Rabu, 02 Maret 2016

Sky Prince and Sleeping Princess (Chapter 01)

Title : Sky Prince and Sleeping Princess Chapter 01
Author : Rena-chan
Genre : Gender-bender, fantasi, love

Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Support Cast :
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena

Hallo guys.... aku datang lagi, aku bakalan post yang ini dulu ya.... semoga kalian semua suka
Happy Reading All......



~---0---~

~Author Pov~

Paruru bangun dari tidurnya. Ia merubah posisinya menjadi duduk, kemudian ia menolehkan pandangannya. Dia mendesah, ketika mengetahui dirinya berada di kamarnya sendiri. 
"Lagi-lagi aku bermimpi seperti itu" ucapnya kesal.
Setiap malam dan ketika dia sedang tidur, pasti dia akan bermimpi tentang seorang pemuda yang datang kepadanya. Pemuda itu sangat tampan, dan di dalam mimpi Paruru dia sangat menyukai pemuda itu. Namun, sayangnya pemuda itu tidak menyebutkan namanya. 

"Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia selalu muncul di mimpiku?" tanyanya dengan bingung.
"Apa pemuda itu memang benar-benar ada? Tapi, jika dia ada kenapa dia tidak datang kepadaku?" tanyanya kembali.
"Apa kau benar-benar ada pangeran?" ucapnya lagi.
"Aku akan menyebutmu pangeran, selama aku belum mengetahui namamu. Walau kau datang di mimpiku sekalipun" ucapnya kemudian.

Paruru turun dari kamarnya dan segera masuk ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan badannya dan sebentar lagi ia juga harus berangkat ke kampus.

***

~Paruru Pov~

"Paru, bangun Paru" aku mengerjapkan kedua mataku ketika ada yang membangunkanku dari tidurku.
"Paru, kau selalu saja tidur" aku membuka mataku dan melihat sahabatku dengan samar.
"Nande Rena-chan?" tanyaku malas.
"Sudah ada sensei, kau mau tidur sampai kapan?" tanyanya membuatku terkejut.

Lekas saja aku duduk. Aku tidak menyangka waktu begitu cepat, aku fikir masih lama ternyata sudah ada sensei yang masuk. Memang jika kita tidur, pasti waktu akan terasa sangat cepat. Dan sering pula, aku mengalami hal seperti itu.
Aku selalu saja tidur di kelas, itu memang sudah menjadi hobyku selama ini. Semua anak menyebutku Sleeping Princess, sang putri tidur. Aku selalu saja tertidur, dimanapun aku berada dan aku juga pernah ketiduran di kamar mandi cewek. Waktu itu aku sedang membersihkan tanganku, hanya saja aku mengantuk dan akhirnya tidur. 

Mataku juga sayu sekarang, karena terlalu sering tidur. Iya inilah aku, seorang gadis yang hanya hobi tidur dimanapun aku berada, pasti aku tidur. Terkecuali, aku tidak akan tidur di jalan dan dia atas genting.

***

"Paruru, kau selalu saja tidur, bangunlah aku kemari" aku membuka kedua mataku ketika ada yang memanggilku.
"Paru, ini aku pangeranmu" aku melihat wajahnya yang hanya berjarak beberapa centi denganku.

Hembusan nafasnya, bisa ku rasakan. Dia tersenyum dan aku membalas senyuman manisnya, dia sangat tampan sekali. Dan itu juga yang membuatku sangat kagum dengannya. Dan sekarang aku bisa merasakan tangannya yang membelai pipiku dengan lembut.
"Pangeran" ucapku.
Dia tersenyum ketika aku menyebutnya dengan kata 'Pangeran'. Tuhan, dia sangat tampan sekali. Aku menikmati perlakuannya kepadaku, dia sangat membuatku nyaman ketika berada didekatnya. Apa aku mungkin, jatuh hati dengannya?.

Dia membimbingku untuk bangkit, dan kemudian tangan kirinya ia lingkarkan di pinggangku. Aku mengangkat tanganku dan membelai pipinya. Dia sangat tampan dan dia juga memiliki senyuman yang sangat manis sekali. Sungguh senyuman itulah yang membuat hatiku berdetak kencang.

"Sebenarnya siapa kau pangeran?" tanyaku padanya.
"Kau akan tahu siapa aku sebenarnya Paruru" dia mencium keningku dengan lembut.
"Tunggulah aku, aku akan datang menemuimu" aku mengangguk.
"Aku akan menunggumu pangeran" dia tersenyum dan bangkit dari kamarku.
"Aku pergi dulu ya? Kau tidurlah dulu, semoga mimpi indah Paruru" aku mengangguk.

***

Aku terbangun dari tidurku, aku mengitarakan pandanganku ke arah kanan dan kiri. Pangeran? Dia ada dimana? Kenapa dia tidak ada disini? Apa aku bermimpi tentangnya lagi? Kenapa dia selalu saja menganggu mimpiku, selama ini?.
"Pangeran" gumamku kesal.
Sudah hampir satu bulan ini, aku bermimpi tentang pemuda itu. Namun, dia belum juga datang untuk menemuiku. Apa itu hanyalah mimpi belaka saja? Tapi, kenapa aku sangat sering bermimpi tentang dirinya. Tuhan, jika dia memang benar-benar ada, tolong pertemukan aku dan dia. Aku benar-benar sangat ingin sekali bertemu dengan pemuda itu.

***

"Apa, kau bermimpi tentang pemuda itu lagi?" aku mengangguk menjawab pertanyaan Rena. Aku sudah menceritakan semua tentang pemuda yang aku mimpikan pada Rena.
"Sudahlah Paru, mungkin itu hanya bunga tidurmu. Maka dari itu, jangan suka tidur" ucapnya menasehati.
"Tapi, Rena dia itu datangnya setiap aku tidur malam. Jika malam, aku pasti akan mengantuk. Kau ini" gerutuku kesal dengan ucapannya.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan?" tanyanya kemudian dan aku menggeleng.
"Entahlah. Tapi, aku sangat yakin jika dia memang ada" ucapku. Dia menghela nafas sambil menggeleng.
"Kau itu. Jika dia memang ada, pasti dia akan datang Paruru" ucapnya.
"Mungkin bukan saatnya, pasti jika saatnya dia akan datang kepadaku" balasku padanya.

Pangeran, aku yakin kau sebenarnya ada. Aku akan menunggumu disini, aku sangat ingin sekali bertemu denganmu. Dan aku akan menceritakan tentangmu yang selalu saja datang ke dalam mimpiku, aku tidak bisa melupakanmu begitu saja, pangeran.
Selama satu bulan ini aku bermimpi tentangmu, justruh aku semakin menyukaimu. Aku tidak bisa melupakan wajah dan senyumanmu, Pangeran. Walau kau hanya datang di mimpiku, tapi semua itu jelas terlihat begitu sangat nyata. Dan aku yakin, kau memang benar-benar ada pangeran. Cepatlah datang, aku menunggumu disini.

Kapan dia akan datang ya? Aku berharap, jika dia akan datang secepatnya. Aku bisa gila, karena terus memikirkannya. Tuhan, tolong pertemukan aku dengan pangeran. Aku yakin, dia benar-benar ada. Aku akan tetap menunggu kedatangannya.

***

~Author Pov~

Hap...
Seorang pemuda tengah terbang di awan, dia melakukan ini setiap kali dia tengah melakukan latihan. Dia mendaratkan kakinya di awan. Senyumannya tidak lepas sama sekali dari bibirnya, ia tersenyum melihat sekitar awan itu. Itu sangat membuatnya nyaman.
"Ini benar-benar indah" gumamnya.
Dia merentangkan kedua tangannya, dan kemudian kakinya melayang. Dia terbang, dan tersenyum melihat ke bawah. Dia berbalik dan kemudian ia pergi. Tak lama, ia melihat sebuah bangunan yang berdiri di langit. Ia tersenyum dan mendaratkan kakinya di depan bangunan megah itu, yang tampak seperti kastil.

"Pangeran, kau sudah datang" dia mengangguk setelah mendengar pertanyaan dari salah satu pengawalnya.
"Aku sudah lelah, maka dari itu aku pulang" jawabnya membuat pengawal itu tersenyum.
"Pangeran, raja dan ratu mencarimu" kata pengawak itu lagi.
"Baik, aku akan kesana" ucapnya.

Dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam istananya itu, semua para pengawan dan pelayan yang melihatnya menunduk patuh dengannya. Dia masuk ke dalam sebuah ruangan yang luas, dimana ruangan itu terdapat sebuah kursi besar, seperti singgasana. Dan disiti duduk seorang lelaki yang tersenyum melihatnya.

"Pangeran, dari mana saja kamu?" tanya lelaki itu.
"Maaf, ayah aku sedang melakukan latihan tadi, tapi setelah itu aku berjalan-jalan sejenak di awan" balasnya dengan jujur.
"Kau selalu menyukai aktifitasmu itu, pangeran" pangeran itu hanya tersenyum membalasnya.
"Kemarilah pangeran" kata sang raja.

Menurut, pemuda yang di panggil pangeran itu melangkah mendekati sang raja. Ia berhenti tepat di depan sang raja, yang adalah ayahnya sendiri.

"Pangeran Yui, pergilah ke bumi" kata ayahnya.
"Apa aku boleh turun ke bumi ayah?" tanya pangeran Yui pada sang ayah.
"Iya pangeran, jika itu memang sudah menjadi keputusanmu" pangeran itu tersenyum mendengar jawaban dari ayahnya.
"Terima kasih ayah" ucap pangeran tersenyum.
"Tapi, Jun akan menemanimu turun ke bumi, pangeran" kata sang raja lagi.
"Baik ayah. Aku tidak mempersalahkannya" kata pangeran menjawabnya.
"Besok, kau bisa turun ke bumi pangeran" pangeran kembali tersenyum mendengarnya.

***

~Yui Pov~

Sesuai kata ayahanda kemarin, sekarang aku turun ke bumi bersama Jun. Sebenarnya aku adalah pangeran dari langit. Aku juga mempunyai kekuatan, aku bisa melakukan apa saja dengan kekuatanku. Aku sangat senang dengan turunnya aku ke bumi, karena disinilah aku ingin mencari seseorang yang sangat ku cintai.
Tapi, ada juga tugas yang akan membebaniku dan Jun. Kalian tidak perlu tahu tugas itu apa, karena yang pertama aku lakukan adalah mencari gadis itu. Aku sangat mencintainya, karena dia adalah gadis impianku yang sangat ku sayangi.

Dia selalu datang ke dalam mimpiku, dan dia adalah manusia. Maka dari itu, aku turun ke bumi. Sebenarnya, aku tidak di bolehkan turun ke bumi, karena ayah dan ibu yang sangat mengkhawatirkanku. Tapi, aku sangat ingin mencari gadis itu.

"Pangeran, ini adalah rumah kita yang ada di bumi" ucap Jun memberi tahu.
"Baiklah, kita tinggal disini" Jun tersenyum.
"Pangeran, bukankah kita masih muda?" aku mengangguk.
"Nande?" tanyaku heran.
"Mulai besok kita akan melakukan aktifitas seperti manusia biasa, di bumi" ucapnya menjelaskan.
"Memang apa yang akan kita lakukan besok?" tanyaku heran.
"Pergi ke kuliahan, kampus. Itu tempat menambah ilmu, pangeran" aku mengangguk mendengarnya.

***

~Author Pov~

Paruru melangkah menelusuri koridor kampus, di tangannya ia membawa dua buku. Ia tidak terlalu suka, jika dia harus membawa buku banyak maka dari itu ia membutuhkan dua buku untuk di bawanya ke kampus.
Dari arah belakang yang jauh dari Paruru. Dua orang pemuda turun dari mobil mereka, mereka tampak sangat tampan dan gagah. Aura kharisma keluar dari diri mereka, dan itu membuat para gadis-gadis yang berada di kampus itu terpesona dengan kedua pemuda itu.

"Pangeran, sekarang kita masuk" Yui mengangguk mendengarnya.
"Jangan memanggilku pangeran jika di bumi, kau panggil saja aku Yui" Jun mengangguk mendengarnya.
"Baik, Y-Yui" dia sedikit tidak percaya diri untuk memanggil Yui dengan memanggil namanya secara langsung.

Mereka masuk ke dalam ruangan dosen, dan bukan hanya para gadis yang terpesona dengan ketampanan kedua pemuda itu. Tapi, para dosen perempuan yang berada di kampus itu juga terpesona dengan ketampanan kedua pemuda itu.
Setelah bertemu dengan salah satu dosen dan berbincang-bincang kecil, Yui dan Jun di bimbing oleh dosen itu untuk memasuki ruang kelas mereka.
"Yui, Jun ini adalah ruang kelas kalian mulai sekarang" kedua pemuda itu hanya mengangguk.
Mereka masuk ke dalam ruangan kelas itu. Mereka menjadi pusat perhatian, karena ketampanan mereka yang mungkin bisa menghipnotis para gadis-gadis yang ada di kelas itu.

Dari salah satu para gadis itu, ada salah seorang gadis yang melihat Yui dengan tatapan matanya yang terkejut. Ia memandang Yui, seakan tidak percaya.
Dan di depan, Yui menolehkan pandangannya ke arah penjuru kelas. Dia menemukan sosok gadis yang sedari tadi memperhatikannya. Kedua mata mereka bertemu, ada suatu perasaan pada Yui dan gadis itu. Mereka sama-sama bertatapan dengan pandangan terkejut.

***

~Paruru Pov~

Dia? Bukankah dia pemuda yang selalu ada di mimpiku? Dia berada disini? Kenapa dia berada disini? Tuhan, apa ini jawabanmu padaku? Pemuda itu pangeran, pangeran yang selalu datang di mimpiku dan dia juga selalu membuatku sangat nyaman ketika berada di dekatnya.
Dia duduk tidak jauh dari tempat dudukku. Wajah dan senyumannya juga sangat mirip seperti pangeran di mimpiku, aku yakin dia adalah pangeran yang berada di mimpiku. Akhirnya aku bisa melihatnya dari sedekat ini.

"Paruru kau kenapa? Sedari tadi, kau memperhatikan Yokoyama-kun" aku menoleh melihat Rena yang bertanya.
"Dia Rena, dia pemuda yang ada di mimpiku yang pernah ku ceritakan padamu" balasku padanya.
"Apa? Kau yakin?" aku mengangguk antusias.
"Iya Rena, itu adalah pemuda yang aku mimpikan selama satu bulan ini" ucapku meyakinkan sahabatku ini.
"Benar-benar sangat tampan pemuda yang kau impikan itu" aku mengangguk menyetujui ucapannya.
"Dia memang sangat tampan dan dari dekat pun dia juga sangat tampan, dia benar-benar sangat mempesona" pujiku manatap dirinya.

***

Aku duduk di kantin dengan tangan menopang dagu. Aku masih saja memikirkannya, memikirkan pemuda tadi. Aku yakin, dia pangeran. Aku tidak salah, dia memang pangeran. Pangeran, aku sangat ingin sekali berbicara denganmu.
Aku mendengar suara keributan. Aku mendongak, melihat beberapa gadis yang berteriak histeris. Aku melihat seorang pemuda dengan langkah gagah berjalan menuju kantin kampus. Pangeran, ternyata dia. Banyak gadis juga yang ternyata menyukainya.

Dia menoleh kearahku, dan matanya menatap tepat kearah mataku. Tuhan, kenapa jantungku berdetak sekencang ini?. Apa ini yang dinamakan jatuh cinta? Tubuhku benar-benar membeku sekarang, ketika dia menatap tepat ke mataku.
Entah kenapa aku seperti terhipnotis. Dia melangkah ke arahku, dan aku hanya diam membeku. Apa yang akan dia lakukan padaku? Kenapa dia kemari menghampiriku. Kenapa tubuhku sama sekali tidak bisa di gerakkan seperti ini? Kenapa tubuhku seolah beku?.

Dia berhenti tepat didepanku, aku hanya bisa diam melihatnya. Dia tersenyum tiba-tiba, entah kenapa dia tersenyum seperti itu. Kemudian, ia menyondongkan tubuhnya. Tuhan, apa yang akan dia lakukan padaku. Tatapan matanya juga sama seperti tatapannya di mimpiku.

"Paruru" aku melebarkan kedua mataku ketika dia menyebut namaku,
"Kenapa kau bisa mengetahui namaku?" tanyaku dan dia tersenyum membalasnya.
"Jangan pura-pura, kita sudah pernah bertemu Paruru" aku kembali membulatkan kedua mataku.
"Dimana?" tanyaku.
"Di dalam mimpimu, Paruru" aku terkejut mendengarnya.
"Kau?" dia kembali tersenyum dan mengangguk.

Kemudian, ia duduk di sampingku. Dia menoleh ke arahku dan tersenyum. Aku tidak habis pikir, dengannya. Kenapa dia bisa, tahu jika aku bermimpi tentang dia?. Apa mungkin, selama ini dia selalu melihatku, memperhatikanku diam-diam.

"Paruru, sebenarnya aku juga selalu sering memimpikanmu" katanya tersenyum.
"Aku pernah berjanji bukan? Jika aku akan datang kepadamu, dan sekarang aku sudah datang kepadamu" aku tersenyum mendengarnya.
"Kau mengetahuinya juga pangeran" dia mengangguk.
"Kenapa tidak? Aku juga sangat merindukanmu, hatiku dan hatimu sudah terikat dengan benang merah Paru" aku kembali tersenyum mendengarnya.

Tuhan, disaat seperti ini aku dan dia bisa sedekat ini. Ini adalah kali pertama kami bertemu bukan karena mimpi, tapi kenyataan. Dan inilah pertemuanku yang sangat indah dengannya, baru bertemu aku dan dia bisa sedekat ini.
Mungkin benar apa katanya, jika kedua hati kita sudah menyatu. Aku bermimpi tentangnya dan dia juga bermimpi tentangku. Aku benar-benar bersyukur dengan tuhan, karena aku bisa bertemu dengannya. Aku bisa melihat wajah dan senyumannya dari sedekat ini.

"Pangeran" panggilku.
"Hai?" balasnya singkat.
"Aku sangat merindukanmu, aku sangat ingin sekali bertemu denganmu ketika kita belum bertemu seperti ini" ucapku jujur.
"Aku juga sangat merindukanmu Paruru. Jadi, apa kau sudah lega karena bertemu denganku?" aku mengangguk.
"Aku sangat lega pangeran, inilah yang aku inginkan selama ini" dia tersenyum dan memegang tanganku.
"Aku juga sangat menginginkan moment ini Paruru" aku tersenyum mendengarnya.




To Be Continue.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar