Jumat, 18 Maret 2016

Star Boy (Chapter 05)

Title : Star Boy Chapter 05
Author : Rena Anisa Azahra ~ Rena-chan
Genre : Gender-Bender, Fantasi, Love

Main Cast :
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
Support Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Yamamoto Sayaka
  • Shimazaki Haruka
Happy Reading All.....





~---0---~



~Jun Pov~

Terduduk di samping lapangan basket, sambil tangan menopang dagu. Aku masih terfikirkan kejadian kemarin. Siapa sebenarnya yang menolong Rena dan temannya?. Apakah ada selain aku, Sayaka dan 'dia' yang mempunyai kekuatan?. Tapi siapa dan apa tujuannya.
Aku harus mencarinya. Aku harus tahu siapa dia dan apa tujuan orang itu. Jika dia memiliki tujuan jahat, berarti musuhku bertambah. Dan jika dia memiliki tujuan baik, ada kemungkinan dia bisa menjadi temanku. Yah.. aku memang butuh teman, untuk melawan Sayaka dan 'dia'.

"Jun" aku menoleh.
"Yui" aku menyapanya balik.
"Kenapa kau melamun, tidak biasanya" tanyanya membuatku menghelas nafas.
"Tidak Yui, aku tidak apa-apa. Aku hanya pusing" ucapku.
"Oh iya, bagaimana lukamu?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Sudah membaik" ucapnya.
"Syukurlah" kataku singkat.

***

~Author Pov~

"Rena-chan" sapa Paruru pada Rena.
"Hai, doustano Paruru?" tanya Rena.
"Aku masih kepikiran hal kemarin, sebenarnya yang di maksud Sayaka itu siapa?" tanya Paruru dan Rena menggeleng.
"Entahlah Paru, aku tidak tahu" jawabnya singkat.

Rena juga memikirkah hal yang sama, dia juga sangat penasaran pada sosok misterius yang menolongnya kemarin. Ia hanya melihat sinar yang mengarah kepada Sayaka, tapi ia tidak melihat orang yang mengeluarkan kekuatan untuk membuat Sayaka celaka.
Dibalik itu, ada seseorang yang memperhatikan mereka dari balik jendela kelas. Ia tersenyum memperhatikan salah satu dari mereka. Senyuman yang tidak bisa diartikan. Matanya hanya tertuju pada salah satu gadis itu.

***

Rena dan Paruru keluar dari kelas, mereka berniat jalan bersama untuk membeli baju. Sudah lama mereka tidak jalan-jalan, dan mereka berniat untuk berjalan-jalan hari ini.
Rena juga sudah mengabari Jun sebelumnya, dan pemuda itu mengijinkan. Hanya saja Rena tidak tahu, apa jika pemuda itu akan mengikutinya. Jun hanya tidak ingin ada sesuatu yang terjadi pada Rena, apalagi kemarin Sayaka ingin berniat mencelakainya.

"Rena, kau ingin membeli apa?" tanya Paruru ketika mereka tengah berbelanja.
"Aku hanya ingin yang ini, Paru. Kau sendiri?" kata Rena sambil menunjuk salah satu baju.
"Yang ini saja" balas Paruru memperlihatkan baju yang diambilnya.

Sementara itu, ada dua orang pemuda yang memperhatikan mereka. Salah satu pemuda itu adalah Jun, ia hanya ingin memastikan keadaan Rena baik-baik saja, sambil dia memperhatikan pakaian-pakaian disana. Sedangkan pemuda yang satu, adalah pemuda yang sama yang waktu itu melawan Sayaka.
Kedua pemuda itu sama-sama memperhatikan gadis itu, mereka tersenyum ketika melihat kedua gadis itu juga tersenyum. Dan mereka juga sama-sama lega, karena mereka bisa melihat kedua gadis itu yang baik-baik saja.

Rena dan Paruru keluar, mereka sama-sama tersenyum sambil bercerita satu sama lain. Dan ketika mereka memasuki daerah yang sepi, ada satu orang yang berada didepan mereka yang tengah berdiri sambil menunggu kedatangan kedua gadis itu.

Mereka berhenti, ketika melihat gadis itu. Mereka ketakutan, mereka tidak ingin terjadi sesuatu pada mereka. Apalagi kemarin, pemuda itu ingin berniat jahat pada mereka.
"Mau apa kau kemari?" tanya Rena.
Pemuda itu menjawab, ia hanya menjawab dengan senyum yang tidak bisa diartikan tapi, bagi Rena itu sangat menakutkan. Pemuda itu langsung mengangkat tangannya, dan tanpa basa-basi mengarahkan kekuatannya pada dua gadis itu.

Kedua gadis itu terlempar berlawanan arah. Jun menangkap Rena, ia berhasil menyelamatkan gadis itu sebelum gadis itu mendarat di tanah, walau Rena pinsan dalam gendongannya. Ia membawa gadis itu pergi, tapi ia juga merasakan suatu kekuatan dari arah lain. Bukan dari pemuda yang membuat Rena terlempar, tapi ada suatu kekuatan lainnya lagi yang berada di sana.

"Siapa tadi, kenapa aku merasakan ada kekuatan lagi?" tanyanya ketika membawa Rena terbang.
"Rena, dia pinsan" ucapnya mengalihkan pandangan pada Rena.
"Syukurlah, setidaknya dia tidak terluka parah gara-gara Sayaka" ucapnya lagi.

Jun mengangkat tangannya dan ia tempelkan pada kening gadis itu. Cahaya putih muncul dan tak lama, ia bisa melihat Rena yang mengerjapkan kedua matanya. Jun tersenyum ketika gadis itu membuka kedua matanya dan melihatnya.

"Jun-kun" ucapnya terdengar lirih.
"Hai, tenanglah kau selamat sayang" kata Jun membalas.
"Tapi, bagaimana Paruru?" tanya Rena.
"Entahlah Rena, aku tidak menemukan gadis itu. Aku kehilangan jejak" kata Jun membalas.
"Kita harus cari dia Jun" ucap Rena khawatir.
"Tenang, kita akan mencarinya nanti ya?" Rena mengangguk.

***

Sementara Paruru, ia mengerjapkan kedua matanya. Ia sadar dari pinsannya, dan kemudian ia mencoba bangun dari terbaringnya. Ia terkejut, ketika dirinya berada di awan. Ia berada di awan sekarang, ia ketakutan. Bagaimana caranya dia turun, dia tidak tahu. Dan bagaimana pula, dia bisa berada di awan. Pertanyaan itu muncul di benak Paruru, ia sangat takut sekali.

"Kenapa aku bisa berada disini?" tanyanya ketakutan.
"Bagaimana caranya aku turun, tuhan tolong aku" ucapnya ketakutan.
"Kau sudah sadar?" dia menoleh.

Kemudian ia mendongak secara perlahan. Dan ia melebarkan kedua matanya ketika ia melihat seseorang yang berdiri di atas awan, dan orang itu tersenyum melihatnya. Ia mencoba berdiri, walau ia ketakutan dan kembali melihat orang itu.

"Y-Yui-kun?" ucapnya tidak percaya.
"Tenanglah, aku bukan Sayaka yang akan melukaimu" kata Yui tersenyum.

Pemuda itu meloncat dan sekarang ia berada didepan Paruru, ia tersenyum melihat gadis itu yang masih ketakutan. Gadis itu hanya masih tidak percaya dengan apa yang ia alami sekarang ini.

"Ke-kenapa kita bisa disini, Yui?" tanya Paruru ketakutan.
"Jangan takut, aku akan membawamu turun nanti" kata Yui tersenyum.
"Tapi, kenapa bisa?" tanya Paruru lagi.
"Aku menyelamatkanmu dari Sayaka tadi, Paruru" ucap Yui membalas.
"Tapi, kita berada di awan Yui" Yui mengangguk dan tersenyum.
"Aku sama seperti Sayaka dan Jun, aku mempunyai kekuatan hanya saja selama ini aku sembunyikan dari kalian" kata Yui membalas.
"Kau, sama seperti Sayaka dan Jun?" Yui mengangguk.

Paruru memang tahu kekuatan dari Jun, karena ia sendiri juga pernah melihat Jun mengeluarkan kekuatannya. Dan itu terjadi ketika mereka SMA, Jun adalah teman SMA Paruru dan Paruru juga tahu siapa musuh Jun yang sebenarnya. Karena Paruru adalah orang yang tahu tentang Jun dan Rena, tapi ia sama sekali tidak tahu rahasia pemuda yang berdiri dihadapannya.

"Karena kau sudah terlanjur tahu, aku akan menjelaskannya" kata Yui lagi.
"Sebenarnya aku bukan manusia" Paruru terkejut.
"Bukan manusia?" Yui tersenyum.
"Maksudku, aku bukan manusia bumi tapi aku manusia dari langit. Aku adalah pemuda langit" kata Yui menjelaskan.
"Pemuda langit?" Yui mengangguk.
"Aku turun ke bumi karena aku ingin mencari adikku, yang tidak lain adalah Jun sendiri" Paruru melebarkan kedua matanya.
"Jun adikmu?" Yui mengangguk.

Pemuda itu menjelaskan lagi kepada Paruru yang sebenarnya. Jika Yui adalah pangeran dari langit, dan ia turun ke bumi untuk mencari adiknya. Dia sudah menemukan adiknya Jun. Ketika Jun masih bayi, di istana langit terjadi peperangan karena tidak ada cara lain, Jun kecil di taruh di sebuah kotak persegi panjang berwarna perak dan menurunkan Jun ke bumi, mereka berbuat seperti itu hanya untuk menyelamatkan Jun.
Dan sekarang Yui juga melakukan pekerjaan yang lain, yaitu mencari seorang gadis yang selama ini cari. Gadis bumi yang mempunyai tanda lahir berbentuk bulan di keningnya, gadis itu yang akan menyelamatkan istana langit nantinya dari kehancuran.

"Tanda lahir berbentuk bulan?" Yui mengangguk.
"Ya.. berbentuk bulan, Paruru. Karena dia adalah gadis yang sangat istimewa" kata Yui lagi.

Yui mengangkat tangannya, dan ia menyentuh poni Paruru yang memang ke depan. Yui menyingkirkan poni Paruru dan sekarang, terlihat jelas sebuah tanda lahir berbentuk bulan di kening gadis itu. Selama ini Paruru memang menyembunyikannya, melalui poni depannya. Ia hanya malu memperlihatkan tanda lahirnya itu.

"Aku sudah tahu, jika kau adalah gadis itu Paruru" kata Yui tersenyum.
"Tapi Yui, aku bukan gadis istimewa. Aku hanya gadis biasa yang tidak bisa melakukan apa-apa, dan lagi aku hanya seorang yatim piatu" kata Paruru lagi.
"Sebenarnya kau mempunyai kekuatan yang hebat Paruru, hanya saja kau belum menyadarinya" kata Yui menjelaskan.
"Benarkah?" Yui mengangguk.
"Iya, dan aku tidak bohong" kata Yui tersenyum.
"Pemuda yang menolongmu dan Rena kemarin adalah aku, aku yang selama ini selalu ada didekatmu dan memperhatikanmu, Paruru" kata Yui lagi.

Paruru mencoba duduk, dan sekarang ia menunduk. Ia masih belum mempercayai apa yang dikatakan Yui tadi kepadanya. Ia merasa, ia seperti berada di dunia mimpi fantasi. Tapi, mau bagaimanapun ia berusaha keras meyakinkan dirinya jika dirinya sedang bermimpi, tapi semua itu adalah nyata. Ia tidak bermimpi sama sekali.

"Paruru, aku mohon tolonglah keluargaku, aku butuh bantuanmu Paru" kata Yui memohon.
"Aku akan melakukan apa saja, yang terpenting kau bisa membantuku Paruru" Paruru mendongak melihatnya.
"Bagaimana caranya aku bisa menolongmu, Yui? Aku tidak bisa melakukan apa-apa" kata Paruru.
"Sadarilah kekuatan yang berada didalam tubuhmu, kemudian berlatihlah. Aku akan membantumu, Paruru" kata Yui.
"Kau akan membantuku?" Yui mengangguk.
"Tolong Paru, hanya kau harapanku satu-satunya" Paruru bangkit dari duduknya.
"Jika kau yakin, aku akan mencobanya untukmu, aku akan menolongmu Yui" kata Paruru membuat Yui tersenyum.
"Arigatou" gadis itu mengangguk.

***

"Paruru" teriak Rena ketika dia melihat sahabatnya yang masuk ke dalam kelas.
"Rena-chan, daijoubu?" Rena mengangguk.
"Kau sendiri?" tanya gadis itu balik.
"Aku sangat baik hari ini" kata Paruru membalas.
"Bagaimana kau bisa selamat Paruru?" tanya Rena.
"Ceritanya panjang Rena, aku tidak bisa menceritakannya sekarang" kata Paruru.
"Baiklah, tapi aku sangat senang kau bisa selamat" Paruru tersenyum membalasnya.

Keduanya terdiam, salam diam Rena masih memikirkan hal kemarin. Ia masih tidak percaya, dengan apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya. Karena Sayaka sudah berani lagi mencoba mencelakainya dan Paruru.
Sedangkan Paruru, masih memikirkan hal kemarin. Apa yang di katakan Yui kepadanya, masih terngiang jelas di kepalanya. Ia tidak menyangka jika ia adalah gadis yang di cari oleh Yui, pangeran langit yang turun ke bumi untuk mencari adiknya dan gadis yang mempunyai tanda lahir berbentuk bulan di keningnya.

"Rena, kau ingin kemana?" tanya Paruru ketika mereka istirahat.
"Aku ingin menemui Jun, Paru" kata Rena membalas.
"Aku ikut" Rena mengangguk.

Kedua gadis itu keluar dari kelas mereka, dan menuju ke arah lapangan. Disana mereka bisa melihat pemain basket tengah bermain. Dan Paruru bisa melihat Yui yang kini mengeluarkan keringat dari keningnya, ia menatap pemuda itu.
Dan Yui, yang tidak sengaja menoleh menatapnya. Kedua mata mereka bertemu. Yui tersenyum menyapanya, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Karena wajahnya hanya biasa, tapi ia masih khawatir dengan apa yang akan terjadi pada dirinya, jika dia akan melakukan apa yang Yui pinta darinya.

"Paruru, ayo" kata Rena menariknya.
"Jun-kun" sapa gadis itu pada kekasihnya.
"Rena-chan" Jun tersenyum membalasnya.

Kedua insan itu saling berbicara dan seperti biasa, Rena pasti akan memberi Jun bekal yang dibawanya. Ia selalu seperti itu, dengan Jun setiap pemuda itu tengah beristirahat.
Dan Paruru hanya diam, dia ingin sekali berbicara pada Yui namun, mulutnya seperti bungkam, ia tidak bisa mengeluarkan pertanyaa-pertanyaan yang ada di otaknya kepada pemuda itu.

"Kau masih khawatir?" Yui membuka obrolan di antara mereka.
"Iya Yui, aku masih sangat khawatir" Yui tersenyum membalasnya.
"Tenanglah, aku akan membantumu Paruru" kata Yui lagi.
"Tolong aku Yui, aku tidak bisa merasakan kekutanku" Paruru menunduk.
"Tenanglah, kau hanya perlu bersabar dan merasaka keberadaan kekuatanmu, hanya itu kuncinya Paruru" kata Yui lagi.
"Setelah itu?" tanya Paruru.
"Berlatihlah menggunakan kekuatanmu, aku akan selalu sering ke rumahmu" kata Yui dan Paruru mengangguk.
"Arigatou, Yui-kun" Yui mengangguk.

Sementara itu, Jun dan Rena tengah duduk dan menikmati moment mereka bersama. Dan tidak lupa juga, Jun bertanya tentang Paruru. Dan Rena hanya menjawab apa yang ia tahu dari Paruru tadi.

"Jun menemukan kekasihnya, Yui" Yui mengangguk.
"Aku sangat senang melihat adikku, yang bahagia" kata Yui tersenyum.
"Lalu kau sendiri?" tanya Paruru.
"Aku masih sendiri, dan aku juga masih fokus pada pekerjaanku, yaitu melatihmu" jawab Yui.
"Kapan kau akan memberi tahu pada Jun?" tanya Paruru lagi.
"Secepatnya, hanya saja ini bukan waktu yang tepat" Paruru mengangguk mengerti.
"Aku hanya berpesan kepadamu, teruslah berusaha untuk merasakan kekuatanmu Paru" Paruru mengangguk.
"Tapi, apa kau yakin jika aku memiliki kekuatan?" Yui mengangguk.
"Aku sangat yakin. Seandainya kau sudah menguasainya, aku yakin kau bisa mengalahkan Sayaka dan juga 'dia' musuh dari Jun bahkan musuh istana langit" kata Yui tersenyum.

Paruru terdiam, ia menunduk sambil memikirkan ucapan Yui. Selama ini, ia kira tanda lahir itu hanyalah tanda lahir biasa. Tapi, ia tidak menyangka jika tanda lahir itu memiliki keistimewaan, dan salah satu keistimewaannya sudah ia ketahui dari Yui.

"Jun, lihat mereka sangat dekat sekali" kata Rena sambil menoleh sedikit kearah Yui dan Paruru.
"Mereka cukup serasih" Rena mengangguk menyetujui.
"Kau benar. Tapi, aku masih khawatir Jun. Bagaimana jika Sayaka datang lagi, dan dia melakukan hal seperti kemarin?" ucap Rena.
"Aku akan tetap menjagamu, aku akan memastikan jika kau baik-baik saja, Rena. Kau tenang saja" Rena mengangguk.
"Jadi, kau mengikutiku kemarin?" Jun mengangguk.
"Karena aku sangat khawatir denganmu" Rena tersenyum.

Rena mengelus kepala pemuda itu, Jun hanya diam dan tersenyum melihat Rena yang bersikap sangat manis dan lembut kepadanya. Ia sangat nyaman, dengan sentuhan gadis itu.

"Paruru" Paruru menoleh ke arah Yui.
"Ada beberapa orang lagi yang memiliki kekuatan disini, bukan hanya aku, Jun, Sayaka dan 'dia' tapi ada lagi mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki kekuatan disini, dan mereka berniat mencarimu" kata Yui.
"Mencariku?" Yui mengangguk.
"Untuk apa?" tanya Paruru ketakutan.
"Diantara mereka adalah temanku dan diantara mereka juga adalah teman Sayaka dan 'dia', dan mereka ingin membunuhmu, karena menurut mereka kau sangat berbahaya untuk mereka" gadis itu terkejut.
"A-aku.....,-" ucapannya terpotong.
"Tenanglah, aku akan selalu menjagamu. Aku tidak akan membiarkan mereka yang jahat, menyentuhmu" kata Yui lagi.
"Arigatou Yui" Yui mengangguk.
"Tutup saja tanda lahirmu seperti itu, tidak akan ada yang curiga" Paruru mengangguk.
"Tapi, kau berjanji bukan untuk menolongku" tanya gadis itu lagi.
"Aku seorang pangeran langit Paruru, janjiku akan selalu ku tepati dan aku tidak akan pernah mengingkarinya" Paruru tersenyum membalasnya.
"Kau tenang saja" Paruru mengangguk.




To Be Continue........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar