Sabtu, 20 Februari 2016

Pangeran Cupu (Chapter 04)

Title : Pangeran Cupu Chapter 04
Author : Rena-chan
Genre : Gender-bender, T

Main Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka
Support Cast :
  • Matsui Jun
  • Matsui Rena
  • Yamamoto Sayaka
  • Watanabe Miyuki

Happy Reading All.....





Chapter 04



~Paruru Pov~

Semenjak kejadian itu, aku dan Yui-kun sangat akrab sekarang. Walau terkadang bayang-bayang pangeran masih ada diingatanku. Dia begitu sangat perhatian denganku, dan dia juga sangat memanjakanku semenjak itu. Aku hanya tidak menyangka, dia yang terkenal cupu bisa mempunyai sifat yang begitu sangat manis dan bahkan terkesan sangat romantis.
Dan sekarang, aku menuju kampusku. Setelah sampai aku memakirkan mobil dan setelah itu aku keluar dari mobil. Aku menoleh, melihat seorang yang ku kenal. Aku tersenyum melihatnya dan aku melangkah kearah pemuda itu.

"Yui-kun" sapaku dan dia menoleh kearahku.
"Paruru, kau sudah datang?" aku mengangguk membalasnya.
"Kau sudah makan?" aku kembali mengangguk membalas ucapannya.
"Bagaimana dengan ayah dan ibumu?" dia kembali bertanya.
"Mereka baik, Yui-kun" dia tersenyum membalasnya.
"Syukurlah. Sudah, sekarang kau masuk ya?" aku kembali mengangguk membalasnya. Dia memang sangat perhatian denganku.

Setelah aku pamit dengannya, aku kembali berjalan dan menuju kelas. Aku bahagia jika dia selalu seperti ini padaku. Caranya memperhatikanku, sungguh sangat membuatku nyaman. Dan memang dia sangat mengingatkanku dengan cara tatapan pangeran, maka dari itu juga aku selalu belum bisa melupakan pangeran. 
Dan aku harus bisa melupakannya, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk mencintai Yui-kun. Aku tidak ingin membuatnya kecewa denganku. Aku akan membalas semua perhatiannya denganku, aku akan mencoba mencintainya. Maafkan aku Yui-kun, karena aku belum bisa melupakan masa laluku. Tapi, aku berjanji aku akan melupakannya dan hatiku, akan ku serahkan padamu. Aku berjanji.

"Paruru" aku menoleh ketika ada yang memanggil namaku.
"Sayaka?" aku mendesah ketika dia yang ternyata memanggilku. Mau apa lagi dia?.
"Mau ku antar ke kelas?" aku menggeleng membalas ucapannya.
"Tidak perlu, Sayaka. Aku bisa sendiri" balasku padanya.
"Kenapa kau selalu menolakku, Paruru?" tanyanya mengeluh.
"Aku sudah menjadi milik, Yui-kun sekarang ini" balasku padanya. 
"Pemuda cupu itu?" aku mengangguk membalasnya.

Aku kembali berjalan menuju kelas. Aku tidak terlalu ingin berbicara padanya, dia selalu saja membuatku naik darah. Apalagi, jika dia selalu menganggu Yui-kun. Aku tidak ingin mempunyai hubungan dengannya, aku sudah memutuskan untuk fokus pada Yui-kun. Aku ingin sekali membalas kebaikannya.
Selama ini, dia berusaha membuatku nyaman. Dan dia berhasil membuatku nyaman, walau aku masih memikirkan pangeran. Aku berharap, Yui-kun bisa membantuku untuk melupakan pangeran. Aku tidak ingin dia kecewa denganku, dan aku juga akan membuatnya berusaha melupakan masa lalunya. Aku dan dia, sudah berhubungan. Dan mulai malam itu, dia milikku dan aku miliknya seutuhnya.

***

~Yui Pov~

Dia selalu menunjukan senyumnya. Dan tahukah kau Paruru, kau selalu mengingatkanku dengan Haruka? Maka dari itu, aku melakukan semua ini. Tapi, bukan hanya itu melainkan karena aku ingin membuat Paruru nyaman bila berada didekatku. Aku tidak ingin membuatnya kecewa, karena aku masih memikirkan Haruka. Aku tahu, baginya sangat susah melupakan masa lalunya.
Maka dari itu aku yang akan berusaha, membuatnya melupakan masa lalunya. Dan aku juga akan mencoba melupakan Haruka dari ingatanku. Maafkan aku Haruka, hanya saja aku tidak ingin mengecewakan gadis yang sudah ditakdirkan untukku. Aku yakin, kau pasti akan mengerti suatu saat nanti.

"Yui" aku mendongak melihat seorang pemuda yang sekarang berada didepanku.
"Yamamoto-san? Doustano?" aku bangkit dan melihatnya.
"Apa yang kau lakukan pada Paruru? Hingga membuat Paruru bisa menjadi milikmu, kau apakan dia?" tanyanya membentak.
"Aku tidak melakukan apa-apa. Aku memang sudah memiliki hubungan dengannya, dan kedua orang tua kami lah yang sudah menjodokhkan kami" balasku tenang dan mencoba menjelaskan.
"Jangan berbohong" bentaknya lagi.
"Aku tidak berbohong, jika kau mau tanyakan saja pada Paruru" ucapku lagi mencoba meyakinkannya.

Aku melihat tangannya yang ia kepalkan. Mau apa lagi dia? Apa dia ingin menghajarku lagi, seperti waktu itu? Sudah saatnya, aku mencoba melawannya. Lagi pula, Paruru memang sudah mencoba membuka hatinya untukku. Dan aku tidak ingin, ada pemuda yang mencoba mendekatika termasuk Sayaka. Aku sudah berjanji, akan membuatnya jatuh cinta kepadaku.
Malam itu, adalah saksi nyata. Malam itu kami sudah berjanji, akan melupakan masa lalu kita masing-masing. Dan aku tidak ingin melihat calon istriku yang akan didekati oleh Sayaka, aku tidak ingin melihatnya lagi di ganggu oleh pemuda lain. 

"Dasar cupu" aku mengelak ketika dia hendak memukulku.
"Aku sudah jujur padamu, dan ku harap kau tidak mendekati Paruru lagi" tegasku dan ku lihat dia menatpku dengan kesal.

Aku menahan tangannya, ketika dia akan memukul pipiku. Maaf, hanya saja aku tidak ingin kau mendekati Paruru lagi, Sayaka. Aku memelintir tangannya, dan aku bisa mendengarnya merintih kesakitan. Aku tidak pernah melakukan semua ini sebelumnya, dan ku akui ini pertama kalinya.
Aku mendorongnya, hingga dia terjatuh dan mendarat mulus di tanah. Sekarang, aku melihatnya berdiri dan menatapku dengan kesal. Aku memandangnya dengan tajam. Mau apa lagi dia? Apa dia bertambah kesal dengan ucapanku?. 

Dia berlari dan ketika dia ia sudah sedikit mendekat. Aku dengan berani memukul perutnya. Sekarang, aku bisa melihatnya yang merintih kesakitan akibat ulahku. 

"Yui-kun" aku menoleh melihat Paruru yang datang menghampiriku. 
"Sudah aku bilang, Sayaka. Jangan menganggu Yui-kun lagi, aku sudah menjadi miliknya" ucap Paruru menatap pemuda itu. 
"Yui-kun, kau tidak apa-apa?" aku menggeleng membalasnya.
"Sudah, kita pergi saja dari sini" dia mengangguk.

Aku membimbingnya untuk pergi dari lapangan. Aku tidak menyangka, aku bisa berani melakukan semua ini. Mimpi aku tadi malam, kenapa aku bisa seperti ini. Apa mungkin, karena Paruru? Dia selalu saja, membuatku ingin berusaha tegar menjalani semua kehidupan. Dia benar-benar sangat mengingatkanku pada Haruka.
"Kau tidak apa-apa?" aku menggeleng membalas ucapannya.
Kami kembali berjalan, dan dia tidak melepaskan pegangannya di tanganku. Justruh, dia melingkarkan kedua tangannya di lenganku. Aku hanya diam, melihatnya yang bertingkah seperti itu. Jujur, aku juga menyukai tingkahnya.

Aku bisa melihat semua mata mahasiswa dan mahasiswi melihat kearah kami. Aku tidak begitu mempedulikannya. Lagi pula, aku sangat menginginkan kondisi seperti ini dengannya. Jika aku seperti ini dengannya, perlahan aku akan melupakan masa laluku dan selalu bisa menjadi pemuda yang baik untuk dirinya. 
Tanganku yang satu bergerak dan mengelus kepalanya dengan lembut. Dia tersenyum ketika melihat tingkahku. Jujur, saja aku sangat ingin melihatnya tersenyum seperti itu. Itu sangat membuatku tentram dan sangat ingin melihatnya bahagia selalu.

"Kalian mesra sekali" aku menoleh melihat tiga orang yang sekarang berdiri didepanku dan Paruru.
"Mulai saat ini, Yui-kun menjadi milikku dan aku menjadi miliknya" aku hanya tersenyum membalas ucapannya pada Rena.
"Hontouni?" tanya Rena memastikan. Aku dan Paruru sama-sama mengangguk.
"Omedetou, Yui Paruru" kami kembali mengangguk.
"Arigatou, Jun, Rena, Milky" mereka mengangguk membalas ucapan kami.
"Baiklah, aku pulang dulu dengan Jun dan Milky. Kami tidak ingin menganggu kalian" aku hanya tersenyum membalasnya.

Kami kembali berjalan. Dia masih saja bergelayut mesra dilenganku.Ku pegang tangannya yang masih terkalung indah di lenganku, dan kemudian aku mengelusnya. Dia tersenyum dan menyandarkan kepalanya di lenganku.

"Arigatou, Yui-kun" katanya tiba-tiba.
"Untuk apa?" tanyaku heran.
"Karena kau sudah membantuku, untuk melupakan masa laluku" aku tersenyum mendengarnya.
"Sama-sama, kau juga membantuku selama ini Paruru" balasku padanya.
"Aku akan berusaha membuatmu nyaman, disisiku" katanya lagi.
"Aku juga akan melakukan hal yang sama" dia mengangkat wajahnya dan tersenyum melihatku.

*** 

~Author Pov~

Masa kuliahan mereka lewati dengan lancar, dan para semua dosen di kuliahan itu memutuskan untuk meliburkan para mahasiswa dan mahasiswi. Ketika mendengar pengumuman itu, semua mahasiswa dan mahasiswi sangat senang. Karena memang itulah keinginan mereka.
Dan kini sebelum liburan tiba, Yui, Paruru, Jun, Rena dan Milky tengah duduk di salah satu cafe si Jepang. Memikirkan kiranya, mereka akan kemana selama liburan besok. Dan terdapat makanan dan minuman yang setengahnya sudah habis.

"Bagaimana jika kita ke pulau saja" ucap Jun memberi saran.
"Pulau yang mana?" tanya Yui mendahului.
"Pulau Kyushu, bagaimana?" tanya Jun memberi usul.
"Boleh juga, bagaimana menurut kalian ber-3?" tanya Yui melihat Paruru, Rena dan Milky.
"Boleh, aku ikut saja" Yui mengangguk dan tersenyum.
"Kapan kita berangkat?" tanya Yui lagi.
"Hari minggu besok" mereka mengangguk menyetujui ucapan Jun.

Dan tidak jauh dari posisi meja mereka, seorang pemuda tengah mengamati mereka. Mendengar dan melihat mereka tanpa sepengetahuan mereka. 
"Aku akan menyusul kalian nanti, lihat saja" ucap orang itu dengan senyum sinis yang menghiasi wajahnya. 

***

"Jadi, kau akan pergi Yui?" tanya sang ibu padanya.
"Hai, okasan. Aku hanya ingin liburan bersama dengan temanku dan Paruru" balas Yui ketika ia sedang menyipkan peralatan yang akan dibawanya. 
"Baiklah. Ibu keluar dulu ya nak?" Yui mengangguk.

Setelah ibunya keluar, Yui kembali memasukan barang-barangnya yang akan dibawanya. Termasuk kalung pemberian Haruka, sahabat kecilnya. Ia akan selalu membawa kalung itu, kemanapun ia pergi. Walau ia sekarang menjadi milik Paruru. 
Ketika tengah asyik memasukkan barangnya. Ia tidak menyadari sama sekali, jika ada seseorang yang masuk kedalam kamarnya. Orang itu melangkah dan menghampirinya, kemudian memeluknya dari belakang membuatnya sedikit terkejut dengan kedatangan orang itu serta kelakuannya. Ia menoleh dan melihat seorang gadis yang menyandarkan kepalanya di bahunya. Gadis itu tersenyum melihatnya.

"Paruru" ucapnya tersenyum.
"Kau sedang apa?" tanya Paruru.
"Hanya memasukan barangku yang akan di bawa besok" Paruru mengangguk mengerti.
"Kau sudah siap memangnya?" Paruru kembali mengangguk dengan pertanyaan yang diajukan oleh Yui.
"Hai. Aku dibantu oleh okasan tadi" Yui mengangguk mendengarnya.

