Jumat, 06 Mei 2016

Star Boy (Chapter 11)

Title : Star Boy Chapter 11
Author : Rena Anisa Azahra ~ Rena-chan
Genre : Gender-Bender, Fantasi, Love

Main Cast :
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
Support Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Yamamoto Sayaka
  • Shimazaki Haruka
  • And Others....
Happy Reading All.....




~---0---~




Sayaka melangkah dengan langkah kakinya yang cepat. Wajahnya tampak serius, dan tadi malam dia berfikir keras. Dan paginya, kini dia melangkah ke arah kelas, yang bukan kelasnya sendiri. Melainkan kelas seseorang yang akan dia temui nantinya.
Ia masuk ke dalam kelas itu, dan menemukan seorang gadis yang tengah terdiam sambil memandang lurus ke depan. Ia menolah ke arah sudut kelas lainnya. Di sana hanya ada gadis itu saja. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, dengan kekuatan di dalam tubuhnya ia berlari cepat dan menggendong gadis itu. Membawanya keluar dari kelas secepat mungkin, menuju ke sebuah tempat yang sangat sepi. Mungkin sudah sangat jauh dari kuliah itu.

Dia berhenti dan menurunkan gadis itu dari gendongannya. Gadis itu terlihat sedikit terkejut, ketika tahu bahwa Sayaka-lah yang membawanya pergi dari kelasnya ketika kelas sedang sepi. Dia memandang Sayaka dengan kedua matanya yang melebar.

"Kenapa kau lakukan ini?" tanya Miyuki ketus.
"Aku tahu aku salah, tapi ada yang lebih penting yang harus aku katakan padamu" kata Sayaka.
"Aku tidak percaya lagi padamu" ketus Miyuki.
"Aku tahu kau masih mencintaiku bukan?" Miyuki memandangnya dengan matanya yang tajam.
"Apa yang ingin kau bicarakan sebenarnya?" tanya Miyuki langsung.
"Ikutlah aku, aku tidak ingin mencelakaimu Milky" kata Sayaka serius.
"Bukan aku yang salah, tapi kau yang salah Sayaka. Seharusnya, kau yang ikut aku bukan aku yang ikut kau" kata Miyuki lagi.

Sejenak mereka saling terdiam satu sama lain. Miyuki menolehkan pandangannya ke arah lain, ia terlalu lelah sekarang karena tadi baru saja otaknya ia gunakan untuk menyerap pelajaran, dan justruh Sayaka diam-diam menculiknya.

"Kau tahu kan, aku dendam pada Jun?" Miyuki kembali menatap pemuda itu.
"Apa yang kau pikirkan? Seharusnya musuhmu itu pangeran kegelapan, Sayaka" kata Miyuki.
"Bukan Milky, dia temanku yang selama ini membantuku" kata Sayaka tegas.
"Aku rasa dia sudah mencuci otakmu, Sayaka" kata Milky.
"Maksudmu?" tanya Sayaka tidak mengerti.
"Dia itu pembunuh kedua orang tuamu sendiri, kau tahu itu?" tanya Miyuki.
"Dari mana kau tahu?" tanya Sayaka tidak mengerti.

Miyuki mendesah, kemudian ia menceritakan semua yang ia tahu.

***

FlashBack

Berawal dari 5 tahun yang lalu, sebelum hubungan mereka berakhir. Ketika itu Miyuki, tengah berjalan sendiri. Dia memang awalnya adalah gadis langit yang turun ke bumi untuk mengikuti kakaknya dan pangeran langit.
Miyuki berjalan dan tanpa sengaja ia melewati sebuah rumah, rumah kekasihnya. Sayaka. Ia melihat dua orang paruh baya tergeletak di depannya ada seorang pemuda yang tersenyum sinis melihat dua orang yang lemah itu.
"Itulah akibatnya, jika kalian tidak mau menuruti perkataanku" kata pemuda itu tersenyum sinis.
"Bunuh saja mereka pangeran" kata teman pemuda itu yang berada di belakangnya.
"Aku akan benar-benar membunuh kalian, jika kalian tidak memberi tahu-kan aku dimana buku sakti itu" kata pemuda yang dipaggil 'pangeran' itu.
"Bunuh saja kami, sampai kapan pun kami tidak akan pernah memberi tahukannya" kata pria paruh baya itu.
"Jadi itu, kemauan kalian? Baik, aku akan mengabuklkan permintaan kalian" kata pemuda itu.
"Dasar biadab" mereka menoleh.

Mereka melihat Miyuki, yang sekarang menatap tajam kearah pangeran itu dan pengikutnya. Pemuda itu menatap tajam Miyuki, dengan kedua tangannya yang mengepal.

"Lebih baik kau pergi saja dari sini, gadis langit" kata pangeran itu.
"Lepaskan mereka" kata Milky tanpa membalas ucapan pemuda itu.
"Pangeran, lebih baik kita usir paksa saja dia" kata pengikut pemuda itu.
"Baiklah" kata pemuda itu menyetujui.

Pemuda itu mengeluarkan kekuatannya, tanpa basa-basi dan sama sekali tidak memberikan Miyuki kesempatan menyeran, pemuda itu langsung menyerang gadis bermarga Watanabe itu, hingga dia terlempar jauh dan setelah itu, pemuda itu benar-benar membunuh dua orang paruh baya itu.

FlashBack End

***

"Aku selamat, karena Mayu nii-chan yang menolongku" kata Miyuki.
"Kedua orang tuaku mati di tangan mereka?" Milky mengangguk.
"Iya, maaf aku tidak bisa menyelamatkan orang tuamu" sesal Miyuki.
"Lalu dimana buku sakti itu? Apa memang kedua orang tuaku tahu?" tanya Sayaka lagi.
"Iya, mereka tahu dimana buku sakti itu" kata Miyuki lagi.
"Dimana buku itu?" tanya Sayaka.
"Aku tidak tahu. Yang jelas, pangeran kegelapan tidak menemukannya sama sekali. Kemungkinan, raja langit juga tahu" kata Miyuki lagi.

Sayaka terdiam, orang yang selama ini ia percaya justruh menusuknya dari belakang. Memang, setelah kejadian itu terjadi Sayaka berteman dengan pemuda itu. Pemuda itu hanya memanfaatkan kekuatannya saja untuk menolongnya dalam urusan pembalasan dendam.
Dan seiring berjalannya waktu juga, Sayaka juga selalu mempercayai pemuda itu. Tanpa mendengarkan ucapan Miyuki. Akhirnya karena ia masih mencintai gadis itu, ia bisa mendengarkan penjelasan gadis itu juga. Gadis yang selama ini menetap di hatinya, dan sampai kapanpun akan selalu seperti itu.

"Apa kau masih mau bergabung dengan mereka?" tanya Miyuki.
"Aku akan meninggalkan mereka, demi dirimu Miyuki" Miyuki tersenyum mendengarnya.
"Yokatta"
"Tapi, kenapa kedua orang tuaku bisa tahu keberadaan buku itu?" tanya Sayaka bingung.
"Ayahmu dulu adalah pemuda dari istana bulan yang menikah dengan gadis bumi, dan ayahmu juga adalah salah satu orang kepercayaan putri bulan, mungkin putri bulan mempercayainya untuk menyimpan buku itu" kata Miyuki panjang lebar.
"Soukka. Pantas saja, aku mempunyai kekuatan" Miyuki tersenyum.
"Seharusnya, kau melindungi Paruru bukan menjadi musuhnya" kata Miyuki membalas.
"Maafkan aku, karena aku hubungan kita harus berakhir Milky. Hanya karena pemuda itu, aku jadi tidak bisa lagi berhubungan dengannya, mungkin kau benar jika aku sudah di cuci otaknya oleh pangeran itu" kata Sayaka lagi.

Miyuki tersenyum, ia memeluk tubuh pemuda itu. Merasakan kembali pelukan dari pemuda itu, jujur ia sangat merindukan pelukan itu. Pelukan yang membuatnya hangat.

"Kembalilah seperti Sayaka yang dulu, aku mengharapkannya" kata Miyuki.
"Iya sayang, aku kembali. Aku kembali untukmu" Sayaka mencium pucuk kepala gadis itu.
"Hontouni Aishiteru Sayaka" Sayaka tersenyum mendengarnya.
"Aku juga selalu mencintaimu, Milky" kata Sayaka membalas.

***

Sayaka berjalan masuk ke dalam rumah. Terlihat di kursi sofa ada dua temannya, Mogi dan Yuka. Dia melangkah menghampiri dua orang itu. Dan kemudian, duduk di samping Mogi dan menghempaskan tubuhnya yang lelah itu.

"Darimana kau Sayaka?" tanya Mogi.
"Jalan-jalan" Sayaka membalasnya dengan datar.
"Nee... Sayaka, besok juga kita akan menyerang mereka" Mogi tersenyum.
"Siapkan saja semuanya" Mogi mengangguk.
"Mochiron"

Besok, mungkin memang waktu yang cepat. Aku akan membalaskan dendam kedua orang tuaku, pangeran kegelapan. Kau akan mati di tanganku.

***

Jun melangkah masuk ke dalam sebuah ruangan yang banyak dengan senjata didalamnya, ia menemukan kakaknya yang tengah memegang salah satu senjata pusaka kerajaan langit. Ia mendekati kakaknya itu dan melihat sebuah tombak yang berada di tangan kakaknya.

"Kau sedang apa nii-chan?" tanya Yui.
"Memilih senjata untuk besok" kata Yui membalas.
"Kau akan memilih tombak itu?" Yui membalasnya dengan anggukan.

Jun menolehkan pandangannya. Ia melihat sebuah pedang di sana, ia mengambil pedang itu dan melihatnya. Ia cukup tertarik dengan pedang itu.

"Eh? Siapa yang akan menggunakan tombak yang kita ambil waktu itu?" tanya Jun bingung.
"Aku yang akan menggunakannya" kata Yui membalasnya singkat.
"Kau menggunakan dua senjata sekaligus nii-chan?" Yui mengangguk membalasnya.
"Hai"

Mereka terdiam sejenak. Satu hari menuju peperangan, memang membuat mereka harus benar-benar menyiapkan semuanya. Mulai dari senjata yang akan mereka pakai nantinya, dan juga obat-obatan bila mana mereka terluka.

"Jun, aku ada kabar baik untukmu" Jun menoleh.
"Apa itu nii-chan?" tanya Jun ingin tahu.
"Putri hamil, usianya menginjak 2 minggu" kata Yui tersenyum.
"Omedetou nii-chan, akhinya sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah"
"Iya, aku harus bisa melindunginya di peperangan besok" Jun mengangguk menyetujui.
"Aku juga akan melindungi nee-chan, kau tenang saja"
"Arigatou" Jun mengangguk.

***

Hari yang di nantikan tiba, para pasukan raja kegelapan sudah berangkat dan sekarang sudah berada tepat di depan pintu istana langit. Mereka disambut oleh para prajurit istana langit, namun mereka sangat mudah untuk mengalah mereka.
Bukan itu saja, Miyuki keluar bersama dengan kakaknya dan beberapa pengikut istana langit yang berada di belakangnya. Tak lama setelah itu, Jun, Yui dan istri mereka keluar.

"Kalian menyerang juga ternyata" kata Yui menyambut mereka.
"Pangeran Yui, sudah lama kita tidak bertemu. Dimana ayahmu?" kata raja kegelapan membalas.
"Aku rasa, aku saja sudah cukup raja kegelepan" kata Yui membalas.
"Baiklah kalau begitu," kata raja itu tersenyum sinis. "Aku akan membalas dendamku dulu pada kalian. Bersiaplah mati, pangeran" kata raja itu lagi.

Sementara itu, Jun memandang pangeran kegelapan. Kedua mata mereka bertemu dan saling menatap tajam. Ini pertama kalinya mereka bertemu setelah waktu itu, dan mereka bertemu ketika mereka sudah berdiri dan bersiap untuk saling berperang.

"Kita bertemu lagi, Jun" kata pemuda itu.
"Iya, akhirnya kita bertemu lagi, pangeran kegelapan" kata Jun membalas.
"Kau akan mati di tanganku, nanti" pemuda itu tersenyum senang.
"Jangan percaya diri, buktikan ucapanmu Azuma Riyu"




To Be Continue......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar