambut panjang itu mengangguk.
“Iya.
Ada apa Iriyama?” Tanya Yuria. Ia benci basa-basi.
“Aku
akan memberikanmu apa pun yang kau mau, asal kau bisa membantuku untuk
menghancurkan hubungan Jurina dan Rena”
Yuria
menatap gadis itu datar, walau sebenarnya dia terkejut dengan permintaan Annin.
Dia mendekati gadis itu. Dia berhenti di depan Annin. Tatapannya masih sama
seperti tadi.
“Jika
aku tidak mau?” tanyanya.
“Kau
akan menderita. Aku bisa melakukan apa saja, Kizaki” kata Annin tersenyum
sinis.
“Aku
tahu! Tapi, aku lebih takut kepada Rena daripada takut kepadamu” kata Yuria.
“Kau
takut kepada Rena?” Yuria mengangguk, “kenapa kau harus takut kepada gadis itu?”
“Aku
mengetahui sesuatu yang tidak kau ketahui, Iriyama” kata Yuria tenang.
“Maksudmu?”
Tanya Annin tidak mengerti.
“Lebih
baik kau keluar. Sebentar lagi, pasti akan banyak anak yang masuk dan tentunya
jam pelajaran akan di mulai. Silahkan keluar”
Annin
mengepalkan tangannya dan menatap gadis itu dengan kesal. Kemudian, dia
langsung keluar begitu saja. Tapi, dia masih mengingat kata-kata Yuria. Jujur,
dia belum mengerti apa kata Yuria.
Apa maksud gadis itu?
Dia
masih memikirkan kata-kata gadis itu. Dia benar-benar tidak tahu, apa yang di
maksud Yuria. Sepertinya, Yuria mengetahui sesuatu. Tapi, apa?
***
Mayu
keluar dari mobilnya. Dia melihat sebuah sekolah yang ada di depannya sekarang.
Itu sekolah Rena. Dia kemari untuk bertemu dengan gadis itu.
Mayu
melangkah ke arah ruangan kantor guru. Di sana, dia langsung bertemu dengan
kepala sekolah. Mayu meminta kepala sekolah, untuk memanggilkan Rena.
Selama
menunggu, Mayu hanya diam di ruangan kepala sekolah. Dia hanya memainkan
ponselnya. Dan kemudian, orang yang di harapkannya datang. Dia menyambut Rena
dengan senyum manisnya.
“Mayu?
Ada apa?” Tanya Rena langsung.
“Nona.
Apa kau siap?”
“Sekarang?”
Mayu menggeleng.
“Besok
nona. Ini” Mayu memberikan amplop pada gadis itu.
“Apa
ini?” Tanya Rena langsung.
“Lihat
saja”
Kemudian,
Rena langsung membuka amplop itu. Dia mendesah. Kemudian, ia kembali menatap
Mayu yang tersenyum kepadanya.
“Kau
ikut?” Mayu mengangguk.
“Tentu
saja.”
“Sebenarnya,
perusahaan apa ini?” Tanya Rena.
“Itu
perusahaan milik nona. Mereka membutuhkan nona untuk beberapa minggu ke depan”
“Baiklah!”
kata Rena setelah dia mendesah.
“Nona
memikirkan gadis kecil nona?” perlahan Rena mengangguk.
“Aku
sangat mencintainya, Mayu” kata Rena.
“Tenanglah
nona. Nanti malam, nona bisa berdua dengannya” Rena kembali mengangguk.
***
~Rena
Pov~
“Jurina”
panggilku.
“Rena-chan, ada apa?” tanyanya sembari
tersenyum kepadaku.
“Kau
jangan latihan hari ini. Temani aku, ya? Hari ini saja, aku mohon” melasku
kepadanya.
“Eh?
Ada apa Rena-chan?” tanyanya bingung.
“Ayolah
temani aku. Aku sangat ingin bersamamu sekarang ini. Kau mau, bukan?” tanyaku.
“Baiklah.
Aku ijin dulu dengan Yui, ya?” aku mengangguk.
Aku
melihatnya yang sekarang berjalan kea rah Yui. Aku melihat mereka yang masih
mengobrol sejenak, kemudian Jurina kembali kepadaku.
“Dia
mengijinkanku” aku tersenyum mendengarnya.
“Kita
pergi, ya?” dia mengangguk.
Aku
menariknya keluar dari sekolah. Di jalan, aku selalu mengelus kepalanya dengan
lembut. Mungkin, untuk beberapa minggu ke depan, aku tidak akan lagi
bersamanya. Maaf ya, sayang? Aku harus pergi, tapi aku tidak akan lama. Hanya sebentar.
Aku
mengajaknya ke kebun binatang. Kemudian, kami berjalan-jalan di sini. Aku harus
mengatakannya sekarang. Aku tidak ingin dia mengkhawatirkan aku, karena besok
aku tidak akan lagi bersamanya.
“Jurina”
panggilku.
“Ada
apa?” tanyanya.
Aku
menatap kedua mata indahnya. Dia terlihat senang. Kedua matanya berbinar. Aku mendekat
dan mencium bibir merah mudanya dengan lembut. Aku sangat menyayanginya. Aku tidak
yakin, jika hari-hariku besok tanpa dirinya akan indah.
Aku
melepasnya. Dia terlihat tersenyum melihatku. Aku membalas senyuman manisnya
itu. Kemudian, ia mencium keningku. Sangat lembut dan membuatku nyaman.
“Aku
ingin berbicara denganmu” seruku langsung.
“Ada
apa?” tanyanya kepadaku.
“Besok
aku akan pergi” dia terlihat terkejut.
“Pergi
kemana?” tanyanya sambil memegang tanganku sangat erat.
“Keluar
negeri. Hanya sebentar. Aku harap kau baik-baik saja di sini dan jangan nakal,
kau mengerti”
“Mou…
Rena-chan” dia memelukku dengan erat.
Aku
membalas pelukannya dan membelai kepalanya dengan lembut. Aku tahu, kau pasti
akan kesepian. Aku pun juga akan kesepian di sana tanpa dirimu, Jurina.
“Jangan
nakal, ya?” dia mengangguk.
“Aku
tidak akan nakal. Tapi, kau tidak akan lama, kan?” tanyanya.
“Tidak.
Hanya beberapa minggu saja. Jaga dirimu baik-baik, ya? Aku selalu mencintaimu,
gadis kecilku” ucapku jujur.
“Aku
juga mencintaimu, Rena-chan” ucapnya.
“Jangan
khawatir, ya? Aku tidak akan nakal di sana” dia mengangguk.
“Aku
percaya. Tapi, kenapa kau harus pergi?” tanyanya.
“Ada
sesuatu yang harus aku lakukan di sana. Kau tidak perlu tahu, nanti akan aku
ceritakan semuanya dengan jelas setelah tiba waktu yang tepat” ucapku lagi.
“Iya,
Rena-chan”
***
~Author
Pov~
Jam
sudah menunjukan pukul 6 pagi. Rena sudah ada di bandara Tokyo bersama dengan
Mayu yang berdiri di sebelahnya. Kepalanya tertunduk, wajahnya sangat suram. Dia
harus meninggalkan gadis kecilnya.
Walau
hanya beberapa minggu, tapi dia tetap merasa kehilangan. Entah bagaimana nanti,
jika Rena ada di luar negeri tanpa Jurina. Dia tidak bisa membayangkannya. Kemarin,
dia sudah menghabiskan waktunya dengan Jurina. Setidaknya, Jurina sudah
berjanji akan menjaga dirinya baik-baik dan tidak akan nakal.
“Rena”
dia mendongak.
“Mama
Atsuko?” dia mendekati wanita itu dan memeluknya.
“Jaga
baik-baik dirimu di sana, ya?” Rena perlahan mengangguk.
“Nona,
kita harus pergi sekarang” Rena melepas pelukannya.
“Mama,
jaga Jurina untukku, ya? Jika, dia menanyakan kemana aku pergi, jangan katakan
yang sesungguhnya. Aku akan sering menghubunginya” Atsuko mengangguk.
“Iya,
sayang. Hati-hati, ya?” Rena kembali mengangguk.
Dengan
berat hati, dia melangkah masuk. Sejenak, dia menolehkan pandangannya ke arah
mama angkatnya. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya kepada dan di balas
oleh Atsuko.
“Semoga
sukses, sayang” lirihnya sambil tersenyum menatap punggung Rena.
To Be Continued.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar