Title : Mermaid and Me (Chapter 01)
Author : Cheri Yuira a.k.a Rena-chan
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Genre : Gender-bender, Love, PG-13 +
Main cast :
- Shimazaki Haruka
- Yokoyama Yui
- Matsui Jun
- Matsui Rena
Other Cast :
- Shimazaki Nanami
- Shimazaki Rei
- Matsui Mayu
Happy Reading All.....
~---0---~
“Apa???”
“Iya, Nanami. Aku ingin ke dunia
manusia, boleh?” kata seorang gadis cantik dengan wajah polos.
“Tapi, nee-chan… bukankah ratu bilang, kita tidak boleh ke dunia manusia? Mereka
itu jahat, nee-chan, mereka hanya
memanfaatkan kita saja” kata seorang gadis yang lebih muda darinya.
“Tidak Nanami, kau salah. Bukankah ibu
kita ada di dunia manusia?” kata gadis itu lagi.
“Haruka nee-chan, aku hanya tidak ingin kau celaka di sana”
“Nanami, kau tenang saja, ya? Aku tidak
akan kenapa-napa”
“Tapi, nee-chan…”
Haruka menaruh jemari telunjuknya di
bibir adiknya, membuat Nanami terdiam seketika karena ulahnya. Dia tersenyum,
kemudian ia memeluk tubuh adiknya dengan erat.
“Tidak perlu khawatir seperti itu,
Nanami. Aku tidak akan kenapa-napa”
“Nee-chan…
aku pasti akan merindukanmu”
“Aku juga akan merindukanmu, Nanami”
“Cari ibu nee-chan, aku rindu dengan ibu”
“Tentu saja, Nanami”
Nanami menikmati pelukannya dengan
Haruka, mungkin setelah ini mereka tidak bisa berpelukan lagi, karena terpisah.
Entah sampai kapan, mereka akan terpisah. Tapi, Nanami tidak bisa tertawa lagi
dengan kakaknya.
“Tapi, apa nee-chan akan memberi tahu kepada manusia itu, jika nee-chan itu adalah putri duyung?”
“Tidak aka nada yang tahu, Nanami”
“Berhati-hatilah nee-chan”
“Hai”
“One-chan”
Haruka melepaskan pelukannya dari sang
kakak. Ia mendongak melihat kakaknya, kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari
kotak yang sedari tadi ia pegang.
Sebuah kalung dengan liontin mermaid. Entah
kalung apa itu, hanya Nanami yang tahu. Kemudian, ia memakaikan kalung itu di
leher sang kakak. Haruka hanya diam, ketika Nanami melakukan hal itu.
“Gunakan itu, nee-chan. Saat nanti di dunia manusia, kau akan bisa lama
berjam-jam di daratan tanpa membutuhkan air. Tapi, jika kau terkena air, kau
pasti akan akan berubah menjadi mermaid.
Jadi, sebelum kau berubah, kau harus cari tempat yang aman, agar tidak ada yang
mengetahui identitasmu”
“Hai.
Arigatou, Nanami-chan”
“Apapun akan aku lakukan demi kakakku. Aku
janji, aku akan ke dunia manusia nanti bersama Rei”
“Iya, aku tunggu Nanami” Nanami
mengangguk.
***
Di sinilah, di tepian laut yang sepi. Nanami
hanya mengantar sang kakak sampai di sini. Dia hanya tidak ingin, jika ada yang
mengetahui identitas mereka. Dia bersama dengan Rei, temannya yang juga sesama Mermaid mengantar Haruka.
Haruka berubah menjadi manusia. Kakinya yang
semula ikan, berubah menjadi dua kaki manusia. Dan pakaian gadis itu pun, juga
berubah menjadi pakaian berwarna putih polos dengan celana pendek.
Namun, Nanami memberikan pakaian manusia
kepada kakaknya. Dan Haruka, sekarang hanya memakai baju berwarna merah muda
biasa.
“Nee-chan,
aku dan Rei hanya sampai di sini mengantarmu”
“Iya, nee-chan. Hati-hati ya? Cari ibu di dunia manusia” kata Rei
menyambung.
“Aku akan mencari ibu. Kalian tenang
saja, ya?”
“Oh iya. Gunakan kekuatanmu dengan baik,
nee-chan. Kristal yang aku berikan
tadi, kau gunakan untuk menghubungi kami berdua, jika kau rindu dengan kami”
“Hai.
Arigatou Gozaimasu”
“Tidak perlu berterima kasih, kita ini
saudara kandung, nee-chan” kata Rei
tersenyum.
“Baiklah. Sebaiknya, kalian pergi dari
sini, sebelum ada orang yang datang kemari”
“Iya, kami pergi dulu nee-chan” Haruka hanya mengangguk sambil
tersenyum membalasnya.
Haruka menatap kedua adiknya yang mulai
menyelam kembali ke dalam air. Ia hanya tersenyum menatap kedua adiknya. Ia harap,
ia akan bertemu dengan ibu kandungnya.
Sebenarnya, ratu duyung sudah melarang
setiap putri duyung untuk masuk ke dalam dunia manusia. Tapi, Haruka tetap
melanggarnya. Ada alasan, kenapa dia harus masuk ke dalam dunia manusia. Dia harus
bertemu dengan ibu kandungnya. Secepatnya.
***
Di sisi lain, ada sebuah villa yang
tidak jauh dari pantai Okinawa. Di salah satu kamar, ada seorang pemuda yang
duduk sambil bermain ponsel. Tapi, itu tidak lama, karena kemudian ia keluar
dari kamar itu.
Ia bertemu dengan teman dan paman serta
bibinya. Mereka berlibur di sini, hanya untuk beberapa hari ke depan. Mereka akan
pergi ke pantai, untuk menikmati pemandangan yang indah di sana.
Di sekitaran pantai, pemuda itu
tersenyum. Ia benar-benar membutuhkan pemandangan ini. Tapi, tak lama dia harus
di kejutkan oleh seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari tepi pantai. Dia memandang
gadis itu.
Gadis cantik berambut panjang, dengan
pakaian berwarna merah muda. Hanya dari belakang, dia bisa memuji kecantikan
gadis itu. Apalagi, jika dia memandang langsung wajah gadis itu. Tapi, siapa
gadis itu?
Dia mencoba mendekati gadis cantik itu.
Hatinya ingin sekali berkenalan dengan gadis itu. Dan setelah berada tepat di
belakang gadis itu. Ia memandangi sejenak gadis dengan tinggi sekitar 158 cm
itu.
“Ohayou”
sapanya yang membuat gadis itu langsung menoleh ke arahnya.
“Anata
dare?” kata gadis itu sedikit takut dengannya.
“Jangan takut, aku bukan penjahat” kata
laki-laki itu tersenyum.
“Ehm… lalu mau apa kau?” kata gadis itu
lagi bertanya.
“Ja… bokuwa
Yokoyama Yui. Onamae wa?” tanya
laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya.
Gadis itu mengulurkan tangannya dengan
ragu. Ia membalas uluran tangan pemuda itu dan terlihat jelas, jika pemuda itu
tersenyum senang.
“Shimazaki Haruka desu. Kau bisa memanggilku Paruru”
“Paruru? Nama yang cantik”
“Arigatou”
“Apa kau orang sini?” tanya Yui.
“Iya, aku orang sini”
“Di mana rumahmu?” tanya Yui lagi.
Terlihat jelas, jika gadis itu gelisah
mendapat pertanyaan itu. Yui hanya melihat gadis itu dengan wajah heran. Ia juga
sedikit bingung dengan tingkah Paruru. Sebenarnya, ada apa dengan gadis itu?
“Nande?”
“Iie.
Hanya saja, aku ini tidak punya rumah” katanya kemudian.
“Bagaimana jika kau ikut aku ke Tokyo? Aku
di sini hanya liburan”
“Tokyo?” Yui mengangguk.
“Iya. Kau tidak perlu khawatir, aku
tidak akan melakukan apapun kepadamu. Aku ini laki-laki baik”
“Baiklah. Aku mau” Yui tersenyum senang
mendengar ucapan gadis itu.
“Ayo… ikut aku” Paruru mengangguk.
***
Di sisi lain, seorang pemuda dengan rambut
hitam dan baju lengan pendek yang senada dengan warna rambutnya, berjalan ke
daerah tepian pantai. Di sana ia melihat seorang gadis dengan rambut panjang
berwarna hitam.
Gadis itu tampak sangat asyik menikmati
pemandangan pantai yang menakjubkan. Begitu memanjakan kedua matanya yang
indah.
“Ohayou”
sapanya yang membuat gadis itu menoleh cepat ke arahnya.
“Anata
dare?” kata gadis itu sedikit terkejut dengan kedatangan pemuda itu.
“Matsui Jun. Siapa kau? Dan sedang apa
kau di sini?” kata Jun sambil bertanya.
“Aku Matsui Mayu. Aku hanya sedang
menunggu kakakku di sini.”
“Memangnya kemana kakakmu?” kata Jun
lagi bertanya.
“Dia sedang ada urusan, dan aku di suruh
menunggu di sini” kata Mayu lagi.
“Begitu ya. Kau...”
“Mayuyu, di mana kau?” seorang gadis
berteriak dan membuat ucapan Jun terpotong.
“Aku di sini, nee-chan”
“Kakakmu?” Mayu mengangguk.
“Maaf, aku harus pergi. Sampai jumpa”
Mayu bangkit dari duduknya dan kemudian,
ia menghampiri kakaknya yang mencarinya. Jun hanya menatap bingung gadis itu.
Tapi, ia sempat melihat wajah kakaknya. Begitu sangat cantik. Seperti Mayu yang
cantik.
“Semoga saja, aku bisa bertemu dengan
mereka” kata Jun menggumam.
***
“Apa?” Nanami mengangguk kecil membalas
ucapan keras itu.
“Kau benar-benar bodoh, Nanami. Jika Haruka
sampai celaka, apa kau mau bertanggung jawab?”
“Maaf nee-chan. Tapi, nee-chan
ingin bertemu dengan ibu”
“Ibu kalian itu sudah hidup di dunia
manusia, dan dia itu penghianat, Nanami” kata gadis itu tegas.
“Tidak! Ibu tidak berkhianat! Aku yakin,
ibu masih ingat dengan aku dan kedua saudaraku. Jangan asal bicara, nee-chan. Aku benci Rena nee-chan”
Seperti anak yang lain, Nanami sangat
membenci seseorang, jika orang itu menganggap ibunya penghianat. Ia sama sekali
tidak percaya dengan perkataan orang. Apalagi, gadis yang bernama Rena tadi.
Nanami sangat kesal dengan ucapan Rena. Sudah
berapa kali ia membentak Rena kembali, ketika gadis itu mengatai ibunya
penghianat. Ia benar-benar sangat kesal. Nanami pergi dari hadapan Rena.
“Nanami, Nanami maafkan Nee-chan”
“Nee-chan,
seharusnya kau tidak bilang seperti itu kepadanya.” Kata Mayu.
“Maaf Mayu. Aku hanya terbawa suasana”
kata Rena membalas.
“Tapi, kau terlambat. Nanami sangat
marah kepadamu. Mungkin, dia tidak ingin bertemu denganmu. Aku sangat tahu
sifatnya. Dia sama seperti Haruka” kata Mayu lagi.
“Aku menyesal berkata seperti itu”
“Sebaiknya, kau temui saja dia”
“Iya” kata Rena membalas.
***
Nanami memukul dinding yang berada di
depannya. Ia sangat kesal dengan ucapan Rena. Lagi-lagi gadis itu mengatai
ibunya lagi. Dia benar-benar sangat kesal dengan ucapan gadis itu. Sebenarnya,
apa maunya gadis itu?
Nanami tidak percaya, jika ibunya itu
adalah seorang penghianat. Dia percaya, jika ibunya pergi pasti karena suatu
alasan. Alasan yang sangat penting. Ibu tidak akan membiarkan mereka seperti
ini.
Satu-satunya cara, dia harus pergi dari
dunia laut. Dia sudah tidak betah berada di sana. Apalagi, Rena yang selalu
saja mengatai ibunya. Dia sakit mendengar semua itu.
“Nanami” dia menoleh.
“Mau apa kau di sini? Apa kau tidak
lelah, mengatai ibuku? Aku benci kau” kata Nanami menangis.
“Maafkan aku, Nanami. Aku tahu, aku
salah. Aku minta maaf”
“Setelah apa yang kau lakukan? Kau itu
memang jahat, Rena nee-chan” katanya
lagi.
“Maafkan aku, Nanami. Kau boleh
melakukan apa saja kepadaku. Tapi tolong, jangan marah kepadaku. Aku minta
maaf, ya? Aku tidak akan mengatai ibumu lagi”
Nanami membuang pandangannya dari gadis
itu. Dadanya terasa sangat sesak. Dia sangat ingin sekali berada di sebelah
kakak pertamanya. Biasanya, Haruka akan menghiburnya. Tapi, Haruka sudah pergi
dari dunia laut.
“Nanami, aku janji, aku tidak akan
melakukan kesalahan yang sama”
“Apa aku harus percaya denganmu?”
“Iya. Aku janji, aku tidak bohong” Rena
mendekat.
“Jangan ulangi kesalahan yang sama, nee-chan” kata Nanami lagi.
“Hai.
Gomen ne, Nanami-chan?”
“Iya. Aku akan memaafkan nee-chan”
Rena tersenyum mendengarnya, dia memeluk
tubuh Nanami. Nanami hanya diam di pelukan gadis itu. Tapi, dia masih
mengkhawatirkan Haruka yang berada jauh darinya. Semoga, kakak pertamanya itu baik-baik
saja di dunia manusia.
To Be Continued......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar