Senin, 04 April 2016

Pangeran Cupu (Chapter 10)

Title : Pangeran Cupu Chapter 10
Author : Rena-chan
Genre : Gender-Bender, Love, T

Main Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Support Cast :
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
  • Yamamoto Sayaka
  • Watanabe Miyuki
  • Watanabe Mayu
  • Kashiwagi Yuki
  • And Other
Happy Reading All.....





Chapter 10




"Sayaka" kata Miyuki membuka suaranya ketika mereka terdiam cukup lama dalam posisi seperti itu.
"Iya, ada apa?" tanya Sayaka.
"Aku sangat ingin tidur, boleh aku ke kamar?" tanya Miyuki.
"Makanannya tinggal sedikit Milky, kau tidak mau menemaniku menghabiskan makananku?" tanya Sayaka.

Milky menatap piring yang sekarang ada di meja. Makanan itu tinggal sedikit, Milky mengambilnya. Dan sekarang dia menyendokan makanan itu.
"Makanlah, aku yang akan menyuapimu" Sayaka mengangguk.
Milky dengan telaten menyuapi pemuda itu, terkadang dia juga menyentuh bibir pemuda itu untuk membersihkan sisa makanan yang tertempel di bibir pemuda itu. Lucu juga sebenarnya, awalnya Miyuki yang makan seperti itu, namun sekarang justruh Sayaka yang seperti itu dan membuat Miyuki membersihkan bibirnya.

"Romantis sekali mereka" kata Rena tersenyum.
"Iya, mereka itu saling mencintai tapi mereka hanya belum sadar saja" kata Jun membalas.
"Iya kau memang benar, Jun" kata Paruru membalas.
"Ku harap tidak akan lama lagi, mereka menjadi sepasang kekasih" kata Yui yang di balas anggukan oleh ketiga temannya.

Kembali lagi pada Milky dan Sayaka. Milky menaruh piring itu di meja, ketika ia selesai menyuapi Sayaka. Dan dia mengambil minuman kemudian membantu Sayaka untuk minum. Dia tersenyum dan kembali membersihkan bibir Sayaka yang basah.
Jujur, Milky sangat menyukai suasana seperti itu. Ia seperti tengah berpacaran dengan Sayaka. Dan ia juga sedikit heran dengan ulahnya sekarang ini. Tapi, ia tetap menyukainya. Apalagi Sayaka juga hanya diam dan seperti menikmati perlakuannya.

"Sayaka sekarang sudah jam setengah 5 pagi, aku masih mengantuk" kata Miyuki setelah melihat jam di dinding.
"Ehm... kau mengantuk?" Milky mengangguk.
"Baiklah, kau tidur ya sekarang. Maaf, karena tadi sudah menganggumu dan memaksamu untuk menemaniku" Miyuki tersenyum dan mengelus kepala pemuda itu.
"Daijoubu, tidak masalah untukku Sayaka. Sekarang kita harus tidur lagi, kau juga lelah bukan?" Sayaka mengangguk.
"Boleh aku meminta sesuatu darimu, Milky?" pinta pemuda itu.
"Apa?" tanya Miyuki balik.
"Aku ingin di cium olehmu, disini kok bukan disini" kata Sayaka yang menunjuk pipinya kemudian beralih di bibirnya.
"Kau ini manja juga ya ternyata" kata Milky terkikik.
"Ayolah, aku sangat ingin Milky" entah kenapa nadanya berubah menjadi manja seperti itu.

Milky tersenyum dan mengangguk. Ia memegang pipi pemuda itu dan menciumnya dengan lembut. Dan tak lama ia melepas ciuman itu. Dan kembali tersenyum melihat Sayaka.

"Sekarang kita harus kembali tidur" kata Milky.
"Hai" balas pemuda itu singkat dan menunjukan senyumnya.

***

~Mayu Pov~

"Yuki, bangun ini sudah pagi" bisikku tepat di telinganya. Ia menggeliat.
"Sayang, bangun ini sudah pagi tuan putri cantik" kataku lagi dengan jahil.
"Doustano Mayu-kun?" dia bergumam dan membuka salah satu matanya.
"Sayang bangun, aku lapar" manjaku kepadanya.
"Sudah jam berapa memang?" tanyanya.
"Jam 5 pagi" jawabku.

Ku lihat dia bangun dan membuka selimutnya. Aishh... tubuhnya benar-benar indah juga. Tak lama ia beranjak dari tidurnya. Sepertinya dia belum sadar.
Dan ku lihat dia berhenti, dan kemudian melihat tubuhnya. Aku tidak tahu reaksinya, namun setelah itu aku bisa mendengarnya berteriak cukup keras, hingga membuatku harus menutup kedua telingaku. Aku tidak ingin suaranya yang sangat cempreng itu membuat telingaku rusak.

"Mayu, kenapa aku memakai kaos dalam saja? Kemana bajuku?" ku lihat dia berbalik dan kemudian bertanya.
"Dimana ya?" pikirku jahil.
"Mayu, kau tidak berbuat sesuatu hal ketika aku tidur, bukan?" aku ingin tertawa mendengarnya ketakutan seperti itu.
"Kau tahu Yuki?" tanyaku dan dia menggeleng.

Aku beranjak dan mendekat kearahnya, ku peluk tubuhnya yang menurutku seksi itu. Dan mendekapnya sangat erat.

"Kau mempunyai tubuh yang sangat indah, aku sungguh menyukainya" dia melebarkan kedua bola matanya.
"Mayu, kenapa kau lakukan itu?" dia ketakutan.
"Karena aku mencintaimu, sayang" balasku padanya.
"Mayu, bagaimana jika aku hamil?" tanyanya yang masih takut.
"Aku akan menikahimu" balasku santai.
"Mayu, kau jahat" aku tersenyum.
"Itulah tuan mudamu sayang" balasku dan mencium bibirnya sekilas.
"Mandilah dulu setelah itu buatkan makanan yang enak, dan satu minggu lagi aku akan menikahimu" ucapku.
"Apa? Satu minggu lagi?" dia tidak percaya?.
"Kenapa? Apa kau mau jika aku melakukan semua ini, tanpa status pernikahan?" dia menggeleng.
"Maka dari itu, turuti saja apa kataku, ne?" dia mengangguk.

***

Setelah aku mempersiapkan diriku, aku keluar dan melangkah kearah meja makan. Aku duduk dan seperti pagi biasanya, Yuki pasti akan melayaniku dengan sangat baik. Ku tatap wajahnya yang telaten melayaniku. Aku tersenyum ketika mengingat kejadian tadi, wajahnya sangat lucu jika dia sedang ketakutan.

"Nona kecil" ku panggil Paruru dengan sebutan 'nona kecil' sebutan yang bisa ku gunakan untuk memanggilnya.
"Ada apa nii-chan?" tanyanya sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Aku ingin mengundangmu dan temanku untuk menghadiri acara pernikahanku" dia terbatuk mendengarnya.
"Apa? Menikah?" aku mengangguk.
"Iya menikah" jawabku tersenyum bangga.
"Dengan siapa nii-chan?" tanyanya lagi dan ku tolehkan pandanganku ke arah Yuki.
"Tentu saja dengan pelayan cantikku ini, ne... Yuki?" ku lihat dia hanya mengangguk membalasnya.
"Akhirnya setelah sekian lama, omedetou nii-chan Yuki" katanya riang.
"Iya terima kasih nona kecil" balasku.

***

~Author Pov~

Menikah dengan Yuki?. Kini pikiran Sar dan Aiji sama, mereka benar-benar tidak menyangka jika Yuki akan menikah dengan tuan mudanya. Mereka terlambat untuk bisa mendapatkan hati Yuki, mereka menyesal dan mereka juga sangat cemburu.
Ucapan selamat terdengar dari mulut Paruru dan temannya. Dan Mayu serta Yuki, hanya bisa tersenyum dan mengucapkan kata terima kasih kepada Paruru dan temannya.

"Baik, aku akan datang ke pernikahan kalian, kapan pernikahan kalian di gelar?" tanya Paruru.
"Satu minggu lagi" kata Mayu.
"Cepat sekali, nii-chan?" tanya Paruru heran.
"Ini juga demi kebaikan Yuki dan aku, Paruru. Bagaimana jika dia justruh di dekati oleh pemuda lain? Aku tidak suka" Paruru mengangguk mengerti. Memang ada benarnya yang dikatakan Mayu itu.
"Kau benar juga nii-chan, kalau begitu selamat ya" Mayu mengangguk dan tersenyum.

***

~Paruru Pov~

Setelah selesai makan, aku berjalan dan melangkah ke arah taman yang berada di luar rumah. Karena ku lihat tadi, pangeran mendahului kami selesai makan dan melangkah ke arah sini. Aku tidak tahu, apa yang akan dia lakukan disini.

Ku lihat dia duduk di taman dengan posisi membelakangiku. Karena penasara, aku melangkahkan kakiku saja untuk menghampirinya.
Aku berhenti di belakangnya. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan disini. Aku berusaha melihat apa yang ia perbuat. Apa yang di pegang pangeran di tangannya?.

"Pangeran" panggilku.
"Paruru, ada apa?" tanyanya menoleh kearahku.
"Apa itu yang ada di tanganmu" dia tersenyum dan bangkit.
"Mahkota daun untukmu" aku tersenyum. Cantik sekali mahkota itu.
"Pakai ya?" aku mengangguk dan dia memakaikan mahkota itu di kepalaku.
"Putri cantikku ini memang sangat cantik" pujinya membuatku tersenyum.
"Arigatou pangeran" dia mengangguk dan mengelus kepalaku.

Dia membimbingku untuk duduk dikursi taman. Indah, sangat indah pemandangan disini menambah kesan romatis saja. Aku merasa sangat bahagia bisa berada di sisinya. Bagiku, dia seperti menjagaku agar aku tidak kenapa-napa.

"Pangeran, aku ingin ini" tunjukku pada bibirku.
"Ciuman lagi?" aku mengangguk.
"Kau ini ya" keluhnya terdengar.
"Ayolah pangeran, aku sangat ingin" manjaku dan dia kembali menghela nafas.

Kemudian, ia memegang kedua pipiku dan mendekatkan wajahnya dan mendaratkan ciumannya di bibirku dengan lembut. Aku sangat bahagia sekali, ku kira dia akan menolak tapi tidak sama sekali. Dan itulah yang membuatku sangat bahagia.

"Putri cantikku ini memang terkadang manja ya?" aku hanya tersenyum membalasnya.
"Sayang, jika kita sudah lulus nanti aku akan secepatnya melamarmu, aku ingin kita hidup bersama" aku mengangguk tanda setuju.
"Iya pangeran, aku sangat ingin sekali seperti itu" dia tersenyum dan mencium keningku lembut.
"Iya sayang, aku juga sangat ingin sekali maka dari itu aku melakukan ini" aku tersenyum dan mencium pipinya.
"Ciumannya lagi, di pucuk kepalaku" manjaku dan dia tersenyum dan mencium pucuk kepalaku.
"Aku akan melakukannya lagi jika kita sudah satu ranjang" dia terkikik.
"Kalau begitu aku tidak akan mendapatkan ciuman lagi darimu?" keluhku.
"Tentu saja dapat sayang, tapi tidak asyik jika tidak di ranjang" katanya lagi.
"Mesum" dia hanya terkikik membalasnya.
"Tapi, kau menyukainya bukan?" percaya diri sekali dia.
"Sudahlah, aku ingin bermanja lagi denganmu" dia mengangguk.
"Baiklah, apa yang tuan putri mau, pangeran akan lakukan" aku terkikik mendengarnya.

***

~Miyuki Pov~

Gila, dia benar-benar membuatku gila seperti ini. Kenapa bisa aku menuruti kemauan tadi? Aku mencium pipinya, aishh... aku sangat malu ketika mengingatnya. Apa ini yang namanya jatuh cinta? Tapi, aku tidak menyangka jika aku bisa mencintai pemuda yang selama ini menjadi musuhku.
Tuhan, jantungku masih berdetal begitu sangat kencang. Mengingatnya semua hal itu. Menyentuh bibirnya, menyuapinya dan sampai mencium pipinya. Benar-benar gila.

"Milky" aku menoleh.
"Sayaka" aku tersenyum dan sekarang dia duduk di sebelahku.
"Ada apa?" tanyaku dan dia menoleh ke arahku.
"Hanya ingin bersamamu, karena aku merindukanmu" dia gombal?.
"Jangan gombal, bahkan tadi pagi kita sudah bertemu, dan setiap hari pun juga bertemu" balasku padanya.
"Tapi, itulah kenyataannya" dia tersenyum dan mencuri ciuman di pipiku.
"Sayaka, kau nakal" dia hanya terkikik membalasku. Menyebalkan tapi juga menyenangkan.

Kami berncanda tawa disini, sekaligus menikmati alam sekitar villa. Dia semakin tampan jika ku lihat dari sedekat ini, dan dia juga sangat baik kepadaku. Aku rasa, aku baru menyadarinya sekarang jika dia begitu sangat baik dan juga sangat lucu.
Tak lama ia memegang tanganku dan mengelusnya dengan lembut. Dia menatapku lembut dan ku rasakan tangan satunya yang menempel di pipiku dengan lembut.

"Kau cantik sekali" dia memujiku?.
"Kau juga tampan" pujiku balik.
"Aku ingin sekali seperti ini denganmu" dia tersenyum.
"Aku juga, Sayaka" ku balas senyuman manisnya yang menawan itu.

***

~Auhtor Pov~

"Sayaka kenapa bisa sedekat itu dengan Miyuki, Aiji?" tanya Sae ketika melihat Sayaka dan Miyuki.
"Entahlah aku sendiri juga bingung, Sae" balas Aiji yang juga sama herannya.
"Padahal biasanya mereka seperti anjing dan kucing" kata Sae lagi.
"Mungkin mereka saling jatuh cinta, Sae" balas Aiji lagi.

Mereka terus bercerita tentang apa yang mereka lihat sekarang yang berada di depan mata mereka. Mereka hanya masih belum percaya pada kedua insan itu. Awalnya mereka seperti anjing dan kucing, namun mereka sangat dekat seperti dua merpati yang tengah berpacaran.

"Kenapa kalian disini" mereka menoleh.
"Jun, Rena" kata Sae dan Aiji kaget.
"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Rena menatap silau kedua pemuda itu.
"Tidak ada Ren, kami hanya melihat Sayaka dan juga Milky, itu mereka" tunjuk Aiji.
"Mereka sangat dekat" gumam Rena.
"Iya, itulah yang membuat kami heran" kata Aiji membalas.
"Sudah tidak baik, kalian mengintip orang sebaiknya, kalian pergi saja sekarang" kata Jun memberi tahu.

Kedua pemuda itu menurut dan pergi begitu saja. Dan sekarang hanya Rena dan Jun yang berada di sana. Sejenak mereka melihat Sayaka dan Miyuki, dan sekarang kembali memandang satu sama lain.

"Rena-chan" panggil Jun.
"Doustano Jun-kun?" tanya Rena.
"Aku ingin sekali seperti Sayaka dan Miyuki" kata Jun membuat Rena menaikkan alis matanya.
"Maksudmu?" tanya Rena tidak mengerti.

Cup..
Sentuhan hangat di bibirnya membuat Rena menegang. Dan tak lama Jun, justruh menarik dirinya kembali dan ia tersenyum melihat Rena yang diam seperti patung.

"Arigatou" kata Jun tersenyum.
"Jun, kenapa kau mencurinya?" kesal Rena mempoutkan bibirnya.
"Sudahlah, lagi pula itu sudah terjadi" kata Jun santai.
"Baka" Jun hanya terkikik mendengarnya.
"Mau bermain denganku di ranjang?" tanya Jun jahil.
"Boleh, tapi..." kata Rena sengaja menggantung ucapannya.
"Tapi apa?" tanya Jun.
"Nanti, ketika kita sudah menikah" Jun mempoutkan bibirnya.
"Kau ini Rena" Rena hanya terkikit mendengarnya.

Tak lama Rena berhenti dari tawanya, dan menyentuh pipi pemuda itu dengan kedua tangannya. Dia menatap lembut kedua mata pemuda itu.

"Bersabarlah, pasti nantinya kita akan bisa satu ranjang, kau hanya perlu bersabar Jun-kun" Jun mengangguk.
"Aku akan menunggu hari itu tiba, dan kau akan benar-benar menjadi milikku selamanya" kata Jun.
"Aku hanya milikmu dan hanya kau yang ada di dalam hatiku, tidak ada yang lain" Jun tersenyum dan kemudian memeluk tubuh gadis itu.
"Lakukan tugasmu dulu, jika kau memang ingin membuat Sayaka dan Miyuki bersama" kata Rena.
"Tenang, itu sudah ku atur" Rena tersenyum mendengarnya.




To Be Continue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar