Author : Rena-chan
Genre : Love, gxg, Roman,
Main cast :
- Matsui Jurina
- Matsui Rena
Other Cast :
- Yokoyama Yui
- Shimazaki Haruka
- Furukawa Airi
- And Other
Happy Reading All.......
***
~---0---~
~Rena Pov~
Huft… benar-benar sangat lelah. Kenapa hidupku
seperti ini, ya? Melelahkan. Benar-benar melelahkan menjadi orang yang sibuk
seperti aku. Di sekolah, aku harus pura-pura menjadi seorang siswa biasa. Tapi,
jika di luar?
Huft… benar-benar lelah. Aku harus
mengurus beberapa perusahaan milik keluarga aku. Kalian belum tahu sebenarnya,
ya? Iya, aku tahu, aku belum menceritakan kisahku selama sebulan ini.
Ya Tuhan, sampai kapan aku harus seperti
ini? Perusahaan papa dan mama harus aku yang menanganinya. Ah… aku belum cerita
pada kalian, bukan? Aku bukan anak kandung dari keluarga aku. Iya, aku bukan
anak kandung dari mama Atsuko dan papa Kai. Aku bukan anak kandung mereka.
Aku tahu dari satu bulan yang lalu. Tidak
sengaja saja, aku mendengar ucapan mama dan papa. Sebenarnya aku ini anak dari
kakak papa Kai. Kedua orang tuaku mempunyai beberapa perusahaan. Bukan beberapa,
tapi banyak. Kau tahu? BANYAK.
Ada yang di luar negeri, ada juga yang
di dalam negeri. Aku pernah bertanya kepada papa dan mama. Sebenarnya, apa
pekerjaan papa dan mama kandungku. Apa yang mereka jawab kepadaku?
Papa kandungku itu, sebenarnya adalah
seorang pengusaha muda. Itu dulu. Lalu, papa mengembangkan perusahaannya dan
akhirnya menjadi orang yang terpandang di negeri ini. Tidak ada yang tidak mengenal
ayahku.
Tapi, musibah mendatangi keluargaku. Kedua
orang tuaku meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Waktu itu, aku masih
berumur 7 bulan. Dan perusahaan ayahku di pegang oleh pamanku sendiri, yang
sekarang menjadi ayah angkatku sendiri.
Dan setelah itu, aku diam-diam mengurus perusahaanku
tanpa sepengetahuan Jurina apalagi teman-temanku. Masalah keluarga Iriyama? Aku
bisa saja menghentikan perusahaannya hanya dalam satu kedipan saja.
Iya, aku bisa. Tapi, aku tidak ingin
melakukannya sekarang. Aku masih harus mengurus beberapa perusahaanku. Sekarang,
aku masih ada di perusahaanku. Ini malam. Aku mengadakan pertemuan. Beruntung,
karena ayahku juga mau membantuku. Entah bagaimana nasibnya nanti, jika aku
sendiri yang melakukan hal ini. Aku tidak bisa membayangkannya.
“Nona” aku mendongak.
“Ada apa?” tanyaku kepada sekretarisku. Dia
bernama Watanabe Mayu.
“Ada yang ingin bertemu dengan nona”
siapa?
“Siapa?” tanyaku. Aku bangkit dari kursi
dudukku.
“Perusahaan Iriyama, nona” Iriyama?
“Iriyama?” dia mengangguk.
“Keluarga terkaya dan posisinya ada di
nomor 6. Mereka ingin bergabung dengan perusahaan Matsui, nona.” Ayah Iriyama
Anna?
“Baiklah! Kau ikut denganku” dia kembali
mengangguk.
Aku melangkah keluar dan aku bertemu
dengan seseorang di sana. Laki-laki paruh baya. Mungkin, seumuran dengan papa
Kai. Aku mendekat ke arahnya dan menyapanya. Dia terlihat sangat ramah, berbeda
dengan putrinya.
Aku dan dia berbicara tentang
perusahaan. Dia berniat untuk bekerja sama dengan perusahaanku.
“Baiklah! Semoga, kita bisa bekerja sama
dengan baik, tuan Iriyama” dia tersenyum kepadaku.
“Sama-sama nona. Kalau begitu saya pergi
dulu” aku mengangguk.
Aku melihatnya yang langsung keluar dari
kantorku. Aku tidak mungkin membawa masalahku dengan putrinya di kantor, bukan?
Jadi, aku menerimanya. Toh… tidak ada yang tahu, jika sebenarnya pemegang
perusahaan keluarga Matsui itu adalah aku.
“Nona Matsui, sepertinya ada masalah”
aku menoleh melihat Mayu.
“Seperti itulah. Masalah di sekolah
sangat banyak, Mayu” ucapku padanya.
“Kau sangat hebat, nona. Aku tidak
pernah menemukan orang sepertimu” eh?
“Maksudmu?” tanyaku padanya.
“Kau bisa sekolah, tapi di sisi lain kau
harus memegang perusahaan besar seperti ini. Apa kau tidak lelah?” aku
tersenyum tipis.
“Aku sangat senang menjalankan
perusahaan milik keluargaku.”
Aku melihatnya yang tersenyum tipis. Sebulan
ini, dia menjadi orang yang pertama, yang tahu tentang aku. Dia menjadi pribadi
sahabat yang sangat baik untukku. Walau sebenarnya, dia adalah sekretarisku.
“Tapi, nona juga harus mengurus sekolah
itu, bukan? Itu juga milik keluarga nona!” aku mengangguk. Sekolah yang aku
tempati sekarang ini, memang sekolah milik keluargaku.
“Iya, aku tahu!” balasku singkat.
“Tapi, apa masalahmu di sekolah nona?”
tanyanya kemudian.
“Kau tahu Iriyama Anna? Anak paman tadi”
“Ah… aku pernah bertemu dengan anaknya
langsung nona. Memangnya kenapa?”
“Dia pernah mengancamku.”
“Apa?” aku mengangguk.
Aku langsung menceritakan semuanya
kepadanya. Tanpa sedikit pun yang tertinggal, aku sudah benar-benar
mempercayainya. Maka dari itu, aku selalu bercerita kepadanya. Dia terlihat
sesekali mengangguk, tapi kemudian wajahnya berubah. Setelah aku menceritakan
sesuatu yang membuatnya terkejut.
“Keterlaluan sekali dia. Kenapa nona
masih mempertahankan dia di sekolah? Kenapa tidak langsung di keluarkan saja?” Tanya
Mayu.
“Aku bisa saja mengeluarkan dirinya,
Mayu. Tapi, aku tidak mempunyai alasan yang tepat untuk mengeluarkan dirinya
dari sekolah” balasku.
“Aku tahu nona. Tapi, jika dia di
biarkan, dia akan melunjak” aku mendesah.
“Iya aku tahu. Tapi, biarlah. Aku ingin
tahu apa yang dia lakukan padaku!”
“Nona jangan khawatir. Aku akan menjaga
nona. Banyak yang menjaga nona” apa?
“Maksudmu?” dia tersenyum.
Aku tidak tahu masalah ini. Sungguh. Aku
sama sekali tidak tahu. Apa yang di katakan Mayu? Siapa yang melindungiku?
“Apa kau akan mengatakan, jika selama
ini ada yang menjagaku?” dia mengangguk. Aku terkesiap.
“Iya nona. Ada yang menjagamu selama
ini. Bahkan, sebelum kau tahu jika kau adalah pemegang perusahaan Matsui corp.”
Bagaimana bisa?
“Bagaimana mungkin? Dan aku sendiri juga
tidak mengetahuinya, Mayu. Kau bercanda?”
“Aku tidak bercanda nona. Tenanglah,
orang-orang terdekatmu tidak ada yang tahu. Aku akan merahasiakan semua ini,
sampai kau sendiri yang membuka rahasiamu di depan sahabatmu sendiri” aku
tersenyum mendengarnya.
“Terima kasih” dia mengangguk.
***
~Author Pov~
Rena berjalan bersama dengan Jurina di
sebelahnya. Pagi ini, seperti biasa mereka akan pergi ke sekolah bersama. Tentunya,
Jurina masih ada di dekatnya dan bermanja dengan gadis itu. Selama ini pun,
Jurina tidak tahu siapa Rena sebenarnya. Dia masih menyembunyikan identitasnya
dari Jurina.
Dia akan bercerita, setelah ada waktu
yang tepat. Lagi pula, jika dia masih seperti ini. Itu akan sangat
menguntungkan baginya. Tidak akan ada yang mencurigainya sama sekali. Bahkan,
termasuk musuhnya sendiri.
“Sudah ya? Kau ke kelas dulu sana, nanti
aku akan ke kelasmu ketika istirahat”
“Iya Rena-chan.”
Rena tersenyum mendengarnya.
Mereka berpisah. Rena harus kembali
menjadi murid SMA, tapi setelah usai di sekolah dia harus menjadi gadis yang
menjadi pemegang perusahaan terkenal di negeri itu. Tidak ada yang
mengatahuinya sama sekali. Hanya orang-orang tertentu yang mengetahui siapa dia
sebenarnya.
Dan di sekolah, yang tahu siapa Rena
sebenarnya adalah kepala sekolah. Selain itu, tidak ada yang mengetahuinya sama
sekali. Bahkan sampai karyawan biasa.
Di perjalanan, dia harus berhenti. Ponsel
miliknya berbunyi. Dia mengambil ponsel yang ada di saku kanan, kemudian
melihat nama yang tertera di layar ponsel itu.
“Ada apa, paman?” tanyanya pada seseorang
yang jauh di seberang.
“Baik. Akan saya lakukan nanti. Saya harus
sekolah terlebih dahulu. Terima kasih” ucapnya.
Dia mendesah. Ada yang harus ia lakukan.
Salah satu karyawannya menelponnya. Masalah bisnisnya. Sebenarnya, ini
membuatnya sangat lelah. Tapi, dia tetap melakukannya. Demi ayahnya sendiri. Apalagi
sang ayah sudah bekerja keras untuk perusahaan miliknya, dan dia harus
menggantikannya.
Dia tidak boleh mengeluh. Jika sang ayah
bisa, tentunya dia harus bisa. Dia tidak boleh mengecewakan kedua orang tuanya
yang sudah susah payah mengembangkan perusahaan mereka, hingga akhirnya bisa
seperti ini.
***
Rena keluar dari kelasnya. Dia langsung
melangkah ke arah lapangan. Dia mendesah setelah sampai di sana. Pemandangan yang
tidak mengenakkan. Lagi-lagi gadis kecilnya harus di ganggu oleh gadis yang
mengamcamnya waktu lalu.
Dia melangkah dan menarik tangan Jurina.
Dia sedikit geram dengan gadis bermarga Iriyama itu. Sepertinya, tidak ada kata
lelah untuk mengganggu Jurina. Itu yang membuatnya geram kepada gadis itu.
“Sudah aku bilang, bukan? Jangan pernah
menganggu gadis kecilku” ucapnya ketus.
“Kau lagi? Kau tidak tahu siapa aku?”
Annin menunjuk dirinya sendiri.
“Aku tahu! Tapi, aku tidak takut
denganmu. Lebih baik kau pergi dari sini.”
“Aku bisa saja membuatmu menderita
Matsui Rena” Rena tersenyum sinis untuk pertama kalinya.
“Lakukan saja. Itupun, jika kau bisa,
Iriyama” kata Rena melawan.
“Cih! Jika itu kemauanmu, aku akan
menghancurkan keluargamu” Rena kembali tersenyum.
“Coba saja. Aku menantangmu, Iriyama”
Annin mengepalkan tangannya dengan sangat erat. Mencoba menahan emosinya yang
hampir meluap, karena gadis berkulit putih pucat yang ada di depannya.
Yui yang menatap mereka, hanya bisa
diam. Dia sama sekali tidak pernah berfikir, jika seniornya yang ada di kelas 3
A itu, bisa mengancam orang. Apalagi, memberi senyuman sinis yang menurutnya
menakutkan.
Ini pertama kali Rena melakukan hal itu.
Senyuman Rena terlalu menakutkan untuk di lihat. Tapi, dia sangat bersyukur,
karena setidaknya dia tidak menerima senyuman itu dari seniornya itu.
“Kenapa Rena senpai bisa seperti itu, ya?” gumamnya bertanya.
“Rena terlihat mengerikan” dia menoleh
melihat salah satu sahabatnya. Itu Sayaka.
“Kau benar Sayaka. Rena terlihat
mengerikan sekarang” kata Yui menyetujui ucapan Sayaka.
Airi yang berada jauh dari mereka, juga
sedikit terkejut dengan perubahan sikap Rena. Rena tidak seperti biasanya yang
kalem. Tapi, Rena menunjukan jati dirinya yang lain. Dan jujur, itu mampu
membuat Airi takut.
Entah kenapa, Airi sangat takut. Dia merinding
seketika. Dia merasa, jika dia bertindak hal-hal yang aneh kepada gadis itu,
dia akan menyesal.
Rena memang kalem. Tapi, jika dia tengah
marah, dia bisa mengeluarkan aura yang mampu membuat orang bergidik. Itu sudah
menjadi keturunan keluarga Matsui. Ayah Rena dulu juga mampu membuat orang
seperti itu.
Iya, Rena kalem dari ibunya, tapi
sifatnya yang mampu membuat orang bergidik, menurun dari ayahnya. Maka dari
itu, dia langsung mengambil alih perusahaan. Toh… orang-orang yang bekerja sama
dengan perusahaan keluarganya, meminta dia untuk langsung turun tangan memegang
perusahaan milik keluarganya.
“Aku pastikan, kau yang menderita
Iriyama” kata Rena lagi. Entah kenapa, kata-kata itu berhasil membuat Annin
menelan ludahnya sendiri.
Ada sesuatu yang ia rasakan. Entah apa
itu, tapi kata-kata Rena mampu membuatnya menciut. Perasaan takut menyelimuti
dirinya. Ini sangat berbeda dari biasanya. Dulu, ketika dia mengancam Yui, Yui
yang takut kepadanya. Tapi, ketika dia mendapat ancaman dari Rena, dia yang
takut.
“Rena-chan
kenapa jadi seperti itu, ya?” Tanya Paruru yang langsung di balas gelengan
kepala oleh Yuria dan Akane.
“Aku sendiri juga bingung, Paru. Dia benar-benar
menakutkan”
Padahal, ancaman itu bukan untuk mereka.
Tapi, entah kenapa mereka juga sangat takut melihat sikap Rena yang seperti
ini. Jurina saja yang ada di dekatnya, juga merasakan hal yang sama. Rena
benar-benar berbeda sekarang ini.
“Rena, kau kenapa?” Tanya Jurina dan
membuatnya menoleh.
“Tidak apa-apa, Jurina. Aku hanya tidak
suka saja dengan sikap gadis itu. Dia terlalu berlebihan kepadamu” kata Rena
ramah.
Jurina merasa tenang dengan sikap Rena
yang ramah. Hanya saja, dia benar-benar tidak percaya, jika Rena bisa berbuat
seperti itu kepada orang. Mengancam dan memberi tatapan yang mampu membuat
orang menciut nyalinya.
Rena mengelus kepala Jurina dengan
lembut. Jurina menghela nafas lega. Rena sudah kembali seperti Rena yang dulu. Ini
adalah sifat Rena yang ia suka.
Annin yang masih berdiri di depan
mereka, hanya bisa menatap Rena. Dia benar-benar tidak habis pikir, jika Rena
bisa membuatnya seperti ini. Dia
menyeramkan. Itu kata hatinya. Dia melihat sosok yang berbeda dari diri
gadis itu.
Bukan hanya dia saja, namun juga Airi. Gadis
itu juga sangat terlihat tidak percaya, jika Rena seperti ini. Yuria, Akane,
Paruru dan Yui serta teman basket Yui yang lain, juga tidak menyangka dengan
sikap Rena seperti itu. Rena sangat menyeramkan.
Tapi, Rena akan terlihat ramah di depan
orang-orang yang baik kepadanya. Dan juga mereka menyayangi Rena. Rena akan
lebih ramah, jika orang itu ramah kepadanya. Tapi, dia akan menjadi manusia
menyeramkan, jika orang itu menyakitinya. Itulah Rena yang sekarang. Dia memegang
teguh prinsip ayahnya.
Jadi, apa kau berani dengannya? Bila kau
baik, dia akan baik kepadamu. Tapi, jika kau jahat. Jangan harap, kau bisa
tenang. Dia akan menyakitimu beribu-ribu kali lipat dari apa yang kau lakukan
kepadanya.
To Be Continued.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar