Title : Mermaid and Me (Chapter 07)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Main cast :
- Shimazaki Haruka
- Yokoyama Yui
- Matsui Jun
- Matsui Rena
- Matsui Mayu
- Kashiwagi Yuki
Other Cast :
- Shimazaki Nanami
- Shimazaki Rei
- Nishino Nanase
- Sakurai Reika
- Ikuta Erika
Happy Reading All.....
~---0---~
Hari
ini, mereka sampai di Tokyo. Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore, ketika
mereka sampai di rumah. Karena Rena dan Paruru baru, mereka menempati kamar
tamu. Paman dan bibi menyuruh pembantu untuk membersihkan kamar mereka. Rumah
mereka cukup luas, di belakang terdapat kolam renang. Rena memilih ikut mereka,
karena Paruru yang memaksanya. Paruru hanya tidak ingin, jika terjadi sesuatu
yang tidak-tidak dengan Rena. Maka dari itu, dia memaksa Rena untuk ikut
dengannya.
Seperti
di villa, Rena dan Paruru juga satu kamar. Sepertinya, Rena tidak mau, jika dia
tidur sendiri. Dia hanya ingin bersama Paruru. Hanya Paruru yang ia miliki di
sana, sementara adik kandungnya, hilang entah kemana. Dia sama sekali belum
menemukan adik kandungnya. Di kamar, setelah merapikan baju mereka, Paruru dan
Rena langsung duduk di kasur sambil menyandarkan tubuh mereka yang lelah.
“Nee-chan, kau menyesal ikut denganku?”
tanya Paruru sambil menoleh kearahnya.
“Iie. Hanya saja aku merindukan Mayu. Dia
pastinya masih ada di sana” kata Rena.
“Aku
mengerti, nee-chan. Aku yakin, Mayu nee-chan baik-baik saja”
“Semoga
saja”
Rena
seorang kakak yang sangat baik dan penyayang. Dia pasti akan merasa khawatir,
jika ada sesuatu yang terjadi pada Mayu. Apalagi, sampai Mayu terluka parah.
Dia hanya bisa berharap, jika takdir akan menemukan mereka kembali. Walau Rena
harus menunggunya lama, Rena akan tetap setia. Baginya, Mayu adalah adik yang
sangat baik dan penyayang. Mayu sangat menyayangi dirinya.
***
Malam
ini, seperti malam-malam sebelumnya. Terang karena cahaya bulan dan bintang.
Hanya saja, Erika merasa sangat kesepian. Biasanya, Nanase akan menemaninya,
tapi ternyata Nanase memilih untuk pergi bersama Nanami dan Rei. Entah kemana.
Tapi yang membuatnya kecewa, Anna justruh menginjinkan kepergian mereka. Tapi,
dia tidak bisa melakukan apa-apa. Ada satu masalah lain yang harus dia
bereskan. Tentunya, dia tidak bisa meninggalkan dunia laut.
Ia
berdiri dari duduknya. Kemudian, ia mengangkat tangannya ke atas dan tiba-tiba
air laut yang awalnya diam sekarang bergerak dan menciptakan gelombang yang sangat
besar. Ia seolah sedang mempermainkan gelombang itu.
“Erika,
cukup!” kata seorang gadis yang menghentikan kegiatannya.
“Reika?
Ada kau kemari? Tidak bisanya” katanya sambil mendekati gadis itu.
“Aku
kemari karena terganggu olehmu. Seharusnya, kau tidak menciptakan gelombang.
Bisa saja, manusia akan mengira akan terjadi tsunami” kata Reika menatapnya
tajam.
“Iya,
baiklah. Aku minta maaf”
Reika.
Nama lengkapnya Sakurai Reika. Dia gadis berambut panjang. Wajahnya cantik dan
dia lebih tua dari Erika. Di sana, Reika lebih senang menjaga sang Ratu
daripada keluyuran keluar dari dunia laut. Bahkan, bisa di bilang dia adalah
duyung yang paling setia. Sebenarnya, tugasnya adalah menjaga dunia laut, namun
tugas itu sudah tergantikan oleh seseorang. Dan kali ini, dia lebih sering
menjaga Ratu laut. Dia memiliki kekuatan air. Lebih tepatnya mencairkan es. Dia
gadis yang sedikit dingin, tapi sebenarnya dia sangat baik.
“Aku
sama sekali tidak akan menyangka, jika adik-adik kita akan ke dunia manusia”
“Entah
apa yang mereka lakukan di sana. Aku sama sekali tidak mengerti” kata Erika
membalas.
“Aku
harap, kau tidak akan pergi kesana” kata Reika sambil melihatnya.
“Iya,
aku tidak akan pergi kesana. Kau tenang saja” kata Erika membalas.
Reika
termasuk duyung yang tidak suka dengan manusia. Walau sebenarnya, dia akui
manusia tidak semuanya jahat, tapi dia masih tetap tidak menyukai mereka. Dia
hanya tidak ingin mempunyai ikatan dengan manusia. Berbeda dari Nanase yang
justruh sudah menyukai seorang manusia sejak dulu. Bahkan, Nanase tidak pernah
malu mengakuinya pada Erika. Erika sangat tahu semua rahasia gadis itu.
***
Sedangkan
Nanami, dia di kamar bersama dengan Nanase. Dia sedang melihat Kristal yang ada
di genggamannya. Kristal untuk menghubungi kakaknya. Haruka. Entah kenapa,
beberapa hari terakhir ini, Haruka sama sekali tidak mengabarinya. Entah ada
apa dengan kakaknya itu, tapi yang jelas, Nanami hanya bisa berdoa untuk
keselamatan kakaknya.
“Kira-kira,
nee-chan ada di mana, ya?” tanyanya
sambil melihat Kristal itu.
“Dia
pasti baik-baik saja, Nanami. Kau tenang saja” kata Nanase.
“Tapi,
dia selalu menghubungiku, nee-chan.
Hanya saja, beberapa hari belakangan ini, dia sama sekali tidak menghubungiku”
katanya sedih.
“Mungkin
tidak sempat. Kau tenang saja, kita pasti akan menemukannya”
“Hai”
Mereka
masih ada di villa milik Yuki bersama Mayu dan Rei. Pemuda yang pernah Nanase
lihat di sekitar pantai, ternyata ada di rumah ini. Tadi, mereka bertemu dan
berkenalan dan sempat juga mengobrol panjang lebar. Nanase tidak sendiri
mengobrol dengan pemuda itu, dia di temani Nanami, Rei, dan Mayu. Ada juga Yuki
dan Galuh. Pemuda itu tinggi dan tampan. Nanase sudah menyukainya sejak pertama
kali dia melihat pemuda itu.
“One-chan”
“Hmmm?”
Nanase berdehm.
“Kau
masih memikirkan pemuda itu? Padahal, kalian baru saja bertemu secara langsung”
“Tapi,
aku sudah melihatnya sejak satu bulan yang lalu. Dan dia memang benar-benar
sangat tampan” kata Nanase tersenyum.
“Semoga
kau bisa mendapatkannya” kata Nanami tersenyum.
“Semoga
saja”
Nanami
hanya bisa tersenyum dan ikut bahagia melihat Nanase yang bahagia. Dia tidak
pernah melihat Nanase seperti ini sebelumnya. Tersenyum manis dengan hati yang
berbunga-bunga. Baru kali ini juga, Nanami melihat Nanase yang pertama kali
jatuh cinta.
Tiba-tiba
pintu terketuk. Nanase langsung turun dari tempat tidur dan membuka pintu
kamar. Dia melihat seorang pemuda berambut pirang yang tersenyum kepadanya.
Wajahnya memerah seketika dan dia hanya bisa membalas senyuman pemuda itu.
“Ayo
kita makan. Yuki dan Mayu sudah menyiapkan kalian makanan”
“Hai”
Lalu,
pemuda itu berbalik dan mendahului mereka pergi ke lantai satu. Sementara
Nanase tidak bisa menyembunyikan senyumannya. Dia terus tersenyum menatap
pemuda itu. Dia terkejut, ketika Nanami menyentuh bahunya. Nanami hanya
menatapnya jengkel.
“Sudah
puas melihatnya? Ayo makan” Nanami menarik lengannya.
“Iya,
iya. Jangan di tarik seperti ini”
Nanami
diam dan terus menarik lengannya. Kemudian, mereka bergabung di ruangan makan
dan langsung makan bersama. Sementara Yuki asyik bersama Mayu, Nanase justruh
memandang pemuda berambut pirang tersebut. Hanya saja, pemuda itu tampak senang
melihat seorang gadis yang ada di sebelah Nanase. Sedangkan Nanami dan Rei, dia
sangat asyik bercerita dengan Galuh. Rupanya, mereka sudah sangat akrab.
Bahkan, tidak ada rasa gugup ketika mereka bercerita.
“Ano… Mayu-chan”
“Iya?”
“Besok,
aku akan kembali ke Tokyo. Kau dan temanmu ingin ikut?” tanya Yuki.
“Aku
ikut. Bagaimana dengan kalian?” tanya Mayu melihat ketiga adiknya.
“Ikut”
kata mereka dengan kompak.
“Ok”
Hanya
itu yang mereka bicarakan, kemudian mereka asyik dengan makanan dan hanya suara
Nanami, Rei dan Galuh yang terdengar. Mayu hanya asyik dengan Yuki, sedangkan
Nanase masih menatap pemuda itu. Pemuda itu yang sesekali melihatnya, hanya
tersenyum membalas tatapan Nanase. Lalu, dia beralih pada gadis yang di samping
Nanase. Dia hanya tersenyum melihat senyuman gadis itu. Rupanya, pemuda itu
tertarik pada gadis itu.
Dan
mungkinkah, akan terjadi cinta segita diantara mereka?
To Be Continued..........
Ngak usah cinta segitiga kalau bisa cinta segilima
BalasHapus