Setelah itu keduanya keluar dari rumah Yui. Mereka duduk di samping rumah Yui, menikmati pemandangan yang disajikan di sore hari itu. Paruru duduk disamping Yui dengan menyandarkan kepalanya di bahu pemuda itu. Ia memejamkan mata, menikmati sandarannya di bahu pemuda itu.
Sementara Yui, hanya diam sambil mengelus pucuk kepala gadis itu. Mereka hanya menikmati alam yang ada disana, tanpa ada percakapan yang keluar dari mulut keduanya. Mereka asyik menikmati momen pada sore hari itu.

"Yui-kun" panggil Paruru memecahkan keheningan diantara mereka.
"Hai?" balas Yui singkat.
"Aku mempunyai nama panggilan untukmu, dan ku harap kau mau aku panggil dengan nama itu" ucap Paruru.
"Apa itu?" tanya Yui ingin tahu.
"Yuu-kun. Mulai saat ini, aku akan memanggilmu Yuu-kun, kau mau bukan?" Yui tersenyum mendengarnya. 
"Hai, aku senang dengan nama panggilan itu. Arigatou, Paruru" Paruru tersenyum dan mengangguk.

***

~Yui Pov~

Hari ini aku dan ke empat temanku telah berada di laut. Kita akan pergi ke pulau, dan disanalah tempat kita akan berlibur. Ku lihat wajah mereka sangat senang dan sangat ceria. Kemudian, kami masuk kedalam kapal. Kapal yang sangat besar.
Dan setelah berada di perjelanan, kami menikmati indahnya laut dari luar. Sangat indah dan sangat memanjakan mata kami. Aku memisahkan diri dari temanku untuk bisa bersama dengan Paruru. Aku masih tetap ingin bersamanya dan jika aku dengannya selalu seperti ini. Aku yakin, dengan seiring berjalannya waktu aku bisa melupakan kejadian masa laluku.

Dia menghadap kearah laut, sedangkan aku memeluknya dari belakang. Ku lihat dia melebarkan senyumannya. Aku sangat senang melihat wajahnya yang sangat ceria itu, dia sangat terlihat lebih cantik ketika dia tersenyum seperti itu.

"Yuu-kun" dia bersuara setelah terjadi keheningan diantara kami.
"Hai?" balasku dan dia membalikan badannya melihatku.
"Apa kau sudah melupakan masa lalumu dan menyerahkan cintamu untukku?" tanyanya dan aku mengangguk.
"Perlahan, aku bisa melupakannya dan membawamu masuk kedalam hatiku. Aku pastikan, cintaku hanya untukmu Paruru" dia tersenyum kemudian ia mendekat dan mendaratkan kecupan di pipiku.
"Aku juga berusaha Yuu-kun. Maafkan, aku karena aku belum benar-benar bisa melupakan masa laluku" ucapnya.
"Daijoubu, jangan di paksakan. Seiring berjalannya waktu, kau akan bisa Paruru" dia mengangguk.

Aku memeluknya dengan erat. Aku tahu baginya masih berat melakukan semua itu, aku tidak akan memaksa karena dia belum bisa melupakan masa lalu. Aku saja masih berusaha melupakan masa laluku.

***

~Author Pov~

Sementara itu, Jun Rena dan Miyuki tengah menikmati pemandangan di kapal. Melihat laut biru yang sangat indah. Sedari juga, mereka tersenyum melihat laut dan sesekali memuji keindahan laut itu.

"Ano... Paruru dan Yui ada dimana? Sedari tadi, aku tidak melihat mereka" kata Miyuki bertanya.
"Mereka tengah bermesraan, sebaiknya kau jangan ganggu mereka" balas Jun yang di angguki oleh Rena.
"Ah... Sokka, aku kira mereka kemana" balas Miyuki kemudian.
"Rena, Jun, aku masuk dulu ya, ada sesuatu yang harus ku ambil" Jun dan Rena mengangguk.

Sementara Miyuki masuk, kedua remaja itu menikmati pemandangan laut. Hening, selama Miyuki pergi mereka tidak berbicara sama sekali, mereka asyik dengan pikiran mereka masing-masing. 

"Rena" akhirnya Jun membuka suaranya.
"Hai?" jawab Jun singkat.
"Tidak jadi" Jun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia sedikit salah tingkah hingga membuat Rena tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihatnya.

***

Sementara itu disaat Miyuki kembali masuk, ia tidak sengaja menabrak seseorang yang berjalan berlawanan awah dengannya. Ia segera meminta maaf, dan mendongak melihat wajah seseorang yang ia tabrak. Ia melebarkan kedua matanya ketika melihat orang itu. Ia seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

"Sayaka?"




To Be Continue........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar