Jumat, 13 Mei 2016

May, I Love You ? (Chapter 07)

Title : May, I Love You ? Chapter 07
Author : Rena-chan
Genre : Gender-bender, love, roman

Cast :
  • Matsui Rena
  • Matsui Jun
Support Cast :
  • Shimazaki Haruka
  • Matsui Yui

Happy Reading All.......



~---0---~




Kesempurnaan bagi seorang kekasih itu adalah beranjaknya hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Tapi, ada pula dari pasangan itu yang belum siap untuk melangkah ke jenjang itu. Banyak, dari mereka yang masih ragu. Pernikahan itu bukanlah hal yang mudah untuk di lakukan. Kau harus bisa mempersiapkan semuanya.

***

~Rena Pov~

Apa aku harus menerimanya? Kenapa, dia harus secepat itu mengajakku menikah? Ada apa dengannya? 
Tatapan matanya waktu itu mengisyaratkan jika dia membutuhkan. Membutuhkan seseorang yang sangat ia sayangi. Jujur, aku belum menjawabnya waktu itu. Aku masih membutuhkan waktu, untuk memikirkannya.

Cinta itu kegilaan dan juga memabukkan.

Sebuah lirik lagu terdengar di telingaku. Gila? Mabuk? Mungkin, cinta itu memang seperti itu. Dia bisa membuat kita gila dan juga bisa membuat kita mabuk. Aku juga merasakan hal yang sama, ketika aku jatuh cinta padanya. Pada Matsui Jun.

Juga berbeda dibandingkan kebahagiaan dan kedukaan.

Iya, cinta itu memang sedikit berbeda dengan kebahagiaan dan juga kedukaan. Cinta itu bisa menyimpan banyak misteri. Dia bisa membuat kita menjadi seorang yang sangat spesial. Cinta juga bisa membuat kita jatuh dalam luka yang sangat dalam dan mungkin tidak bisa di sembuhkan. Hanya dirinya obat untuk kita.

Sesuatu terjadi padaku. Mungkin, itulah cinta yang sedang aku rasakan.

Iya, sesuatu perasaan yang muncul. Dan itu, adalah rasa cinta yang datang di hatiku. Hatiku, merasakannya ketika aku bertemu dengan pemuda yang pertama kali membuatku jatuh cinta.

Dia mengucapkannya dengan sangat indah dan membuatku sangat bahagia. Tak ku sangka, kita mempunyai perasaan yang sama.

Iya, awalnya aku mengira dia tidak mencintaiku. Tapi, ketika dia mengucapkannya. Mengatakan cinta padaku, itu sangat membuatku bahagia dan aku juga tidak menyangka, jika aku dan dia mempunyai perasaan yang sama.

Menikahlah denganku. Itu yang diucapkannya padaku. Lagi-lagi hatiku berdebar kencang.

Iya, hatiku sangat berdebar ketika dia mengucapkan kata-kata itu. Rena, menikahlah denganku. Aku masih belum bisa melupakan kata-kata itu. Apa aku harus menerima pinangannya? Tapi, aku juga sangat menyukainya. Hanya menikah, yang belum kami lakukan.

"Mama" aku menoleh dan menemukan Haruka yang sekarang berlari ke arahku.
"Sayang, ada apa?" tanyaku menggendongnya.
"Mama, ada papa di luar" ucapnya.
"Iya sudah kita ke sana ya?" dia mengangguk.

Aku membawanya keluar dan aku menemukannya yang berdiri membelakangi kami. Apa mungkin, dia kemari untuk membicarakan pernikahan? Apa dia akan meminta jawabanku sekarang?
"Jun-kun" dia berbalik.
Dia mendekat dan tersenyum kepadaku. Aku memang sungguh menyukai senyumnya. Dia juga terlihat seperti anak kecil, ketika kami tengah bersama. Tapi, sifat kekanakannya itu membuatku sangat senang. Puppy eyesnya itu benar-benar membuat lemah.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" eh?
"Tidak"
"Kau terpesona kah denganku?" tanyanya. Dia selalu saja percaya diri.
"Papa memang tampan" aku menoleh melihat Haruka yang menunjukan senyum lebarnya.
"Tentu saja tuan putri" 
"Jun-kun, ada apa kau kemari?" tanyaku mengalihkan topik.
"Aku ingin mengajakmu ke rumahku." 
"Ah... soukka." Balasku.
"Kau tidak ada acara bukan?" aku menggeleng.
"Ya sudah papa, kita ke sana aku ingin bertemu dengan nii-chan"
"Baiklah"

***

Sampai di rumahnya, aku melangkah di sampingnya dan kemudian kami masuk. Aku melihat Yui yang sekarang tersenyum senang melihat kedatangan kami. Dia berlarian menuju kami dan aku yakin, dia ingin mengajak Haruka bermain bersama.

"Haruka, kau datang juga ternyata" polosnya dia. Sungguh sangat lucu sekali.
"Nii-chan" aku menurunkan Haruka dari gendonganku dan aku membiarkan mereka bermain bersama.

Kemudian, aku mengikuti Jun kembali. Kami duduk di sofa ruang tamu. Dan di sana aku melihat kedua orang tuanya yang sudah duduk bersama.

"Sensei"
"Selamat siang tuan nyonya" sapaku ramah.
"Kami ingin berbicara padamu, sensei"
"Bicara apa?" tanyaku sedikit gugup.

Entah kenapa aku gugup seperti ini. Apa mungkin Jun sudah memberitahukannya pada kedua orang tuanya, tentang kejadian di makam itu? Apa mungkin, dia juga meminta restu dari kedua orang tuanya untuk meminangku?

"Jun, dia sudah berbicara pada kami. Jika dia, ingin sekali meminangmu" aku menoleh melihatnya yang tersenyum kepadaku.
"Rena, aku sudah pernah bilang padamu bukan?" 
"Jadi, kami sudah menyetujuinya. Tinggal, kalian saja yang menentukan tanggalnya" aku tersenyum membalasnya.
"Baiklah. Dan mulai sekarang tuan dan nyonya, jangan memanggilku sensei, tapi Rena" ucapku.
"Baiklah. Mulai sekarang, kami akan memanggilmu Rena. Dan panggil saja kami paman dan bibi" aku mengangguk.
"Baik paman bibi" 
"Jadi, kapan kalian akan menikah?" tanya paman kepada kami.
"Aku hanya ikut Jun saja" balasku.
"Baiklah. Tentuka saja semau kalian, kami hanya menyetujui kalian saja dan merestui hubungan kalian"
"Terima kasih ayah ibu" 
"Rena, kau pernah bilang bukan jika Haruka itu hanyalah anak angkatmu?"
"Iya bibi, memang kenapa?" tanyaku.
"Bagaimana jika Yui dan Haruka kita jodohkan?" aku melebarkan kedua mataku.
"Di jodohkan?" aku melihat bibi yang mengangguk.
"Aku rasa mereka cocok"
"Baiklah. Aku hanya menurut saja. Aku juga melihat Haruka juga sangat menyukai Yui" yah.. tidak ada salahnya, jika mereka dijodohkan.
"Mama, nii-chan di culik"

***

~Author Pov~

Di saat Rena dan Jun tengah berbicara pada kedua orang tua Jun. Yui dan Haruka tengah asyik bermain di luar rumah. Melihat tanaman bunga dan juga bermain air bersama di sana.

"Nii-chan, ini sangat cantik" kata Haruka menunjuk salah satu bunga.
"Tentu saja, ibu selalu menyiramnya setiap hari" Haruka tersenyum mendengarnya.
"Honto nii-chan?" Yui mengangguk.
"Haruka, aku akan membeli es krim dulu ya?"
"Jangan lama-lama nii-chan"

Yui hanya mengangguk dan kemudian langsung melangkah ke luar dari area halaman rumah. Tapi, ketika ia ingin menuju tempat yang ia tuju, langkah kakinya tertahan ketika ia melihat seorang yang di luar rumah.
Lebih tepatnya mereka berpapasan di sana. Tatapan laki-laki yang berada di depan Yui menusuk, sehingga Yui sangat ketakutan dengannya.

"Paman, untuk apa kau kemari?" tanya Yui takut.
"Kau, kau yang sudah membuatku di benci oleh Rena. Kau juga bukan? Yang selalu mengerjai mobilku?" ucap laki-laki itu.
"Tidak paman" kata Yui mengelak.
"Jangan mengelak lagi" kata Aiji menatapnya tajam.
"Tidak, bukan aku"
"Sepertinya, aku harus memberimu hukuman" Aiji langsung mencengkramnya.

Yui merontah, ia kesakitan karena cengkraman Aiji. Dia berteriak, tapi dengan cepat Aiji menutup mulutnya dan membawanya. Haruka, gadis kecil itu sempat mendengar suara. Dan setelah sampai di luar gerbang, dia melihat Yui yang sudah di bawa masuk ke mobil oleh Aiji.
"Nii-chan" teriaknya.
Dia ingin mengejar, justruh mobil itu mulai berjalan dan sudah menjauh. Tidak ada cara lain lagi, Haruka harus memberi tahu pada Rena dan Jun.
Dia berlari kembali masuk ke dalam rumah dan menemukan mama angkatnya yang masih berbicara dengan kedua orang tua Yui. Dia langsung berteriak memanggil mamanya.

"Mama, nii-chan di culik" mereka menoleh melihat Haruka.
"Apa?"
"Mama, Yui nii-chan diculik" kata Haruka lagi yang membuat Jun langsung menghampirinya.
"Apa itu benar sayang? Siapa yang menculiknya?" tanya Jun. Kedua matanya berair.
"Sepertinya paman Aiji, aku sempat melihat sekilas wajahnya papa" kata Haruka.
"Baik, papa akan mencari bajingan itu." Kata Jun membalas.

Dia berdiri dan hendak ingin keluar dari rumahnya, namun langkah kakinya tertahan karena suara Rena. Ia segera menoleh melihat Rena.

"Apa kau akan mencari adikmu sendiri?" tanya Rena.
"Hai. Aku akan menyelamatkannya. Dia adik yang sangat aku sayangi" kata Jun membalas.
"Aku ikut. Aku tidak mau kau sendiri mencari Aiji"
"Tapi..."
"Jun, kau masih ingat dengan perjanjian kita bukan? Aku akan selalu ada di dekatmu, ketika kau sedang ada masalah begitu pun juga ketika aku sedang ada masalah kau juga ada di dekatku. Jadi, biarkan aku ikut bersamamu"
"Baiklah Rena, terima kasih" Rena mengangguk dan tersenyum.
"Mama, aku ikut mencari nii-chan ya" ucap Haruka.
"Baik sayang. Kau boleh ikut" Rena langsung menggeodong putrinya dan mereka pergi menggunakan mobil untuk mencari Yui.





To Be Continue.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar