Selasa, 14 Juni 2016

Is This Love ? (Bagian Dua Belas)

Title : Is This Love (Bagian Dua Belas)
Author : Rena-chan
Genre : Love, gxg, Roman, 

Main cast :
  • Matsui Jurina
  • Matsui Rena
Other Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
  • Furukawa Airi
  • And Other
Happy Reading All.......




~---0---~



~Rena Pov~

Huft… benar-benar sangat lelah. Kenapa hidupku seperti ini, ya? Melelahkan. Benar-benar melelahkan menjadi orang yang sibuk seperti aku. Di sekolah, aku harus pura-pura menjadi seorang siswa biasa. Tapi, jika di luar?
Huft… benar-benar lelah. Aku harus mengurus beberapa perusahaan milik keluarga aku. Kalian belum tahu sebenarnya, ya? Iya, aku tahu, aku belum menceritakan kisahku selama sebulan ini.

Ya Tuhan, sampai kapan aku harus seperti ini? Perusahaan papa dan mama harus aku yang menanganinya. Ah… aku belum cerita pada kalian, bukan? Aku bukan anak kandung dari keluarga aku. Iya, aku bukan anak kandung dari mama Atsuko dan papa Kai. Aku bukan anak kandung mereka.
Aku tahu dari satu bulan yang lalu. Tidak sengaja saja, aku mendengar ucapan mama dan papa. Sebenarnya aku ini anak dari kakak papa Kai. Kedua orang tuaku mempunyai beberapa perusahaan. Bukan beberapa, tapi banyak. Kau tahu? BANYAK.

Ada yang di luar negeri, ada juga yang di dalam negeri. Aku pernah bertanya kepada papa dan mama. Sebenarnya, apa pekerjaan papa dan mama kandungku. Apa yang mereka jawab kepadaku?
Papa kandungku itu, sebenarnya adalah seorang pengusaha muda. Itu dulu. Lalu, papa mengembangkan perusahaannya dan akhirnya menjadi orang yang terpandang di negeri ini. Tidak ada yang tidak mengenal ayahku.

Tapi, musibah mendatangi keluargaku. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Waktu itu, aku masih berumur 7 bulan. Dan perusahaan ayahku di pegang oleh pamanku sendiri, yang sekarang menjadi ayah angkatku sendiri.
Dan setelah itu, aku diam-diam mengurus perusahaanku tanpa sepengetahuan Jurina apalagi teman-temanku. Masalah keluarga Iriyama? Aku bisa saja menghentikan perusahaannya hanya dalam satu kedipan saja.

Iya, aku bisa. Tapi, aku tidak ingin melakukannya sekarang. Aku masih harus mengurus beberapa perusahaanku. Sekarang, aku masih ada di perusahaanku. Ini malam. Aku mengadakan pertemuan. Beruntung, karena ayahku juga mau membantuku. Entah bagaimana nasibnya nanti, jika aku sendiri yang melakukan hal ini. Aku tidak bisa membayangkannya.

“Nona” aku mendongak.
“Ada apa?” tanyaku kepada sekretarisku. Dia bernama Watanabe Mayu.
“Ada yang ingin bertemu dengan nona” siapa?
“Siapa?” tanyaku. Aku bangkit dari kursi dudukku.
“Perusahaan Iriyama, nona” Iriyama?
“Iriyama?” dia mengangguk.
“Keluarga terkaya dan posisinya ada di nomor 6. Mereka ingin bergabung dengan perusahaan Matsui, nona.” Ayah Iriyama Anna?
“Baiklah! Kau ikut denganku” dia kembali mengangguk.

Aku melangkah keluar dan aku bertemu dengan seseorang di sana. Laki-laki paruh baya. Mungkin, seumuran dengan papa Kai. Aku mendekat ke arahnya dan menyapanya. Dia terlihat sangat ramah, berbeda dengan putrinya.
Aku dan dia berbicara tentang perusahaan. Dia berniat untuk bekerja sama dengan perusahaanku.

“Baiklah! Semoga, kita bisa bekerja sama dengan baik, tuan Iriyama” dia tersenyum kepadaku.
“Sama-sama nona. Kalau begitu saya pergi dulu” aku mengangguk.

Aku melihatnya yang langsung keluar dari kantorku. Aku tidak mungkin membawa masalahku dengan putrinya di kantor, bukan? Jadi, aku menerimanya. Toh… tidak ada yang tahu, jika sebenarnya pemegang perusahaan keluarga Matsui itu adalah aku.

“Nona Matsui, sepertinya ada masalah” aku menoleh melihat Mayu.
“Seperti itulah. Masalah di sekolah sangat banyak, Mayu” ucapku padanya.
“Kau sangat hebat, nona. Aku tidak pernah menemukan orang sepertimu” eh?
“Maksudmu?” tanyaku padanya.
“Kau bisa sekolah, tapi di sisi lain kau harus memegang perusahaan besar seperti ini. Apa kau tidak lelah?” aku tersenyum tipis.
“Aku sangat senang menjalankan perusahaan milik keluargaku.”

Aku melihatnya yang tersenyum tipis. Sebulan ini, dia menjadi orang yang pertama, yang tahu tentang aku. Dia menjadi pribadi sahabat yang sangat baik untukku. Walau sebenarnya, dia adalah sekretarisku.

“Tapi, nona juga harus mengurus sekolah itu, bukan? Itu juga milik keluarga nona!” aku mengangguk. Sekolah yang aku tempati sekarang ini, memang sekolah milik keluargaku.
“Iya, aku tahu!” balasku singkat.
“Tapi, apa masalahmu di sekolah nona?” tanyanya kemudian.
“Kau tahu Iriyama Anna? Anak paman tadi”
“Ah… aku pernah bertemu dengan anaknya langsung nona. Memangnya kenapa?”
“Dia pernah mengancamku.”
“Apa?” aku mengangguk.

Aku langsung menceritakan semuanya kepadanya. Tanpa sedikit pun yang tertinggal, aku sudah benar-benar mempercayainya. Maka dari itu, aku selalu bercerita kepadanya. Dia terlihat sesekali mengangguk, tapi kemudian wajahnya berubah. Setelah aku menceritakan sesuatu yang membuatnya terkejut.

“Keterlaluan sekali dia. Kenapa nona masih mempertahankan dia di sekolah? Kenapa tidak langsung di keluarkan saja?” Tanya Mayu.
“Aku bisa saja mengeluarkan dirinya, Mayu. Tapi, aku tidak mempunyai alasan yang tepat untuk mengeluarkan dirinya dari sekolah” balasku.
“Aku tahu nona. Tapi, jika dia di biarkan, dia akan melunjak” aku mendesah.
“Iya aku tahu. Tapi, biarlah. Aku ingin tahu apa yang dia lakukan padaku!”
“Nona jangan khawatir. Aku akan menjaga nona. Banyak yang menjaga nona” apa?
“Maksudmu?” dia tersenyum.

Aku tidak tahu masalah ini. Sungguh. Aku sama sekali tidak tahu. Apa yang di katakan Mayu? Siapa yang melindungiku?

“Apa kau akan mengatakan, jika selama ini ada yang menjagaku?” dia mengangguk. Aku terkesiap.
“Iya nona. Ada yang menjagamu selama ini. Bahkan, sebelum kau tahu jika kau adalah pemegang perusahaan Matsui corp.” Bagaimana bisa?
“Bagaimana mungkin? Dan aku sendiri juga tidak mengetahuinya, Mayu. Kau bercanda?”
“Aku tidak bercanda nona. Tenanglah, orang-orang terdekatmu tidak ada yang tahu. Aku akan merahasiakan semua ini, sampai kau sendiri yang membuka rahasiamu di depan sahabatmu sendiri” aku tersenyum mendengarnya.
“Terima kasih” dia mengangguk.

***

~Author Pov~

Rena berjalan bersama dengan Jurina di sebelahnya. Pagi ini, seperti biasa mereka akan pergi ke sekolah bersama. Tentunya, Jurina masih ada di dekatnya dan bermanja dengan gadis itu. Selama ini pun, Jurina tidak tahu siapa Rena sebenarnya. Dia masih menyembunyikan identitasnya dari Jurina.
Dia akan bercerita, setelah ada waktu yang tepat. Lagi pula, jika dia masih seperti ini. Itu akan sangat menguntungkan baginya. Tidak akan ada yang mencurigainya sama sekali. Bahkan, termasuk musuhnya sendiri.

“Sudah ya? Kau ke kelas dulu sana, nanti aku akan ke kelasmu ketika istirahat”
“Iya Rena-chan.” Rena tersenyum mendengarnya.

Mereka berpisah. Rena harus kembali menjadi murid SMA, tapi setelah usai di sekolah dia harus menjadi gadis yang menjadi pemegang perusahaan terkenal di negeri itu. Tidak ada yang mengatahuinya sama sekali. Hanya orang-orang tertentu yang mengetahui siapa dia sebenarnya.
Dan di sekolah, yang tahu siapa Rena sebenarnya adalah kepala sekolah. Selain itu, tidak ada yang mengetahuinya sama sekali. Bahkan sampai karyawan biasa.

Di perjalanan, dia harus berhenti. Ponsel miliknya berbunyi. Dia mengambil ponsel yang ada di saku kanan, kemudian melihat nama yang tertera di layar ponsel itu.

“Ada apa, paman?” tanyanya pada seseorang yang jauh di seberang.
“Baik. Akan saya lakukan nanti. Saya harus sekolah terlebih dahulu. Terima kasih” ucapnya.

Dia mendesah. Ada yang harus ia lakukan. Salah satu karyawannya menelponnya. Masalah bisnisnya. Sebenarnya, ini membuatnya sangat lelah. Tapi, dia tetap melakukannya. Demi ayahnya sendiri. Apalagi sang ayah sudah bekerja keras untuk perusahaan miliknya, dan dia harus menggantikannya.
Dia tidak boleh mengeluh. Jika sang ayah bisa, tentunya dia harus bisa. Dia tidak boleh mengecewakan kedua orang tuanya yang sudah susah payah mengembangkan perusahaan mereka, hingga akhirnya bisa seperti ini.

***

Rena keluar dari kelasnya. Dia langsung melangkah ke arah lapangan. Dia mendesah setelah sampai di sana. Pemandangan yang tidak mengenakkan. Lagi-lagi gadis kecilnya harus di ganggu oleh gadis yang mengamcamnya waktu lalu.
Dia melangkah dan menarik tangan Jurina. Dia sedikit geram dengan gadis bermarga Iriyama itu. Sepertinya, tidak ada kata lelah untuk mengganggu Jurina. Itu yang membuatnya geram kepada gadis itu.

“Sudah aku bilang, bukan? Jangan pernah menganggu gadis kecilku” ucapnya ketus.
“Kau lagi? Kau tidak tahu siapa aku?” Annin menunjuk dirinya sendiri.
“Aku tahu! Tapi, aku tidak takut denganmu. Lebih baik kau pergi dari sini.”
“Aku bisa saja membuatmu menderita Matsui Rena” Rena tersenyum sinis untuk pertama kalinya.
“Lakukan saja. Itupun, jika kau bisa, Iriyama” kata Rena melawan.
“Cih! Jika itu kemauanmu, aku akan menghancurkan keluargamu” Rena kembali tersenyum.
“Coba saja. Aku menantangmu, Iriyama” Annin mengepalkan tangannya dengan sangat erat. Mencoba menahan emosinya yang hampir meluap, karena gadis berkulit putih pucat yang ada di depannya.

Yui yang menatap mereka, hanya bisa diam. Dia sama sekali tidak pernah berfikir, jika seniornya yang ada di kelas 3 A itu, bisa mengancam orang. Apalagi, memberi senyuman sinis yang menurutnya menakutkan.
Ini pertama kali Rena melakukan hal itu. Senyuman Rena terlalu menakutkan untuk di lihat. Tapi, dia sangat bersyukur, karena setidaknya dia tidak menerima senyuman itu dari seniornya itu.

“Kenapa Rena senpai bisa seperti itu, ya?” gumamnya bertanya.
“Rena terlihat mengerikan” dia menoleh melihat salah satu sahabatnya. Itu Sayaka.
“Kau benar Sayaka. Rena terlihat mengerikan sekarang” kata Yui menyetujui ucapan Sayaka.

Airi yang berada jauh dari mereka, juga sedikit terkejut dengan perubahan sikap Rena. Rena tidak seperti biasanya yang kalem. Tapi, Rena menunjukan jati dirinya yang lain. Dan jujur, itu mampu membuat Airi takut.
Entah kenapa, Airi sangat takut. Dia merinding seketika. Dia merasa, jika dia bertindak hal-hal yang aneh kepada gadis itu, dia akan menyesal.

Rena memang kalem. Tapi, jika dia tengah marah, dia bisa mengeluarkan aura yang mampu membuat orang bergidik. Itu sudah menjadi keturunan keluarga Matsui. Ayah Rena dulu juga mampu membuat orang seperti itu.
Iya, Rena kalem dari ibunya, tapi sifatnya yang mampu membuat orang bergidik, menurun dari ayahnya. Maka dari itu, dia langsung mengambil alih perusahaan. Toh… orang-orang yang bekerja sama dengan perusahaan keluarganya, meminta dia untuk langsung turun tangan memegang perusahaan milik keluarganya.

“Aku pastikan, kau yang menderita Iriyama” kata Rena lagi. Entah kenapa, kata-kata itu berhasil membuat Annin menelan ludahnya sendiri.

Ada sesuatu yang ia rasakan. Entah apa itu, tapi kata-kata Rena mampu membuatnya menciut. Perasaan takut menyelimuti dirinya. Ini sangat berbeda dari biasanya. Dulu, ketika dia mengancam Yui, Yui yang takut kepadanya. Tapi, ketika dia mendapat ancaman dari Rena, dia yang takut.

Rena-chan kenapa jadi seperti itu, ya?” Tanya Paruru yang langsung di balas gelengan kepala oleh Yuria dan Akane.
“Aku sendiri juga bingung, Paru. Dia benar-benar menakutkan”

Padahal, ancaman itu bukan untuk mereka. Tapi, entah kenapa mereka juga sangat takut melihat sikap Rena yang seperti ini. Jurina saja yang ada di dekatnya, juga merasakan hal yang sama. Rena benar-benar berbeda sekarang ini.

“Rena, kau kenapa?” Tanya Jurina dan membuatnya menoleh.
“Tidak apa-apa, Jurina. Aku hanya tidak suka saja dengan sikap gadis itu. Dia terlalu berlebihan kepadamu” kata Rena ramah.

Jurina merasa tenang dengan sikap Rena yang ramah. Hanya saja, dia benar-benar tidak percaya, jika Rena bisa berbuat seperti itu kepada orang. Mengancam dan memberi tatapan yang mampu membuat orang menciut nyalinya.
Rena mengelus kepala Jurina dengan lembut. Jurina menghela nafas lega. Rena sudah kembali seperti Rena yang dulu. Ini adalah sifat Rena yang ia suka.

Annin yang masih berdiri di depan mereka, hanya bisa menatap Rena. Dia benar-benar tidak habis pikir, jika Rena bisa membuatnya seperti ini. Dia menyeramkan. Itu kata hatinya. Dia melihat sosok yang berbeda dari diri gadis itu.
Bukan hanya dia saja, namun juga Airi. Gadis itu juga sangat terlihat tidak percaya, jika Rena seperti ini. Yuria, Akane, Paruru dan Yui serta teman basket Yui yang lain, juga tidak menyangka dengan sikap Rena seperti itu. Rena sangat menyeramkan.

Tapi, Rena akan terlihat ramah di depan orang-orang yang baik kepadanya. Dan juga mereka menyayangi Rena. Rena akan lebih ramah, jika orang itu ramah kepadanya. Tapi, dia akan menjadi manusia menyeramkan, jika orang itu menyakitinya. Itulah Rena yang sekarang. Dia memegang teguh prinsip ayahnya.

Jadi, apa kau berani dengannya? Bila kau baik, dia akan baik kepadamu. Tapi, jika kau jahat. Jangan harap, kau bisa tenang. Dia akan menyakitimu beribu-ribu kali lipat dari apa yang kau lakukan kepadanya.




To Be Continued......... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar