Kamis, 11 Februari 2016

Pangeran Cupu

Title : Pangeran Cupu
Author : Rena-chan
Genre : Love, T, Gender Bender

Main Cast :
  • Yokoyama Yui
  • Shimazaki Haruka


Ini FF pertama aku di blog, harap di maklumi kalau ada typonya ya.... dan jangan copypaste tanpa ijin, gak boleh lho.. ya hehe.....

Happy Reading All.....




Prolog



"Hikss..... hiks...."
Seorang gadis kecil yang mungkin berumur 5 tahun, tengah menangis di pinggir jalan. Ia terus menangis sejak tadi, karena ia kehilangan ibu dan ayahnya.

"Kau kenapa?"
Gadis kecil itu mendongak, melihat seorang anak laki-laki yang berumuran sama persis seperti dirinya. "Aku kehilangan jejak ayah dan ibuku" balas gadis kecil itu yang masih terisak.

"Jangan menangis seperti itu, aku akan menemanimu. Ayo... ikut aku, sekaligus mencari orang tuamu" gadis kecil itu mengangguk. Ia berdiri, anak laki-laki itu memegang tangannya. Dan membimbing gadis itu untuk mengikuti langkah kaki kecilnya.

"Jangan menangis lagi, ya? Sekarang ada aku yang menemanimu" gadis kecil itu mengangguk. Ia sudah tidak menangis lagi, karena anak laki-laki itu yang sekarang sudah menemaninya. "Watashiwa Shimazaki Haruka desu. Omae namaewa?"

"Yoko...."
"Pangeran" anak laki-laki itu mengernyitkan dahinya bingung. Ia ingin menjawab pertanyaan gadis kecil itu, justruh gadis itu memotongnya dan menyebut 'Pangeran'. "Pangeran? Kenapa kau memanggilku pangeran?" tanya laki-laki itu heran.

"Karena kau sudah menolongku, pangeran. Aku ingin memanggilmu, pangeran" balas gadis kecil itu yang tersenyum kearahnya. Walau sempat bingung, anak laki-laki itu menganggukan kepalanya dan dibalas senyuman oleh gadis kecil itu.

"Pangeran, arigatou ne? Kau sudah mau menolongku" anak yang dipanggil pangeran itu mengangguk dan tersenyum kearah Haruka.

"Haruka" Haruka menoleh. Ia tersenyum melihat keberadaan ibunya, yang datang kepadanya. Ia berlari kearah ibunya dan memeluknya. "Ibu"

"Sayang, kau dari mana nak?"
"Aku bersama pangeran ibu. Tadi, aku tersesat dan pangeran lah yang menemaniku untuk mencari ibu" balas Haruka dengan polos dan menoleh kearah pangeran yang masih berdiri dibelakangnya. "Arigatou ne" pangeran mengangguk polos.

"Ayo kita pulang" Haruka mengangguk. Sebelum ia pergi ia menghampiri Pangeran dan tersenyum lalu melepas kalung yang ia pakai dan memakaikannya di leher pangeran. "Pangeran, pakai ini ya? Jangan di lepas"

"Hai. Arigatou Gozaimasu Haruka-san"
"Sama-sama pangeran. Aku pergi dulu ya? Aku tidak akan melupakanmu dan ku harap aku bisa bertemu denganmu lagi" pangeran tersenyum dan mengangguk. Haruka memeluk tubuh pangeran lalu melepasnya. "Aku pergi dulu pangeran"

"Hati-hati" Haruka mengangguk dan berbalik kearah ibunya. Pangeran hanya bisa melihat kepergian Haruka dan ibunya.

***

Semenjak saat itu, mereka saling bertemu di taman. Mereka menghabiskan waktu bersama, dan saling bercanda tawa. Mereka selalu bermain dan menjadi sahabat. Haruka sangat menyukai keberadaan pangeran, didekatnya. Ia sangat senang, dengan adanya pangeran.

Hingga 5 bulan berlalu, mereka harus terpisah. Pangeran akan dibawa oleh kedua orang tuanya ke tokyo dan itu membuat Haruka sedih. Ia tidak ingin kehilangan pangeran, ia terus menangis di detik-detik kebersamaan mereka sebagai sahabat.

"Gomen ne, Haruka. Aku harus pergi, aku pasti akan sangat merindukanmu" ucap pangeran yang kini berdiri didepan Haruka yang tengah menangis. Kebersamaan mereka selama 5 bulan itu, harus berakhir karena pangeran harus pergi dari kota mereka di Kyoto. "Jangan menangis Haruka, aku tidak bisa melihatmu bersedih seperti itu"

"Pangeran akan kembali, bukan?" tanya Haruka berharap. Ia tidak ingin sahabat kecilnya itu pergi selamanya dari dirinya. "Aku tidak tahu Haruka, aku akan kembali atau tidak. Tapi, aku tidak akan pernah melupakanmu" balas pangeran.

"Aku juga tidak akan pernah melupakan pangeran" balas Haruka yang berlinang air mata. Ia sangat sedih, dengan kepergian sahabat kecilnya itu.

"Aku akan memakai kalung ini selalu dan kau harus memakai gelang ini Haruka, aku ingin kau selalu mengingatku" Haruka mengangguk dan mengururkan tangannya. Pangeran memakaikan gelang itu di pergelangan tangan Haruka.

***

17 Tahun Kemudian....

"Aku sangat merindukanmu, pangeran" gumam Haruka yang mengingat masa kecilnya. Ia sudah pindah dari kotanya dulu ke Tokyo. Kota yang Haruka yakini, tempat tinggal pangeran. Ia masih belum bisa melupakan pangeran. Baginya, pangeran adalah laki-laki terbaik setelah ayahnya.

"Aku yakin, suatu saat nanti kita pasti akan bisa bertemu lagi. Aku akan menunggu waktu itu, pangeran" gumamnya lagi sambil memegang erat gelang pemberian pangeran. Gelang itu sudah tidak muat lagi untuknya, walau begitu Haruka masih menyimpannya. Ia sangat ingin mengenang pangeran dari gelang pemberian pangeran.

"Haruka, kita makan dulu sayang" Haruka bangun dari tidurnya dan keluar. Ia melihat ibunya yang tersenyum kepadanya. "Hai okasan, aku juga sudah lapar" ibunya tersenyum dan membimbing putrinya itu untuk pergi ke meja makan.





Nantikan Chapter 1-nya dadah......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar