Senin, 09 Mei 2016

May, I Love You ? (Chapter 06)

Title : May, I Love You ? Chapter 06
Author : Rena-chan
Genre : Gender-bender, love, roman

Cast :
  • Matsui Rena
  • Matsui Jun
Support Cast :
  • Shimazaki Haruka
  • Matsui Yui

Happy Reading All.......





~---0---~





Mungkin, di dunia ini kita tidak sendiri. Ada seseorang yang masih sayang kepada kita, dan orang itu selalu ada bersama kita. Kita tiak sendiri bukan? Hanya saja yang menjadi pertanyaan, apa kita bisa menjalani semua kehidupan kita atau tidak? Hanya orang-orang yang sangat kita cintai itu, orang yang selalu ada di saat kita sedih. Dan sesungguhnya dialah orang yang sangat tahu tentang perasaan kita yang sebenarnya.

***

Jun terduduk lemas di kursi sofa milik Rena. Sudah empat jam dia berada di rumah Rena, dan Jun juga menceritakan apa yang di ceritakan kedua orang tuanya padanya. Ia benar-benar sangat stress dengan apa yang di ceritakan kedua orang tuanya padanya. Iya, tentu saja tentang siapa sebenarnya kedua orang tuanya.
Pikirannya kembali terlintas tentang ucapan ayahnya. Ayahnya yang sudah memberi tahu-kan siapa sebenarnya orang tuanya. 

***

FlashBack

"Lalu, kedua orang tuaku ada di mana ayah?" tanya Jun dengan kedua matanya yang memerah.
"Orang tuamu, mereka....."
"Ayah, katakan saja yang sebenarnya" Jun memelas. Ia hanya ingin tahu siapa dan di mana orang tuanya.
"Dulu, ketika kau kecil. Ayah dan ibumu menitipkanmu pada kami, tapi ternyata yang ayah kira kedua orang tuamu akan kembali, ternyata mereka tidak juga kembali. Satu tahun kemudian, ketika kau genap berumur 2 tahun, justruh ada sebuah surat yang datang. Surat itu dari ayahmu." Kata tuan Matsui menjelaskan.

Surat itu berisi tentang permohonan. Permohonan agar Jun menjadi anak angkat dari keluarga Matsui. Orang tua Jun tidak sanggup lagi untuk memenuhi kebutuhan Jun, mereka saja mempunyai banyak hutang di mana-mana. Maka dari itu, kedua orang tua Jun benar-benar menginginkan jika Jun bisa menjadi anak angkat keluarga Matsui. 

Sejak saat itu, mereka tidak pernah lagi mendengar kabar dari kedua orang tua Jun. Terakhir kali, mereka mendengar kabar tentang keluarga Jun. Keluarganya sudah pergi ke luar kota dan di saat perjalanan, justruh kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. 
Hanya saja, Jun masih belum mempercayai semua itu. Entah kenapa tumbuh keyakinan jika kedua orang tuanya masih ada. Mungkin, karena dia belum melihat sendiri secara nyata, jadi Jun memikirkan hal itu sendiri.

"Di mana, ayah dan ibu tinggal sebelumnya?" tanya Jun kemudian.
"Tidak jauh dari sekolahan Yui, kau hanya lurus dan jika ada pertigaan kau ke kanan dan kemudian kau masuk ke gank sempit, bila kau menemukan rumah yang paling kecil, itulah rumah ayah dan ibumu" kata ayah membalas.

FlashBack End

***

"Jun-kun" Jun menoleh.
"Rena-chan" dia tersenyum melihat kekasihnya yang sekarang duduk di sebelahnya.
"Kau akan tetap mencari keberadaan kedua orang tuamu?" tanya Rena dengan nada sedikit ragu.
"Hai. Aku hanya ingin memperjelas semuanya, Rena. Apa benar, kedua orang tuaku sudah meninggal atau tidak" kata Jun membalas.

Rena hanya diam. Tangannya ia taruh di pundak pemuda itu, mengelusnya dan bermaksud memberikan ketenangan untuk pemuda itu. 

"Rena, kau mau bukan untuk menemaniku ke sana?" tanya Jun berharap.
"Baiklah. Aku akan menemanimu" jawaban yang bisa membuat Jun tersenyum.
"Arigatou"

Tanpa sadar, Haruka mengintip mereka. Senyumnya merekah, melihat keakraban antara ibu angkatnya dan Jun. Dia sangat menyukai pemandangan seperti itu. Yah.. walau dia tidak tahu, apa yang sebenarnya terjadi.
Dia hanya bisa senang. Gadis yang masih sangat polos, dan tidak terlalu mengerti sebuah masalah. Haruka, masih ingin melihat kebahagiaan ibu angkatnya. Hanya itu yang dia inginkan, dia memang masih sangat polos.

"Mama" akhirnya dia keluar dari tempatnya bersembunyi. Ia merasa membutuhkan mamanya.
"Sayang, kemarilah" Haruka berjalan dengan cepat.
"Mama, Haruka lapar" dengan polosnya dia langsung mengatakan maksud tujuannya.
"Ya sudah, sekarang kita makan ya?" Haruka langsung mengangguk menyetujui.
Rena langsung menggendong anak angkatnya itu. Tidak lupa juga, dia mengajak Jun untuk makan bersama. 

Mereka langsung duduk di meja makan. Seperti biasa, Rena pasti akan menyiapkan piring serta nasi untuk Haruka. Dan dia juga menyiapkannya untuk Jun. Mungkin, dia merasa dia sudah benar-benar menjadi milik Jun sekarang.

"Papa Jun, kenapa papa tidak mengajak Yui nii-chan kemari?" tanya Haruka menatap Jun.
"Yui nii-chan sedang belajar. Besok kan, kalian masih bisa bertemu" balas Jun kemudian.
"Soukka."

Haruka kembali menikmati makanannya. Jun hanya menatap gadis kecil itu dengan senyum simpul. Tak lama, Haruka kembali mendongakan kepalanya dan menatap Rena yang asyik dengan makanannya.

"Mama" panggilnya.
"Ada apa?"
"Mama dan papa kapan menikah?" tanya Haruka yang membuat Rena langsung terbatuk.
"Daijoubu desuka, Rena-chan?"tanya Jun khawatir dan langsung menawarkan gelas berisi air putih.
"Mama, tidak apa-apa? Haruka minta maaf ya mama" kata Haruka menunduk sedih.
"Ini bukan salah Haruka, sayang. Mama saja yang terlalu terkejut" balas Rena.

Rena mengelus rambut gadis kecil itu. Haruka hanya bermaksud bertanya tadi, dan entah kenapa sang mama sampai terkejut seperti itu. Haruka merasa ada pertanyaannya yang salah tadi, jadi membuat mamanya seperti itu. Maka dari itu, dia meminta maaf.

"Jadi, mama dan papa kapan menikah" dia mengulang kembali pertanyaannya.
"Jun-kun?" Rena menatap Jun seolah memberi isyarat agar pemuda itu yang membalasnya.
"Nanti akan tiba saatnya, Haruka. Kau tenang saja, ne?" Haruka mengangguk membalasnya.

***

~Jun Pov~

Seperti ucapanku kemarin, aku sangat ingin melihat keadaan rumah kedua orang tuaku. Kalau perlu bertanya, apa benar jika mereka sudah mati atau belum. Aku hanya masih tidak percaya, dengan ucapan kedua orang tuaku. 
Disebelah kiriku, ada Rena yang tengah menggendong putri kecilnya. Sedangkan aku, aku menggendong Yui. Dia terus saja mengeluarkan air matanya, entah kenapa aku sendiri juga tidak tahu. Kenapa, dia bersedih seperti ini.

"Yui, kenapa kau selalu menangis dari tadi?" tanyaku.
"Nii-chan, tidak akan meninggalkan aku bukan?" tanyanya yang sedikit membuatku terkejut.
"Tentu saja tidak" balasku padanya.
"Tapi, kemarin aku mendengar jika nii-chan bukan kakak kandungku"
"Apa? Kau menguping?" tanyaku terkejut.
"Hai. Aku menguping nii-chan, aku tidak ingin kehilangan nii-chan"
"Kau tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu" balasku mengeratkan gendonganku.
"Janji?" aku mengangguk.
"Hai. Aku berjanji"

Setelah tiba di rumah yang paling kecil, aku yakin jika itu adalah rumah orang tuaku. Rumah itu memang sangat kecil, kumuh dan tidak pantas untuk di tempati. 
Aku melangkah mendekat. Ini benar-benar tidak bisa di sebut dengan rumah. Kenapa, aku tahu di saat aku sudah besar seperti ini? Kenapa harus kalian menitipkan aku pada keluargaku sekarang? Padahal, aku masih tetap akan bisa menerima keadaan kalian, ayah ibu. 

Disaat aku menoleh, aku melihat seseorang. Ku panggil saja orang itu, mungkin dia tahu tentang ayah dan ibuku. Aku harap.

"Maaf, apa kau tahu orang yang tinggal di sini kemana?" tanyaku.
"Mereka sudah meninggal" tidak mungkin.
"Apa kau yakin?" tanyaku memastikan.
"Iya. Dulu mereka pernah ingin keluar kota, tapi di perjalanan kendaraan yang membawa mereka masuk ke jurang dan tidak ada yang selamat dalam kecelakaan itu" ucapnya panjang lebar.
"Lalu, di mana makam mereka?" tanyaku.
"Tidak jauh dari sini," kemudian, ia memberi tahu tempat pemakaman kedua orang tuaku. 

***

Dan di sinilah aku dan Rena, serta Haruka dan Yui. Menatap dua makam yang aku yakin sekarang, adalah tempat istirahat ayah dan ibu kandungku. Aku benar-benar tidak menyangka, jika mereka harus pergi secepat ini. Dan bodohnya, aku baru mengetahuinya sekarang.

"Jun-kun, sabar ya" aku hanya mengangguk membalasnya.
"Nii-chan, aku turut berduka cita." Aku hanya tersenyum membalasnya dan mencium keningnya.
"Papa, Haruka juga" aku hanya bisa mengelus kepalanya dengan lembut.

Aku tidak tahu, kenapa semua ini harus terjadi padaku. Ayah ibu, aku berjanji akan membuat kalian bahagia, walau kalian sekarang sudah berada di sana. 

"Jun-kun" aku menoleh.
"Doustano?"
"Jangan bersedih, masih ada aku, Haruka dan Yui yang selalu ada untukmu" aku mengangguk.
"Arigatou."
"Sama-sama"
"Rena, apa mau kau menuruti perkataanku?" tanyaku berharap.
"Apa itu?" tanyaku.
"Menikahlah denganku"





To Be Continue.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar